Kbs Pekerjaan Aspal Esa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEKERJAAN ASPAL A. BAGAN ALIR PEKERJAAN



B. DAFTAR TENAGA, BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN Pekerjaan Tack Coat Daftar Alat Daftar Bahan Daftar Tenaga Kerja



Aspal distributor, Compressor Aspal, Kerosene Pekerja, Mandor



Pekerjaan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Daftar Alat Daftar Bahan Daftar Tenaga Kerja



Wheel loader, AMP, Genset, Dump truck, Asphalt finisher, Tandem roller, Pneumatic tire roller, alat bantu Aggregat 5-10 dan 10-20, aggregate 0-5 Pekerja, Mandor



C. PENJELASAN METODE KERJA 1. Sebelum hotmix diproduksi, diperlukan JMF (Job Mix Formula) agar campuran yang dihasilkan sesuai spesifikasi. Pembuatan JMF meliputi pengujian mutu bahan, penentuan gradasi agregat gabungan, pembuatan formula di laboratorium. Setelah JMF disetujui, hotmix diproduksi di Asphalt Mixing Plant (AMP).



Gambar 1 Ilustrasi Asphalt Mixing Plant



2. Mobilisasi Semua peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan dimobilisasi dari base camp ke lokasi penghamparan dengan menggunakan trailer atau flat bed truck.



Gambar 2 Ilustrasi mobilisasi peralatan



3. Persiapan Permukaan Langkah Pertama: sebagian besar minyak agresif dan kotoran tidak dapat langsung dihapus dengan kompresor udara, sehingga tekanan jet air yang tinggi akan dibutuhkan untuk persiapan lapisan permukaan awal / clearing. Langkah Kedua: segera sebelum menghamparkan bahan aspal, lokasi harus bebas dari semua kotoran lepas, minyak dan materi yang lain, dengan menggunakan kompresor udara. Jika ada lokasi yang sulit dijangkau oleh kompresor udara, maka pembersihan dilakukan dengan menggunakan kuas baja.



Gambar 3 Ilustrasi pembersihan lokasi penghamparan dengan Air Compressor



4. Kontrol Elevasi Akan dilaksanakan setelah staking-out dengan menggunakan benang / tali yang berfungsi sebagai pedoman elevasi ketebalan aspal, ukuran dari titik off-set garis tengah di tepi dalam aspal dan di sisi luar jalan aspal. Untuk membuat lebih mudah, maka penyesuaian harus dibuat dengan menggunakan ketinggian 15 cm tambahan yang diukur dari finish grade.



Gambar 4 Ilustrasi kontrol elevasi



5. Mixing



Mixing hot mix dilaksanakan di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang telah dicek kalibrasi timbangannya. Hasil komposisi dalam pencampuran harus memenuhi spesifikasi sesuai JMF yang disetujui. Sebelum pengiriman ke site, setiap truk yang mengangkut campuran hot mix harus diambil contoh material hot mixnya untuk pengujian ekstraksi di laboratorium. 6. Hauling Sebelum pengiriman aspal ke lokasi dengan menggunakan dump truck, setiap dump truck yang akan memuat campuran hotmix harus diukur dan data mereka harus dicatat: berat kotor, berat bersih, dan bobot kendaraan dan waktu operasi. Setelah melakukan pengukuran, campuran hotmix pada Dump Truck harus ditutup kanvas atau bahan sejenisnya yang fungsinya untuk menjaga suhu campuran hotmix. Campuran hotmix tidak diijinkan dituang ke hoper asphalt finisher sebelum dipastikan bahwa suhu campuran masih memenuhi spesifikasi yang ditentukan. 7. Lapis Perekat Lapis resap pengikat diaplikasikan diatas permukaan LPA, Distributor aspal digunakan untuk menyemprot lapisan ini. Dengan memastikan lapisan ini disemprot merata ke permukaan dan kemudian menunggu sampai pengaturan sebelum penghamparan hot mix diatasnya dapat dimulai.



Gambar 5 Ilustrasi penyemprotan lapis perekat menggunakan Asphalt Distributor



8. Penghamparan Penghamparan akan mulai dari ketinggian rendah ke elevasi yang lebih tinggi. Sebelum dimulai penghamparan hot mix, ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni : a. Kelurusan campuran. Siapkan garis lurus menggunakan tali / benang. Sementara penyebaran hot mix selalu mengikuti garis yang tersedia. Jika setelah penyebaran ketebalan itu melebihi persyaratan, maka ketebalan harus diperiksa lagi sampai mencapai ketebalan yang diperlukan. b. Asphalt Finisher. Sebelum memulai pekerjaan, screen harus hangat. Pencampuran hot mix harus tersebar dan menyebar mengikuti ketinggian dan bentuk penampang melintang yang diperlukan. c. Hopper Finisher. Jika dump truck sudah mengosongkan semua aspal, maka hopper harus ditutup segera, untuk melepaskan aspal di tepi hopper.



d. Siklus. Selama operasi, Hopper harus selalu diisi. Jika Dump Truck terlambat kemudian Aspal Finisher harus berhenti dan bergerak maju untuk pemadatan. Suhu campuran aspal yang belum dihampar harus dijaga suhunya. e. Kecepatan Aspal Finisher. Selama menghampar dan membentuk, kecepatan Asphalt Finisher harus tetap pada kecepatan konstan sesuai dengan spesifikasi. f. Segregasi, jika retak terjadi di permukaan selama penghamparan, sebelum kemudian menyebar maka penghamparan harus dihentikan dan kemudian dilakukan pemeriksaan pada Asphalt Finisher. Pekerjaan hanya dapat dilanjutkan setelah Asphalt Finisher telah diperbaiki.



Gambar 6 Ilustrasi penuangan material aspal ke Asphalt Finisher



9. Pemadatan Setelah campuran hotmix telah dihamparkan ke permukaan dan berdasarkan pemeriksaan yang lain, maka tahap berikutnya adalah tahap pemadatan.



Gambar 7 Ilustrasi pekerjaan pemadatan aspal



Data : Tebal Perkerasan



:



Panjang jalan



: