4 0 50 KB
Case 9 “SENTIO ERGO SUM” Anggota Kelompok : 1. Satria Wijaya
1462000004
2. Aditya Putra Prasetya
1462000019
3. Prasetya Reza Ramadana
1462000040
4. Bonifacius Raditya S.P.P
1462000047
5. Fahrell Marthinus O.
1462000050
Dari ulasan pada informasi tersebut Sentio Ergo Sum memiliki arti untuk menjaga suasana hati seseorang ketika berinteraksi sebagai
makhluk Sosial juga saat
kondisi ketika berpikir. Pada kasus perusahaan Cogito yang menggunakan teknologi Artificial intelligence untuk mengetahui indikator berupa suara konsumen
yang sedang menelpon. Memang teknologi terbarukan ini sangat
bermanfaat bagi penyedia Layanan call center demi menarik minat konsumen dan juga supaya tahu suasana hati dan kondisi emosional saat dalam kondisi menelpon. Namun dengan keberadaan teknologi Artificial intelligence ini, termasuk dalam pelanggaran etika teknologi informasi jenis Cyberstalking. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan telah melakukan tindakan memata-matai seseorang dan membuat privasi seseorang menjadi bukan rahasia umum lagi. Di sisi perusahaan pengguna teknologi tersebut memang menguntungkan supaya dapat tepat sasaran dan sesuai dengan target dalam memberikan promosi saat konsumen tertarik dengan produk dan pemikiran positf melalui analisis dan indikator suara yang direkam dan dibaca oleh Artificial Inteligence Cogito tersebut. Namun dilihat dari sisi Cyberstalking bila suara direkam otomatis akan tersimpan di data dan dapat disalah gunakan untuk tindakan kriminal meskipun hanya menggunakan nada,
intonasi dan suara. Bahkan bisa juga untuk sindikat teror dan ancaman kepada korban melalui telepon. Misal ada contoh teror ancaman pembunuhan melalui telepon dengan suara samaran dari database suara orang-orang yang telah direkam oleh Artificial Inteligence (Cogito). Otomatis polisi akan mencari narasumber dari suara orang tersebut dan dapat terjadi salah penangkapan pelaku teror pembunuhan akibat suara samaran tersebut Tentu membuat privasi seseorang baik dari biodatanya, social media, bahkan suara pun bisa dibajak oleh karena adanya Artificial Inteligence (Cogito). Sehingga dengan adanya teknologi terbarukan justru membuat nilai moral dan etika dalam dunia internet semakin berkurang bahkan nihil akibat dari kebocoran database bahkan jual beli data pengguna internet di seluruh dunia.