Karakteristik Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

II.



KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN



Karakteristik memiliki pengertian sifat khas sesuai dengan perwatakan. Sementara itu karakteristik lebih jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakteristik merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan. Karakteristik kewirausahaan adalah suatu karakteristik yang harus dimiliki setiap pewirausaha



untuk menjalankan usahanya dan menjadi pendorong kesuksesannya



(Mahfoeddz,2008). Karakteristik kewirausahaan merupakan kualitas atau sifat yang tetap terusmenerus atau kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian, intergrasi, atau sintesis dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu atau kesatuan dan kepribadian seseorang, dipertimbangkan dari titik pandangan etis dan moral. (Faisal, 2010) Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Wahid (2007) wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko



serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Raymond dan russel (2008) memberikan definisi tentang wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan berusaha yang dinyatakannya sebagai berikut : An entrepreneur is an independent growth oriented owner operator. Menurut Gede Pratama, ada beberapa sifat dasar yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya :  Wirausaha adalah seorang pencipta perubahan (the change creator)  Wirausaha selalu melihat [erbedaan sebagai peluang  Wirausaha selalu bereksperimen dengan pembaharuan  Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya  Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas  Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain 2.1



Percaya Diri Menurut Buchari (2010), sikap percaya diri mempunyai sikap dan keyakinan



untuk memulai , melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Percaya diri memiliki keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidatergantungan. Baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap mental seseorang. Suryana (2009), menyatakan bahwa semakin besar keyakinan seseorang dalam membentuk kepercayaan diri pada kemampuannya, maka semakin besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesadaran seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang lain



berpikiran sebagai risiko. Dengan kepercayaan diri, individu dapat memotivasi dirinya mengenai pola pikirnya. Setiadarma (2008), menjelaskan bahwa rasa percaya diri memberikan dampakdampak positif pada emosi, konsentrasi, sasaran, usaha, strategi dan momentum. Individu yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan lebih mudah mengendalikan dirinya didalam suatu keadaan yang menekan. Seorang wirausaha akan lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada usaha yang iamiliki. Menurut Mastuti dan Aswi (2008), semakin individu kehilangan suatu kepercayaan diri, maka individu tersebut akan semakin sulit melakukan yang terbaik. Dengan kepercayaan diri, individu dapat memotivasi dirinya mengenai pola pikirnya, sikap dalam mengambil keputusan, nilai-nilai moral, sikap dan pandangan, harapan dan aspirasi serta ketakutan dan kesedihannya. 2.2



Berorientasi Pada Tugas dan Hasil Menurut Suryana (2009), bahwa seseorang yang selalu mengutamakan tugas



dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif. Memenuhi kebutuhan akan prestasi. Orientasi pekerjaan berupa laba, tekun dan tabah, tekad kerja keras. Winardi (2007), orientasi akan tugas dan hasil juga sangat erat kaitannya dengan motivasi seorang wirausaha. Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika wirausaha berusaha menyingkirkan prestisenya. Dengan adanya motivasi dalam



berusaha, seorang wirausaha akan mampu bekerja keras, energik, tanpa malu dilihat teman, asal yang dikerjakan merupakan pekerjaan halal. Menurut Mahanani (2014), berpendapat bahwa berorientasi pada tugas dan hasil adalah sikap seseorang yang selalu ingin berprestasi dan memiliki motivasi yang tinggi dari dalam dirinya untuk mencapai tujuan tertentu dengan hasil yang sesuai harapannya, khususnya dalam kegiatan berwirausaha. Sehingga seorang wirausaha haruslah berorientasi pada tugas dan hasil agar prestasi-prestasi berikutnya dalam berwirausaha terus meningkat. Laksana



(2013),



menyatakan



bahwa



sesorang



yang memiliki



minat



berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi. Apabila kepuasan sudah diraihnya maka wirausahawan tersebut akan terus termotivasi agar selalu mempunyai tujuan baru untuk meraih hasil yang lebih baik pula. 2.3



Mandiri Menurut Kasmir (2007), bahwa wirausahawan harus memiliki mental mandiri,



artinya adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Maka sebagai pengusaha harus berada dalam kendali dan tidak kenal lelah dalam mengejar cita- cita. Salirawati (2012), menyatakan bahwa karakter berjiwa wirausaha semula dimunculkan sebagai karakter utama yang didefinisikan sebagai sikap dan perilaku



yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan, operasinya. memiliki mental mandiri yaitu orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Smith (2013), berpendapat bahwa mandiri dalam berwirausaha sangat erat kaitannya dengan kepercayaan diri. Maka sebagai pengusaha harus berada dalam kendali dan tidak kenal lelah dalam mengejar cita-cita. Jika wirausahawan kehilangan kendali, maka dengan cepat akan kehilangan minat dalam usaha. Oleh sebab itu, kunci suksesnya adalah menjadi wirausaha yang mandiri dan percaya diri. Simatupang dan Prajogo (2007), akselerasi pertumbuhan aneka usaha peternakan dimaksudkan untuk mengentaskan usaha peternakan rakyat sehingga menjadi progresif secara mandiri. Upaya pengembangan difokuskan pada bidang usaha yang memiliki dukungan sumberdaya basis produksi atau teknologi dan kelembagaan, seperti peternakan Kambing, Domba dan Ayam Kampung intensif di kawasan per-ubaran. 2.4



Berinisiatif Menurut Ahmady (2013), bahwa berinisiatif erat kaitannya dengan kemampuan



dan kemauan untuk mengambil resiko yang merupkan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperlukan niat, tekad yang kuat, serta karsa yang besar.



Kemampuan berinisiatif, yaitu mengajarkan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa untuk inisiatif. Serta seorang wirausaha harus dapat mengikuti perkembangan informasi dan selalu meng-update pengetahuan terbaru dengan sering membaca sehingga wawasan yang dimiliki bertambah (Suryana, 2009). Wirausaha yang inisiatif serta dinamis menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif (Fatmasari, 2013). Winardi (2007), mengembangkan ide dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup adalah mereka yang melakukan usahausaha kreatif dan inovatif. Berbagai ide kreatif, bermunculan saat ia melihat suatu masalah tidak terselesaikan, karena makna dasarnya adalah setiap masalah disana terdapat nilai-nilai jual saat kita bisa memberikan solusi atas masalah tersebut. 2.5



Berpikir Kedepan Orang yang mempunyai karakter wirausaha selalu berpikiran bagaimana situasi



dan kondisi di masa depan. Meskipun tetap menggunakan pengalaman masa lalu sebagai referensinya. Berdasarkan prediksi tersebut mereka mencari peluang untuk memajukan usahanya. Berpikir ke depan diperlukan bagi wirausahawan, selalu ingat bahwa yang kita hadapi adalah masa depan, karena itu buat prediksi tentang kondisi masa depan yang terkait dengan usaha dalam memajukannya (Sahulata, 2007).



Menurut Suryana (2009), pandangan yang jauh serta berpikir ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada saat ini. Oleh sebab itu, wirausaha selalu mempersiapkan dengan mencari suatu peluang. Sikap berorientasi pada masa depan akan dimiliki seorang pengusaha untuk kelangsungan hidup usahanya. Menurut Suharyadi et al (2007), memiliki pandangan jauh ke depan merupakan kemampuan yang biasanya ada pada setiap wirausahawan yang sukses. Karena akan selalu menemukan atau menciptakan sesuatu yang baru dari setiap masalah yang selalu muncul. Orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan resiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkan dengan mencari suatu peluang (Ahmady, 2013).



DAFTAR PUSTAKA



Ahmady, Noor, 2013. Pesantren dan Kewirausahaan (Peran Pesantren Sidogiri Pasuruan dalam Mencetak Wirausaha Muda Mandiri). Executive Sumary. Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Astuti, 2013. Kewirausahaan (Enterpreneurship): Moda Manusia dalam Membangun Perekonomian. 115 Analisa. Vol. 2. No.3 Hal.113-120. Buchari, A, 2010. Kewirausahaan. CV Alfabeta. Bandung. Farsal. 2010. Entrpreneurship (Kewirausahaan). Jakarta: Salemba Empat. Fatmasari, F, 2013. Profil dan Fungsi Wirausaha. Fakultas Ilmu Administrasi. Malang. Kasmir, 2007. Karakter Kewirausahaan. Penebar Swadaya. Jakarta. Laksana, Giga B, 2013. Karakteristik Dan Nilai-Nilai Kewirausahaan. Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya. Malang. Mahanani, H, 2014. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Siswa SMAN 1 Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang. Semarang. Mahfoed, Pandji. 2008. Manajemen Bisnis. Jakarta: Reneka Cipta Raymond. 2008. Manajemen Strategi (Terjemahan) 10th Ed. Jakarta : Salemba Empat Sahulata, Welmintje, 2007. Program Magang Kerja Bidang Studi sebagai Upaya untuk menumbuhkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa Jurusan PKK. Seminar Internasional. Peran LPTK dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia. APTEKINDO. Salirawati, Das, 2012. Percaya Diri, Keingintahuan dan Berjiwa Wirausaha. Tiga Karakter Penting Bagi Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter. Vol.2. No.2. Hal.213-224.



Setyawati, Edwin C. N., Hari Susanta Dan Ilham Ainuddin, 2013. Karakteristik Kewirausahaan Dan Lingkungan Bisnis Sebagai Faktor Penentu Pertumbuhan Usaha. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.14. No.2. Hal.45–57. Simatupang, Pantjar dan Prajogo U.H, 2007. Daya Saing Usaha Peternakan Menuju 2020. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.2. No.2. Hal.11-19. Saiman, Leonardo. 2009. Kewirausahaan, Teori, Praktik dan kasus-kasus Jakarta: Salemba Empat Smith, 2013. Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Karakteristik Wirausaha. Skripsi. Fakultas Ilmu Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang. Suharyadi et al, 2007. Karakteristik Kewirausahaan Penunjang Diri Menjadi Wirausahawan Sukses. PT Prenhallindo. Jakarta.



Suryana, 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi Revisi. Salemba Empat. Jakarta. Wahid, Mudjiarto Aliaras. 2007. Membangun kewirausahaan. Jakarta: University Press



Karakter



Winardi, 2007. Manajemen Pemasaran. PT Prenhallindo. Jakarta.



dan



Kepribadian