(Kelompok 2) Pengorganisasian Pendidikan - Makalah Administrasi Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



“PENGORGANISASIAN PENDIDIKAN” Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Administrasi Pendidikan” DOSEN PENGAMPU: Drs. H. Hasbiyallah, M.Ag.



DISUSUN OLEH (KELOMPOK 2) : Ayuning Tiyas Egi Eka PRibadiyanto Faiq Akmaludin Hafidz



1182020045 1182020062 1182020068



FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK 2019 – 2020



i



KATA PENGANTAR



‫ِب ْس ِم ه‬ ‫الر ِحي ِْم‬ ‫الر ْح َم ِن ه‬ ‫َّللاِ ه‬ Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur dengan berkat dan rahmat Allah SWT, yang telah memudahkan kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Makalah berjudul “Pengorganisasian Pendidikan” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Administrasi Pendidikan”. Kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini belum mencapai tahap kesempurnaan. Terakhir, kami mengucapkan Jazakumullah akhsanal jaza, kepada pihakpihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Bapak Drs. H. Hasbiyallah, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kritik dan saran sangat kamiharapkan demi kesempurnaan makalah ini.



Bandung, 30 Maret 2020 KELOMPOK 2



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii



BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 3 A.



Latar Belakang ...................................................................................................... 3



B.



Rumusan Masalah ................................................................................................ 3



C.



Tujuan Penulisan .................................................................................................. 3



BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 4 A.



Pengertian Pengorganisasian ............................................................................... 4



B.



Prinsip Organisasi Pendidikan ............................................................................ 5



C.



Proses Pengorganisasian....................................................................................... 8



D.



Bentuk-bentuk Organisasi ................................................................................... 9



BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 12



DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk organisasional, karena sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi dibentuk untuk kepentingan manusia (antroposentris) bukan manusia diciptakan untuk kepentingan organisasi, jadi manusia jangan sampai diperbudak oleh organisasi, tetapi manusialah yang harus memperbudak organisasi. Organisasi bukan merupakan tujuan, tetapi organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Maka dari itu manusia tidak dapat terpisahkan dengan organisasi dalam kehidupannya, walaupun pengalaman berorganisasi itu ada yang menyenangkan dan menjengkelkan, ada yang positif dan ada pula yang negatif tetapi manusia tetap memerlukan organisasi. Adanya pertentangan ini sebagai konsekuensi bahwa manusia pada hakikatnya tidak sama atau penuh dengan perbedaan. Perbedaan ini tidak terjadi karena latar belakang pendidikan, pengalaman, status sosial ekonomi, budaya, usia dan sebagainya yang berbeda. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai pengorganisasian dalam pendidikan



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu pengertian pengorganisasian? 2. Apa saja prinsip organisasi pendidikan? 3. Bagaimana proses pengorganisasian? 4. Apa saja bentuk-bentuk organisasi?



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian. 2. Untuk mengetahui prinsip organisasi pendidikan. 3. Dapat memahami proses pengorganisasian. 4. Dapat mengetahui bentuk-bentuk organisasi.



4



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengorganisasian Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang berarti alat bagian, anggota ataupun badan. Sedangkan organize (bahasa inggris) berarti “mengorganisasikan” yang menunjukan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. (Abdulsyani, 1987) Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinir koordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen. Kesatuan sosial berarti bahwa unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang diikuti orang di dalam sebuah organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan lebih dahulu. Oleh karena itu karena organisasi merupakan kesatuan sosial, maka pola interaksi pada anggotanya harus diseimbangkan dan diselaraskan untuk meminimalkan ke berlebihan (redundancy). Namun juga memastikan bahwa tugastugas yang kritis telah selesai. Hasilnya adalah bahwa definisi kita mengasumsi secara eksplisit kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola interaksi manusia. Mengorganisasi merupakan salah satu fungsi pokok dalam proses administrasi. Tanpa pengaruh menggabungkan dan mempersatukan ini, fungsi fungsi perencanaan direksi komunikasi dan sebagainya tidak akan dapat membawa manajemen kepada tingkat yang sempurna. Prinsip menggabungkan dan mempersatukan ini dipergunakan bilamana saja kita berbuat dengan sengaja dan bertujuan. Berpikir, pada asasnya adalah mengorganisasi fakta dan pikiran dengan maksud untuk berbuat sesuatu. Bila seseorang sedang mengatur tugas personil, menyusun daftar pelajaran, atau sedang mengatur manajemen kelas, ia sebenarnya sedang mengerjakan proses organisasi. Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen dan pengorganisasian. Istilah pengorganisasian mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk kepada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. (Rivai, 2010)



5



Jika dikaitkan dengan pendidikan, organisasi pendidikan adalah tempat untuk melakukan aktifitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, dan pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. (Tabrani, 1992) Pentingnya organisasi dalam sekolah dimaksudkan agar proses pendidikan berjalan sesuai tujuan yang diharapkan. Untuk itu, seluruh komponen pendidikan diarahkan pada partisipasi aktif guna menunjang tujuan dimaksud. Tujuan pendidikan mengarahkan perbuatan mendidik. Fungsi ini menunjukkan pentingnya perumusan dan pembatasan tujuan pendidikan secara jelas. Tanpa tujuan yang jelas, proses pendidikan akan berjalan tidak efektif dan tidak efisien, bahkan tidak menentu dan salah dalam menggunakan metode, sehingga tidak mencapai manfaat. Tujuanlah yang menentukan metode apa yang seharusnya digunakan untuk mencapainya. (Rue, 1996) Dalam konteks pendidikan, pengorganisasian merupakan salah satu aktivitas manajerial yang juga menentukan berlangsungnya kegiatan kependidikan sebagaimana yang diharapkan. Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkannya. Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai yang lainnya dalam menjalankan tugasnya seharihari, mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta adanya kerjasama yang harmonis dan lancer. (Sutisna, 1985) Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumbersumber, dan lingkungannya, untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam rangka mencapai tujuan sekolah.



B. Prinsip Organisasi Pendidikan Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan akan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan prinsip-prinsip yang mendesain perjalanan organisasi. Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu: 1. Organisasi itu mempunyai tujuan yang jelas. 2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh seluruh anggota organisasi.



6



3. Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh setiap orang dalam organisasi. 4. Adanya kesatuan arah dari berbagai bagian organisasi. 5. Adanya kesatuan perintah. 6. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan tugasnya. 7. Adanya pembagian tugas yang jelas. 8. Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin. 9. Pola dasar organisasi harus relatif permanen. 10. Adanya jaminan terhadap jabatan - jabatan dalam organisasi itu. 11. Adanya balas jasa yang setimpal yang diberikan kepada setiap anggota organisasi. 12. Penempatan orang yang bekerja dalam organisasi itu hendaknya sesuai dengan kemampuannya. (Tabrani, 1992) Prinsip - prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satunya A.M Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi: 1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi Pendidikan sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan Pendidikan yang berkualitas, dan lain lain. 2. Prinsip Skala Hirarki Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan. 3. Prinsip Kesatuan Perintah Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.



7



4. Prinsip Pendelegasian Wewenang Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi. 5. Prinsip Pertanggungjawaban Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan. 6. Prinsip Pembagian Pekerjaan Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi. 7. Prinsip Rentang Pengendalian Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya. 8. Prinsip Fungsional Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya. 9. Prinsip Pemisahan Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. 10. Prinsip Keseimbangan Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui



8



aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya. 11. Prinsip Fleksibilitas Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal faktor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (eksternal faktor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya. 12. Prinsip Kepemimpinan Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakkan oleh pemimpin organisasi tersebut. (William, 1965).



C. Proses Pengorganisasian Proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku Manajemen dari James A.F. Stoner sebagai berikut: 1. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan, maka kita harus merinci seluruh pekerjaan yang akan dilakukan agar dalam proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa yang dikerjakan dalam organisasi. 2. Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Biasanya dalam organisasi yang telah merinci pekerjaan apa yang akan dilakukan, organisasi tersebut akan membagi pekerjaan tersebut ke dalam bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu pekerjaan dikelompokan sesuai kualifikasinya lalu di bagi ke dalam bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-bidang itu yang akan mengerjakan tugas tersebut. 3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien. Setelah dibagi pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-divisi organisasi untuk melaksakan pembagian pekerjaan tersebut. 4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan



9



sesuai bidang organisasi, maka perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan pengurus organisasi agar mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Terkadang ada suatu bidang dalam organisasi yang akan membutuhkan sumber daya yang sama atau data yang sama, itulah perlunya koordinasi. 5. Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.



D. Bentuk-bentuk Organisasi Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi, maka bentuk organisasi perkembangannya sampai



harus



diusahakan



sesederhana



mungkin.Dalam



Sekarang ini pada pokoknya ada enam (6) macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan keburukkanya. Keenam macam bentuk itu ialah: 1. Organisasi Lini Organisasi Lini adalah bentuk organisasi yang didalamnya tedapat garis wewenang yang berhubungan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Setiap kepala unit mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan kepada kepala unit satu tingkat diatasnya. Cirinya: a. jumlah karyawan sedikit b. selain top manager,manager dibawahnya hanya sebagai pelaksana c. sarana dan alatnya terbatas d. hubungan dan atasan bersifat langsung e. bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manager



2. Organisasi Lini dan Staff Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari organisasi lini, namun sudah memiliki asas komando. Pemimpin dalam perusahaan tidak hanya memberikan komando atau wewenang, namun juga memberikan masukan bahkan



10



saran-saran yang berguna bagi perusahaan. Biasanya hubungan atasan dengan bawahan tidak memiliki sifat yang langsung. Pemimpin utama hanya dipegang oleh satu orang saja, sisanya adalah staff yang membantu kinerja dan melakukan komunikasi kepada bawahan. Bentuk organisasi ini tentunya sangat efektif apabila perusahaan sudah memiliki banyak karyawan. Cirinya: a. hubungan dan atasan tidak seluruhnya secara langsung b. karyawan banyak c. organisasi besar d. ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi



3. Organisasi Fungsional Salah satu bentuk organisasi ini menyusun atasan dan karyawan untuk menjadi kesatuan yang memiliki bidang tugas secara jelas. Tidak heran meskipun memiliki pemimpin utama satu orang saja, biasanya terdapat kepala dalam bidangbidang yang digunakan oleh perusahaan. Pembagian tugas ini merupakan upaya yang dilakukan agar masalah-masalah dalam perusahaan dapat diatasi dengan baik. Cirinya: a. organisasi kecil b. di dalamnya terdapat kelompok kerja staf ahli c. spesialisasi dalam pelaksanaan tugas d. target yang hendak dicapai jelas dan pasti e. pengawasan dilaksanakan secara ketat f. Organisasi fungsional dan lini g. Organisasi lini,fungsional,staff h. Organisasi komite



4. Organisasi Lini dan Fungsional Pada organisasi ini tentu saja merupakan gabungan dari bentuk Lini dan fungsional yang biasa diterapkan dalam perusahaan dengan skala yang besar.



11



Wewenang dari organisasi ini diberikan kepada pimpinan tertinggi, namun kembali dilimpahkan pada kepala unit yang ada di bidangnya. Permintaan pekerjaan tidak memandang jabatan dalam perusahaan, satu tim harus melakukan kerjasama agar tugas segera selesai. Pembagian pekerjaan ini membuat Anda akan sulit membedakan tugas pokok dan tugas bantuan, karena keseluruhan dikerjakan bersama-sama.



5. Organisasi Lini, fungsional, Staff Penjelasan organisasi ini memiliki ciri-ciri yaitu masuk ke dalam organisasi besar dan terkadang sedikit rumit karena banyaknya orang di dalamnya. Karyawan yang ada di bentuk organisasi ini memiliki 3 unsur. Pertama yaitu karyawan yang memiliki tugas pokok, tugas bantuan, dan yang terakhir adalah karyawan dengan tugas fungsional. Setiap karyawan telah memiliki kewajiban masing-masing yang tentunya harus diselesaikan masing-masing.



6. Organisasi Komite Pada organisasi ini memiliki tugas kepemimpinan yang dilaksanakan bersamaan atau kolektif. Terdapat dua macam staff yaitu executive dan staff dan biasanya executive committee atau pimpinan komite ini terdiri dari banyak orang yang disebut dengan dewan. Biasanya organisasi ini digunakan untuk perusahaan yang memiliki saham dari banyak orang. Rata-rata bentuk organisasi di atas sudah dipakai pada perusahaan yang ada di Indonesia.Bahkan apabila Anda sudah mencari tahu lebih jauh tentang bentuk bentuk organisasi Internasional, beberapa bentuk di atas juga berasal dari berbagai negara yang memiliki sektor bisnis berkembang.Tentu saja terkadang perusahaan dapat merubah sedikit peraturan tentang wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan keinginan dari perusahaan tersebut. Beragam bentuk bentuk organisasi yang ada di atas tentu saja memiliki ciri-ciri yang terlihat oleh Anda.Tentu saja tidak ada bentuk yang paling bagus ataupun tidak bagus. Semua tergantung dari jenis perusahaan, sektor bisnis yang dijalankan, asal muasal modal, dan yang paling penting seberapa besar perusahaan tersebut akan berkembang. Semua hal tersebut adalah latar belakang dari perusahaan memilih salah satu organisasi untuk memajukan perusahaan dalam sektor industri atau bisnis.



12



BAB III PENUTUP KESIMPULAN: Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya, untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Prinsip - prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satunya A.M Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi salah satunya ialah bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas. Proses pengorganisasian yaitu dengan memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis, mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien, penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis, dan memonitor efektivitas organisasi. Adapun bentuk-bentuk Organisasi meliputi: Organisasi Lini, Organisasi Lini dan Staff, Organisasi Fungsional, Organisasi Lini dan Fungsional, Organisasi Lini, Fungsional, Staff, dan Organisasi Komite.



13



DAFTAR PUSTAKA Buku: Stephen P. 1994. Teori Organisasi Struktur, Desain & Aplikasi. Jakarta: Penerbit Arcan. Sutisna, Oteng. 1987. Administrasi Pendidikan. Bandung: Penerbit Angkasa.



Website: https://s.docworkspace.com/d/AJDaHOfavc4ogrChpPCmFA http://zulfahsmile.blogspot.com/2015/05/pengorganisasian-pendidikan.html?m=1