Keuangan Uas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENILAIAN SAHAM DAN PENGUKURAN Penilaian Saham



Nilai Buku, Nilai Intrinsik, Nilai Pasar Nilai Buku adalah nilai saham berdasarkan nilai dalam pembukuan perusahaan (emiten). Nilai Intrinsik (nilai teoritis) adalah nilai saham yg sebenarnya (seharusnya terjadi). Nilai Pasar adalah nilai saham di pasar, ditunjukkan oleh harga pasar yg berlaku untuk saham. Investor perlu mengetahui ketiga jenis nilai trsebut untuk membantu dalam pembuatan keputusan membeli, menahan, ataupun menjual saham. Ada semacam Rule Of Thumb tentang keputusan apa yg sebaiknya diambil investor berdasarkan informasi nilai intrinsic dan nilai pasar saham. Jika nilai pasar > nilai intrinsic, berarti saham tersebut overvalued, dan sebaiknya investor menjual saham tersebut. Jika nilai pasar < nilai intrinsic, berarti saham tersebut undervalued, dan investor sebaiknya membeli saham tersebut. Jika nilai pasar = nilai intrinsic, berarti saham tersebut fair-priced, dan investor bisa menahan saham tersebut.



Penentuan Nilai Intrinsik Saham



Tidak seperti nilai pasar (yg bisa dilihat dari harga saham dipasar), nilai intrinsic hanya bisa diperkirakan dngan pendekatan tertentu. Pendekatan berbasis analisis fundamental yg bisa dilakukan adalah dengan : 1. Pendekatan nilai sekarang (present value) 2. Pendekatan price earning ratio 3. Pendekatan lainnya



Pendekatan Nilai Sekarang



Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan dengan menghitung nilai sekarang (present value), semua aliran kas saham yg diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yg disyaratkan investor. Aliran kas yg bisa dipakai dalam penilaian saham dengan pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau berupa earning yg dibagikan dalam bentuk dividen.



Model Diskonto Dividen (MDD)



MDD merupakan model untuk mengestimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yg akan diterima di masa datang. Secara matematis, model ini bisa ditulis sebagai berikut :



Ada 3 skenario pertumbuhan dividen (JIKA SAHAM DIPEGANG SELAMANYA) yg biasanya dipakai sebagai model penilaian saham berbasis MDD :



1. Model pertumbuhan nol (zero growth model) 2. Model pertumbuhan konstan (constant growth model) 3. Model pertumbuhan tidak konstan/ganda (supernormal growth model



Model Pertumbuhan Nol Model ini berasumsi bahwa dividen yg dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan (tetap dari waktu ke waktu). Rumus untuk menilai saham dngn model ini adalah sbg berikut :



Contoh : misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar Rp. 800. Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 20%.



Nilai saham A sebesar Rp. 4000.



Model Pertumbuhan Konstan



Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana gt+1 = gt untuk semua waktu t.



Model Pertumbuhan Tidak Konstan/Ganda



Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yg mempunyai kareakteristik pertumbuhan yg “fantastis” di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan yg “tinggi”. Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut, perusahaan hanya membayarkan dividen pada tingkat yg “lebih rendah”, tapi konstan hingga waktu tak terbatas. Tahap-ahap perhitungan yg harus dilakukan untuk model ini adalah : 1. Membagi aliran dividen menjadi 2 bagian : bagian awal yg meliputi aliran dividen yg “fantastis”, dan bagian kedua aliran dividen dengan pertumbuhan yg konstan. 2. Mwnghitung nilai sekarang dan aliran dividen yg fantastis (bagian awal). 3. Menghitung nilai sekarang dari semua lairan dividen selama periode pertumbuhan konstan (bagian kedua). 4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian perhitungan aliran dividen. Misalkan PT HMSP adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT HMSP mengalami pertumbuhan earning yang sangat fantastis, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun. Setelah tahun ke-3 dan seteruSnya perusahaan memutuskan untuk membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per tahun selamanya. Dividen tahun awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat return yang disyaratkan investor diketahui 15%.



Soal:



1.



PT Kruwing pada tahun ini membayarkan dividen sebesar Rp 3.000,-. Dividen diperkirakan akan meningkat 15% per tahun untuk 5 tahun mendatang dan setelah itu untuk waktu seterusnya tingkat pertumbuhan dividen diperkirakan akan menjadi 4% setahun. Jika k = 12%. Hitunglah nilai saham PT Kruwing itu?



Solusi: Untuk menghitung nilai saham PT Kruwing, ikuti langkah-langkah berikut ini: Menghitung present value of dividend tahun ke-1 s/d ke-5: Perhitungan dividen tahun ke-1 s/d tahun ke-5: D1  Rp 3.000(1,15)  Rp 3.450, D2  Rp 3.000(1,15)2  Rp 3.000,  1,3225  Rp 3.967,50 D3  Rp 3.000(1,15)3  Rp 3.000,  1,520875  Rp 4.562,63 D4  Rp 3.000(1,15) 4  Rp 3.000,  1,749006  Rp 5.247,02, D5  Rp 3.000(1,15)5  Rp Rp 3.000,  2,011357  Rp 6.034,07



Setelah nilai dividen diperoleh, maka perhitungan present value of dividend tahun ke-1 s/d tahun ke-5: PV of dividends 



Rp 3.450, Rp 3.967,50 Rp 4.562,63   (1  0.12) (1  0.12)2 (1  0.12)3 



Rp 5.247,02 Rp 6.034,07  (1  0.12) 4 (1  0.12)5



 3.450(PVIF12%,1 )  3.967,50(PVIF12%,2 )  4.562,63(PVIF12%,3 )  5.247,02(PVIF12%,4 )  6.034,07(PVIF12%,5 )  Rp 3.450,(0,89286)  Rp 3.967,50(0,79719)  Rp 4.562,63(0,71178)  Rp 5.247,02(0,63552)  Rp 6.034,07(0,56743)  Rp 16.249,31



2.



Menghitung present value of stock price pada akhir tahun kelima.  Perhitungan dividen tahun keenam: D6  D5 (1  gc ), di mana gc  4% D6  Rp 6.034,07(1,04)  Rp 6.275,43







Setelah nilai dividen tahun ke-6 diperoleh, maka perhitungan pv of stock pada akhir tahun kelima: P5 



3.



D6 Rp 6.275,43   Rp 78.442,88 k  gc 0.12  0.04



PV of stock price  Rp 78.442,88(0,56743)  Rp 44.510,84 Jumlahkan kedua hasil perhitungan pada langkah 1 dan 2 untuk mendapatkan nilai saham PT Kruwing. P0  Rp 16.249,31  Rp 44.510,84  Rp 60.760,15



Jika harga saham PT Kruwing pada saat tententu adalah Rp 60.000,-, maka harga saham PT Kruwing adalah “under priced”.



Pendekatan Lainnya



Ada 3 pendekatan lain untuk menilai saham, yaitu: 1. Harga pasar saham/nilai buku saham 2. Harga pasar saham/aliran kas 3. Economic Value Added (EVA)



BIAYA MODAL Modal Dana untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan, terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, laba ditahan (sisi kanan neraca). Dasar : Anggapan bahwa bisys penggunaan hutang adalah sebesar tigkat bunga yang ditetapkan dalam kontrak (contractual interest). Sehingga, uang yang diterima lebih kecil dari jumlah nominal hutang, karena ada harga kredit (cost of capital). Cost Of Capital



Menentukan besarnya biaya riil dari penggunaan modal yang berasal dari masingmasing sumber dana. Menentukan biaya modal rata-rata (weighted average cost of capital = WCC) dari seluruh dana yang digunakan perusahaan, yg merupakan tingkat biaya penggunaan modal perusahaan. Alasan perhitungan biaya modal/WACC : 1. Max value of the firm = minimize semua biaya 2. Keputusan capital budgeting = estimasi biaya modal 3. Keputusan lain : leasing, modal kerja = estimasi biaya modal Komponen yang tidak di hitung dalam WACC Account payable (Hutang Dagang), sebab :  Tidak terlalu dapat dikontrol manajemen  Sebagai arus kas modal kerja bersih dalam capital budgeting Komponen yang dihitng dalam WACC  Hutang wesel (notes payable) hutang jangka pendek berbunga (short term interest bearing debt).  jika hutang tersebut merupakan pembelanjaan tetap.  Hutang jangka panjang, sehingga harus dihitung : a. Biaya hutang (cost of debt) b. Biaya laba ditahan (cost of retained earning) c. Biaya saham biasa baru (cost of new common stock) d. Biaya saham preferen (cost of preffered stock) Dasar perhitungan biaya modal = AFTER TAX BASIS



Biaya penggunaan Dari Sumber Dana Individu



1. Biaya dana dari hutang jangka pendek  Hutang Niaga (trade accounts payable/trade credit) Biaya bersifat explisit “bila gagal membayar tepat waktu, akan kehilangan memperoleh cash discount” Biaya explisist =



𝒄𝒂𝒔𝒉 𝒅𝒊𝒔𝒄𝒐𝒖𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒉𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏



Contoh : Cash disc yg hilang 1 tahun = Rp 500.000 Hutang niaga rata-rata = Rp 5.000.000 Tax rate 40%. Berapa biaya hutang niaga tersebut ?



Jawab : Biaya hutang niaga sebelum pajak = 500.000/5.000.000 = 10% (tax deductible expense = bunga modal belum kena pajak) After tax cost of debt (trade credit) = TDE(1-tax) = 10%(1-40%) = 6% Ilustrasi : Hutang Rp 5.000.000 jatuh tempo 1thn. Bila tidak bayar 1thn, akan kehilangan cash disc Rp 500.000. sehingga ada biaya kredit 10% (before tax) sebagai bunga modal. Sehingga hutang yg harus dibayar Rp 5.500.000. bila selalu membayar tepat waktu (dalam periode disc) akan memperoleh laba (cash discount), sehingga tidak ada beban explisist. 



Hutang Wesel Punya bunga tetap yg dihitung dari harga nominal, sehingga penting untuk mengaitkan bunga yang dibayar dengan jumlah uang yg diterima. (dana efektif yg digunakan). Contoh : Hutang wesel = Rp 100.000.000 Bunga = 15% per tahun, umur 1thn. Tax rate = 40% Berapa biaya hutang wesel tersebut? Jawab : Uang yg diterima terhutang = 100jt – (15% x 100jt) = 85jt Tingkat bunga sebebnarnya sebelum pajak = 15jt/85jt x 100% = 17,65% Bunga setelah pajak = 17,65%(1-40%) (Biaya hutang wesel) = 10,59% Ilustrasi : Penjualan perusahaan = Rp 200.000.000 HPP = Rp 100.000.000 Biaya-biaya = Rp 20.000.000 Modal perusahaan = Rp 100.000.000 Alternative A seluruhnya modal sendiri, B  50% hutang dengan bunga 10% Tax rate 15%, Berapa biaya hutang setelah pajak? Jawab : A B Penjualan 200jt 200jt HPP 100jt 100jt Laba kotor 100jt 100jt Biaya-biaya 20jt 20jt Laba bersih sebelum 80jt 80jt bunga & pajak (EBIT) Bunga (i) 05jt Laba bersih sebelum 80jt 75jt Pajak (EBT) Pajak 15% 12jt 11,25jt Laba bersih setelah 68jt 63,75jt pajak (EAT) B  Biaya bunga 5jt Penghematan pajak 0,75jt (12jt-11,25jt) Biaya bunga Sebenarnya 4,25jt Atau : biaya hutang sblm 5jt Pajak



Penghematan pajak 0,75jt biaya hutang stlh pajak 4,25jt atau 4,25jt/50jt = 8,5% Atau = kd (1-T) = 10%(1-15%) = 8,5% 2. Biaya dana dari htang jangka panjang 3. Biaya saham preferen 4. Biaya laba ditahan (cost of retained earning = Ks) Tingkat pendapatan investasi (ROR) dalam saham yg diharapkan investor. Metode : Capital assets pricing model Ks = bunga bebas resiko+premi resiko Ks = Krf+(Km-Krf)bi Ket : Ks  tingkat laba disaratkan pd saham I Krf  bunga bebas resiko Km  tingkat bunga disaratkan pd portofolio pasar/indeks pasar Bi  beta saham i Discounted cash flow Ks = D1/P0 + g Ket : D1  dividen akhir periode, P0  harga saham awal priode, g  tingkat pertumbuhan dividen Contoh : Laba perusahaan Rp 400/lb, dibayarkan sbg dividen Rp 200. Hasil neto pewnjualan saham Rp 4000,lb. rate of growth 5%/thn. Tingkat pendapatan investasi yg diharapkan dalam saham = (200/4000)+5% = 10% Bond yield plus risk premium Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi risiko  Membeli saham biasa pd umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yg memberikan penghasilan tetap dan relative pasti.  Oleh karena itu, investor yg membeli saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko besarnya tergantung pd kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian. Contoh : YTM suatu obligasi adalah 12% dan premi risiko untuk saham biasa perusahaan trsbt adalah 5%, maka : Ks = 12%+5% = 17% Dari ketiga pendekatan, semuanya dapat digunakan. Apabila dari ketiga pendekatan itu hasilnya berbeda-beda, kita bisa merata-rata ketiga hasil tersebut. 5. Biaya saham biasa baru Ke Apabila saham biasa baru diterbitkan, berapa tingkat pengembalian (rate if return) yg harus perusahaan peroleh untuk menarik pemegang saham baru? Ke, tapi perusahaan harus memperoleh pendapatan lebih dari Ks karena adanya floation cost, biaya untuk menerbitkan saham. Hanya sebagian kecil perusahaan yg sudah matang (mature) mengeluarkan saham biasa baru karena :  Biaya fluation yg tinggi



Investor menanggapi penerbitan saham biasa baru sbg sinyal negative  Biasanya manajer perusahaan melakukan ini karena mereka berpikir bahwa harga saham sekarang lebih tinggi dripd nilai sesungguhnya  Supplay saham naik, harga saham turun Floation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini terdiri dar ibiaya mencetak saham, komisi untuk pihak peminjam emisi saham, penawaran saham,dll Gordon model dgn memperhitungkan floation costy : 



Ke =



𝑫𝟎+𝒈 𝑷𝟎(𝟏−𝑭)



Ket : Ke  biaya saham biasa baru, D0  dividen saham pd t=0, g  Dividen growth, P0  harga jual saham, F  Floation cost 6. Biaya dana keseluruhan (overall cost of capital) Tingkat biaya modal yg harus dihitung perusahaan adalah tingkat biaya modal secara keseluruhan Perhitungannya menggunakan onsep Weighted Average Cost of Capital (WACC) Biaya modal yg tepat untuk semua keputusan adl rata-rata terimbang dan seluruh komponen modal (weighted average cost of capital) Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yg paling relevan untuk keputusan investasi.



Weighted Average Cost of Capital (WACC)



Komponen modal yg sering dipakai adalah : saham biasa, saham preferen, utang, laba ditahan Seluruh komponen modal (capital components) mempunyai satu kesamaan, yakni investor yg menyediakan dana berharap untuk mendaoatkan return dari investasi mereka



WACC = [Wd x Kd (1-tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)] WACC  biaya modal rata-rata terimbang Wd  proporsi hutang dari modal Wp  proporsi saham preferen dari modal Ws  proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal Kd  biaya hutang Kp  biaya saham preferen Ks  biaya laba ditahan Ksb  biaya saham biasa baru Contoh : MNC, Inc telah menerbitkan utang, saham preferen dan saham biasa, nilai pasar efek ini $4mil, $2mil, dan #6mil, masing-masing. Pengembalian yg diperlukan adl 6%, 12%, dan 18%, masing-masing. Tax = 35% Q = tentukan WACC untuk MNC, Inc ? JAWAB : Step 1 Firm value = $4mil + $2mil + $6mil = $12mil Step 2 Required return are given Step 3 WACC =



$4𝑚𝑖𝑙



[ $12𝑚𝑖𝑙



x 6% x (1-35%)



$2𝑚𝑖𝑙



+ ($12𝑚𝑖𝑙



x 12% ) +



$6𝑚𝑖𝑙



($12𝑚𝑖𝑙 x



18% )



= 0,1233 atau 12,3%



PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Pengertian



Modal (capital) menunjukkan aktiva tetap yg digunakan untuk produksi Anggarn (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksi aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pd saat yg akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek-proyek dan menentukan manasaja yg dimasukkan ke dalam anggaran modal.



Pentingnya Penganggaran Modal 1. 2. 3.



Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pd jangka waktu yg lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya. Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. Pengeluaran modal sangatlah penting



Klarifikasi Proyek 1. 2. 3. 4. 5.



Replacement : perawatan bisnis  Mengganti peralatan yg rusak Replacement : pengurangan biaya Mengganti peralatan yg sudah ketinggalan jaman sehingga mengurangi biaya Ekspansi produk atau pasar yg sudah ada Pengeluaran-pengeluaran untuk menigkatkan output produk yg sudah ada atau menambah took Ekspansi ke produk atau pasar yg baru Proyek keamanan atau lingkungan



Tahap-tahap Penganggaran Modal 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Biaya proyek harus ditentukan Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi (memakai distribusi probabilitas aliran kas) Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek Dengan menggunakan nilai wkatu uang, aliran kas masuk yg diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya



Metode-metode Keputusan Penganggaran Modal a.



Payback Period Periode waktu yg menunjukkan berpaa lama dana yg diinvestasikan akan bisa kembali. Contoh : Cash Inflows of $10.000 Investment Year Project A Project B 1 5000 1500 2 5000 2000 3 2000 2500 4 5000 5 5000 Rumus : Payback = thn sebelum balik modal + biaya yg belum balik pd awal thn/aliran kas pd tahun tersebut  Proyek A payback period = 2 tahun  Proyek B payback period = 3,8 tahun Makin pendek payback period makin baik.



Jika payback period suatu investasi kurang dari payback period yg disyaratkan, maka usulan investasi layak diterima semua. Masalah-masalah dengan payback period :  Mengabaikan aliran kas masuk setelah periode cutoff. Contoh : $2000 ditahun 3 untuk proyek A diabaikan. Juga $5000 ditahun 5 untuk proyek B. walaupun $5000 diganti dengan $50.000, itu tidak mempengaruhi decision pd metode payback period.  Metode payback tidak mempertimbangkan nilai waktu uang. Investment of $10.000 Year Early Returns Late Returns 1 $9000 $1000 2 $1000 $9000 3 $1000 $1000 Proyek pertama lebih bagus karena mendapatkan $9000 pd tahun pertama. b.



Net Present Value (NPV) Adalah metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow (mempertimbangakan nilai waktu uang pd aliran kas yg terjadi). Net Present Value – Present Value Of Cash flows minus initial investments. Opportunity Cost Of Capital – Expected rate of return given up by investing in a project. Contoh : Suppose we can invest $50 today and receive $60 in one year. What is our increase in value given a 10% expected return ? Jawab : Profit = - 50 +



60 1,10



=



$4,55



This is the definition of NPV



$4,55



Added Value



$50



Initial Investment



Rumus :



NPV = 𝑪𝟎 +



𝑪𝒕 (𝟏=𝒓)𝒕



atau NPV = 𝑪𝟎 +



𝑪𝒕 (𝟏=𝒓)𝟏



+



𝑪𝒕 (𝟏=𝒓)𝟐



+…+



𝑪𝒕 (𝟏=𝒓)𝒕



Ket : C  cash flow, t  time period of the investment, r  “opportunity cost of capital” The cash flow could be positive or negative at any time period. Contoh : Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk membeli gedung kantor. Anda akan mempunyai penyewa yg bersedia untuk membayar sebesar Rp 16jt per tahun selama 3 tahun. Pada akhir tahun ketiga anda memperkirakan akan bisa menjual gedung kantor itu senilai Rp 450jt. Harga berapa yg anda mau bayar untuk gedung kantor itu? Rate of return yg diharapkan = 7% Jawab : Tahun 1  $16000---------------------------present value-----14,953 Tahun 2  $16000---------------------------present value-----14,953 Tahun 3  $16000, $450000, $466000—present value-----380,395 Total $409,323 Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk dijual dengan harga Rp 350jt, apakah anda akan membelinya?dan berapa nilai tambah (added value) yg dihasilkan oleh pembelian anda? (dalam ribuan)



Jawab : NPV = -350000 + NPV = 59,323 c.



16000 16000 466000 + + (1,07)1 (1,07)2 (1,07)3



Internal Rate of Return (IRR) Adalah tingkat discount (discount rate) yg menyamakan nilai sekarang dari aliran kas yg akan terjadi (PV Inflows) dengan nilai sekarang aliran kas keluar mula-mula (PV investment cost). PV (inflows) = PV (investment costs) atau Internal Rate of Return (IRR) – Discount rate at which NPV = 0 Mencari IRR dilakukan dengan prosedur coba-coba (trial dan error). Jadi, apabila present value terlalu rendah maka kita merendahkan IRR-nya. Sebaliknya apabila PV terlalu tinggi, kita meninggalkan IRR-nya. Contoh : You can purchase a building for $350.000. the investment will generate $16.000 in cash flows (i.e. rent) during the first thre years. At the end of three years you will sell the building for $450.000. what is the IRR on this investment? Jawab : 0 = -350000 +



16000 16000 466000 + + (1+𝐼𝑅𝑅)1 (1+𝐼𝑅𝑅)2 (1+𝐼𝑅𝑅)3



IRR = 12,96% d.



Profitability Index Rumus : PI =



𝑃𝑉 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 𝑣.𝑎.𝑑 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙



Project PV Investment L 4 3 M 6 5 N 10 7 O 8 6 P 5 4 Proyek yg diterima adalah proyek yg



Profitability Index 4/3 = 1,33 6/5 = 1.20 10/7 = 1,43 8/6 = 1,33 5/4 = 1,25 mempunyai PI tertinggi.



DIVIDEN INVESTASI



RETURN



RISIKO



Sumber Pembiayaan Eksternal VS Internal



Dividen Tinggi, Laba Ditahan Rendah, Dana Eksternal Tinggi



Dividen Rendah, Laba Ditahan Tinggi, Dana Eksternal Rendah



KEBIJAKAN DIVIDEN  Dividen Payout Ratio  Stabilitas Dividen



Jenis Dividen



DIVIDEN TUNAI (Cash Dividend)  Memacu Kinerja Saham DIVIDEN SAHAM (Stock Dividen)  Memacu Kinerja Saham dan Likuiditas Saham Dividen dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Nilai dividen saham:



𝑽𝒅 =



𝑷𝒔 𝑹𝒅



Ket : Vd  nilai dividen saham per saham, Ps  harga wjar dividen (diputuskan dalam RUPS  harga penutup sebelum RUPS), Rd  Rasi dividen saham. Stock dividen tidak mempengaruhi total ekuitas, hanya mempengaruhi struktur moidal. Contoh : Struktur modal sebelum stock dividend adalah sebagai berikut : Modal saham 100.000 lb @Rp 1000 Rp 100.000.000 Agio saham Rp 20.000.000 Laba ditahan Rp 680.000.000 Modal sendiri Rp 800.000.000 Perusahaan membagi stock dividend sebesar 5% dari saham beredar dengan harga pasar Rp 6000 per lembar. Jawab : Tambahan saham karena stock dividend : 5% x 100.000 lembar = 5000 lembar Nilai pasar saham baru 5000 x Rp 6000 = Rp 30.000.000 Nilai nominal saham 5000 x Rp 1000 = Rp 5.000.000 Tambahan agio saham = Rp 25.000.000 Struktur modal setelah stock dividen adalah sebagai berikut : Modal saham 105.000 lembar @ Rp 1000 = Rp 105.000.000 Agio saham = Rp 45.000.000 Laba ditahan = Rp 650.000.000 Modal sendiri = Rp 800.000.000 DIVIDEN LIKUIDASI (Liquidated Dividen)



Alat Ukur Berkaitan Dengan Dividen



Dividen Per Share Yaitu: ukuran yg digunakan untuk menunjukkan besar dividen jika dikaitkan dengan saham. •



DPS =



𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓



Contoh : PT. Bunas Finance Indinesia Tbk (BFIN) memiliki total saham beredar 57.659.116 lembar. Tahun 2001 dibagi dividen sebesar Rp 6.342.502.760. berapakah besarnya DPS? Jawab : DPS 2001 = Rp 6.342.502.760 / 57.659.116 = Rp 110 per lembar saham • Dividen Yield Yaitu: alat ukur yg digunakan untuk menilai kinerja saham. DY =



𝑫𝑷𝑺 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑷𝒂𝒔𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎



Semakin besar dividen yield, maka semakin menarik bagi investor. Contoh : PT. Bunas Finance Indonesia Tbk (BFIN) tahun 2007 membayar dividen interim sebanyak satu kali sebesar Rp 110 per saham dan tidka membayar dividen final. Harga saham BFIN pd penutupan tahun 2007 adalah Rp 2.800 per saham. Berapakah besarnya dividen Yield? Jawab : DY = Rp 110 / Rp 2.800 = 0,0392



Dividen Payout Ratio Yaitu: perbandingan antara dividend per share (DPS) dengan earning per share (EPS). DPR = DPS / EPS Ket : DPS  total dividen/total saham beredar EPS  EAT/total saham beredar Rata-rata DPR di BEI = 0 – 25% Contoh : PT. Mulialand (MLND) pd thn 2000 membayar dividen sebesar Rp 15.120 juta. Laba bersih yg diperoleh Rp 92.776.442 juta. Sampai akhir tahun tersebut jumlah saham beredar 378 juta saham. Harga penutupan saham MLND Rp 1.450. berapakah besarnya DPR? Jawab: DPS = Rp 15.120 juta / 378 juta = Rp 40 EPS = Rp 92.776.442 / 378 juta = Rp 245 DPR = Rp 40 / Rp 245 = 16,32% •



Jadwal Pembayaran Dividen



Dividen Interim  Dividen yg dibayarkan antara satu tahun buku dnegna tahun buku berikutnya.  Dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun.  Tujuan : memacu kinerja saham di bursa. Dividen Final  Dividen hasil pertimbanga setelah penutupan buku pereroan pd tahun sebelumnya yg dibayrkan pd tahun berikutnya.



Tanggal yg perlu diperhatikan :  Tanggal pengumuman (Declaration Date), yakni tanggal resmi pengumuman oleh emiten tentang bentuk, besra dan jadwal pembayaran dividen.  Tanggal Cum-Dividend (Cum-Dividend Date), yakni tanggal hari terakhir perdagangan saham yg masih melekat hak untuk mendapat dividen.  Tanggal Ex-Dividend (Ex-Dividend Date), yakni tanggal saat perdagangan saham sudah tidak lagi melekat hak untuk memperoleh dividen. Pembelian saham pd tanggal tersebut atau sesudanya tidak berhka atas dividen.  Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham (Date of Record), yakni tanggal saat investor haru terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan sehingga berhak atas dividen. Pendaftaran sesudah tanggal tersebut tdk berhak atas saham.  Tanggal pembayaran (Date of Payment), yakni tanggal pengambilan dividen. Contoh jadwal dividen : PT. Bunas Finace Indonesia Tbk (BFIN) membagi dividen interim sebesra 125 per saham dengan jadwal sbg berikut : Declaration Date 16 januari 1997 Cum-Dividend Date 23 januari 1997 Ex-Dividend Date 24 januari 1997 Date of Record 03 februari 1997 Date of Payment 04 maret 1997



Pajak Penerimaan Dividen



WP dalam negeri 15% dari jumlah bruto WP luar negeri 20%



Dividen Tinggi Dapat Meningkatkan Harga Saham



Dasarnya : 1. Teori “Bird-in-Hand” yg memandang bahwa dividen lebih bernilai dibandingkan capital gain. 2. Jika dividen naik berari menarik bagi pemodal konsekuensinya harga saham juga meningkat.



Dividen Rendah Dapat Meningkatkan Harga Saham



Dasarnya : 1. Dividen dianggap merugikan pembeli 2. Adnya perbedaan perlakaun pajak antara dividen adan capital gain 3. Tujuan pemodal adalah meminimumkan beban pajak yg ditanggung dan menunda pembayaran pajak



Argumen Miller & Scholes (1970)



Miller & Scholes mengatakan bahwa pemodal dapat menghindari pajak atas dividen dengan cara : 1. Meminjam dana dengan beban bunga yg besarnya sama dengan dividen dan menggunakan dana tersebut untuk investasi 2. Capital gain dari investasi dana pinjaman tersebut tidak akan muncul sehingga tidak ada pajak untuk capital gain Contoh : Pemodal melakukan investasi saham pd PT. DAMAI Rp 20.000.000 dnegan dividen 8%. Kenaikan harga saham pertahun 6%. Untuk menambah investasi pd PT. DAMAI pemodal meminjam uang di bank Rp 40.000.000 dengan bunga 12% per tahun. Jawab : Penghasilan Dividen : Apresiasi saham tahunan 8% x 60.000.000 = 4.800.000 Gain : Bunga bank : 6% x 60.000.000 = 3.600.000 12% x 40.000.000 = 4.800.000 Selama saham tidak dijual, tidak ada Pajak 0 gaian berarti tidak ada pajak. Perilaku pemodal  mengkorversi dividen menjadi unrealized gain.



Dividen Tidak Relevan Dengan Harga Saham



Teori Miller & Modigliani (1961) : Dalam kondisi yg ideal nilai perusahaan tdk dapat dipengaruhi oleh kebijakan dividen Kebijakan dividen tdk memiliki hubungan dngan harga saham karena kebijakan dividen hanyalah pilihan strategi pembiayaan Kebijakan dividen hanyalah trade off antara cash dividen dengan pengeluaran saham atau pembelian kembali saham Dividen payout ratio hanya dapat mempengaruhi saham jika pemodal tdk ada pilihan lain untuk menerima penghasilan dari investasinya Aragumen : Miller & Modigliani  Keputusan investasi dan pembayaran dividen tela dibuat sehingga keputusan tersebut tidak dapat diubah oleh jumlah dividen yg dibayar  Present value saham per lembar setelah keputusan pembiayaan dan pembayaran dividen = harga pasar saham sebelum pembayaran dividen  Asumsi yg digunakan Miller & Modigliani : o Tidak ada biaya transaksi (ie. Komisi broker) o Tidak ada pajak o Informasi yg lengkap tersedia sehingga pemodal tdk mempertimbangkan pengumuman dividen yg sebagai dasar untuk memiliki saham o Tdk ada konflik antara manajemen dan pemodal



o



KISI-KISI UAS Manajemen Keuangan