11 0 574 KB
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Departemen kesehatan menargetkan pengurangan angka kematian ibu dari 26,9 persen menjadi 26 persen per 100.000 kelahiran hidup dan angka kelahiran yang dicapai pada tahun 2009. supari menyebutkan pada tahun 2007 angka kematian ibu berkisar 24,8 persen per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi mencapai 26,9 persen per 1000 kelahiran. Di Indonesia ada tiga penyebab utama kematian ibu, yaitu perdarahan berkisar antara 40 persen hingga 60 persen dari total angka kematian ibu (AKI), Pre-ekslampsi /eklampsia (20 persen ± 30 persen) dan infeksi jalan lahir (20 persen ± 30 persen).Infeksi merupakan salah satu yang disebabkan oleh ketuban pecah dini. Jika ketuban sudah pecah maka jalan telah terbuka untuk masuknya kuman, bakteri atauVirus. Dengan sering dilakukan pemeriksaan dalam, maka dapat terjadi infeksi bagi ibu dan janinnya. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis
sampai
sepsis,
yang
meningkatkan
morbiditas
dan
mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu. Insidensi ketuban pecah dini lebih kurang 10% dari semua kehamilan. Pada kehamilan aterm insidensinya
berVariasi
6-19%.
Sedangkan
pada
kehamilan
preterm
insidensinya 2% dari semua kehamilan. Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah. Sekitar 85% morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan oleh prematuritas. Ketuban pecah dini
1
berhubungan dengan penyebab kejadian prematuritas dengan insidensi 3040%. Neonatologis dan ahli obstetri harus bekerja sebagai tim untuk memastikan perawatan yang optimal untuk ibu dan janin
1.2. Tujuan 1. Tujuan Umum Memperoleh pengalaman yang nyata dan jelas dalam memberikan asuhan kebidanan secara langsung dan komprehensif tentang ketuban pecah dini. 2. Tujuan Khusus 1. Melakukan pengkajian kepada klien dengan asuhan
kebidanan
dengan ketuban pecah dini. 2. Dapat membuat rencana asuhan kebidanan guna mengatasi masalah yang muncul sesuai dengan prioritas masalah pada pasien dengan kasus ketubanpecah dini. 3. Dapat melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan rencana tindakan. 4. Dapat mengeValuasi hasil asuhan kebidanan pada pasien dengan ketuban pecah dini. 5. Dapat mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada pasien dengan ketuban pecah din 6. Dapat menganalisa kesenjangan yang terjadi antara teori dan kenyataan dilapangan dalam memberikan asuhan.
1.3. Manfaat Pembuatan makalah ini memiliki manfaat yaitu: 1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa dan para pembaca,
2
2. Dapat mengetahui sebab – sebab terjadinya KPD 3. Dapat mempersiapkan persalinan, bila diketahui terjadi KPD
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Defenisi Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali atau pertemuan antara oVum dengan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi (sulistyawati,2012,h.35).Lama kehamilan di bagi menjadi tiga triwulan yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 minggu 7 hari). Ketuban pecah dini (KPD) didefenisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktu nya melahirkan.KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan (Depkes RI,1996). Ketuban pecah dini atau spontan /early/premature rupture of the membrane (PROM) pecahnya ketuban sebelum inpartu; yaitu
bila
pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm (EASTMAN). Ketuban pecah dini yaitu pecahnya ketuban yang disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang sebelum persalinan(Sarwono 2008).
2.2 Anatomi Fisiologi Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan adalah 1000-1500cc
3
Ciri-ciri Kimiawi : 1. Air ketuban berwarna putih ke keruhan ,berbau khas amis,reaksinya agak alkalis atau netral,berat jenis 1,008.Komposisi terdiri atas 98% air,sisanya albumin,urea,asam urien,kreatinin,sel-sel epitel,rambut lanugo,Verniks karseosa dan garam anorganik.Kadar protein kirakira2,6 gr% perliter terutama sebagai albumin. 2. Dijumpai lacitin spingomyelin dalam air ketuban amat berguna untuk mengetahui
apakah
janin
sudah
mempunyai
paru-paru
yang
matang.sebab peningkatan kadar lacetin pertanda bahwa pembukaan paru-paru diliputi zat surfaktan.ini merupakan syarat bagi paru-paru untuk berkembang dan bernafas.Bila persalinan lama atau atau ada gawat janin atau pada etak sungsang akan kita jumpai warna ketuban keruh kehijau –hijauan,karena telah bercampur dengan mekonium.
Fungsi air ketuban 1. Untuk proteksi janin 2. Untuk mencegah perlengkatan janin amnion 3. Agar janin dapat bergerak terhadap panas dan perubahan suhu 4. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu 5. Mungkin untuk menambah suplai cairan janin 6. Meratakan tekanan inta uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban pecah 7. Peredaran air ketuban dengan darah cukup lancar dan perputaran cepat,kira-kira 350-500 cc. Asal Air Ketuban : 1. Kencing janin (fetal Urin) 2. Transudasi dari darah ibu
4
3. Sekrasi dari epitel amnion 4. Asal campuran (missed origin)(Ida Bagus,2001).
2.3 Etiologi Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. SerViks inkopeten a. Ketegangan rahim yang berlebihan ;kehamilan ganda,hidramion. b. Kelainan letak janin dalam rahim,letak sungsang,letak lintang. c. Kemungkinan
kesempitan
panggul:perut
gantung,bagian
terendah belum masuk PAP,sepaloVelik disproforsi. d. Kelainan bawaan dari selaput ketuban. e. Infeksi yang menyebabkan terjadinya proses biomekanik pada selaput
ketuban
dalam
bentuk
proteolitik
sehinggah
menyebabkan ketuban pecah .
2.4
Manifestasi Klinik
Keluar ketuban warna putih, ,keruh,jernih,kuning,hijau/kecoklatans sedikit banyak. Dapat disertai demam apabila sudah infeksi Jalan mudah teraba Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada,air ketuban sudah kering Inspeksikula, tampak air ketuban mengalir/selaput ketuban tidak ada dan air ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering.
2.5 Patofisiologi
5
Kantong amnion yang utuh berfungsi sebagai suatu mekanik terhadap infeksi,tetapi selain itu cairan amnion mempunyai beberapa sifat bakteri ostatik yang dapat memainkan peran dalam pencegahan kario amnionitis dan infeksi janin.Membran yang utuh bukan merupakan rawan mutlk terhadap infeksi karena kolonisasi bakteri terjadi 10% pasien dalam persalinan cukup bulan,dengan membran yang utuh sampai 25% pasien dalam persalinan kurang bulan.janin kurang bulan dengan ketuban pecah dini,resiko infeksi dan sepsi yang keberadaannya di dalam rahim bahkan dapat menjadi problematic,bagi ibu resikonya bukan hanya saja terjadi kariomnitis tetapi juga bisa terjadi kegagalan induksi, maka maka harus dilakuakn SC.
2.6 Komplikasi 1. Infeksi Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden dari
Vagina
atau infeksi pada cairan ketuban bisa
menyebabkan terjadi ketuban pecah dini(KPD) 2. Partus preterm Persalinan preterm atau partus premature adalah persalinan yang terjadi kehamilan kurang dari 37 minggu atau dengan berat 2500 gram. 3. Prolap Tali Pusat Tali pusat menumbung 4. Distansia (partus sering) Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan lama akan menyebabkan dry labor atau persalinan kering.
2.7 Tanda dan Gejala
6
Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban mermbes melalui Vagina.Aroma
air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak.Cairan
ini tidak akan berhenti atau kering karena uterus diprduksi sampai kelahiran.Tetapi bila anda duduk atau berdiri,kepala janin yang sudah terletak dibawa biasanya mengganjal atau menyumbat kebcoran untuk sementara.Demam,bercak
Vagina
yang banyak ,nyeri perut,denyut jantung
janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi. Cara menentukannya adalah: 1. Adanya cairan berisi menium, Verniks kaseosa,rabut lanugo dan kadang berbau kalau sudah infeksi. 2. Inspekulo:lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keluar dari kanalis serVisis dan bagian yang sudah pecah. Lakmus (litmus) Jadi biru (basa)
: air ketuban
Jadi merah (asam) : air kemih
2.8 Pengaruh Ketuban Pecah Dini 2.8.1 Terhadap Janin Walaupun ibu belum menunjukan gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi,karena infeksi intra uteri lebih dahulu terjadi (amnionitis)sebelum gejala pada ibu di rasakan.jadi akan meninggikan mortalitas dan morbiditas perinatal.
2.8.2 Terhadap Ibu Karena jalan terbuka,maka dapat terjadi infeksi intrapartal,apa lagi bila terlalu sering di periksa dalam.Selain itu juga dapat dijumpai infeksi.partus akan menjadi lama, maka suhu badan naik,nadi cepat dan
7
nampak gejalaj-gejala lainnya.
2.9 Pemeriksa Penunjang 1. Pemeriksaan lekosid darah > 15000/ul bila terjadi infeksi 2. Test lakmus merah berubah menjadi biru 3. Amnion sentetis 4. USG(menentukan usia kehamilan,indeks cairan amnion berkurang
2.10 Penatalaksanaan 1. Rawat rumah sakit dengan tirah berbaring 2. Tidak ada tanda –tanda infeksi dan gawat janin.
8
BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DEGAN KETUBAN PECAH DINI
I. PENGKAJIAN Hari / Tanggal Jam
: Sabtu/ 10 februari 2018 : 06.00 Wib
A.
SubjektiVe Data
1.
Identitas Istri
Nama
: Ny. K
Umur
: 2 Tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: LK-I Binjai Serbangan
Suami Nama
: Tn. M
Umur
: 25 Tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: LK-IX Binjain Serbangan
9
B. Anamesa pada tanggal :10 februari 2018 Pukul : 06;30 WIB Oleh : Bidan 1. Alasan kunjungan saat ini : GraVida + Inpartu+ Ketuban pecah dini. 2. Riwayat Kehamilan 2.1 HPHT
: 11 MEI 2017 TTP:18 MARET 2018
b. Siklus
: 28 hari
c. Teratur / tidak
: Teratur
d. Lamanya
: 7 hari
e. Banyaknya
: 2-3X ganti pembalut / hari
f. Dismenorhoe
: Tidak ada
5. Riwayat Obstetri : G1 P0 A0 6. Riwayat Keluarga Berencana a.
Jenis : tidak ada
b.
Lama : tidak ada
c.
Masalah
7. Ibu
: Tidak ada
Riwayat Kesehatan : Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti DM, asma, jatung kronis, dan penyakit keturunan lainnya.
Keluarga: Keluarga juga tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti DM, asma, jatung kronis, dan penyakit menular lainnya, seperti TBC, dll. 8.
Riwayat Kehamilan Sekarang G1P0A0 dengan ketuban pecah dini
a.
ANC Trimester I
1)
Frekuensi
: 1x
2)
Tempat
: Praktik Bidan Rama
10
3)
Umur kehamilan
: 2 bulan
4)
Imunisasi
: Belum dilakukan
5)
Pergerakan anak
6)
Keluhan
7)
Nasehat
8)
Pengobatan
b.
ANC Trimester II
: Belum terasa : Mual muntah : Makanan bergizi dan istirahat cukup : Vitamin
1) Frekuensi
: 1x
2) Tempat
: Praktik bidan Rama
3) Umur kehamilan
: 5 bulan
4) Imunisasi
: Belum dilakukan
5) Pergerakan anak
: (+)
6) Keluhan
: Pusing
7) Nasehat
: Istirahat teratur
8) Pengobatan c. ANC Trimester III
: Tablet Fe : Belum dilakukan
9. Pola Kebutuhan Sehari-hari a. Nutrisi
c.
Jenis
: Nasi, lauk, sayur, dan susu
Frekuensi
: 2X/hari
Porsi
: 1 piring
Pantangan
: Tidak ada
Eliminasi
a. BAB F rekuensi
: 1X/hari
K onsistensi
: Lembek
Warna
: Kuning
11
M asalah
: Tidak ada
b. BAK
c.
F rekuensi
: 2 – 4X/hari
Warna
: Kuning jernih
B au
: Pesing
M asalah
: Tidak ada
Personal Hygiene F rekuensi mandi
: 2-3X/hari
F rekuensi gosok gigi
: 2-3X/hari
F rekuensi ganti pakaian/jenis d.
Aktifitas
e.
Tidur dan Istirahat
f.
:IRT
Siang hari
: 2 jam/hari
M alam hari
: 8 jam/hari
M asalah
: Tidak ada
Pola Seksual
: 1x seminggu
M asalah 10.
: 2-3X/hari
: Tidak ada
Data psikososial dan spiritual
Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya
: Baik
Kehamilannya : Ibu merasa senang dengan kehamilannya Ketaatan ibu beribadah : Ibu melakukan sholat 5 waktu Pemecah masalah dari ibu : Suami Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya: Bidan Lingkungan yang berpengaruh -
Ibu tinggal bersama
: orang tua
-
Hewan piaraan
: Tidak ada
12
Kehamilan
Persalinan
Bayi Keadaa
Penyuli
Sek
n
t
s
Nifas
Nifas
Tempat No
Thn
UK
Penyuli
UK
t
Car
/
Penyuli
a
Penolon
t
BB
PB
g 1
H
A
M
g.
I
L
I
N
I
Hubungan sosial ibu dengan mertua, orang tua, keluarga: Sangat baik
h. Penentu pengambil keputusan dalam keluarga
: Suami
i.
Jumlah penghasilan Keluarga
: Tidak menentu
j.
Yang menanggung biaya ANC dan persalinan
: Suami
A. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a.
Keadaan umum : Lemah
b.
Kesadaran umum
c.
Berat badan
-
Sebelum hamil : 57 kg
-
Sekarang
: Composmentis
: 65 kg
d. Tinggi badan
: 160 cm
e.
LiLa
: 24 cm
f.
Tanda-tanda Vital
: TD : 110/80 mmHg R : 24x/m N : 76x/m T: 36 0 C
2.
Pemeriksaan khusus
a.
Inspeksi
13
Ket
Kepala : Kepala tampak bersih tak berketombe, pertumbuhan rambut tampak sehat dan rambut tidak rontok. Muka
: Tampak tidak pucat, terlihat cloasma graVidarum.
Mata
: Bentuk
simetris,
konjungtiVa
tidak
tampak
tampak
tidak
ikterik
pucat,
dan
pada
sklera,
tidak
ada
pembengkakan di palpebra. Teling
: Bentuk simetris, kondisi telinga baik dan tidak ada serumen.
Hidung
: Bentuk simetris, tidak nampak pernafasan cuping hidup, tidak ada polip dan sekret.
Mulut
: Bibir tampak pucat,
lidah tampak bersih gigi tidak ada
caries, berlubang dan gusi tidak berdarah Leher
: Tidak tampak ada pembengkakan
Vena
jugularis dan
kelenjar tiroid. Dada
: Tampak simetris pada saat inspirasi dan ekspresi.
Mamae
: Bentuk simetris, tampak ada hiperpigmentasi pada areola puting
Abdomen
susu menonjol keluar.
: Tampak membesar sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, tidak tampak ada nya striae graVidarum.
Tungkai
: Tidak nampak Varises dan odem pada kaki kanan dan kiri
Genetalia
: Tidak ada dilakukan pemeriksaan pada daerah genetalia
b.
Palpasi
Leher
: Tidak teraba pembengkakan
Vena
jugularis dan kelenjar
tiroid. Mamae
: Tidak teraba benjolan abnormal, colostrum sudah keluar sedikit.
Abdomen
14
Leopold I : Tinggi fundus uteri 2 jari di atas pusat. Leopold II : Pada perut ibu sebelah kiri teraba keras dan
memanjang
seperti papan, sedangkan pada perut ibu sebelah kanan teraba benjolan kecil(ekstremitas) Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan melenting (persentasi kepala) TBJ
: -
Auskultasi DJJ (+), Terdengar jelas dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu, Frekuensi DJJ 148x/menit c.
Perkusi
Refleks Patella
: Kiri/kanan (+)/(+)
Cek ginjal
: Kiri/kanan (-)/(-)
d. Pemeriksaan Panggul Luar Tidak dilakukan pemeriksaan e.
Pemeriksaan Penunjang
HB : 12 gr% GOL
:A
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN Dx
: Ibu
primigraVida
usia
kehamilan
38
minggu
4
hari
,puka,persentasi kepala,sudah masuk PAP ,janin tunggal,janin hidup,kehamilan intrauterin dengan ketuban pecah dini. ibu primigraVida Data Dasar : - ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran G1 P0 A0
15
b. Usia kehamilan 38 minggu 4 hari c. puka Dasar
: pada palpasi leopod II teraba bagian luar,panjang memapan,di sebelah
kanan
uterus,dan
teraba
bagian
kecil
(ekstermitas)sebelah kiri uterus d. Sudah masuk PAP Dasar:pada palpasi leopod IV teraba kepala janin,tidak goyang. e. Janin tunggal Dasar:pada palpasi teraba hanya satu bagian datar panjang,dan memapan dan teraba dan teraba hanya satu bagian bundar,lunak,dan melenting DJJ terdengar hanya pada satu bagian tempat saya yaitu pada kuadran bahwa pusat ibu. f. Janin hidup Dasar:ibu merasakan adanya gerakan janin ,DJJ 138 x/i,frekuensi teratur pada kuadran kanan bawah pusat ibu,dan pada pemeriksaan dapat teraba adanya gerakan janin. g. kehamilan intrauterin Dasar:janin berada didalam kandungan dengan letak memanjang presentasi kepala dan bokong berada di fundus.
III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Partus lama dan infeksi pada ibu Janin asfeksia
IV. IDENTIFIKASI EBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI Berkolaborasi dengan dokter,tindakan sc
16
V.
PERENCANAAN
Pantau eadaan umum ibu dan bayi Pemberian infus RL gtt/i Beri dukungan emosional ibu Dokumentasi hasil pemeriksaan ibu.
VI. PELAKSANAAN 1. Memantau keadaan umum ibu dan bayi dimana hasilnya: TD
: 110/80Mmhg
RR
: 24x/i
HR
: 76x/i
S
: 36C
DJJ
: 139x/i
PB
: 52cm
LK
: 33cm
BB bayi : 3050gr 2. Memberikan infus RL 20 ggt/i 3. Memberikan dukungan emosional kepada ibu berubah motiVasi 4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan ibu dengan asuhan kebidanan.
VII. EVALUASI 1. Keadaan umum ibu dan bayi sudah di pantau 2. Pemberian infus RL 20 ggt/i sudah di lakukan 3. Ibu sudah diberi dukungan emosional berupa motiVasi 4. Dokumentasi pemeriksaan sudah dilakukan.
17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis
sampai
sepsis,
yang
meningkatkan
morbiditas
dan
mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu. Insidensi ketuban pecah dini lebih kurang 10% dari semua kehamilan. Pada kehamilan aterm insidensinya
berVariasi
6-19%.
Sedangkan
pada
kehamilan
preterm
insidensinya 2% dari semua kehamilan. Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah. Sekitar 85% morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan oleh prematuritas. Ketuban pecah dini berhubungan dengan penyebab kejadian prematuritas dengan insidensi 3040%. Neonatologis dan ahli obstetri harus bekerja sebagai tim untuk memastikan perawatan yang optimal untuk ibu dan janin
4.2 Saran
18
Ketuban Pecah Dini dapat menimbulkan kecemasan pada wanita dan keluarganya. Bidan harus membantu wanita mengeksplorasi rasa takut yang menyertai perkiraan kelahiran janin premature serta risiko tambahan korioamnionitis. Rencana penatalaksanaan yang melibatkan kemungkinan periode tirah baring dan hospitalisasi yang memanjang harus didiskusikan dengan wanita dan keluarganya. Pemahaman dan kerja sama keluarga merupakan hal yang penting untuk kelanjutan kehamilan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. JNPK. 2002. Jakarta Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2003. Jakarta: YBP-SP. Chandranita Manuaba, Ida Ayu, dkk. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri . Jakarta. EGC. Gede, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Manuaba DSOD. EGD Manuaba, Ida Bagus Gde.1999.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta: Arcan Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri,Jakarta:EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2008. . Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta: YBP-SP Varney, Hellen,dkk. 2008. Buku Ajar Asuha Kebidanan, Volume 2. . Jakarta: EGC
20
LEMBAR PENGESAHAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK DI RUMAH SAKIT SETIO HUSODO KISARAN TAHUN 2018
Telah mendapatkan Persetujuan Dari :
Pembimbing Lapangan
Pembimbing Akademik
( Clinical Instruktur )
( Eka Kurnia Ningsih, Am. Keb )
( Ami Ranita, S.ST., M.Kes )
Ka. Keperawatan
Direktur Akademi Kebidanan
RS. Setio Husodo
As Syifa Kisaran
Kisaran
(Irna Insyahdani, Am.Kep )
( Nani Jahriani ,SST., M.Kes )
21
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktek di Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran yang berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Ketuba Pecah Dini di Ruang VK di Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran Tahun 2018”. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktek yang telah dilakukan. Penyelesaian laporan ini tidak terlepas bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang telah terlibat secara langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Yayasan Pendidikan Akademi Kebidanan As-Syifa Kisaran. 2. Ibu Nani jahriani SST, M.Kes, selaku direktur Akademi Kebidanan AsSyifa Kisaran. 3. Ibu Amira Nita, S.ST,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dalam penyelesaian laporan ini. 4. Eka Kurnia Nignsih, Am.Keb, selaku pembimbing lahan praktek di RS Setio Husodo Kisaran. 5. Seluruh staff pegawai Akademi Kebidanan As Syifa Kisaran Walaupun penyusun telah menerima banyak bantuan, namun segala kesalahan dalam laporan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyusun. Oleh
karena
itu,
penyusun
mengharapkan
kritik
dan
saran
demi
kesempurnaan laporan ini. Sekali lagi penyusun mengucapkan terima kasih, kepada Allah SWT penyusun mohon ampun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Kisaran,
Februari 2018 Penulis
22 ii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.4. Manfaat 2 BAB II TINJAUAN TEORITIS 3 2.1 Defenisi 3 2.2 Anatomi Fisiologi 3 2.3 Etiologi 5 2.4 Manifestasi Klinik 5 2.5 Patofisiologi 5 2.6 Komplikasi 6 2.7 Tanda dan Gejala 6 2.8 Pengaruh Ketuban Pecah Dini 7
23
2.9 Pemeriksa Penunjang 7 2.10 Penatalaksanaan 7 BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DEGAN KETUBAN PECAH DINI 9 BAB IV PENUTUP 18 4.1 Kesimpulan 18 4.2 Saran 18 DAFTAR PUSTAKA 19
iii
24
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK DI RUMAH SAKIT SETIO HUSODO KISARAN TAHUN 2018
DISUSUN OLEH :
NAMA NIM DOSEN
: SOFIA RAMA 16141833013 : SURYA, S.Kep., M.Kes
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN AS SYIFA KISARAN TAHUN 2018
2 5