Kejang Pada Neonatus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEJANG PADA NEONATUS



SOP



No. Dokumen No.Revisi Tgl.Terbit Halaman



UPT Puskesmas Kebakkramat



1. Pengertian 2. Tujuan



3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



: :0 : : 1/2



Tanda Tangan Kepala Puskesmas



dr. Retno Sawartuti,M.Kes NIP. 197303142002122003



I Kejang pada neonatus ialah kejang yang timbul masa neonatus atau dalam 28 hari sesudah lahir (Buku Kesehatan Anak). Sebagai acuan petugas dalam : 1. Untuk mengatasi serangan kejang 2. Mencegah kejang ulangan 3. Mengatasi komplikasi Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kebakkramat I Nomor.449.1 /122 Tahun /2017 tentang Pelayanan Klinis Saifudin,abdul bari.2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal        dan Neonatal.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 1. Petugas melakukan pendekatan dengan tenang 2. Petugas memperbaiki sirkulasi udara ruangan dengan mempersilakan selain petugas untuk keluar 3. Petugas membaringkan anak di tempat datar dengan posisi miring, kaki bagian atas ditekuk untuk mencegah bahaya tersedak ludah atau muntahan. Petugas meletakkan bayi dalam tempat yang hangat pastikan bahwa bayi tidak kedinginan. Suhu dipertahankan 36,5oC-37oC 4. Petugas meletakkan bantal atau lipatan selimut dibawah kepala anak. Jangan :  Menahan gerakan anak atau menggunakan paksaan  Memasukkan apapun ke dalam mulut anak  Memberikan makanan atau minuman 5. Petuga melonnggarkan pakaian yang ketat 6. Petugas membersihkan jalan nafas bayi dengan tindakan penghisap lendir di seputar mulut, hidung sampai nasofaring 7. Petugas melakukan pertolongan bila bayi apnea agar bayi bernafas lagi dengan alat bantu balon dan sungkup, diberikan oksigen dengan kecepatan 2 liter/menit 8. Petugas melakukan pemasangan infus intravena di pembuluh darah perifer di tangan, kaki, atau kepala. Bila bayi diduga dilahirkan oleh ibu berpenyakit diabetesmiletus dilakukan pemasangan infus melalui vena umbilikostis 9. Bila infus sudah terpasang Petugas memberikan obat anti kejang diazepam 0,5 mg/kg supositoria IM setiap 2 menit sampai kejang teratasi, kemudian di tambah luminal (fenobarbital 30 mg IM/IV) Obat anti kejang : a. Diazepam



6. Diagram Alir 7. Unit terkait



8. No



Dosis 0,1-0,3 mg/kg BB IV disuntikan perlahan-lahan sampai kejang hilang atau berhenti. Dapat diulangi pada kejang beruang, tetapi tidak dianjurkan untuk digunakan pada dosis pemeliharaan b. Fenobarbital Dosis 5-10 mg/kg B B IV disuntikkan perlahan-lahan, jika kejang berlanjut lagi dalam 5-10 menit. Fenitoin diberikan apabila kejang tidak dapat di berikan 4-7 mg/kg BB IV pada hari pertama di lanjutkan dengan dosis pemeliharaan 4-7 mg/kg BB atau oral dalam 2 dosis. 10. Petugas menilai kondisi bayi selama 15 menit. Perhatikan kelainan fisik yang ada 11. Bila kejang sudah teratasi, petugas memberi cairan dextrose 10% dengan kecepatan 60 ml/kg BB/hari 12. Petugas melakukan anamnesis  mengenai keadaan bayi untuk mencari faktor penyebab kejang a. Apakah kemungkinan bayi dilahirkan oleh ibu yang berpenyakit DM b. Apakah kemungkinan bayi prematur c. Apakah kemungkinan bayi mengalami asfiksia d. Apakah kemungkinan ibu bayi mengidap/menggunakan narkotika 13. Jangan memberikan minum sampai anak bayi benar-benar sadar dan reflex menelan pulih 14. Petugas melakukan evaluasi 15. Apabila kejang masih berulang, diazepam dapat diberikan lagi sampai 2 kali. 16. Petugas menyiapkan rujukan. Bila kondisi bayi tidak mengalami perbaikan Ruang Tindakan, Ruang Pemeriksaan Umum & mulut, Ruang KIA KB, Ruang Persalinan



Rekaman Historis Perubahan Yang dirubah



Isi Perubahan



2/2



Tgl Mulai Diberlakukan