KEG PEMB I Proporsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Kegiatan Pembelajaran I PROPORSI TUBUH A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi anatomi tubuh 2. Peserta didik mampu mengkategorikan jenis-jenis perbandingan tubuh 3. Peserta didik mampu mendemonstrasikan langkah menggambar proporsi tubuh 7½ 4. Peserta didik mampu mendemonstrasikan langkah menggambar proporsi tubuh 8½ 5. Peserta didik mampu mendemonstrasikan langkah menggambar proporsi tubuh 9 6. Peserta didik mampu membuat gambar proporsi tubuh 7 ½ 7. Peserta didik mampu membuat gambar proporsi tubuh 8 ½ 8. Peserta didik mampu membuat gambar proporsi tubuh 9 B. Uraian Materi l.



PROPORSI TUBUH Anatomi tubuh Pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi tubuh sangat penting bagi seorang



fashion designer terutama bagi pemula karena ilmu ini



merupakan landasan atau keterampilan basic yang perlu dipelajari dan dilatihkan agar menghasilkan desain yang baik. Perbandingan



tubuh



merupakan



ketentuan



yang



dipakai



untuk



menggambar ukuran tubuh manusia. Perbandingan ini diperoleh dari gambar dua dimensi/foto orang yang sesungguhnya dalam keadaaan berdiri lurus dan menghadap ke depan. 1. Definisi Anatomi Tubuh Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas pada bentuk dan gerakan tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher dan



Modul Dasar Desain Kelas X 1



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



wajah harus diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus sesuai dengan gerakan tubuh yang sebenarnya (Ernawati 2008: 216) Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh b. Letak bagian-bagian tubuh c. Sikap, gaya dan gerak tubuh d. Jatuhnya pakaian pada tubuh. Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak bagian-bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis-garis dengan perbandingan tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. 2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh Pengetahuan dan keterampilan tentang menggambar anatomi tubuh sangat penting terutama bagi pemula, karena Ilmu tersebut merupakan landasan utama yang harus dipelajari untuk menghasilkan desain yang baik. Keterampilan menggambar anatomi juga penting bagi seorang designer dalam menuangkan ide dan gagasannya kepada orang lain. Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik dibandingkan tanpa anatomi tubuh. Selain itu perbandingan masing-masing ukuran model pakaian pada anatomi tubuh lebih mudah dibaca orang yang melihatnya seperti : a. Ukuran garis leher dan krah b. Bentuk lengan dan panjang lengan c. Bagian badan, pinggang dan panggul d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian e. Siluet blus atau model secara keseluruhan f. Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya: a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian Modul Dasar Desain Kelas X 2



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain. 3. Jenis-jenis Perbandingan Tubuh Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain adalah memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan tubuh seperti ukuran kepala, ukuran badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian kita dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu : a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi. Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani, dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai berikut : a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit seperti penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak seimbang. b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga. 4. Menggambar Perbandingan Tubuh Perbandingan tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala atau 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Namun untuk keperluan desain ilustrasi proporsi tubuh dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan bahkan ada yang membuat Modul Dasar Desain Kelas X 3



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



11 x tinggi kepala. Perbandingan tubuh menurut desain busana ini dapat di lihat pada tabel berikut :



Gambar 1.1 Perbandingan letak bagian-bagian tubuh Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya tinggi tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung



kaki. Untuk menggambar anatomi



tubuh untuk desain busana ini , ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita inginkan. Langkah menggambar proporsi tubuh wanita 1:8 ½ kali tinggi kepala 1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki. Panjang garis O-X adalah tinggi tubuh berdasarkan tinggi kepala. Modul Dasar Desain Kelas X 4



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik O-X menjadi 8 ½ bagian. 2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letakletak bagian tubuh pada tabel di atas. Hubungkan garis-garis tersebut menggunakan garis lurus untuk garis pertolongan seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh yang belum sempurna atau belum berdaging. 0-1



= tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm



1-1



= tinggi leher &lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala



2



= batas ketiak / dada



3



= batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala



4



= batas pinggul dan pergelangan tangan, lebar panggul = 2 x lebar kepala







= Ujung jari tangan







= lutut dan jarak lutut = lebar kepala



7



= betis



8



= pergelangan kaki



8 1/6



= tumit dan jarak tumit = lebar kepala







= ujung jari kaki dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala



Modul Dasar Desain Kelas X 5



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 1.2 Proporsi tubuh (Sumber: Ernawati 2008: 220)



3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan garis di atas.



Modul Dasar Desain Kelas X 6



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 1.3 Bentuk bagian tubuh (Sumber: Ernawati 2008: 221) 4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.



Modul Dasar Desain Kelas X 7



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 1.4 Anatomi tubuh utuh (Sumber: Ernawati 2008: 222) 5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian pada wajah dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan dan kaki seperti pada gambar di bawah ini. Letak bagian-bagian wajah yaitu :



Modul Dasar Desain Kelas X 8



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 1.5 Penyempurnaan anatomi tubuh pada bagian wajah (Sumber: www.anaarisanti.blogspot.com) 6. Anatomi ini dapat dirubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka benang atau rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam menggambar bermacam-macam busana. Lihat gambar dibawah ini



Modul Dasar Desain Kelas X 9



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 1.6 Anatomi tubuh yang siap dipakai (Sumber: https://id.pinterest.com)



Modul Dasar Desain Kelas X 10



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 1.7 Anatomi tubuh yang siap dipakai (Sumber: https://id.pinterest.com)



Modul Dasar Desain Kelas X 11



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 1.8 Anatomi tubuh yang siap dipakai (Sumber: https://id.pinterest.com)



Modul Dasar Desain Kelas X 12



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



C. Rangkuman



Rangkuman



Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :



a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh b. Letak bagian-bagian tubuh c. Sikap, gaya dan gerak tubuh d. Jatuhnya pakaian pada tubuh Tujuan pembuatan anatomi tubuh sebagai berikut: a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah



e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain. Dalam menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian kita dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu : a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yaitu perbandingan 9 kali tinggi



kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala



Modul Dasar Desain Kelas X 13



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



D. Tugas



1. Buatlah proporsi anatomi tubuh dengan perbandingan 7 ½ tinggi kepala 2. Buatlah proporsi anatomi tubuh dengan perbandingan 8 ½ tinggi kepala 3. Buatlah proporsi anatomi tubuh dengan E. Tes Formatif 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan anatomi tubuh 2. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memnggambar anatomi tubuh 3. Sebutkan tujuan dari pembuatan anatomi tubuh 4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perbandingan anatomi tubuh 5. Anatomi tubuh memiliki beberapa jenis diantaranya 7 1/2 , 8 1/2 dan 9. Jelaskan langkah-langkah membuat anatomi tubuh dengan 8 1/2 tinggi kepala F. Kunci Jawaban Tes Formatif 1.



Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki.



2.



Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :



3.



4.



a.



Perbandingan tinggi dan lebar tubuh



b.



Letak bagian-bagian tubuh



c.



Sikap, gaya dan gerak tubuh



d.



Jatuhnya pakaian pada tubuh.



Tujuan dari pembuatan anatomi tubuh adalah sebagai berikut: a.



Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya



b.



Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian



c.



Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian



d.



Membantu penyajian gambar dari beberapa arah



e.



Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.



Ada beberapa jenis-jenis perbandingan tubuh yaitu: a.



Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala



b.



Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Modul Dasar Desain Kelas X 14



Yolanda Ivaniar Cinarawati c.



Universitas Negeri Surabaya



Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.



5.



Langkah-langkah membuat proposi tubuh dengan 8 ½ tinggi kepala: a.



Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X.



b.



Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letakletak bagian tubuh



c.



Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan garis di atas.



d.



Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya



e.



Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian pada wajah dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan dan kaki



G. Lembar Kerja 1. Waktu Penyelesaian : 90 menit 2. Daftar alat dan bahan  Alat: - Bulpoin - Pensil 2B - Penghapus - Penggaris 30 cm  Bahan: - Kertas HVS ukuran F4 3. Indikator Unjuk Kerja (IUK) a. Mampu membuat gambar proporsi tubuh 7 ½ sesuai dengan SOP b. Mampu membuat gambar proporsi tubuh 8 ½ c. Mampu membuat gambar proporsi tubuh 9 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Bersihkan meja gambar sebelum memulai menggambar b. Hati-hati dalam mengerjakan Modul Dasar Desain Kelas X 15



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



c. Bersihkan kembali meja gambar atau tempat kerja setelah selesai menggunakan 5. Standar Kinerja a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari waktu yang ditetapkan. 6. Instruksi Kerja a. Siapkan alat dan bahan b. Buatlah garis tepi pada kertas HVS sekitar 2 cm c. Buatlah kotak garis bantu untuk menggambar d. Mulailah menggambar sesuai dengan SOP 7. Daftar lembar pengamatan NO 1.



DAFTAR



POIN YANG



TUGAS/INSTRUKSI



DICEK



Menyiapkan alat dan



Alat dan bahan



bahan



sudah siap



Membuat garis tepi



Harus



PENCAPAIAN YA



TIDAK



KET



menggunakan penggaris Membuat garis bantu



Menggunakan penggaris dan membuat garis bantu dengan benar



Menggambar sesuai



Harus sesuai



SOP



dengan langkahlangkah



Catatan Guru: ……………………………………………………………………………………



NAMA



TANDA TANGAN



PESERTA GURU



Modul Dasar Desain Kelas X 16



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



EVALUASI



A. Tes kognitif 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan anatomi tubuh 2. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memnggambar anatomi tubuh 3. Sebutkan tujuan dari pembuatan anatomi tubuh 4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perbandingan anatomi tubuh 5. Anatomi tubuh memiliki beberapa jenis diantaranya 7 1/2 , 8 1/2 dan 9. Jelaskan langkah-langkah membuat anatomi tubuh dengan 8 1/2 tinggi kepala B. Tes psikomotor 1. Buatlah proporsi anatomi tubuh dengan perbandingan 8 ½ tinggi kepala C. Penilaian sikap a. Teknik penilaian



: Pengamatan



b. Waktu penilaian



: Proses



c. Instrumen penilaian



1. 2. 3. 4. 5. Dst



D. Kunci Jawaban Untuk Tes Kognitif 1. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki. 2. Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : Modul Dasar Desain Kelas X 17



Skor



Kritis



Disiplin



Ingin Tahu



Komunikatif



Percaya Diri



Peduli



Jujur



Rasa Hormat



Nama



Komitmen



No.



Semangat



Aspek yang dinilai



Yolanda Ivaniar Cinarawati e.



Perbandingan tinggi dan lebar tubuh



f.



Letak bagian-bagian tubuh



g.



Sikap, gaya dan gerak tubuh



h.



Jatuhnya pakaian pada tubuh.



Universitas Negeri Surabaya



3. Tujuan dari pembuatan anatomi tubuh adalah sebagai berikut: f.



Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya



g.



Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian



h.



Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian



i.



Membantu penyajian gambar dari beberapa arah



j.



Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.



4. Ada beberapa jenis-jenis perbandingan tubuh yaitu: d.



Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala



e.



Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model.



f.



Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.



5.



Langkah-langkah membuat proposi tubuh dengan 8 ½ tinggi kepala: f.



Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X.



g.



Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letakletak bagian tubuh



h.



Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan garis di atas.



i.



Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya



j.



Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian pada wajah dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan dan kaki



Modul Dasar Desain Kelas X 18



Universitas Negeri Surabaya



Yolanda Ivaniar Cinarawati Kegiatan Pembelajaran II BAGIAN-BAGIAN TUBUH



A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi wajah 2. Peserta didik mampu menjelaskan definisi tangan\ 3. Peserta didik mampu menjelaskan definisi kaki 4. Peserta didik mampu mendemonstrasikan langkah membuat wajah 5. Peserta didik mampu mendemonstrasikan langkah membuat tangan 6. Peserta didik mampu mendemonstrasikan langkah membuat kaki 7. Peserta didik mampu membuat gambar wajah 8. Peserta didik mampu membuat gambar tangan 9. Peserta didik mampu membuat gambar kaki B. Uraian Materi l.



BAGIAN-BAGIAN TUBUH 1.



Wajah Menggambar model dengan komposisi wajah yang ideal menjadi demikian penting. Faktor cantik menjadi hal yang relative, karena yang terpenting adalah berkarakter, spesifik, dan menarik. Beberapa illustrator mode yang terkenal seperti Ruben Alterio, Antonio Lopez, dan Isao Yajima misalnya, jarang menggambar wajah cantik. Namun hasil karya mereka demikian disukai karena masing-masing memiliki karakter yang khas dengan aliran seni yang berbeda. Alterio beraliran abstrak, Lopez beraliran Popo Art, dan Yajima lebih naturalis. Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih menarik dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga dan lainnya. Wajah terdiri atas bagian-bagian yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut pada kepala. Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang. Selain itu dalam menggambarkan wajah juga perlu memahami



tentang ekspresi



wajah



karena



ekspresi



wajah juga



mempengaruhi penampilan desain secara menyeluruh. Ekspresi wajah biasanya disesuaikan dengan tema desain misalnya desain pakaian remaja ditampilkan dengan ekspresi wajah yang ceria, untuk pakaian pesta Modul Dasar Desain Kelas X 19



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



ditampilkan dengan ekspresi yang anggun seperti tersenyum. (Ernawati 2008: 225) a. Bentuk wajah Ada berbagai macam bentuk wajah yang bila dikelompokkan secara garis besar sebagai berikut:



Gambar 2.1 Bentuk wajah (Sumber: https://www.google.com) 1. Bulat Ditandai dengan tinggi wajah lebih yang kurang sama dengan lebar wajah. Tulang pipi rendah, tulang rahang, dan dagu membulat 2. Buah Pir Dahi sempit, rahang dan dagu lebar dan membulat 3. Segitiga Kening lebar dan ujungnya menyudut, tulang pipi tinggi, rahang sempit, dan meruncing hingga dagu 4. Lonjong Ukuran tinggi wajah berbeda jauh dengan lebar wajah sehingga raut wajah terlihat panjang 5. Segi Empat Ujung rahang terletak hamper segaris dengan sudut garis rambut di kening serta dagu yang relative pendek 6. Jantung hati



Modul Dasar Desain Kelas X 20



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Garis tumbuh rambut di bagian tengah atas kening meruncing kebawah, sudut kening kiri dan kanan membulat, dagu meruncing 7. Oval Bentuknya seperti bulat telur terbalik. Bentuk wajah yang dianggap ideal bagi seorang model



Menggambar bentuk wajah a. Buat garis vertikal yang berfungsi sebagai garis poros, lalu sepertiga bagian bawahnya dibuat lebih menyudut untuk membentuk rahang dan dagu. Pertegas benuk dagu. Hapus dua garis horizontal patahpatah tersebut.



Gambar 2.2 Pembuatan wajah (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 39) b. Gambar lagi garis vertikal (patah-patah) yang membagi leher wajah menjadi empat bagian, lalu mulailah menggambar mata.



Modul Dasar Desain Kelas X 21



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.3 Pembuatan wajah (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 40) c. Setelah menggambar alis, bagi bidang setengah di bawah garis horizontal menjadi 5 bagian yang sama. d. Gambarlah hidung digaris yang kedua, dengan pedoman tidak lebih lebar dari mata atau jarak di antara kedua mata. Tepat digaris selanjutnya setelah hidung, adalah garis tengah mulut. Bibir atas digambar di atas garis tersebut.



Modul Dasar Desain Kelas X 22



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.4 Pembuatan wajah (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 41) e. Telinga digambar sejajar dengan tinggi hidung b. Mata dan Alis Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubunubun dan dagu. Bentuk mata seperti buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian jarak antara telinga kanan dan kiri. Mata yang dilihat dari arah depan terlihat seluruhnya dan alis dibuat di atas mata dengan ujung alis runcing. Berikut digambarkan bentuk mata dilihat dari beberapa arah



Gambar 2.5 Mata terlihat dari depan, merunduk dan samping (Sumber: Ernawati, 2008: 225) Menggambar mata a. Buat garis vertikal (garis putus-putus) yang berfungsi sebagai titik tengah mata b. Gambarlah garis lengkung untuk tepi atas mata, buat dobel tipis untuk tempat tumbuhnya bulu mata c. Gambarlah lengkungan bagian bawah hingga berbentuk seperti buah almon. Perhatikan ujung sisi dalam mata di bawah garis datar sedangkan ujung sisi luar mata tepat di garis datar. Ujung dalam ada bagia kelenjar air mata d. Bentuk bola mata yang lebarnya kira-kira ½ lebar mta, tetapi sebagian bola mata tertutup oleh kelopak mata (garis utus-putus). Gambar juga pupil matanya yang berukuran lebih kecil e. Bulu mata atas digambar kearah luar dan ukurannya lebih panjang. Sedangkan bulu mata di bagian bawah lebih pendek Modul Dasar Desain Kelas X 23



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



f. Beri lengkung dengan ketebalan ½ tinggi mata untuk kelopaknya g. Bentbagian putiuuk alis mata dengan jarak 1 x tinggi mata h. Bagian pupil mata diarsir lebih gelap dengan menyisakan bagian putihnya agar mata terkesan lebih bercahaya dan hidup. Bagian nulatan yang besar diarsir leih terang



Gambar 2.6 Langkah membuat mata (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 22)



Gambar 2.7 Bentuk-bentuk mata (Sumber: Ellisabeta Drudi, 2001: 23) Modul Dasar Desain Kelas X 24



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Arah pandangan mata Bola bergerak kea rah mana pandangan mata mengamati sesuatu obyek. Bergerak ke atas depan, bawah, atas, kiri dan kana. Kelopak mata juga dapat menutup dan membuka secara maksimal, setengah dan hampir terpejam



Gambar 2.8 Arah pandangan mata (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 24) c. Hidung Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Berikut gambar hidung jika dilihat dari beberapa arah



Modul Dasar Desain Kelas X 25



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.9 Skema hidung (Sumber: Ellisabeta Drudi 2001: 29)



Gambar 2.10 Bentuk lubang hidung dari berbagai arah (Sumber: Ellisabeta Drudi 2001: 29)



Modul Dasar Desain Kelas X 26



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.11 Bentuk hidung dari berbagai sisi wajah (Sumber: Ellisabeta Drudi 2001: 30) d. Mulut atau bibir Mulut terdiri dari atas dua bagian bibir yang dapat bergerak. Bibir bagian atas yang lebih tipis dan bagian bawah yang lebih tebal. Dalam keadaan rileks dan tertutup, ukuran lebar bibir membentuk gari segitiga sama kaki dengan titik sudut puncak di tengah atas antara dua mata. Bila ditarik dengan garis lurus kea rah atas, ujung kiri dan kanan bibir masing-masing tepat berada di sepertiga lebar mata atau btepat di sisi dalam bola mata.



Modul Dasar Desain Kelas X 27



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.12 Sketsa bentuk mulut dan perspektif berbeda (Sumber: https://id.pinterest.com)



Gambar 2.13 Ekspresi bentuk mulut dari beragam perspektif (Sumber: https://id.pinterest.com) e. Telinga Secara garis besar bentuk luar telinga seperti tanda tanya atau huruf kapital C. Pada setiap orang daun telinga ini mempunyai beberapa cekungan yang berbeda dan spesifik. Idealnya bila dilihat dari sisi



Modul Dasar Desain Kelas X 28



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



wajah, daun telinga pada bagian atas sejajar dengan mata, dan cuping telinganya segaris dengan hidung



Gambar 2.14 Skema telinga dari beberapa arah (Sumber: https://id.pinterest.com) f. Kepala Menggambar kepala umumnya merupakan bagian yang rumit. Banyak seniman yang melakukan observasi untuk menemukan aturan-aturan dalam menggambar proporsi bentuk kepala manusia dengan tepat. Berbagai teori yang dikemukakan semuanya bermuara pada bagaimana cara menggambar yang paling tepat sekaligus juga paling mudah dimengerti.



Gambar 2.15 Skema kepala dari sisi kanan (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 33-35)



Modul Dasar Desain Kelas X 29



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.16 Berbagai gerakan kepala (Sumber: Ellisabeta Drudi 2001: 43) g. Rambut Rambut merupakan mahkota wanita. Dalam menggambar figure model, rambut juga harus mendapat perhatian tersendiri. Hal pertama yang penting diperhatikan dalam menggambar rambut adalah mengetahui dengan tepat garis tumbuh rambut.



Gambar 2.17 Berbagai model tatanan rambut (Sumber: Ellisabeta Drudi 2001: 129) 2. Lengan Lengan adalah anggota gerak tubuh bagian atas yang terbagi menjadi empata bagian: bahu, lengan atas, lengan bawah, dan tangan



Modul Dasar Desain Kelas X 30



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.18 Susunan panjang lengan (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 61)



Gambar 2.19 Variasi bentuk lengan (Sumber: Ellisabeta Drudi 2001: 64) 3. Tangan Tangan terdiri dari dua bagian yaitu telapak tangan dan jari-jari, panjang telapak tangan dari pergelangan lengan ke ujung jari-jari kurang lebih sama dengan tinggi wajah ke bahu batas tubuh rambut. (Yusmerita, 2007: 37)



Modul Dasar Desain Kelas X 31



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.20 Struktur analisa tangan (Sumber: Ellisabeta Drudi, 2001: 53)



Gambar 2.21 Contoh pose tangan (Sumber: https://id.pinterest.com) 4. Kaki Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat. Besar kaki ukuran anatomi sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi.



Modul Dasar Desain Kelas X 32



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 2.22 Penampang batang kaki (Sumber: Dyahtri N. W. Astuti: 72)



Gambar 2.23 Penampang kaki (Sumber: https://id.pinterest.com)



Gambar 2.24 Pose kaki (Sumber: Ellisabeta Drudi 2001: 71) Modul Dasar Desain Kelas X 33



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



C. Rangkuman



Rangkuman



Wajah terdiri atas bagian-bagian yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut pada kepala.



Ada berbagai macam bentuk wajah yang bila dikelompokkan secara garis besar yaitu bulat, buah pir, sgitiga, lonjong, segi empat, jantung hati, oval Mata merupakan alat indera utama bagi manusia, Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu. Hidung merupakan bagian yang paling menonjol pada wajah yang berfungsi menghirup udara pernapasan. Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Mulut terdiri dari atas dua bagian bibir yang dapat bergerak. Bibir bagian atas yang lebih tipis dan bagian bawah yang lebih tebal.



Telinga Secara garis besar bentuk luar telinga seperti tanda tanya atau huruf kapital C. Pada setiap orang daun telinga ini mempunyai beberapa cekungan yang berbeda dan spesifik. Rambut merupakan mahkota wanita. Hal pertama yang penting diperhatikan dalam menggambar rambut adalah mengetahui dengan tepat garis tumbuh rambut. Lengan adalah anggota gerak tubuh bagian atas yang terbagi menjadi empata bagian: bahu, lengan atas, lengan bawah, dan tangan Tangan terdiri dari dua bagian yaitu telapak tangan dan jari-jari, panjang



telapak tangan dari pergelangan lengan ke ujung jari-jari kurang lebih sama dengan tinggi wajah ke bahu batas tubuh rambut. Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat.



Modul Dasar Desain Kelas X 34



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



D. Tugas 1. Gambarlah anatomi kepala dengan menggunakan pose hadap samping 2. Gambarlah anatomi tangan dengan menggunakan variasi pose 3. Gambarlah anatomi kaki dengan menggunkan variasi pose E. Tes Formatif 1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam bentuk wajah 2. Jelaskan langkah-langkah menggambar mata 3. Jelaskan definisi rambut dan hal yang harus diperhatikan dalam menggambar rambut 4. Jelaskan definisi kaki 5. Jelaskan definisi lengan dan sebutkan bagian lengan F. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Macam-macam bentuk wajah a. Bulat Ditandai dengan tinggi wajah lebih yang kurang sama dengan lebar wajah. Tulang pipi rendah, tulang rahang, dan dagu membulat b. Buah Pir Dahi sempit, rahang dan dagu lebar dan membulat c. Segitiga Kening lebar dan ujungnya menyudut, tulang pipi tinggi, rahang sempit, dan meruncing hingga dagu d. Lonjong Ukuran tinggi wajah berbeda jauh dengan lebar wajah sehingga raut wajah terlihat panjang e. Segi Empat Ujung rahang terletak hamper segaris dengan sudut garis rambut di kening serta dagu yang relative pendek f. Jantung hati Garis tumbuh rambut di bagian tengah atas kening meruncing kebawah, sudut kening kiri dan kanan membulat, dagu meruncing g. Oval Bentuknya seperti bulat telur terbalik. Bentuk wajah yang dianggap ideal bagi seorang model Modul Dasar Desain Kelas X 35



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



2. Langkah-langkah menggambar mata a. Buat garis vertikal (garis putus-putus) yang berfungsi sebagai titik tengah mata b. Gambarlah garis lengkung untuk tepi atas mata, buat dobel tipis untuk tempat tumbuhnya bulu mata c. Gambarlah lengkungan bagian bawah hingga berbentuk seperti buah almon. Perhatikan ujung sisi dalam mata di bawah garis datar sedangkan ujung sisi luar mata tepat di garis datar. Ujung dalam ada bagia kelenjar air mata d. Bentuk bola mata yang lebarnya kira-kira ½ lebar mta, tetapi sebagian bola mata tertutup oleh kelopak mata (garis utus-putus). Gambar juga pupil matanya yang berukuran lebih kecil e. Bulu mata atas digambar kearah luar dan ukurannya lebih panjang. Sedangkan bulu mata di bagian bawah lebih pendek f. Beri lengkung dengan ketebalan ½ tinggi mata untuk kelopaknya g. Bentbagian putiuuk alis mata dengan jarak 1 x tinggi mata h. Bagian pupil mata diarsir lebih gelap dengan menyisakan bagian putihnya agar mata terkesan lebih bercahaya dan hidup. Bagian nulatan yang besar diarsir leih terang 3. Rambut merupakan mahkota wanita, hal pertama yang penting diperhatikan dalam menggambar rambut adalah mengetahui dengan tepat garis tumbuh rambut. 4. Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat. Besar kaki ukuran anatomi sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. 5. Lengan adalah anggota gerak tubuh bagian atas yang terbagi menjadi empata bagian: bahu, lengan atas, lengan bawah, dan tangan G. Lembar Kerja 1. Waktu Penyelesaian : 90 menit 2. Daftar alat dan bahan  Alat: - Pensil 2B - Penghapus - Penggaris 30 cm Modul Dasar Desain Kelas X 36



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



 Bahan - Kertas HVS ukuran F4 3. Indikator Unjuk Kerja (IUK) a. Mampu membuat gambar anatomi wajah sesuai SOP b. Mampu membuat gambar anatomi tangan sesuai SOP c. Mampu membuat gambar anatomi kaki sesuai SOP 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja d. Bersihkan meja gambar sebelum memulai menggambar e. Hati-hati dalam mengerjakan f. Bersihkan kembali meja gambar atau tempat kerja setelah selesai menggunakan 5. Standar Kinerja a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari waktu yang ditetapkan. 6. Instruksi Kerja a. Siapkan alat dan bahan b. Buatlah garis tepi pada kertas HVS sekitar 2 cm c. Buatlah kotak dengan garis bantu untuk menggambar d. Mulailah menggambar sesuai dengan SOP 7. Daftar Lembar Pengamatan NO 1.



2.



DAFTAR



POIN YANG



TUGAS/INSTRUKSI



DICEK



Menyiapkan alat dan



Alat dan bahan



bahan



sudah siap



Membuat garis tepi



Harus menggunakan



PENCAPAIAN YA



TIDAK



KET



penggaris 3.



Membuat kotak



Menggunakan



dengan garis bantu



penggaris dan membuat kotak dengan benar



4.



Menggambar sesuai



Harus sesuai dengan



SOP



langkah-langkah



Modul Dasar Desain Kelas X 37



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Catatan Guru: ……………………………………………………………………………………



NAMA



TANDA TANGAN



PESERTA GURU



Modul Dasar Desain Kelas X 38



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



EVALUASI



E. Tes kognitif 1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam bentuk wajah 2. Jelaskan langkah-langkah menggambar mata 3. Jelaskan definisi rambut dan hal yang harus diperhatikan dalam menggambar rambut 4. Jelaskan definisi kaki 5. Jelaskan definisi lengan dan sebutkan bagian lengan F. Tes psikomotor 1. Gambarlah anatomi tangan dengan menggunakan variasi pose G. Penilaian sikap d. Teknik penilaian



: Pengamatan



e. Waktu penilaian



: Proses



f. Instrumen penilaian



1. 2. 3. 4. 5. Dst



H. Kunci Jawaban Untuk Tes Kognitif 1. Macam-macam bentuk wajah a. Bulat Ditandai dengan tinggi wajah lebih yang kurang sama dengan lebar wajah. Tulang pipi rendah, tulang rahang, dan dagu membulat b. Buah Pir Dahi sempit, rahang dan dagu lebar dan membulat Modul Dasar Desain Kelas X 39



Skor



Kritis



Disiplin



Ingin Tahu



Komunikatif



Percaya Diri



Peduli



Jujur



Rasa Hormat



Nama



Komitmen



No.



Semangat



Aspek yang dinilai



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



c. Segitiga Kening lebar dan ujungnya menyudut, tulang pipi tinggi, rahang sempit, dan meruncing hingga dagu d. Lonjong Ukuran tinggi wajah berbeda jauh dengan lebar wajah sehingga raut wajah terlihat panjang e. Segi Empat Ujung rahang terletak hamper segaris dengan sudut garis rambut di kening serta dagu yang relative pendek f. Jantung hati Garis tumbuh rambut di bagian tengah atas kening meruncing kebawah, sudut kening kiri dan kanan membulat, dagu meruncing g. Oval Bentuknya seperti bulat telur terbalik. Bentuk wajah yang dianggap ideal bagi seorang model 2. Langkah-langkah menggambar mata a. Buat garis vertikal (garis putus-putus) yang berfungsi sebagai titik tengah mata b. Gambarlah garis lengkung untuk tepi atas mata, buat dobel tipis untuk tempat tumbuhnya bulu mata c. Gambarlah lengkungan bagian bawah hingga berbentuk seperti buah almon. Perhatikan ujung sisi dalam mata di bawah garis datar sedangkan ujung sisi luar mata tepat di garis datar. Ujung dalam ada bagia kelenjar air mata d. Bentuk bola mata yang lebarnya kira-kira ½ lebar mta, tetapi sebagian bola mata tertutup oleh kelopak mata (garis utus-putus). Gambar juga pupil matanya yang berukuran lebih kecil e. Bulu mata atas digambar kearah luar dan ukurannya lebih panjang. Sedangkan bulu mata di bagian bawah lebih pendek f. Beri lengkung dengan ketebalan ½ tinggi mata untuk kelopaknya g. Bentbagian putiuuk alis mata dengan jarak 1 x tinggi mata h. Bagian pupil mata diarsir lebih gelap dengan menyisakan bagian putihnya agar mata terkesan lebih bercahaya dan hidup. Bagian nulatan yang besar diarsir leih terang Modul Dasar Desain Kelas X 40



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



3. Rambut merupakan mahkota wanita, hal pertama yang penting diperhatikan dalam menggambar rambut adalah mengetahui dengan tepat garis tumbuh rambut. 4. Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat. Besar kaki ukuran anatomi sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. 5. Lengan adalah anggota gerak tubuh bagian atas yang terbagi menjadi empata bagian: bahu, lengan atas, lengan bawah, dan tangan



Modul Dasar Desain Kelas X 41



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Kegiatan Pembelajaran III BAGIAN-BAGIAN BUSANA



H. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi bagian-bagian busana 2. Peserta didik mampu menjelaskan definisi bentuk-bentuk busana 3. Peserta didik mampu mengkategorikan macam-macam bagaian busana 4. Peserta didik mampu mengkategorikan macam-macam bentuk busana 5. Peserta didik mampu memebuat gambar macam-macam bagian busana 6. Peserta didik mampu membuat gambar macam-macam bentuk busana I. Uraian Materi l.



BAGIAN-BAGIAN BUSANA 1. Definisi bagian-bagian busana Bagian busana adalah bagian – bagian yang melengkapi dari suatu busana. Bagian – bagian busana terdiri dari garis leher (neckline), kerah (collar), lengan (sleeve), manset (cuff), saku (pocket), dan belahan (closing). Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya (2001: 1) 2. Macam bagian-bagian busana a. Garis leher Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain. Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan. Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalah menentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher. Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi, misalnya arah lurus menghadap ke depan, menyamping atau miring ¾. Arah berdiri ini



menentukan letak garis leher yang akan digambar. Untuk



desain yang menonjolkan garis leher hendaklah dibuat menghadap ke depan atau miring ¾. (Ernawati, 2008: 236)



Modul Dasar Desain Kelas X 42



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Macam – macam garis leher



Gambar 3.1 Macam – macam garis leher (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 1) Variasi garis leher bulat



Gambar 3.2 Variasi garis leher bulat (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 2) Variasi garis leher persegi



Gambar 3.3 Variasi garis leher persegi (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 2) Variasi garis leher V



Modul Dasar Desain Kelas X 43



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 3.4 Variasi garis leher V (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 3)



Gambar 3.5 Variasi garis leher (Sumber: Figure drawing for fashion design 2001: 170) b. Kerah (Collar) Dalam menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi sebaiknya menggunakan kerah Modul Dasar Desain Kelas X 44



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



tinggi atau menutupi sebagian leher seperti krah kemeja, kerah mandarin dan lain-lain. Sebaliknya leher yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri, cape/palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak. Selain berfungsi untuk memperindah,



kerah juga berfungsi



memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan iklim pada suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape. Kerah juga bermacam-macam bentuknya yaitu kerah yang terletak, ½ berdiri, berdiri. Berikut ini digambarkan beberapa macam kerah.



Gambar 3.6 Bentuk dasar kerah (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 2) Dari ketiga bentuk dasar kerah di atas bisa dibuat macam-macam variasi, di antaranya adalah sebagai berikut. Variasi kerah rebah



Gambar 3.7 Variasi kerah rebah (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 4)



Modul Dasar Desain Kelas X 45



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Variasi kerah rol



Gambar 3.8 Variasi kerah rol (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 5) Variasi kerah tegak



Gambar 3.9 Variasi kerah tegak (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 5) c. Lengan Menurut Ernawati (2008: 236) Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis batas lingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam menggambarkan desain lengan sesuai dengan model yang diinginkan. Menurut bentuknya lengan dibedakan menjadi dua yaitu lengan yang terpasang dan lengan yang menjadi satu dengan badan Lengan yang terpasang



Modul Dasar Desain Kelas X 46



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Lengan yang terpasang adalah lengan yang secara konstruksi berdiri sendiri sehingga terdapat jahitan atau sambungan pada kerung lengan. Macam – macam lengan yang terpasang



Gambar 3.10 Macam-macam lengan yang terpasang (Sumber: Anonym: 7) Lengan yang menjadi satu dengan badan Yaitu lengan yang tidak terdapat potongan atau tanpa jahitan sambungan. Macam – macam lengan yang menjadi satu dengan badan



Gambar 3.11 Macam-macam lengan yang menjadi satu dengan badan (Sumber: Anonym: 7) d. Manset (Cuff)



Modul Dasar Desain Kelas X 47



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Manset adalah sepotong ban pada dasar lengan baju, bisa merupakan bagian dari lengan baju itu sendiri yang membalik, atupun bagian terpisah yang dipasangkan pada lengan baju.



Gambar 3.12 Macam – macam manset (Sumber: Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya 2001: 9)



Gambar 3.13 Macam – macam manset (Sumber: Figure drawing for fashion design 2001: 180) e. Saku (Pocket) Saku adalah salah satu bagian dari busana, biasanya disebut sebagai kantong kecil rata yang dijahitkan pada busana. Saku berfungsi untuk menyimpan sesuatu dan juga sebagai hiasan. Pemasangan saku dapat mempengaruhi penampilan busana secara keseluruhan, misalnya letak saku terlalu tinggi atau rendah, saku terlalu kecil sehingga tidak dimanfaatkan. Saku dibagi menjadi dua yaitu saku luar dan saku dalam Saku Luar (Saku Tempel)



Modul Dasar Desain Kelas X 48



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Saku yang dipasang di bagian luar pakaian dengan disetik pada bagian luar atau disetik pada bagian dalam saku Saku tempel berupa sehelai kain yang dibentuk persegi, setengah lingkaran atau variasi dari bentuk – bentuk tersebut dan dipasangkan melekat diatas pakaian. Untuk keserasian diperhatikan kesesuaian bentuk saku dan ukuran aku dengan jenis busana atau si pemakai.



Gambar 3.14 Macam – macam saku tempel (Sumber: Anonym: 10) Saku Dalam (Saku Bobok) Saku yang terletak pada bagian dalam pakaian, bagian luar hanya terlihat luang atau kelepaknya saja. Saku ini dapat dibuat miring, tegak, sudut atau datar. Ada tiga macam saku bobok 1. Saku Paspoille Saku yang bagian lubangnya diselesaikan dengan kumai serong atau bahan melebar 2. Saku Vest Saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan keatas dan dijahit pada sebelah kanan dan kiri klep 3. Saku Klep Saku dalam yang pada bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan ke bawah



Modul Dasar Desain Kelas X 49



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 3.15 Macam – macam saku dalam (Sumber: Anonym: 11)



Gambar 3.16 Macam – macam saku (Sumber: Figure drawing for fashion design 2001: 179)



Modul Dasar Desain Kelas X 50



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 3.17 Macam-macam saku pada desain busana (Sumber: Sumaryati, 2013: 34) f. Belahan (Closing) Belahan adalah pengikat dua bagian busana menjadi satu. Untuk mengikat busana diantaranya menggunkan kancing hias (buttans), kncing tekan (snaps), kancng kat (hock), resleting (zipper), perekat (velcro), sengkelit (lacing), gesper(buckle). Fungsi belahan adalah: a. Memudahkan dalam memakai dan melepas pakaian b. Sebagai hiasan pada busana



Gambar 3.18 Macam – macam belahan (Sumber: Anonym: 11)



Modul Dasar Desain Kelas X 51



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



J. Rangkuman



Rangkuman



Bagian – bagian busana adalah bagaian – bagian yang melengkapi busana.



Bagian busana terdiri dari garis leher, kerah, lengan, manset, saku dan belahan. Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain. Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak pada bagian atas pakaian. Selain berfungsi untuk memperindah,



kerah juga berfungsi



memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan iklim pada suatu daerah.



Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis batas lingkar kerung lengan. Manset adalah sepotong ban pada dasar lengan baju, bisa merupakan bagian dari lengan baju itu sendiri yang membalik, atupun bagian terpisah yang dipasangkan pada lengan baju. Saku adalah salah satu bagian dari busana, biasanya disebut sebagai kantong kecil rata yang dijahitkan pada busana. Belahan adalah pengikat dua bagian busana menjadi satu. Untuk mengikat



busana diantaranya menggunakan kancing hias (buttans), kancing tekan (snaps), kancng kat (hock), resleting (zipper), perekat (velcro), sengkelit (lacing), gesper(buckle).



Modul Dasar Desain Kelas X 52



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



K. Tugas 1. Buatlah gambar bentuk garis leher bulat, U dan persegi beserta variasinya 2. Buatlah gambar macam-macam lengan dan variasinya 3. Buatlah gambar macam-macam saku dan variasinya L. Tes Formatif 1. Sebutkan ada berapa macam bagian-bagian busana menurut anda 2. Jelaskan faktor apa yang perlu diperhatikan dalam menggambar garis leher 3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam lengan menurut bentuknya 4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam saku dalam atau saku bobok 5. Apa yang dimaksud dengan manset menurut anda M. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Bagian-bagian busana ada 6 macam yaitu garis leher (neckline), kerah (collar), lengan (sleeve), manset (cuff), saku (pocket), dan belahan (closing) 2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menggambar garis leher adalah menentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher. Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi 3. Menurut bentuknya lengan dibedakan menjadi dua yaitu lengan yang terpasang dan lengan yang menjadi satu dengan badan a. Lengan yang terpasang Lengan yang terpasang adalah lengan yang secara konstruksi berdiri sendiri sehingga terdapat jahitan atau sambungan pada kerung lengan. b. Lengan yang menjadi satu dengan badan Yaitu lengan yang tidak terdapat potongan atau tanpa jahitan sambungan. 4.



Ada tiga macam saku bobok a. Saku Paspoille Saku yang bagian lubangnya diselesaikan dengan kumai serong atau bahan melebar b. Saku Vest Saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan keatas dan dijahit pada sebelah kanan dan kiri klep c. Saku Klep Saku dalam yang pada bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan ke bawah Modul Dasar Desain Kelas X 53



Yolanda Ivaniar Cinarawati 5.



Universitas Negeri Surabaya



Manset adalah sepotong ban pada dasar lengan baju, bisa merupakan bagian dari lengan baju itu sendiri yang membalik, atupun bagian terpisah yang dipasangkan pada lengan baju.



N. Lembar Kerja 8. Waktu Penyelesaian : 90 menit 9. Daftar alat dan bahan  Alat: - Pensil 2B - Penghapus - Penggaris 30 cm  Bahan - Kertas HVS ukuran F4 10. Indikator Unjuk Kerja (IUK) d. Mampu membuat gambar bagian-bagian busana sesuai SOP 11. Keselamatan dan Kesehatan Kerja g. Bersihkan meja gambar sebelum memulai menggambar h. Hati-hati dalam mengerjakan i. Bersihkan kembali meja gambar atau tempat kerja setelah selesai menggunakan 12. Standar Kinerja b. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari waktu yang ditetapkan. 13. Instruksi Kerja e. Siapkan alat dan bahan f. Buatlah garis tepi pada kertas HVS sekitar 2 cm g. Jiplaklah proporsi tubuh untuk menggambar bagian-bagian busana h. Mulailah menggambar bagian-bagian busana sesuai dengan SOP 14. Daftar Lembar Pengamatan NO 1.



2.



DAFTAR



POIN YANG



TUGAS/INSTRUKSI



DICEK



Menyiapkan alat dan



Alat dan bahan



bahan



sudah siap



Membuat garis tepi



Harus menggunakan



PENCAPAIAN YA



TIDAK



KET



Modul Dasar Desain Kelas X 54



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



penggaris 3.



Menjiplak proporsi



Proporsi harus



tubuh



sesuai dengan perbandingan anatomi tubuh



4.



Menggambar sesuai



Harus sesuai dengan



SOP



langkah-langkah



Catatan Guru: ……………………………………………………………………………………



NAMA



TANDA TANGAN



PESERTA GURU



Modul Dasar Desain Kelas X 55



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



EVALUASI



I. Tes kognitif 1. Sebutkan ada berapa macam bagian-bagian busana menurut anda 2. Jelaskan faktor apa yang perlu diperhatikan dalam menggambar garis leher 3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam lengan menurut bentuknya 4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam saku dalam atau saku bobok 5. Apa yang dimaksud dengan manset menurut anda J. Tes psikomotor 1. Gambar macam-macam manset dan variasainya K. Penilaian sikap g. Teknik penilaian



: Pengamatan



h. Waktu penilaian



: Proses



i. Instrumen penilaian



1. 2. 3. 4. 5. Dst



L. Kunci Jawaban Untuk Tes Kognitif 1. Bagian-bagian busana ada 6 macam yaitu garis leher (neckline), kerah (collar), lengan (sleeve), manset (cuff), saku (pocket), dan belahan (closing) 2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menggambar garis leher adalah menentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher. Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi Modul Dasar Desain Kelas X 56



Skor



Kritis



Disiplin



Ingin Tahu



Komunikatif



Percaya Diri



Peduli



Jujur



Rasa Hormat



Nama



Komitmen



No.



Semangat



Aspek yang dinilai



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



3. Menurut bentuknya lengan dibedakan menjadi dua yaitu lengan yang terpasang dan lengan yang menjadi satu dengan badan c. Lengan yang terpasang Lengan yang terpasang adalah lengan yang secara konstruksi berdiri sendiri sehingga terdapat jahitan atau sambungan pada kerung lengan. d. Lengan yang menjadi satu dengan badan Yaitu lengan yang tidak terdapat potongan atau tanpa jahitan sambungan. 4. Ada tiga macam saku bobok d. Saku Paspoille Saku yang bagian lubangnya diselesaikan dengan kumai serong atau bahan melebar e. Saku Vest Saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan keatas dan dijahit pada sebelah kanan dan kiri klep f. Saku Klep Saku dalam yang pada bagian lubangnya terdapat klep yang diarahkan ke bawah 5.



Manset adalah sepotong ban pada dasar lengan baju, bisa merupakan bagian dari lengan baju itu sendiri yang membalik, atupun bagian terpisah yang dipasangkan pada lengan baju.



Modul Dasar Desain Kelas X 57



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



ll. BENTUK-BENTUK BUSANA Ada beberapa bentuk busana yang perlu kita ketahui antara lain blus, kemeja, rok, gaun, celana, jas, setelan, mantel, rompi, dan celana terusan a. Blus (Blouse) Blus adalah busana yang dikenakan pada badan atas dengan membentuk badan. Membentuk badan di sini bisa terjadi karena adanya kupnat atau pola yang dimasukkan. Biasanya blus ini hanya dikenakan oleh seorang wanita. Fakultas Teknik Universitas Surabaya (2001: 12)



Gambar 48 Macam-macam blus (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 12) b. Kemeja (Shirt) Kemeja merupakan busana yang dikenakan pada badan bagian atas dengan bentuk longgar. Kemeja ini bisa digunakan untuk pria atau wanita. Fakultas Teknik Universitas Surabaya (2001: 13)



Modul Dasar Desain Kelas X 58



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 49 Macam-macam kemeja (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 13) c. Rok (skirt) Rok adalah pakaian yang dikenakan pada tubuh bagian bawah, dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan satu lubang. Berdasarkan penggolongannya rok terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan silhouttes dan berdasarkan panjangnya. 1. Berdasarkan silhouttes, rok dibagi menjadi: - Slim, yaitu rok yang bentuknya pas pada badan - Straight, yaitu rok yang bentuknya lurus. - Tapered, yaitu rok yang bentuknya meruncing. - Semitight, yaitu rok yang bagian bawahnya sedikit dikeluarkan. - Trumpet, yaitu rok lurus dan mengembang pada bagian bawah. - Bell, yaitu rok yang menyempit pada bagian pinggang dan mengembang pada bagian bawah. - Flare, yaitu rok yang menambah kepenuhan dari pinggang sampai kelim bawah. - Dirndl, yaitu rok yang menggunakan kerutan pada garis pinggang. - Round, yaitu rok yang bentuknya membulat. Modul Dasar Desain Kelas X 59



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



- Empire, yaitu rok yang garis pinggangnya melebihi batas pinggang.



Gambar 50 Macam-macam silhouette rok (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 15) 2. Berdasarkan panjangnya, rok dibagi menjadi: - Micro, yaitu rok yang hanya cukup menutupi panggul. - Mini, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan paha. - Knee, yaitu rok yang panjangnya sampai lutut. -



Midi, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan betis.



- Maxi, yaitu rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki. - Ankle, yaitu rok yang panjangnya sampai mata kaki. - Floor, yaitu rok yang panjangnya sampai menyentuh lantai.



Modul Dasar Desain Kelas X 60



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 50 Macam-macam silhouette rok (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 14)



Gambar 51 Macam-macam model rok (www.google.com) Modul Dasar Desain Kelas X 61



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



d. Gaun (Dress) Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian badan atas (bodice) dan bagian bawah badan (skirt) yang disatukan garis pinggangnya. Gaun disebut juga bebe (terusan). Bentuk gaun ditetapkan oleh tingkatan lebar pada pundaknya, pinggang, serta garis penyelesaian pada kelimanya. Gaun – gaun (dresses) bisa dirancang pas (fitted), setengah pas (semi-fitted), tidak pas/longgar (Unfited), atau kombinasi dari ketiganya. (anonym: 31)



Gambar 52 Macam-macam gaun (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 16) e. Celana (Pant) Celana merupakan busana yang digunakan pada tubuh bagian bawah dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan dua lubang. Menurut



penggolongannya,



celana



bisa



dikelompokkan



berdasarkan panjang dan silhouttesnya. 1. Berdasarkan panjang celana Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut Modul Dasar Desain Kelas X 62



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



- Short, yaitu celana yang panjangnya cukup menutupi panggul - Jamaica, yaitu celana yang panjangnya pertengahan paha. - Bermuda, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas lutut - Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai di bawah lutut - Capri, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas mata kaki - Full length, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki



Gambar 53 Macam-macam panjang celana (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 17) 2. Berdasarkan silhouette Berdasarkan silhouttesnya, celana terdiri dari beberapa tipe sebagai berikut - Fitted, yaitu celana yang bentuknya ketat di kaki - Slim, yaitu celana yang bentuknya pas di kaki - Straight, yaitu celana yang bentuknya lurus dari bagian paha - Tapered, yaitu celana yang bentuknya pas di pinggang sampai panggul dan meruncing pada bagian bawah - Peg top, yaitu celana yang longgar pada bagian panggul dan meruncing pada bagian bawah Modul Dasar Desain Kelas X 63



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



- Ankle puff, yaitu celana panjang yang bagian bawahnya dikerut - Bell Bottom, yaitu celana yang bentuknya pas dan mengembang pada bagian bawah - Palazzo, yaitu celana yang bentuknya lurus dan mengembang pada bagian bawah - Baggy, yaitu celana yang bentuknya lurus mulai pinggang sampai ujung



Gambar 54 Macam-macam silhouette celana (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 18)



Gambar 55 Macam-macam model celana (Ellisabeta Drudi, 2001)



Modul Dasar Desain Kelas X 64



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



f. Jas (Jacket) Jacket yaitu busana yang dipakai di atas blus, kemeja atau gaun dengan panjang mulai pinggang sampai dengan panggul.



Gambar 56 Macam-macam jas (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 20) g. Setelan (Suit) Suit adalah busana yang dipakai di atas blus atau kemeja dan digunakan satu pasang dengan rok atau celana.



Gambar 57 Macam-macam setelan (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 21)



Modul Dasar Desain Kelas X 65



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



h. Mantel (Coat) Coat adalah busana luar yang digunakan di atas blus, kemeja gaun atau jas dengan panjang di bawah lutut.



Gambar 58 Macam-macam mantel (Anonym: 39) i. Rompi (Vest) Vest adalah semacam jas pendek tanpa lengan, yang panjangnya sampai pinggang. Untuk kaum pria vest biasanya dikenakan di atas kemeja di bawah jass.



Gambar 59 Macam-macam rompi (Anonym: 38) j. Celana terusan (Jumpsuite) Jumpsuite merupakan busana satu bagian yang terdiri dari blus atau meja yang bersambung dengan celana. Modul Dasar Desain Kelas X 66



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 60 Macam-macam teruan (Fakultas Teknik Universitas Surabaya, 2001: 24)



Modul Dasar Desain Kelas X 67



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Rangkuman



Rangkuman



Blus adalah busana yang dikenakan pada badan atas dengan membentuk badan. Kemeja merupakan busana yang dikenakan pada badan bagian atas dengan bentuk longgar. Rok adalah pakaian yang dikenakan pada tubuh bagian bawah, dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan satu lubang. Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian badan atas (bodice) dan bagian bawah badan (skirt) yang disatukan garis pinggangnya. Celana merupakan busana yang digunakan pada tubuh bagian bawah dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan dua lubang. Jacket yaitu busana yang dipakai di atas blus, kemeja atau gaun dengan panjang mulai pinggang sampai dengan panggul. Suit adalah busana yang dipakai di atas blus atau kemeja dan digunakan satu pasang dengan rok atau celana. Coat adalah busana luar yang digunakan di atas blus, kemeja gaun atau jas dengan panjang di bawah lutut. Vest adalah semacam jas pendek tanpa lengan, yang panjangnya sampai pinggang. Jumpsuite merupakan busana satu bagian yang terdiri dari blus atau meja yang bersambung dengan celana.



Modul Dasar Desain Kelas X 68



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Tugas 1. Gambarlah macam-macam rok dan variasinya 2. Gambarlah macam-macam blus dan variasinya 3. Gambarlah macam-macam celana dan variasinya Tes Formatif 1. Apa yang dimaksud dengan blus menurut anda 2. Berdasarkan penggolongannya rok dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan silhoueete dan berdasarkan panjangnya. Sebutkan macam-macam rok disetiap penggolongannya. 3. Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian atas dan bagian bawah yang disatukan. Sebutkan rancangan dalam membuat gaun 4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam celana berdasarkan panjangnya 5. Jelaskan definisi vest dan penggunaan vest Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Blus adalah busana yang dikenakan pada badan atas dengan membentuk badan. Membentuk badan di sini bisa terjadi karena adanya kupnat atau pola yang dimasukkan. Biasanya blus ini hanya dikenakan oleh seorang wanita. 2. Berdasarkan panjangnya, rok dibagi menjadi: - Micro, yaitu rok yang hanya cukup menutupi panggul. - Mini, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan paha. - Knee, yaitu rok yang panjangnya sampai lutut. -



Midi, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan betis.



- Maxi, yaitu rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki. - Ankle, yaitu rok yang panjangnya sampai mata kaki. - Floor, yaitu rok yang panjangnya sampai menyentuh lantai. Berdasarkan silhoueete, rok dibagi menjadi: - Slim, yaitu rok yang bentuknya pas pada badan - Straight, yaitu rok yang bentuknya lurus. - Tapered, yaitu rok yang bentuknya meruncing. - Semitight, yaitu rok yang bagian bawahnya sedikit dikeluarkan. - Trumpet, yaitu rok lurus dan mengembang pada bagian bawah. - Bell, yaitu rok yang menyempit pada bagian pinggang dan mengembang pada bagian bawah. Modul Dasar Desain Kelas X 69



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



- Flare, yaitu rok yang menambah kepenuhan dari pinggang sampai kelim bawah. - Dirndl, yaitu rok yang menggunakan kerutan pada garis pinggang. - Round, yaitu rok yang bentuknya membulat. - Empire, yaitu rok yang garis pinggangnya melebihi batas pinggang. 3. Gaun – gaun (dresses) bisa dirancang pas (fitted), setengah pas (semi-fitted), tidak pas/longgar (Unfited), atau kombinasi dari ketiganya. 4. Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut - Short, yaitu celana yang panjangnya cukup menutupi panggul - Jamaica, yaitu celana yang panjangnya pertengahan paha. - Bermuda, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas lutut - Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai di bawah lutut - Capri, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas mata kaki - Full length, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki 5. Vest adalah semacam jas pendek tanpa lengan, yang panjangnya sampai pinggang. Untuk kaum pria vest biasanya dikenakan di atas kemeja di bawah jass. Lembar Kerja 1. Waktu Penyelesaian : 90 menit 2. Daftar alat dan bahan  Alat: - Pensil 2B - Penghapus - Rautan pensil  Bahan - Kertas HVS ukuran F4 3. Indikator Unjuk Kerja (IUK) e. Mampu membuat gambar bentuk-bentuk busana sesuai SOP 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja j. Bersihkan meja gambar sebelum memulai menggambar k. Hati-hati dalam mengerjakan l. Bersihkan kembali meja gambar atau tempat kerja setelah selesai menggunakan 5. Standar Kinerja Modul Dasar Desain Kelas X 70



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



c. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari waktu yang ditetapkan. 6. Instruksi Kerja i. Siapkan alat dan bahan j. Buatlah garis tepi pada kertas HVS sekitar 2 cm k. Jiplaklah proporsi tubuh untuk menggambar bentuk-bentuk busana l. Mulailah menggambar bentuk-bentuk busana sesuai dengan SOP 7. Daftar Lembar Pengamatan NO 1.



2.



DAFTAR



POIN YANG



TUGAS/INSTRUKSI



DICEK



Menyiapkan alat dan



Alat dan bahan



bahan



sudah siap



Membuat garis tepi



Harus menggunakan



PENCAPAIAN YA



TIDAK



KET



penggaris 3.



Menjiplak proporsi



Proporsi harus



tubuh



sesuai dengan perbandingan anatomi tubuh



4.



Menggambar sesuai



Harus sesuai dengan



SOP



langkah-langkah



Catatan Guru: ……………………………………………………………………………………



NAMA



TANDA TANGAN



PESERTA GURU



Modul Dasar Desain Kelas X 71



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



EVALUASI



A. Tes kognitif 1. Apa yang dimaksud dengan blus menurut anda 2. Berdasarkan penggolongannya rok dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan silhoueete dan berdasarkan panjangnya. Sebutkan macam-macam rok disetiap penggolongannya. 3. Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian atas dan bagian bawah yang disatukan. Sebutkan rancangan dalam membuat gaun 4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam celana berdasarkan panjangnya 5. Jelaskan definisi vest dan penggunaan vest B. Tes psikomotor 1. Gambar dua bentuk mantel (coat) dan kembangkan menjadi variasi C. Penilaian sikap j. Teknik penilaian



: Pengamatan



k. Waktu penilaian



: Proses



l. Instrumen penilaian



1. 2. 3. 4. 5. Dst



D. Kunci Jawaban Untuk Tes Kognitif 1. Blus adalah busana yang dikenakan pada badan atas dengan membentuk badan. Membentuk badan di sini bisa terjadi karena adanya kupnat atau pola yang dimasukkan. Biasanya blus ini hanya dikenakan oleh seorang wanita. 2. Berdasarkan panjangnya, rok dibagi menjadi: Modul Dasar Desain Kelas X 72



Skor



Kritis



Disiplin



Ingin Tahu



Komunikatif



Percaya Diri



Peduli



Jujur



Rasa Hormat



Nama



Komitmen



No.



Semangat



Aspek yang dinilai



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



- Micro, yaitu rok yang hanya cukup menutupi panggul. - Mini, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan paha. - Knee, yaitu rok yang panjangnya sampai lutut. -



Midi, yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan betis.



- Maxi, yaitu rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki. - Ankle, yaitu rok yang panjangnya sampai mata kaki. - Floor, yaitu rok yang panjangnya sampai menyentuh lantai. Berdasarkan silhoueete, rok dibagi menjadi: - Slim, yaitu rok yang bentuknya pas pada badan - Straight, yaitu rok yang bentuknya lurus. - Tapered, yaitu rok yang bentuknya meruncing. - Semitight, yaitu rok yang bagian bawahnya sedikit dikeluarkan. - Trumpet, yaitu rok lurus dan mengembang pada bagian bawah. - Bell, yaitu rok yang menyempit pada bagian pinggang dan mengembang pada bagian bawah. - Flare, yaitu rok yang menambah kepenuhan dari pinggang sampai kelim bawah. - Dirndl, yaitu rok yang menggunakan kerutan pada garis pinggang. - Round, yaitu rok yang bentuknya membulat. - Empire, yaitu rok yang garis pinggangnya melebihi batas pinggang. 3. Gaun – gaun (dresses) bisa dirancang pas (fitted), setengah pas (semi-fitted), tidak pas/longgar (Unfited), atau kombinasi dari ketiganya. 4. Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut - Short, yaitu celana yang panjangnya cukup menutupi panggul - Jamaica, yaitu celana yang panjangnya pertengahan paha. - Bermuda, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas lutut - Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai di bawah lutut - Capri, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas mata kaki - Full length, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki 5. Vest adalah semacam jas pendek tanpa lengan, yang panjangnya sampai pinggang. Untuk kaum pria vest biasanya dikenakan di atas kemeja di bawah jass.



Modul Dasar Desain Kelas X 73



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Kegiatan Pembelajaran IV KOLASE (MOOD BOARD)



A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi kolase (mood board) 2. Peserta didik mampu menguraikan tujuan pembuatan kolase (mood board) 3. Peserta didik mampu menganalisis langkah-langkah pembuatan kolase (mood board) 4. Peserta didik mampu membuat desain sesuai dengan kolase (mood board) B. Uraian Materi l.



KOLASE (MOOD BOARD) 1.



Definisi kolase secara umum Kolase berasal dari bahasa Perancis (Collage) yang berarti merekat.



Kolase



adalah



kreasi



aplikasi



yang



dibuat



dengan



menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Bahan yang digunakan untuk berkreasi kolase tidak hanya



terbatas seperti halnya mosaik dan montase namun bisa



menggunakan aneka jenis bahan. Bahan kolase bisa berupa bahan alam, bahan buatan, bahan setengah jadi, bahan jadi, bahan sisa/bekas, dan sebagainya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar. Hal yang hampir sama juga dikemukakan Pamadhi, dkk bahwa kolase yaitu merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya



yang utuh dan dapat



mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. Kolase adalah karya gambar atau desain yang dibuat dari susunan potongan, batuan-batuan, kaca berwarna, porselin, dalam perkembangan nya mozaik telah memperkaya keragaman karya seni rupa seperti lukisan dinding (Fresco), karya seni kaligrafi, benda-benda kerajinan tangan, dekorasi, seni bangunan dan lainnya. Kolase adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan kertas berwarna yang Modul Dasar Desain Kelas X 74



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



disusun dan ditempelkan dengan perekat berdasarkan konsep desain dari pola, penempatan, ukuran dan bentuk. Berdasarkan



pengertian



tersebut



dapat diuraikan pengertian kolase, yaitu merupakan dimensi



karya yang



seni



rupa



menggunakan



bermacam-macam



yang



dua bahan



ditempelkan



sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi, 2.



Definisi kolase (moodboard) dalam bidang tata busana Mood board merupakan media perencanaan bagi desainer yang menyajikan dan membahas fakta atau permasalahan yang dikaji secara deskriptif dalam bentuk hasil analisis visual yang dilakukan. Mood board adalah suatu media, bisa berupa papan, buku, maupun



katalog



yang



berisi kumpulan



gambar



dan



penjelasan



mengenai ide image yang akan diwujudkan. Gambar-gambar tersebut bisa berupa tempelan- tempelan gambar berasal dari majalah yang disusun dan diberi penjelasan-penjelasan berupa warna-warna yang mendominasi, target pengguna, dan lain-lain.



Gambar 4.1 Kolase pada bidang tata busana (Sumber: www.pinterest.com) Modul Dasar Desain Kelas X 75



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



3. Tujuan dan manfaat kolase secara umum Mayesky



menyatakan



bahwasanya



kolase



bertujuan



untuk



mengembangkan kreativitas, mengembangkan motorik halus, koordinasi tangan dan mata, mengeksplorasi kegunaan baru dari berbagai macam kertas dan mempelajari tentang konsep-konsep desain dari pola, penempatan, ukuran dan bentuk. Tujuan kolase yaitu mengembangkan imajinasi, mengembangkan krativitas, melatih ketelitian dan kesabaran, meciptakan sesuatu dengan teknik kolase. Nancy Beal mengemukakan bahwa menempel sering disebut kolase. Kegiatan menempel dapat mengembangkan kemampuan motorik halus, mampu memecahkan masalah, mengembangkan kreativitas dan imajinasi, dan dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi pada anak. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sumanto, bahwa manfaat kolase



yaitu



dapat



meningkatkan perkembangan otak, bahasa, dan



melatih kemampuan motorik halus pada anak. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kolase memiliki berbagai tujuan dan manfaat yang bagus bagi anak seperti melatih mototik halus, mengembangkan kreativitas, melatih kosentrasi, mengenal



konsep



warna,



pola dan bentuk, melatih ketekunan dan



kepercayaan diri. 4. Tujuan kolase dalam bidang tata busana Tujuan



dari



pembuatan kolase (mood board)



adalah



untuk



menentukan tujuan, arah dan panduan dalam membuat karya cipta, sehingga proses kreativitas yang dibuat tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan. 5.



Konsep kolase (mood board) Konsep mood board dibuat dengan menuangkan ide-ide atau sumber gagasan sesuai dengan tema serta tujuan dari pembuatan karya tersebut. Konsep mood board dibuat berdasarkan tema pembuatan karya. Media mood board dikerjakan di atas kertas berukuran A3 atau A4 dengan isi / materi sesuai bagian rekomendasi desain, diantaranya sebagai berikut: 1. Tema dan jenis karya yang akan diangkat Modul Dasar Desain Kelas X 76



Universitas Negeri Surabaya



Yolanda Ivaniar Cinarawati



2. Penggayaan visual (foto/ ilustrasi/ artwork dll yang akan digunakan) 3. Warna yang akan digunakan dalam pembuatan desain 4. Tipografi yang akan digunakan 5. Elemen lain yang diperlukan 6.



Langkah pembuatan kolase (mood board) Langkah pembuatan mood board adalah sebagai berikut: a. Tentukan tema karya desain yang akan digunakan, lalu mulailah mengumpulkan berbagai



elemen



penyusun



mood board berupa



berbagai gambar yang dapat menunjang terhadap tema pada mood board tersebut. b. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan berupa kertas dan perlengkapan lainnya, guntingan gambar-gambar yang satu sama lain memiliki keterkaitan dalam satu tema. c. Buat mood board dari



tema yang



telah ditentukan, dengan cara



menyusun elemen-elemen pembuatan mood board berdasarkan tema yang telah ditentukan. 7.



Contoh kolase secara umum



Modul Dasar Desain Kelas X 77



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 4.2 Contoh kolase secara umum (Sumber: www.google.com) 8.



Contoh kolase (mood board) pada bidang tata busana



Modul Dasar Desain Kelas X 78



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Gambar 4.3 Contoh kolase pada bidang tata busana (Sumber: www.pinterest.com)



Modul Dasar Desain Kelas X 79



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



C. Rangkuman



Rangkuman



kolase, yaitu merupakan karya seni rupa dua dimensi



yang



menggunakan



bahan



bermacam-



macam yang ditempelkan sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi. Mood board merupakan media perencanaan bagi desainer yang menyajikan dan membahas fakta atau permasalahan yang dikaji secara deskriptif dalam bentuk hasil analisis visual yang dilakukan. kolase memiliki berbagai tujuan dan manfaat yang bagus bagi anak seperti melatih mototik halus, mengembangkan



kreativitas,



melatih



kosentrasi,



mengenal konsep warna, pola dan bentuk, melatih ketekunan dan kepercayaan diri. Tujuan dari pembuatan kolase (mood board) adalah untuk menentukan tujuan, arah dan panduan dalam membuat karya cipta, Konsep mood board dibuat dengan menuangkan ide-ide atau sumber gagasan sesuai dengan tema serta



tujuan dari pembuatan karya



tersebut.



Konsep mood board dibuat berdasarkan tema pembuatan karya.



Modul Dasar Desain Kelas X 80



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



D. Tugas 1. Carilah gambar nspirasi kolase (mood board) dengan satu tema 2. Buatlah judul kolase (mood board) yang sesuai dengan gambar inspirasi E. Tes Formatif 1. Jelaskan apa yang dimaksud kolase secara umum 2. Jelaskan apa yang dimaksud kolase (mood board) dalam bidang tata busana 3. Jabarkan tujuan kolase atau (mood board) dalam bidang tata busana 4. Jelaskan secara runtut langkah-langkah pembuatan mood board 5. Jelaskan konsep pembuatan kolase atau (mood board) F. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Pengertian kolase secara umum Kolase



berasal



dari



bahasa



Perancis



(Collage)



yang



berarti



merekat.Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya gambar atau desain yang dibuat dari susunan potongan, batuan-batuan, kaca berwarna, porselin, dalam perkembangannya 2. Pengertian kolase atau mood board dalam bidang tata busana Moodboard merupakan media perencanaan bagi desainer yang menyajikan dan membahas fakta atau permasalahan yang dikaji secara deskriptif dalam bentuk hasil analisis visual yang dilakukan. Moodboard adalah suatu media, bisa berupa papan, buku, maupun katalog yang berisi kumpulan gambar dan penjelasan mengenai ide image yang akan di wujudkan. 3. Tujuan kolase atau mood board dalam bidang tata busana adalah untuk menentukan tujuan, arah dan panduan dalam membuat karya cipta, sehingga proses kreativitas yang dibuat tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan. 4. Langkah-langkah pembuatan mood board yaitu: a, Tentukan tema karya desain yang akan digunakan, lalu mulailah mengumpulkan berbagai elemen penyusun moodboard berupa berbagai gambar yang dapat menunjang terhadap tema pada moodboard tersebut.



Modul Dasar Desain Kelas X 81



Yolanda Ivaniar Cinarawati b. Siapkan



alat



perlengkapan



dan



bahan



yang



Universitas Negeri Surabaya



diperlukan



berupa



kertas



dan



lainnya, guntingan gambar-gambar yang satu sama lain



memiliki keterkaitan dalam satu tema. c. Buat moodboard dari tema yang telah ditentukan, dengan cara menyusun elemen-elemen pembuatan moodboard berdasarkan tema yang telah ditentukan. 5. Konsep mood board dibuat dengan menuangkan ide-ide atau sumber gagasan sesuai dengan tema serta tujuan dari pembuatan karya tersebut. Konsep mood board dibuat berdasarkan tema pembuatan karya. G. Lembar Kerja 1. Waktu Penyelesaian : 90 menit 2. Daftar alat dan bahan  Alat: - Penggaris 30 cm - Gunting kertas - Spidol snowman - Pensil 2B  Bahan - Kertas linen warna hitam - Lem kertas - Majalah fashion atau gambar nspirasi dari internet 3. Indikator Unjuk Kerja (IUK) f. Mampu membuat kolase (mood board) sesuai SOP 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja m. Bersihkan meja sebelum memulai mengerjakan n. Hati-hati dalam mengerjakan o. Bersihkan kembali meja atau tempat kerja setelah selesai menggunakan 5. Standar Kinerja d. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari waktu yang ditetapkan. 6. Instruksi Kerja m. Siapkan alat dan bahan n. Guntinglah gambar inspirasi o. Susunlah gambar inspirasi di kertas linen Modul Dasar Desain Kelas X 82



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



p. Tempelkanlah gambar inspirasi di kertas linen 7. Daftar Lembar Pengamatan NO 1.



2.



3.



DAFTAR



POIN YANG



TUGAS/INSTRUKSI



DICEK



Menyiapkan alat dan



Alat dan bahan



bahan



sudah siap



Menggunting gambar



Harus sesuai dengan



inspirasi



bentuk gambar



Menyusun gambar



Kekreatifan dalam



inspirasi di kertas



menyusun gambar



PENCAPAIAN YA



TIDAK



KET



linen 4.



Menempel gambar



Kebersihan dalam



inspirasi di kertas



proses penempelan



linen



Catatan Guru: ……………………………………………………………………………………



NAMA



TANDA TANGAN



PESERTA GURU



Modul Dasar Desain Kelas X 83



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



EVALUASI



A. Tes kognitif 1. Jelaskan pengertian kolase secara umum 2. Jelaskan pengertian kolase (mood board) dalam bidang tata busana 3. Pembuatan kolase memiliki tujuan yang berbeda dalam bidangnya. Jabarkan tujuan kolase (mood board) dalam bidang tata busana 4. Jelaskan secara runtut langkah-langkah pembuatan mood board B. Tes psikomotor 1. Amati dengan seksama kolase (mood board) dibawah ini ! Buatlah desain busana yang sesuai dengan kolase (mood board) disamping, dan berikan narasi tentang desain anda.



C. Penilaian sikap m. Teknik penilaian



: Pengamatan



n. Waktu penilaian



: Proses



o. Instrumen penilaian



1. 2. 3. 4. 5.



Modul Dasar Desain Kelas X 84



Skor



Kritis



Disiplin



Ingin Tahu



Komunikatif



Percaya Diri



Peduli



Jujur



Rasa Hormat



Nama



Komitmen



No.



Semangat



Aspek yang dinilai



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Dst



D. Kunci Jawaban Untuk Tes Kognitif 1. Pengertian kolase secara umum Kolase



berasal



dari



bahasa



Perancis



(Collage)



yang



berarti



merekat.Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya gambar atau desain yang dibuat dari susunan potongan, batuan-batuan, kaca berwarna, porselin, dalam perkembangannya 2. Pengertian kolase atau mood board dalam bidang tata busana Moodboard merupakan media perencanaan bagi desainer yang menyajikan dan membahas fakta atau permasalahan yang dikaji secara deskriptif dalam bentuk hasil analisis visual yang dilakukan. Moodboard adalah suatu media, bisa berupa papan, buku, maupun katalog yang berisi kumpulan gambar dan penjelasan mengenai ide image yang akan di wujudkan. 3. Tujuan kolase atau mood board dalam bidang tata busana adalah untuk menentukan tujuan, arah dan panduan dalam membuat karya cipta, sehingga proses kreativitas yang dibuat tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan. 4. Langkah-langkah pembuatan mood board yaitu: a, Tentukan tema karya desain yang akan digunakan, lalu mulailah mengumpulkan berbagai elemen penyusun moodboard berupa berbagai gambar yang dapat menunjang terhadap tema pada moodboard tersebut. b. Siapkan



alat



perlengkapan



dan



bahan



yang



diperlukan



berupa



kertas



dan



lainnya, guntingan gambar-gambar yang satu sama lain



memiliki keterkaitan dalam satu tema. c. Buat moodboard dari tema yang telah ditentukan, dengan cara menyusun elemen-elemen pembuatan moodboard berdasarkan tema yang telah ditentukan.



Modul Dasar Desain Kelas X 85



Yolanda Ivaniar Cinarawati



Universitas Negeri Surabaya



Modul Dasar Desain Kelas X 86