Karya Tulis Ilmiah Kebersihan Lingkungan Sekolah 01 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KARYATULISILMIAH (KTI)



“ KEBERSIHANLINGKUNGANSEKOLAH DISMANEGERI1PEKALONGAN” DisusunUntukMemenuhi Salah SatuTugasPada MataPelajaran Bahasa Indonesia



DISUSUNOLEH: 1.FEBRINURA. 2.EDIWIYANTO KelasXIIIS.2



SMANEGERI1PEKALONGAN LAMPUNGTIMUR 2019



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat, dan menjadikan kita dalam golongan hamba-hambanya yang taat dan patuh kepada-Nya, sungguh ini adalah suatu nikmat yang tiada taranya, yang dapat membawa kita mendapatkan keridhaannya jika kita tetap dapat mempertahankannya sampai akhir hayat kita. Guna meningkatkan minat baca SMA, penulis telah menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “ Kebersihan Lingkungan Sekolah Di SMA Negeri 1 Pekalongan” . Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapat sumber yang bermutu dan dapat menggugah keingintahuan siswa pada mata pelajaran Lingkungan Hidup. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang telah menbantu dalam pembuatan karya tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.



Pekalongan, Januari 2019



Penulis



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .................................................................................



i



KATA PENGANTAR ...............................................................................



ii



DAFTAR ISI .............................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D.



Latar Belakang Masalah ............................................................ Rumusan Masalah ..................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................ Manfaat Penelitian .....................................................................



1 2 2 2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah ............................ B. Ciri Lingkungan Sekolah Sehat .................................................. C. Akibat Dari Lingkungan Kotor ....................................................



3 3 4



BAB III METODE PENELITIAN A. B. C. D. E.



Jenis Penelitian .......................................................................... Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... Tempat dan Waktu Penelitian. ................................................. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ Teknik Analisis Data ..................................................................



5 5 5 5 6



BAB IV PEMBAHASAN A. Kondisi Kebersihan Lingkungan Di SMAN 1 Pekalongan ...... B. Pihak-Pihak Yang Bertanggung Jawab Terhadap Kebersihan Lingkungan Sekolah .................................................................... C. Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Sekolah ..................... BAB V PENUTUP



7 8 8



A. Kesimpulan ................................................................................. B. Saran ............................................................................................



DAFTAR PUSTAKA



11 11



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Kebersihan lingkungan sekolah sangat berperan penting bagi siswa dan seluruh warga sekolah. Kebersihan merupakan salah satu hal terpenting untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Kebersihan juga berperan penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan tentram. Tentu saja bila lingkungan yang kumuh akan menjadikan orang menjadi enggan berlama lama untuk berada di lingkungan tersebut. Maka kebersihan adalah harga mutlak untuk mewujudkan lingkungan yang nyaman, termasuk lingkungan sekolah. Bagaimana mungkin siswa mampu menangkap pelajaran yang disampaikan dengan maksimal bila siswa itu sendiri kurang nyaman berada di kelas karena kotor. Belum lagi kamar mandi sekolah yang identik dengan bau pesing dan kotor karena perilaku jorok para siswa. Di sekolah memang sudah tidak asing lagi dengan namanya jadwal piket. Yaitu



jadwal



dimana



beberapa



siswa



harus



melakukan



tugas



membersihkan kelas dan sekitarnya. Namun terkadang di beberapa sekolah jadwal piket kurang begitu efektif karena mereka masih mengandalkan para penjaga sekolah atau biasa dipanggil pak kebun sekolah. Inilah yang harus ditanamkan sejak dini kepada anak – anak untuk sadar, tanggap dan tanggung



jawab



terhadap



kebersihan



kesehatannya sendiri dan orang disekitar.



lingkungan



untuk



menjaga



Pola hidup sehat dan bersih sudah pasti akan menghindarkan dari berbagai macam penyakit yang mengintai saat di sekolah. Dengan menciptakan lingkungan



sekolah



yang



bersih,



sehat



dan



nyaman



yang



bisa



menumbuhkan semangat belajar siswa. Bila sudah semangat dalam menerima pelajaran otomatis prestasi meningkat.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah : 1. Bagaimanakah kondisi kebersihan lingkungan sekolah saat ini? 2. Siapa yang bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah? 3. Bagaimanakah cara meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah?



C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk 1. Menggambarkan kondisi kebersihan lingkungan sekolah saat ini. 2. Mengetahui pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah. 3. Mengetahui cara meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah.



D. Manfaat Penelitian



Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah tentang kebersihan lingkungan sekolah ini dapat memberikan manfaat berupa: 1. Terbukanya wawasan siswa akan pentingnya kebersihan lingkungan sekolah. 2. Meningkatnya keterampilan penulis dalam membuat karya tulis ilmiah



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat supaya tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian bersih. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal tempat kerja, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal yang dilakukan dengan cara mengelap perabotan rumah, menyapu, mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia, tingkat kebersihan dirumah dan sekolah berbeda dengaan tingkat kebersihan di rumah sakit atau di pasar. Kebersihan sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan manusia sendiri tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun. Kebersihan lingkungan sekolah erat berhubungan dengan kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan adalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua aspek dari alam dan lingkungan yang dapat



mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu dalam kesejahteraan penduduk



B. Ciri Lingkungan Sekolah Sehat Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan sekolah karena lingkungan lingkungan sehat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan siswa, guru, dan pegawai sekolah dan pada akhirnya meningkatkan daya serap siswa dalam proses belajar mengajar. Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilaksanakan melalui konsep 7K meliputi: 1) Kebersihan; 2) Keindahan; 3) Kenyamanan; 4) Ketertiban; 5) Keamanan; 6) Kerindangan; dan 7) Kekeluargaan. Ciri lingkungan sekolah yang bersih adalah : ventilasi sebagai media pertukaran udara berfungsi baik, tempat mandi, cuci dan kakus berfungsi baik, tersedia air bersih, ada tempat pembuangan sampah, lantai dan dinding bersih serta meja kursi dan perabot lainnya bersih dan tertata rapi



C. Akibat Dari Lingkungan Kotor Lingkungan sekolah yang kotor akan menjadi perantara penularan berbagai penyakit karena lingkungan yang kotor adalah tempat berkembang biaknya bibit penyakit. Selain lingkungan yang kotor, beberapa hewan juga dapat menularkan penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus, dan unggas. Lingkungan yang kotor dan tidak sehat membuat lingkungan tidak nyaman, juga dapat mendatangkan berbagai macam penyakit seperti demam berdarah, malaria, diare dan penyakit kencing tikus. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan lingkungan termasuk kebersihan lingkungan sekolah agar terhindar dari berbagai macam penyakit tersebut



BAB III METODE PENELITIAN



A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis pakai dalam membuat penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa SMAN 1 Pekalongan. Sedangkan, objek penelitiannya yaitu kebersihan di lingkungan sekolah SMAN 1 Pekalongan. C. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian bertempat di lingkungan SMA Negeri 1 Pekalongan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi. Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala pisis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini



penulis langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan (observer partisipatif) untuk menemukan dan mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian



E. Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan dengan melalui berbagai macam metode di atas masih merupakan data mentah sehingga perlu dikelola dan dianalisis. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, sehingga dalam menganalisis data yang diperoleh hanya dengan menggunakan analisis deskriptif.



BAB IV PEMBAHASAN



A. Kondisi Kebersihan Lingkungan Di SMAN 1 Pekalongan Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat bisa diwujudkan asalkan dengan partisipasi seluruh warga sekolah serta dukungan dari jajaran internal sekolah. Karenanya, penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar generasi penerus bangsa kita juga tetap sehat dan bisa membangun Indonesia dengan semangat kebersihan lingkungan yang kental Menurut hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kondisi kebersihan lingkungan di SMAN 1 Pekalongan, masih kurang bersih, karena kebersihannya itu hanya ditemukan pada pagi hari saja dan setelah memasuki siang hari kondisinya menjadi kotor kembali dan masih banyak ditemukan coretan-coretan yang menempel di meja dan bangku, ini diakibatkan karena kurangnya kesadaran siswa mengenai akan pentingnya kebersihan. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah. Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasipun bisa lebih



fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsebtrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan konsentrasi belajarnya B.



Pihak-Pihak



Yang



Bertanggung



Jawab



Terhadap



Kebersihan



Lingkungan Sekolah Kebersihan sekolah merupakan tanggungjawab bersama. Namun pada prakteknya, masih banyak sekolah yang lingkungannya kotor. Agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll. karena apabila memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka biasanya kelas itu akan menjadi kotor. Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk



menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.



C. Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Sekolah Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada lingkungan kelas. Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyaman dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pembelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan



siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya. Pada sisi lain Untuk menciptakan.kebersihan di sekolah, Gurulah yang akan ditiru oleh murid-muridnya, dengan demikian peran guru dalam pencegahan sangat diperlukan dengan tindakan-tindakan yang berupa : 1) Membuat tata tertib kebersihan dan buang sampah sembarangan 2) Memberi contoh membuang sampah pada tempatnya 3) Memberikan nasehat apabila ditemukan pelanggaran membuang sampah sembarangan, 4) Memberikan reward kepada petugas piket yang rajin dan besih dalam membersihkan kelasnya 5) Membiasakan diri cuci tangan sehingga murid juga meniru Demi tercapainya lingkungan di SMAN 1 Pekalongan yang bersih dan nyaman untuk belajar, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara lain: 1. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan. 2. Petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar. 3. Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan. 4. Mencatat pada buku pelanggaran. 5. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang sampah sembarangan. Dengan tindakan-tindakan tersebut



diharapkan mampu menyadarkan



siswa untuk menjaga kebersihan dan mampu mengatasi lingkungan



sekolah yang kotor. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan Lingkungan sekolah yang bersih, sehat serta indah akan menudukung kegiatan proses belajar mengajar di sekolah sehingga sekolah mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Namun untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat serta indah tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. Begitu juga yang terjadi di SMA Negeri 1 Pekalongan. Kondisi kebersihan lingkungan di SMA Negeri 1 Pekalongan sampai saat ini masih belum sepenuhnya bersih, sehingga perlu ditingkatkan lagi. B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat menarik beberapa saran yang melibatkan beberapa komponen yang dimohonkan kerja samanya dalam membantu menyadarkan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Pekalongan diantaranya menegakkan peraturan piket di masing-masing kelas, mengadakan sabtu bersih dan dilombakan kebersihan kelasnya masing-masing, menindak atau memberi sanksi yang tegas bagi para siswa dan siswi yang mengotori lingkungan sekolah serta menambah fasilitas sarana kebersihan.



DAFTAR PUSTAKA



Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Balai Pustaka Ricki M Mulia. 2005.



. Jakarta:



. Yogyakarta : Graha Ilmu



http://maysitim.blogspot.com/2016/11/pengertian-kebersihan-sekolah.htm l https://www.kompasiana.com/atikahhermansyah/571aeb273697731a0f9c 7718/menjaga-kebersihan-lingkungan-sekolah http://friscaputikasari.blogspot.com/2014/09/kebersihan-lingkungan-sekol ah.html