Kel 1 KONSEP DAN TEORI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN (SIK) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP DAN TEORI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN; BATASAN TEKNOLOGI INFORMASI UMUM DENGAN LAYANAN KEPERAWATAN



Mata kuliah : Sistem informasi Keperawatan Dosen pengampu : Ns. Adventy R. B. Gulo.,S.Kep.,M.Kep Disusun oleh : Tiur Y.M Gultom Indah Anggreini br Togatorop Oktristita Selvin Laia Sulandari Mae’ Ulida br Sarumaha Roymanta Evenry Bandi Yanto Hulu Manahan B. Panjaitan Misnah Zuhra Wawan Fahrozi



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA 2021-2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kehadirat-Nya yang telah dilimpahkan keapada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Keperawatan tentang “KONSEP DAN TEORI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN; BATASAN TEKNOLOGI INFORMASI UMUM DENGAN LAYANAN KEPERAWATAN”. Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami kelompok 1 mengalami berbagai masalah. Namun berkat arahan dan dukungan dari beberapa pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, kami kelompok 1 mengucapkan terima kasih kepada dosen mata perkuliahan, yaitu Ibu Ns. Adventy R. B. Gulo.,S.Kep.,M.Kep yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini. Kami sebagai penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun penjelasan dari makalah ini, maka dari itu kami kelompok



1 meminta maaf jika



makalah kami masih banyak kekurangannya apabila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kami mengucapkan terima kasih.



Medan, 20 September 2021



Penulis i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1 A. Latar Belakang.........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah....................................................................................................2 C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3 A. Sistem Informasi Kesehatan....................................................................................3 B. Sisten Informasi keperawatan..................................................................................3 C. Perlunya Teknologi kesehatan dan informasi..........................................................4 D. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan....................................................................4 E. Fasilitas Teknologi Informasi di Ruang Keperawatan...........................................5 F. Pengaruh Teknologi Terhadap keperawatan ..........................................................7 BAB III PENUTUP...........................................................................................................11 A. Kesimpulan..............................................................................................................11 B. Saran........................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar belakang Perkembangan Teknologi dan informasi yang sangat pesat menyebabkan pengetahuan masayarakat tentang kesehatan juga semakin berkembang. Perkembangan pengetahuan masyarkat, membuat masyarakat lebiih menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu



dan



dipertanggungjawabkan.



Kebutuhan



layanan



kesehatan



termasuk



keperawatan yang cepat, efisien dan efektif menjadi tuntutan masyarakat saat ini. Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data Lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. 1



B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah, 1. Seperti apakah system informasi tersebut ? 2. Seperti apa system informasi keperawatan tersebut ? 3. Apa Perlunya Teknologi kesehatan dan informasi tersebut ? 4. Apa Fungsi Sistem Informasi Keperawatan tersebut ? 5. Apa sajakah fasilitas diruang keperawatan tersebut ? 6. Bagaimana pengaruh teknologi terhadap keperawatan tersebut ?



C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu : 1. Mengetahui system informasi kesehatan 2. Mengetahui system informasi keperawatan 3. Mengetahui perlunya teknologi kesehhatan dan informamsi 4. Mengetahui Fungsi Sistem Informasi Keperawatan 5. Menegtahui fasilitas diruang keperawatan 6. Mengetahui pengaruh teknologi terhadap keperawatan



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Sistem Informasi Kesehatan Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi



desentralisasi



bidang



kesehatan



dan



Kepmenkes



Nomor



932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang manejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art  teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. (Sanjoyo). Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis  computer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Rumah sakit di Indonesia sudah ada yang memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya. Namun, tampaknya komputerisasi dalam di instansi rumah sakit, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskansemua pihak. B. Sisten Informasi keperawatan Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an  adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, 3



Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi. C. Perlunya Teknologi kesehatan dan informasi Alasan mengapa perlunya teknologi kesehatan dan informasi dibidang kesehatan ; 



Kompleksitas tugas manajemen Contohnya dalam membuat suatu rencana seorang manajemen perlu yang namanya teknologi informasi sebagai bahan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai.







Pengaruh globalisasi Contohnya, seseorang yang ingin mengembangkan bisnisnya dibidang kesehatan , maka mereka perlu yang namanya teknologi informasi untuk mengetahui keadaan pasar atau disuatu daerah.







Perlunya response Time cepat Contohnya,jika terjadi kecelakaan maka diperlukan TI yait Handphone yang berfungsi untuk menghubungi rumah sakit.



D. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administrative : 



Proses perawatan pasien Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal 4



perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien. 



Proses managemen bangsal Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen



yang berorientasi



informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas



di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen



perseorangan,



perencanaan



keperawatan,



manajemen



inventarisasi



dan



penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi. 



Proses Komunikasi Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.



Proses Pendidikan dan Penelitian Pendokumentasian fungsi dan



procedural. E. Fasilitas Teknologi Informasi di Ruang Keperawatan 



Komputer Komputer merupakan sebuah alat elektronik yang mampu memiliki banyak fungsi dan mampu melakukan banyak tugas. Selain itu komputer dapat didefinisikan sebagai sekumpulan alat elektronik yang saling terkoordinasi satu sama lain sehingga dapat menerima data, kemudian mengolah data, dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu keluaran yang berupa informasi (Input > Proses > Output).







Telenursing Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. 5



Telenursing menunjukkan penggunaan teknologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan



perawatan



pasien.



Telenursing



menggunakan



channel



elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi.



Dapat



juga



didefinisikan



sebagai



komunikasi



jarak



jauh



menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitasfasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek, ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home). 2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis. 3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit. 4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi. 5. Berhasil



dalam



menurunkan



total



biaya



perawatan



kesehatan



dan



meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber. Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus



6



dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning. 



Internet Internet adalah suatu fasilitas yang paling di rasakan secara nyata di bidang teknologi impormasi adalah dengan adanya “cyber space” atau ruang maya di mana kita dapat berkomunikasi langsung melalui perangkat computer dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan ini sudah menjadi kebutuhan setiap orang mulai dari pelajar, mahasiswa, pebisnis, maupun dunia kerja pegawai (PNS).



F. Pengaruh Teknologi Terhadap keperawatan 



Pengaruh negative Pengaruh negative teknologi terhadap ruangan sebagai berikut. 1. Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut, karena informasi yang didapat mudah untuk diakses. 2. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu dengan yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu dapat dilakukan secara online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka . 3. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data 4. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya) 5. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan, diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan keterampilan perawat menggunakan computer. Adapun pengaruh positif teknologi terhadap ruangan sebagai berikut. 1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan 2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip. 3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.



7



4. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan. 5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat. 6. Meningkatkan produktivitas kerja. 7. kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan. Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu: 1. Standarisisasi : terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui. 2. Kualitas : meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. 3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien dalam satu lokasi. Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu



meningkatkan



kualitas



dokumentasi.



Namun



dengan



diterapkannya



komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer. Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat (Docker, et all.,2003). Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut 8



tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan. Sering kita menemukan dokumentasi yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi. Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO). Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi, dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik (Mueller, et all.2006). Selain itu adapun pengaruh dari teknologi telenursing yaitu aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat 9



membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya..



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen, proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Komputer telah dikenal berpuluh – puluh



tahun



lalu,



tetapi



rumah



sakit



terlambat



dalam



menangkap



revolusi



komputer.Fungsi sistem informasi keperawatan yaitu, proses perawatan pasien, proses managemen bangsal, proses komunikasi, proses pendidikan dan penelitian. Fasilitas di ruang keperawatan diantaranya komputer, telenursing, dan internet. Teknologi mempunyai pengaruh negatif dan positif terhadap ruangan. Pengaruh negatif seperti dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut, karena informasi yang didapat mudah untuk diakses. Sedangkan pengaruh positif seperti, pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan B. Saran Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal. Dan bagi para perawat ataupun tenaga medis agar lebih meningkatkan pengetahuannya terutama dibidang teknologi yang semakin canggih sekarang ini.



11



DAFTAR PUSTAKA



https://id.scribd.com/presentation/359646698/Konsep-Teknologi-Informasi-Dalam-Keperawatan https://id.scribd.com/document/366412422/Teknologi-Informasi-Pelayanan-Keperawatan http://ejournal.undhari.ac.id/index.php/simtika/article/download/54/22/161 https://id.scribd.com/presentation/436793864/PPT-DAMPAK-TEKNOLOGI-INFORMASI-PENGGUNAPADA-ASUHAN-KEPERAWATAN-pptx https://megaindahutami30.wordpress.com/2015/06/24/manajemen-keperawatan-teknologi-informasidalam-keperawatan/



12