Kelompok 7 Love of Money [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK



MAKALAH “LOVE OF MONEY” (AKUNTANSI KEPERILAKUAN) Dosen pengampu : Rini purnamasari



Disusun oleh KELOMPOK 2 Anggota: Munawwarah 19.2800.015 Muhammad nur syahid 19.2800.031 Muh. Wahyudi gusliadi 19.2800.102 Marhama 19.2800.057



PRODI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN PAREPARE 2021



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah “akuntansi keperilakuan”. Dengan adanya makalah ini, kami berharap pembaca dapat memahami tentang beberapa hal penting yang berkaitan dengan mata kuliah akuntansi keperilakuan khususnya mengenai love of money . Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka kami harap saran dari pembaca sebagai bahan masukan agar makalah ini menjadi lebih baik dimasa mendatang. Ujunglero, 09 april 2021 Penyusun



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1 A.



LATAR BELAKANG..........................................................................................................1



B.



RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2



C.



TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................2



BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3 1.



PENGERTIAN LOVE OF MONEY...................................................................................3



2.



IDENTIFIKASI MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT LOVE OF MONEY.........4



3.



INDIKATOR LOVE OF MONEY......................................................................................5



4. LOVE OF MONEY BERDASARKAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B PADA MAHASISWA.............................................................................................................................5 BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9 A.



KESIMPULAN....................................................................................................................9



B. KRITIK DAN SARAN............................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10



iii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu dan kelompok umumnya memiliki nilai menjadi pedoman dalam masyarakat. Nilai etika dalam masyarakat memperkecil timbulnya permasalahan dan pihak terkait yang tidak diuntungkan dalam suatu kelompok. Etika terkait dengan sebuah sikap moral dalam mengambil suatu keputusan dasar tentang salah atu benarnya perilaku. Pentingnya etika akan terasa saat unsur-unsur etis ketika menyatakan pendapat mengalami perbedaan. Dengan demikian, untuk mengambil tindakan yang tepat, etika dalam berperilaku sangat penting. Menurut Jalaludin Rakhmat (1999), persepsi merupakan sebuah pengalaman mengenai peristiwa, objek, atau hubungan yang didapat dari kesimpulan sebuah informasi dan pesan yang ditafsirkan. Persepsi merupakan suatu hal yang penting sebagai sebuah awal informasi yang masuk dari sebuah situasi atau lingkungan (Rowe dan Boulgarides, 1992). Terdapat pandangan mengenai hal apa saja yang memengaruhi perilaku individu yang etis (Purnamasari, 2006). Keputusan yang tidak etis timbul karena adanya pengaruh dari karakter individu dan juga lingkungan. Menurut Utami (2005) dalam perusahaan terdapat fakor-faktor yang memengaruhi sebuah keputusan atau perilaku tidak etis yaitu kebutuhan setiap individu yang berbeda, individu yang faktor yang berpengaruh pada keputusan atau tindakan tidak etis antara lain kebutuhan setiap individu, individu tidak memiliki pedoman dalam dirinya, kebiasaan dari individu tersebut, tidak etisnya lingkungan disekitar, dan tindakan dari atasan yang membuat setiap individu dalam perusahaan berperilaku tidak etis. Murwanto (2007) menyatakan bahwa etika terkait dengan prinsip moral dan perbuatan yang melandasi tindakan seseorang sehingga tindakan yang diambil dianggap sebagai suatu perbuatan yang terpuji dan dapat memberikan rasa hormat bagi individu tersebut di masyarakat. Berbagai macam etika akan tumbuh dan berkambang dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Lois O. Katt Soff (1953) terdapat dua etika yang berkembang dimasyarakat yaitu pertama etika deskriptif, adalah menjelaskan mengenai kenyataan terkait perilaku dan nilai individu dalam suatu keadaan dan realita budaya kehidupan bermasyarakat. Kedua yaitu etika normatif yang menghimbau serta memberikan penilaian terhadap individu mengenai berperilaku sesuai peraturan dan norma dalam masyarakat. Mempelajari perilaku dalam profesi akuntansi sangat penting menggunakan pertimbangan etis karena kepercayaan dan nilai perilaku individu terkait dengan penilaian profesional (Elias, 2008). Mempertahankan standar etika yang tinggi sangat diperlukan, karena meningkatnya persaingan menyebabkan profesi akuntansi akan terus berhadapan dengan tekanan. Profesi akuntansi dalam menjalankan tugas dan membuat



1



keputusan harus didasari kode etik yang ada. Realitanya profesional akuntansi banyak yang masih bekerja tidak didasari pada kode etik profesional. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan love of money? 2. Bagaimana pengidentifikasian mahasiswa berdasarkan tingkat love of money? 3. Apa saja indikator love of money? 4. Bagaimana kepribadian mahasiswa berdasarkan tingkat love of money?



C. TUJUAN PENULISAN 1. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami apa itu love money 2. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami Bagaimana pengidentifikasian mahasiswa berdasarkan tingkat love of money 3. Agar pembaca dapat memahami dan mengetahui indikator love of money 4. Agar pembaca memahami dan mengetahui kepribadian mahasiswa berdasarkan tingkat love of money.



2



BAB II PEMBAHASAN Love Of Money 1. PENGERTIAN LOVE OF MONEY Uang merupakan alat pembayaran yang sah menurut Undang-Undang. Pentingnya uang menyebabkan, uang mempunyai arti yang penting didalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya uang membuat seseorang mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Menurut Rubenstein (1981), menyatakan bahwa di Amerika Serikat kesuksesan seseorang diukur dengan uang dan pendapatan, akan tetapi sebagian orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai uang. Uang memiliki pengaruh yang besar bagi seseorang dalam memotivasi untuk bekerja dengan keras. Seluruh dunia bisnis menuntut para manajer untuk menggunakan uang agar menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan (Milkovich dan Newman, 2002). Pentingnya uang dan adanya perbedaan pandangan mengenai uang maka, Tang (1992) memperkenalkan sebuah konsep yang diberi nama “The Love Of Money” untuk mengukur perasaan subyektif seseorang tentang uang. Definisi love of money menurut para peneliti : Luna-Arocas dan Tang (2004) meringkas definisi love of money sebagai : a) Pengukuran terhadap nilai seseorang, atau keinginan akan uang tetapi bukan kebutuhan mereka b) Makna dan pentingnya uang dan perilaku personal seseorang terhadap uang. Tang, Chen dan Sutarso (2008) mendefinisikan love of money sebagai perilaku seseorang terhadap uang; pengertian seseorang terhadap uang; keinginan dan aspirasi seseorang terhadap uang; variabel perbedaan multi-dimensional seseorang, sebuah gagasan yang terdiri dari beberapa sub gagasan atau faktor. Menurut Sloan (2002) Love Of Money merupakan sebuah keinginan terhadap uang atau keserakahan yang dibedakan dari kebutuhan individu. Love Of Money ini tidak mewakili “kebutuhan” seseorang akan tetapi lebih mewakili keinginan dan nilainilai. Kebutuhan diartikan oleh niai-nilai adalah keuntungan yang ingin disimpan yang bermanfaat dan dicari-cari oleh orang. Love Of Money menurut Locke (1996) adalah alat untuk mengukur nilai-niali kebutuhan, keinginan atau hasrat seseorang terhadap uang. Dari beberapa definisi Love Of Money menurut beberapa peneliti diatas maka dapat disimpulkan bahwa Love Of Money adalah pandangan yang berbeda terhadap uang. pandangan disini dalam arti keinginan seseorang untuk mendapatkan uang yang lebih banyak, terlalu mencintai uang yang berlebihan, cenderung mengejar uang dan berambisi untuk uang. 3



2. IDENTIFIKASI MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT LOVE OF MONEY Menurut Elias (2010) mahasiswa diidentifikasi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat love of money dimilikinya, yaitu: a. Money worshippers Mahasiswa yang cenderung memuja uang maka mereka selalu memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan uang. Kelompok money shippers ini mereka bisa dikatakan dikendalikan oleh uang, karena kehidupannya hanya untuk uang maka memreka memiliki tingkat hubungan terhadap pekerjaan yang tinggi dimasa yang akan diting. b. Money-repellants Mahasiswa yang memandang uang hanya sebagai alat pembayaran saja, kemungkinan mereka akan memiliki tingkat kompetisi yang rendah dan tingkat kesuksesan yang rendah. c. Careless Money-admirers Mahasiswa yang memiliki kekaguman yang tinggi terhadap uang maka akan melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan uang lebih dari apapun , maka dimasa yang akan datang mereka cenderung memiliki tingkat keterlibatan terhadap pekerjaan yang tinggi dan tingkat kesuksesan yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa love of money terkait dengan beberapa perilaku organisasi yang diinginkan seperti tingkat kepuasan kerja yang tinggi, tingkat pergantian karyawan yang rendah maupun perilaku organisasi yang tidak diinginkan seperti tindakan kecurangan akuntansi dan lain-lain. Penelitian menunjukan bahwa Love of Money terikat dengan beberapa perilaku organisasi yang diinginkan seperti tingkat kepuasan kerja yang tinggi, tingkat pergantian karyawan yang rendah maupun perilaku organisasi yang tidak diinginkan seperti tindakan kecurangan akuntansi dan lain-lain. Tang dan Chiu (2003) berteori bahwa Love of Money sangat terikat dengan konsep “Ketamakan”. Mereka menemukan bahwa karyawan Hong Kong dengan tingkat Love of Money yang tinggi kurang puas dengan pekerjaan mereka dibandingkan dengan rekan rekan mereka. Tang dan Ciu (2003) juga menemukan hubungan yang langsung antara Love Of Money dengan perilaku tidak etis di antara karyawan Hong Kong. Penelitian yang dilakukan oleh Tang dan Ciu (2003) menyatakan bahwa uang sebagai symbol keberhasilan/kesuksesan (success), uang sebagai simbol kekayaan (rich), uang sebagai motivator (motivator), dan nilai penting dari uang tersebut (important). Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa seiring dengan perkembangnya zaman uang tidak lagi hanya untuk pembayaran saja tetapi seseorang memandang uang berbeda. Uang juga sebagai simbol kesuksesan seseorang, simbol 4



kekayaan dan uang sebagai motivator. Hampir semua orang bergangung dan memiliki keinginan terhadap uang. Peran uang sangatlah penting dalam kehidupan karena uang dapat mengubah perilaku dari seseorang tersebut. 3. INDIKATOR LOVE OF MONEY Menurut Tang (1992) indikator untuk mengukur tingkat love of money seseorang dapat dikelompokkan menjadi 10 jenis, yang diadopsi dari money ethis scale (MES) yaitu: a. Budget yaitu Kebanggaan dan kemampuan dalam mengelola uang sesuai dengan kebutuhan secara hati-hati dan efisien b. Evil yaitu perasaan yang tidak pernah puas atas pendapatan yang diterima sehingga timbul perilaku yang merusak norma-norma etika c. Equity yaitu ketidakpuasan atas kesetaraan tanggungjawab yang dilaksanakan akan tetapi pendapatan yang diterima tidak seimbang sehingga menimbulkan perilaku tidak etis. d. Succes yaitu bahwa dengan adanya kehadiran uang dianggap sebagai simbol penting kesuksesan dan termotivasi untuk mendapatkannya. e. Self expression yaitu kepercayaan seseorang dengan kehadiran uang akan memberikan kehormatan dan meningkatkan citra di lingkuangan sekitar. f. Social influence yaitu uang yang dimiliki dapat mempengaruhi dirinya untuk masuk dalam lingkungan sosial dan dapat memanipulasi seseorang. g. Power of control yaitu mendapatkan uang diatas segala-galanya dan menganggap uang sebagai hal yang paling penting, maka perilaku tersebut dikategorikan kedalam pengendalian uang atas dirinya. h. Happines yaitu kepuasan seseorang yang mencerminkan kebahagiaan dan ketentraman dengan kehadiran uang i. Richness yaitu kehadiran akan uang yang berlebih memiliki dampak kepercayaanmseseorang mencapai tingkat kemakmuran j. Motivator yaitu dorongan untuk mendapatkan lebih banyak uang atas pekerjaan yang dilakukan dengan norma yang tidak etis 4. LOVE OF MONEY BERDASARKAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B PADA MAHASISWA Love of money adalah sebuah teori yang mencoba mengukur perasaan subjektif seseorang terhadap uang. Sikap seseorang terhadap uang yang berbeda dimungkinkan dapat berdampak juga pada persepsi mereka terhadap pekerjaan, sistem reward dan motivasi dari dalam diri yang mana perputarannya dapat mempengaruhi perilaku dalam bekerja, task perfomance, kepuasan kerja dan moral. Persepsi yang berbeda ini mungkin dapat dipengaruhi oleh tipe kepribadian seseorang. 



Penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2015) menunjukkan bahwa Love of money berpengaruh negatif signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa. Kecintaan 5











seseorang pada uang membuat orang tersebut melekat pada uang, sehingga tujuan hidupnya hanya sekedar mencari materi atau uang saja, dan akan berusaha untuk memperoleh uang dan membelanjankannya sesuai keinginan, bahkan dalam mencari serta membelanjakan uang harus dengan cara yang tidak benar atau tidak sesuai etika. Kecintaan masing-masing orang terhadap uang berbeda tergantung kebutuhan yang mereka miliki. Menurut Tang et al., (2006) secara umum hasil penelitian tentang Love of money menunjukan beberapa kemungkinan perbedaan kebudayaan di setiap Negara, sehingga dibutuhkan investigasi yang lebih lanjut mengenai potensi Love of money. Maka dari itu peneliti mencoba untuk mendalami Love of money pada mahasiswa yang berasal dari Jakarta. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kumala (2016) bahwa Love of money berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa, itu artinya semakin tinggi tingkat love of money pada mahasiswa akuntansi maka semakin tinggi tingkat pertimbangan etis mahasiswa akuntansi tersebut.



Seseorang yang memiliki persepsi etis yang baik maka akan memiliki tingkat perkembangan moral dan rasionalitas yang baik, seseorang akan lebih rasional dalam memandang kebutuhan hidupnya dan lebih baik dalam menilai kebutuhan akan uang. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai alasan atas tingginya tingkat love of money seseorang akan sejalan dengan persepsi yang lebih etis dalam menilai suatu tindakan, persepsi etika mendasari cara pandang seseorang dalam menghadapi kenyataan hidup, melakukan proses aktifitas dan dalam kehidupan individu tersebut agar menjadi individu yang baik dan beretika. Sedangkan kepribadian merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya konflik interpersonal. Menurut islam uang hanya sebatas alat tukar, uang juga sudah menjadi suatu kebutuhan, bahkan uang juga sudah menjadi salah satu penentu stabilitas dan kemajuan perekonomian suatu Negara Uang sudah digunakan untuk segala keprluan sehari-hari dan merupakan suatu kebutuhan dalam menggerakan perekonomian suatu Negara. Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pemabayaran utang atau sebagai alat untuk pembeliaan barang dan jasa, Kasmir (2008). Berbedanya interpretasi dan pentingnya uang bagi setiap individu, Tang, (1992) memperkenalkan konsep “cinta uang”. Teori ini mencoba mengukur perasaan subjektif seseorang terhadap uang. Sikap seseorang terhadap uang yang berbeda dimungkinkan dapat berdampak juga pada persepsi mereka terhadap pekerjaan, sistem reward, dan motivasi dari dalam diri pada pekerjaan yang mana pada perputarannya dapat mempengaruhi perilaku dalam pekerjaan, task performance, kepuasan kerja dan moral, serta efektivitas dari organisasi. Tang et al., (2006) berpendapat bahwa sikap terhadap uang yang dipelajari melalui proses sosialisasi didirikan pada massa kanak-kanak dan dipelihara melalui 6



kehidupan dewasa. Walaupun uang digunakan secara universal, arti dan pentingnya yang tidak diterima universal (McClelland, 1967). Cinta uang merupakan akar dari segala kejahatan. Tang & Chiu (2003) sudah menawarkan beberapa definisi dari uang yaitu sikap seseorang terhadap uang, makna uang terhadap seseorang, keinginanan kebutuhan nilai-nilai dan aspirasi uang Kita menganggap bahwa banyak orang yang suka dengan uang dan sangat sedikit yang tidak suka uang. Jika seseorang mencintai uang, orang tersebut ingin memiliki banyak hal. Hal ini mengarah kepada keinginan seseorang untuk menjadi kaya. Kepribadian Tipe A dan Tipe B Friedman dan rosenman (1974) membagi kepribadian menjadi 2 tipe yaitu : 1) Tipe A Adalah pelibatan agresif dalam suatu usaha dan berusaha terus menerus mencapai sesuatu lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dan jika perlu melawan upaya-upaya yang melawan hal-hal atau orang lain, sangat menginginkan pengakuan dan prestasi, ada kecenderungan untuk melakukan agresivitas dan ambisius. Individu tipe a mereka menempatkan diri mereka dibawah tekanan waktu yang konstan, bahkan memiliki permintaan yang berlebihan pada diri mereka sendiri dalam hal reaksi dan waktu luang. Tipe A merupakan gambaran seseorang yang sangat gemar bekerja, mereka memiliki kepribadian yang sangat ambisi, kompetitif, bekerja dalam tekanan, selalu mengukur sesuatu dari materi 7 senantiasa membandingkan keberhasilannya dengan orang lain. Secara umum kepribadian tipe a dirumuskan menjadi 3 kesimpulan sebagai- mana dikutip dalam (J.R, A.J, JR, & Coper, 1990) :   



Cenderung kompetitif dalam kebutuhannya untuk mencapai penghargaan (competitive need for achievement) Merasa diburu oleh waktu (sense of time urgency) serta kecenderungan agresif dan rasa permusuhan (aggressive and hostility)



2) Tipe B Tipe B merupakan lawan dari tipe A , Manusia dengan jenis kepribadian tipe B memiliki daya bersaing yang lebih rendah, memiliki agresifitas yang rendah dalam keadaan tertentu seperti bekerja, belajar dan lainnya. Kepribadian tipe B biasanya lebih pasif dan tidak terburu buru. Reaksi terhadap keadaan cenderung lebih moderet dan teratur dia akan mencoba untuk menilai reaksi dan keadaan lingkungan sebelum mengambil tindakan. a. Melakukan segala sesuatu dengan tenang, tidak terintimidasi oleh waktu. 7



b. Sabar dalam menjalankan tugas, tidak tergesa-gesa yang terpenting tugas selesai c. Jarang marah, menghadapi masalah dengan sabar d. Mampu menikmati waktu untuk bersantai tanpa merasa bersalah, menggunakan waktu untuk melakukan hal yang disukai e. Keberhasilah bukan hal yang sangat penting, mereka akan menutupi keberhasilannya kecuali dalam keadaan yang terpaksa. Kepribadian Tipe A Dan Tipe B Love of money merupakan sebuah teori yang membahas tentang sikap dan juga perspektif seseorang terhadap uang. Mencintai uang terlalu berlebihan memberikan dampak yang buruk, seseorang akan rela melakukan apa saja demi uang namun sangat jarang menemukan orang yang tidak mencintai uang. Pasalnya uang sudah menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan. Untuk menjalani hidup seseorang dituntut memiliki uang, seperti yang kita ketahui uang adalah alat tukar menukar yang digunakan dihampir seluruh negara. Uang digunakan untuk membeli barang yang kita butuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Kepribadian menurut Friedman dan Rosenman dibagi menjadi 2, yaitu Tipe A dan Tipe B . Seseorang dengan kepribadian Tipe A merupakan tipe individu yang tak berhenti mengejar pencapaian yang lebih tinggi dan merasa waktu selalu kurang. Seseorang dengan kepribadian Tipe A cenderung menjadi ambisius, kompetitif dan agresif. Sedangkan kepribadian Tipe B merupakan seseorang yang lebih santai dan bersikap tenang, mereka tidak merasa terintimidasi oleh pekerjaan dan tidak terlalu ambisius. Tipe B beranggapan bahwa keberhasilan bukanlah hal yang sangat penting. Penelitian yang dilakukan oleh Suri, Rita, & Singh (2017) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pola perilaku Tipe A dan B perbedaan tersebut adalah perilaku kedewasaan emosional. Tipe A memiliki hasrat yang sangat kompetitif untuk meraih prestasi dan pengakuan, selain itu mereka juga memiliki kecenderungan terhadap permusuhan, agresi dan rasa urgensi waktu dan ketidaksabaran yang luar biasa. Individu dengan tipe b mereka pekerja keras dan mereka juga tidak memiliki konflik dengan waktu dan orang lain.



8



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari beberapa definisi Love Of Money menurut beberapa peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa Love Of Money adalah pandangan yang berbeda terhadap uang. pandangan disini dalam arti keinginan seseorang untuk mendapatkan uang yang lebih banyak, terlalu mencintai uang yang berlebihan, cenderung mengejar uang dan berambisi untuk uang. Menurut Elias (2010) mahasiswa diidentifikasi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat love of money dimilikinya, yaitu: Money worshippers, Moneyrepellants dan Careless Money-admirers. Menurut Tang (1992) indikator untuk mengukur tingkat love of money seseorang dapat dikelompokkan menjadi 9 jenis, yang diadopsi dari money ethis scale (MES) yaitu: Budget , Evil, Equity, Succes, Self expression, Social influence, Power of control, Happines, Richness dan Motivator. Kepribadian menurut Friedman dan Rosenman dibagi menjadi 2, yaitu Tipe A dan Tipe B . Seseorang dengan kepribadian Tipe A merupakan tipe individu yang tak berhenti mengejar pencapaian yang lebih tinggi dan merasa waktu selalu kurang. Seseorang dengan kepribadian Tipe A cenderung menjadi ambisius, kompetitif dan agresif. Sedangkan kepribadian Tipe B merupakan seseorang yang lebih santai dan bersikap tenang, mereka tidak merasa terintimidasi oleh pekerjaan dan tidak terlalu ambisius. Tipe B beranggapan bahwa keberhasilan bukanlah hal yang sangat penting. B. KRITIK DAN SARAN



9



DAFTAR PUSTAKA https://ojs.unud.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/37591/23430 https://ojs.unimal.ac.id/jak/article/download/1821/959 http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/jan/article/view/16241



10