Karangan Bahasa Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bali sebagai Daerah Tujuan Wisata Pariwisata saat ini memang tengah menjadi topik perbincangan yang menarik di Indonesia khususnya dan dunia internasional pada umumnya. Namun, tidak semua orang mengetahui pengertian pariwisata itu secara pasti. Pariwisata adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang (individu) ataupun kelompok orang untuk melakukan perjalanan, perpindahan, atau pergerakan dalam jangka waktu tertentu dari tempat tinggalnya ke suatu tempat yang dijadikan tujuan untuk hiburan, rekreasi, dan menghilangkan penat dari kesibukan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar pariwisata dapat diartikan sebagai aktivitas perjalanan manusia dari tempat asal ke lokasi tujuan wisata dan sebaliknya, tujuan utama dari perjalanan tersebut adalah selain dari mencari pekerjaan, status di tempat yang dituju adalah hanya untuk tinggal sementara dan tidak untuk menetap. Pariwisata itu sendiri juga memiliki jenis. Adapun jenis-jenis pariwisata yang ada yaitu wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga dimana wisatwan – wisatwan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di suatu tempat atau suatu negara, wisata komersial dimana dalam wisata komersial ini wisatawan mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti pameran industri, pameran dagang, dan sebagainya, wisata industry, wisata politik, wisata konvensi, wisata social, wisata pertanian, wisata bahari, dan masih banyak lagi. Pariwisata saat ini menjadi sektor yang mempuni dalam peningkatan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia. Tahun 2019 ini sektor pariwisatalah yang menjadi sektor penyumbang devisa terbanyak, ini mencerminkan bahwa kemajuan pariwisata sangat berdampak pada kemajuan sector ekonomi di Indonesia. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Idonesia. Pesona alam Indonesia yang sangat indah yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan gugusan pulau-pulau, garis pantai yang membentang panjang, bahasa yang beragam di setiap daerah, keanekaragaman ras dan suku yang hidup dalam harmoni dan toleransi, serta kebudayaanlah yang menjadi magnet pariwisata di Indonesia. Indonesia memimiliki banyak objek wisata yang terkenal hingga ke mancanegara. Salah satu yang menjadi kunjungan favorit bagi wisatawan lokal maupun asing adalah Pulau Bali. Pulau Bali atau yang dikenal juga dengan sebutan Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura, atau juga Pulau Surga merupakan destinasi pariwisata paling populer di Indonesia. Pesona keindahan alam Pulau Bali sudah tidak diragukan lagi bahkan sudah diakui di kancah internasional. Pulau Bali terkenal akan keindahan pantai-pantai yang menawan yang sangat terkenal keindahannya dengan segala aktifitas dan gemerlap kehidupan malam yang meriah serta pesona alamnya yang tiada tara. Di samping pantai-pantai Bali yang memang sudah sangat terkenal keindahannya, Bali juga memiliki keindahan alam yang luar biasa dan lengkap, seperti gunung berapi, sawahnya yang bersusun menghampar hijau memberikan rasa damai dan ketenangan, butiran pasir dan keindahan alam bawah lautnya yang mengagumkan seolah menjadi persembahan keindahan alam yang tiada habisnya, serta keunikan seni budayanya dan berbagai hasil kerajinan tangan yang khas dan fantastis dari para pengrajinnya. Hal yang tak



kalah mendukung bagi kemajuan pariwisata di pulau Bali adalah sarana pariwisata yang sangat lengkap dan berstandar tinggi misalnya agen perjalanan wisata, hotel, jenis akomodasi atau transportasi, bar, restoran, dan sarana pendukung lainnya. Pulau Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibu kota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Berbagai penghargaan Internasional khususnya dibidang pariwisata telah diberikan pada Bali. Oleh karena itu Bali menjadi salah satu tujuan wisata baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu. Agama Hindu pada masyarakat Bali seperti sudah menyatu, karena di dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Bali selalu berkaitan dengan agama Hindu. Wujud ideal dari kebudayaan Daerah Bali, tampak jelas dalam kehidupan sosial spiritual yang bersumber pada agama Hindu. Adapun keterkaitan Agama Hindu dengan unsur pariwisata yaitu pariwisata bagi pulau Bali merupakan salah satu aspek terpenting yang selama ini selalu diandalkan, sebagai penghasil devisa terbesar. Pulau Bali memiliki sumber daya alam, ritual-ritual yang ada dan sangat menarik perhatian para wisatawan asing, misalnya pada saat-saat tertentu dimana terdapat upacara besar seperti Nyepi. Upacara Nyepi berkaitan dengan agama Hindu yang dianut oleh sebagian besar masyarakat di Bali, sehingga tidaklah mengherankan apabila pada waktu tertentu diadakan acara tersebut secara besar-besaran atau lebih tepatnya saat hari pengerupukan masyarakat bali beramai-ramai dan bergotong royong mengarak ogoh-ogoh dan ini dapat menjadi magnet pariwisata yang mampu menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Selain upacara-upacara ritual, di dalam agama Hindu juga dikenal konsepsi Tri Hita Karana yang artinya adalah tiga penyebab keharmonisan,kemakmuran,dan kesejahteraan hidup. Ketiga komponen tersebut menurut agama Hindu adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa/Sang Hyang Widhi Wasa (Parhyangan), hubungan manusia dengan sesama manusia (Pawongan), hubungan manusia dengan alam semesta (Palemahan). Tri Hita Karana menitik beratkan bagaimana antara manusia berhubungan dengan manusia secara rukun dan damai, hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Tri Hita Karana adalah konsep yang diadopsi dari ajaran Hindu ditawarkan menjadi konsep Pariwisata di Bali dimana hal tersebut menjadi magnet pariwisata untuk menarik perhatian wisatawan untuk datang ke Bali. Kebudayaan menyediakan potensi sekaligus menjadi sumberdaya dalam peningkatan pariwisata di Bali. Kebudayaan disini adalah kebudayaan di Bali, baik dari segi adat istiadat, kesenian, kearifan lokal, dan lain-lain yang mendukung pariwisata di Bali. Selain keindahan alam dan keunikan budayanya, Bali juga terkenal karena kesakralannya. Hal-hal tersebut yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Bali. Secara nyata kebudayaan itulah sebagai penopang paling besar dalam pariwisata untuk mendatangkan devisa. Masyarakat Bali seharusnya sadar untuk tidak kehilangan jatidirinya, yaitu Bali sebagai pariwisata untuk kebudayaan yang dikenal karena keindahan alam, seni, budaya dan keramah-tamahan masyrakatnya, bukan kebudayaan untuk pariwisata dimana Bali dikenal karena hotel, resort atau vila-vila mewahnya. Dan jangan sampai Bali menjadi korban dari pesatnya perkembangan pariwisatanya sendiri karena tunduk kepada kepentingan investor.



Dari logika ini maka Bali yang selama ini di kenal sebagai Pariwisata untuk kebudayaan jangan sampai berubah menjadi kebudayaan untuk pariwisata. Kemajuan pariwisata di Bali seperti magnet yang memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif begitupun kemajuan pariwisata yang memiliki dampak positif dan negative. Dampak positif kemajuan pariwisata di Bali yaitu menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Bali, membantu masyarakat dalam hal ekonomi, memperkenalkan karya-karya seni yang berciri khas budaya Bali, memperkenalkan budaya serta kesenian-kesenian masyarakat Bali, mendorong bangkitnya industri perhotelan (pembangunan), meningkatkan aktifitas ekonomi, percampuran budaya melalui informasi dan teknologi, masyarakat terpacu untuk melestarikan budayanya sebagai motivasi wisatawan untuk berwisata kedaerahan. Adapun dampak negative dari kemajuan pariwisata di Bali diantaranya terkikisnya kebudayaan dan kearifan local masyarakat adat itu sendiri, berkurangnya lahan pertanian, padahal sistem pengairan subak juga merupakan suatu objek wisata yang diminati pengunjung. Bali memang dikenal dengan wisata budayanya, kemajuan pariwisata di Bali juga akan membawa dampa bagi kebudayaan masyarakat Bali itu sendiri. Adapun dampak positif yang ditimbulkan pada kebudayaan masyarakat Bali yaitu dalam pengembangan pariwisata di Bali yang bertumpu pada kebudayaan Bali yang pada dasarnya bersumber pada agama Hindu, menimbulkan adanya keinginan untuk menggali, memelihara, dan megembangkan aspekaspek kebudayaan terutama kesenian, monumen-monumen peninggalan sejarah, dan adat istiadat. Kebudayaan sebagai salah satu aspek dalam pariwisata dapat dijadikan sebagai suatu potensi dalam pengembangan pariwisata itu. Hal ini disebabkan, dalam pengembangan pariwisata pada suatu negara atau suatu daerah keunikan berbagai kebudayaan daerah bisa digunakan sebagai salah satu daya tarik wisatawan. Dampak positif lainnya adalah akulturasi kebudayaan, karena adanya interaksi masyarakat lokal dengan wisatawan. Di samping itu, kebudayaan-kebudayaan masyarakat Bali yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional Indonesia akan terus berkembang. Ini disebabkan oleh adanya wisatawan yang datang berkunjung untuk melihat dan mengenal lebih dekat kebudayaan yang ada di Pulau Bali. Hal ini tentunya juga menyebabkan terjadinya penggalian nilai-nilai budaya asli untuk dikembangkan dan dilestarikan. Selain menimbulkan dampak positif seperti apa yang telah diuraikan di atas, pariwisata juga menimbulkan dampak negatif terhadap kebudayaan yang dijadikan komoditas pariwisata d Bali. Pariwisata dapat mengembangkan dan melestarikan kebudayaan, akan tetapi juga mengakibatkan tereksploitasinya kebudayaan secara berlebihan demi kepentingan pariwisata. Salah satu contoh nyata adalah adanya komersialisasi kesenian di Gianyar, baik dalam seni rupa maupun pertunjukan, cenderung berorientasi pada kepentingan wisata. Munculnya berbagai kesenian yang awalnya hanya dipentaskan untuk kepentingan upacara agama, kemudian dipertunjukkan untuk kepentingan wisatawan. Demikian juga dijadikannya tempat suci sebagai objek wisata. Ini merupakan fakta terjadinya komersialisasi budaya dalam pariwisata, karena berubahnya atau bertambahnya fungsi selain fungsi utamanya. Hal tersebut tidak dapat dipandang sebagai suatu permasalahan yang sederhana karena telah menyentuh bagian terdalam dari unsur – unsur kesenian itu sendiri.



Bali memang terkenal dengan keindahan alam yang dimiliki, tetapi apakah keindahan alam tersebut akan terus dapat dimanfaatkan masyarakat bali sebagai daya tarik wisata. Pembukaan lahan untuk pembuatan fasilitas dan sarana pariwisata seperti hotel, bandara, dan yang lainnya juga akan berdampak bagi lingkungan jika tidak dibarengi dengan aksi penghijauan dan pembersihan. Dampak pencemaran lingkungan juga merupakan hal yang paling dirasakan oleh masyarakat lokal yang tinggal di suatu kawasan wisata. Transportasi serta sistem manajemen lalu lintas yang buruk adalah sumber utama polusi udara dan kebisingan. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pariwisata memang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun masyarakat pun harus melakukan kegiatan yang sama terhadap keberlanjutan pariwisata, salah satunya dengan perilaku yang ramah lingkungan. Kalau lingkungan rusak, maka kerusakan itu juga sebagian besar disebabkan oleh masyarakat Bali, tidak semata-mata karena aktivitas pariwisata. Sudah saatnya untuk memperbaiki lingkungan dengan memberikan perhatian yang lebih besar pada sektor pengelolaan lingkungan hidup demi terciptanya keseimbangan lingkungan sebagai pendukung berbagai aktivitas dari makhluk hidup. Untuk memajukan pariwisata di Bali tanpa menghilangkan keaslian dan kesakralan kebudayaan Bali kita sebagai pemuda-pemudi Bali harus ikut andil. Semangat para generasi muda untuk melestarikan kebudayaan Bali perlu ditingkatkan agar jangan ada anggapan bahwa budaya Bali itu kuno dan ketinggalan zaman. Bagaimana generasi muda menjadi agen promosi budaya dengan berbagai kemajuan teknologi. Hanya dengan menggunakan gadget, para pemuda sudah bisa berperan aktif untuk memajukan kebudayaan Bali, salah satunya dengan membagikan konten-konten kebudayaan di akun media sosial masing-masing. Dengan demikian, kebudayaan Bali bukan hanya semakin eksis di kalangan masyarakat Bali, namun juga di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan dunia.