Kebudayaan Papua [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KLIPING BUDAYA INDONESIA PAPUA



Nama Kelompok : 1. Bagus kafabi 2. 3. 4. 5. 6.



Deva Saputra M. Haryono M. Reza Z. M. Habibullah Satria Jaya S. Kelas : 8E



MTsN 4 CIREBON



KEBUDAYAAN PAPUA Rumah Adat Papua dan Penjelasannya Selain kebiasaan sehari-hari, rumah adat Papua memiliki bentuk dan filosofis yang berbeda, material untuk membangun rumah adat pun tidak sama. Hal ini justru menjadikan Papua semakin eksotik. Nama-nama rumah adat tersebut diantaranya yaitu:



Honai



Honai merupakan rumah adat Papua yang menjadi tempat tinggal bagi suku Dani. Biasanya Honai dihuni oleh laki-laki dewasa. Honai berasal dari kata “hun” atau laki-laki dan “ai” yang berarti rumah. Biasanya Honai ditemukan di lembah dan pegunungan. Dinding rumah ini terbuat dari kayu dengan atap jerami yang berbentuk kerucut, sekilas mirip seperti jamur.



Upacara Adat Papua Upacara Tanam Sasi



via Blogger Pada suku Marin, didaerah Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi yaitu sejenis kayu yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian upacara kematian. Sasi ditanam 40 hari setelah kematian seseorang dan akan dicabut kembali setelah 1.000 hari. Budaya Asmat dengan ukiran dan souvenir dari Asmat terkenal hingga ke mancanegara. Ukiran Asmat memiliki empat makna dan fungsi, masing-masing : 



Melambangkan kehadiran roh nenek moyang;







Untuk menyatakan rasa sedih dan bahagia;







Sebagai lambang kepercayaan dengan motif manusia, hewan, tumbuhan dan bendabenda lain;







Sebagai lambang keindahan dan gambaran memori nenek moyang.



Senjata Tradisional Busur Dan Panah Busur dan Anak Panah



Senjata ini telah digunakan untuk berburu babi dan hewan liar lainnya. Selain itu, konflik yang sering terjadi antara kelompok yang sedang berlangsung dibuat oleh suku ini untuk perang. Busur terbuat dari kayu Rumi dengan tali dari rotan. Itu adalah kepala panah tulang hewan yang diasah. Mata ini biasanya dibubuhi tanaman cairan beracun untuk menambah efek luka. Cara menggunakannya relatif mudah, dan sekarang telah diklarifikasi dengan berbagai teknik yang telah dikembangkan secara ilmiah. 



Pembentukan. Teknik stance yang ideal adalah teknik untuk posisi tubuh untuk memanah. Posisi kaki harus seimbang dan kuat dan tubuh harus lurus tanpa membungkuk.







Nocking. Nocking berarti memasukkan ekor panah. Masukkan titik di haluan dan letakkan gerbang atau poros dalam susunan panah. Penempatan yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan panah.







Persiapan Target. Dalam teknik ini, pemanah sangat kuat dan bertujuan untuk mencapai target. Di bagian ini, pemanah harus terlihat santai saat melakukan tarikan dan berkonsentrasi penuh pada tubuh yang tetap teguh.







Menggambar dan Menambat. Teknik ini adalah teknik menarik tali. Pemanah harus menarik tali sampai mencapai bibir atau dagu sebelum melepaskan panah. Teknik ini



diikuti dengan penahan, yaitu penahan tangan, yang dilakukan dengan menarik ujung pada dagu. 



Holding. Setelah tarikan penuh, pemanah harus tegas dan terus berkonsentrasi agar tembakan tepat sasaran.







Bertujuan. Menentukan bidikan saat memegang panah harus stabil dan kapan rotasi panah harus rileks.







Berangkat. Setelah itu, teknik rilis baru dilakukan. Rilis adalah teknik menarik panah. Caranya, tangan yang merupakan tarikan panah, bergerak kembali dan menelusuri dagu dan leher.







Perbuatan. Teknik ini adalah sikap yang lebih maju setelah anak-anak menyerahkan tembakan. Kadang-kadang orang yang lebih tua harus tetap bangun dan bersantai setelah melepas tarikan.



Pakaian Adat Papua Pakaian Adat Papua – Indonesia memiliki 34 provinsi yang memiliki ciri khas masingmasing. Mulai dari adat istiadat, rumah adat, budaya, kesenian hingga pakaian adat yang dimiliki oleh tiap provinsi sangat beragam.



Koteka, Pakaian Adat Laki-Laki



Di suku pedalaman asli Papua, kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang unik. Bukan hanya keindahan alamnya, namun pakaian yang mereka kenakan sehari-hari. Jika pada umumnya, seorang laki-laki menggunakan baju dan celana yang rapi dan tertutup namun tidak dengan laki-laki di Papua. Mereka tidak mengenakan baju sama sekali sehingga terlihat seperti telanjang. Meski demikian ternyata mereka mengenakan pakaian adat Papua yang disebut koteka. Koteka digunakan untuk menutupi bagian kemaluan laki-laki atau alat vital. Koteka sendiri mempunyai arti pakaian dan nama ini digunakan oleh suku di Pantai. Uniknya, nama koteka pun sangat beragam sesuai dengan sukunya. Misalnya suku di pegunungan Jayawijaya menyebut koteka dengan nama holim atau horim.



MAKANAN KHAS PAPUA



Kue Lontar, Jajanan Khas Papua Hati Terlontar-lontar-Pulau Papua juga mempunyai makanan khas yang enak dan cocok untuk lidah orang Indonesia. Makanan tersebut adalah kue lontar. Jangan



heran kalau bentuknya mirip pie susu atau cheesetar yang lagi hits sekarang. Papua yang membuat lebih dulu kue lontar ini dan rasanya juga enak di lidah.



Tarian Tradisional Papua : Tari Musyoh



tari-musyoh Tari Musyoh merupakan salah satu tarian sakral asal Papua, dan tarian ini diadakan jika ada sanak saudara ataupun warga yang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwahnya tidak tenang. Jika kita lihat dari unsur gerakannya, tarian ini mencerminkan masyarakat Papua yang lincah dan energik. Dan biasanya penarinya terdiri dari sekelompok penari pria. Menurut budayanya, tarian ini dapat bermanfaat untuk mengusir arwah yang gentayangan. Kostum yang digunakan adalah pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai, dan peralatan perang seperti tameng dan tombak. Sedangkan alat musik yang digunakan adalah tifa.



LAGU DAERAH PAPUA



Apuse "Apuse" adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari Provinsi Papua. Lagu "Apuse" ini diciptakan oleh salah seorang asal Jayapura yang tidak diketahui siapa nama jelasnya.[1] Lagu ini memiliki irama yang indah dan sederhana sehingga lagu ini sering dipelajari dalam pelajaran kesenian di tingkat Sekolah Dasar. Lagu "Apuse" ini menceritakan tentang seorang cucu yang berpamitan kepada kakek dan neneknya. Cucu tersebut berpamitan karena hendak pergi merantau yaitu ke Teluk Doreri di Manokwari.[1] Memang Teluk Doreri sempat menjadi pelabuhan penting dengan bukti banyaknya kapal yang karam di dalamnya.[2]



Apuse kokon dao Yarabe Soren Doreri Wuf lenso bani nema baki pase Apuse kokon dao Yarabe Soren Doreri Wuf lenso bani nema baki pase Arafabye aswarakwar Arafabye aswarakwar