Keterkaitan Etika Dengan Bisnis (Kelompok 2) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KETERKAITAN ETIKA DENGAN BISNIS MAKALAH



Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Islam



Oleh :



Amelia Hendayani H



181002085



Erviana Mega Belia



181002102



M. Faza Mukhoyar H



181002104



JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2019 M/1441 H 1



KATA PENGANTAR



Puji sykur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan limpahan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterkaitan Etika Dengan Bisnis”. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis Islam. Dalam pemyusunan makalah ini, penulis menyadari akan keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan penulis dalam penyusunannya. Namun kesulitan tersebut dapat dibantu oleh beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa tenaga dan pikiran. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Hj. Lina Marlina.,S.Ag.,M.Ag. selaku dosen Mata Kuliah Etika Bisnis Islam 2. Semua pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk pembuatan makalah ini. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapakn kritik dan saran guna membangun kesempurnaan penulisan makalh kami selanjutnya.



Tasikmalaya, 28 Agustus 2019



Penulis 1



DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3 1.1



Latar Belakang......................................................................................................................... 3



1.2



Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3



1.3



Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 3



1.4



Manfaat Penulisan .................................................................................................................. 4



BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5 2.1



Pengertian Etika Bisnis ............................................................................................................ 5



2.2



Keterkaitan Etika Dengan Bisnis.............................................................................................. 6



2.3



Pentingnya Etika Bisnis ........................................................................................................... 8



BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 10 3.1



Kesimpulan............................................................................................................................ 10



3.2



Saran ..................................................................................................................................... 10



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11



2



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Etika adalah bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat, etika dan etika bisnis berhubungan erat satu sama lain. Filsafat dalam arti luas adalah suatu usaha sistematis untuk memahami pengalaman manusia secara pribadi dan kolektif dan/atau kelompok. Berbeda dengan teologi maka filsafat menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman manusia dan bukan mengandalkannya pada wahyu Ilahi. Dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan-hubungan antara lain hubungan agama, keluarga, perdagangan, politik dan sebagainya. Sifat hubungan ini sangat rumit dan coraknya berbagai ragam. Hubungan antara manusia ini sangat peka, sebab sering dipengaruhi oleh emosi yang tidak rasional. Manusia selalu berusaha agar tercapai kerukunan dan kebahagiaan di dalam suatu masyarakat. Timbullah peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang kita sebut etik, etika, norma, kaidah, tolak ukur. Kebanyakan orang tidak senantiasa sadar akan fungsi etika. Salah satu sebabnya, etika menjadi bagian yang integral dari pribadi seseorang sehingga tidak lagi dipersoalkan oleh yang bersangkutan. Artinya seseorang jarang sekali memikirkan etika yang dimilikinya, kecuali bila ia merasa bahwa dalam hubungannya dengan orang lain etika tersebut mendapat tantangan. Pada saat tertentu kita pasti berhadapan dan berinteraksi dengan orang yang memiliki etika yang berbeda. Sasaran etika adalah moralitas (etika merupakan filsafat tentang moral). Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang tersimbul di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan praktek tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian etika bisnis ? 2. Bagaimana keterkaitan etika dengan bisnis ? 3. Apa pentingnya etika bisnis ? 1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apa etika bisnis 2. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan etika dengan bisnis 3. Untuk mengetahui pentingnya etika bisnis



3



1.4 Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1.



Agar mahasiswa mengenal dan memahami etika bisnis



2.



Agar menambah wawasan mahasiswa mengenai keterkaitan etika dengan bisnis dan mengenai pentingnya etika bisnis



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Etika Bisnis Secara etimologis (asal kata) etika berasal dari kata “ethicus” (bahasa latin) dan “eticos” (bahasa yunani) yang memiliki makna “kebiasaan”. Menurut Harmon Chaniago (2013:237) etika adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, didasarkan pada kebiasaan mereka. Hal ini dipertegas oleh barten dalam Gustina (2008: 138) “etika dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral dalam suatu masyarakat. Disini terkandung arti moral atau moralitas seperti apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan yang pantas atau tidak dan sebagainya.” Dari beberapa defininsi diatas mengenai etika, dapat kit atarik kesimpulan bahwa etika adalah hal yang penuh dengan pandangan atau nilai yang dianut oleh masyarakat, dimana dasar nilai itu dibangun dari kebiasaan yang mereka lakukan. Bisnis adalah kegiatan-kegiatan teratur melayani dalam suatu kebutuhan yang bersifat umum (artinya: non personal) sambil memperoleh pendapatan (income) (Pandji: 113). Hal ini di pertegas skinner dalam Pandji (2007:6) “bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan menurut arti dasar, bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and service. 1 Menurut Wikipedia Indonesia (2014) etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berikatan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nila, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun huubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral, sebagaimana siterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Standar etika bisnis tersebut diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orangorang yang ada didalam organisasi2.



1 Hanie Kurniawati, “LITERATUR REVIEW:PENTINGKAH ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN?”. Januari 2015, 2. 2 Veithzal Rivai – Amiur nuruddin – Faisar Ananda, Islamic Bussiness and Economic Ethics (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2012), 4



5



2.2 Keterkaitan Etika Dengan Bisnis Secara umum, etika adalah ilmu normatif penuntun hidup manusia, yang memberi perintah apa yang seharusnya kita kerjakan. Maka etika mengarahkan manusia menuju aktualisasi kapasitas terbaiknya. Apalagi dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi, kepuasan konsumen lah yang menjadi faktor utama agar perusahaan sustainable dan dapat dipercaya dalam jangka panjang. Konsumen cenderung semakin kritis dengan memperhatikan perilaku perusahaan yang memproduksi barang-barang yang akan mereka konsumsi. Menurut pendapat Michael Josephon dalam Pandji (2007:125), secara auniversal ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perikau yaitu: 1. Kejujuran 2. Integritas 3. Memelihara Janji 4. Kesetiaan 5. Kewajaran/keadilan 6. Suka memmbantu orang lain 7. Hormat kepada orang lain 8. Kewarganegaraan yang bertanggung hawab 9. Mengejar keunggulan 10. Dapat dipertanggung jawabkan3 Prinsip etika yang berhubungan dan dapat digunakan dalam praktek bisnis ialah pertama kejujuran dalam memproduksi, mendistribusikan, serta mengelola bisnis itu sendiri. Kedua memelihara janji, bertanggung jawab, kesetiaan atas apa kebijakan yang diambil oleh pihak bisnis seperti mempertahankan kualitas, kepuasan, dan kepercayaan konsumen atas bartang atau jasa yang ditawarkan. Kemudian etika bisnis ini bukan hanya diterpkan kepada konsumen saja tetapi juga kepada pegawai yang bekerja dibawahnya dengan selalu memenuhi janji, adil dalam membuat keputusan yang tidak merugikan pegawai, dan memenuhi semua gaji dan tambahan upah atas kerja dan kesetiaan pegawai kepada badan individu/ perusahaan. Lalu yang 3 Hanie Kurniawati, “LITERATUR REVIEW:PENTINGKAH ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN?”. Januari 2015, 5.



6



terakhir menjadi warganegara yang bertanggung jawab dengan tidak merugikan, merusak, atau menyengsarakan masyarak seitar, negara, maupun lingkungan.



Pada dasarnya praktik etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang. Perusahaan yang menerapkan etika, dapat meningkatkan motivasi kru dalam bekerja, bahwa bekerja selain dituntut menghasilkan yang terbaik, juga diperoleh dengan cara yang baik pula. Penerapan etika juga melindungi prinsip kebebasan berusaha serta meningkatkan keunggulan bersaing. Selain itu, penerapan etika bisnis juga mencegah agar perusahaan tidak terkena sanksisanksi pemerintah karena berperilaku tidak beretika yang dapat digolongkan sebagai perbuatan melawan hukum. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa tanpa suatu etika yang menjadi acuan, para pebisnis akan lepas tidak terkendali, mengupayakan segala cara, mengorbankan apa saja untuk mencapai tujuannya. Pada umumnya filosofi yang mendomonasi para pebisnis adalah bagaimana cara memaksimalkan keuntungan. Pebisnis seperti ini, sepeti yang dikatakan oleh Charles Diskens : “Semua perhatian, dorongan, harapan, pandangan, dan rekanan mereka meleleh dalam dolar. Manusia dinilai dari dolarnya”. Theodore Levitt mengatakan bahwa para pebisnis ada hanya untuk satu tujuan, yaitu untuk menciptakan dan mengalirkan nilai kepuasan dari suatu keuntungan hanya pada dirinya dan nilai budaya, nilai spiritual dan moral tidak menjadi pertimbangan dalam pekerjaannya. Akibatnya sungguh mengerikan. Mereka dapat menyebabkan perang antarbangsa, antarlembaga, dan antarperusahaan. Mereka menganggap dan membuat bisnis seolah medan perang. Dalam perekonomian yang berjalan berdasarkan prinsip pasar dimana “bisnis adalah bisnis”, kebebasan berusaha adalah yang utama. Namun kebebasan untuk mengejar tujuan bisnis juga mengandung kewajiban untuk memastikan bahwa kebebasan itu diperoleh secara bertanggung jawab. Perumusan dan penetapan etika bisnis merupakan salah satu dari sekian banyak upaya pemersatu (internal intergration) yang diusahakan oleh pemimpin perusahaan untuk meningkatkan daya tahan bisnisnya. Itu dilakukan dengan mengindahkan prinsipprinsip pengelolaan usaha yang baik (good corporate gorvemance) sekaligus memenuhi kewajibannya sebagai warga masyarakat yang bertanggung jawab (corporate sosial responsibility).



7



2.3 Pentingnya Etika Bisnis Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan. Keuntungan adalah hal yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satu-satunya, sebagaimana dianut pandangan bisnis yang ideal. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk. Bahkan secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Maka dari itu etika sangat diperlukan dan sangat penting dalam aktivitas bisnis. Banyak peristiwa bisnis yang menunjukkan penurunan kualitas dan merugikan kepentingan konsumen serta masyarakat luas. Seperti tindakan monopoli, penipuan, kerusakan lingkungan, dan sebaginya. Semakin jauh pemakaian teknologi maka perilaku masyarakat se4makin berubah materialistis dan praktis, sehingga nilai moralitas cenderung diabaikan. Perilaku apapun mencerminkan etika seseorang. Jika seseorang mematuhi etika, dia cenderung memiliki perilaku yang baik dalam semua kegiatan, termasuk dalam kegiatan, bisnis. Contoh, pengusaha A merupakan pengusaha yang peduli dengan etika. Dia akan jujur, bijak dan selalu mempertimbangkan minat orang lain. Di sisi lain, orang-orang mengabaikan etika akan menjadi kontra produktif dalam bisnis. Mereka suka curang dan tidak jujur. Qardawi (1995: 57) berpendapat bahwa bisnis dan etika tidak dapat dipasahkan. Mereka seperti pengetahuan dengan etika, politik dengan etika, dan etika dengan etika. Etika adalah daging dan saraf dalam kehidupan Islam karen ajaran Islam didasarkan pada etika. Prinsip umat Islam percaya pada kesatuan hidup dan kehidupan. Karena itu, kita tidak bisa menerima konsep yang memisahkan kehidupan duniawi dan agama, seperti yang terjadi di Eropa. Dari perspektif Islam, seorang pebisnis tidak hanya mencari untung tetapi juga berkah dari Allah Swt.5 Pada dasarnya, etika berpengaruh terhadap para pelaku bisnis, terutama dalam hal kepribadian, tindakan dan perilakunya. Etika ialah teori tentang perilaku perbuatan manusia, dipandang dari nilai baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Etika lebih bersifat teori yang membicarakan bagaimana seharusnya, sedangkan moral lebih bersifat praktik yang membicarakan bagaimana adanya. Etika lebih kepada menyelidik, memikirkan dan mempertimbangkan tentang yang baik dan buruk sedangkan 4 Bab 1 Apa Itu Etika, 27 5 Muhammad Djakfar, “Religion, Work, Ethics, ands Bussiness Attitude : A Case Study on the Meaning of Bussiness Behaviour of Madurese Fruits Trades in Malang”. Vol 16. No. 2, December 2007, 97.



8



moral menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan manusia dalam kesatuan social tertentu. Ihwal pentingnya etika dalam bisnis, A. Sonny Keraf, mengatakan, “Jika bisnis tidak punya etika, apa gunanya kita berbicara mengenai etika dan apa pula gunanya kita berusaha merumuskan berbagai prinsip moral yang dapat dipakai dalam bidang kegiatan yang bernama bisnis. Paling tidak adalah tugas etika bisnis untuk pertama-tama memperlihatkan bahwa memang bisnis perlu etika, bukan hanya berdasarkan tuntutan etis belaka melainkan juga berdasarkan tuntutan kelangsungan bisnis itu sendiri. Jika melihat dari sudut pandang perusahaan, penggunaan dan menerapkan etika bisnis memiliki manfaat antara lain : 1. Perusahaan mendapat kepercayaan dari konsumen. 2. Citra perusahaan di mata konsumen baik. 3. Meningkatkan motivasi kerja. 4. Keuntungan perusahaan dapatdiperoleh. 6 Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah.



6 Adhe Irma., “Makalah Etika Bisnis” 2014. 7.



9



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan



Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatasn bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga masyarajta, Karena dengan adanya etika, aktifitas bisnis dapat berjalan dengan rapi, seimbang, dan tentunya dengan hasil yang memuaskan. Tentunya akan lebioh utama apabila aturan-aturan dalam bisnis dapat menerapkan etika yan Islami sesuai dengan ajaran agama Islam.



3.2 Saran



Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Karena itu saran yang membangun sangat kami terima dan butuhkan. Semoga dari saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan berikutnya. Terimakasih.



10



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2207. Bussiness Behaviour of Madurese Fruits Trades in Malang”. Vol 16. No. 2, Hanie Kurniawati. 2015. LITERATUR REVIEW:PENTINGKAH ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN?.. Irma. 2014. Makalah Etika Bisnis. Muhammad Djakfar. 2014. Religion, Work, Ethics, ands Bussiness Attitude : A Case Study on the Meaning of Adhe Irma. “Makalah Etika Bisnis”. Veithzal Rivai, Amiur nuruddin, Faisar Ananda. 2012. Islamic Bussiness and Economic Ethics. Jakarta:PT Bumi Aksara.



11