Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul : “Laporan Kerja Praktik di PT. Trininda Karya Utama Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu (Gedung E, F dan G)” Laporan kerja praktik ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk menyelesaikan Program Sarjana di Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Rossana Margareth Kadar Yanti, S.T.,M.T. selaku dosen Pembimbing 2. Bapak Muhammad Hadid, S.T.,M.T. selaku koordinator Kerja Praktik Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITK. 3. Bapak Andika Ade Indra Saputra, S.T.,M.T. selaku koordinator Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITK. 4. Ibu Dyah Wahyu Apriani, S.T.,M.Eng, Bapak Basyaruddin, S.T.,M.Sc, Bapak Christianto C.S. Khala, S.T.,M.T, Ibu Andina P. Putri, ST.,M.Eng, Bapak Prinda Alfira K.S, S.ST di Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITK. 5. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusnan laporan kerja praktik ini. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktik ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun. Semoga kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



Balikpapan, Agustus 2019



Penyusun



1



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



DAFTAR ISI



2



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



DAFTAR GAMBAR



3



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



DAFTAR TABEL



4



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Institut Teknologi Kalimantan merupakan salah satu perguruan tinggi di kota



Balikpapan. Salah satu Program Studi yang ada di Institut Teknologi Kalimantan adalah Program Studi Teknik Sipil. Pada Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Kalimantan diadakan program pendidikan Sarjana Strata-1 (S1) dengan materi yang diajarkan kepada mahasiswa yaitu bagaimana merencanakan, merekayasa dan membangun infrastruktur dengan pertimbangan biaya, mutu dan waktu. Metode pembelajaran yang diberikan yaitu pembelajaran di ruang kelas, laboratorium maupun terjun langsung ke lapangan proyek. Proses pembelajaran secara langsung ke lokasi proyek dapat diperoleh mahasiswa pada mata kuliah kerja praktik (SP1430) yang merupakan bagian dari kurikulum yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Kalimantan. Agar dapat lulus pada mata kuliah Kerja Praktik, maka mahasiswa diwajibkan untuk melakukan kegiatan Kerja Praktik di instansi/lembaga/industri/proyek yang berhubungan dengan dunia konstruksi. Kerja praktik merupakan mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa dengan bobot 2 SKS, mahasiswa diberikan kebebasan dalam memilih jenis proyek yang sesuai dengan minatnya dengan syarat nilai proyek minimal 2 milyar rupiah. Kegiatan Keja Praktik dilakukan selama 2 bulan. Mahasiswa yang telah melakukan kerja praktik diharapkan dapat memperoleh wawasan mengenai dunia kerja di bidang teknik sipil, bekerjasama dan bersosialisasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek, serta mengembangkan sikap profesionalitas kerja dan menjadi insan yang mampu memberikan solusi pada permasalahan yang akan di hadapi di kehidupan nantinya. Untuk mencapai target yang diinginkan dalam kerja praktik, maka mahasiswa wajib memiliki satu proyek pembangunan yang akan dituju untuk melakukan kerja praktik. Salah satu proyek pembangunan yang ada di Balikpapan saat ini adalah Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan. 5



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Kampus Institut Teknologi Kalimantan terdiri atas dua gedung yang digunakan untuk pelaksanaan proses belajar mengajar serta kantor. Pada tahun 2019 jumlah mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan berjumlah 2.019 mahasiswa dalam 14 Program Studi. Dengan jumlah mahasiswa yang tergolong banyak dan dengan keterbatasan jumlah gedung yang ada membuat kondisi perkuliahan menjadi kurang kondusif. Oleh karena itu dibangun gedung baru kampus Institut Teknologi Kalimantan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Pada tahun 2019 direncanakan akan dibangun gedung baru berjumlah 3 gedung yaitu gedung E, gedung F dan gedung G. Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan memiliki nilai proyek sebesar Rp 79.465.380.000 dengan sumber dana berasal dari Surat Berharga Syariah Negara. Direncanakan proyek pembangunan kampus ITK akan berlangsung selama 200 hari kalender. Ruang lingkup pekerjaan proyek pembangunan gedung kampus Institut Teknologi Kalimantan meliputi pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, dan arsitektural gedung pada Gedung E, F dan G.



1.2



Tujuan Umum Secara umum pelaksanaan Kerja Praktik ini bertujuan untuk : 1. Memenuhi salah satu mata kuliah di program studi Teknik Sipil ITK yang merupakan prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. 2. Mengamati secara langsung penggunaan teori-teori dasar yang telah diajarkan selama proses perkuliahan di lapangan. 3. Menerapkan ilmu teknik sipil yang dipelajari selama proses perkuliahan. 4. Memperluas wawasan dan pengalaman mengenai kondisi kerja di dunia teknik sipil sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja nantinya.



1.3



Tujuan Khusus Secara khusus pelaksanaan kerja praktik ini bertujuan untuk : Memahami proses



pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada proyek Pembangunan Gedung E, F dan G Kampus Institut Teknologi Kalimantan yang mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Memahami struktur organisasi proyek;



6



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



2. Memahami gambar-gambar kerja yang dibuat dalam pembangunan proyek; 3. Memahami struktur bangunan proyek berupa Penulangan, pengecoran dll; 4. Memahami pekerjaan-pekerjaan khusus yang ada pada proyek.



1.4



Manfaat Kerja Praktik Manfaat yang didapat dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah :



1.4.1 Bagi Perguruan Tinggi Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan sains dan teknologi terbaru yang dilakukan oleh instansi/industri/lembaga penelitian.



1.4.2 Bagi Mitra Kerja Praktik Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Kerja Praktik dapat menjadi bahan masukan bagi instansi/industri/lembaga penelitian untuk menentukan kebijaksanaan instansi/industri/lembaga penelitian di masa yang akan datang .



1.4.3 Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat lebih memahami kondisi nyata dalam dunia kerja di instansi/industri/lembaga penelitian secara lebih mendalam sehingga diharapkan akan mampu mengaplikasikan ilmu dan pengalaman tersebut di dunia nyata.



1.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data dan informasi yang lengkap dan terperinci tentang proyek Pembangunan Gedung pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Metode Observasi di Lapangan Metode ini dilakukan dengan melihat secara langsung pekerjaan yang ingin diamati kemudian mengambil data berupa ukuran-ukuran, jenis-jenis dan bahan material yang digunakan dalam pengerjaan proyek. 2. Metode Wawancara Langsung di Lapangan



7



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Data-data yang diperoleh dari lapangan juga didapatkan dengan cara melakukan wawancara langsung. 3. Metode Literatur / Bacaan Metode ini dilakukan untuk memenuhi data-data yang didapatkan dilapangan dengan menggunakan dengan berbagai referensi yang berkaitan dengan hal-hal yang diamati di lapangan, sehingga akan didapatkan suatu pemahaman yang lebih akurat dan mendalam. 4. Metode Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan cara mengambil foto-foto pelaksanaan pada setiap item pekerjaan pada proyek tersebut sebagai bukti nyata pekerjaan secara langsung



1.6 Lokasi Proyek Lokasi proyek pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu (Gedung E, F dan G) Kampus Institut Teknologi Kalimantan dapat di lihat pada gambar 1.1 berikut :



Gambar 1.1 Lokasi Proyek Sumber : Google Maps, 2019 Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan Terletak di Karang Joang Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia.



8



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



BAB II GAMBARAN UMUM MITRA KP 2.1 Sejarah Instansi PT. Trininda Karya Utama berdiri pertama kali pada 12 Januari tahun 2006. Lokasi awal berdiri PT. Trininda Karya berada di Jalan Pangeran Antasari No. 03 RT.03 Kota Samarinda. PT. Trininda Karya Utama didirikan dengan notaris Bapak Khairu Subhan, S.H.. Dengan anggaran dasar sebagaimana yang termuat dalam akta pendirian antara lain : 1. Perseroan Terbatas bernama “PT. Trininda Karya Utama” berkedudukan dan berkantor pusat untuk pertama kalinya di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur; 2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan oleh direksi, dengan persetujuan dari komisaris. PT. Trininda Karya Utama didirikan untuk jangka waktu 75 Tahun lamanya. Dengan maksud dan tujuan adalah sebagai berikut : a. Pembangunan; b. Perawatan Gedung dan Bangunan; c. Perdagangan; d. Perindustrian; e. Pertambangan; f. Pengangkutan darat; serta bidang usaha yang berkaitan dengan persewaan mesin dan peralatannya yaitu jasa persewaan alat-alat transportasi, persewaan mesin lainnya, persewaan barang-barang keperluan rumah tangga dan pribadi serta E-commerce.E-commerce diartikan sebagai suatu kegiatan transaksi perdagangan barang dan atau jasa melalui internet, telepon, televisi ataupun media elektronik lainnya serta kegiatan usaha yang terkait. Pada awal terbentuknya, PT. Trinanda Karya Utama memiliki modal dasar senilai Rp 2.000.000.000,- ( dua milyar rupiah) yang terdiri atas 2000 (dua ribu) lembar saham dimana masing-masing saham bernilai nominal Rp 1000.000,- (satu juta rupiah). 9



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



2.3 Lokasi Instansi PT.Trininda Karya Utama memiliki kantor pusat yang berlokasi di Komplek Bukit Pinang Batara Indah Blok. C2, Jalan P. Suryanata, No. 13 RT. 13, Air Putih, Samarinda, Kota Samarinda, Kalimantan Selatan, Indonesia.



Gambar 2.1 Lokasi PT. Trininda Karya Utama Sumber: google maps, 2019 2.4 Lambang Instansi Lambang atau logo resmi dari PT. Trininda Karya Utama dapat dilihat pada gambar 2.2 Berikut:



10



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Gambar 2.2 Logo Instansi Sumber: PT. Trininda Karya Utama, 2019



2.5 Struktur Organisasi Pelaksana Proyek Struktur Organisasi pada PT. Trinanda Karya Utama terdiri atas Project Manager, Site Manager, Drafter, mechanical Engineer, Electrical Engineer, Pelaksana Bangunan, Surveyor, Pelaksana Mekanikal Engineer, Pelaksana Electrikal Engineer, Mandor, Logistik dan Administrasi.



Struktur organisasi dari PT. Trininda Karya



Utama dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:



11



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



EDY MARYANTO, S.T Project Manager Prysmany.K , S.T Drafter / Engineer



SIGIT.P , S.T



Ir. YADI KUSMAYADI



MUHDI



PAIMO



GAFAR



KHAIRONI R.L, S.E



USMAN



Site Manager



Site Manager Ged. F



Site Manager Ged. G



Surveyor



Umum / Logistik



Administrasi/keuangan



MEP Supervisior



NANO



GATOT



KAREBET



Pelaksana



Pelaksana Ged F



Pelaksana Ged G



TONI Gudang



AHMAD Gudang



MIKO Gudang



RUDY



HENDRA



Mekanikal



Elektrical Plumbing



Engineer



Engineer



Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Trinanda Karya Utama Sumber: PT. Trinanda Karya Utama,2019



12



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Adapun beberapa gambaran umum dari rincian pekerjaan tiap unit adalah sebagai berikut : 1. Project Manager A. Tinjauan Umum Jabatan Memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai dengan rencana baik menyangkut biaya, mutu dan waktu. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Project manager adalah sebagai berikut : a. memimpin kegiatan perencanaan proyek; b. merencanakan kebutuhan biaya proyek secara periodik; c. mengendalikan biaya, waktu dan mutu pekerjaan; d. menyediakan metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan jadwal pelaksanaan. 2. Site Manager A. Tinjauan Umum Jabatan Membantu Project manager dalam pelaksanaan pekerjaan fisik dalam bidang struktur agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari site manager adalah sebagai berikut : a. melaksanakan kegiatan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan; b. melakukan perhitungan kemajuan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara perioik; c. mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya; d. mengatur dan mengkoordinir penggunaan dan penempatan bahan, alat dan tenaga kerja; e. mengatur dan mengkoordinir keamanan dan keselamatan pekerja di lapangan.



13



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



3. Mechanical Engineer A. Tinjauan Umum Jabatan Menjamin kelancaran dan ketersediaan peralatan dan suku cadang untuk proyek dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari mechanical engineer adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana jadwal pengadaan peralatan dan suku cadang pada proyek; b. melaksanakan proses pengadaan peralatan dan suku cadang; c. memonitor dan mengendalikan pengadaan peralatan dan suku cadang pada proyek; d. membuat laporan pengadaan peralatan dan suku cadang; e. memeriksa dan memastikan peralatan dan alat berat yang digunakan memiliki status pengesahan dari badan yang berwenang; f. memastikan operator-operator memiliki kompetensi dari badan yang berwenang; g. memastikan sumber-sumber bahaya pada pekerjaan dan lokasi kerja yang menjadi tanggung jawabnya telah dibuat rambu-rambu yang sesuai dan telah dibuat pengaman yang sesuai. 4. Electrical Engineer A. Tinjauan Umum Jabatan Menjamin kelancaran dan ketersediaan kebutuhan elektrikal untuk proyek dengan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Electrical Engineer adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana jadwal pengadaan kebutuhan elektrikal; b. melaksanakan proses pengadaan kebutuhan elektrikal. c. memonitor dan mengendalikan pengadaan kebutuhan elektrikal; d. membuat laporan pengadaan kebutuhan elektrikal;



14



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



e. memeriksa dan memastikan peralatan kebutuhan elektrikal yang digunakan memiliki status pengesahan dari badan yang berwenang; f. memastikan sumber-sumber bahaya pada pekerjaan dan lokasi kerja yang menjadi tanggung jawabnya telah dibuat rambu-rambu yang sesuai dan telah diberi pengaman yang sesuai; g. membuat cek list pemeriksaan peralatan sesuai instruksi kerja; h. memastikan pemakaian bahan berbahaya telah terkendali sesuai MSDS yang dibuat logistik. 5. Pelaksana Bangunan A. Tinjauan Umum Jabatan Membantu pelaksana bangunan bertujuan untuk mengendalikan kegiatan operasional proyek dalam mencapai tujuan perusahaan melalui penetapan kebijakan dan target pencapaian kemajuan yang telah ditetapkan. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab pelaksana bangunan adalah sebagai berikut : a. membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan dan mengontrol pelaksanaan operasional proyek; b. mengembangkan dan menetapkan sistem manajemen operasional proyek; c. melakukan penilaian kinerja bawahan. 6. MEP supervisior A. Tinjauan Umum Jabatan MEP supervisior bertujuan untuk terlaksananya kegiatan operasional mechanical electrical plumbing (MEP) proyek sesuai target yang telah ditentukan, penerapan sistem dan prosedur secara efektif serta teraporkan hasil kegiatannya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari MEP supervisior adalah sebagai berikut : a. membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan dan mengontrol pelaksanaan operasional MEP proyek;



15



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



b. menegur atau memperingatkan dan mengusulkan penggantian sub kontraktor ME yang tidak bekerja sesuai spesifikasi yang telah ditentukan (mutu maupun waktu) c. memverivikasi dokumen dan berkas-berkas kerja dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya 7. Logistik A. Tinjauan Umum Jabatan Memonitoring keluar masuknya barang maupun material yang masuk ke gudang. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab logistik adalah sebagai berikut : a. memesan / melakukan pembelian material / peralatan proyek; b. monitoring permintaan, PO dan kedatangan material; c. berkoordinasi dengan cost control ( keuangan ); d. membuat laporan material, inventaris alat, tools, ATK, dll. 8. Administrasi A. Tinjauan Umum Jabatan Membantu project manager dalam mengelola keuangan dan administrasi proyek. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggugjawab seoarang administrasi adalah sebagai berikut : a. menyusun permintaan dana serta merealisasikan pendistribusian dana proyek; b. menyusun pembukuan biaya proyek secara terperinci; c. memonitor kemajuan pekerjaan serta rencana biaya yang diperlukan untuk kegiatan proyek. 9. Surveyor A. T injauan Umum Jabatan Membantu site manager dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. B. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan Tanggung jawab surveyor adalah sebagai berikut :



16



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



a. menentukan elevasi dan koordinat pengukuran sebagai referensi yang digunakan dalam pelaksanaan; b. mengadakan kegiatan pengukuran (survey) di lapangan; c. melaksanakan pemasangan TBM, Bouwplank dan referensi lainnya; d. mengadakan kegiatan pengukuran untuk keperluan request (izin kerja) untuk penagihan; e. melaksanakan kegiatan pengukuran untuk mengetahui volume pekerjaan yang telah diselesaikan. 10. Drafter A. Tinjauan umum jabatan Drafter bertujuan untuk melaksanakan kegiatan operasional pembuatan gambar suatu proyek sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. B. Tugas dan Tanggung jawab Tugas dan tanggung jawab drafter adalah sebagai berikut : a. membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan dan mengontrol pelaksanaan drawing; b. menandatangani dokumen hasil kerja dan berkas-berkas kerja dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya.



17



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek 3.1.1 Uraian Umum Manajemen proyek merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal. Proyek dapat di definisikan sebagai suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumberdaya. Proyek memiliki tiga variabel yaitu biya (cost), Mutu (quality) dan waktu (time). Kegiatan proyek sendiri menghasilkan suatu luaran tertentu baik berupa barang, software (nonfisik) maupun hardware (fisik). Unsur-unsur yang dikelola dalm suatu proyek yaitu : a. Money (uang dan/atau material) b. Man (tenaga kerja,tenaga ahli) c. Machine (peralatan dan perlengkapan untuk menunjang pelaksanaan proyek) d. Method (prinsip kerja dan mekanisme yang diterapkan untuk menjalankan proyek) Tim Penulis Dosen Perguruan Tinggi Swasta, Jakarta,1998 Dalam hal ini yang akan dibahas secara mendalam adalah proyek konstruksi, yaitu proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu (Gedung E, F dan G) Kampus ITK.



3.1.2 Stake Holder; Struktur Organisasi Proyek dan Hubungan Kerja Sebuah proyek konstruksi memiliki beberapa unsur proyek, diantaranya : a. owner (pemilik), yaitu orang/kelompok atau badan yang memiliki tujuan untuk membuat bangunan sipil; b. consultant (konsultan bidang struktur, arsitektur, mekanikal – elektrikal, dan konsultan pengawas), yaitu badan hukum yang memiliki keahlian merencanakan pembangunan yang dipercaya oleh owner;



18



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



c. Kontraktor, yaitu badan hukum yang memiliki klasifikasi dan keahlian dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan; Kelima unsur tersebut dapat dikatakan sebagai stakeholder. Susunan stakeholder Pada proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu kampus Institut Teknologi Kalimantan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut. Owner Institut Teknologi Kalimantan



Konsultan Perencana



Manajemen Konstruksi



PT. Pandu Persada



PT. Geomap International Consultant KSO PT. Super Tehnik Pratama



Kontraktor



PT. Trininda Karya Utama



Keterangan : : Hubungan komando/perintah : Hubungan Koordinasi : Hubungan Tanggung jawab Gambar 3.1 Susunan Stakeholder pada proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu kampus ITK Sumber : Penulis, 2019 Berdasarkan gambar 3.1 dapat adapun penjelasan mengenai hubungan antar masing-masing stakeholder yang terlibat pada proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu kampus Institut Teknologi Kalimantan adalah sebagai berikut :



19



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



a. Owner dan Konsultan Perencana Owner memiliki hubungan komando kepada Konsultan Perencana sedangakan Konsultan perencana memiliki hubungan tanggung jawab kepada owner. Ikatan antara owner dan konsultan perencana merupakan ikatan berdasarkan kontrak, Konsultan memberikan layanan konsultasi kepada owner dimana produk yang dihasilkan berupa gambar-gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, sedangkan owner memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh Konsultan Perencana b. Owner dan Konsultan Pengawas Owner memiliki hubungan komando atau perintah kepada konsultan, konsultan diberikan perintah untuk menjadi pihak pengawas khusus untuk mengawasi kontraktor dimana konsultan pengawas bersifat independen terhadap unsur apapun dalam proyek konstruksi. Konsultan pengawas memiliki tanggung jawab untuk mengawasi seluruh pelaksanaan proyek dan melaporkan kinerja kontraktor serta perubahan-perubahan yang terjadi berkaitan pelaksanaan lapangan, sehingga menjadi pertimbangan untuk membayar atau mengurangi biaya perubahan. c. Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas Hubungan antara Konsultan Perencana dengan Konsultan Pengawas adalah hubungan koordinasi dimana kedua konsultan terikat hubungan fungsional. Perencana memberikan hasil desainserta peraturan-peraturan pelaksanaan kepada pengawas. Pengawas melaporkan hasil pekerjaan serta kendala-kendala teknis yang timbul di lapangan. d. Konsultan pengawas dan Kontraktor Pelaksana Konsultan pengawas memiliki hubungan koordinasi dan hubungan perintah kepada kontraktor pelaksana. Konsultan pengawas berhak untuk memberi keputusan atau perintah apakah suatu pekerjaan bisa dikerjakan atau tidak, selain itu juga memiliki hak untuk melakukan inspeksi pekerjaan untuk mengontrol kualitas dan kuantitas yang telah direalisasikan oleh kontraktor pelaksana sesuai dengan peraturan yang telah disepakati. Kontraktor harus selalu berkoordinasi dan melaporkan setiap hasil pekerjaan yang dilakukan dan kendala yang dihadapi kepada konsultan pengawas.



20



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



3.2 Deskripsi Umum Proyek Berikut adalah informasi mengenai proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu (Gedung E, F dan G) : Tabel 3.1 Informasi Proyek No 1.



Informasi deskripsi Kegiatan



Keterangan Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu (Gedung E, F dan G)



2.



Pekerjaan



Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu (Gedung E, F dan G)



3.



Lokasi



Kampus ITK karang Joang, Balikpapan76127



4.



Nomor Kontrak



SBN.338 / IT10.3 / LK.3 / 2019



5.



Jenis Kontrak



Lumpsum



5.



Tanggal Mulai



10 Mei 2019



Tanggal Selesai



25 November 2019



6.



Nilai Kontrak



Rp 79.465.380.000,-



7.



Sumber Dana



Surat Berharga Syariah Negara



8.



Tahun Anggaran



2019



9.



Durasi



200 Hari Kalender



10.



Pelaksana



PT. Trinanda Karya Utama



11.



Konsultan Perencana



PT. Pandu Persada



12.



Konsultan Pengawas



PT. Super Tehnik Pratama



Sumber : PT. Trinanda karya Utama, 2019 Informasi mengenai proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu (Ged. E, F dan G) Kampus Institut Teknologi Kalimantan dapat dilihat pada papan nama proyek sebagai berikut :



21



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Gambar 3.2 Papan Nama Proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan Sumber ; penulis, 2019 Sumber dana yang di gunakan pada proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu adalah dana yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Yang dimaksud dengan SBSN adalah surat berharga (obligasi) yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan prinsip syariah. SBSN adalah suatu instrumen utang piutang tanpa riba sebagaimana dalam obligasi, dimana sukuk ini diterbitkan berdasarkan suatu aset acuan yang sesuai dengan prinsip syariah. 3.3 Deskripsi Waktu Pada pelaksanaan kerja praktik , penulis mulai melakukan kerja praktik pada periode 22 Juli – 22 september 2019. Pada saat memasuki kerja praktik progres yang telah di capai proyek yaitu sebesar 20% pengerjaan dari keseluruhan proyek. Dimana gedung E telah mencapai progres pengerjaan lantai 3, gedung F mencapai progres pengerjaan lantai dasar dan gedung G mencapai progres pengerjaan lantai 2. Adapun progres yang telah dilaksanakan dari awal penulis melaksanakan kerja praktik hingga penulis selesai melaksanakan kerja praktik dapat dilihat pada gambar kurva S proyek pada gambar 3.3 berikut :



22



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Gambar 3.3 Kurva S proyek pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan Sumber ; PT. Trinanda Karya Utama, 2019



23



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



3.4 Deskripsi Pekerjaan Selama Kerja Praktik 3.4.1



Pekerjaan Pondasi



1. Pendahuluan Pondasi yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu adalah pondasi jenis tiang pancang. Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban struktur bangunan yang ada di atasnya dari permukaan tanah hingga menyentuh lapisan tanah keras dibawahnya. Pada masing-masing pondasi, terdapat 2 – 3 spunpile yang kemudian diikat dan disatukan oleh pilecap. Denah spunpile proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu kampus Institut Teknologi Kalimantan dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut :



Gambar 3.4 Denah Spunpile proyek Sumber : PT. Trininda Karya Utama,2019



2. Alat dan Bahan Pada pekerjaan pondasi tiang pancang dan pilecap, alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang pekerjaan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :



24



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Tabel 3.1 Alat dan Bahan Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang No.



Gambar



1.



Nama



Fungsi



Excavator



Untuk pekerjaan galian dantimbunan serta pembersihan lahan



Crane



2.



Untuk mengangkat alat dan bahan penunjang selama pekerjaan berlangsung.



Spun pile



3.



Sebagai material utama pondasi tiang pancang.



Tulangan Spiral



4.



Sebagai penambah kekuatan tiang atau pile yang akan dicor.



Multipleks



5.



Sebagai pembatas ketinggian pile yang akan di cor.



Sumber ; Penulis, 2019 3. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam proses Pekerjaan Pondasi adalah sebagai berikut :



25



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Mulai



Persiapan Lahan



Penentuan Titik pile



Pemancangan pada titik



Penyambungan Tiang Pancang



Penyambungan Tiang Pancang



Pekerjaan Pilecap



Selesai



Gambar 3.5 Metode pelaksanaan pekerjaan Pondasi Sumber : Penulis,2019 Sebelum pekerjaan pondaasi di lakukan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan untuk menyiapkan area yang akan dilakukan pekerjaan pondasi. Setelah area yang akan digunakan telah siap, dilakukan survey titik perletakan spunpile untuk mengetahui letak koordinak spunpile yang akan dipancang. Setelah itu dilakukan mobilisasi alat dan bahan ke area pekerjaan. Setelah alat dan bahan yang akan digunakan telah berada di area pekerjaan, maka dilakukan penyettingan alat berat untuk mempersiapkan pekerjaan pemancangan spunpile kemudian spunpile ditegakkan secara vertikal dan ditumbuk dengan alat pemancang selama pemancangan dilakukan kalendering untuk memeriksa proses masuknya spunpile. Setelah spunpile terpancang proses selanjutnya adalah pekerjaan pilecap. Langkah pertama adalah spunpile dibobok sesuai elevasi yang telah ditentukan. Kemudian dilakukan penggalian tanah disekeliling spunpile sesuai dengan



26



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



kebutuhan, berikutnya dilakukan pengecoran lantai kerja dengan mutu beton rendah yang kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pembesian dan bekisting pilecap dan selanjutnya di cor sesuai elevasi yang ditentukan. Pekerjaan pondasi tiang pancang dan pilecap dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut :



Gambar 3.6 Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang dan Pilecap Sumber ; Penulis,2019



3.4.2



Pekerjaan Tie Beam



1. Pendahuluan Balok Tie Beam yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan terdiri atas TB1 dan TB2 dimana TB1 memiliki dimensi 300 x 500 mm dan TB2 memiliki dimensi 250 x 500 mm dengan mutu beton K300. Tie Beam berfungsi untuk menyambungkan pondasi-pondasi dan kolom menjadi satu kesatuan atau rangkaian sehingga meningkatkan kekakuan gedung. Adapun gambar denah balok tie beam proyek pembangunan gedung pembelajaran terpadu kampus Institut Teknologi Kalimantan adalah sebagai berikut :



27



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Gambar 3.7 Denah Tie Beam Proyek Sumber : PT. Trininda Karya Utama 2. Alat dan Bahan Pada pekerjaan Tie Beam, alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang pekerjaan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Alat dan Bahan Pekerjaan Tie Beam No. 1.



Gambar



Nama Bar Cut ter



Fungsi Sebagai alat untuk memotong tulangan agar sesuai dengan shopdrawing dan barlist.



2.



Bar Bender



Sebagai alat untuk membengkokan besi sesuai bentuk yang dibutuhkan.



28



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Tang Besi



3.



Sebagai alat untuk memotong kawat bendrat pada saat pekerjaan pembesian



Meteran



4.



Sebagai alat ukur menentukan jarak



Truck Mixer



5.



Sebagai pengaduk beton dan membawa beton ke lokasi pengecoran .



Concrete Pump



6.



Untuk membantu menyalurkan campuran beton ke area pengecoran.



Besi Tulangan



7.



Sebagai komponen utama Pembesian



Beton K-300



8.



Sebagai bahan utama pengecoran Tie Beam



Bekisting



9.



Sebagai pembentuk/ cetakan beton pada saat dilakukan pengecoran.



Beton Decking



10



Untuk memberikan jarak tulangan dengan permukaan dasar bekisting



Sumber ; Penulis, 2019 3. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dikerjakan dalam pekerjaan Tie Biem dapat dilihat pada gambar berikut ;



29



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Mulai



Pekerjaan pondasi batu pecah



Pekerjaan Pembesian



Pekerjaan Bekisting



Pekerjaan Pengecoran



Selesai



Gambar 3.8 Metode Pekerjaan Tie Beam Sumber ; Penulis, 2019 Pada pekerjaan tie beam, pertama-tama dilakukan pekerjaan pondasi batu pecah, dimana pondasi ini berfungsi sebagai pijakan tie beam sekalihus penahan tanah urugan pada lantai dasar. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan bekisting yang menyambungkan pilecap yang telah di cor sesuai dengan gambar kerja. Setelah pekerjaan bekisting selesai, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan pembesian tulangan sesuai dengan detail tie beam yang telah ditentukan. Setelah pemasangan pembesian tulangan, dan bekisting, tiebeam kemudian dicor sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan. Setelah beton mengering, dilakukan pembongkaran bekisting tie beam dan dilanjutkan pekerjaan pelat lantai dasar. Adapun pekerjaan tie beam dapat dilihat pada gambar berikut :



30



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Gambar 3.9 Pekerjaan Tie Beam Proyek Sumber : Penulis,2019 3.4.3



Pekerjaan Lantai Dasar



1. Pendahuluan Tebal Pelat lantai dasar yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan setebal 8 cm dengan mutu beton K175 dan menggunakan Wire mesh tipe m6. Adapun denah plat lantai dasar yang digunakan adalah sebagai berikut :



Gambar 3.10 Denah Lantai 1 Proyek Sumber : PT.Trinanda Karya Utama



31



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



2. Alat dan Bahan Pada pekerjaan Pelat Lantai Dasar, alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang pekerjaan dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3 Alat dan Bahan Pekerjaan Pelat Lantai Dasar No.



Gambar



Nama Stamper



1.



Fungsi Untuk memadatkan tanah sebelum penghamparan pasir urug.



Pipe Support



2.



Untuk menopang bekisting pelat saat dilakukan pengecoran



Jack Base



3.



Sebagai pijakan pipe support saat pengecoran.



Wire Mesh



4.



Sebagai elemen pembesian tulangan beton untuk pelat lantai.



Pasir



5.



Sebagai lapisan agar tanah tidak melekat pada beton



Sumber ; Penulis, 2019 3. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dikerjakan dalam pekerjaan Lantai dasar dapat dilihat pada gambar 3.6 sebagai berikut ;



32



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Mulai



Pekerjaan tanah



Pekerjaan pasir urug 5 cm



Pekerjaan pemasangan wire mesh



Pekerjaan Pengecoran



Selesai



Gambar 3.11 Metode pelaksanaan lantai dasar Sumber; Penulis, 2019 Pada pekerjaan pelat lantai dasar pekerjaan awal yang dilakukan adalah pekerjaan timbunan pada area pelat dan kemudian di padatkan hingga elevasi yang telah ditentukan. Selanjutnya tanah yang telah dipadatkan ditimbun dengan pasir urug setebal 5 cm dan kemudian diberikan lapisan membran agar kelembapan tanah terjaga. Kemudian dilakukan pembesian wiremesh dan setelah itu di cor sesuai dengan elevasi lantai dasar yang telah ditentukan.



Gambar 3.12 Pekerjaan Lantai 1 Sumber : Penulis, 2019



33



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



3.4.4



Pekerjaan Kolom



1. Pendahuluan Kolom yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu terdiri atas Kolom K1 dan K2 dengan dimensi K1 400 x 500 mm dan K2 400 x 400 mm. Kolom berfungsi untuk meneruskan beban bangunan ke pondasi. Adapun denah kolom yang digunakan dalam pengerjaan proyek adalah sebagi berikut :



Gambar 3.13 Denah Kolom Proyek Sumber : PT.Trinanda Karya Utama 2. Alat dan Bahan Pada pekerjaan kolom, alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang pekerjaan dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut : Tabel 3.4 Alat dan Bahan Pekerjaan Kolom No. 1.



Gambar



Nama



Fungsi



Bekisting



Sebagai cetakan beton saat dilakukan pengecoran



34



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Pipe Support



2.



Sebagai penyanggah bekisting pada saat dilakukan pengecoran



Jack Base



3.



Sebagai pijakan pipe support.



Beton K-300



4.



Sebagai elem utama pengecoran.



Besi Tulangan



5.



Sebagai elemen utama pekerjaan pembesian



Tierod



6.



Sebagai pengunci bekisting agar tidak mengembang pada saat dilakukan pengecoran



Clamp



7.



Sebagai pijakan tierod mengunci bekisting.



Sumber ; Penulis, 2019 3. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dikerjakan dalam pekerjaan Kolom dapat dilihat pada gambar berikut ;



35



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Mulai



Pekerjaan Pembesian



Pekerjaan Bekisting



Pekerjaan Pengecoran



Selesai



Gambar 3.14 Metode Pekerjaan kolom Sumber ; Penulis, 2019 Pekerjaan kolom dilakukan dengan melakukan pembesian tulangan terlebih dahulu. Pada kolom lantai 1 pembesian tulangan meneruskan penulangan pada stack pembesian tulangan pile cap, sedangkan pada kolom lantai selanjutnya meneruskan stack pembesian tulhangan dari penulangan kolom yang ada di bawahnya.setelah pengerjaan penulangan, dilakukan pemasangan bekisting pada kolom untuk membentuk dimensi kolom sesuai yang diinginkan. Setelah bekisting terpasang dilakukan pengecoran pada kolom sesuai dengan elevasi yang dibutuhkan, setelah beton mengeras bekisting dilepaskan kembali.



Gambar 3.15 Pekerjaan Kolom proyek Sumber : Penulis, 2019



36



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



3.4.5



Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai Atas



1. Pendahuluan Balok dan pelat lantai atas yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu terdiri atas B1, B2, BA, B3, B4, BL, BT, BC1, BC2, BC3 dan BR sedangkan pelat yang digunakan yaitu pelat tebal 12 mm. balok dan pelat lantai atas berfungsi sebagai elemen struktur yang nantinya akan menopang struktur yang ada di atasnya. Adapun denah pelat dan balok lantai atas yang digunakan adalah sebagai berikut :



Gambar 3.16 Denah Balok dan plat lantai atas Sumber: PT. Trininda Karya Utama 2. Alat dan Bahan Pada pekerjaan borepile, alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang pekerjaan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Alat dan Bahan Pekerjaan Pelat dan Balok lantai atas No. 1.



Gambar



Nama Concrete Vibrator



Fungsi Untuk memadatkan beton yang di tuangkan ke dalam bekisting



37



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Papan Perata



2.



Untuk meratakan permukaan beton yang telah dicor



Theodolite



3.



Untuk memeriksa ketinggin cor agar sesuai dengan ketebalan yang ditentukan.



Bekisting



3.



Sebagai cetakan beton agar sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan.



Besi tulangan



4.



Sebagai elemen utama pekerjaan pembesian



Beton K-300



5.



Sebagai elemen utama pekerjaan pengecoran.



Sumber ; Penulis, 2019 3. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dikerjakan dalam pekerjaan balok dan pelat lantai atas dapat dilihat pada gambar berikut ; Mulai



Pekerjaan Pembesian



Pekerjaan Bekisting



Pekerjaan Pengecoran



Selesai



Gambar 3.17 Metode Pekerjaan Balok dan Pelat lantai atas Sumber ; Penulis, 2019



38



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



Pada pekerjaan balok dan pelat lantai atas, setelah kolom pada lantai di bawahnya telah siap kemudian dilakukan pemasangan scaffolding untuk menopang bekisting yang akan digunakan nantinya. Setelah scaffolding selesai, dilakukan pemasangan bekisting balok dan pelat kemudian dilanjutkan dengan pengerjaan pembesian balok dan pelat. Setelah kedua pekerjaan selesai dilakukan beton dituangkan kedalam bekisting dengan menggunakan concrete pump dan dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator. Setelah pengecoran selesai dilakukan permukaan beton dicek ketebalannya dengan menggunakan theodolite dan diratakan permukaannya dengan menggunakan papan perata. Berikut merupakan gambaran mengenai pekerjaan balok dan plat lantai atas.



Gambar 3.18 Pekerjaan Balok dan plat lantai atas



39



Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Gedung Pembelajaran Terpadu Kampus Institut Teknologi Kalimantan



BAB IV TUGAS KHUSUS 4.1 Gambaran Umun Tugas Khusus



4.2 Tinjauan Pustaka 4.3



40