Kamus Kompetensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kamus Kompetensi: Fleksibilitas (Flexibility) Fleksibilitas (FLX) Definisi: Fleksibilitas (Flexibility) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok. Fleksibilitas membutuhkan kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai suatu isu, menyesuaikan pendekatannya karena suatu perubahan situasi, dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya. Indikator Perilaku: -1.



Secara tidak produktif terpaku pada pendapat atau pendekatan sendiri



Walaupun ada masalah yang sangat jelas, tetap mempertahankan pendapat yang sama; tidak menganggap pendapat orang lain valid. 0.



Selalu mengikuti prosedur



1. Menerima kebutuhan untuk bersikap fleksibel 1.1.Bersedia untuk mengubah gagasan atau pandangan berdasarkan informasi baru atau bukti baru yang bertentangan. 1.2.Memahami pandangan orang lain. 1.3.Melihat validitas dari pendapat orang lain. 2. Menerapkan peraturan dengan fleksibel 2.1.Menyesuaikan peraturan atau prosedur normal pada situasi spesifik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan/atau mencapai tujuan organisasi. 2.2.Mengerjakan tugas koleganya yang memang perlu untuk dibantu dalam situasi yang krisis. 3. Menyesuaikan tindakan 3.1.Melakukan penyesuaian tindakan atau perilaku berdasarkan situasi untuk mencapai tujuan organisasi. 3.2.Mengambil tanggung jawab atau tugas yang berbeda dengan deskripsi pekerjaan. 3.3.Mengadaptasi taktik dengan situasi yang ada. 4. Menyesuaikan strategi sendiri 4.1.Mengubah keseluruhan rencana, sasaran, atau proyek untuk menyesuaikan dengan situasi. 4.2.Membuat perubahan sementara pada perusahaan sendiri atau pelanggan untuk memnuhi kebutuhan dari suatu situasi tertentu.



4.3.Membuat posisi khusus didalam organisasi untuk mengakomodasi strategi perusahaan.



Kamus Kompetensi: Percaya Diri (Self Confidence) Percaya Diri (SCF) Definisi: Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Indikator Perilaku: -1.



Lemah



Tidak percaya diri, meragukan kemampuan diri sendiri. Menghindari ketidaksetujuan dan konflik. 0.



Tidak tampak atau menghindari tantangan



1. Tampil percaya diri 1.1.Bekerja sendiri tanpa perlu supervisi, mengambil keputusan tanpa perlu persetujuan orang lain. 2. Bertindak independen 2.1.Bertindak di luar otoritas formal agar pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik, namun hal ini dilakukan demi kebaikan perusahaan bukan karena tidak mematuhi prosedur yang berlaku. 3. Menyatakan keyakinan atas kemampuan sendiri 3.1.Menggambarkan dirinya sebagai seorang ahli, seseorang yang mampu mewujudkan sesuatu menjadi kenyataan, seorang penggerak, atau seorang nara sumber. 3.2.Secara eksplisit menunjukkan kepercayaan akan penilaiannya sendiri. 3.3.Melihat dirinya lebih baik dari orang lain. 4. Memilih tantangan atau konflik 4.1.Menyukai tugas-tugas yang menantang dan mencari tanggung jawab baru 4.2.Bicara terus terang jika tidak sependapat dengan manajemen, pelanggan atau orang-orang lain yang lebih kuat, tetapi mengutarakannya dengan sopan. 4.3.Menyampaikan pendapat dengan jelas dan percaya diri biarpun dalam situasi konflik. 5. Mengkonfrontasi manajemen atau pelanggan



5.1.Melakukan konfrontasi secara terbuka dengan manajemen atau pelanggan. 5.2.Mengambil tugas yang sangat menantang dengan sukarela (tugas yang beresiko tinggi untuk pribadi) “Mereka bilang ini membunuh karir saya…… tapi saya tahu saya dapat mengubahnya, jadi saya terima pekerjaan itu”.



Kamus Kompetensi: Integritas (Integrity) Integritas (ING) Definisi: Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain. Indikator Perilaku: 1. Memahami dan mengenali perilaku sesuai kode etik 1.1.Mengikuti kode etik profesi dan perusahaan. 1.2.Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam lingkup atau otoritasnya. 1.3.Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar kode etik. 2. Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya 2.1.Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan. 2.2.Berbicara tentang ketidaketisan meskipun hal itu akan menyakiti kolega atau teman dekat. 2.3.Jujur dalam berhubungan dengan pelanggan. 3. Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu 3.1.Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan. 3.2.Berterus terang walaupun dapat merusak hubungan baik. 4. Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya yang cukup besar 4.1.Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan. 4.2.Bersedia untuk mundur atau menarik produk/jasa karena praktek bisnis yang tidak etis.



4.3.Menentang orang-orang yang mempunyai kekuasaan demi menegakkan nilai (values).