Kelompok 1 STRUKTUR PASAR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah



Dosen Pengampu



EKONOMI MANAJERIAL



SEHANI, SE, MM



STRUKTUR PASAR



Disusun Oleh : Ahmad Muzfar



(11970113590)



Lestia Rini Saragih



(11970124968)



Lili Permata Ananda



(11970123683)



M. Ricky Prasetia



(11970115266)



MANAJEMEN C FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ STRUKTUR PASAR”. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang tulus kepada : 1. Ibu SEHANI, SE, MM Ag selaku dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Dan juga kepada teman-teman beserta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,Penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini Penulis mohon maaf yang sebesarbesarnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Pekanbaru,



April 2021 Penulis



(Kelompok 1)



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Rumusan Masalah......................................................................................1 C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3 A. Pengertian Struktur Pasar..........................................................................3 B. Asumsi-Asumsi Yang Melandasi Terbentuknya Pasar.............................3 C. Pasar Persaingan Sempurna.......................................................................6 D. Pasar Monopoli..........................................................................................17 E. Pasar Monopolistik....................................................................................23 F. Pasar Oligopoli..........................................................................................28 BAB III PENUTUP..........................................................................................36 A. Kesimpulan................................................................................................36 DAFRAR PUSTAKA.......................................................................................38



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar merupakan sebuah tempat yang berisi interaksi antara pembeli dan penjual atas suatu barang atau jasa tertentu, yang akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan harga pasar. Seiring dengan majunya perkembangan zaman, jumlah pasar yang tersedia untuk masyarakat semakin bertambah dan juga berkembang seiring dengan tumbuhnya permintaan dan penawaran . Aktivitas ekonomi yang dilakukan di pasar pada dasarnya produsen



dan



konsumen.



Kedua



subjek



tersebut



masing-



masingmempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang dipasar. Selain produsen dan konsumen, struktur pasar juga sangat mempengaruhi pembentukan harga, penawaran dan permintaan pasar. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan struktur pasar? 2. Apa asumsi yang mendasari terbentuknya pasar? 3. Apa itu dengan pasar persaingan sempurna? 4. Apa itu dengan pasar monopoli? 5. Apa itu dengan pasar monopolistic? 6. Apa itu dengan pasar persaingan oligopoly? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian struktur pasar 2. Mengetahui



dan



memahami



asumsi-asumsi



yang



mendasari



terbentuknya pasar 3. Mengetahui dan memahami mengenai pasar persaingan sempurna 4. Mengetahui dan memahami mengenai pasar monopoli 1



5. Mengetahui dan memahami mengenai pasar monopolistic 6. Mengetahui dan memahami mengenai pasar oligopoli



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Struktur Pasar Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi adalah sebuah



tempat



bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli produk barang dan atau jasa. Struktur pasar (market structure) adalah suatu variabel yang menunjukkan karakteristik dan kondisi suatu pasar seperti jumlah pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta keadaan rintangan pasar. Struktur pasar terkait jumlah dan ukuran distribusi perusahaan dalam pasar serta mudah atau sulitnya masuk dan keluar dari pasar. Terdapat empat struktur pasar dipandang dari banyaknya penjual atau produsen di pasar itu, yaitu persaingan sempurna (pure or perfect competition),



persaingan



monopolistik



(monopolistic



competition),



oligopoli (oligopoly), dan monopoli (monopoly). B. Asumsi-Asumsi Yang Melandasi Bentuk Pasar Penerima harga N



Asumsi-



o



asumsi



Penentu Harga (Price Makers)



(Price Takers) Persainga n



Monopolisti k



sempurna Struktural: Banyakny 1 a Penjual 2 Kondisi Biaya



Banyak



Banyak



Oligopoli



Monopoli



Beberapa



Satu



Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa output yang



menurun



3



dalam



produksi



jangka



pendek



(diminishing returns), akan menyebabkan biaya marjinal (SMC) meningkat. Asumsi ini tidak penting dalam pasar oligopoli dan monopoli, karena biaya marjinal yang konstan atau menurun mungkin saja terjadi, meskipun Banyakny



output dalam produksi jangka pendek menurun. Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa terdapat



a Pembeli



banyak pembeli, sehingga dominasi kekuatan dalam keputusan harga tidak dapat dilakukan oleh satu atau beberapa pembeli yang kuat. Dalam kasus apabila hanya terdapat beberapa pembeli yang kuat dan mampu



3



mempengaruhi harga beli, maka pasar dikatakan berada dalam



situasi



oligopsoni (oligopsony),



sedangkan



apabila hanya terdapat satu pembeli tunggal yang mampu mempengaruhi harga beli dikatakan bahwa Kondisi 4



Permintaa



n Perilaku: Fungsi Tujuan



pasar berada dalam situasi monopsoni (monopsony). Substitusi Substitusi Substitusi Tidak ada sangat Identik terbatas substitusi serupa Untuk



semua



bentuk



pasar



diasumsikan



bahwa



perusahaan ingin memaksimumkan keuntungan jangka pendek (short-run profit maximization). Asumsi ini mungkin tidak tepat untuk pasar oligopoli, di mana



5



horizon



waktu



biasanya



jangka



panjang,



karena



keuntungan jangka pendek yang tinggi akan merangsang pesaing-pesaing 6



baru



memasuki



pasar



sehingga



Variabel



menyebabkan pasar berubah menjadi lebih kompetitif Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa



Strategi



perusahaan dapat menyesuaikan harga dan kuantitas yang ditawarkan, kecuali untuk pasar persaingan sempurna apabila harga telah berada dalam kondisi keseimbangan pasar, maka perusahaan hanya mengatur



4



kuantitas produk yang ditawarkan. Perusahaan yang berada dalam pasar bukan persaingan sempurna mungkin juga dapat menyesuaikan usaha-usaha promosi mereka, disain produk, dan saluran distribusi, dan oleh karena itu mereka dapat menyesuaikan harga jual dan 7



Ekspektas i



kuantitas produk yang ditawarkan. Tidak ada, karena Pesaing-pesaing



dari terdapat



banyak



Tidak



mungkin



ada,



mengabaikan



karena



atau



tidak ada



menyesuaikan



substitusi



dengan



untuk



tindakantindakan



produk-



perusahaan,



produk



tergantung pada



yang



pasar, dengan kata lain



apakah



dihasilka



setiap perusahaan hanya



mempengaruhi



n oleh



memiliki pangsa pasar



atau tidak



perusaha



mempengaruhi



an



tujuan-tujuan



monopoli



pesaing itu.



.



Reaksi



perusahaan sejenis dalam



Pesaing



pasar



persaingan



sempurna



dan



pasar



persaingan monopolistik. Perusahaan-perusahaan yang ada itu, semuanya relatif



(market relatif



kecil



terhadap



share) kecil,



yang



sehingga



tindakantindakan



dari



perusahaan



satu



Produsen



oleh



produk-



tidak



yang



diketahui



perusahaan yanglain.



produk monopoli hanya ada satu, sehingga tidak ada pesaing dalam



5



pasar monopoli .



C. Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah model pasar dimana di dalam pasar tersebut terdapat banyak produsen dan konsumen, produk yang diperjual-belikan bersifat homogeny, setiap produsen bebas keluar masuk pasar, factor produksi dapat bergerak secara bebas dan masing-masing produsen juga konsumen memiliki informasi yang lengkap tentang kondisi pasar tersebut. Suatu pasar persaingan sempurna dikatakan ada, apabila terdapat beberapa karakteristik berikut: 1.



Produk dari setiap perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah identik terhadap produk dari setiap perusahaan lain. Kondisi ini menjamin bahwa pembeli berada dalam keadaan indiferen (indifferent), sama menyukai produk dari perusahaan yang satu dibandingkan dengan produk dari perusahaan lain. Dengan demikian pasar persaingan sempurna dicirikan melalui suatu komoditi yang homogen (standardisasi sempurna) yang dijual di pasar itu.



2.



Terdapat banyak perusahaan dan konsumen di pasar dan masingmasing relatif kecil terhadap pasar. Oleh karena perusahaan di pasar ini relatif kecil (pangsa pasarnya relatif kecil), maka apa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan tidak akan berdampak terhadap kondisi pasar secara keseluruhan. Dalam hal ini, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bertindak sebagai pengambil harga (price taker). Artinya, perusahaan akan menjual produknya pada harga yang berlaku di pasar. Penentuan harga lebih rendah atau lebih tinggi dari harga pasar berdampak pada proses penyesuaian harga kembali ke harga pasar seperti yang dijelaskan di atas.



6



3.



Tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar pasar, oleh karenanya perusahaan dapat bebas masuk maupun keluar pasar. Artinya, tidak ada persyaratan khusus bagi perusahaan untuk bisa masuk dan beroperasi di pasar. Tidak ada hambatan pemerintah atas harga, output, masuk pasar, dll.



4.



Setiap perusahaan memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk dan pasar. Dengan demikian masing-masing perusahaan dalam pasar persaingan sempurna mengetahui metode produksi yang meminimumkan biaya total produksi (least cost combination method), harga output, dan harga input. Asumsi tentang informasi yang lengkap ini dibuat untuk keperluan analisis saja, dan tidak perlu untuk pengembangan teori persaingan sempurna.



a. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk ditentukan pada perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar produk itu. Kurva permintaan pasar sebuah produk secara



sederhana



merupakan



penjumlahan



horizontal



kurva



permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut. Jika harga pasar suatu produk ditentukan oleh kurva permintaan dan penawaran pasar produk itu, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan pengambil harga (price taker). Artinya perusahaan tersebut menerima harga dari produk tersebut apa adanya dan tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah tingkat output dan penjualan produknya. Karena produk semua perusahaan tersebut bersifat homogen suatu perusahaan tidak dapat menjual produk tersebut daiatas harga pasar, jika tidak perusahaan akan kehilangan pelanggannya. Kurva : Tingkat Harga Keseimbangan dan Tingkat Permintaan yang dihadapi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna



7



P



S



55



E



45



$45



35 25



D



15 250



300



350



400



450



500



Kurva Permintaan Pasar



P D



0



1



2



3



4



Kurva Permintaan Perusahaan



Penjelasan : Harga keseimbangan bagi produk tersebut, P = $ 45 ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna (yaitu dalam perpotongan D dan S) yang ditunjukan oleh titik E. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan



8



kurva permintaan yang elastisitasnya takterhingga, yaitu d, pada tingkat P = $ 45. Karena perusahaan itu dapat menjual berapa pun produk yang dihasilkannya pada tingkat P = $ 45, perubahan dalam pendapatan total untuk setiap perubahan dalam unit atau pendapatan marginal ((MR) juga sama dengan $ 45. Dengan meletakkan QD sama dengan QS, kemudian mencari solusi untuk P, kita peroleh : QD = QS Harga keseimbangan bagi produk tersebut, P = $ 45 ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna (yaitu dalam perpotongan D dan S) yang ditunjukan oleh titik E. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan kurva permintaan yang elastisitasnya takterhingga, yaitu d, pada tingkat P = $ 45. Karena perusahaan itu dapat menjual berapa pun produk yang dihasilkannya pada tingkat P = $ 45, perubahan dalam pendapatan total untuk setiap perubahan dalam unit atau pendapatan marginal ((MR) juga sama dengan $ 45. Dengan meletakkan QD sama dengan QS, kemudian mencari solusi untuk P, kita peroleh : QD = QS 625 - 5P = 175 + 5P 450 = 10P P = $45 Dengan mensubstitusikan P = $45 ke dalam fungsi permintaan atau penawaran dan mencari solusi untuk Q, kita memperoleh sbb : QD = 625 - 5P = 625 - 5(45) = QS = 175+5P = 175 + 5(45) = 400 Jika harga keseimbangan P = $45, maka sebuah perusahaan persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau yang elastisitasnya tak terhingga, ditunjukkan oleh d pada P = $45 dalam Figur 8-1. Perusahaan tersebut hanya perlu menentukan berapa kuantitas



9



produk yang harus dihasilkan pada tingkat harga P = $45 agar dapat memaksimumkan laba iotalnya. Bagaimana cara perusahaan tersebut menentukan kuantitas akan dibahas dalam bagian berikutnya. Sementara ini, anggaplah terdapat 100 perusahaan yang identik dalam pasar ini,masing-rnasing menghasilkan 4 unit produk pada P = $45. Jika satu dari perusahaan tersebut meningkatkan outputnya sebanyak 25 persen, kuantitas total produk X yang dijual dalam pasar ini hanya meningkat 1 unit, dari 400 menjadi 401, dan P akan turun dari $45 menjadi $44,99. Jika ada 1.000 perusahaan, P hanya akan turun dari $45 menjadi $44,99; dan jika terdapat 10.000 perusahaan, harga akan turun menjadi $44,999. Tentu saja, jika seluruh perusahaan meningkatkan outputnya, kurva penawaran pasar akan bergeser ke kanan dan memotong kurva permintaan pada tingkat harga keseimbangan yang lebih rendah. Tetapi, jika hanya terdapat satu perusahaan yang mengubah jumlah outputnya, kita dapat dengan aman mengasumsikan bahwa dampaknya terhadap harga keseimbangan sangatlah kecil (artinya, perusahaan itu merupakan price taker). Dengan demikian, kita dapat menggambarkan kurva permintaan produk yang dihadapi oleh suatu perusahaan bersifat horizontal. Jika harga produk bersifat tetap, perubahan dalam pendapatan marginal (marginal revenue—MR) juga bersifat tetap dan sama dengan harga produk tersebut. Dengan kata lain, bagi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. P = MR



b. Keseimbangan Jangka Pendek Keseimbangan jangka pendek merupakan tingkat output dimana laba maksimum dalam jangka pendek tercapai. Gambar dibawah ini menunjukkan



bagaimana



keseimbangan



jangka



pendekdengan



pendekatan total yang menggunakan kurva TR dan TC terjadi. Dengan



10



TR dan TC jangka pendek tertentu, laba maksimum tercapai ketika selisih TR dan TC terbesar. Secara grafis, hal ini tercapai pada titik (yang menunjukkan suatu tingkat output) dimana jarak antara TR dan TC adalah terbesar. Jarak terbesar antara dua buah kurva akan tercapai pada titik dimana kemiringan pada masing-masing kurva pada titik tersebut adalah sama besar. TR,TC



TC TR Kerugian (-π) maksimum



E1 E2



0



Q1



Q2



Q3



Keuntungan



Q4



(π) maksimum Kuantitas



Dengan kurva TR dan TC hipotetis pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa jarak terbesar tercapai pada titik yang menunjukkan tingkat output sebesar Q1 dan Q3. Namun pada Q1, TC di atas TR yang berarti biaya total lebih besar dari penerimaan total, sehingga bukan kuntungan maksimum yang dicapai tetapi kerugian maksimum. Sedangkan pada Q3, TR di atas TC atau penerimaan total lebih besar dari biaya total yang berarti laba yang diperoleh merupakan laba maksimum. Dengan kata lain, tingkat output sebesar Q3 merupakan tingkat output optimum. Adapun besarnya laba adalah sebesar jarak TR dan TC, yaitu selisih besar TR pada tingkat output Q3 dan besar TC pada tingkat output yang sama (atau E1E2). Dengan menggunakan pendekatan rata-rata dan marjinal, keseimbangan jangka pendek ditentukan dengan menggunakan kurva AC, MR dan MC. Seperrti ditunjukkan dalam Gambar di bawah ini



11



keseimbangan tercapai pada titik E dimana pada titik tersebut MR = MC. Dengan mengacu pada pendekatan total, telah diketahui bahwa laba maksimum tercapai pada saat jarak kurva TR dan TC terbesar, yaitu ketika kemiringan kedua kurva sama besar. Kemiringan kurva TR menunjukkan besarnya MR dan kemiringan



kurva TC



menunjukkan besarnya MC, maka dapat dikatakan bahwa pada saat jarak TR dan TC terbesar pada saat itu akan terjadi MR = MC.



Pada saat MR = MC, akan sama saja bagi perusahaan untuk menambah output atau tidak karena tambahan biaya yang dikeluarkan sama dengan tambahan penerimaan yang dihasilkan dari menambah output. Dengan demikian, tidak ada insentif bagi perusahaan untuk menambah output. Namun kalau perusahaan tetap akan menambah output yang terjadi adalah tambahan penerimaan akan lebih kecil dari tambahan biaya (MR < MC) karena tingkat produktivitas per unit input yang semakin menurun. Dalam kondisi ini, jelas tidak menguntungkan bagi perusahaan bila menambah output karena justru kerugian yang akan diperoleh. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat pertama bagi tercapainya laba maksimum adalah MR = MC. Ini disebut sebagai syarat pasti (necessary condition). Mengingat bahwa ada dua titik yang menunjukkan kondisi dimana MR = MC (yaitu output sebesar Q1 dan Q3 pada) dan hanya satu titik saja yang menghasilkan laba maksimum (yang lainnya adalah kerugian



12



maksimum), maka perlu syarat tambahan untuk menunjuk titik yang menghasilkan laba maksimum, yaitu bahwa pada saat itu TR > TC yang terjadi ketika MC memotong MR dari bawah. Ini disebut sebagai syarat cukup (sufficient condition). Syarat tercapai laba maksimum dapat dituliskan sebagai berikut: 



MR = MC (syarat pasti)







o



Ketika MR > MC, meningkatkan Q



o



Ketika MR = MC, mempertahankan Q



o



Ketika MR < MC, mengurangi Q



TR > TC (syarat cukup) Ketika TR > TC, laba akan naik. Secara matematis, syarat pasti dan syarat cukup ini dapat dituliskan



seperti di bawah ini: 



Syarat pasti tercapai ketika turunan pertama (First Order Condition) TR dan TC sama dengan nol ∂ π ∂ TR ∂ TC ∂TR ∂TC = = =0 atau = atau MR=MC ∂x ∂x ∂x ∂x ∂x







Syarat cukup dicapai ketika turunan kedua (second order codition) bernilai positif ∂2 π ∂2 TR ∂2 TC ∂2 TR ∂2 TC = − 100, misal 200) MC = 4 + 1/50 (200) =8 MC > P perusahaan rugi karena bila Qs > 100, menambah output berarti menambah kerugian. D. Pasar Monopoli Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk ( barriers to entry) ke pasar. Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.



Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-syarat jual-beli yang ditentukan penjual.



2.



Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya, aliran listrik. Aliran listrik tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti tetapi sifatnya berbeda, misalnya, lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan fungsi aliran listrik untuk menyalakan TV, seterika, dan sebagainya.



3.



Terdapat hambatan masuk ke pasar. Hambatan ini bisa berbentuk undangundang,



memerlukan



teknologi



yang



canggih,



dan



memerlukan modal yang sangat besar. 4.



Sebagai penentu harga (price setter). Dengan mengendalikan tingkat produksi dan volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga yang dikehendaki.



Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah : a. Memiliki bahan mentah strategis atau pengetahuan teknis produksi yang spesifik. Perusahaan monopoli umumnya menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Sebagai contoh, Pertamina.



17



b. Hak paten produk atau proses produksi. Dengan pemberian hak paten akan melidungi perusahaan atau pihak-pihak pencipta suatu produk dari peniruan pihak-pihak lain. c. Terdapat skala ekonomis. Pada beberapa kegiatan ekonomi, dengan menggunakan teknologi modern, produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Ini berarti bahwa pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi minimum, jumlah produksi adalah hampir sama dengan jumlah permintaan riel di pasar. Dengan sifat skala ekonomis demikian, pada tingkat produksi yang sangat tinggi, perusahaan dapat menurunkan harga. Keadaan seperti ini mengakibatkan perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. Perusahaan jasa umum, seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan perusahaan kereta api adalah contoh-contoh industri yang memiliki sifat skala ekonomis seperti diterangkan di atas. d. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah. Melalui peraturan pemerintah, dapat diberikan kekusaan monopoli kepada perusahaanperusahaan atau lembaga-lembaga tertentu. a.



Keseimbangan atau Maksimisasi Keuntungan Monopol Jangka Pendek Analisis keuntungan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu: 1.



Pendekatan TR-TC Dalam jangka pendek, pengusaha monopoli akan mencapai keuntungan maksimum jika ia memproduksi dan menjual pada tingkat output di mana perbedaan positif antara TR dan TC adalah paling besar. Atau ia meminimumkan kerugian jika perbedaan negatif antara TR dan TC paling kecil. Secara grafis, keuntungan



18



maksimum pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan dalam gambar berikut. TC



TR,TC B



TR



Keuntungan Maksimum



TC A Q1



Q2



Q3



Pada gambar terlihat bahwa disebelah kiri titik A dan disebelah kanan titik B, TC berada diatas TR, berarti biaya total melebihi nilai penjualan total sehingga perusahaan menderita kerugian. Dengan kata lain, keuntungan hanya diperoleh antara titik A dan titik B. 2.



Pendekatan MR-MC Sesuai dengan dalil keuntungan, bahwa keuntungan maksimum akan dicapai ketika pengusaha memproduksi dan menjual produknya pada tingkat dimana MR sama dengan MC MC=S P



E AC



C 0



MR Q1



Q2



Q3



Dalam pasar monopoli harga ditentukan oleh satu penjual yang berkuasa dan keuntungan maksimum diperoleh saat MR = MC



19



b. Keseimbangan Dalam Jangka Panjang Dalam jangka panjang, perusahaan monopolis mempunyai kemampuan



untuk



mengembangkan



skala



produksinya



untuk



menghasilkan laba maksimum. Dengan adanya rintangan bagi perusahaan lain, monopolis dapat mempertahankan laba super normalnya.



Namun



demikian,



ada



kemungkinan



perusahaan



monopolis hanya memperoleh keuntungan normal (π = 0) dalam jangka panjang. Seperti terlihat dalam gambar 11.5, titik keseimbangan E yang terjadi pada saat LMR = LMC menghasilkan tingkat output sebesar Q* dan harga output sebesar P*. Dengan tingkat biaya yang dimiliki perusahaan sebesar LAC, terlihat bahwa biaya per unit output pada tingkat output Q* adalah sebesar CQ* yang besarnya adalah sama dengan harga 0P*. Dengan demikian, keuntungan per unit output yang diperoleh perusahaan adalah sama dengan nol dan keuntungan total juga akan sama dengan nol. Di sini dikatakan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan normal.



LMC



P.C P



LAC



C



E 0



Q*



LMR



D



Q



c. Contoh Soal Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3. Persamaan kurva permintaan pasar terhadap produk (barang



20



X) yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tersebut adalah P = 500 – 10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan: 



Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.







Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba maksimum/rugi minimum).







Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.



Penyelesaian :  Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli sama dengan persamaan kurva permintaan pasar, yaitu: P = 500 – 10Q. Karena di pasar monopoli hanya ada satu perusahaan yang beroperasi.  Harga dan jumlah barang pada kondisi keseimbangan perusahaan monopoli tercapai pada saat MR = MC. MR =



∂TR ∂Q



TR = P x Q = (500 – 10Q)Q = 500Q – 10Q2 MR =



∂TR = 500 – 20Q ∂Q



TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3 MC =



∂TC = 200 – 20Q + 3Q2 ∂Q MR=MC



500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q2 3Q2 = 300 Q2 = 100 Q = ± 10



21



Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara sistematis adalah Q = - 10 dan Q = 10. Jumlah barang yang tidak mungkin bernilai negative, maka jumlah barang keseimbangan perusahaan monopoli adalah 10 unit. Harga



keseimbangan



perusahaan



monopoli



dapat



ditentukan dengan memasukkan jumlah barang (Q) ke dalam persamaan permintaan perusahaan monopoli, yaitu: P



= 500 – 10Q = 500 – 10(10) = 400







Menentukan keuntungan maksimum/kerugian minimum. π



= TR – TC



TR



=PxQ = 400 (10) = 4.000



TC



= 250 + 200Q – 10 Q2 + Q3 = 250 + 200(10) – 10(10)2 + (10)3 = 2.250



π



= 4.000 – 2.250 = 1.750 Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli



memperoleh keuntungan maksimum pada produksi barang X sebanyak 10 unit dan harga barang X sebesar 400.



E. Pasar Monopolistik Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung



22



unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna. Secara umum, pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya ( differentiated product). Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik selengkapnya adalah sebagai berikut: 1.



Terdapat banyak penjual. Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama.



2.



Produknya tidak homogen ( berbeda corak). Produk perusahaan persaingan monopolistik berbeda coraknya dan secara fisik mudah untuk membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada pasar persaingan sempurna. Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa pembungkusannya, cara pembayaran dalam pembelian, pelayanan penjualan, dan sebagainya. Karena



perbedaan



perusahaanperusahaan



corak persaingan



tersebut monopolistik



maka tidak



produk bersifat



substitusi sempurna. Mereka hanya bersifat substitusi dekat (close substitute) . Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi sumber kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik. 3.



Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga. Kekuatan mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan oligopoly. Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk. Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat lebih menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum kenaikan



23



harga. Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga, belum tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang dihasilkan. 4.



Masuk ke dalam industry pasar relative mudah. Masuk ke dalam pasar persaingan monopolistik tidak seberat masuk pasar monopoli dan oligopoly tetapi tidak semudah masuk pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan , (1) modal yang diperlukan relatif besar dibandingkan dengan perusahaan pada pasar persaingan sempurna dan (2) harus menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.



5.



Persaingan promosi penjualan sangat aktif. Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan.. Oleh karena itu untuk menarik para pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi, memperbaiki



pelayanan,



mengembangkan



desain



produk,



meningkatkan mutu produk, dan sebagainya a. Keseimbangan Jangka Pendek Kurva permintaan perusahaan persaingan monopolistik merupakan peralihan dari kurve permintaan perusahaan persaingan sempurna dan kurve permintaan perusahaan monopoli. Jadi, kurve tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah. Ini berarti bahwa elastisitas permintaannya lebih kecil dari elastisitas permintaan perusahaan persaingan sempurna tetapi lebih besar dari elastisitas



permintaan



perusahaan



monopoli.



Analisis



keseimbangan pada perusahaan persaingan monopolistik sama dengan analisis pada perusahaan monopoli. Bedanya, permintaan yang dihadapi perusahaan monopoli adalah seluruh permintaan pasar, sedang yang dihadapi perusahaan persaingan monopolistik adalah sebagian dari permintaan pasar.



24



b. Keseimbangan Jangka Panjang Setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang lebih sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti bahwa masuknya perusahaan perusahaan baru mengakibatkan kurve permintaan



dan tentunya juga kurve MR perusahaan



persaingan



monopolistik



bergeser



ke



kiri.



Masuknya



perusahaanperusahaan baru akan berlangsung terus sehingga perusahaan hanya menerima keuntungan normal. Jadi, dalam jangka



panjang,



perusahaan



dalam



pasar



persaingan



monopolistik hanya menerima keuntungan normal, seperti halnya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna



Gambar diatas menunjukkan bahwa P* adalah sama dengan biaya total ratarata (ATC) yang berarti perusahaan memperoleh keuntungan normal. Sifat perusahaan persaingan monopolistik ketika memperoleh keuntungan normal berbeda



25



dengan sifat perusahaan persaingan sempurna yang juga ketika memperoleh keuntungan normal. Perbedaan tersebut adalah : a. Harga jual produk dan biaya produksi pada perusahaan persaingan monopolistik lebih tinggi dibanding pada perusahaan persaingan sempurna, dan b. Kegiatan



produksi



pada



perusahaan



persaingan



monopolistik belum mencapai tingkat optimal ( tingkat produksi dengan biaya per unit paling rendah) c. Contoh Soal Diketahui



fungsi



permintaan



invers



untuk



produk



perusahaan persaingan monopolistik ditentukan oleh P = 100 – 2Q dan fungsi biaya ditentukan oleh C(Q) = 5 + 2Q. Tentukan harga dan kuantitas yang memaksimalkan laba dan laba maksimal? Penyelesaian: Menggunakan rumus penerimaan marginal untuk permintaan invers linear dan rumus untuk biaya marginal, kita melihat bahwa MR = 100 – 4Q dan MC = 2. Selanjutnya, kita tetapkan MR = MC untuk menemukan tingkat keluaran yang memaksimalkan laba: 100 – 4Q = 2 atau 4Q = 98. Pemecahan Q menghasilkan keluaran yang memaksimalkan laba dari Q* = 24,5 unit. Harga yang memaksimalkan laba ditemukan dengan menetapkan Q = Q * dalam fungsi permintaan invers. P* = 100 – 2 x 24.5 = 51. Dengan demikian, harga yang memaksimalkan laba adalah $51 per unit. Kemudian, laba adalah perbedaan antara penerimaan dan biaya: 𝜋 = 𝑃∗𝑄∗ − 𝐶(𝑄∗) = (51)(24,5) − [5 + 2(24,5)]



26



= $1.19550 d. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik Kelebihan pasar monopolistis. 



Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.







Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen



untuk



selalu



melakukan



inovasi



dalam



menghasilkan produknya. 



Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.







Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.



Kekurangan pasar monopolistis 



Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.







Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.







Pasar



ini



mendorong



produsen untuk



selalu



berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen. 27



F. Pasar Oligopoli Apabila dalam suatu pasar hanya terdapat beberapa penjual yang mendominasi pasar, serta tindakan dari salah satu perusahaan akan menyebabkan perusahaan lain bereaksi, maka pasar itu ditandai dengan struktur oligopoli (oligopoly). Apabila hanya terdapat dua perusahaan dalam pasar itu, maka disebut duopoli, sehingga duopoli merupakan bentuk khusus dari oligopoli yang hanya terdiri dari dua perusahaan dalam pasar itu. Dibawah ini diuraikan secara lebih jelas mengenai karakteristik pasar oligopoli secara lebih jelas 1. Terdapat sejumlah kecil perusahaan yang menguasai pasar. Berdasarkan jumlah perusahaan, struktur pasar ini dibedakan menjadi duopoli, yaitu jika hanya terdapat dua perusahaan dalam pasar, dan oligopoli jika terdapat lebih dari dua perusahaan. Masing-masing perusahaan dapat bertindak secara independen atau sendiri-sendiri dalam upayanya menguasai pasar. Perusahaan-perusahaan juga dapat bekerja sama secara diam-diam untuk menguasai pasar. Kedua hal ini akan berdampak di dalam pencapaian kondisi keseimbangan masingmasing perusahaan. Tentang hal ini akan dijelaskan kemudian terkait dengan bentuk kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam pasar. 2. Ada interdependensi (saling ketergantungan) antar perusahaan. Adanya saling ketergantungan ini menyebabkan tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan dapat berpengaruh terhadap perusahaan lain atau pesaingnya, dan sebaliknya tindakan pesaing akan mempengaruhi perusahaan terkait. Karena jumlahnya yang relatif sedikit, maka tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan dapat dengan cepat diketahui oleh perusahaan pesaing dan pesaing akan mengambil tindakan antisipasi atau tindakan balasan atau mengikuti tindakan yang dilakukan perusahaan tersebut.



28



3. Melakukan persaingan bukan harga (non price competition). Terkait dengan adanya saling ketergantungan antar perusahaan, maka bisa dibayangkan akan terjadi perang harga (price war) bila satu perusahaan menurunkan harga dan hal itu diikuti oleh perusahaan lain. Selanjutnya, perusahaan tersebut akan menurunkan harga lebih rendah lagi sebagai respon dari tindakan pesaingnya yang juga menurunkan harga. Oleh karena itu, untuk menghindari perang harga semacam ini, perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli melakukan persaingan pada aspek lain selain harga. Perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam pasar oligopoli dapat menghasilkan produk yang homogen atau produkdiferensiasi, dan dapat berperilaku nonkooperatif atau berperilaku kooperatif dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan harga produk dan kuantitas output yang dihasilkan. Dengan demikian dalam pasar oligopoli paling sedikit terdapat empat jenis struktur pasar oligopolistik, yaitu: (1) beberapa perusahaan oligopoli yang memproduksi produk homogen dan berperilaku nonkooperatif, (2) beberapa perusahaan oligopoli yang memproduksi produk diferensiasi dan berperilaku non-kooperatif, (3) beberapa perusahaan oligopoli yang memproduksi produk homogen dan berperilaku kooperatif, dan (4) beberapa perusahaan oligopoli yang memproduksi produk diferensiasi dan berperilaku kooperatif. a. Penentuan Harga dan Output dalam Pasar Oligopoli Tidak ada satu model baku dalam pasar oligopoli seperti halnya dalam struktur pasar lainnya yang sudah dibahas sebelumnya. Hal ini terjadi karena reaksi/respon dari perusahaan pesaing atas tindakan yang diambil oleh satu perusahaan dalam pasar berbeda-beda. Namun demikian, ada beberapa model yang sering digunakan untuk menjelaskan perilaku perusahaan oligopolis. Dalam bab ini akan dibahas tiga model pasar



29



oligopoli, yaitu model kurva permintaan terpatah, kepemimpinan harga, dan kartel. I.



Model Kurva Permintaan Terpatah (The Kinked Demand Model) Perusahaan oligopolis seperti perusahaan rokok, sepeda motor, atau mobil, biasanya menikmati harga yang relatif stabil dan perusahaan enggan untuk merubah harga walaupun terjadi fluktuasi biaya. Harga mungkin hanya akan disesuaikan dengan inflasi. Dengan kata lain, terjadi kekakuan harga (price rigidity). Kekakuan harga ini dapat dijelaskan dengan kurva permintaan terpatah yang disajikan pada gambar 12.4. Misalkan, mula-mula perusahaan oligopolis menetapkan harga sebesar P*. Kemudian



perusahaan



tersebut



menurunkan



harga



untuk



meningkatkan pangsa pasarnya. Harga diturunkan menjadi sebesar P1 untuk meningkatkan penjualan menjadi sebesar Q2. Tetapi kuantitas ini tidak dapat tercapai karena pesaing merespon tindakan perusahaan juga dengan menurunkan harga, sehingga sebagian konsumen beralih ke perusahaan pesaing dan perusahaan hanya mampu meningkatkan penjualan sebesar Q1. Demikian yang terjadi untuk harga yang lebih rendah lagi. Akibatnya, kurva pemintaan yang dihadapi perusahaan bukan lagi dd tetapi dd’ atau terpatah pada tingkat harga sebesar P*. Dengan kata lain, permintaan bersifat inelastis pada penurunan harga dan bersifat elastis pada kenaikan harga.



30



Dalam model kurva permintaan terpatah ini, keputusan harga dan output optimum yang memaksimumkan keuntungan hanya terkait dengan harga P* dan kuantitas Q* walaupun MC berubah namun masih berada dalam bagian kurva MR yang terpatah. II.



Model Kepemimpinan Harga Model ini menunjukkan adanya perusahaan di dalam pasar oligopoli yang bertindak sebagai pemimpin harga (barometric firm). Pemimpin harga biasanya adalah perusahaan yang dominan di dalam pasar, sedangkan perusahaan-perusahaan lain relatif kecil. Apabila pemimpin harga melakukan perubahan harga, maka perusahaan lain akan mengikuti. Perusahaan pemimpin bertindak seolah-olah monopolistik, sedang perusahaan pengikut bertindak sebagai pengambil harga seperti pada pasar persaingan sempurna. Bila misalkan permintaan pasar ditunjukkan oleh kurva D pada gambar dibawah ini. Perusahaan pemimpin mengambil pangsa pasar seperti yang ditunjukkan oleh kurva permintaan perusahaan pemimpin DL dimana DL = (D - MCF), dimana MCF adalah MC semua perusahaan pengikut. Sesuai dengan kondisi biaya dalam perusahaannya, perusahaan pemimpin akan beroperasi pada tingkat output sebesar Q0 dan harga P0 karena di situlah kondisi keseimbangannya tercapai, yaitu pada saat MR dan MC perusahaan pemimpin sama besar atau MRL = MCL.



31



Perusahaan pengikut yang bertindak sebagai pengambil harga, akan menghadapi MRF = P0 (dimana MRF adalah MR semua perusahaan pengikut). Oleh karena itu, mereka akan berproduksi pada tingkat dimana P0 = MCF. Tingkat output total yang dihasilkan oleh semua perusahaan pengikut dengan demikian adalah sebesar Q1. Output sebanyak Q1 ini terbagi di antara perusahaan pengikut sesuai dengan kondisi biaya masing-masing perusahaan pengikut. Jadi bisa kita lihat bahwa permintaan pasar sebanyak Q2 dipenuhi oleh perusahaan pemimpin sebanyak Q0 dan sisanya sebesar Q1 dipenuhi oleh perusahaan pengikut kuantitas. Dengan kata lain, bisa dituliskan bahwa Q2 = Q0 + Q1. III.



Model Kartel Model kartel terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang ada di dalam pasar/industri melakukan kerjasama (kolusi) baik secara eksplisit maupun diam-diam. Berdasar bentuk kerjasama, kartel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kartel pembagian pasar (market sharing cartel) dimana setiap anggota berhak untuk beroperasi pada area tertentu, dan kartel terpusat (centralized cartel) dimana perusahaan yang ada membuat kesepakatan formal



32



untuk menentukan harga monopoli, alokasi sumberdaya antar anggota, dan menentukan bagaimana pembagaian laba dilakukan. Untuk



menjelaskan



bagaimana



kerjasama



di



antara



perusahaan anggota kartel dilakukan akan digunakan contoh kartel dengan dua nggota seperti pada gambar 12..6. Pada permintaan pasar sebesar D, kartel akan berproduksi pada kondisi dimana MR = MC. Kartel akan menghasilkan output sebesar Q3 dan menjual pada harga sebesar P. Output sebanyak Q3 ini dibagi di antara kedua anggota kartel sesuai dengan kesepakatan di antara mereka. Misalkan, perusahaan 1 mendapat bagian sebanyak Q1 dan perusahaan 2 sebanyak Q2 sehingga Q3 = Q1 + Q2. Sesuai dengan skala usaha perusahaan pada AC1, perusahaan 1 dapat menghasilkan output sebanyak Q1 dengan harga P’, yaitu tingkat AC pada output sebanayk Q1. P’ lebih rendah dari harga pasar yang sebesar P. Sedangkan perusahaan 2 yang lebih efisien (AC lebih rendah) dapat menghasilkan output sebesar Q2 pada tingkat harga P”’ yang lebih rendah dari harga pasar P dan juga lebih rendah dari harga yang dapat dihasilkan oleh perusahaan 1. Dengan pembagian output semacam ini, selain masing-masing perusahaan anggota mendapatkan keuntungan karena bisa menghasilkan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar, kartel akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Keuntungan ini dapat dibagi di antara kedua anggota sehingga masing-masing anggota mendapat keuntungan yang lebih besar dibanding bila tidak membentuk kartel.



33



b. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli Kelebihan pasar Oligopoli 1. Konsumen dapat memilih produk sesuai dengan keinginannya karena pasar ini menyediakan banyak pilihan. 2. Ketatnya persaingan antar produsen memberikan keuntungan tersendiri bagi konsumen, yaitu kesadaran produsen tentang pentingnya produk berkualitas dengan harga terjangkau. 3. Umumnya produsen di pasar Oligopoli selalu melakukan inovasi terhadap produk dan pelayanannya sehingga dengan sendirinya produk akan terus berkembang. Kekurangan pasar oligopoly 1. Sering terjadinya perang harga karena produk yang ditawarkan sama 2. Pesaing baru sulit memasuki pasar karena persaingan sangat ketat. 3. Modal yang dibutuhkan sangat besar, terutama untuk biaya iklan. c. Contoh Soal Perusahaan Lifeboy(A) memasuki pasar dengan fungsi permintaan QD=1200-100P. Menjual sabun sebanyak 600 unit dengan harga Rp6. Perusahaan Nuvo(B) kemudian memasuki pasar dengan fungsi permintaan QD-600-100P. Menjual sabun sebanyak 300 unit dengan harga Rp3. Tentukan: 1.



TR kedua perusahaan tersebut?



2.



Hitung TR menggunakan model Cournot



Penyelesaian : 1. TR kedua perusahaan TRA= P.Q = Rp.6 x 600 = Rp.3600 TRB= P.Q = Rp.3 x 300 Rp. 900 2. Model Cournot = 1/3 dari penjualan 



Harga



34



Perusahaan A = Perusahaan B







1 x Rp.6 = 2 => Rp.6- Rp.2= Rp.4 3



1 x Rp.3 = 1 => Rp.3 + Rp.1= Rp.4 3



Kuantitas Perusahaan A = 1/3 x 600 = 200 => 600-200=400 Unit Perusahaan B = 1/3 x 300 = 100 => 300+100= 400 Unit



35



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi adalah sebuah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli produk barang dan atau jasa. Struktur pasar (market structure) adalah suatu variabel yang menunjukkan karakteristik dan kondisi suatu pasar seperti jumlah pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta keadaan rintangan pasar. Struktur pasar terkait jumlah dan ukuran distribusi perusahaan dalam pasar serta mudah atau sulitnya masuk dan keluar dari pasar. Terdapat empat struktur pasar dipandang dari banyaknya penjual atau produsen di pasar itu, yaitu persaingan sempurna (pure or perfect competition), persaingan monopolistik (monopolistic competition), oligopoli (oligopoly), dan monopoli (monopoly). Pasar persaingan sempurna adalah model pasar dimana di dalam pasar tersebut terdapat banyak produsen dan konsumen, produk yang diperjualbelikan bersifat homogeny, setiap produsen bebas keluar masuk pasar, factor produksi dapat bergerak secara bebas dan masing-masing produsen juga konsumen memiliki informasi yang lengkap tentang kondisi pasar tersebut. Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk ( barriers to entry) ke pasar. Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna. Secara umum, pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya ( differentiated product).



36



Apabila dalam suatu pasar hanya terdapat beberapa penjual yang mendominasi pasar, serta tindakan dari salah satu perusahaan akan menyebabkan perusahaan lain bereaksi, maka pasar itu ditandai dengan struktur oligopoli (oligopoly).



37



DAFTAR PUSTAKA



Agustini, Maria Y.D. Hayu. 2018. Ekonomi Manajerial Pembuatan kepututsan Berdasar Teori Ekonomi. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata Gaspersz, Vincent. 2011. Ekonomi Manajerial Landasan Analisis dan Strategi Bisnis untuk Manajemen Perusahaan dan Industri. Bogor: Sitio, Vera Sylvia Saragi. 2020. Modul Ekonomi Mikro. Jakarta: Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Anonim. https://www.studiobelajar.com/pasar-persaingan-sempurna/ di akses pada 28 Maret 2021 pukul 20.03 Anonim.



https://studylibid.com/doc/548333/tugas-pengantar-ekonomi-pasar-



persaingan-sempurna-dan di akses pada pada 28 Maret 2021 pukul 20.03 Destaputranto.



2013.



“Oligopoli



Lanjutan”.



https://www.slideshare.net/destaputranto/oligopoli-lanjutan di akses pada pada 28 Maret 2021 pukul 20.03 https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/WISHMANSIREGARMODUL-PERTEMUAN-11-PENGANTAR-EKONOMI-MIKRORABU-3-JUNI-2020-ok.pdf di akses pada pada 28 Maret 2021 pukul 20.03 https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar#:~:text=Struktur%20pasar%20adalah %20informasi%20tentang,yang%20dijelaskan%20melalui%20keadaan %20pasar.&text=Empat%20jenis%20struktur%20pasar%20tersebut,masuk%2C %20serta%20tingkat%20diferensiasi%20produk. di akses pada pada 28 Maret 2021 pukul 20.03 38