Kata Sambutan Ngunduh Mantu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“Kata Sambutan Ngunduh Mantu dari pihak Wanita” Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. ......... ........ ........ (Silahkan menyampaikan kalimat pembuka yang diketahui). Selanjutnya..... Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang pada hari ini masih memberikan hidayah dan taufiknya kepada kita semua. Berupa nikmat iman dan islam. Kesehatan dan kekuatan sehingga pada hari ini kita dapat kembali bertemu dan berkumpul setelah sepekan yang lalu kita bersama-sama menyaksikan akad nikah dan resepsi pernikahan putra-putri kita di tempat kami di Tanjungmorawa . Shalawat beriringkan salam kepada panutan kita, Teladan umat manusia, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-sahabatnya. Semoga kita menjadi bagian dari golongan orang-orang yang mendapatkan syafaat dan pertolongannya di akhirat nanti. Amin... Bapak dan ibu serta saudara-saudara kami yang berhadir di rumah ini, yang kami hormati. Pertama-tama sekali kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat untuk kedatangan rombongan kami sekeluarga di rumah ini. Kami melihat begitu banyak tawa dan senyum serta uluran tangan. Itu membuktikan betapa tulus dan hati yang lapang dari Bapak dan ibu serta saudara-saudara kami yang hadir di rumah ini yang turut menyambut kedatangan kami. Sebagaimana tadi yang telah disampaikan oleh orang tua kami mewakili keluarga dari Ananda Hubbig( bila pihak keluarga lakilaki telah memberikan kata sambutan),Kami menyambut gembira dan bahagia, bahwa diharapkan dengan adanya ikatan tali perkawinan diantara putra dan putri di kedua keluarga ini, Hubungan silaturahmi diantara dua keluarga besar dapat terus berjalan dengan baik dan dapat terjalin lebih erat. Disini saya mewakili dari orang tua ananda kami Ade Maulana Sari , menyampaikan sepatah dua patah kata. Memberikan sambutan dan sedikit pesan dan nasehat yang dititipkan kepada saya untuk kedua pasangan muda pengantin baru, Hubbig dengan Ade



Maulana Sari Yang pada hari ini, di rumah ini kedua pengantin baru yang sedang berbahagia, disambut hangat di rumah ini. Yang pertama sekali yang ingin kami sampaikan adalah untuk mempererat silaturahmi sekaligus mengantarkan putri kami kepada keluarga di rumah ini. Kepada Ayahanda dan ibunda Orangtua Hubbig, kami menitipkan putri kami Ade Maulana Sari Sebagai seorang istri dari ananda Hubbig Dan anggaplah ia layaknya sebagai anak sendiri dan menyayanginya sebagaimana pula kami menyayanginya. Begitu pula kami menggangap ananda Hubbig Sebagai anak kami dan menyayanginya seperti anak sendiri. Bila mana ketika ananda Ade Maulana Sari berada dan tinggal di rumah ini, ada hal-hal yang tidak ia ketahui, maka ajarilah ia dan berilah nasehat dan bimbinglah mereka berdua pasangan muda ini dengan penuh kasih sayang. Yang kedua pesan kami kepada ananda kami Ade Maulana Sari , bergaullah dengan baik bersama saudara-saudara seiparmu, abang-abang dan kakakmu. Bersopan santun dan berbahasalah yang baik terhadap ayahanda dan ibunda suamimu dan berbaktilah. Kepada suamimu tentulah patuh kepadanya. Yang ketiga nasehat kami kepada kedua pasangan, bergaullah dengan baik sebagai suami istri, saling memberi perhatian, nasehat menasehati dalam kebaikan, saling cinta mencintai dan berkasih sayang. Jadilah pakaian yang saling menutupi kekurangan antara yang satu dengan yang lainnya. Jangan bercerita sembarangan tentang keluarga kalian kepada sembarang orang. Carilah kami untuk berbagi bertukar pikiran untuk kebaikan rumah tangga kalian. Dan terkhusus mengadulah kepada Allah SWT. Berikut saya ungkapkan 3 (tiga) kunci bagaimana kita berikhtiar untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Pertama, niat yang tulus. Niat dalam beribadah itu sangat penting. Kesannya sepele tetapi sangat menentukan. Menikah itu ibadah– meskipun kedudukannya sunah–dan yang namanya ibadah selalu membawa konsekuensi yang berat dalam pelaksanaannya. Hampir tidak ada ibadah yang bisa dilakukan dengan mudah tanpa ada pembiasaan dan niat (komitmen) yang kuat. Kedua, komunikasi dan kejujuran. Hampir semua masalah yang terjadi dalam rumah tangga itu karena komunikasi dan kejujuran yang tidak terbangun. Kembali ke niat yang tulus karena ibadah pernikahan. Jangan sampai memulai pernikahan dengan



kebohongan. Sehingga karena telah sah dalam pernikahan maka kedua pasangan akan menerima apapun risikonya. Jaga dan terus bangunlah komunikasi yang jujur. Jangan ada sedikit pun masalah yang ditutup-tutupi dan disembunyikan. Ingat, istri dan suami setelah menikah menjadi satu jiwa. Kalian berdua harus saling jujur dan menguatkan. Ketiga, jangan pernah mengidentikkan kebahagiaan dalam rumah tangga dengan uang dan harta dunia lainnya. Kebahagiaan itu sebuah kualitas hidup yang tidak bisa dibeli dengan sebanyak apapun uang. Ini kesalahan yang banyak dilakukan pasangan istri dan suami dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Seolah-olah sebuah rumah tangga akan pasti bahagia kalau punya uang banyak dan harta yang melimpah. Akhirnya hanya karena ingin mendapatkan uang dan harta yang banyak, prinsip dalam rumah tangga yang jauh lebih penting misalnya tentang niat, proses, komitmen dll, termasuk kebutuhan akan beribadah (shalat lima waktu berjemaah, sedekah, dll) dilupakan dan dianggap bukan prioritas. Sepanjang 3 kunci ini dipegang dan diupayakan maka seberat apapun masalah dan ujian dalam rumah tangga, insya Allah akan mampu dijalani dengan sabar dan tanpa beban. Karena istri dan suami memahami betul bahwa rumah tangga itu sebuah perjalanan panjang, kesempatan bagi keduanya untuk belajar memupuk kedewasaan, melatih diri untuk bersikap rendah hati, dan tidak mengedepankan emosi ketika ada kekeliruan.



Selanjutnya kami semua yang berhadir disini berpesan, jalinlah hubungan silaturahmi yang baik dan terus menerus diantara kedua keluarga. Baik kepada keluarga wanita, maupun keluarga laki-laki. Karena sekarang kita telah menjadi keluarga besar yang bersatu. Doa kami selalu untuk kalian berdua, binalah keluarga yang baik semoga cita-cita untuk menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah dapat terwujud. Demikianlah kiranya sepatah kata, pesan dan nasehat yang bisa kami sampaikan. Semoga hal ini berguna dan bermanfaat untuk mengarungi gelombang kehidupan dalam berumah tangga. Dan satu lagi nasehat yang terakhir kami sampaikan kepada kedua pasangan. Bila kalian berdua mendapat nikmat maka bersyukurlah



dan bila mendapat sedikit kesulitan dan kesusahan bersabarlah. Juga kepada ayahbunda dan keluarga di rumah ini. Kami menitip pesan, bahwa pasangan ini masih hijau, tentu kiranya perlu bimbingan dan nasehat dari kita semua. Agar kelak rumah tangga mereka menjadi kokoh, hidup rukun sampai ke anak cucu. Amiin.... Ruang AC dingin sekali Pake jaket untuk penghangat Menikahlah cukup sekali Yang kedua besok di akherat Bulan madu ke pulau Bali Jangan lupa ke pantai Sanur Agar slalu disayang istri Jadilah suami yang jujur Minum kopi dipagi hari Badan hangat segar dan bugar Agar slalu disayang suami Jadilah istri yang penyabar Mata ngantuk jangan diseka Lebih baik istirahatkan Agar selalu disayang mertua Jangan suka merepotkan Mohon maaf bila mana ada kesalahan dan kekurangan dari tutur kata kami yang tidak berkenan. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.