KAK Identifikasi Masalah Dan Analisis Situasi Perilaku Kesehatan (STBM) Di Desa Kusamba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG



DINAS KESEHATAN



UPT. PUSKESMAS DAWAN I



KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS DAWAN I Desa Pikat, Kec. Dawan, Kab. Klungkung NOMOR TAHUN 2018 Telepon : (0366) 23712, Email 68 : [email protected]



KERANGKA ACUAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN KEGIATAN IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS SITUASI PERILAKU KESEHATAN (STBM) DI DESA KUSAMBA NOMOR :………………………….. A. Pendahuluan Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Identifikasi masalah adalah tindakan yang diperlukan untuk mengetahui inti dari problem atau persoalan, penyebab permasalahan, sekaligus solusi yang tepat untuk memperbaiki atau menyelesaikan suatu permasalahan. Saat melakukan identifikasi masalah, berarti melakukan dugaan atau perkiraan atas suatu kejanggalan yang menyebabkan munculnya permasalahan. Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh sebelum merancang dan merencanakan program. Analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program. B. Latar belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya yang dilaksanakan



oleh



semua



komponen



bangsa



yang



bertujuan



untuk



meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tantangan yang dihadapi dunia terkait pembangunan kesehatan, khususnya bidang higiene dan sanitasi masih sangat besar. Berdasarkan data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kementerian Kesehatan 2018 akses sanitasi di Indonesia sudah mencapai 75% dengan desa Open Defecation Free (ODF) sebanyak 17.519 desa. Open defecation free adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Sebanyak



290,86 juta jiwa penduduk Indonesia masih ada 51,44 juta jiwa yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). (Kemenkes, 2018). Tujuan pembangunan kesehatan adalah mewujudkan masyarakat sehat yang memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal. Tidak berhenti sampai disitu, pemerintah



kemudian



mengembangkan



program



untuk



mengatasi



permasalahan sanitasi yaitu Community Lead Total Sanitation (CLTS) yang kemudian



belakangan



dikembangkan



menjadi



sanitasi



total



berbasis



masyarakat (STBM) upaya sanitsi berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2014 yang terdiri dari lima pilar yaitu ; 1) stop buang air besar sembarangan, 2) cuci tangan pakai sabun, 3) pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, 4) pengamanan sampah rumah tangga, dan 5) pengamanan limbah cair rumah tangga. Namun sayangnya dari lima pilar tersebut masih juga merupakan problem yang tak kunjung selesai hingga dewasa ini (Arfiah, Patmawati, & Afriani, 2019) Program STBM lebih menekankan pada perubahan perilaku kelompok masyarakat dengan metode pemicuan, yaitu melalui para tenaga kesehatan yang memberikan pemaparan dan sebagai fasilitator masyarakat dalam upaya memperbaiki keadaan sanitasi di



lingkungan



mereka



khususnya



pada



masalah



Buang



Air



Besar



Sembarangan (BABS) sehingga masyarakat sadar akan kebersihan dan kesehatan lingkungan disekitar mereka. Bentuk kesadaran masyarakat tentang dampak BABS, dapat diwujudkan dengan kepemilikan jamban. Pelaksanaan program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS). Fokus pertama dilakukan pada Stop BABS karena pilar tersebut berfungsi sebagai pintu masuk menuju sanitasi total serta merupakan upaya untuk memutus rantai kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum, makanan, dan lainnya. Dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat melalui metode pemicuan diharapkan masyarakat nantinya dapat mencapai kondisi Open Defecation Free (ODF). Kondisi ODF adalah kondisi dimana masyarakat 100% telah memiliki akses BAB di jamban keluarga sendiri, tidak adanya kotoran di lingkungan mereka, serta mereka mampu menjaga kesinambungan perilaku hidup bersih.(Ashari, Akbar, Kesehatan, Poltekkes, & Mamuju, 2016) UPTD. Puskesmas Dawan I merupakan salah satu puskesmas yang ada di Indonesia yang berada di bali tepatnya di Kabupaten Klungkung, Kecamatan Dawan, Desa Pikat. UPTD. Puskesmas Dawan I mewilayahi 7 Desa. Berdasarkan data Program Kesling di UPTD. Puskesmas Dawan I di Desa yang melaksanakan STBM Pada Tahun 2021 dengan capaian 100% , Desa STBM 0% dan Desa ODF 85,71% (dari 7 Desa, satu desa belum ODF). Tempat yang dijadikan Intervensi yaitu Desa Kusamba, Desa Kusamba sudah melaksanakan STBM namun untuk Desa ODF/ SBS sendiri Desa Kusamba belum deklarasi ODF, dikarenakan masih adanya masyarakat Buang Air Besar



sembarangan



atau



OD



tertutup



Berdasarkan



data



tersebut,



(Septicktank



maka



UPTD.



dialirkan



kebadan



Puskesmas



air).



Dawan



I



menyelenggarakan kegiatan identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM) di Desa Kusamba. . C. Tujuan umum dan tujuan khusus 1. Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi masalah dan analisis situasi perilaku Kesehatan (STBM) di Desa Kusamba. 2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan informasi dan data dasar terkait masalah perilaku kesehatan (STBM) di Desa Kusamba. b. Melakukan analisis situasi serta membuat kegiatan persiapan terkait STBM di Desa Kusamba. D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Pelaksanaan Identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM ) di Desa Kusamba meliputi : 1. Kegiatan pokok Identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM ) di Desa Kusamba 2. Rincian kegiatan a. Merencanakan kegiatan yang tercantum dalam RUK dan RPK Puskesmas serta dalam anggaran BOK tahun 2022 UPTD. Puskesmas Dawan I. b. Menentukan lokasi kegiatan. c. Menentukan jadwal kegiatan dan tim yang melaksanakan. d. Advokasi ke Desa sasaran. e. Melakukan kegiatan identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM ) di Desa Kusamba. f.



Membuat laporan identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM ) di Desa Kusamba.



Dalam kegiatan ini Lintas Program dan Lintas Sektor yang terlibat adalah : 1. Petugas Promkes membantu dalam memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat khususnya mengenai STBM. 2. Petugas puskesmas pembantu/ bidan desa/ pemegang wilayah desa membantu dalam pemantauan, pelaksanaan kegiatan dan membantu mengevaluasi kegiatan 3. Kelurahan/ Desa sebagai pemegang wilayah dan pemberi dukungan dalam kegiatan.



E. Cara melaksanakan kegiatan 1. Kegiatan Iengidentifikasi masalah dan analisis situasi perilaku Kesehatan (STBM) di Desa Kusamba. a. Merencanakan kegiatan yang tercantum dalam RUK dan RPK Puskesmas



serta



dalam



anggaran



BOK



tahun



2022



UPTD.



Puskesmas Dawan I yang sejalan dengan Visi dan Misi Puskesmas melalui rapat perencanaan yang juga sekaligus membahas lokasi khusus kegiatan tersebut yang dalam hal ini sesuai dengan data desa yang belum ODF yaitu desa Kusamba. b. Merencanakan jadwal kegiatan serta tim yang terlibat dalam kegiatan melalui kegiatan koordinasi bersama tim terkait. c. Advokasi ke Desa bertemu dengan Kepala Desa untuk menyampaikan maksud dan tujuan serta jadwal kegiatan dengan menerapkan tata nilai puskesmas senyum, sapa, salam dan santun. d. Melakukan kegiatan identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM ) di Desa Kusamba dengan metode survey dan observasi dengan menerapkan tata nilai Puskesmas. e. Pengolahan data dan penyajian informasi Dapat dilakukan secara deskriptif maupun analitik, yang disajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik dan peta, atau bentuk penyajian informasi lainnya f. Diseminasi informasi Penyebarluasan informasi identifikasi masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM ) di Desa Kusamba. g. Pemanfaatan informasi hasil h. Pelaporan dan umpan balik serta koordinasi F. Sasaran Sasaran pada kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Kusamba



G. Jadwal pelaksanaan kegiatan Waktu Pelaksanaan No



Kegiatan



Ja n



1



Perencanaan



2



Identifikasi



Peb



Mar



Apr



Mei



Juni



Juli



Agst



Sept



Okt



Nop



masalah dan analisis situasi perilaku kesehatan (STBM ) di Desa Kusamba 3



Pembuatan Laporan



H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan dimana pelaksanaan evaluasi kegiatan dilaksanakan pada akhir bulan setelah kegiatan selesai direncanakan dan dilaksanakan yang tercantum dalam laporan inventarisasi kegiatan yang ditunjukan kepada PJ UKM Esensial dan Kepala UPTD. Puskesmas Dawan I I.



Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan



1. Pencatatan kegiatan dilakukan dalam form identifikasi masalah dan analisis situasi serta dalam buku catatan petugas yang melangsungkan kegiatan dan didokumentasikan dalam bentuk gambar yang di print. 2. Pelaporan dibuat dalam bentuk narasi yang dibuat setelah melaksanakan kegiatan dan diserahkan kepada kepala UPTD. Puskesmas Dawan I. 3. Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan dilaksanakan dalam rapat rutin bulanan Puskesmas.



Dibuat di Dawan Tanggal 14 Januari 2021 KEPALA UPTD. PUSKESMAS DAWAN I



IDA AYU KETUT SRI HANDAYANI



Des