Kak Ukgs [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN



DINAS KESEHATAN



UOBF KESEHATAN PUSKESMAS REJOSO Jln. Raya Rejoso No.25 A Pasuruan - Jawa Timur 67181 Telp. (0343) 483385, Email [email protected]



KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN DAN DEMO SIKAT GIGI DI TK/RA A.



PENDAHULUAN Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigidan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang denganupaya kesehatan perorangan berupa upaya promotif dan preventif bagipeserta didik.Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya derajat kesehatan gigidan mulut peserta didik di TK/RA secara optimal melalui pengetahuan sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan preventif, serta terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik



B.



LATAR BELAKANG Berdasarkan visi Indonesia sehat 2010 dimana salah satu strateginya adalah mewujudkan paradigm sehat, maka dalam bidang kesehatan gigi dilakukan dengan strategi pendekatan primary oral healty care.Pendekatan tersebut sangat tepat dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan gigi masyarakat dengan prinsip-prinsip: 1. Pemerataan Jangkauan Sesuai dengan prinsip pemerataan jangkauan upaya promotif kesehatan gigi dilaksanakan secara terpadu sebagai bagian bagian integral dari upaya kesehatan lainyang mempunyai pendekatan PKMD melalui jalur keluarga maupun jalur sekolah (posyandu, Bina keluarga Balita, Taman Kanak Kanak, Usaha Kesehatan Sekolah) 2. Melibatkan peran serta masyarakat Derajat kesehatan gigi ,masyarakat yang optimal bisa dicapai bila keluarga sebagai kelompok masyarakat



terkecil



telah



mempunyai



pengetahuan,



kesadaran,



1dari 6



kemampuan dan kemauan untuk memelihara kesehatan gigi yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan partisipasi aktif dari para motivator (key person) di masyarakat seperti: Tim penggerak PKK, Guru, Kader kesehatan, tokoh masyarakat lainya. 3. Terfokus pada upaya pencegahan Kegiatan diutamakan pada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan gigi, antara lain: Penyuluhan, demo menyikat gigi, pemberian tablet flour (di beberapa provinsi dengan kadar flour dalam air minum rendah) 4. Pendekatan Multi Sektor Agar upaya promotif dan preventif kesehatan gigi menjadi bagian integral dari upaya kesehatan lainya perlu dilaksanakan advokasi/pendekatan pada lintas program dan lintas sektor dari pusat sampai kedaerah. 5. Penerapan teknologi tepat guna Penelitiandibeberapa Fakultas Kedokteran Gigi menunjukkan banyak tanaman asli Indonesia yang berkhasiat untuk kesehatan gigi dan mulut. Misalnya tanaman yangmengandung flour yang tinggi, sirih, saga, kulit kemuning, mengandung zat yang berkhasiat untuk mencegah maupun mengobati penyakit gigi. Pemanfaatan tanaman obat tersebut sangat diperlukan dalam menunjang pemeliharaan kesehatan gigi masyarakat. Kesehatan gigi dan mulut pada anak mempunyai peranan yang sangat penting karena merupaakan bagian integral dari seluruh kesehatan dan tumbuh kembang anak. Apabila keadaaan gigi dan mulut buruk, misalnya terdapat gigi yang berlubang dan gusi bengkak maka akan menyebabkan fungsi mengunyah menjadi tidak optimal, yang berujung pada penyerapan zat gizi yang tidak maksimal oleh tubuh.Sehingga perawatan kesehatan gigi pada anak secara dini sangat berguna bagi anak yang masih dalam masa tumbuh kembang. Kerusakan gigi merupakan masalah yang paling umum terjadi pada anak-anak dibandingkan penyakit lainya. Gigi geligi memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan



setiap



orang,



antara



lain



dalam



proses



pengunyahan(mastikasi),pengucapan(fonetik)dan penampilan (estetik). Sering kali kita mengabaikan kesehatan gigi kecuali ketika gigi memiliki masalah.Kita juga terkadang seering mengabaikan dampak dari penyakit mulut terhadap kehidupan kita, khususnya dalam kehidupan anak.Seseorang perlu menjaaga kesehatan gigi dan mulutnya 2dari 6



menginggat begitu banyak penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri rongga mulut, karena mulut merupakan pintu masuknya berbagai macam penyakit. Kerusakan gigi dapatmemicu terjadinya infeksi yang dapat berdampak terhadap terjadinya penyakit sistemik. Menyikat gigi pagi dan malam dengan pasta gigiyang mengandung fluoride dapat mengurangi pertumbuhan kuman sebesar 50% dimalam hari, itu artinya dapat mengurangi resiko terjadinya gigi berlubang yang dapat membentuk kerusakan gigi pada anak-anak. Apabila kita menanamkan kebiasaan yang baik sejak dini seperti menyikat gigi dua kali sehari, setiap pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, kita dapat membantu mereka memiliki mulut yang sehat sepanjang hidupnya.Menyikat gigi secara teratur yang baik dan benar dapat dilakukan untuk mencengah terjadinya penyakit gigi.Dan kebiasaan tersebut perlu diterapkan kepada anak sebelum memasuki fase geligi pergantian, agar gigi yang baru tumbuh tidak terkena penyakit gigi berlubang.Maka atas dasar hal tersebut, pembinaan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut berbasis masyarakat UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dilakukan pada anak di TK/RA. Kegiatan penyuluhan dan demo sikat gigi di TK/RA dilakukan dengan tetap mengacu pada visi, misi, dan tata nilai Puskesmas Rejoso. Adapun Visi Puskesmas Rejoso adalah terwujudnya masyarakat Rejoso yang sehat dan mandiri menuju Kabupaten Pasuruan yang sejahtera, maslahat dan berdaya saing.Sedangkan Misi Puskesmas Rejoso adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan Mutu Administrasi dan Manajemen 2. Meningkatkan mutu Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) 3. Meningkatkan mutu Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Puskesmas Rejoso menganut Tata Nilai SIMPATIK: (Siaga melayani, Profesional, Tepat, Inovatif, Komprehensif). Maka kegiatan penyuluhan dan demo sikat gigi di TK/RA harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, dilakukan oleh tenaga profesional, selalu melakukan inovasi sebagai penyegaran, dan dilakukan secara komprehensif. Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai sektor mengalami gangguan, Salah satunya sektor pelayanan kesehatan gigi dan mulut.Tak dipungkiri bila layanan



3dari 6



kesehatan gigi dan mulut berpotensi tinggi menularkan virus SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan corona. Penularan virus tersebut bisa melalui droplet/percikan air liur, dimana cairan ini bisa saja tersembur di tengah proses pemeriksaan yang kemudian menempel di peralatan yang digunakan untuk memeriksa gigi.Sehingga pelayanan kuratif sederhana tidak dilakukan dalam kegiatan UKGS. C.



TUJUAN 1. Tujuan Umum Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan anak di TK/RAdalam menjaga kesehatan gigi (Self Care). 2. Tujuan Khusus a. Meningkatnyapengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut b. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotifpreventif. c. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik yang memerlukan



D. PERAN PIHAK TERKAIT 1. Lintas Program : Promosi Kesehatan, Pembina Desa (Bidan Desa) 2. Lintas Sektor



: UPTD Pendidikan (Sekolah)



Program UKGS akan dapat berjalan dengan baik, manakala memperoleh dukungan dari berbagai pihak, baik lintas program maupun lintas sektor E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di TK/RA mengacu pada kegiatan kegiatan pokok dan rincian kegiatanya sebagai berikut: No



Kegiatan Pokok



1. Melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di



Rincian kegiatan a. Penyuluhan b. Demo sikat gigi



Sekolah



4dari 6



F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1. INSTRUMEN KEGIATAN a. Model Gigi b. Sikat Gigi dan Pasta Gigi c. Poster 2. PELAKSANAAN a. Pemberitahuan melalui surat kepada pihak Sekolah yang dituju melalui bidan desa b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai saat penyuluhan dan pemeriksaan c. Penyampaian materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut d. Melakukan demo sikat gigi 3. INDIKATOR KEBERHASILAN a. Anak TK/RA mampu mempraktekan sikat gigi yang baik dan benar b. Kegiatan dapat dilakukan 50% dari keseluruhan jumlah TK/RA G.



SASARAN TK/RA di wilayah Puskesmas Rejoso yang dipilih



H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut disekolah selama pandemi sebagai berikut: No



WaktuPelaksanaa



DesaTujuan



n 1



2



Juli 2022



Agustus 2022



Jumlah TK/RA Yang Dikunjungi



a. Rejoso Lor



2



b. Ketegan



1



c. Pandanrejo



2



d. Kedung Bako



1



a. Sambirejo



2



b. Arjosari



2



5dari 6



I.



c. Rejoso Kidul



1



d. Kawisrejo



2



EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN a. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan dilakukan b. Berbagai hal yang dievaluasi antara lain kesesuaian jadwal, waktu pelaksaan, KAK, dan SOP



J. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI a. Pencatatan dilakukan pada saat pada saat kegiatan berlangsung, meliputi siswa yang hadir, dan jumlah siswa dengan gigi karies b.



Pelaporan dilakukan setiap bulan, dan dikirim ke Dinas Kesehatan



c. Evaluasi dilakukan dengan mengukur hasil capaian terhadap target yang ditetapkan dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) K. REFERENSI a. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012 tentang Pedoman Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) bagi Dokter Gigi b. Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. Tahun 2019. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19 c. Buku panduan Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun



Mengetahui



Penanggung Jawab



Kepala UOBF Kesehatan



Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat



Puskesmas Rejoso



UOBF Kesehatan Puskesmas Rejoso



drg. C. Rena Wahjunani, MM NIP.19651120 199402 2 002



drg. Istiqomah, M. Kes NIP.19810128 201001 2 014



6dari 6