Kelompok 1 Kelas C2 Makalah ISU ISU KEBIJAKAN KEBIDANAN-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ISU-ISU PADA KEBIJAKAN KEBIDANAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktik Profesionalisme Bidan



Dosen Pengajar : Ibu Wintarsih, M. Kes Disusun Oleh : Kelompok 1 Kelas C2 1. Apriyani Ayu Pertiwi (210605003)



17. Umi Isnaenul Kordiyah (210605130)



2. Dinie Ariesthia ismail (210605016)



18. Umi Nazilatul Fauziah (210605142)



3. Dewi Hidayati (210605015)



19. Eka Damayanti (210605174)



4. Diyan Rahayu (210605017)



20. Wiwi Marwiyah (210605189)



5. Hanny Rohmatul (210605029)



21. Gita Lestari Firdaus ( 210605193 )



6. Ira Sepyani (210605038)



22. Hexsa Widia Putri ( 210605194 )



7. Iyos Rosmala (210605040)



23. Fitri Nurtoliah Hasanah ( 210605195 )



8. Leni Nurjanah (210605043)



24. Romsiti ( 210605198 )



9. Neneng Romlah (210605055)



25. Kasih MIsrini ( 210605202 )



10. Noviyani (210605062)



26. Zulfitria Gusti ( 210605203 )



11. Purwanti (210605068)



27. Afrianti ( 210605205 )



12. Sheilla Napisha (21605088)



28. Anisah Alsamisah ( 210605243 )



13. Winda Melyana (210605100)



29. Annisa Lutfiah Lisnawati ( 210605244 )



14. Widya Pratiwi (210605113)



30. Ati Desriati ( 210605245 )



15. Umda Khasanah (210605114)



31. Cik Uni ( 210605246 )



16. Umi Hapilda (210605124)



32. Deni Susilawati ( 210605247 )



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA PRODI S1 KEBIDANAN ALIH JENJANG



TAHUN AJARAN 2022 KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan tepat waktu yang berjudul “Isu-Isu Pada Kebijakan Kebidanan” Kami menyadari sepenuhnya dalam Menyusun makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa, oleh karena itu, kritik dan saran dari dosendan teman-teman yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini. Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu wawasan kita mengenaik “Isu-Isu Kebijakan Kebidanan”. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita Aamiin.



Jakarta, November 2022



Kelompok 1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan…………………….……………….…………….………..2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Manejemen dan Kepemimpinan Pelayanan Kebidanan…….……………………3 B. Isu Pelayanan Kebidanan…………………………………………….……………………9 C. Isu- Isu pada kebijakan kebidanan…………………………………………… …………15 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………...………….18 B. Saran……………………………………………………………………………...……...18 DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang



Kepemimpinan dalam kebidanan sangatlah penting, namun untuk menjadi pemimpin yang sesuai dengan profesi kebidanannya tidaklah mudah, tentunya ada beberapa hambatanhambatan yang harus di atasi dalam rangka memperbaiki kinerja bidan tersebut, dalam hal ini bidan harus bisa berkomitmen agar dapat mengutamakan wanita wanita yang berpusat tentang perawatan. Bidan telah memfasilitasi suatu budaya kerja yang mendukung dan proaktif di mana setiap individu didorong untuk secara teratur menilai dan memperbarui pengetahuan mereka untuk kepentingan praktik mereka sendiri dan untuk melindungi keselamatan perempuan dan bayi dalam perawatan mereka. Selanjutnya, bidan melaksanakan kegiatan kepemimpinan dalam praktek sehari-hari mereka, meskipun mereka mungkin tidak menyadari hal itu. lni termasuk memprioritaskan kebutuhan perawatan, bidan memiliki kemampuan untuk menjadi agen perubahan dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka. Tergantung bagaimana bidan itu bisa menerapkan konsep-konsep kepemimpinan nya. Semua bidan juga dapat meningkatkan keterampilan nya melalui beberapa pelatihan, keterbatasan individu lah yang menentukan hal ini bisa efektif atau tidak. Dan untuk mengembangkan ini harus di dorong oleh kemauan dan kesempatan untuk melakukannya. Bidan dapat mengatasi hambatan dan memastikan profesi mereka dilengkapi dengan para pemimpin yang efektif, memerlukan upaya kolaborasi (Tucker, 2003). Namun, para pemimpin yang ada harus mengakui bat-ma dalam profesi yang didominasi perempuan, karir pilihan dan peluang pembangunan harus memfasilitasi kualitas bawaan biologis perempuan, dan bahwa prioritas bidan individu akan berbeda (Pashley, 1998). Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi para bidan, untuk dapat manjadi pemimpin profesional yaitu melalui pembangunan mereka sendiri sebagai pemimpin, dan sesama orang-



orang praktisi yang berkontribusi dengan mendukung, mentoring dan mendorong rekan-rekan mereka. Bidan juga harus dapat berperan sebagai advokator untuk dapat mempengaruhi masyarakat agar terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju & semakin baik terutama dalam bidang kesehatan. B.



Rumusan Masalah



1.



Mengetahui definisi manejemen dan kepemimpinan dalam pelayanan kebidanan



2.



Mengetahui isu-isu pelayanan kebidanan



3.



Mengetahui isu-isu kebijakan kebidanan



C.



Tujuan dan Manfaat Penulisan



1.



Mengetahui definisi manejemen dan kepemimpinan dalam pelayanan kebidanan



2.



Mengetahui isu-isu pelayanan kebidanan serta



3.



Mengetahui isu-isu kebijakan kebidanan



BAB II PEMBAHASAN A.



1.



Definisi Manejemen dan Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan Manejemen dalam Pelayanan Kebidanan



Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secarasistematis mulai dari



pengkajian, analisis data



didagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Menurut Buku 50 Tahun IBI 2007. Menurut Depkes RI 2005 Manajemen Kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Helen Varney (1997)Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien. Proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan



kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider. Langkah-langkah dalam manajemen pelayanan kebidanan:



2.



a.



Langkah I : Pengumpulan Data



b.



Langkah II : lnterpretasi Data Dasar



c.



Langkah Ill: Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah Potensial



d.



Langkah IV: Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan Langkah



e.



Langkah V: Merencanakan Asuhan



f.



Langkah VI: Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman



g.



Langkah VII: Evaluasi



Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan



Menurut Gillies (1994), dalam Arwani (2006), mendefinisikan kepemimpinan berdasarkan kata kerjanya, yaitu to lead, yang mempunyai arti beragam, seperti untuk memandu (to guide), untuk menjalankan dalam arah tertentu (to run in a specific direction), untuk mengarahkan (to direct), berjalandidepan (to go at the head of), menjadi yang pertama (to be first), membuka permainan (to open play), dan cenderung kehasil yang pasti (to tend toward a de). Menurut McGregor, dikutip dari swanburg (2001), menyatakan ada empat variabel besar yang diketahui sekarang untuk memahami kepemimpinan, karakteristik pimpinan sikap, kebutuhan dan karakteristik lainnya dari bawahan, karakteristik dari organisasi, seperti tujuan, sruktur organisasi, keadaan asli, keadaan organisasi yang akan dibentuk, dan Ikeadaan sosial, ekonomi, dan politik lingkungan. McGregor menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan hubungan yang sangat kompleks yang selalu berubah dengan waktu seperti perubahan yang teadi pada manajemen, serikat kerja, atau kekuatan dari luar. Pol a dasar kepemimpinan Ada 2, yaitu : a). Kepemimpinan formal, adalah kepemimpinan yang bersifat resmi dalam organisasi, diatur sesuai pangkat, jabatan, herarki,dan struktur dalam organisasi. b). Kepemimpinan informal, adalah kepemimpinan yang tidak berdasarkan atas herarki, akan tetapi lebih di dasarkan pada pengakuan nyata dari orang - orang di sekitarnya



karena kemampuan mengangkat, kemampuan ilmu, kemampuan membina hubungan kerja, dan lain - lain. 3. Komponen peristiwa kepemimpinan ( Kison, 1989 ), terdiri atas : a). Pemimpin nilai, keterampilan, gaya atau tipe kemimpinan, serta presepsi terhadap diri dan perannya. b). Pengikut : kesiapan untuk dipengaruhi , kepercayaan pada pemimpin, serta pengalaman kerja sama. c). Situasi : harapan, sistem control, struktur tugas, waktu, dan budaya kerja. d). Proses komunikasi : tingkat keterbukaan e). Tujuan -tujuan :tujuan organisasi dan tujuan pribadi B.



Isu- Isu pelayanan kebidanan a.



Pengertian Isu



Isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi dan sebagainya, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya, kabar angin, desas desus.(KBBI). Isu adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan setiap orang mempunyai pendapat. Pendapat yang timbul akan bervariasi, isu muncul dikarekana adanya perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan. lsu Etik adalah suatu topik penting yang berhubungan dengan apa yang benar dan apa yang berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan kebidanan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi. Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya teknologi/ilmu



pengetahuan



masalah/penyimpangan yang



Menimbulkan



etik



sebagai



konflik



akibat



terhadap



kemajuan



nilai.



Arus



kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan mungkin saja akan terjadi juga dalam praktik kebidanan misalnya dalam praktik mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja di RS, Rumah



Bersalin atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidan yang praktik mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinanterjadinya penyimpangan etik Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi : a)



Perawatan intensif pada bayi. .



b)



Skreening terhadap bayi.



c)



Transplantasi bayi.



d)



Teknik reproduksi dan kebidanan.



e)



Dan lain-lain.



Etik berhubungan erat dengan profesi yaitu : a. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik. b. Otonomi bidan dan kode etik profesional. c. Etik dalam penelitian kebidanan. d. Penelitian tentang masalah kebidanan sensitif. b. lsu Pelayanan Kebidanan 1. lsu yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Dalam kode etik profesi bidan, bidan mempunyai kewajiban terhadap klien dan masyarakat sebagai berikut : a)



Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan



sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. b)



Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan



martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.. c)



Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,



tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. d)



Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,



menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.



e)



Setiap



bidan



dalam



menjalankan



tugasnya



senantiasa mendahulukan



kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama



sesuai dengan



kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal. Contoh Kasus : Di sebuah desa wilayah bidan X, bidan membuka praktik swasta mandiri. Suatu hari datang bersamaan 2 pasien ke bidan. Pasien satu datang dengan membawa mobil pribadi dengan tujuan untuk menyuntik KB. Pasien kedua datang dengan diantarkan oleh tukang becak dengan pengeluaran darah yang banyak dari jalan lahir. 2.



lsu Etik yang terjadi antara bidan dengan Teman Sejawat



Dalam kode etik profesi bidan terdapat kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya SebagaI berikut : a.



Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk



menciptakan suasana kerja yang serasi. b.



Setia bidan



dalam melaksanakan tugasny harus saling



menghormat



baik



terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya. Contoh kasus : Di suatu wilayah desa terdapat dua orang bidan yaitu bidan "A" dan bidan "B" yang sama-sama memiliki BPS dan ada persaingan diantara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan "B" yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan "A". Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan "B" menemukan letak sungsang dan bidan tersebut memutuskan menolong Persalinan tersebut. Sedangkan bidan "A" mengetahui hal tersebut. Jika bidan "B" tetap akan menolong persalinan tersebut, bidan "A" akan melaporkan bidan "B" untuk menjatuhkan bidan "B" karena dianggap melanggar wewenang profesi bidan. lsu moral : Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal. Konflik moral : Menolong persalinan persaingan atau dilaporkan oleh bidan"A".



sungsang untuk mendapatkan pasien demi



Dilema moral : Bidan "B" tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu pasien. Bidan "B" menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan "A" dengan dilaporkan ke lembaga yang berwenang. 3.



lsu Etik yang terjadi antara bidan dengan Tim kesehatan lainnya



Pengertiannya yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Kode etik profesi bidan menyebutkan bahwa Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya adalah : a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi. b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya. Contoh Kasus : Pada suatu wilayah desa terdapat terdapat bidan dan dokter umum yang sama-sama membuka praktik mandiri. Dokter merupakan dokter baru di wilayah tersebut. Banyak diantara warga masyarakat tersebut yang menyuntikkan KB dan memeriksakan kehamilan ke tempat praktik dokter umum. Bidan merasa tersaingi karena pasiennya tidak sebanyak pasien dokter tersebut. Akhirnya bidan melaporkan perihal tersebut kepada kepala puskesmas dan menyatakan keberatan dengan hadirnya dokter tersebut di wilayahnya. 4.



lsu Etik yang terjadi antara bidan dengan Organisasi



Profesi lsu etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topik masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan organisasi profesi karena terjadinya suatu hal-hal yang menyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan. Kode etik profesi bidan menyampaikan pesan bahwa kewajiban bidan terhadap profesinya meliputi : a. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. b. Setiap bidan wajib senantiasa



mengembangkan



diri dan meningkatkan



kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.



c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat mening: katkan mutu dan citra profesinya. Contoh Kasus : Datang seorang wanita GIP2AO hamil 9 bulan dengan keluhan sudah kontraksi dan mengeluarkan lendir darah dari jalan lahir ke BPS bidan "X". Hasil pemeriksaan bidan tensi ibu 150/90 mmHG. Pembukaan 3 cm. Protein urin ++. Bidan mengharuskan ibu dibawa ke Rumah Sakit saat itu juga tidak boleh ditunda karena ibu terdiagnosa inpartu dengan preeklamsia berat. Suami merasa keberatan dengan itu dan meminta bidan untuk mau menolong persalinan istrinya jika bidan tidak



mau



menolongnya suami memutuskan untuk pulang dengan meminta pertolongan paraji untuk persalinan istrinya. C.



lsu-lsu pada Kebijakan Kebidanan



Bagian ini merangkum temuan-temuan dari asesrnen situasional cepat mengenai status kebidanan di Indonesia (tabel 5). Sebuah perangkat WH068 menjadi dasar penilaian. Untuk tolok ukur ada skala 0-3. Berdasarkan umpan balik yang diberikan dalam satu lokakarya, Indonesia mendapat nilai keseluruhan 17 dari total nilai 36 yang mungkin diraih.



1



Prosedur perizinan ulang ada Ada prose3dur perizinan Bidan di indonesia dan



di



hubungkan



dengan ulang 5 tahunan yang dapat menjalani 2



peningkatan kompetesi dalam memastikan



adanya jenis



praktik. Prosedur ini berjalan kompetensi dan dinilai efektif.



jenjang



yang pendidikan



berkelanjutan dan ada (Diploma III atau rencana



untuk Diploma IV). Tidak



memastikan



bahwa jelas



prosedur ul;ang



bagaimana



perizinan diploma ini akan terkait



dengan disejajarkan dengan



praktik yang kompeten. kerangka kualifikasi Proses



ini



mencakup indonesia



pelaporan dirio, buktik kursus



dan kebidanan



buku log praktik dan lainnya poin



kredit



(para



untuk pelayanan)



pendidikan berkelanjutan



-pre-service,saat pelayanan -in-service,



dan



pendidikan berkelanjutan (CPD Di Indonesia) 2



Standar kurikulum pusat yang Sebuah berdasarkan



ketetapan kebidanan



berbasis berjalan



dan



mencapai tujuan yang telah kompetesi



sudah estándar



cukup



disusun,



pada



kurikulum Proses revisi telah



diperbarui



diimplementasikan. untuk



melakukan



teratur sudah dilakukan



dan tersedia. Ikatan Bidan berfariasi Proses Indonesia tinjauan memberikan



telah lembaga



satu pelatihan



masukan dan



lainnya.



bagi penyusunan standar Akreditasi ini, bukti



namun



suda



tidakada hada, namun sejauh untuk mana



ini



akan



menunjukkan



bahwa ditegakkan menjadi



estándar ini akan dapat ukuran keberhasilan memenuhi



kebutuhan mekanisme



ini.



indonesia atau menjadi Program DIII belum kurikulum



yang



tepat ditingkatkan



untuk tujuannya. Proses menjadi standarisasi



S1. Ada



kurikulum masukan



bahwa



ini sekarang sedangg di pemerintah tahap



awal Indonesia



perkembangannya



menginginkan kebidanan menjadi kursus kejuruan jika kebidan



ingin



di



akui sebagai profesi, harus



di



dukung



kualifikasi



di



tingkat S1 atau lebih 3



Area-area klinis menyediakan penelitian menunjukkan Sebelum registrasi, layanan kebidanan berkualitas bahwa kualitas layanan sebuah uju klinis dan



semua



pengalaman



di Kesehatan dalam area terstruktur



perlukan oleh siswa kebidanan klinis termasuk



bervariasi.



Uji objektif



dan dilakukan



dukungan kompetesi menunjukkan pengetahuan online



pengawasan untuk siswa.



hasil



buruk.



menunjukkan



Hal



ini dalam



7



bidang



bahwa kompetensi. Bentuk



pelatihan dan dukungan ujian kompetensi ini pengawasan diperkuat



perlu baru



saja



dilaksanakan



dan



hasilnya mengecewakan dan hanya



separuh



pelamar



yang



berhasil lulus 4



Aturan telah di buat dan di Adapun pekerjaan suda h Adanya kebutuhan patuhi disemua kabupaten atau ada tapi jumlah sekarang untuk melatih atau kota, dengan hanya sedikit di daerah



yang



bawah



mengalami dibutuhkan,



kekurangan staf



merespon



yang menarik untuk untuk



bidan mengisi



kebutuhan kesenjangan,



layanan di semua daerah misalnya di bidang di seluruh indonesia.



manajemen, pengajaran



dan



pengawasan. 5



Deskripsi



pekerjaan



spesifik



untuk



yang Deskripsi



pekerjaan Ada



kebingungan



praktik bidan di semua tingkatan mengenai



kebidanan tela hada. Deskripsi pelayanan tidak jelas dan perbedaaan



antara



berbasis bukti, dan tela hada di tidak memuat pernyataan deskripsi pekerjaan semua



daerah



masyarakat



termasuk



di mengenai



estándar dan



dokumentasi



minumum



praktik yang sering tidak



kebidanan



diperbahrui. Kedepannya hal ini harus di tangani



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi dan manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan (Permenkes 149 pasal 8). Bidan sebagai seorang pemimpin harus ; a. Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan. b. Melaksanakan tanggung jawab



kepemimpinan dalam praktik kebidanan di



masyarakat. c. Mengumpulkan,



menganalisis



dan



menggunakan



data



serta



mengimplementasikan upaya perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat. d. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara



proaktif, dengan



perspektif luas dan kritis. e. Menginisiasi dan berpartisipasi dalam



proses perubahan dan pembaharuan



praktik kebidanan. Pelayanan kebidanan merupakan kesehatan



untuk



meningkatkan



salah



satu



kegiatan



dalam pembangunan



kesadaran, kemauan, kemampuan, hidup sehat



dan mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan masyarakat, turut membantu menghasilkan generasi bangsa yang cerdas. Pelayanan yang demikian karena pelayanan kebidanan ditujukan kepada perempuan sejak masa sebelum konsepsi, masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan balita. Tentu saja pelayanan kebidanan yang berkualitas akan member hasil yang berkualitas, yaitu kepuasan pelanggan maupun provider dan pelayanan yang bermutu. Untuk pelayanan yang berkualitas tersebut diperlukan seorang pemimpin yang dapat meningkatkan terus mutu



pelayanan kebidanan yang diberikan oleh



organisasinya dan



pelayanan yang



diberikan harus berorientasi pada mutu. Dalam pelayana kebidanan banyak harapan yang difokuskan oleh orang yang berbeda dan bekerja sama dalam pelayanan kebidanan dan kepada bidan itu sendiri. Para pelanggan internal dan eksternal menginginkan bidan dapat memberi pelayanan yang berkualitas. Selain keterampilan dan pengetahuan diperlukan kematangan pribadi bidan dalam member pelayanan karena bidan juga menjadi tokoh masyarakat dan panutan bagi kaum wanita. Untuk itu bidan perlu memperhatikan poin - poin berikut ini untuk mengembangkan kematangan dirinya yaitu: Teliti ; Bertanggu jawab; Jujur; Disiplin tinggi; Hubungan manusia yang efektif; Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;



Memahami



penyelenggaraan



standar praktek



profesi



kebidanan;



Mengerti



asas



dan



tujuan



kebidanan; Bekerja berdasarkan ketentuan dan landasan



hukum pelayanan kebidanan B. Saran Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA Adapted from Module 1 of the Strengthening Midwifery Toolkit ( Module 1 : Strengthening Midwifery A Background Paper) WH0;2011 Tools is in Module 1 of the Strengthening Midwifery Toolkit ( Module 1 : Strengthening Midwifery A Background Paper) WH0;2011 Susanti Santi,S .ST,M.Kes . 2015. Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta Timur ; CV Trans Info Media