Kateter (Fix) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN KATETER” ini dengan tepat waktu. Serta kami ucapkan terimakasih kepada Ibu selaku dosen pembimbing anatomi fisiologi yang telah memberikan kami kesempatan untuk lebih mendalami materi ini. Kami berharap bahwa tugas ini dapat bermanfaat bagi masyarakat atau pembaca dan dapat dijadikan pedoman masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara pemasangan dan pemeliharaan pada kateter. Semoga kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik. Dalam penyusunan makalah ini tentu saja masih banyak terdapat kesalahan, baik penulisan maupun isi materi itu sendiri. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran yang membangun agar kedepannya kami dapat membuat makalah lebih sempurna. Kami juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



Jakarta, November 2016



Tim Penyusun



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................1 DAFTAR ISI..............................................................................................................................2 BAB I: PENDAHULUAN A. Latar belakang…………………………………………………………………………3 B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..3 C. Tujuan…………………………………………………………………………….........3 D. Manfaat............................................................................................................................4 BAB II: PEMBAHASAN A. PENGERTIAN………………………………………………………………………..5 B. MACAM-MACAM KATETER………………………………………………………5 C. UKURAN KATETER…………………………………………………………………5 D. SIFAT PEMAKAIAN KATETER…………………………………………………....5 E. JUMLAH PERCABANGAN.........................................................................................6 F. INDIKASI………………………………………………………………………….….6 G. PEMASANGAN KATETER……………………………………………………….…6 BAB III: PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..12 B. Saran…………………………………………………………………..……………..12 C. Daftar Pustaka…………………………………………………………………….....13



2



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manuasia merupakan salah satu makhluk hidup. Dikatakan sebagai makhluk hidup karena manusia memiliki ciri-ciri diantaranya: dapat bernafas, berkembang biak, melakukan akrifitas, tumbuh beradaptasi, memerlukan makan , dan mengeluarkan sisa metabolisme tubuh (eliminasi). Setiap gerakan yang dilakukan oleh tubuh itu di karenakan peranan masing-masing organ. Membuang urine dan alvi (eliminasi) merupakan salah satu aktivitas pokok yang dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi tidak dilakukan setiap manusia akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti retensi urine, inkontinensia urine, enuresis, perubahan pola eliminasi urine, konstipasi, diare dan kembung. Selain berbagai macam yang telah disebutkan diatas akan menimbulkan dampak pada system organ lain seperti: system pencernaan, ekskresi dll. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara mengetahui pemasangan kateter? 2. Bagaimana cara mengumpulkan spesimen urine steril? 3. Bagaimana cara mengukur residu urine secara miksi didalam kandung kemih? 4. Bagaimana cara pemeliharaan pada kateter? 5. Bagaimana cara pelepasan pada kateter?



C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pemasangan kateter. 2. Untuk pengumpulan spesimen urine steril . 3. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih. 4. Untuk mengetahui cara pemeliharaan kateter. 5. Untuk mengetahui bagaimana cara melepaskan kateter.



3



D. MANFAAT 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemasangan pada kateter. 2. Mahasiswa dapat mengetahui pengumpulan spesimen urine steril 3. Mahasiswa dapat mengetahui pengukuran residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih 4. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeliharaan pada kateter. 5. Mahasiswa dapat mengetahui cara melepas pada kateter



4



BAB II PEMBAHASAN 1.1 PENGERTIAN Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan yang biasanya terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silicon. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal. Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine. Kateterisasi urine adalah tindakan memasukan selang kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urine. Kateterisasi dapat menyebabkan hal – hal yang mengganggu kesehatan sehingga hanya dilakukan bila benar – benar diperlukan serta harus dilakukan dengan hati – hati.



1.2 MACAM-MACAM KATETER Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu). Kateter silicon murni atau teflon : untuk menggunakan dalam jangka waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada meathur uretra Kateter PVC : sangat mahal, untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi uretra. Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan. 1.3 UKURAN KATETER Anak : 8- 10 french (Fr) Wanita : 14-16 Fr Laki-laki : 16-18 Fr 1.4 SIFAT PEMAKAIAN KATETER A. Sementara B. Menetap C. Sekali Pakai 5



1.5 JUMLAH PERCABANGAN 1. Cabang 1 (One Way) digunakan untuk sekali pakai 2. Cabang 2 (Two Way) digunakan untuk kateter sementara 3. Cabang 3 (Three Way) digunakan untuk kateter permanen (menetap)



Contoh Gambar :



1.6 INDIKASI Upaya yang dilakukan sebelum pemasangan Kateter : 1. Beri pasien minum 2. Siram pada pubis dengan air untuk merangsang otot-otot pada vesika urinaria 3. Nyalakan keran air untuk merangsang penden psikologis pasien 4. Poli kateter maksimal digunakan selama 7 hari pakai



1.7 PEMASANGAN KATETER A. Persiapan Alat  Steril APD



 Steril Alat



1. Baju khusus



1. Selang kateter



2. Apron (clemek)



2. Urine bag



3. Topi



3. Pinset



4. Masker



4. Spuit 10cc 5. Botol urine steril 6. Jelly / glyserin dalam kom kecil 7. Hand scoon 6



 Non Steril 1. Perlak atau pengalas 2. selimut 3. plester dan gunting 4. Kasa gulung 5. Bengkok 2, salah satu berisi larutan klorin 0,5 % 6. Kom berisi kapas DTT 7. Cairan Aquadets



B. Cara Pemasangan



1. Cek kebutuhan pasien 2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan



3. Pasang sampiran (penutup ruangan)



4. Dekatkan alat



5. Gunakan APD 6. Petugas cuci tangan



7



7. Pasang selimut extra, pasang pengalas, lalu buka pakaian bawah pasien 8. Atur posisi



9. Buka kemasan kateter, urine bag, dan spuit ( tetap jaga dalam keadaan steril ) 10. Dekatkan kapas DTT 11. Gunakan Hand scoon



12. Lakukan vulva hygine dengan kapas DTT 13. Olesin katetetr dengan jelly 14. Lakukan komunikasi dengan baik, lalu masukan kateter dengan cara berlahan kedalam uretra 15. Setelah masuk kedalam kandung kemih, kembangkan balon pada ujung katetetr dengan cara memasukakan cairan melalui spuit 515 cc lalu hubungkan ujung kateter dengan urine bag. 16. Lalu pasang plester di bagian paha pasien agar pasien merasa nyaman 17. Lalu angkat perlak dan ganti selimut dengan selimut yang bersih 18. Atur posisi pasien 19. Pasang kembali pakaian pasien 20. Rapikan alat-alat 21. Petugas cuci tangan sesudah melakukan tindakan 22. Catat tindakan dan hasil tindakan.



8



1.8 PELEPASAN KATETER A. Persiapan Alat 1. Hand scoon 2. Kertas kloset 3. Pinset anatomi 4. Bengkok 5. Kapas bensih / alkohol 6. Spuit 7. Buku kecil dan pulpen



B. Cara Pemasangan 1. Cek kebutuhan pasien 2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan



3. Dekatkan alat



4. Pasang sampiran



5. Gunakan APD 6. Petugas cuci tangan



9



7. Pasang selimut, dan pengalas 8. Atur posisi 9. Letakan bengkok dibawah kateter



10. Lepaskan plester dengan kapas bensih atau alkohol



11. Gunakan hands coon



12. Hisap cairan menggunakan spuit 13. Menjepit / mencabut kateter menggunakan pinset dan menariknya dengan cepat, ( gunakan komunikasi yang baik dan pasien disuruh menarik nafas panjang ) 14. Menggulung kateter dan masukan kedalam bengkok 15. Bersihkan alat kemaluan 16. Atur posisi kembali, dan anjurkan pasien untuk banyak minum 17. Mengukur sisa urine yang ada didalam urine bag, lalu buang urine bag kedalm sampah infeksi



10



18. Membereksan alat-alat. 19. Buka sampiran dan petugas cuci tangan



20. Catat tindakan yang dilakukan(waktu pelaksanaan, jumlah urine dan respon pasien)



11



BAB II PENUTUP



KESIMPULAN



Perhatikan setiap langkah yang akan dilakukan, gunakan komunikasi yang baik dengan pasien sebelum maupun sesudah tindakan, tidak lupa untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan tindakan, perhatikan privacy dan kenyaman pasien dalam setiap prosedur, dan perhatikan pencegahan infeksi sebelum melakukan tindakan maupun sesudah melakukan tindakan. Utamakan keselamatan pasien dan kerja dengan professional.



Saran Menyadari bahwa tim penulis masih jauh dari kata sempurna, penulis akan lebih banyak menjelaskan apabila lebih banyak referensi yang kita gunakan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap tim penulis juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.



12



DAFTAR PUSTKA



Buku KDPK ( Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan ) Ster dan Adaptasi oleh Ns.Herlyssa SST S.Kep M.K.M



13