Kelebihan Dan Kekurangan Kode Etik HIMPSI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Aulia Rachma Nindya/ J91219094 Kelebihan Kode Etik Psikologi Indonesia : 1. Penjelasan bentuk, jenis, pelanggaran, dan konsekuensi bagi psikolog yang melanggar lebih detail 2. Pembahasan sikap profesional baik segi sikap maupun perilaku terhadap publik 3. Pembahasan informed consent lebih mendalam 4. HIMPSI menjelaskan pengalihan dan penghentian layanan psikologi 5. HIMPSI mempertahankan kerahasiaan data 6. Menjelaskan tata cara pencatatan data kerahasiaan yang harus dilindungi 7. Terdapat pembahasan mengenai psikologi forensik 8. Terdapat uraian tentang penentuan waktu pembagian imbalan sebelum melakukan pelayanan psikologi 9. HIMPSI mencantumkan pedoman umum mengenai pendidikan/ pelatihan 10. HIMPSI menguraikan alternatif mengenai keakraban seksual dengan peserta pendidikan atau pelatihan orang yang di supervisi 11. Menguraikan larangan penerbitan/ publikasi dalam bentuk original 12. Secara rinci menjelaskan kontruksi tes, administrasi dan kategori tes, kategori alat tes dalam psikodiagnostik, tes dan hasil tes yang kadaluwarsa, dan asesmen yang dilakukan oleh orang yang qualified 13. Penguraian rinci mengenai intervensi 14. Terdapat penguraian secara rinci mengenai psikoedukasi 15. Terdapat pembahasan konseling psikologi dan terapi psikologi 16. Terdapat pembahasan mengenai majelis psikologi indonesia Kekurangan Kode Etik Psikologi Indonesia : 1. HIMPSI tidak menguraikan mengenai pihak ketiga dalam pernintaan jasa psikolog 2. Penjelasan pengiklanan diri yang berlebihan dalam pasal 32 kurang mendetail 3. HIMPSI tidak tertera mengenai pembuangan data rahasia secara profesional



Persamaan Kode Etik Psikologi HIMPSI dan APA : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Membahas pelayanan psikologi sesuai dengan etika Membahas hubungan antar manusia Menjelaskan hubungan majemuk Membahas bagaimana peningkatan kompetensi Membahas pemberian asesmen Membahas kerahasiaan data



Perbedaan Kode Etik Psikologi HIMPSI dan APA HIMPSI Menjelaskan batasan kompetensi secara rinci Menjelaskan penghormatan harkat dan martabat secara rinci 5 prinsip umum dimasukkan kedalam BAB 1 Pasal 2 Pelaporan pelanggaran etika profesi psikologi yang dilakukan psikolog dibuat secara tertulis dan disertai bukti untuk diserahkan pada MPI Pasal 8 ‘peningkatan’ kompetensi Penjelasan rinci jenis rekaman psikologi dan prosedur yang dijalankan HIMPSI mencantumkan pengertian dari penelitian HIMPSI tidak menjelaskan mengenai tes yang lama Tidak menjelaskan skoring pengujian dan layanan interpretasi



APA Tidak menjelaskan batasan kompetensi secara rinci Tidak menjelaskan penghormatan harkat dan martabat secara rinci 5 prinsip umum tidak dimasukkan kedalam bab maupun sub-bab Penyelesaian pelanggaran diselesaikan dengan hal-hal logis yang mengacu pada 5 prinsip umum dan standar etika kode etik BAB 3 ‘mempertahankan’ Hanya menjelaskan prosedur sebelum merekam suara dan gambar dari klien Tidak tertera pengertian dari penelitian Penjelasan mengenai tes yang ketinggalan zaman dan hasil tes yang sudah lama Menjelaskan skoring pengujian dan layanan interpretasi



References Indonesia, H. P. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Jakarta: HIMPSI. Tumanggor, R. O. (2021). Kajian Filosofis atas Etika Profesi Psikologi. Refleksi 30 Tahun HIDESI, 176. http://sitikhumaeroh-psikologi.blogspot.com/2014/04/analisis-perbedaan-kodeetik-psikologi.html, diakses pada Rabu, 09 Maret 2022, pukul 10.26 WIB