Kerangka Acuan - Malaria [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

,,,



KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM MALARIA



Kabupaten Biak Numfor



KA



No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit



: : :



Halaman



:



PUSKESMAS BOSNIK



Puskesmas Bosnik MARIA D.SAMORI, S.SiT NIP.19650711 198801 2 001



A. Pendahuluan Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Didalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah yang akhirnya menyebabkan penderita mengalami gejala-gejala malaria seperti gejala pada penderita influenza. Apabila tidak diobati, penyakit akan semakin parah dan dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian . Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. Sebanyak 90% dari jumlah kematian yang terjadi di Afrika dialami anak-anak. Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907.



Latar Belakang Dalam rangka pengendalian penyakit malaria banyak hal yang sudah maupun sedang dilakukan baik dalam skala global maupun nasional. Malaria merupakan salah satu indikator dari target Pembangunan Milenium (MDGs), dimana ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian insiden malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indikator menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat malaria. Program eliminasi malaria di Indonesia tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No 293/MENKES/SK/IV/2009. Pelaksanaan pengendalian malaria menuju eliminasi dilakukan secara bertahap dari satu pulau atau beberapa pulau sampai seluruh pulau tercakup guna terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria sampai tahun 2030(Buletin malaria 2011). Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia sejak tahun 2007 dapat dipantau dengan menggunakan indikator Annual Parasite Incidence (API). Hal ini sehubungan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan mengenai penggunaan satu indikator untuk mengukur angka kejadian malaria, yaitu dengan API. Pada tahun 2007 kebijakan ini mensyaratkan bahwa setiap kasus malaria harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan sediaan darah dan semua kasus positif harus diobati dengan pengobatan kombinasi berbasis artemisinin atau ACT (Artemisinin-based Combination Therapies). Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan API, dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malaria tinggi. API dari tahun 2008 – 2009 menurun dari 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per 1000 penduduk. Bila dilihat per provinsi dari tahun 2008 – 2009 provinsi dengan API yang tertinggi adalah Papua Barat, NTT dan Papua(buletin malaria, 2011).



B.



Tujuan 1. Tujuan Umum Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria (Eliminasi Malaria) sampai tahun 2030, dengan menurunnya kasus Malaria (API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk. 2. Tujuan khusus  Semua kabupaten/kotamampu melaksanakan pemeriksaan sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan tepat dan terjangkau dengan ACT  Pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah melaksanakan intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria  Menurunnya 50 % jumlah daerah endemis malaria



C.



Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan 1. Penemuan dini dan pengobatan penderita. 2. Meningkatkan akses pelayanan yang berkualitas (konfirmasi dengan mikroskop atau RDT). 3. Pemberdayaan dan



penggerakan



masyarakat



(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) 4. Menggalang kemitraan 5. Meningkatkan sistem surveilans 6. Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi 7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia D. Cara Melaksanakan Kegiatan Prefentif Menejemen vektor terpadu Promotif 1. Penguatan layanan kesehatan 2. Kemitraan gebrak malaria 3. Penggerakan masyarakat-UKBM 4. Jaminan mutu Kuratif 1. Penemuan 2. Diagnosis 3. Pengobatan 4. Profilaksis 5. Pemantauan E.



Sasaran



Meningkatkan



KIE



Target masing-masing sasaran di puskesmas disesuaikan dengan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota didaerah kerja Puskesmas Bosnik. F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Program malaria dilaksanakan satu kali sebulan yang pelaksanaannya oleh tim Program malaria sesuai SK Kepala UPT Puskesmas Dompu kota dan jadwal yang telah disusun setiap tahunnya. G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan EVALUASI KEGIATAN 1. Evaluasi akan dilakukan setiap satu bulan oleh petugas Malaria 2. Evaluasi dilakukan pada saat mini lolakakarya b. PELAPORAN Pelaporan dilakukan satu bulan sekali di akhir bulan. H.



Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan a. PENCATATAN Pencatatan hasil Posyandu di rekap oleh masing –masing tim b. PELAPORAN ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan ditembuskan ke Distrik c. EVALUASI Evaluasi dilakukan setiap bulanan, oleh WASOR P2 Malaria dan Surveilen