Keanekaragaman Pada Makhluk Hidup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA



KEANEKARAGAMAN PADA MAKHLUK HIDUP



NAMA



: RAMADHANI NASUTION



NIM



: 4161141045



KELAS



: BIOLOGI DIK D 2016



TGL PELAKSANAAN



: 30 AGUSTUS 2018



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI UNIMED 2018



I. II.



JUDUL: Keanekaragaman Pada Makhluk Hidup TUJUAN: 1. Mengetahui perbedaan keanekaragaman pada tumbuhan 2. Mengetahui perbedaan keanekaragaman pada hewan 3. Mengetahui adanya variasi genetika dalam satu spesies tumbuhan,hewan maupun manusia 4. Mengetahui sifat beda dari setiap manusia 5. Mengetahui penyebaran penotif dan melihat persamaan fenotif yang terbanyak dalam populasi kelas



III.



TINJAUAN TEORI: Keanekaragaman adalah perbedaan diantara makhluk hidup yang berbeda



jenis dan sifatnya. Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain-lain. Keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah Keanekaragaman dikenal juga dengan istilah “variasi”. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Salam, Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya.



Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu: 1.



Keanekaragaman Gen, yaitu keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan susunan basa nitrogen pada DNA setiap makhluk hidup. Ini menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup dalam satu spesies atau yang biasa kita sebut dengan variasi.



2.



Keanekaragaman Jenis, yaitu keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan sifat atau ciri antar spesies makhluk hidup. Ini menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup antar spesies.



3.



Kanekaragaman Ekosistem, yaitu keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan komponen abiotik dan biotik di setiap wilayah, sehingga menyebabkan perbedaan interaksi makhluk hidup yang berlanjut pada terjadinya perbedaan ekosistem Keanekaragaman hayati tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetis, dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga keanekaragaman ini saling kait-mengkait dan tidak terpisahkan, maka dipandang sebagai satu keseluruhan (totalitas) yaitu keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem (Suryo, 1996). Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil suatu spesies terhadap lingkunganya. Manusia memperlihatkan variasi dari beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotif atau penampilannya. Ujung daun telinga yang menggelantung dan menempel adalah salah satu contoh dari sifat genetika. Genunntuk telinga menggelantung dan menempel adalah satu contoh dari sifat genetika. Genuntuk telinga menggelantung adalah dominan sedangkan untuk ujung telinga yang menempel adalah resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat dominan, sedangkan ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif. Rambut lurus merupakan sifat resesif sedangkan genotif tt, sedang rambut kriting adalah sifat dominan dengan genotip TT rambut ikal mempunyai genotif Tt(Brookes,2008). . Keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup dalam satu spesies . Pengetahuan tentang keragaman genetik



sangat penting karena akan memeberikan suatu informasi dasar dalam pengembangan tanaman selanjutnya. Dalam keanekaragaman yang tinggi menyimpan gen berpotensi yang tinggi pula. Perkembangan ilmu pengetahuan Diversity is the basis of the characteristics of living things. The existence of genetic diversity is the result of natural selection of a species to its environment. Diversity does not only occur in plants and animals but also in humans. But in humans, diversity occurs only at the level of genes and is related to inheritance. Humans exhibit variations in some traits that can be seen easily through phenotypes or visible properties. (Cummings, 2011). mempermudah mendeteksi keragaman genetik suatu individu berbasis molekuler. Secara umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat terjadi karena adanya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen dari satu tempat ke tempat lain. (Indrawan dkk., 2007). Eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati, penebangan liar, konversi kawasan hutan menjadi areal lain, perburuan dan perdagangan liar adalah beberapa faktor yang menyebabkan terancamnya keanekaragaman hayati. Untuk mendorong usaha penyelamatan sumberdaya alam yang ada, dan adanya realitas meningkatnya keterancaman dan kepunahan sumberdaya hayati, maka ditetapkan adanya status kelangkaan suatu spesies. Indonesia merupakan negara dengan tingkat keterancaman dan kepunahan spesies tumbuhan tertinggi di dunia dan merupakan hot-spot kepunahan satwa. Tercatat sekitar 240 spesies tanaman dinyatakan langka, diantaranya banyak yang merupakan spesies budidaya.Paling sedikit 52 spesies keluarga anggrek, 11 spesies rotan, 9 spesies bambu, 9 spesies pinang, 6 spesies durian, 4 spesies pala, dan 3 spesies mangga (Mogea et al. 2001). In the literature survey we screened for publications that correlated habitat heterogeneity or synonyms with animal species diversity. Besides ‘habitat heterogeneity’, equivalent terms included in an ISI Web of Science search were ‘habitat diversity’, ‘habitat complexity’, ‘structural diversity’, ‘structural complexity’, ‘structural heterogeneity’, ‘spatial heterogeneity’, ‘spatial complexity’, ‘foliage height diversity’, ‘foliage diversity’, ‘architectural complexity’, ‘vegetation complexity’ and ‘vegetation heterogeneity’. Here, we



excluded studies that did not quantify vegetation structure or focused on assemblage structure instead of species number. As this sample of ecological terms cannot be representative of the literature on habitat heterogeneity and animal species diversity as a whole, we strongly emphasize the selective character of our literature survey. For example, a study that used ‘complexity of habitat’ to describe vegetation structure was missed out in the literature search, while the term ‘habitat complexity’ was included. In general, we found the study results to be different regarding the sample size and the magnitude of significance they found for the habitat heterogeneity–species diversity relationship. However, due to insufficient data and the high inconsistency of quantitative structural parameters a detailed meta-analysis (see e.g. Gurevitch et al., 2001)



IV. ALAT & BAHAN: ALAT Nama Alat Praktikan Tebel pengamatan Kertas karton Pensil warna Alat tulis Alat ukur badan Penggaris BAHAN



Jumlah 1 buah 2 buah 1 kotak 1 buah 1 buah 1 buah



Nama Bahan Bunga Bougenvil Bunga Mawar Bunga pukul empat Bunga kumis kucing Belalang Siput Manusia V.



Jumlah 3 bunga 3 bunga 2 bunga 1 bunga 4 spesies 2 spesies 5 orang



PROSEDUR KERJA: NO 1



PROSEDUR KERJA Tentukan bahan yang hendak digunakan berdasarkan warna, bentuk, ukuran dan sifat lainnya



2



Amati sifat dari bahan yang telah ditentukan dari variasi yang ada



3



Jumlah bahan yang dimati sebaiknya banyak untuk menghasilkan hasil yang cukup baik



4



Mencatat hasil pengamatan dalam lembar kerja



5



Kegiatan praktikum ini dilakukan secara berkelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang di usahakan terdiri dari laki dan perempuan



6



Lakukan candra pada sifat yang tampak pada setiap anggota kelompok sekurang-kurang 8 sifat



7



Menulis hasil pengamtan pada tabel dua, tentukan genotif dari sifat tersebut dengan mengingat sifat dominan dan resesifnya



8



Buatlah cakram genetik berdasarkan hasil pengamatan.



9



Tentukan angka indeks setiap anggota kelompok



VI.



HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Objek yang diamati : Bunga Bugenfil 2. Macam sifat yang diamati :



Sifat Warna mahkota Bentuk batang Bentuk daun dan warna daun 1. 2. 3. 4.



Bentuk Tepi Ujjung Warna



Ungu Ungu Berkayu Tipis melebar/ hijau Melebar/bulat Licin Meruncing Hijau



Pink muda Pink muda Berkayu Tipis melebar/ hijau Melebar Licin Meruncing Hijau kekuningan



Putih Putih Berkayu Tipis melebar/ hijau Melebar Licin Meruncing Hijau



NO Variasi 1 Bunga kertas ungu 2 Bunga kertas pink muda 3 Bunga kertas putih 4 Bunga kertas kuning 5 Bunga kertas merah muda



kuning kuning Berkayu Tipis melebar/ hijau Melebar Licin Meruncing Hijau



Merah muda Merah muda Berkayu Tipis melebar/ hijau Melebar Licin Meruncing Hijau



Jumlah 6/tangkai 5/ tangkai 2/ tangkai 1/ tangkai 3/ tangkai



1. Objek yang diamati : Bunga Mawar 2. Macam sifat yang diamati : a. Warna daun dan bentuk daun b. Bentuk batangnya c. Warna mahkota No Variasi Warna Bentuk Bentuk daun mahkota batang 1 Mawar Merah Berduri Tepi daun merah jambu bergerigi, pangkal daun membulat,ujung meruncing 2 Mawar putih Putih Berduri Tepi daun bergerigi, pangkal daun membulat,ujung meruncing



Warna daun Hijau



Hijau tua



Jumlah 1 tangkai



1 tangkai



1. Objek yang diamati : Bunga kumis kucing 2. Macam sifat yang diamati :



No Variasi 1



Kumis kucing



Warna mahkota Putih



Bentuk batang Basah



Bentuk daun



Warna daun



Jumlah



Ujung:runcing Pangkal : tumpul Tepi : bergerigi



Hijau kekuningan



1



1. Objek yang diamati : Bunga pukul empat 2. Macam sifat yang diamati : No



Variasi



Bentuk batang Berbulu halus



Warna daun



Bentuk daun



Pukul 4 merah



Warna mahkota Merah ke pink pink



1



2



Jumlah



Hijau tua ke kuningan



Pukul 4 putih



Putih



Berbulu halus



Hijau kekuningan



Tepi: licin 1/tangkai Ujng: meruncing Bentuk daun berbulu halus Tepi: licin 2/tangkai Ujng: meruncing Bentuk daun :berbulu halus



1. Objek yang diamati : BELALANG 2. Macam sifat yang diamati : No 1 2 3 4



Variasi Belalang hitam Belalang coklat Belalang hijau muda Belalang hijau tengah



No Objek 1 Belalang 1 2 3 4



Belalang 2 Belalang 3 Belalang 4



Jumlah 1 1 1 1



Warna Hitam pada seluruh punggung Coklat muda Hijau muda Hijau pada bagian tengah punggung dan hitam pada pinggir pumggung



Panjang badan 3,5cm



Panjang kaki 2cm



3,4cm 3cm 2,5cm



2,7cm 3cm 2cm



1. Objek yang diamati : SIPUT 2. Macam sifat yang diamati : No



Variasi



1



Siput darat



2



Siput air



Jumlah lingkaran 5 lingkaran



Warna



2 lingkaran



Hitam



Warna coklat berliris kuning



Panjang cangkang 6cm



2cm



keterangan Siput darat memiliki 5 lingkaran, memiliki warna coklat berliris kuning dan panjang cangkang 6cm Siput air memiliki 2 lingkaran, berwarna hitam dan memiliki panjang 2cm



1. Objek yang diamati : MANUSIA 2. Macam sifat yang diamati : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Fenotif Daun Telinga Lekuk Pipit Pipi Rambut Kriting Ibu Jari Bengkok Lidah Bulu Mata Ibu Jari Warna Rambut Golongan Darah Telapak Kaki



Ramadhan Nst Tt Pp RR Bb LL Mm Aa HH O DD



Rischa TT Pp Rr BB Ll MM AA HH A DD



Laini koto tt pp RR bb LL mm AA HH A DD



Winda TT pp Rr bb ll mm AA hh B DD



Yolanda tt pp RR bb ll mm AA HH B DD



PEMBAHASAN:



Variasi genetika adalah alel dan gen, baik di dalam dan diantara populasi. Variasi genetika dapat diidentifikasi baik melalui sifat kontiniu atau diskrit. Sifat yang berkelanjutan adalah mereka yang berubah secara kontinyu seperti tinggi,warna dll. Terdapat 3 variasi genetik yaitu mutasi,aliran gen dan reproduksi seksual. Fenotif adalah sifat anisme yang tampak atau yang dapat diamati oleh alat indra. Misalnyawarna merah pada bunga,bentuk pada bunga atau cangkang sifat tinggi pada batang dan sebagainya. Fenotif merupakan hasil kerja sama antara genotif dan faktor lingkungan. Genotif merupakan sifat yang tampak dari luar. Setiap sifat dikendalikan oleh sepasang. Oleh karena itu genotif disimbolkan



dengan sepasang huruf. Misalnya KK.kk. varasi genetik di pengaruhi oleh populasi dan faktor lingkungan. 1. Keanekaragaman pada tumbuhan Pada hasil pengamatan keanekaragaman tumbuhan bunga kertas (Bougenville spectabillis), terdapat 5 jenis kembang kertas dimana pada bunga kertas (Buogenfil spectabilis) bunga kertas 1 memilki warna ungu dan pada bunga ke 2 memiliki warna pink muda, pada bunga ke 3 memiliki bunga berwarna putih ,pada bunga yang ke 4 memiliki warna kuning dan pada bunga ke 5 memiliki warna merah muda dan semua bunga itu memilki ukuran yang berbeda. Pada bunga 1 sampai 5 memiliki persamaan antara bentuk daun, bentuk tepi daun, bentuk ujung daun dan juga warna daun. Walau pada prinsipnya bahan penyusun gen setiap mahkluk hidup itu adalah sama, namun jumlah dan susunan nya yang berbeda pula. Pada pengamatan keanekaragaman tumbuhan pada bunga mawar(Rossa SP) terdapat dua jenis dimana pada bunga satu memiliki variasi yang warnanya berwarna merah dan bunga yang kedua memilliki warna putih. Pada bunga satu dan dua hanya memiliki kesamaan terhadap bentuk daun, dimana daun pada bunga satu dan pada daun bunga



dua memiliki persamaan yaitu tepi daun



bergerigi,pangkal daun membulat,ujung daun meruncing. Walau semua makluk hidup satu spesies atau jenis memiliki perangkat penyusum gen yang sama dimana gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat organisme yang bersifat diturunkan dari induk keturunanya: sususan perangkat yang berbedaa-beda tersebut bergantung pada masing-masing induknya Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, bahwa berbagi macam jenis bunga yang diamati memiliki keanekargaman. Misalnya bunga mawar, ada yaang berwarna merah, dan putih. Namun untuk ukuran bunga, warna daun, warna batang dan ujung daunnya sama. Begitu juga dengan ada tidaknya kelopaknya semuanya dari spesies mawar tersebut yang mempunyai warna yang berbeda-beda sama-sama tidak memiliki kelopak. Begitu juga dengan bunga pukul empat ,kumis kucing dan bougenvil yang memiliki kesamaan dan memang karena satu spesies namun memiliki aneka ragam warna. Bahkan tidak hanya



warna bunga, pada bunga bougenvil yang berwarna putih dan merah batangnya berwarna coklat sedangkaan yang berwarna ungu batangnya berwarna hijau. Jika dibandingkan



hewan



dengan



tumbuhan.



Tumbuhan



memiliki



banyak



keanekaragaman. Berdasarkan pengamatn yang telah dilakukan, ada empat ekor belalang yaang diamati. Keempat belalang ini memiliki warna,ukuran dan kaki yang berbedaa-beda. Keempat hewan ini merupakan satu jenis hewan yaitu sama-sam belalang. Belalang 1 memiliki warna coklat, ukurannya kecil dan kakinya berbulu,bergerigi. Hampir sama dengan belalang yang ke empat namun yang menjadi pembedanya adalah warnanya campuran coklat,hijau dan ukurannnya beda. Namun kakinya sama dengan belalang yang pertama berbulu, bergerigi. Satu jenis yang sma namun memiliki ukuran bentuk yang berbeda-beda. Artinya belalang tersebut memiliki keanekaragaman yang banyak.. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan bahwa ada dua siput yang dibawa oleh praktikan dan keduaganya memiliki warna yang berbeda-beda. Ada yang berwarna kuning coklat, dan hitam. Namun ukuran hewan keduanya tidak sama sedang dan jumlah lingkarannya pun tidak sama . Kedua siput ini samasama merupakan satu jenis namun memiliki variasi warna yang berbeda-beda. Hal ini membuktikan bahwa siput ini walaupun satu jenis namun memiliki perbedaan yang dapat menimbulkan keanekaragaman siput itu sendiri. Berdasarkan



pengamatan



yang



telah



dilakukan



bahwa



dari



beberapa manusia yang diambil subjeknya langsung dari praktikan memiliki berbagai kesamaan namun benyak juga perbedaan yang menimbulkan banyaknya keanekaragaman. Lesung pipi merupakan cekungan pada pipi manusia. Cekungan ini dapat terlihat saat wajah seseorang yang mempunyai lesung pipi ini diam atau sedang berekspresi. Orang yang mempunyai lesung pipi merupakan pembawa sifat dominan dan sebaliknya. Penggolongan darah pada manusia ada empat yaitu A, B, A, dan O. Pembagian golongan darah ini didasarkan pada ada atau tidaknya sistem ABO yaitu ada-tidaknya aglutinogen dan aglutinin dalam darah . Rambut juga dapat dipakai sebagai indikator keanekaraman pada manusia. Rambut manusia dibedakan menjadi dua yaitu rambut tidak lurus dan rambut lurus Ciri



pada rambut tersebut membedakan gen pada manusia. Jika seseorang mempunyai rambut tidak lurus berarti dia membawa sifat dominan dan sebaliknya. Lidah dibedakan menjadi dua yaitu lidah yang dapat melipat dan tidak dapat melipat. Lidah yang dapat melipat merupakan pembawa sifat dominan dan lidah yang tidak dapat melipat merupakan pembawa sifat resesif. Seperti contoh rambut ada yang lurus adan yang ikal. Pada lekuk pipi ada yang punya ada juga yang tidak punya. Warna rambut ada yang coklat dan ada juga yang berwarna hitam. Namun sama-sama berjenis kelamin perempuan dan tapak kakinya juga sama-sama melengkung. Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar identik/kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.



VII.



PERTANYAAN



No 1



Pertanyaan dan jawaban



Adakah variasi sifat dari tumbuuhan dan hewan yang di amati. = iya ada sifat dan variasi hewan dan tumbuhan sangat bervariasi contoh pada tumbuhan yang satu spesies memili bervariasi mulai dari bentuk, warna, ukuran begitu juga dengan variasi hewan yang diamati.



2



Adakah persamaan dan perbedaan? = iyaa ada. Mulai dari hewan dan tumbuhan, contoh pada belalang, beberapa belalang yang diamati memiliki kesamaa dan perbedaan yaitu antara, persamanya dimana spesies memiliki perangkat penyusum gen yang sama dimana gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat organisme yang bersifat diturunkan dari induk keturunanya dan perbedaan yaitu yang tampak dilihat oleh mata adalah bagian fisik luar ada yang berwarna coklat,ada yang berwarna hijau, ada yang memiliki kaki panjang,dan ada juga memiliki kaki pendek



3



Variasi sifat apakah yang paling banyak = variasi sifat yang paling banyak adalah mulai dari warna,ukuran dan bentuk.



4



Apakah kesimpulan yang dapat diamati dari pengamatan tersebut =untuk kesimpulan ada di bawah



5



Tentukan nomor(ciri) dirimu berdasarkan nomor genetika pada cakram genetika?



6



Adakah temanmu yang sama dengan nomormu?



7



Kalau dalam penelitian diamati 9 sifat, dimana golongan darah merupakan sifat kesepuluh, berapa variasi yang ditemukan?



VIII.



KESIMPULAN



1 Didalam dunia ini banyak beregam spesies dan 1 pun tak ada yang sama. Yang saya amati beberapa objek yang satu spesies tapi berbeda sifat 2 Ada beberapa variasi pada tumbuhan yaitu warna,bentuk dan ukuran individu-



individu dalam satu jenis dimana adanya perbedaan pada warna, ukuran dan bentuk pun tidak sama 3 Variasi yang terdapat pada mahkluk hidup menandakan ciri khas dari makhluk hidup tersebut 4 Setiap makhluk hidup memiliki perbedaan dan persamaan sehingga terdapat variasi antara makhluk hidup itu tersendiri 5 Variasi sifat fisik (fenotip) pada manusia dapat teramati



6



Variasi fenotip yang teramati yaitu meliputi warna rambut, ibu jari, lesung pipit, daun telinga, lipatan lidah, bulu mata, tapak kaki, dan golongan darah. secara genetik sama, meskipun mereka kembar identik/kembar pasti ada



7 perbedaan dengan menggunakan cakram genetik, apa lagi yang bukan kembar



pasti banyak sekali perbedaan yang di dapat.



DAFTAR PUSTAKA



Suryo. 1996. Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Brooker, martin. ilmu genetika: erlangga, 2008 Cummings, Michael R. 2011. Human Heredity : Principles and Issues, Ninth Edition. New York : Brooks/Cole Cengage Learning Indrawan, M., Primack, R. B., dan Supriatna, J. 2007. Biologi Konservasi.: Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.. Gurevitch, J., Curtis, P.S. & Jones, M.H. (2001) Meta-analysisin ecology. Advances in Ecological Research, 32, 199–247. Mogea JP, Gandawidjaja D, Wiriadinata H, Nasution RE, Irawati. 2001. Tumbuhan Langka Indonesia. Herbarium Bogoriense P3 Biologi-LIPI, Bogor.