Kelompok 6 Pemenggalan Kata Dan Baku Dan Tidak Baku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG ATURAN PEMENGGALAN KATA DAN PENULISAN KATA BAKU SERTA TIDAK BAKU



Di Susun Oleh Kelompok 6 : Derry Mursalin



(151100279)



Madaline I L Rahanwaty



(151100294)



Sufyana Samma



(151100307)



S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “Makalah Bahasa Indonesia Tentang Aturan Pemenggalan Kata dan Penulisan Kata Baku serta Tidak Baku” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas semester enam untuk mata kuliah Bahasa Indonesia. Melalui makalah ini, kami berharap agar kami dan pembaca mampu mengetahui tentang aturan pemenggalan kata dan mengetahui penulisan kata baku serta tidak baku . Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan makalah ini. Harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah serta memperluas pengetahuan pembaca. Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak khususnya pembaca agar penyusunan makalah bisa lebih baik lagi dan lebih efisien



Yogyakarta, April 2018



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... iii A. Latar Belakang ............................................................................................ iii B. Rumusan Masalah ....................................................................................... iv BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 1 A. Pengertian Suku Kata .................................................................................. 1 B. Pemenggalan Kata ........................................................................................ 1 C. Kata Baku dan Kata Non Baku .................................................................. 8 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20 A. Kesimpulan ................................................................................................. 20 B. Saran ............................................................................................................ 20 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa



Indonesia



merupakan



bahasa



nasional



dan



seharusnya



kita



menggunakannya dalam kegiatan sehari–hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampur adukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa gaul. Dalam hal ini media berpengaruh kuat kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia dicampur bahasa gaul, bahkan bahasa asing. Dewasa ini penulisan kata dan pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap masalah ini. Apabila penulisan kata dan penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing atau bahasa



iii



daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia. Hal seperti itu terjadi karena masyarakat tidak tahu bagaimana penulisan kata yang tepat.



B. Rumusan Masalah 1. Pengertian pemenggalan kata. 2. Tata cara aturan pemenggalan kata dan penulisan kata baku serta tidak baku.



iv



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Suku Kata Dari segi fisiologis, suku kata adalah ujaran yang terjadi dalam satu denyut dada, yakni satu penegangan otot pada waktu pengembusan udara dari paru-paru. Dari sudut artikulatoris, suku kata adalah regangan ujaran yang terjadi dari satu puncak kenyaringan di antara dua unsur yang tak berkenyaringan. Dari sudut fonologis, suku kata adalah struktur yang terjadi dari satu fonem atau urutan fonem bersama dengan cirri lain seperti tekanan dan panjang, yang kadang-kadang ada kesepadanan antara suku kata yang ditetapkan secara fonetis dan secara fonologis, kadang-kadang tidak. B. Pemenggalan Kata Pemenggalan yang dikenal juga dengan istilah hyphenation adalah tanda horizontal kecil yang memisahkan dua atau lebih elemen dari sebuah kata yang terpecah atau tanda pemisah di akhir baris dari sebuah hasil cetak. Dengan adanya pemenggalan kata, maka kualitas dari sebuah hasil cetakan secara estetis dan teknis menjadi lebih baik. 1. Pemenggalan Kata Dasar Pemenggalan kata dasar, baik kata Indonesia maupun kata serapan, dilakukan dengan berpegangan pada prinsip otografis. a. Pemenggalan kata yang mengandung huruf-huruf vokal yang berurutan di tengahnya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Contoh: Buah



> bu-ah



Main > ma-in Saat



> sa-at



Ideal



> i-de-al



1



b. Pemengglan bagian kata yang terdiri atas satu huruf vokal (termasuk akhiran –i). dia



> di-a



dua



> du-a



tua



> tu-a



menulis



> me-nu-lis-i



melukai



> me-lu-ka-i



c. Suku kata yang mengandung gugus vokal au, oi, ae, ei, eu, dan ui, baik dalam kata-kata Indonesia maupaun dalam kata-kata serapan, diperlakukan sebagai satu suku. Contoh: aula



> au-la



pulau > pu-lau santai > san-tai amboi > am-boi Akan tetapi, kata seperti Mei, prei, dai, dan sai dipengga; menjadi: Me-i pre-i da-i sa-i d. Pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut. Contoh: bapak > ba-pak kabar > ka-bar lawan > la-wan sopan > so-pan tahan >ta-han wajar > wa-jar



2



e. Pemenggalan kata yang mengandung dua huruf konsonan berurutan yang tidak mewakili satu fonem dilakukan di antara kedua huruf konsonan tersebut. Contoh: april



> ap-ril



janji



> jan-ji



pindah



> pin-dah



runding > run-ding swasta



> swas-ta



f. Pemenggalan kata yang di tengahnya terdapat gabungan huruf konsonan (digraf) yang mewakili fonem tunggal dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan digraf tersebut. Contoh: akhlak



> akh-lak



bangsa



> bang-sa



bunyi



> bu-nyi



ikhlas



> ikh-las



mutakhir



> mu-ta-khir



nyanyian



> nya-nyi-an



g. Pemenggalan kata yang mengandung tiga atau empat huruf konsonan berurutan di tengahnya dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan huruf konsonan kedua. Contoh: bentrok > ben-trok ultra



> ul-tra



bangkrut > bang-krut. Makhluk > makh-luk



\



3



h. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans, sbb. 1) Jika trans diikuti bentuk bebas, pemenggalannya dilakukan dengan memisahkan trans sebagai bentuk utuh dan bagian lainnya dipenggal kata dasar. Contoh: transmigrasi



> trans-mi-gra-si



transfusi



> trans-fu-si



transaksi



> trans-ak-si



2) Jika trans diikuti oleh bentuk terikat, pemenggalan seluruh kata dilakukan dengan mengikuti pola pemenggalan kata dasar. Contoh: Transenden



> tran-sen-den



transit



> tran-sit



Catatan: transkrip dan transkripsi dipenggal menjadi tran-skrip dan tran-skrip-si.



i. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk eks- dilakukan sbb. 1) Jika unsur ek- ada dalam kata yang mempunyai bentuk sepadan yang mengandng unsur in- atau –im, pemenggalannya dilakukan antara eks dan unsur berikutnya. Contoh: ekstra



> eks-tra



(bandingkan dengan intra)



ekspor



> eks-por



(bandingkan dengan impor)



eksplisit



> eks-pli-sit



(bandingkan dengan implisit)



eksternal



> eks-ter-nal (bandingkan dengan internal)



eksklusif



> eks-klu-sif (bandingkan dengan inklusif)



4



2) Bentuk lain yang mengandung unsur eks- dipenggal sebagai kata utuh. Pemenggalan eks dilakukan di antara k dan s. Contoh: ekstrem



> ek-strem



eksistensi > ek-sis-ten-si eksodus



> ek-so-dus



j. Pemenggalan kata yang terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain. Dilakukan di antara unsur-unsurnya. Contoh: endoskop



 endo-skop



> en-do-skop



teleskop



 tele-skop



> te-le-skop



telegraf



 tele-graf



> te-le-graf



bioskop



 bio-skop



> bi-o-skop



biologi



 bio-logi



> bi-o-lo-gi



demokrasi



 demo-krasi



> de-mo-kra-si



ionosfer



 iono-sfer



> i-o-no-sfer



Kecuali: en-dos-ko-pi te-le-gra-fis at-mo-sferis k. Pemengglalan unsur serapan asing yang berakhiran –isme, sbb. 1) Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –isme dan –isme itu didahului oleh huruf vokal, dilakukan setelah huruf vokal. Contoh: Egoisme



> e-go-is-me



Hinduisme > hin-du-is-me Heroisme



> he-ro-is-me



5



2) Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –isme dan –isme didahului eleh sebuah huruf konsonan, dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut. Contoh: absolutisme > ab-so-lu-tis-me komunisme > ko-mu-nis-me fanatisme



> fa-na-tis-me



l. Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –anda, –asi, -ida, -ika, -ikel, dan –tas dilakukan sebagai berikut. Contoh: 1)



2)



3)



4)



–anda: propaganda > pro.pa.gan-da –asi: –ida: –ika:



ayahanda



> a-yah-an-da



dedikasi



> de-di-ka-si



interogasi



> in-te-ro-ga-si



klorida



> klo-ri-da



oksida



> ok-si-da



logika



>lo-gi-ka



Matematika >ma-te-ma-ti-ka 5)



6)



–ikel: –tas:



artikel



> ar-ti-kel



Partikel



> par-ti-kel



aktivitas



>ak-ti-vi-tas



Fasilitas



> fa-si-li-tas



m.Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –ak, -al, -ans, -at, -if, -ik, -is, -or, dan –ur dilakukan sebagai berikut: 1)



amoniak > a-mo-ni-ak



2)



nasional > na-si-o-nal



3)



ambulans > ambu-lans



4)



emirat



> e-mi-rat



5)



relatif



> re-la-tif



6)



balistik



> ba-lis-tik



6



7)



jurnalis



> jur-na-lis



8)



aktor



> ak-tor



9)



kultur



> kul-tur



n. Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –i dan –iah dilakukan sebagai berikut. Contoh:



2.



1) monarki



> mo-nar-ki



2) deputi



> de-pu-ti



3) badani



> ba-da-ni



4) insani



>in-sa-ni



5) fotografi



>fo-to-gra-fi



Pemenggalan Kata Jadian (Kata Kompleks) Pemenggalan kata jadian (kata kompleks) dilakukan dengan berpegangan pada prinsip gramatikal: a. Awalan dan akhiran diperlakukan sebagai satuan terpisah. Contoh: Berasas



> ber-a-sas



Pelajar



> pel-a-jar



Hitungan



> hi-tung-an



Beruang



> ber-u-ang



Beruang



> be-ru-ang



Mengukur



> meng-u-kur



b. Bentuk gabungan dipenggal lebih dahulu atas satuan-satuannya. Contoh: Bagaimana



> bagai mana



> ba-gai-ma-na



Serbaguna



>serba guna



> ser-ba-gu-na



Audiovisual



> audio visual



> au-di-o-vi-su-al



Infrastruktur > infra struktur



> in-fra-struk-tur



Saputangan



> sa-pu-ta-ngan



> sapu tangan



Ekstrakulikuler > ekstra kulikuler



7



> eks-tra-ku-ri-ku-ler



C. Kata Baku dan Kata Non Baku a. Kata Baku Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang telah di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata. Kata-kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku jika kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. ketidakbakuan suatu kata bukan hanya ditimbulkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu muncul dalam percakapan kita sehari-hari. Kata baku biasanya sering digunakan ketika: 



Membuat karya ilmiah.







Membuat surat lamaran pekerjaan.







Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.







Membuat laporan.







Membuat nota dinas.







Saat berpidato dan rapat dinas.







Saat musyawarah atau diskusi.







Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.



8



b. Kata Tidak Baku Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kata tidak baku, yang diantaranya sebagai berikut: 



Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia maksud.







Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.







Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang terbiasa menggunakan kata yang tidak baku.







Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tidak baku.



c. Contoh kata baku dan tidak baku



No. Kata Baku



Kata Tidak Baku



1



abjad



abjat



2



adhesi



adesi



3



afdal



afdol



4



aktif



aktip



5



aktivitas



aktifitas



6



akuatik



aquatik



7



alarm



alaram



8



ambulans



ambulan



9



amendemen



amandemen



10 amfibi



ampibi



11 amonia



amoniak



12 analisis



analisa



13 andal



handal



14 antre



antri



9



15 apotek



apotik



16 artefak



artifak



17 asas



azas



18 astronout



astronot



19 asyik



asik



20 ateis



atheis



21 ateisme



atheisme



22 atlet



atlit



23 atmosfer



atmosfir



24 autentik



otentik



25 azan



adzan



26 balig



baligh



27 balsam



balsem



28 baterai



baterei



29 berandal



brandal



30 berantas



brantas



31 berengsek



brengsek



32 berpikir



berfikir



33 bertanggung jawab



bertanggungjawab



34 bolpoin



bolpen



35 brankas



berankas



36 bujet



budget



37 boling



bowling



38 boraks



borax



39 bus



bis



40 cabai



cabe



41 capai



capek



42 cecak



cicak



43 cedera



cidera



10



44 cendekia



cendikia



45 cendekiawan



cendikiawan



46 cendera mata



cenderamata



47 cengkerama



cengkrama



48 cengkih



cengkeh



49 cokelat



coklat



50 daftar



daptar



51 dahsyat



dasyat



52 dahulu



dulu



53 darmasiswa



darma siswa



54 darmawisata



darma wisata



55 dasbor



dasbord



56 debitur



debitor



57 detail



detil



58 detergen



deterjen



59 digit



dijit



60 diagnosis



diagnosa



61 diferensial



differensial



62 dolar



dollar



63 doping



dopping



64 dram / drum



drem



65 durian



duren



66 efektif



efektip



67 eksplisit



explisit



68 eksponen



eksponent



69 ekspor



eksport



70 ekspres



expres



71 ekstra



extra



72 ekstrem



ekstrim



73 ekuivalen



ekuifalen



11



74 elite



elit



75 embus



hembus



76 esai



esei



77 faksimile



faksimili



78 februari



pebruari



79 figur



figure



80 fondasi



pondasi



81 formal



formil



82 fosfor



pospor



83 foto



photo



84 fotokopi



photokopi



85 fotosintesis



fotosintesa



86 fotomodel



foto-model



87 fraksinasi



fraksinase



88 frasa



frase



89 frekuensi



frekwensi



90 gaib



ghaib / ghoib



91 gangster



gengster



92 ganjal



ganjel



93 gatal



gatel



94 gelora



glora



95 geladi



gladi



96 genius



jenius



97 gereget



greget



98 gizi



giji



99 gua



goa



100 gubuk



gubug



101 gudeg



gudek



102 hadis



hadist



12



103 hafal



hapal



104 hakikat



hakekat



105 hangus



angus



106 hektare



hektar



107 herpes



herves



108 heterografi



hetrografi



109 hipotesis



hipotesa



110 histori



history



111 idiil



idil



112 ihram



ikhram



113 ijazah



ijasah



114 ikhlas



iklas / ihlas



115 imbau



himbau



116 impor



import



117 indra



indera



118 insaf



insyaf



119 intens



inten



120 inti sari



intisari



121 isap



hisap



122 isra



isra'



123 istigfar



istighfar



124 istri



isteri



125 intermeso



intemezo



126 izin



ijin



127 jadwal



jadual



128 jagat



jagat



129 jaiz



jais



130 jasad



jasat



131 jemaah



jamaah



132 jenazah



jenasah



13



133 jenderal



jendral



134 judo



yudo



135 jumat



jum'at



136 junior



yunior



137 juri



yuri



138 kaidah



kaedah



139 kakbah



kaabah / ka'bah



140 kanker



kangker



141 karena



karna



142 karier



karir



143 karisma



kharisma



144 karnaval



karnafal



145 kasrah



kasroh



146 katalisis



katalisa



147 katapel



ketapel



148 kategori



katagori



149 kebun



kebon



150 kedaluwarsa



kadaluarsa / kadaluwarsa



151 kedelai



kedelei



152 kelengkeng



klengkeng



153 kendur



kendor



154 khatam



katam / hatam



155 khawatir



kuatir



156 khotbah



khutbah



157 kiai



kyai



158 klien



client



159 kliping



keliping



160 kloter



keloter



161 koboi



koboy



162 komersial



komersil



14



163 kompleks



komplek



164 komplet



komplit



165 kongres



konggres



166 konsumtif



konsumtip



167 koordinasi



koordinir



168 korsleting



konsleting



169 kosa kata



kosakata



170 kreatif



kreatip



171 kreativitas



kreatifitas



172 kreditur



kreditor



173 kualifikasi



kwalifikasi



174 kualitas



kwalitas



175 kuantitatif



kwantitatif



176 kuitansi



kwitansi



177 label



lebel



178 lafal



lapal



179 legalisasi



legalisir



180 lembab



lembap



181 litosfer



litosfir



182 lubang



lobang



183 maaf



maap



184 macam



macem



185 magrib



maghrib



186 maksimum



maximum



187 mangkuk



mangkok



188 mantra



mantera



189 massal



masal



190 masjid



mesjid



191 memengaruhi



mempengaruhi



192 mengonsumsi



mengkonsumsi



15



193 mengubah



merubah



194 menteri



mentri



195 menyontek



mencontek



196 merek



merk



197 mesosfer



mesosfir



198 meterai



materai



199 metode



metoda



200 mikraj



mi'raj



201 misi



missi



202 miliar



miliyar



203 mulia



mulya



204 nakhoda



nahkoda



205 napas



nafas



206 narasumber



nara sumber



207 nasihat



nasehat



208 negeri



negri



209 neto



netto



210 nomor



nomer



211 nonblok



non-blok



212 nonmiliter



non militer



213 notula



notulen



214 november



nopember



215 objek



obyek



216 objektif



obyektif



217 oke



ok



218 omzet



omset



219 organisasi



organisir



220 orisinal



orisinil



221 paham



faham



222 pahit



pait



16



223 palem



palm



224 pancuran



pancoran



225 paradoks



paradox



226 pascapanen



pasca panen



227 pascaperang



pasca perang



228 pascasarjana



pasca sarjana



229 paspor



pasport



230 pedas



pedes



231 permak



vermak



232 pensil



pinsil



233 persepsi



presepsi



234 perspektif



perespektif



235 pikir



fikir



236 prancis



perancis



237 presidensial



presidental



238 produktif



produktip



239 produktivitas



produktifitas



240 proyek



projek



241 provinsi



propinsi



242 putra



putera



243 putri



puteri



244 quran



qur'an



245 ramai



rame



246 rapi



rapih



247 rapor



raport



248 reaumur



reamur



249 respons



respon



250 resistans



resistan



251 reumatik



rematik



252 rezeki



rejeki



17



253 rezim



resim



254 risiko



resiko



255 roboh



rubuh



256 roh



ruh



257 sahih



sohih



258 saksama



seksama



259 sambal



sambel



260 sanksi



sangsi



261 satra



sastera



262 satai



sate



263 saus



saos



264 sekadar



sekedar



265 sekretaris



sekertaris



266 seprai



seprei



267 setrika



seterika / strika



268 sintesis



sintesa



269 sopir



supir



270 standardisasi



standarisasi



271 statosfer



statosfir



272 subjek



subyek



273 survei



survey



274 sutra



sutera



275 swiss



swis



276 syahid



sahid



277 syawal



sawal



278 teknik



tehnik



279 teladan



tauladan



280 telepon



telpon



281 tenteram



tentram



282 termosfer



termosfir



18



283 tobat



taubat



284 transpor



transport



285 triliun



triliyun



286 tripleks



triplek



287 trofi



tropi



288 umrah



umroh



289 unta



onta



290 urgen



urgent



291 urine



urin



292 ustaz



ustadz



293 utang



hutang



294 varietas



varietes / varitas



295 wali kota



walikota



296 yogyakarta



jogjakarta



297 yudikatif



judikatif



298 zaman



jaman



299 zamrud



jamrud



300 zamzam



zam-zam



19



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, skripsi ataupun makalah, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan kata maupun kalimat yang tepat. Dengan penulisan kata yang tepat maka pembaca tidak akan mengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi imbuhan dan isi dari tulisan tersebut dapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga tujuan penulis dapat tersampaikan ke pembaca. B. Saran Bahasa Indonesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat bahasa dan balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata bahasa. Maka pembelajaran bahasa disetiap sekolah-sekolah pada setiap jenjang pendidikan nyata diperlukan karena akan membantu memelihara kesucian dan keaslian bahasa, agar selalu tehindar dari kontaminasi budaya bahasa asing.



20



DAFTAR PUSTAKA







Indori.“PemenggalanKata”.14Juni2013.http://inndori.blogspot.com/2013/0 6/bahasa-indonesia-pemenggalan-kata.html?m=1







Orion.“Fonologi”.13Januari2012.http://orion05.blogspot.com/201201/fono logi.html?m=1







Sister, Step. “Pemenggalan Kata dalam Bahasa Indonesia”. 10 November 2013. http://stepsister009.wordpres.com/2013/11/10/35/







http://rahimiramadhani96.blogspot.co.id/2014/05/pemenggalan-kata.html



21