15 0 134 KB
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LOSARANG Jl. By Pass Krimun Losarang RT. 006 RW. 002 Krimun Kec. Losarang Kode Pos 45253 email : [email protected] telp. (0234) 505026
KERANGKA ACUAN PROGRAM DIARE UPTD PUSKESMAS LOSARANG A. Pendahuluan Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Kemenkes RI, 2011). Dampak negatif dari diare pada bayi dan anak antara lain adalah menghambat
proses
pertumbuhan
anak
yang
pada
akhirnya
dapat
menurunkan kualitas hidup anak. Diare juga berpotensi menyebabkan anak mengalami gangguan gizi (malnutrisi) karena selama diare sebagian besar zat-zat penting dalam tubuh akan keluar dan diikuti dengan penurunan asupan makanan serta nutrisi yang mengakibatkan menurunnya berat badan. Jika tidak segera
mendapat asupan makanan bergizi seimbang,
anak akan kekurangan gizi dan pertumbuhannya jadi terhambat. Strategi program pengendalian penyakit diare yaitu melaksanakan tata laksana diare yang standar di sarana kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE), meningkatkan tatalaksana penderita diare di
rumah
tangga
yang
tepat
dan
benar,
meningkatkan
SKD
dan
penanggulangan KLB diare, melaksanakan upaya pencegahan yang efektif dan melaksanakan monitoring dan evaluasi. B. Latar Belakang Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals-MDGs) pada tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian Balita (AKABA)
hingga dua pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Angka kematian Balita (AKB) merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai sejauh mana ketercapaian
kesejahteraan
rakyat
sebagai
hasil
dari
pelaksanaan
pembangunan dibidang kesehatan. Pemerintah
telah
membuat
berbagai
kebijakan
untuk
mengatasi
persoalan kesehatan anak. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang sangat ini terjadi dinegara Indonesia. Indonesia masih memiliki angka kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. masalah tersebut terutama dalam periode neonatal dan dampak dari penyakit menular seperti diare. Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), setiap jam 50 anak belita di Asia Tenggara meninggal dunia karena diare. Kejadian diare pada anak balita dikawasan Asia Tenggara bisa sampai 12 kali dalam satu tahun pada setiap anak. Data profil kesehatan Indonesia tahun 2016, penyakit diare menempati urutan pertama dalam sepuluh besar penyakit rawat inap di rumah sakit pada tahun 2016, yaitu sebanyak 71,889 kasus. Sementara pasien yang meninggal sebanyak 1.289 (1.79%). Menduduki urutan kelima dalam sepuluh besar penyakit rawat jalan di rumah sakit. Berdasarkan Data tahun 2017 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Losarang penderita Diare 579 balita . C. TUJUAN Umum : Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor terkait. Khusus : 1. Tercapainya penurunan angka kesakitan. 2. Terlaksananya talalaksana diare sesuai standar. 3. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya di semua jenjang pelayanan. 4. Terwujudnya
masyarakat
yang
mengerti,
menghayati
dan
melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah.
5. Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare di suatu wilayah
kerja
yang
meliputi
target,
kebutuhan
logistik
dan
pengelolaannya. D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Penjaringan kasus diare pada balita di luar gedung Kunjungan rumah pada kasus diare 2. Kunjungan rumah untuk follow up tata laksana kasus diare berat 3. Otopsi verbal kematian diare dehidrasi berat E. CARA PELAKSANAAN : 1. Melaksanakan
tatalaksana
penderita diare yang standar di sarana
Kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE) 2. Meningkatkan
tatalaksana
penderita diare di rumah
tangga yang
tepat dan benar (kunjungan rumah) 3. Meningkatkan SKD dan penanggulangan KLB Diare 4. Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan promotif dan preventif 5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi F. SASARAN : 1. Penderita Diare 2. Masyarakat G. JADWAL PELAKSANA KEGIATAN
I.
TARGET 1x/Tahun 1x/Tahun 1 tahun 5 X/thn 1 tahun ( Bila ada
URAIAN TUGAS Membuat Rencana Usulan Kegiatan Program Diare Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan Program Diare Penjaringan kasus Diare pada balita di luar gedung. Kunjungan rumah untuk follow up tata laksana kasus Diare. Otopsi verbal kematian Diare
Kasus ) 1 tahun
Pencatatan dan Pelaporan
MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan program diare dapat di ketahui melalui laporan kegiatan bulanan dengan melihat data diare yaitu target diare dan oralit
H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus ada laporan hasil kegiatan, masukan/umpan
balik dari sasaran/masyarakat terhadap pelaksana
kegiatan, ada bukti kegiatan berupa photo pelaksanaan kegiatan.
Mengetahui Kepala UPTD Puskesmas Losarang
Pemegang Program Diare UPTD Puskesmas Losarang
dr.H.ANDRI NIP.19821229 201101 1 002
KUSMAYANI,S.Kep NIP.19700604 199603 2 002