Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI “TINGKAT GEN”



OLEH



BRENDA ENJULIA KITU 1501040038 DINA ARENS AGUSTINA LANMAY 1501040046



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2018



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Di lingkungan sekitar sering kita temui berbagai macam mahluk hidup di antaranya tumbuhan dan hewan. Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda hingga membentuk suatu keanekaragaman. Misalnya sering kita temui mangga yang memiliki berbagai macam bentuk, warna, rasa. Selain iti juga kita temui berbagai hewan dalam satu familia, contohnya anjing, kucing, harimau, dan masih banyak contoh-contoh yang lain tentang keanekaragaman tingkat gen, jenis, ekosistem. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita mempelajari nya dan pada bagian ini kita akan pelajari tentang keanekaragaman tingkat gen.



B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari keanekaragaman hayati? 2. Apa pengertian dari keanekaragaman hayati tingkat gen? 3. Apa saja contoh-contoh dari keanekaragaman hayati tingkat gen?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari keanekaragaman hayati. 2. Untuk mengetahui pengertian dari keanekaragaman hayati tingkat gen. 3. Untuk mengetahui contoh-contoh dari keanekaragaman hayati tingkat gen.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Keanekaragaman Hayati Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplekkomplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem. Menurut Ani Mardiastuti, 1999: 1, Keanekaragaman hayati adalah kelimpahan berbagai jenis sumber daya alam hayati (tumbuhan dan hewan) yang terdapat di muka bumi. Keanekaragaman hayati merupakan dapat dilihat dengan adanya persamaan dan perbedaan ciri diantara makhluk hidup. Kesamaan yang tampak pada semua makhluk hidup yaitu memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup, namun selain kesamaan tersebut, berbagai makhluk hidup juga memiliki perbedaan (beraneka ragam) yang dapat dilihat dari ciri morfologi, anatomi, fisiologi dan ciri lain. Menurut Bappenas, 2004: 6, Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keanekaan bentuk kehidupan di bumi, interaksi di antara berbagai makhluk hidup serta interaksi dengan lingkungannya. Perbedaan makhluk hidup dapat dilihat berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang biak, dan jenis makanan. Keanekaragaman hayati dapat dipengaruhi oleh faktor abiotik. Perbedaan keadaan udara, cuaca, tanah, kandungan air, dan intensitas cahaya matahari menyebabkan adanya perbedaan hewan dan tumbuhan yang hidup. Oleh karena itu, keanekaragaman hayati digunakan untuk derajat keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu daerah.



B. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme. Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme. Keanekaragaman tingkat gen disebut pula keanekaragaman genotip, yaitu tingkat variasi pada organisme sejenis sebagai akibat interaksi antar gena-gena di dalam genotipnya dengan lingkungan sehingga memunculkan fenomena yang berbeda sekalipun gena-genanya sama. Hal ini terjadi sebagai akibat sifat genagena ada yang dominan dan ada yang resesif. Itulah sebabnya, sekalipun gena-gena di dalam genotipnya sama dalam satu keluarga terdapat anggota keluarga yang memiliki ciri atau sifat penampilan yang berbeda dengan anggota lainnya dalam keluarga itu. Penampakan sifat genotif berinteraksi dengan lingkungannya disebut fenotif. Dengan begitu, akibat adanya sifat dominansi dan resesif gena-gena dalam genotip induk organisme itu, suatu induk akan menghasilkan fenotip yang berbeda pada keturunannya. Keanekaragaman genotip disebut juga plasma nutfah. Individu yang masih alami atau belum termutasi oleh manusia, memiliki kekayaan plasma nutfah yang berharga, karena gena-genanya masih bisa direkayasa lebih lanjut. Keanekaragaman hayati dalam bentuk hutan seisinya merupakan sumber plasma nutfah untuk kesejahteraan hidup manusia di masa kini dan masa datang, sehingga keberadaan hutan di tiap wilayah semestinya dipelihara dan dilestarikan. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies). Misalnya : 1.



variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor



2.



variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya



3.



variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya



4.



variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina



5.



Allium



ascolicum (bawang



merah), Allium



sativum (bawang



putih), Allium



fistulosum (locang)



Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut : F = G + L F = fenotip (sifat yang tampak) G = genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen) L = lingkungan.



Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip. Dibawah ini adalah contoh-contoh keanekaragaman tingkat gen.



Keanekaragaman gen pada kucing :



Keanekaragaman gen pada buah mangga:



Keanekaragan gen pada buah jeruk :



Bunga Kertas ( Bougenvil) Bagi penyuka tanaman bunga,pasti mengenal yang namanya bunga bougenvil atau bunga kertas. Bunga kertas memiliki beragam varietas yang ditunjukan dengan perbedaan warna,bunga,bentuk daun,dan corak. Dengan teknik sambung atau okulasi. Varietas bunga kertas biasanya disambungkan sehingga dalam satu tanaman dapat tumbuh lebih dari satu warna bunga.



Keanekaragaman gen tanaman puring :



BAB III PENUTUP



A. Simpulan Keanekaragaman hayati adalah kelimpahan berbagai jenis sumber daya alam hayati (tumbuhan dan hewan) yang terdapat di muka bumi. Keanekaragaman hayati merupakan dapat dilihat dengan adanya persamaan dan perbedaan ciri diantara



makhluk



hidup.



Keanekaragaman



tingkat



gen



disebut



pula



keanekaragaman genotip, yaitu tingkat variasi pada organisme sejenis sebagai akibat interaksi antar gena-gena di dalam genotipnya dengan lingkungan sehingga memunculkan fenomena yang berbeda sekalipun gena-genanya sama. Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut : F = G + L.



B. Saran Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dihapakan dari setiap pembaca.



DAFTAR PUSTAKA



Budi, Herni, 2007. Biologi. Gema Ilmu Hartiti Purwi. 2006. Media Profesional Biologi Kelas X. Media tama Karmana, Oman, 2008. Cerdas Belajar Biologi Untuk SMA. Swadaya Murni Kimbal.J.W. 1983. Biology. 5th Edition. Reading. Massaschusetts.