Kel 8 Promosi Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN Untuk Memenuhi Mata Kuliah Promosi Kesehatan di Ampu Oleh



Ibu Ns. Titi Astuti



DISUSUN OLEH KELOMPOK 13 :



1. 2. 3. 4.



Wayan Intan Kartini Marva afriza fadiyanti Roby Diansyah Ika Wadif Azizah sholeh.



2014402097 2014401068 2014401088 2014401062



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG



PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG TAHUN AJARAN 2020/2021



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing. Atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada Kedua orang tua yang selalu memberi semangat serta rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai “SISTEM KESEHATAN NASIONAL ” Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup. Promosi dilakukan karena untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit yang menular ataupun berbahaya. Dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan maupun promosi kesehatan, perlu dibuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) untuk mempermudah perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dan juga berfungsi sebagai acuan bagaimana acara tersebutakan berjalan. Selainitu SAP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan acara yang akan dilakukan. Dengan demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang sasarannya adalah kelompok, atau masyarakat, terlebih dahulu harus membuat penyusunan SAP agar kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai rencana.



B.



Rumusan Masalah  Mengenal konsep dan contoh pelaksanaan (SAP) Satuan Acara Penyuluhan



C.



Tujuan Penulisan  Untuk Mengetahui konsep dan contoh pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan



BAB II PEMBAHASAN



A.



Pengertian Satuan Cara Penyuluhan Satuan Acara Penyuluhan adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan terbagi menjaditi gatahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.Satuan Acara Penyuluhan pedoman kerja dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.



B.



Dasar Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan Penyuluhan akan berhasil apabila direncanakan terlebih dahulu dengan cermat, teliti, dan sistematis dari semua faktor- faktor yang terkait, yaitu :



C.



1.



Menetapkan tujuan.



2.



Penentuan sasaran.



3.



Menyusun materi / isi penyuluhan.



4.



Memilih metoda yang tepat.



5.



Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan.



6.



Penentuan criteria evaluasi.



7.



Pelaksanaan penyuluhan.



8.



Penilaian hasil penyuluhan.



9.



Tindak lanjut dari penyuluhan.



Fungsi Satuan Acara Penyuluhan 1.



Preventif Mencegah dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan dalam dalam pedoman.



2.



Korektif Berfungsi sebagai rambu-rambu yang harus ditaati dan sebagai pedoman dalam melaksanakan penyuluhan.



3.



Konstruktif Memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan pendidikan pengetahuan sasaran.



D.



Prinsip Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan 1.



Relevansi Relevan dengan lingkungan sasaran



2.



Efektifitas Efektif mengajar bagi sasaran dan efektif belajar bagi penyuluh.



3.



Efisiensi



Efisien dalam memberikan penyuluhan, berarti efisien dalam : waktu, biaya, penggunaan tenaga dan peralatan.



4.



Kontinuitas Satuan Acara Penyuluhan memiliki saling hubungan antara materi pokok bahasan/sub pokok bahasan, satu dengan yang lainnya.



5.



Komprehensif Semua kegiatan dan komponen merupakan satu kesatuan yang berinteraksi secara terpadu dan harmonis dalam rangka mencapai tujuan.



6.



Flexibilitas Tidak kaku, luwes, dapat bertindak dan mempunyai keleluasaan bergerak yang disebabkan oleh situasi dan kondisi yang tiba-tiba berubah atau sangat diperlukan adanya suatu perubahan.



E.



F.



Langkah Persiapan Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan 1.



Mempelajari materi.



2.



Mempersiapkan format SAP.



Tahap Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan Tahap kegiatan satuan acara penyuluhan terdiri atas tahap pendahuluan (introduction), tahap penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap tersebut.



1.



Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan. Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini



biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.



2.



Tahap Penyajian Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.



a. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak. b. Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep c. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini. 3.



Tahap Penutup Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:



a. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan. Sering kali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran. b. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari peserta penyuluhans elanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular di lingkungan masyarakat. Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari waktu pengajaran.



G.



Evaluasi Penyuluhan Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:



1.



Karangan (essay test)



2.



Tes objektif. Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif



3.



Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang mengandung kawasan psikomotor.



CONTOH SATUAN ACARA PENYULUHAN



1. Sasaran Individu SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik



: Penanganannya Nyeri



Sasaran



: Klien Santo ”S”



Hari/Tanggal



: Rabu, 04 maret 2020



Tempat



: Dusun Gubuk Baru Desa Banyu mulek Kecamatan Kediri



Waktu



: 30 menit



I.



Analisa Situasi 1. Klien Sasaran pemberian penyuluhan adalah klien berinisial Santo ”S” dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri. Santo ”S“sebagai subyek pemberian asuhan keperawatan gerontik di Dusun Gubuk Baru Desa Banyu mulek Kecamatan Kediri. Nyeri merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia baik tua maupun muda dan menjadi salah satu penyakit terbesar yang sering diderita oleh warga Dusun Gubuk Baru Desa Banyu mulek Kecamatan Kediri, Selain penyakit-penyakit lainnya. Penyakit ini sangat subyektif dan individual dan menyebabkan gangguan rasa nyama sehingga sangat penting sekali memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada penderita, keluarganya dan siapa saja yang berhubungan dengan penderita.



Dengan diberikannya pendidikan kesehatan oleh tim kesehatan diharapkan klien bisa mengenali nyeri dan penatalaksanaannya. 2. Kelas/ruangan a.



Ukuran ruangan : 2 × 2,2 m2.



b.



Keadaan penerangan dan ventilasi : penerangan cukup bagus dan ventilasi juga baik.



3. Pengorganisasian Fasilitator sekaligus penyuluh adalah Emilia Adeline Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan XII C STIKES Mataram. II.



Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan tentang penanganan nyeri klien diharapkan memahami tentang penanganan nyeri dengan baik.



III.



Tujuan Instruksional Khusus 1. Klien mampu menyebutkan pengertian nyeri 2. Klien mampu menjelaskan penyebab nyeri 3. Klien mampu menjelaskan klasifikasi nyeri. 4. Klien mampu menjelaskan cara penatalaksanaan nyeri



IV.



Materi Pembelajaran (terlampir) 1. Pengertian nyeri 2. Tanda-tanda nyeri 3. Penyebab terjadinya nyeri 4. Klasifikasi nyeri 5. Penatalaksanaan nyeri



V.



Kegiatan Waktu



Kegiatan Perawat



Kegiatan Peserta



3 menit



1. Mengucapkan salam dan



1. Membalas salam



memperkenalkan diri. 2. Menjelaskan latar belakang 15 menit



2. Mendengarkan penjelasan



diberikannya penyuluhan. 1. Menjelaskan pengertian nyeri



1. Mendengarkan penjelasan



2. Menjelaskan penyebab nyeri



2. Mendengarkan penjelasan.



3. Menjelaskan klasifikasi nyeri



3. Mendengarkan penjelasan



4. Menjelaskan Penatalaksanaan



4. Mendengarkan penjelasan



nyeri 5. Mendemonstrasikan kompres hangat basah 10 menit



6. Diskusi / Tanya jawab 1. Meminta klien untuk



5. Memperhatikan demonstrasi 6. Memberikan pertanyaan. 1.Menyebutkan pengertian nyeri



menyebutkan pengertian nyeri. 2. Meminta klien untuk



2.Menjelaskan penyebab nyeri



menjelaskan penyebab nyeri 3. Meminta klien untuk menjelaskan klasifikasi nyeri



3.Menjelaskan klasifikasi nyeri



4. Meminta klien menjelaskan penatalaksanaan nyeri



4.Menjelaskan cara penatalaksanaan nyeri



5. Meminta klien mendemonstrasikan kembali kompres hangat



5.mandemonstrasikan kompres hangat basah



2 menit



1. Menyampaikan kesimpulan.



1. Mendengarkan penjelasan. 2. Membalas salam.



2. Mengucakan salam penutup.



VI.



Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Demonstrasi 4. Redemonstrasi



VII.



Media 1. Leaflet



VIII. Alat Bantu 1. Air hangat 2. Baskom 3. Pengalas 4. Kain/ waslap. IX.



Evaluasi



 Evaluasi struktur Kesiapan Materi, Media Materi yang disiapkan berdasarkan referensi kemudian dipilah untuk disederhanakan agar mudah dipahami oleh klien. Kemudian dilanjutkan dengan membuat materi dan leaflet, dan semuanya telah disiapkan sebelum pelaksanaan penyuluhan. leaflet yang telah disiapkan di bagikan saat penyuluhan berlangsung,



 Evaluasi Proses Pada dasarnya proses berjalan sesuai yang diharapkan dan dilalui sesuai estimasi waktu yang direncanakan (60 menit). Proses penyampaian materi berjalan dengan tertib. Pelaksanaan



a. Fase interaksi Setelah klien berkumpul di ruangan, penyaji mengucapkan salam dan memperkenalkan diri pada peserta (audiens)



b. Fase Kerja Penyaji menjelaskan materi dengan bantuan media leaflet yang telah dibagikan kepada audiens. Tujuan dari penyampaian materi juga dijelaskan, dan penyaji sekaligus mempertegas poin-poin penting yang harus diketahui oleh klien. Kesempatan bertanya dimanfaatkan oleh audiens untuk menanyakan hal yang belum jelas. ada 1 pertanyaan yang yang ditanyakan, dengan perrtanyaan :



Apa yang boleh dipake seelah melakukan kompres hangat? Pertanyaan ini dapat dijawab oleh penyaji dengan tepat dan jelas. setelah selasai menjawab pertanyaan klien, penyaji menanyakan kembali kepada klienapakah apakah telah memahami apa yang sampaikan oleh penyaji, setelah penyaji melemparkan



pertanyaan dan meminta klien untuk menjawab pertanyaan, klien hanya memnjawab beberapa pertanyaan darri pengaji. Pertanyaan dijawag dengan baik dengan kriteria jawaban yang disebutkan.



c. Fase Terminasi Penyaji mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasi klien serta mengucapkan salam penutup.



 Evaluasi Hasil Saat penyampaian materi dan mempraktekan, penyaji melemparkan pertanyaan evaluasi yang telah disiapkan kepada klien dan meminta/ menunjuk klien untuk menjawab. Ternyata klien dapat menyebutkan jawaban dengan baik (dapat menjawab 70% dari criteria yang telah dijelaskan penyaji dengan benar). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyajian materi yang telah berlangsung dapat diterima dengan baik oleh klien dan mendapat sambutan yang positif.



Materi Penyuluhan 1. Pegertian Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang di sebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subyektif dan sangat bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersipat fisik dan mentah, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual dan pada fungsi ego seseorang individu (tahun, 1994). Menurut Me Cafferg (1980): nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Kenyamanan adalah konsep sentral tentangn tiapkeperawatan. Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. 2. Etiologi







Penekanan







Iskemia ( berkurangnya suplai oksigen kejaringa)







Inflamasi



3. Klasifikasi nyeri



Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yaitu nyeriakut dan nteri kronis  Nyeri akut merupakan nyeri yang tumbuh secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi 6 bulan dan di tandai adanya peningkatan tegangan otot.  Nyeri kronis merupakn nyeri yang tumbuh secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikomatik.



4. Penatalaksanaan Ada sejumlah cara penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas, yaitu : 1).



Pendidikan Langkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada penderita, keluarganya dan siapa saja yang berhubungan dengan penderita. Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian, patofisiologi (perjalanan penyakit), penyebab dan perkiraan perjalanan (prognosis) penyakit ini, semua komponen program penatalaksanaan termasuk regimen obat yang kompleks, sumber-sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini dan metode efektif tentang penatalaksanaan yang diberikan oleh tim kesehatan. Proses pendidikan ini harus dilakukan secara terus-menerus.



2).



Istirahat Merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah yang hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari, tetapi ada masa dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat. Penderita harus membagi waktu seharinya menjadi beberapa kali waktu beraktivitas yang diikuti oleh masa istirahat.



3).



Teknik – teknik mengurangi nyeri



Akan sangat bermampaat apabila perawa mengetahui apakah klien mempunyai cara yang efektif untuk mengurangi nyeri. 1. Kompres hangat basah Kompres hangat basah merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan kompres panas basah yang digunakan untuk memnuhi kebutuhan rasa nyaman. Tindakan ini dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri. Adapun tujuan dari kompres hangat basah ini antara lain: 



Memperbaiki sirkulasi







Mengurangi rasa nyeri







Menghilangkan edema







Meningkatkan drainase pus



Alat dan Bahan







Air hangat







Baskom







Pengalas







Kain/ waslap



Prosedur kerja 



Cuci tangan







Pasang pengalas di bawah tempat yang akan dikompres







Basahi kain dengan air hangat







Letakkan kain yang telah dibasahi pada daerah yang dirasakan nyeri



2. Tehnik pelaksanaan Klien dapat mengubah prsepsi kognitip dan motipasi afektip dengan melakukan relaksasi. Relaksasi mrupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangnan dan streestehnik relak sasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stree fisik dan emosi pada nyeri teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stree fisik dan emosi pada nyeri teknik relaksasi dapat di gunakan pada saat individu dalam kondisi sehat atau sakit.tehnik relaksasi tersebut merupakan upaya pencegahan untuk membantu tubuh segar kembali dan beregenerasi setiap hari tehnik relaksasi mmeliputi : medi tasi, goga, terlaksana penggeresip. 3. Tehnik imajinasi Pada tehnik imajinasi klien mengatakan kesan dalam pikiran berkonsen trasi pada kesan tsb, sehingga klien secara bertahap kurang merasakan nyeri contoh tehnik imajinasi : bayang kan disisi anda berbaring di atas tempat tidur sejuk terbuat dari tempat di sertai suara air yang mengalir dari sungai yang dekat.



2. SATUAN ACARA PENYULUHAN KELUARGA A. Topik Penyakit Stroke



B. Sasaran Sasaran Penyuluhan



: Keluarga Ny. T di Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta



Sasaran Program



: Target sosialisasi program pengendalian penyakit stroke terpenuhi



C. Tujuan Instruksional umum Pada akhir proses penyuluhan Penyakit Stroke keluarga Ny. T dapat memahami tentang Penyakit Stroke



D. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan penyakit stroke, keluarga mampu: 1. Menjelaskan dengan tepat pengertian stroke 2. Menjelaskan dengan tepat gejala dan penyebab stroke 3. Menjelaskan dengan tepat makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien dengan penyakit stroke 4. Menjelaskan dengan tepat penatalaksanaan stroke



E. Garis Besar Materi Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi: 1. Pengertian stroke 2. Gejala dan penyebab stroke.



Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien dengan penyakit stroke 3. Penatalaksanaan stroke



F. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi Tanya-Jawab



G. Media dan Alat 1. Leaflet penyakit stroke 2. Meja 3. Kursi 3 4. Food model



H. Waktu Hari/Tanggal:



Selasa, 3 Juli 2018



Pukul



10.00 s.d. 10.30 WIB



:



I. Alokasi Waktu No.



Acara



1.



Persiapan



Kegiatan Mempersiapkan alat dan media



Waktu 2 menit



a. Memberikan salam b. Memperkenalkan diri c. Membina hubungan saling percaya 2.



Pembukaan



3 menit



d. Menyampaikan kontrak waktu e. Menyampaikan tujuan diadakan penyuluhan



a. Menyampaikan materi: 1) Pengertian stroke 2) Gejala dan penyebab stroke 15 menit



3) Makanan yang boleh dan tidak 3.



Inti acara



boleh dikonsumsi pada pasien dengan penyakit stroke 4) Penatalaksanaan stroke b. Diskusi & Tanya Jawab



5 menit



a. Merangkum Materi b. Mengajukan pertanyaan untuk evaluasi 4.



Penutupan



5 menit



c. Memberikan feedback d. Melakukan terminasi e. Memberikan salam



J. Tempat Penyuluhan akan diadakan di rumah Ny. T di Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Setting tempat untuk acara sebagai berikut:



Keterangan



:



Penyuluh :



Meja



:



Peserta



K. Evaluasi Daftar pertanyaan evaluasi: 1. Aspek Kognitif a. Apakah yang dimaksud dengan stroke? b. Apa saja tanda gejala stroke? c. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien stroke? d. Bagaimana penatalaksanaan pada saat serangan stroke? e. Bagaimana penatalaksanaan pasca stroke? 2. Aspek Afektif Setelah dilakukan penyuluhan ini, apa yang akan dilakukan terhadap Ny. T? 3. Aspek Psikomotor Menggunakan lembar observasi Aspek Psikomotor. Lembar Observasi Aspek Psikomotor No.



Kegiatan



Ya



1.



Kontrol Rutin







2.



Melaksanakan Diet







3.



Minum Obat Teratur







4.



Memasak makanan dengan benar







Tidak



MATERI PENYULUHAN STROKE A. Pengertian Stroke Stroke adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih, atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah non-traumatik. Jenis Stroke dibagi menjadi dua, antara lain: 1. Stroke karena perdarahan. Stroke ini terjadi karena satu atau beberapa pembuluh darah di otak pecah. 2. Stroke karena penyumbatan. Stroke ini terjadi karena pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan oleh kolesterol atau lemak lain sehingga suplai oksigen ke otak terhambat. Otak tidak dapat bernapas sehingga fungsi jaringannya terganggu. B. Bagaimana Tanda dan Gejala Stroke Gejala stroke tergantung luas dan area otak yang mengalami gangguan stroke. Gejala Stroke secara umum sebagai berikut: 1. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya satu sisi saja) yang timbul mendadak. 2. Gangguan kepekaan pada satu atau lebih anggota badan 3. Perubahan mendadak status mental (bingung, mengigau, koma) 4. Afasia (bicara tidak lancar, ucapan kurang, atau sulit memahami ucapan) 5. Disartria (bicara pelo atau cadel)



6. G.angguan penglihatan atau diplopia (penglihatan dobel) 7. Ataksia (kesulitan gerakan) 8. Vertigo, mual, dan muntah, atau nyeri kepala. C. Makanan/Diet untuk Pasien Stroke 1. Pasien stroke dianjurkan untuk makan: a. Sumber karbohidrat: beras, kentang, ubi, singkong, tapioca, biscuit, bihun b. Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu skim c. Sumber protein nabati: semua kacang-kacangan dan produk olahannya (tahu & tempe) d. Sayuran: bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, toge. e. Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup, seperti pisang, papaya, manga, jambu biji, melon, semangka. f. Sumber lemak: minyak jagung dan mintak kedelai, margarin dan mentega dalam jumlah terbatas, dan santan encer. 2. Makanan yan gtidak dianjurkan untuk penderita stroke: a. Sumber karbohidrat: mie, soda (baking powder), kue-kue yang terlalu manis b. Sumber protein hewani: daging sapid an ayam yang berlemak, jeroan, keju, protein hewani yang diawetkan.



c. Sumber protein nabati: pindakas, produk kacang-kacang olahan yang diawetkan. d. Sayuran: Sayuran yan gmengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol, dan lobak e. Buah-buahan: buah-buahan yan gmengangung gas seperti durian, nangka, dan buah-buahan yang diawetkan (buah kaleng) f. Sumber lemak: santan kental dan produk goring-gorengan. D. Penatalaksanaan Stroke a. Pada saat terjadi serangan Stroke merupakan suatu kegawatdaruratan medis. Periode Emas stroke hanya 3-6 jam, sehingga penatalaksanaan cepat, tepat, dan cermat berperan besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan. Deteksi dini stroke dapat dilakukan dengan F.A.S.T. Face



Minta pasien untuk senyum. Lihat apakah salah satu



(Wajah) Arms



sisi wajahnya turun? Minta pasien mengangkat kedua lengan. Lihat



(Lengan) Speech



apakah salah satu lengan tidak bisa diangkat? Minta pasien bicara. Perhatikan apakah ucapannya



(Bicara) Time



pela atau tidak jelas? Jika Anda menemukan tanda-tanda tersebut, segera



(Waktu)



hubungi unit perawatan terdekat.



b. Pasien Pasca Stroke 1)



Latihan ROM Aktif atau Pasif Merupakan latihan gerak untuk melatih otot dan saraf yang lemah agar dapat berfungsi normal kembali. Latihan Gerak Aktif dilakukan oleh pasien sendiri, sedangkan latihan gerak pasif otot pasien digerakkan oleh orang lain.



2)



Memonitor tekanan darah secara rutin



3)



Meminum obat sesuai anjuran dokter



4)



Melakukan diet rendah garam dan rendah lemak



5)



Melakukan olahraga sesuai kondisi



3. SATUAN ACARA PENYULUHAN KELOMPOK MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN



Judul



: Menjaga Kebersihan Lingkungan



Sasaran



: Pasien dan keluarga pasien.



Tempat



: Ruang anggrek



Hari/Tanggal



: Kamis, 20 April 2020



Alokasi Waktu



: 30 menit



Metode



: Ceramah dan Tanya Jawab



A. Analisa Situasi 1. Peserta



Pasien dan keluarga pasien. 2. Tempat a. Di Ruang anggrek b. Waktu pemberian pendidikan kesehatan pada pagi hari jam 10.00 WITA. 3. Pengorganisasian a. Moderator



: Liguna Efendian



b. Penyaji



: Ahmad Dani



c. Observer



: Aprilia Saputri



B. Tujuan Instruksional 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan memahami tentang menjaga kebersihan lingkungan yang benar. Setelah diberikan penyuluhan tentang lingkungan sehat 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan,peserta dapat: 1.



Menyebutkan pengertian Lingkungan sehat



2.



Menyebutkan ciri-ciri lingkungan yang sehat



3.



Ruang lingkup lingkungan sehat



C. Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian Kebersihan Lingkungan 2. Ciri – ciri lingkungan yang sehat 3. Ruang lingkup Kebersihan Lingkungan D. Uraian Tugas 1. Protokol/Pembawa Acara a.



Uraian tugas : 1)



Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.



2)



Mengatur proses dan waktu penyuluhan.



3)



Menutup acara penyuluhan.



2. Penyaji a.



Uraian tugas :



1) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyampaian materi penyuluhan. 2) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta. 3) Memotivasi peserta untuk bertanya.



3. Observer a.



Uraian tugas : 1)



Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta yang datang serta menempatkan diri ke tempat yang memungkinkan dapat mengawasi jalannya proses penyuluhan.



2)



Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.



3)



Mangamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses penyuluhan.



4)



Menyampaikan evaluasi langsung secara tertulis pada penyuluh tentang hal yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.



E. Antisipasi Masalah 1. Bila dari hasil pengamatan observer peserta kurang perhatian, bicara sendiri/tidak aktif suasana tenang dan mengembalikan perhatian peserta pada proses penyuluhan serta memotivasi peserta untuk aktif bertanya. 2. Untuk mencegah peserta meninggalkan acara penyuluhan sebelum selesai penjelasan/demonstrasi materi penyuluhan, sejak awal pembawa acara perlu mengingatkan pada peserta. 3. Bila terdapat anak-anak yang dapat mengganggu kelancaran proses penyuluhan, fasilitator dapat mengajaknya bermain di luar ruangan penyuluhan.



F. Kegiatan Penyuluhan Tahap



Waktu



Kegiatan Perawat



Kegiatan Klien



Metode



Media



Pendah



5



1. Memberi salam.



1. Menjawab salam



Ceramah



-



uluan



menit



2. Memperkenalkan diri.



2. Mendengarkan



dan Tanya



3. Menyampaikan tujuan penyuluhan



dan



Jawab



memperhatikan 3. Menjawab



Penyajia



15



n



menit



Menjelaskan materi:



1. Pengertian kebersihan



pertanyaan Mendengarkan dan



Ceramah



memperhatikan



dan Tanya



PPT



lingkungan.



Jawab



2. Ciri – ciri lingkungan yang sehat. 3. Ruang lingkup Penutup



10



kebersihan lingkungan. 1. Penegasan materi



menit



2. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk



1. Mengajukan pertanyaan



Jawab



2. Menjawab



bertanya



pertanyaan yang



3. Meminta peserta untuk



diberikan oleh



menjelaskan kembali materi yang telah



Tanya



penyuluh 3. Membalas salam



disampaikan dengan singkat menggunakan bahasa peserta sendiri 4. Memberikan pertanyaan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan 5. Menutup acara dan mengucapkan salam G. Evaluasi 1. Evaluasi Terstruktur  Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan  Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP  Audien hadir di ruang penyuluhan di ruang tunggu ruang cempaka  Jumlah audien yang datang minimal 10 orang  Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan digunakan  Kesiapan audien meliputi kesiapan menerima penyuluhan 2. Proses  Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan



 Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan 3. Hasil Kriteria penilaian yang digunakan adalah, jumlah peserta yang aktif berpendapat atau yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat, dibagi dengan jumlah seluruh peserta yang hadir dalam penyuluhan, kemudian hasilnya dikalikan 100%. Sehingga kriteria hasil yang diharapkan: Pre



: 80% dari keseluruhan jumlah peserta yang hadir mampu memberikan pendapat



mengenai kebersihan lingkungan sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta Post



: 90% dari keseluruhan jumlah peserta yang hadir mampu memberikan jawaban



yang tepat saat diberikan pertanyaan oleh perawat



H. Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan ini adalah : 1. Ceramah 2. Tanya jawab / diskusi I. Alat dan media 1.



Leaflet



2.



Proyektor



J. Materi Materi Menjaga Kebersihan Lingkungan



A. PENGERTIAN Infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated infentions) yang selanjutnya disingkat HAIS adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana saat masuk tidak ada infeksi atau tidak masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan serta masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi.



Kebersihan ruang perawatan pasien merupakan salah satu komponen dalam kewaspadaan standar, mutlak dilakukan untuk mendukung proses penyembuhan pasien selama masa perawatan dan menjalani pengobatan. Sangat penting sebagai seorang perawat untuk membuat ruang perawatan pasien senyaman mungkin dengan mengatur suhu ruangan, mempertahankan ventilasi yang cukup, menghindarkan dari bau yang tidak sedap dan menjaga kebersihan serta menjaga kamar/ruangan tetap rapi dan teratur sehingga membuat pasien akan merasa lebih nyaman dalam perawatan. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik yaitu bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Lingkungan yang nyaman secara tidak langsung akan mempercepat kesembuhan, memudahkan perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien, mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi silang, menumbuhkan kepercayaan dan kesan baik kepada pasien dan keluarganya maupun masyarakat terhadap rumah sakit. Cara menjaga ruang perawatan pasien agar bersih dan tertata rapi dengan melakukan pembersihan rutin setiap hari meliputi pembersihan permukaan meja dan tempat tidur pasien atau peralatan lain yaitu dengan lap lembab menggunakan disinfektan tingkat rendah sesuai zone risikonya minimal sehari sekali, membersihkan lantai dengan menggunakan lobby duster kemudian mengepel dengan menggunakan mop minimal sehari 2 kali atau bila nampak kotor. Untuk mempertahankan kebersihan tersebut diperlukan rasa kesadaran yang tinggi dari semua orang yang berada diruang tersebut dengan mengimplementasikan budaya bersih yaitu membuang sampah pada tempatnya, menaruh barang pada tempatnya dan tertata rapi, dalam kondisi siap digunakan, tidak mencampur barang bersih dan kotor, membatasi barang bawaan pasien dan keluarga serta tidak kalah pentingnya pembatasan jumlah pengunjung.



B. RUANG LINGKUP Ruang lingkup lingkungan sehat antara lain : 1.



Kamar/ruangan pasien



2.



Area tempat tidur pasien



3.



Kamar mandi



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan Jadi SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjaditi gatahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.



B.



Saran Sebaiknya kita sebagi mahasiswa keperawatan harus mempelajari dan memahami SAP (Satuan Acara Penyuluhan) agar kegiatan penyuluhan khususnya dokumentasi keperawatan dapat mendapatkan data yang lengkap dan dapat di pertanggung jawabkan DAFTAR PUSTAKA



Mansjoer Arif, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius Aziz Alimul Hidayat. 2003, Kebutuhan Dasar Manusia. EGC: Jakarta.



Cheriatna.2007. Syarat Rumah Sehat dan Ideal.Dalam http:// 123rumah. wordpress. com/2007 /12 /12 / syarat-rumah-sehat-dan-ideal/.   Ferri, Anton. 2008. Rumah Tangga Sehat.Dalam http:// mediaphbs. wordpress. com/. Vitharea.2008. Rumah Sehatku.Dalam http://vitharea. Blog. friendster. Com /2008 /12 /rumah-sehat-ku/. Yulisa. 2007. Tips Rumah Sehat.Dalam http://www. pdf-search-engine.com/saprumah-sehat-pdf.html.