Kak Pengawasan Minum Obat TB [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rixco
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU



DINAS KESEHATAN



UPTD PUSKESMAS SIPAYUNG Jalan Hangtuah No. 02 gmail: [email protected] KECAMATAN RENGAT KERANGKA ACUAN KERJA PEMANTAUAN PENGAWASAN MINUM OBAT TB UPTD PUSKESMAS SIPAYUNG



A. PENDAHULUAN Penanggulangan Tuberkulosis (TB) tidak hanya dalam bentuk pengobatan. Namun jika memiliki keterkaitan erat dalam perubahan perilaku pasien, keluarga dan masyarakat terhadap TB itu sendiri. Berdasarkan laporan dan hasil pengamatan di lapangan serta didukung oleh hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004, menunjukkan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang TB, baik pengetahian tentang gejala dan penularan penyakit, maupun pengobatan. Masih sedikit masyarakat yang tahu bahwa TB dapat disembuhkan dan obat TB (OAT) dapat diperoleh secara gratis. Prilaku masyarakat dalam keteraturan berobat karena merasa sudah sembuh atau karena jenuh. Pengawas Menelan Obat (PMO) masih belum melaksanakan tugasnya dengan baik, serta keterlibatan keluarga, lintas keluarga, lintas sector dalam penanggulangan TB masih belum optimal.



B. LATAR BELAKANG Pasien TB memerlukan pemantauan secara ketat dan rutin untuk melihat reaksi terhadap pengobatan yang telah diberikan dan untuk mengetahui efek samping dari obat. Oleh karena itu diperlukan kepatuahn yang tinggi dalam pengobatan, maka diperlukan seorang Pengawasan Menelan Obat (PMO) untuk memantau pengobatan dan mengingatkan pemeriksan yang perlu dilakukan. PMO adalah seseorang yang bertugas mengawasi, memberikan dorongan dan memastikan penderita TBC menelan obat anti TBC (OAT) secara teratur sampai selesai.



C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Membantu pengawasan pasien TB selama pengobatan hingga sembuh. 2. Tujuan Khusus a. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai sembuh b. Mendampingi pasien pada saat kunjungan konsultasi ke Puskesmas dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur c. Mengingatkan pasien TB datang ke Puskesmas untuk mendapatkan obat dan periksa ulang dahak sesuai jadwal



d. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan menghubungi unit pelayanan kesehatan e. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal serumah



D. RENCANA KEGIATAN 1. Mengawasi dan memberikan dorongan serta memastikan kepada penderita TBC agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan. 2. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan. 3. Memberikan penyuluhan tentang penyakit TBC dan menyarankan anggota keluarga penderita yang mempunyai gejala sama termasuk setiap anak balita di keluarga tersebut periksa ke petugas kesehatan. 4. Melihat atau mengawasi gejala efek samping obat (OAT) yaitu adanya tanda-tanda atau keluhan yang timbul setelah minum obat dan mengirimkan penderita ke petugas kesehatan bila timbul gejala efek samping obat. 5. Untuk menjamin keteraturan pengobatan TB maka sebaiknya setiap dosis yang ditelan oleh pasien TB diawasi oleh seorang pengawas menelan obat.



E. EVALUASI PELAKSANAAN Pelaporan kegiatan ini dilakukan setiap akhir kegiatan. Hasil laporan kegiatan dievaluasi pada bulan berikutnya dengan membuat RTL pencapaian program.



F. PENCATATAN DAN PELAPORAN Hasil RTL pencapaian program, kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan akan di bahas pada rapat Lokmin Bulanan di UPTD Puskesmas Sipayung.



Mengetahui Plt.Kepala UPTD Puskesmas Sipayung



MUHAMMAD ZUHDI, SKM NIP. 19870319 200604 1 002



Pelaksana Program TB Paru



HARTATIK, AMAK NIP. 19771004 200312 2 005