Kaidah Dasar Bioetik Kedokteran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KAIDAH DASAR BIOETIK KEDOKTERAN Bioetik



Cabang etika-etika yang memeriksa masalah secara spesifik yang timbul dari masalah kedokteran



PRINSIP DASAR :



I.



BENEFIENCE Sikap : a) Utamakan altruism (menolong tanpa pamrih, lebih mengutamakan b) c) d) e) f) g) h)



kepentingan orang lain) Memandang pasien sebagai keluarga Menjamin nilai pokok harkat dan mertabat manusia Paternalism (hubungan seperti anak dan ibu) yang bertanggung jawab Kewajiban menolong pasien gawat darurat Tidak menarik honorarium di luar kepantasan Menghargai hak pasien secara keseluruhan Memberikan obat berkhasiat namun murah



Beneficence Contoh kasusnya



dilakukan untuk pasien yang wajar dan masih sadar.



Seorang dokter yang bukan hanya memeriksa pasien saja tetapi memberikan perhatian dan nasehat yang baik kepada pasien agar lekas sembuh.



II.



NON-MALEFICENCE Sikap : a) Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan b) Mengobati pasien yang luka c) Tidak melakukan WHITE COLLAR CRIME (kejahatan profesi) dalam



d) e) f) g)



bidang kesehatan atau kerumah sakitan Mencegah pasien dari bahaya Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter Tidak menghina atau memanfaatkan pasien Memberikan semangat hidup kepada pasien



Non maleficence



dilakukan bagi pasien yang dalam keadaan darurat.



Contoh kasusnya



1) Seorang pasien dilarikan ke rumah sakit dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Dokter langsung memeriksa pasien, dan keadaan yang sangat emergency itu pasien dalam keadaan koma. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien wajib diamputasi. Dokterpun mengamputasi pasien tersebut. (hal tersebut memang membuat pasien kehilangan kakinya, tetapi meminimalisasi bahkan menghilangkan kemungkinan buruk apabila pasien tidak diamputasi) 2) Tindakan penghentian kehamilan pada kehamilan EKTOPIK (kehamilan di luar kandungan/diluar rahim) 3) Pemberian morfin kepada pasien terminal dengan nyeri yang berlebihan 4) Menghentikan alat bantu pada pasien terminal (futility issue)



III.



JUSTICE



“TREAT SIMILAR CASES IN A SIMILAR WAY = JUSTICE WITHIN MORALITY” Sikap : a) Memberlakukan pasien atau segala sesuatu secara universal b) Tidak membedakian pelayanan pasien c) Menghargai hak sehat pasien d) Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya e) Menjaga kelompok rentan (lansia, anak-anak, ibu hamil, pasien yang cacat dan sakit) f) Tidak memberikan beban berat secara tidak merata tanpa alas an g) Tidak melakukan penyalahgunaan wewenang Contoh kasus



Seorang pasien datang dan mengantri selama 4 jam untuk berobat. Tiba-tiba ada pasien yang dilarikan ke rumah sakit dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Dokter tanggap lebih menolong yang kecelakaan daripada yang sudah mengantri. Setelah selesai menolong pasien yang kecelakaan tadi. Dokter kembli keruangan dan melanjutkan pemeriksaan. Pasien yang sudah mengantri 4 jam tersebut marah kepada dokter. Dokter tersebut dengan ramah menjawab “kalau anda di posisi orang yang kecelakaan tersebut, saya pun sebagai dokter akan mendahulukan anda” IV.



AUTONOMY Sikap : a) Tidak berbohong kepada pasien meskipun untuk kebaikannya sendiri. b) Menjaga rahasia pasien c) Menghargai hak menentukan nasib sendiri d) Berterus teerang e) Menghargai rasionalitas pasien



f) Melaksanakan informed consent (persetujuan medic) g) Mencegah pihak lain mempengaruhi pasien dalam mengambil keputusan termasuk keluarga pasien. h) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri



Skenario kasus



Seorang pasien berusia datang kepada dokter dengan keluhan yang dia alami. Dokter mengatakan bahwa dia harus di kemotheraphy. Tetapi pasien menolak. Dan dokter terpaksa menyetujuinya dengan cara membuat perjanjian hitam di atas putih