KEBAKARAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI



BAB I PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN A. B. C. D. E.



Teori Segitiga Api......................................................................... Penyebab Terjadi Kebakaran........................................................ Pencegahan Kebakaran................................................................. Penanggulangan Kebakaran.......................................................... Metode Pemadan Kebakaran........................................................



BAB II PENGENALAN ALAT PEMADAM API RINGAN A. Dasar hokum pemakaian apar....................................................... B. Jenis-jnis apar............................................................................... C. Persyaratan teknis apar................................................................. D. Pemasangan dan penempatan apar .............................................. E. Pemasangan dan penempatan Apar yang baik.............................. F. Persyaratan Teknis Apat................................................................



Kendaraan –kendaraan yang diprioritaskan sesuai dengan undang-undang pasal 65 ayat 1 yaitu : a. Kendaraan Pemadam Kebakaran yang sedang bertugas b. Ambulance mengangkut orang sakit c. Kendaraan yang member pertolongan pada kecelakaan lalu d. e. f. g.



lintas Kendaraan Kepala Negara atau tamu Negara Irig-iringan pengantar jenazah Kendaraan orang cacat Kendaraan yang dipergunakan untuk keperluan khuhus



BAB I PENAGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN



A. TEORI SEGITIGA API “Api adalah hasil akhir dari sejumlah reaksi kimiawi pembakaran yang berunsurkan Bahan bakar, Oksigen dan Panas” Panas : Adalah suatu bentuk energi atau daya hasil sejumlah reaksi kimiawi yang dipindahkan atau ditranmisikan melalui gejala radiasi konduksi dean konveksi. Energi panas tidak dapat dikukur secarab langsung. Suhu hanya mengukur derajat panas suatu benda, bukan panas di dalam benda tersebut. Pemadaman dengan memindahkan panas/ meniadakan sumber panas disebut “Pendinginan” Oksigen : Adalah suatu unsur berasala dari udara sekeliling yang mendukung berlangsungnya proses pembakaran. Udara mengandung 21% oksigen. pemadaman dengan memindahkan unsur oksigen (melalui pembatasan supply untuk pembakaran) disebut “Penutupan/ Pengisosalin” Bahan Bakar : Adalah setiap bahan dapat terbakar dalam bentuk padat, cair dan atau gas. Kayu, kertas dan lain-lain adalah bahan bakar padat. Bensin, minyak tanah, LPG dan lain-lain adalah bahan bakar cair dan atau gas. Pemadaman de3ngan memindahkan unsur bahan bakar (melalui pembatasan) jumlah bahan bakar termasuk oksigen) disebut “Pembatasan Bahan” a. Fisika dan Kimia Api Api terjadi bila bahan bakar dan oksigen terkena atau menerima sejumlah energi panas yang cukup besar hingga terjadi penyalaan/ penyulutan awal. Pembakaran aadalah suatu rekasi berantai menghasilkan energi panas yang cukup untuk disebarkan bahan bakar lainnya menjadi ikut terbakar. b. Klafikasi Jenis Kebakaran Berdasarkan jenis benda yang terbakar maka kebakaran terbagi atas beberapa klafikasi : 1. Kebakaran Klas A Kebakaran dari bahan padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, pakaian dan sejenisnya Jenis alat pemadam : Air 2. Kebakaran B



Kebakaran bahan cair yang mudah terbakar seperti minyak bumi, gas lemak dan sejenisnya 3. Kebakaran Klas C Kebakaran listrik (seperti kebocoran listrik, korsleting) termasuk kebakaran padat alat – alat listrik. Jenis alat pemadama : Podwer/ Tepung 4. Kebakaran Klas D Kebakaran logam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Alumunium, Sodium, Titanium dan lain-lain Jenis alat pemadam : RCF/ Gas c. Tahap Pengembangan Api Kebakaran Tahap Pengembangan Awal Tahap ini dimulai sejak proses pembakaran dengan adanya kontak atau pesenyawaan antara sumber panas dengan bahan bakar yang disertai oleh adanya oksigen dari udara sekeliling. Jika reaksi pembakaran tersebut cukup mampu untuk menjadi sumber panas bagi bahan bakar lainnya maka hasil dari reaksi pembakaran tersebut akan menyebar dan meningkatkan suhu ruang. Penyebaran berantai akan berkelanjutan sampai dengan salah satu unsur berkurang atau habis persediannya. Tahap Penyalaan Serempak Adalah



tahap



peralihan



antara



tahap



pengembangan



awal



dan



tahap



pengembangan penuh. Dalam tahap ini terjadi penyebaran api kebakaran secara tepat, ditandai dengan terjadinya penyalaan secara serempak di dalam ruang yang terkosong. Tahap Pengembangan Penuh Pada tahap ini api berkembang secara penuh yaitu membakar bahan yang sedang terbakar dan bahan bakar yang berdekatan, dengan intensitas maksimum. Tahap Surut Pada tahap api kebakaran menurun secara perlahan karena menipisnya atau dipindahkannya persediaanya bahan bakar atau oksigen. Disediakannya bahan bakar baru akan membuat tahap pengembangan awal yang kedua. d. Dinas Pemadam Kebakaran Siap Melayani “ Dinas Kebakaran Siap melayani setiap berita kebakaran e. Pelayanan Masyarakat Segala resiko pelaksanaan pemadam kebakaran terjadi tanggung jawab sepenuhnya pemerintah Kabupaten Agam. Masyarakat sama sekali tidak dikenakan biaya atas pelaksanaan pemdaman kebakaran.



Tidak ada keharusan membeli alat Pemadam Api Ringan kepada Petugas Dinas Kebakaran. Bila anda dipaksa membeli alat pemadam kebakaran pada saat kebakaran atau setelah api kebakaran dipadamkan, lakukan tindakan berikut : 1. Dapatkan indentitas orang yang mengaku sebagai petugas tersebut 2. Segera laporkan ke kepolisian TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN SEWAKTU TERJADI KEBAKARAN : 1. Hadapi dengan tenang/ jangan panik 2. Laporkan ke FIRE STATION terdekat atau telepon No.133 (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penaggulangan Bencana Kota Padang). 3. Bunyikan tanda bahaya, jika ada 4. Keluarkan anak/ yang lemah dari tempat kejadian 5. Coba padamkan dari arah yang aman 6. Jika api semakin besar, tunggu bantuan pada tempat yang aman 7. Jangan lupa menutup setiap pintu yang dilalui 8. tinggalkan tempat kebakaran dengan merunduk Tips : Bila terjadi kebakaran pada Intalansi listrik dan peralatan Listrik lakukan tindakan berikut : 



Bila kebakaran mempebesar upaya yang harus segera dilakukan adalah secepat-nya. Putuskan aliran dalam rumah. Bila aliran listrik telah diputuskan maka pemadaman kebakaran dapat.







Jangan ragu memadamkan api/ kebakaran pada tahap awal, karena bila upaya ini gagal api kebakaran dapat membesar namun, utama-kan keselamatan jiwa anda pada saat memadamkan kebakaran







Jauhkan bahan-bahan mudah terbakar seprti bensin, acceton, pengecer cat, minyak tanah dari jangkauan api (dapur atau kompor)



BEBERAPA HAL YANG PERLU PERHATIKAN DAN DIPAHAMI OLEH PENDUDUK SUATU LINGKUNGAN 



Membunyikan tanda bahaya kebakaran teriakan “kebakaran” atau bunyi tanda Bahaya Kebakaran secara terus menerus.







Memanggil Pamadam Kebakaran No. Telp. 0756 66113/ 0756 7000670 Agam Timur







Meninggalkan rumah (evakuasi)







Melakukan Pamadaman Kebakaran Dini



B. PENYEBAB TERJADINYA BAHAYA KEBAKARAN a) Faktor manusia Pada umumnya penyebab terjadinya kebakaran ini adalah disebabkan ulah manusia, dengan kekurangan telitinya dalam penggunaan alat-alat yang memproduksi api tersebut : 1. KURANG PENGERTIAN Kurang pengetian barang-barang atau benda yang mudah yang dapat menimbulkan api : a. Mendekatkan barang-barang atau benda yang mudah terbakar ke dekat sumber api atau panas, seperti KOMPOR yang sedang menyala (hidup) b. Menetapkan obat nyamuk yang sedang menyala pada tempat yang mudah terbakar (kertas/ papan) c. Menempatkan lampu dinding minyak tanah yang sedang menyala dekat sekali dengan loteng bambu 2. KELALAIAN a. Kurangnya



perhatian



terhadap



penggunaan



Kompor



tentang



kebersihannya, sumbu yang mungkin copot serta mematikannya yang kurang diperiksa b. Kurang memperhatikan lingkungan tempat tinggal sewaktu akan meninggalkan rumah untuk kepergian c. Membiarkan anak bermain api baik di dalam maupun di sekitar rumah d. Merokok sambil tiduran di tempat tidur e. Tidak pernah mau memperhatikan/ meneliti dan mengadakan pemeriksaan secara rutin terhadap alat-alat yang sehari-hari dipakai (seperti : Kompor, Peralatan listrik) 3. DISENGAJA a. Dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan maksud mencari keuntungan pribadi, kepuasan batin atau untuk menghilangkan jejak kejahatan b. Pada masa perang dikenal dengan pembumi hangusan atau di bom atau sabotase c. Kejadian haru-hara massa 4. PENYALAAN SENDIRI a. Pada gudang atau tempat-tempat penyimpanan kopra, tembakau dan gaplek yang mudah terbakar b. Pembakaran di tempat penimbunan sampah c. Reaksi –reaksi bahan kimia 5. GERAKAN ALAM



a. Gunung meletus yang menimbulkan awan pijar dan batuan pijar, lahar panas, gas-gas dan akibat gempa b. Kelihatan petir serta karena sinar matahari b) PERISTIWA LISTRIK Sesuai dengan kemajuan zaman, sekarang in banyak sekali peralatan industri maupun rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik. Jika penggunaan tenaga listrik tersebut tidak memenuhi pesyarakatan keselamatan, maka alat tersebut dapat mengakibatkan kebakaran yang tidak kita ingini. Jika disamping keuntungan yang kita peroleh, kita juga harus memperhatikan bahaya yng mungkin timbul, jika kita tidak mengikuti pesyarakatan dan ketentuan yang ada. Adapun bahaya-bahaya kebakaran karena LISTRIK dapat terjadi antara lain disebabkan : 1. Terjadinya short circuit (hubungan singkat) yaitu penyambungan kabel dari dari suatu aliran arus yang penyambungannya tidak sempurna atau kabel yang lebih kecil yang tidak sesuai dengan daya yang akan diterima atau dialirinnya. 2. Pemberian beban yang terlalu tinggi (over load0 terhadap kabel yang kecil 3. Pemasangan instalasi yang tidak baik, atau pemasangannya telah terlalu lama yang dikwatirkan instalasinya telah lapuk/ lunak kabel-kabelnya 4. penggunaan alat-alat listrik yang tidak terkontrol atau tidak teliti dan tidak mempunyai alat pengaman arus seperti zekering (CB) 5. akibat pencurian arus listrik, karena dari kabel arus bebas kepada kabel lainnya tidak mempunyai alat pengaman, disini sering terjadi kebakaran kabel dan selanjutnya ke bangunan yang ditepatnya. 6. Terjadinya peristiwa listrik ststis c) PENYIMPANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR Kebakaran juga mudah terjadi jika tidak hati-hati menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti : 1. Bahan cairan minyak yang mudah terbakar 2. Bahan-bahan kimia 3. Penyimpanan kertas dan plastik skala besar 4. dan lain sebagainya penyimpanan bahan-bahan tersebut diatas hendaklah dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak dapat diambil dan dipakai oleh anak-anak atau orang yang tidak berkentingan. Harus jauh dari sumber panas (api), serta penggunaannya diminta ke hatihatian, sehingga tidak menimbulkan kebakaran.



d) MEROKOK Salah satu faktor yang sering mengakibatkan kebakaran adalah akibat dari api rokok disebabkan : 1. Membuang puntung rokok yang masih hidup secara sembarangan tanpa memperhatikan lingkungannya 2. Merokok di tempat terlarang, seperti di tempat penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar, atau di tempat pekerja yang selalu mempergunakan minyak Oleh sebab itu, janganlah merokok atau membuang api di tempat-tempat yang dinyatakan sebagai daerah yang berbahaya. C. PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN 4 CARA a) RENCANA PENCEGAHAN YANG BAIK Sejak dari merencanakan suatu bangunan, seharusnya terlebih dahulu telah menghitungkan faktor-faktor keselamatan dari bahaya kebakaran, dalam hal ini Pemerintah telah mengeluarkan peraturan-peraturan tentang mendirikan bangunan diatarannya perencanaan lingkungan, baik lingkungan pemikiman maupun lingkungan industri, perdagangan dan lain-lain. Perencanaan lingkungan itu diadakan adalah untuk mengatur dan menata kawasan, sehingga apa yang ada diatasnya akan dapat terlihat akan dapat terlihat jelas Keteraturannya, sebab disitu telah ditentukan faktor-faktor seperti : 1. Luas bangunan pada suatu arela (luas tanah) 2. Jarak antara bangunan, baik ke samping maupun kebelakang bangunan tersebut 3. Jarak antar bangunan kejalan raya 4. Luas tanah dapat dibangun 5. Tinggi bangunan yang diizinkan b) INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN RUTIN Dengan cara pemeriksaan atau merawat secara baik setiap peralatan pencegahan kebakaran, maka kemungkinan terjadi bahaya kebakaran yang besar yang dapat kita hindari, semua peralatan yang ada tetap berfungsi sebagaimana mestinya seperti : 1. Penyediaan racun api 2. Penyediaan pasir dan kait-kait 3. Persediaan air dan pompa/ hidrant yang tetap berfungsi sebagaimana mestinya 4. dan peralatan otomatis serta alat-alat lainnya]



Peralatan-peralatan tersebut diatas juga harus kita susun sedemikian rupa, sehingga penggunakannya maupun penetapannya tidak mungkin menjadi sumber dari suatu kebakaran. Karena kesembarautan (tidak teratur) dalam penyimpanan bahan-bahan atau alat-alat (bad housekeeping) akan dapat menjadi penyebab terhalangnya dalam penggunaan alat pemadam itu. c) LATIHAN DAN PENDIDIKAN Salah satu cara dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran



adalah



dengan



mengadakan



penyuluhan



dan



pendidikan



penaggulangan bahaya kebakaran kepada masyarakat, pekerja dan keamanan kantor dan perusahan (SATPAM). Memberikan penerangan-penerangan terhadap bahaya kebakaran kepada masyarakat luas berarti juga kita telah melaksanakan FIRE PREVENTION, karena dengan mengetahui sebab, akibat dan cara mencegah kebakaran mengakibatkan partisipasi masyarakat atau setiap orang terhadap pencegahan bahaya kebakaran. Peneramgam, pendidikan penyuluhan ini dapat dilakukan. 1. Melaluiradio dan televise 2. Selembaran dan pamlet-pamplet 3. Dengan papan reklame dan iklan 4. Pada acara –acara pertemuan keluarga 5. Dalam acara pengajian 6. Dan pada slide di bioskop-bioskop Dengan demikian secara berangsur-angsur kita telah berikan pengetahuan penyebab, pencegahan dan penanggulangan dari bahaya kebakaran kepada masyarakat luas. d) LAIN-LAIN FIRE PREVENTON atau pencegahan kebakaran juga kita berikan/ laksanakan dengan berbagai cara antaranya : 1. Mengikuti atau memahami peraturan atau ketentuan maupun tanda-tanda peringatan seperti tanda larangan merokok di tempat tertentu. 2. Bahan-bahan yang mudah terbakar hendaklah dan dipergunakan dengan baik 3. Jangan merokok atau membuang punting rokok disembarang tempat. 4. Jangan menggunakan kabel listrik yang tidak berisolasi dengan baik ataumemberikan beban yang berlebihan 5. Buanglah kain yang berminyak pada tempatnya 6. Simpanlah korek api atau alat pemetik api, sehingga tidak digunakan oleh anak-anak



7. GOOD HOUSEKEEPING atau tatalah rumah tangga dengan baik dan bahaya kebakaran dan penggunaannya 8. Mengetahui cara-cara mendapatkan pertolongan dan bantuan jika terjadi bahaya kebakaran 9. Mengetahui cra-cara mendapatkan pertolongan dan bantuan jika terjadi bahaya kebakaran 10. Mengetaui jalan keluar (EMERGENCY EXIT) didaerah tempat kita berada. 1. Pencegahan kebakaran : “Setiap penduduk wajib aktif berusaha mencegah kebakaran baik untuk kepentingan umum” 2. Biasakan untuk : 



Memastikan bahwa kompor, lampu minyak dan lain-lain yang telah dipadamkan sebelum mninggalkan rumah







Tidak mengisi bahan bakar pada saat kompor dalam keadaan menyala







Mematikan api kompor lebihdahulu, bila kompor hendak dipindahkan



Tips : Bila kompor anda terbakar lakukan tindakan kebakaran : -



Padamkan kebakaran dengan karung basah



-



Gunakan alat pemadam api ringan



-



Bila gagal tinggalkan rumah



3. Bantuan Kelancaran kerja Bantuan kelancaran perjalanan mobil pemadam kebakaran dengan cara : 



Menepi dan beri jalan mobil pemadam kebakaran, bila anda sedang mengendarai kendaraan dan mendengar sirinenya







Pindahkansegera mobil anda, bila menganggu kelancaran lalu lintas mobil pemadam kebakaran







Segera membukakan portal/ penghalang jalan bagi mobil pemadam kebakaran







Jangan mengevakuasai/ meletakkan barang-barang pada jalan yang dilalui mobil pemadam kebakaran Tindakan yang harus dilakukan sebelum terjadi kebakaran :







Tempatkan racun api pada tempat yang mudah terlihat, mudah diambil dan mudah menuju jalan keluar







Pastikan bahwa alat tersebut berada dalam keadaan baik







Ketahui tempat dan jenis racun dalam keadaan baik







Ketahui tempat/ tombol tanda bahaya







Ketahui jalan menuju keluar







Matikan semua kompor (alat masakyang tidak diperlukan)



Hal-hal yang penting diketahui oleh seorang karyawan tentang kebakaran itu : 



Setiap karyawan harus mengetahui cara memutar tombol alarm dalam suatu kebakaran







Setiap karyawan harus mengetahui dimana peralatan-peralatan pamadam kebakaran berada/ ditempatkan







Setiap karyawan harus mengetahui cara menggunakan peralatan kebakaran







Setiap karyawan harus melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap peralatan pemadam kebakaran







Setiap karyawan jangan panik/ binggung bila terjadi kebakaran, tapi harus bersikap tenang menghadapinya



D. PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN Dalam upaya penaggulangan bahaya kebakaran, secara umumdapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar yaitu : a. Preventive (pencegahan sebelum terjadi) b. Represive (saat terjadi kebakaran) c. Rehabilitative (setelah terjadi kebakaran) 1) Tindakan Preventive Tindakan preventive adalah usaha-usaha pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya bahaya kebakaran, dengan maksud menekan atau mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kebakaran dengan jalan : 1. Mengadakan penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan 2. Pengawasan terhadap bahan yang mudah terbakar 3. Pengawasan terhadap penyimpanan dan penggunaan barang, bahan gas serta kimia 4. Mengadakan/ menydiakan sarana pemadam kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa 5. Mengadakan sarana PENGINDRA (Komunikasi) kebakaran 6. Penegakan peraturan dan ketentuan-ketentuan tentang bahaya kebakaran 7. Mengadakan pelatihan secara berkala bagi petugas-petugas dan orang yang telah dididik dalam penanggulangan bahaya kebakaran. 8. Menerbitkan secara berkala, buletinatau lembaran dan berita-berita tentang kebakaran 2) TIndakan Represive



Tindakan ini adalah usaha-usaha yangdilakukan pada saat terjadinya kebakaran, dengan maksud untuk mengurangi/ memperkecil kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran Dalam usaha ini, yang dihadapi bukan saja masalah kebakaran (api) saja, akan tetapi juga jiwa danharta benda untuk itu agar dilakukan sebagai berikut : 1. Usaha pemadam kebakaran dengan jalan a. Penggunaan peralatan pemadam kebakaran yang ada b. Memberitahukan kepada penghuni bahwa telah terjadi bahaya kebakaran c. Mencegah meluasnya areal kebakaran d. Mencari pertolongan dan segera/ cepat menghubungi instansi pemadam kebakaran e. Menghubungi yang berwajib dalam pengamanan areal kebakaran dari orang yang mencari keuntungan dalam musibah tersebut 2. Usaha pertolongan/ penyalamatan jiwa dan harta benda dari bahaya kebakaran tersebut a. Pengamanan daerah kebakaran/ daerah sekitar lokasi kebakaran b. Melaksanakan evakuasi, baik bagi penghuni daerah kebakaran itu, maupun terhadap harta benda yang dapat diselamatkan dari bahaya kebakaran c. Mempersiapkan daerah yang aman bagi korban kebakaran dan harta benda yang dapat diselamatkan d. Mengamati dan mengawsi setiap orang yang akan masuk ke daerah kebakaran e. Mengawasi barang-barang yang dapat diselamatkan dari orang-orang yang mencari keuntungan dalam situasi kebakaran itu 3. Usaha-usaha pencarian dan penyelamatan a. Mencari sumber api utama yang menyebabkan bahaya kebakaran untuk dipadamkan b. Mencari informasi kepada para korban kebakaran, apakah ada orang yang terangkap, perlu diselamatkan c. Mencari harta benda/ dokumen penting yang perlu diselamatkan dalam kebakaran tersebut 4. Usaha bantuan terhadap korban kebakaran a. Mengusahakan bantuan kosumsi (bantuan makanan) bagi korban kebakaran baik kepada para dermawan maupun diselamatkan dalam kebakaran tersebut



b. Mengusahakan perawatan secara darurat terhadap korban kebakaran dan membawanya ke pukesmas atau kerumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut c. Melaporkan kepada yang berwajib/pemerintah jumlah kebakaran, baik yang harus mendapatkan perawatan medis maupun yang telah diselamatkan dan ditmpung sementara ditempat yang ditentukan d. Mengkoordinasikan segala kegiatan dengan pejabat mulai tingkat RT (Rukun Tetangga) sampai ke tingkat yang lebih tingg 3) TIndakan Rehabilitative Yaitu usaha-usaha yang dilakukan setelah setelah terjadinya kebakaran dengan maksud mengevaluasi dan menganalisa peristiwa kebakaran untuk mengambil langkah-langkah berikutnya 1. Menganalisa tindakan-tindakan yang telah dilakukan 2. Menyelidiki faktor-faktor penyebab kebakaran 3. Membuat pendapatan yang akurat sebagai bahan laporan dari kejadian kebakaran Tindakan, penyelidikan dan pendapatan tersebut dapat dilaksanakan oleh badan/ organisasi kemasyarakat yang bersifat social yang akan diterus kepada pihak pemerintah yang akan mencarikan alternatif-alternatif dalam menindak lanjuti akibat dari kebakarandan tindak hokum bagi penyebab kebakaran



E. METODE PEMADAMAN KEBAKARAN a. SMOTHERING (Menutupi/ menyelimuti) Methode ini biasa dikenal dengan system pemadaman isolasi atau melokaslisasi, yaitu : memutuskan hubungan udara luar dengan benda yang terbakar, agar perbandingan udara (02) dengan bahan yang terbakar berkurang. Contoh :



1 Menutup/ menyelimuti benda yang terbakar dengan memakai karung basah (kain basah 2 Menutup/ menyelimuti benda yang terbakar dengan menggunakan lumpur, pasir atau tanah 3 Memadamkan kebakaran dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis busa (foam) sekaligus pula dalam hal ini melokasisir areal kebakaran, agar tapi tidak menjalar membesar ketempat lain



b. COOLING (Pendiginan)



Pendinginan disini dimaksudkan untuk menurunkan/ mengurangi panas, sehingga benda yang terbakar, mencapai suhu dibawah titik nyalanya Misalnya : 1) Disiram/ disemprot dengan air sekelilingnya 2) Ditimbun dengan perpohonan yang mengandung air sehingga api terhalang meluasnya 3) Dengan menggunakan APAR (CO2) c. STARVATION Yaitu penguraian/ memisahkan jumlah yang terbakar (bahan) atau menutup aliran bahan (cairan atau gas) yang terbakar, sehingga kebakaran yang lebih besar terhindar. Contohnya sebagai dibawah ini : 1) Memisah-misahkan nemda-benda yang terbakar 2) Menjauhkan benda-benda yang terbakar 3) Menutup kran (kerangka) pada instansi aliran minyak atau gas yang terbakar



BAB II PENGENALAN ALAT PEMADAM API RINGAN A. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM PEMAKAIAN APAR-PERDA NO. 13 TAHUN 1995 a) Pengertian alat pemadam api ringan Yaitu zat yang disimpan dalam tabung logam yang digunkan sebagai alat utaman mencegah bahaya kebakaran, dimana alat ini mudah dilayani oleh satu orang digunakan untuk memadamkan api awal terjadinya kebakaran b) Ketentuan pemakaian Setiap bangunan berupa gedung, industry,kantor, restoran , kedai dan bangunan lainnya untuk menggunakan sebagai tempat menghimpun/ menjual barang-barang diharuskan memakai dan memiliki racun api c) Ketntuan mengenai jumlah racun api yang harus dimiliki oleh setiap bangunan berdasarkan pertibangan luasnya bangunan yaitu : Jumlah tabung racun No 1 2 3 4 5



Luas Bangunan Sampai dengan 20M2 Diatas 20 M2 s/d 40 M2 Diatas 40M2 s/d 60M2 Diatas 60 M2 s/d 100 M2 Diatas 100M2



api yang harus dimiliki 1 (satu) buah 2 (dua) buah 3 (tiga) buah 4 (empat) buah 4 (empat) buah



Ket



Ditambah 1 (satu) bh tabung racun api untuk setiap kelebihan 20M2



Diluar harga bubuk atau obat dan bahan lainnya yang dipergunakan untuk itu d) Ketentuan atau sangsi pidana : Barang siapa yang melanggar atau tidak memenuhi ketentuan angka 1 dan II diatas dapat dihukum dengan hukuman kurungan selama 6 bulan atau denda sebanyak Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) B. JENIS-JENIS ALAT PEMADAM API RINGAN Gunakan alat







pemadam yang cocok klafikasi



Ember untuk kebakaran







Ember dan tong



 Air tangki pompa



 Air bertekanan



dan penggunaan Kelas A :



kecil atau drum Ya



Ya



Ya



Tidak



tidak



Tidak



Tidak



Tidak



Tidak



Tidak



Tidak



Tidak



Air



Air,



Air



Dengan atau tanpa



Dengan tanpa



clcium chloride Melemparkan



clcium chloride Pompa tangan



Benda biasa yang mudah terbakar (segitiga hijau) Kelas B “ Cairan mudah nyala (segitiga biru) Kelas C Peralatan listrik (lingkungan kuning) Kelas D Logam mudah terbakar (bintang kuning) Bahan pemadam



Cara



Tarik alat



Pengoperasian



pemicu atau membalikkan dan benjolan



Jarak semprot Lama



1,5 meter Bervariasi



30 – 40 feet 2.5 Gal – 1 menit



pada lantai 30 – 40 feet 2.5 Gal – menit



penyemprotan Diperlukan



Ya, kecuali kalau



Ya, kecuali kalau



Air



proteksi



menggunakan



menggunakan



larutan calcium



larutan calcium



Api dalam



chloride chloride 1. Efektif mengatasi pada serat yang mudah terbakar tetapi



peralatan listrik



harus diikuti dengan, menggunakan semprotan air. Tidak



dapat secara



boleh digunakan pada tempat terbuka yang mempunyai



aman dgn alat



hubungan voltase rendah



pada tipe ini hanya setelah arus listrik telah trputus



Suatu tipe busa jhusus harus memakai tolar solvent (Alkohol, Ketone, dsb) C. PESYARATAN TEKNIS APAR Untuk semua jenis apa yang biasanya dikemas dalam tabung harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Tabung harus dalam keadaan baik (tidak berkarat) 2. Dilengkapi dengan etiket dan cara-cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan jelas tentang cara penggunaan alat 3. Tidak ada kebocoran pada membrane tabung gas, tekanan gas dalam tabung harus tinggi 4. Slang harus dalam keadaan baik dan tahan tekanan tinggi 5. Bagi apar jenis busa tabung dalam, tidak bocor serta lubang pengeluaran harus bersumbat dan harus bersih 6. Bahan baku pemadam harus selalu dalam keadaan baik 7. Tutup tabung harus selalu baik dan tertutup rapat 8. Isi tabung gas sesuai dengan tekanan yang dipergunakan 9. Belum lewat batas nama berlaku 10. Warna tabung harus mudah terlihat D. PEMASANGAN DAN PENEMPATAN APAR 1. Setiap agar dipasang pasa posisi yang mudah dilihat, dicapai, diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan (sejumlah Letak apar) 2. Pemasangan apar harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran 3. Setiap apar harus dipasang menggantung pada dinding dengan sengkang atau pada lemari kaca 4. Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga bagian paling atas berada pada ketinggian 1,2 meter dari permukaan lantai 5. Tidak bole dipasang dalam ruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49 0 C dan dibawah 40 C E. APAT adalah alat pemadam api tradisional yang fungsinya untuk memadamkan kebakaran yang kecil seperti kompor meledak. adapun jenis untuk pemadaman kebakaran tradisional ini seperti yang lazim digunakan orang yang bahannya terdiri dari alam. Contoh : 1. Pasir atau Tanah



Untuk jenis pasir atau tanah efektif digunakan untuk pemadaman api awal dan fungsi utama pasir atau tanah untuk membatasi menjalarnya kebakaran, namun untuk kebakaran kecil dapat dipergunakan untuk menutupi permukaan yang terbakar sehingga oksigen akan terpisah dari proses nyala api yang terjadi, dengan demikian nyala apipun akan padam. Dalam memadamkan kebakaran dengan menggunakan pasir atau tanah, untuk memudahkan penyebaran / penangkutannya diperlukan sekop, cangkul atau peralatan lainnya dan untuk memadatkan hasil pemadam yang lebih baik bilamana dilakukan oleh beberapa orang yang bekerjasama secara teratur. Cara memadamkan kebakaran dengan menggunakan pasir atau tanah : a. Ambil sekop dan pegang ujung tangkai sekop dengan tangan kanan, tangan kiri memegang sekop. b. Ambil pasir atau tanah dan berlari menuju sumber api dari belakang arah angin, tangkai sekop menempel di perut. c. Taburkan pasir atau tanah dari tepi ke dalam, dari apal yang paling kecil. d. Berlari memutar untuk mengambil pasir atau tanah kembali, dilakukan berturutturut dengan petugas yang lain. e. Setelah api padam, seluruh petugas berkumpul mengelilinginya dan memadatkan pasir atau tanah dengan cara memukulkan punggung sekop. f. Pemadaman selesai, tancapkan kembali sekop di pasir atau tanah. 2. Karung Goni, kain basah dan selimut api (Blanket) Karung dalam keadaan kering merupakan benda/benda yang mudah terbakar, tetapi karung dalam keadaan basah dapat digunakan sebagai media pemadam api ringan. Hal tersebut disebabkan karung yang dibasahi akan berakibat sulit terbakar dan poripori karung menjadi rapat, sehingga digunakan untuk menutupi / menyelimuti benda yang terbakar berakibat padam. Cara pemadaman dengan menggunakan karung basah (pada kompor atau drum) : a. Angkat karung yang telah dibasahi dengan cara menjepit sudut karung dengan ibu jari dan keempat jari, kemudian lipat sudut karung ke arah dalam, sehingga telapak tangan terlindungi. b. Angkut karung dan bawa ke sumber api dengan tangan lurus ke samping, supaya pandangan tidak terhalang. c. Setelah dekat dengan sumber api, dari belakang arah angin dan dengan posisi kuda-kuda serta pindahkan tangan lurus ke depan d. Tempelkan ujung karung bagian bawah dan dorong ke depan hingga permukaan. e. Benda yang terbakar tertutup. (bila penutupan belum sempurna, tarik atau geser f.



karung ke bagian yang belum tertutup, jangan sekali-kali mengangkat karung). Rapatkan karung / kain dengan permukaan yang terbakar agar penutupan atau penyelimutan benar-benar sempurna dan dipastikan api sudah padam dengan



mengeluarkan asap putih. g. Dengan posisi kuda-kuda angkat kembali karungnya dengan tetap melindungi seluruh badan, petugas melangkah ke belakang. 3. Air yang mudah didapat



Sejak dahulu air merupakan lawan utama dari api, pada zaman dahulu sebelum adanya alat pemadam api moderen, air sudah digunakan untuk memadamkan kebakara. Walaupun penggunaannya masih secara sederhana, air digunakan sangat mudah di dapat dalam jumlah yang besar dan efektif untuk memadamkan jenis bahan seperti dari kayu, balok, kertas, tekstil dan lain-



lainnya, air akan menurunkan suhu bahan yang terbakar sehingga tidak melepaskan / mengeluarkan gas yang siap terbakar. Dengan menggunakan alat bantu seperti ember, kaleng dan lain-lain, air dibawa dari sumber air ke tempat kebakaran. Untuk menghasilkan pemadaman yang efektif sebaiknya dilakukan secara bergotong royong / beberapa orang bekerja sama yaitu estafet atau teratai dari beberapa orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang saling berderet / lajur, deretan pertama memindahkan ember yang berisi air secara estafet dan langsung menyiramkan ember yang kosong dari tempat kebakaran ke sumber air, dan seterusnya. Air adalah media pemadam yang paling banyak digunakan, walaupun dalam situasi tertentu air mempunyai keberbatasan. Air dapat digunakan langsung untuk pemadaman, tetapi dapat pula ditambahkan dengan senyawa yang tidak korosif dan anti beku. Air sangat efektif digunakan digunakan untuk kebakaran dari kayu, balok, kertas, tekstil atau benda padat kecuali logam (Klas A). Secara umum air mempunyai meuntungan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



Murah Mudah dalam penggunaan Efektif menurunkan suhu Mudah didapat



Metode pemadaman media jenis air selama air digunakan untuk pemadaman, air akan menahan peningkatan nyala sehingga bahan yang terbakar suhu dibawah titik nyala.