KB II Makalah Tentang Tangga Baja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MATERI KONSTRUKSI BANGUNAN II : TANGGA BAJA Diajukan Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Konstruksi Bangunan II Dosen Pengampu : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd.



disusun oleh : Syifa Sudirman



(1800044)



Mila Destriani



(1800100)



Ghiffary M Ramadan



(1804727)



Yoas Kartiko H



(1806651)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kontruksi Bangunan II



di



Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul “Tangga Baja”. Pelaksanaan laporan makalah ini tidak lain bertujuan untuk menganalisa makalah tentang tangga baja pada kontruksi bangunan. Pada makalah ini juga kami banyak mengambil informasi dari berbagai sumber dan berbagai referensi yang terkait dengan makalah ini. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini terutama kepada Bapak Drs. Nandan Supriatna, M.Pd dan Bapak Ahmad Baehaqi, S.Pd yang mengajar mata kuliah Kontruksi Bangunan II ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.



Bandung,



Februari 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang..................................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah ............................................................................................... 2



1.3



Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2



BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 2.1



Pengertian Tangga Baja ...................................................................................... 3



2.2



Fungsi Tangga Baja pada Kontruksi Bangunan ................................................... 4



2.3



Struktur Tangga Baja ........................................................................................... 4



2.4



Cara Pembuatan Tangga Baja ............................................................................. 5



2.4.1



Catatan untuk pembangunan tangga baja.................................................. 5



2.4.2



Langkah Membuat Tangga Rumah dari Baja Ringan .................................. 6



2.5



Bentuk-bentuk Tangga Baja pada Kontruksi Banguunan.................................... 7



BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10 3.1



Kesimpulan ........................................................................................................ 10



3.2



Saran ................................................................................................................. 10



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11 LAMPIRAN ......................................................................................................... 12



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha mencari bahan yang tepat untuk membangun tempat tinggalnya, jembatan dan peralatan-peralatan yang ddibutuhkannya dalam sebuah kontruksi bangunan. Sebagian besar dari ini baru terlaksana setelah ditemukannya besi yang kemudian bisa diolah menjadi bahan baja. Dengan ditemukannya bahan ini maka tempaklah bahwa semua bahan bangunan yang telah dikenal dan dipakai dalam kontruksi pada umumnya mempunyai beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan bahan baja, seperti terlalu lemah (kayu), terlalu besar volumenya (batu), terlalu temporer (tanah liat dan bagian-bagian pohon) atau kurang mempunyai daya tahan terhadap kekuatan tarik dan terlalu getas terhadap lenturan (batu dan beton). Disamping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang sangat umum dipakai dewasa ini. Sehubung dengan berkembangannya zaman, banyak kontruksi bangunan gedung yang dibuat tinggi. Bahkan di negara maju banyak bangunan gedung yang tingginya sampai menembus awan. Hal ini bertujuan selain memanfaatkan lahan yang terbatas juga berguna untuk meringankan biaya pembangunan dalam hal jual beli tanah atau lahan. Oleh sebab itu, banyak para arsitektur dan insinyur sipil berkonkribusi dan berinovasi menciptakan struktur bangunan yang kokoh sampai bangunan gedung anti gempa. Semakin tingginya bangunan gedung , maka selain dibutuhkan bahan bangunan yang berkualitas serta struktur bangunan yang terstruktur benar dan rapih, penghubung antara lantai satu dengan yang lainnya yaitu berupa tangga pun harus diperhatikan, karena tanpa adanya tangga maka kita tidak bisa mencapai lantai selanjutnya. Namun, bukan hanya tangga saja yang bisa digunakan sebagai penghubung antar lantai bangunan, ada pula lift atau pun eskalator yang mungkin lebih memudahkan manusia dalam bergerak. Oleh sebab



1



itu, dengan berkembangnya zaman juga banyak inovasi tangga yang diciptakan para ahli bangunan untuk meningkatkan kualitas bangunan. Selain struktur tangga yang diperhatikan estetika dan penempatan tangga pun harus diperhatikan. Pada umumnya tangga ditempatkan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak menggunakan ruangan, mudah ditemukan setiap orang, dan diusahakan memperoleh penyinaran matahari pada siang hari.



1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan tanngga baja? 1.2.2



Apa fungsi dari tangga baja pada kontruksi bangunan?



1.2.3



Bagaimana struktur dari tangga baja?



1.2.4



Bagaimana cara pembuatan tangga baja?



1.2.5



Bagaimana bentuk-bentuk tangga baja?



1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Dapat mengetahui pengertian dari tangga baja 1.3.2



Dapat mengetahui fungsi tangga baja pada bidang kontruksi



1.3.3



Dapat mengetahui struktur atau bagian-bagian dari tangga baja



1.3.4



Dapat mengetahui cara pembuatan tangga baja



1.3.5



Dapat mengatahui bentuk-bentuk dari tangga baja



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tangga Baja Tangga baja merupakan tangga yang sebagian besar komponen-komponen kontruksinya terdiri dari bahan baja. Tangga ini banyak digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan bengkel, bangunan gudang, bangunan rumah tinggal, dan bangunan pasar. Tangga baja ini kurang cocok dipakai untuk bangunan di dekat pantai, karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat, begitu pula bila ditempatkan di tempat terbuka akan menambah biaya pemeliharaan (pengecatan). Namun, pada umumnya banyak bangunan terbuka yang menggunakan tangga baja ini misalnya pada jembatan penyebrangan jalan. Tangga baja ini dapat dikombinasikan dengan bahan kayu yaitu bagian plat injak (aantrede) menggunakan papan kayu keras. Bahan baja yang digunakan pada kontruksi tangga ini dapat berbentuk propol L, propil kanal C, dan baja plat polos maupun baja plat dengan tonjolan-tonjolan garis. Propil L dan propil C biasanya digunkaan untuk ibu tangga (boom) sedangkan baja plat untuk anak tangga/plat injak. Hubungan antara masing-masing komponen ini menggunakan sistem las, mur-baut, keling. Untuk tangga yang sederhana dengan lebar ± 60cm, plat injak dapat diganti dengan batang besi Ø 16mm atau propil L. 50.50.5 yang masing-masing ujungnya dilas pada sisi dalam tangga. Tangga baja tipe tusuk lurus yang memakai ibu tangga menyita ruangan yang cukup banyak. Bila menginginkan penghematan ruangan dapat digunakan tangga poros (tangga putar).



3



2.2 Fungsi Tangga Baja pada Kontruksi Bangunan Tangga merupakan struktur bangunan yang menghubungkan dua pelat lantai yang tingginya berbeda dan mempunyai fungsi sebagai jalan atau jalur untuk naik dan turun antara lantai tingkat. Oleh karena itu, konstruksi tangga merupakan konstruksi bentuk miring. Selain itu, tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan darurat, direncanakan dekat dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap bencana kebakaran, gempa keruntuhan dan lain-lain. Tangga besi atau baja merupakan contoh tangga dari logam. Sebagian hunian rumah punya tangga ini, terutama yang berupa tangga baja melingkar. Tangga baja banyak digunakan pada bangunan yang konstruksinya dibuat dari baja, seperti pada bengkel-bengkel kereta api, tangga untuk lantai di bawah muka tanah (kelder) dan untuk tangga darurat. Tangga baja melingkar yang tidak memakan tempat kerap kali digunakan sebagai tangga servis. Material baja dipilih untuk memunculkan kesan ringan, minimalis, modern, dan luas terhadap ruang. Tangga baja juga memiliki keunggulan dalam kekuatan dan kecepatan pengerjaan. Selain itu, proses pengerjaannya juga tidak menghasilkan limbah yang banyak.



2.3 Struktur Tangga Baja Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas. Baja juga merupakan bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur.



Penggunaan baja sebagai bahan struktur tangga karena umumnya tangga baja digunakan untuk bangunan di tempat terbuka, misalnya tangga pada jembatan penyebrangan jalan raya namun penggunaan tangga baja pun sudah berkembang untuk rumah minimalis yang terkesan dengan sentuhan modern. Meskipun tangga baja lebih tepat digunakan untuk penggunaan sekunder.



4



Struktur tangga baja yang banyak digunakan untuk ibu tangga adalah baja kanal, sedangkan untuk anak tangga adalah baja siku. Pertemuan anak tangga dan ibu tangga dilakukan dengan paku keling atau las. Pada konstruksi dengan las dapat dibentuk dengan sederhana.



Anak tangga pada konstruksi tangga baja dapat menggunakan bahan dari papan kayu dengan tebal 3 cm atau bahan baja pelat tipis yang dihubungkan dengan las namun pada bahan dari kayu pemasangan disambungkan dengan mur baut yang dihubungkan dengan baja siku.



2.4 Cara Pembuatan Tangga Baja Untuk



membuat



sebuah



tangga



di



rumah,



alangkah



baiknya



kita



memperhatikan fungsi serta desain tangga tersebut. Berbicara mengenai material terbaik untuk membuat tangga, baja ringan adalah salah satu pilihan yang tepat. 2.4.1 Catatan untuk pembangunan tangga baja a. Tangga besi harus sesuai dengan rumah, detailnya harus sederhana cocok untuk area rumah. b. Penyederhanaan akan membantu masalah pemeliharaan seperti pembersihan dan desinfeksi. c. Faktor keselamatan harus ditekankan : situasi indah tapi tidak berbahaya. d. Warna pegangan tangga besi biasanya monokromatik dan dinetralkan karena warna penetralisir menghubungkan banyak bahan secara bersamaan, sehingga ruang dalam ruangan bias selaras.



Ada 2 hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat tangga, yaitu : 1. Memastikan rencana pembuatan tangga dengan matang. Ada gambar desainnya untuk memudahkan pekerjaan tukang. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan jasa ahli arsitek.



5



2. Memerhatikan standarnya. Untuk tinggi anak tangga idealnya yakni 15 - 20 cm dan sebaiknya tidak lebih dari itu. Kemudian lebar anak tangga yang baik adalah 28 – 30 cm, menyesuaikan dengan kisaran umum telapak kaki orang Indonesia, yaitu 25 cm. Terakhir, minimal lebar tangga adalah 70 cm.



2.4.2



Langkah Membuat Tangga Rumah dari Baja Ringan



a) Membuat garis untuk acuan tangga dengan memakai benang atau spidol dan dicoretkan pada tembok. Ukurannya harus sesuai dengan apa yang ada pada gambar. Untuk mengeceknya bias dengan menggunakan meteran. b) Membuat bekisting dengan bahan triplek serta kayu kaso. Pakailah besi tulangan tangga 2 lapis untuk bagian atas dan bawah agar kuat, dengan diameter 8 mm / 10 mm. c) Terakhir, gunakan mutu beton k175 untuk mengecor tangga. Bisa juga cor tangga tersebut memakai campuran semen, pasir, kerikil dengan perbandingan 1:2:3.



Gambar pembuatan tangga baja



6



2.5 Bentuk-bentuk Tangga Baja pada Kontruksi Banguunan 1) Tangga Tusuk (Biasa) Lurus



a. Kedua boom lurus dan sejajar membentuk sudut sebesar α. b. Semua trede sama lebar dan tegak lurus terhadap kedua boom. c. Garis lintasnya ada di tengah-tengah lebar tangga dan sejajar kedua boom. d. Ini dipakai bila pada lantai I maupun lantai II tersedia cukup ruangan dan jumlah trede tidak terlalu banyak (kurang dari 20 buah).



2) Tangga Tusuk (Biasa) Miring a. Kemiringan trede tangga disesuaikan dengan miring dinding di sekitarnya. 7



b. Kedua boom lurus, sejajar dan sama panjang. c. Semua trede sama lebar dengan posisi miring terhadap kedua boom. d. Garis lintas/garis panjat berada di tengah-tengah kedua boom dan sejajar kedua boom tersebut. e. Tangga ini digunakan bila posisi dinding seperti pada gambar dan jumlah trede tidak terlalu banyak (