Khodam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Khodam



Halaman ini adalah uraian singkat dan rangkuman dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait dengan istilah khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca kembali tulisan di halamanhalaman lain yang terkait.



Ada beberapa pengertian di masyarakat mengenai istilah khodam mahluk halus, sebagiannya bersifat dogma dan pengkultusan, sehingga mengaburkan pengertiannya, yang menjadikan orang senang bila dirinya dikatakan berkhodam, atau menjadikan orang senang bila mengetahui ada benda miliknya yang berpenghuni gaib di dalamnya (berkhodam), atau malah mendorong orang mengkoleksi bermacam-macam benda yang berpenghuni gaib karena berharap ada tuahnya. Pada sebagian orang pengkultusan itu malah menjadikan rasa takut bila mengetahui ada sesuatu benda miliknya yang berpenghuni gaib.



Pengertian khodam dan mahluk halus dalam tulisan ini adalah berasal dari sudut pandang Penulis pribadi. Seandainya berbeda dengan pandangan orang-orang yang umum atau berbeda dengan pandangan dalam ajaran suatu agama, jika ada, haruslah dipahami bahwa ini adalah pandangan yang bersifat pribadi, tidak dimaksudkan untuk diperbandingkan atau dipertentangkan dengan pandangan-pandangan lain tersebut, jika memang ada perbedaan pandangan di dalamnya.



Sebagai tambahan, anda bisa menggunakan cara-cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris dan Olah Rasa dan Kebatinan untuk mengetahui apakah benda-benda milik anda berpenghuni gaib di dalamnya, apakah tergolong sebagai mustika, apakah anda mempunyai khodam pendamping / khodam ilmu, dsb, dan sifat-sifat karakter gaibnya, jika ada, kecocokkannya dengan anda, apa tuah yang diberikannya, persyaratan dan sesaji apa yang dimintanya, jika ada, dsb. Untuk keperluan sesaji bisa dibaca dalam tulisan Sesaji.



Ada juga digunakan istilah mahluk halus golongan putih dan golongan hitam. Khodam-khodam yang sejenis, baik golongan putih maupun golongan hitam sama saja fungsi tuahnya. Yang membedakan adalah perwatakannya. Yang golongan putih perwatakannya tidak berkecenderungan jahat, sedangkan yang dari golongan hitam berkecenderungan jahat terhadap manusia. Penjelasan lengkapnya ada dalam tulisan : Penggolongan Mahluk Halus. Masing-masing mahluk halus yang



menjadi khodam tidak selalu sama jenisnya, sehingga berbeda juga dalam hal sesajinya (baca : Sesaji).



Pengertian Khodam dan Keberadaannya



Khodam adalah istilah untuk sesosok mahluk halus yang mau dimintai bantuannya oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan tertentu, atau sebutan untuk mahluk halus yang digunakan dalam pengamalan ilmu gaib.



Khodam adalah juga istilah untuk sesosok mahluk halus yang sudah menjadikan sebuah benda menjadi bertuah.



Ada banyak sekali mahluk halus di bumi ini. Yang disebut khodam adalah mahluk halus yang mau dimintai bantuan gaibnya (diperintah) oleh seseorang untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu (di Jawa sering disebut prewangan). Jika mahluk halus itu tidak mau dimintai bantuan gaibnya (tidak mau diperintah), maka mahluk halus itu tidak disebut khodam, tetapi hanya mahluk halus biasa saja yang sama dengan mahluk halus lainnya yang umum.



Dan sebuah benda disebut berkhodam jika mahluk halus yang berdiam di dalamnya mau dimintai bantuannya (diperintah) untuk melakukan suatu perbuatan gaib tertentu atau bendanya memberikan tuah kegaiban tertentu bagi pemiliknya / pemakainya. Jadi jika mahluk gaib di dalamnya tidak mau diperintah, atau bendanya tidak memberikan tuah gaib tertentu bagi pemiliknya, maka benda itu tidak disebut sebagai benda berkhodam, hanya benda biasa saja yang berpenghuni gaib, tidak bertuah, dan tidak bisa menjadi jimat / pusaka bagi seseorang karena tidak bertuah.



Mahluk halus khodam bisa adalah khodam jimat atau pusaka, khodam ilmu / pendamping, bisa juga mahluk halus yang dipanggil datang / dihadirkan (ilmu hadiran) untuk diperintah melakukan suatu perbuatan gaib tertentu.



Jenis mahluk halus khodam bisa dari jenis apa saja, bisa bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, sukma manusia (arwah), bisa juga berasal dari khodam mustika, batu akik, jimat dan pusaka.



Mahluk gaib khodam bisa berdiam di dalam sebuah benda gaib, bisa juga menjadi khodam manusia dengan cara mendampinginya atau masuk ke dalam badan / kepalanya, atau didatangkan (dihadirkan) untuk diperintah melaksanakan tujuan dari ilmu gaibnya, seperti untuk keselamatan gaib, kekuatan / kekebalan / kesaktian, pelet, santet, guna-guna, pengasihan, penglaris dagangan, pesugihan, penundukkan, dsb. Jenis-jenis ilmu inilah yang biasa disebut sebagai ilmu khodam, yaitu ilmu gaib yang menggunakan jasa gaib lain sebagai sumber kekuatan ilmunya.



Tetapi, tidak semua mahluk halus mau diperintah, tidak semua mahluk halus mau dijadikan khodam, dan tidak semua mahluk halus yang tinggal di dalam sebuah benda mau memberikan tuahnya kepada manusia, dan tidak semua benda berisi gaib akan bertuah.



Jadi jika sesosok mahluk halus tidak mau diperintah, tidak mau dimintai bantuannya, maka mahluk halus itu tidak bisa disebut khodam, tetapi hanya mahluk halus biasa saja sama dengan mahluk halus lainnya yang umum, atau jika sebuah benda berpenghuni gaib tidak memberikan tuah apa-apa bagi pemiliknya, maka benda itu tidak bisa disebut benda berkhodam, hanya benda biasa saja yang berpenghuni gaib di dalamnya, dan tidak bisa menjadi jimat / pusaka bagi seseorang, karena tidak memberikan tuah apa-apa.



Singkatnya, tidak semua mahluk halus disebut khodam. Hanya yang mau dimintai bantuannya saja yang disebut khodam (yang sering menjadi khodam ilmu), atau yang keberadaannya memberikan tuah saja kepada manusia (yang sering menjadi khodam pendamping).



Dan tidak semua benda berisi gaib disebut berkhodam. Tidak semua benda berisi gaib pasti juga bertuah. Tidak semua benda berisi gaib bisa menjadi jimat dan pusaka bagi pemiliknya. Tidak semua mahluk halus di dalam sebuah benda mau memberikan tuahnya. Hanya benda-benda gaib yang bertuah saja, atau yang isi gaib di dalamnya memberikan tuahnya saja yang bendanya kita katakan sebagai benda berkhodam, sehingga bendanya itu bisa menjadi jimat dan pusaka bagi pemiliknya / pemakainya.



Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, atau khodam dari benda-benda gaib, khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan seringkali tidak disadari keberadaannya.



Mahluk halus sering datang kepada manusia, walaupun seringkali tidak disadari, apalagi kepada orang-orang yang sering khusyuk berdoa, wiridan, semadi, meditasi, dsb, yang dalam keadaan itu tubuh dan pikirannya mengeluarkan gelombang energi tertentu yang mengundang datangnya sesosok mahluk halus yang kemudian bisa mendampinginya menjadi khodamnya, bisa juga masuk ke dalam badan / kepalanya. Ketika sesosok gaib datang kepada seorang manusia biasanya ia akan memberikan tanda-tanda tertentu sebagai pemberitahuan perihal kedatangannya, biasanya diberitahukannya lewat mimpi.



Yang perlu diwaspadai adalah efek pengaruh keberadaannya. Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was. Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis halus golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan, atau kuat mengejar keduniawian.



Untuk belajar mencaritahu apakah sesosok gaib adalah dari jenis golongan putih ataukah hitam bisa diketahui salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris. Di dalam tayuhan mahluk halus golongan hitam biasanya akan mengakui bahwa dirinya adalah golongan hitam, tetapi jenis sukma manusia jahat biasanya tidak akan mengakui, malah akan menyesatkan tayuhan kita.



Atau dengan latihan olah rasa seperti dalam tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan. Mahluk halus yang golongan hitam pada energinya kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma manusia jahat biasanya kita tidak bisa merasakan itu pada energinya. Kita akan lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan naluri untuk bisa mendeteksi apakah mereka sebenarnya termasuk sebagai jenis yang jahat. Dalam kita latihan olah rasa sebaiknya jangan hanya kita tujukan pada keinginan untuk bisa merasakan / melihat sosok-sosok gaib mahluk halus / khodam saja, tapi dimatangkan untuk juga bisa mendeteksi rasa energi dan watak mahluk halusnya.



Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung hawa kekerasan, kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, kelembutan, dsb, sehingga juga akan bisa dikira-kira tuahnya, apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan penjagaan gaib, ataukah untuk pengasihan, kerejekian, penglarisan, kesepuhan, dsb,



Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya bersifat positif bagi manusia ataukah negatif (apakah selaras dengan energi manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan / pikiran). Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus / khodam golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang golongan hitam kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat).



Secara umum :



Khodam Ilmu dan khodam pendamping, bisa mahluk halus jenis apa saja, umumnya bangsa jin. Khodam jimat batu cincin, rajahan dan khodam isian / asma'an bisa dari jenis apa saja, umumnya bangsa jin. Khodam keris jawa (keris sepuh buatan empu keris) dan benda-benda pusaka lain buatan empu keris jawa umumnya khodamnya adalah mahluk halus sebangsa wahyu keris, yang komunitasnya tinggal di atas gunung Himalaya, dekat kediaman para dewa di Kahyangan. Khodam Mustika (yang asli alam), biasanya bukan bangsa jin. Hanya sedikit yang khodamnya bangsa jin. Jenis mustika biasanya khodamnya adalah jenis tersendiri. Mustika yang sejenis biasanya khodamnya juga dari jenis yang sama. Mustika lain yang berbeda, khodamnya juga dari jenis yang berbeda. Khodam mustika wesi kuning jenisnya sama, wujudnya juga sama, seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada dan berkepala botak. Khodam mustika merah delima jenisnya sama, tetapi wujudnya tidak selalu sama, bisa seperti bapak-bapak berjubah, ibu-ibu berkemben, ksatria laki-laki atau perempuan, bisa juga seperti anakanak. Khodam mustika wesi kuning berbeda jenis dengan khodam mustika batu merah delima. Khodam mustika keong buntet, burung perkutut majapahit dan burung perkutut jawa berbulu putih biasanya adalah bangsa jin dari golongan putih.



Jenis-Jenis Khodam



Roh Leluhur sebagai Khodam



Manusia jaman dulu memiliki ikatan kekerabatan dan kekeluargaan yang tinggi, sehingga setelah mereka meninggal dan rohnya berada di alam roh, selain berkomunitas dengan roh-roh saudaranya yang lain, mereka juga memperhatikan kehidupan anak-cucu keturunan mereka. Ada kalanya mereka datang menjenguk seorang keturunannya, atau datang menjenguk dan mengobati keturunannya yang sedang sakit, atau mengirimkan khodam ilmu mereka dahulu untuk mendampingi seorang keturunannya. Selain itu ada juga seorang leluhur yang memberikan bendabenda gaib miliknya kepada seorang keturunannya, secara langsung ataupun melalui perantaraan orang lain.



Selain yang hanya mengawasi saja dari jauh dan yang sesekali datang menjenguk, ada juga sukma leluhur yang kemudian tinggal bersama salah satu keturunannya, bisa tinggal di rumahnya, bisa juga tampil mendampinginya sehari-hari (yang secara keilmuan gaib keberadaannya sering juga disebut sebagai khodam pendamping).



Sukma leluhur yang mendampingi kita statusnya sama dengan kakek-nenek kita sendiri. Perlakukanlah mereka seperti kakek-nenek kita yang mendampingi kita. Akan lebih baik kalau kita latihan olah rasa untuk melatih kedekatan batin dengan mereka. Mengenai sesaji untuk mereka, itu juga harus dipandang sama seperti kita memberikan minuman untuk kakek / nenek kita sendiri. Mungkin kapan-kapan kita juga akan ada rasa untuk memberikan sesaji makanan, seperti ayam goreng / bakar, dsb. Dalam memberikan sesaji untuk sukma leluhur yang mendampingi kita waktunya bisa kapan saja, setiap hari juga boleh, tergantung kedekatan hati kita dengan leluhur kita itu.



Khodam Pendamping



Seseorang yang memiliki khodam ilmu / pendamping dari golongan putih, biasanya khodamnya itu tidak akan menyulitkannya dalam proses kematiannya. Selain itu, khodam-khodam yang sudah



cocok dan menyatu dengan orang tersebut, yang sudah terjalin rasa ikatan batin / pertemanan / persaudaraan, setelah orang tersebut meninggal dunia, khodamnya itu akan tinggal di makamnya, sehingga kemudian makamnya itu menjadi berkesan wingit, sedangkan khodam-khodam yang murni bersifat sebagai khodam ilmu akan pergi meninggalkannya, hidup sendiri-sendiri.



Khodam-khodam yang sudah terjalin rasa ikatan batin / pertemanan / persaudaraan tersebut di atas, suatu saat jika ada keturunan si manusia tersebut yang si khodam merasa cocok, maka khodam itu akan datang sendiri mengikut kepada manusia si keturunan tersebut. Biasanya manusia tersebut mempunyai karakter yang mirip dengan leluhurnya dulu yang memiliki khodam tersebut, sehingga si khodam merasa cocok.



Selain yang datang sendiri, kedatangan khodam leluhur tersebut bisa juga karena diperintahkan oleh si leluhur sendiri untuk mengikut kepada seorang keturunannya. Ini adalah bentuk perhatian si leluhur kepada keturunannya untuk menjaga dan melindunginya. Selain khodamnya itu, biasanya si leluhur itu sendiri kerap datang mengunjungi keturunannya tersebut, disadari ataupun tidak. Jika si manusia tersebut mampu melihat gaib dan/atau mampu berkomunikasi / berinteraksi dengan gaib, dia juga akan dapat belajar berbagai macam ilmu gaib, kebatinan dan kesaktian kepada khodamnya itu maupun kepada leluhurnya tersebut.



Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, ada juga mahluk halus lain yang datang mengikut seseorang, seringkali tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan tidak disadari keberadaannya. Seringkali khodam ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, membaca amalan gaib, zikir dan wirid, tubuhnya akan memancarkan energi tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran inilah yang seringkali menjadi pengundang datangnya sesosok mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangan mahluk halus itu tidak sengaja diundang.



Biasanya mahluk halus yang datang itu sifat-sifat karakternya sesuai dengan isi doa / amalan yang sering dibaca oleh orang tersebut. Misalnya jika doa / amalan yang diwiridnya adalah permohonan kerejekian / pengasihan, maka sosok halus yang datang kepadanya adalah yang berkarakter halus yang cocok untuk menunjang kerejekian, pengasihan, dsb. Sedangkan jika isi doa / amalannya adalah mengenai kekuatan / kesaktian (atau dalam banyak hal termasuk juga doa-doa keselamatan), maka sosok halus yang datang itu biasanya adalah yang berkarakter keras dan menonjolkan kekuatan / kesaktian (dalam beberapa kasus berefek negatif terhadap kerejekian). Perlu diperhatikan, doa amalan yang terlalu tinggi kadar tuahnya, atau permohonan yang terlalu dalam / intens, seringkali mengundang datangnya sesosok halus golongan hitam yang datang untuk memenuhi semua keinginannya itu.



Bila khodam leluhur dan mahluk halus tersebut di atas berfungsi khusus untuk kesaktian (khodam kesaktian), biasanya bentuk penyatuannya dengan si manusia adalah yang biasa disebut sebagai ketempatan mahluk halus, sedangkan yang kegunaannya untuk fungsi lain selain untuk kesaktian, maka bentuk penyatuannya adalah pendampingan (mendampingi). Secara umum, semua sosoksosok halus tersebut disebut sebagai khodam pendamping.



- Ketempatan.



Ketempatan mahluk halus adalah kejadian adanya sosok mahluk halus yang mengikut kepada seseorang dengan cara bersemayam di dalam tubuhnya. Asal-usul mahluk halus tersebut bisa berasal dari khodam leluhur atau bisa juga mahluk halus lain yang datang sendiri kepadanya. Fenomena ini disebut ketempatan mahluk halus atau ketempatan khodam leluhur, karena keberadaan mahluk halus itu bukan hanya untuk mendampingi, tetapi juga menyatukan diri dengan si manusia dengan cara bersemayam di dalam tubuhnya, menjadikan tubuh manusia itu sebagai rumahnya yang baru.



Mahluk halus tersebut bersifat khodam kesaktian, posisinya di dalam tubuh. Khodamnya memposisikan dirinya sama dengan tubuh orangnya dan kekuatannya mengisi kekuatan tangan, kaki, dsb. Jadi kondisi khodam tersebut sudah menyatukan diri dengan si manusia, sehingga kalau si manusia berkelahi atau memukul orang, pukulannya akan berefek sama seperti orang yang berilmu kesaktian, bisa mematikan. Karena khodamnya sudah menyatu, maka jika si manusia belajar ilmu bela diri, maka kekuatannya akan menjadi berlipat-lipat jika khodamnya itu menunjukkan kekuatannya, atau jika membacakan suatu amalan ilmu gaib, maka amalan apapun yang dibaca oleh orang tersebut pasti manjur. Khodamnya itu juga akan membantunya dalam aktivitasnya sehari-hari.



Ketempatan mahluk halus biasanya tidak menjadi masalah sepanjang watak dan tujuan keberadaan mahluk tersebut baik. Biasanya orang yang ketempatan mahluk halus menjadi semacam "keberkahan", karena dengan keberadaan mahluk tersebut di dalam tubuhnya dapat menyebabkan orang tersebut menjadi sakti, kuat tubuhnya, atau mahluk tersebut berinteraksi dengan pikirannya, sehingga orang tersebut dapat memiliki kemampuan supranatural tertentu, seperti bisa meramal, bisa melihat gaib, atau bisa menyembuhkan orang sakit, dsb. Namun perlu juga si manusia berwaspada, jangan sampai yang datang kepadanya itu adalah mahluk halus yang berwatak jelek atau yang dari golongan hitam / abu-abu.



Biasanya keberadaan mahluk halus tersebut tidak menyebabkan si manusia sakit, karena sebelumnya mahluk halus tersebut sudah menyelaraskan energinya dengan si manusia. Walaupun begitu, bila si manusia kondisi tubuhnya sensitif, atau secara kegaiban masih lemah, dapat juga



merasa penat / pegal-pegal di tubuhnya atau penat di kepalanya, atau saat pertama mahluk halus tersebut menempati tubuhnya, orang tersebut mengalami sakit demam / panas, biasanya 3 hari.



Ketempatan mahluk halus yang berwatak jelek dapat menjadikan seseorang berubah perangainya, seperti menjadi mudah marah, suka menyerang atau menyakiti orang lain, suka memakan makanan yang aneh-aneh (termasuk kejadian pada orang-orang yang kemudian menjadi suka memakan atau merokok tembakau, meminum minyak tanah dan bensin, memakan ayam mentah, memakan tanah dan batu, dsb).



Ketempatan mahluk halus yang berbeda sifat dapat menyebabkan seorang laki-laki berperilaku seperti perempuan (biasanya terjadi pada seorang laki-laki yang ketempatan jenis bangsa peri), atau seorang perempuan berperilaku seperti laki-laki, dsb. Tetapi kelainan perilaku ini tidak semuanya terjadi karena adanya mahluk halus di dalam tubuh manusia, bisa juga terjadi karena adanya kelainan genetik.



Mengenai fenomena ketempatan mahluk halus ini sebaiknya kita berwaspada, terutama mengenai sifat perwatakan sosok gaibnya dan pengaruh keberadaannya. Mengenai itu sudah Penulis tuliskan dalam tulisan berjudul Pengaruh Gaib Terhadap Manusia. Jika jelas bahwa perwatakan sosok gaib pendampingnya itu tidak baik dan ada memberikan pengaruh negatif, maka sebaiknya segera melakukan Pembersihan Gaib.



- Pendampingan.



Pendampingan oleh mahluk halus adalah kejadian adanya sesosok mahluk halus yang datang dan mengikut kepada seseorang dengan cara mendampingi (memposisikan diri di samping kanan, kiri, depan, atau di belakang tubuhnya, atau di atas kepalanya).



Asal-usul mahluk halus tersebut bisa berasal dari khodam leluhur, khodam ilmu gaib, atau mahluk halus lain yang seringkali tertarik datang dan mengikut kepada seseorang yang tekun bersamadi, membaca amalan gaib, wirid, atau zikir. Mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, kebanyakan bangsa jin.



Biasanya keberadaannya tidak ada interaksi langsung dengan pikiran / kesadaran si manusia, sehingga seringkali keberadaannya tidak disadari. Walaupun sehari-harinya tidak terasa, tetapi



mungkin ada saat-saat tertentu si manusia merasa ada kekuatan lain yang bersamanya, atau ada kekuatan lain yang membantu kehidupannya.



Biasanya keberadaan mahluk halus tersebut tidak menyebabkan si manusia sakit, karena sebelumnya mahluk halus tersebut sudah menyelaraskan energinya dengan si manusia. Walaupun begitu, bila manusia tersebut kondisi tubuhnya sensitif, atau secara kegaiban masih lemah, dapat juga merasa pegal-pegal di tubuhnya.



Biasanya keberadaannya berfungsi sebagai khodam ilmu, atau bersifat mendampingi, membantu keseharian si manusia, mewujudkan keinginan-keinginan dan doa-doa si manusia, sehingga keinginan-keinginannya menjadi terwujud.



Khodam Ilmu



Ilmu Khodam adalah ilmu gaib yang menggunakan jasa kegaiban suatu mahluk halus (bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, arwah, dsb) sebagai khodam ilmu dalam pengamalan kegaiban ilmunya. Dilakukan dengan cara mengucapkan mantra atau amalan-amalan gaib tertentu atau dengan berkomunikasi langsung dengan mahluk gaibnya. Jadi yang membedakan ilmu khodam dengan ilmuilmu lain adalah pada penggunaan jasa mahluk gaib sebagai sumber kekuatan ilmunya (khodam ilmu / prewangan).



Seseorang yang menguasai ilmu gaib berkhodam seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa mahluk halus / prewangan, karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan. Seseorang yang menurunkan suatu ilmu khodam juga seringkali tidak menyatakan bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus. Karena itu seseorang yang mempelajari atau diberi suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena hanya menjalankan saja amalannya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai syarat ilmunya. Bagi mereka yang menguasai atau diberi ilmu-ilmu gaib, sudah umum bila mereka berkaitan dengan mahluk gaib, ada penyatuan secara langsung maupun tidak langsung, antara dirinya dengan gaibnya, disadari ataupun tidak. Mahluk gaib itu bisa mendampinginya sebagai khodam pendamping, atau didatangkan (dihadirkan) untuk diperintah melaksanakan tujuan dari ilmu gaibnya, seperti untuk keselamatan / perlindungan gaib, kekuatan / kesaktian, pelet, santet, guna-guna, pengasihan, penglaris dagangan, dsb. Jenis-jenis ilmu inilah yang biasa disebut sebagai ilmu khodam, yaitu yang



menggunakan jasa gaib lain sebagai kekuatan ilmunya. Secara langsung ataupun tidak langsung, disadari ataupun tidak, orang itu menyatu dengan roh tersebut dan kekuatan ilmunya menjadi sebanding dengan penyatuannya dengan roh itu.



Tingkat kemanjuran ilmunya tergantung pada tingkat penyatuan seseorang dengan khodamnya dan kemampuan mengsugesti khodamnya.



Kekuatan ilmunya tergantung pada kekuatan kemampuan sugesti seseorang pada ilmunya dan kekuatan gaib khodamnya itu sendiri.



Khodam Ilmu adalah suatu sosok mahluk halus, bisa dari jenis apa saja, yang tujuan keberadaannya khusus untuk melaksanakan ilmu gaib seseorang. Sosok mahluk halus itu bisa sudah mendampingi si manusia (menjadi khodam pendamping), ada juga yang dipanggil / dihadirkan (ilmu hadiran) untuk diperintah melaksanakan perbuatan gaib tertentu, bisa juga berasal dari khodam mustika, khodam batu akik atau khodam pusaka.



Khodam pendamping adalah khodam dari suatu ilmu gaib atau mahluk halus lain yang datang kepada seseorang dan menyertainya / mendampinginya sehari-hari (mendampingi dan seringkali juga membantunya sehari-hari, sehingga keinginan-keinginan atau doa-doanya dan perkataannya menjadi terwujud). Khodam pendamping ini memberikan fungsi yang lebih luas dibandingkan khodam ilmu.



Khodam ilmu dan khodam pendamping sosoknya bisa sama, bisa siapa saja, yang membedakan adalah fungsinya. Khodam ilmu berfungsi khusus untuk menjalankan ilmu tertentu sesuai tujuan keberadaannya. Khodam pendamping fungsinya lebih luas, karena sifatnya mendampingi, mengikuti jalan kehidupan si manusia. Jika suatu khodam ilmu sudah berperan sebagai khodam pendamping, maka keberadaannya akan memberikan fungsi yang lebih luas, tidak lagi sama dengan sebelumnya yang hanya menjalankan ilmu tertentu saja. Jika suatu ilmu sumber kekuatannya adalah khodam, kalau kita sudah punya khodam maka tinggal kita memberikan perintah kerja saja, bisa dengan cara sambat, bisa juga dengan amalan gaib.



Keampuhannya tergantung kekuatan dan kadar sugesti kita dan kemampuan khodamnya itu sendiri.



Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan tidak disadari keberadaannya. Seringkali khodam ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid atau membaca amalan gaib. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, membaca amalan gaib, zikir dan wirid, tubuhnya akan memancarkan energi tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangannya itu tidak sengaja diundang.



Sosok halus yang menjadi pendamping manusia itu bisa dari jenis apa saja, bisa dari jenis bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, khodam jimat dan pusaka, atau mahluk halus lainnya. Karena itu orangorang yang sadar bahwa ada sosok mahluk halus yang mendampinginya sebaiknya berwaspada, terutama pada perwatakan mahluk halusnya dan pengaruh negatif dari keberadaannya (misalnya mencari tahu dengan cara yang sama seperti menayuh keris). Jika jelas bahwa perwatakan sosok gaib pendampingnya itu tidak baik dan ada memberikan pengaruh negatif, maka sebaiknya segera melakukan Pembersihan Gaib.



Khodam Keris Jawa



Wahyu (wahyu dewa) adalah suatu golongan mahluk halus dari jenis tersendiri, yang memiliki tugas tertentu dalam kehidupan manusia, yang peranannya sangat terorganisir dan komandonya dipegang oleh para Dewa. Kepada siapa mereka akan ditugaskan, semua kewenangannya ada di tangan para Dewa. Tidak ada satu pun manusia atau mahluk halus yang dengan kemampuannya sendiri dapat meraih wahyu tersebut, kecuali atas perkenan para Dewa. Wujudnya berbentuk bola-bola cahaya. Secara fisik dimensinya sangat halus, sehingga jarang sekali ada manusia yang mampu melihat wujud aslinya dan mengetahui lokasi keberadaan tempat tinggalnya. Yang sering terlihat hanyalah aura energinya, biasanya berwarna putih kebiruan, kehijauan, atau kemerahan, ketika sebuah wahyu sedang turun kepada seseorang yang kewahyon. Setelah tugasnya selesai, mereka segera kembali ke tempat asalnya.



Khodam keris jawa adalah sejenis mahluk halus yang sifatnya mirip dengan gaib wahyu dewa. Sosok wujudnya bermacam-macam, sama seperti mahluk halus lain. Jenis ini juga berdimensi halus, tetapi lebih mudah dilihat daripada mahluk halus bangsa wahyu. Tetapi mereka tidak dikomando oleh para Dewa. Mereka lebih mandiri. Tetapi mereka juga menghormati para Dewa yang menjadi pengayom kehidupan manusia. Mereka mau turun untuk mengikut kepada seorang manusia hanya jika



diminta oleh seorang spiritualis (empu) yang memiliki wahyu dewa dalam dirinya. Tuah / karisma wahyu dewa yang sudah ada dalam diri seseorang akan menjadi berlipat-lipat ganda pengaruhnya setelah adanya perpaduan wahyu dewa tersebut dengan wahyu keris yang dimilikinya.



Setelah tugasnya selesai, wahyu keris tidak segera kembali ke asalnya, tetapi memilih tetap tinggal di dalam keris yang telah menjadi rumahnya yang baru. Tetapi banyak keris-keris yang dahulu terkenal sakti, kini telah menghilang dari kehidupan manusia. Mereka telah moksa, masuk ke alam gaib bersama dengan fisik kerisnya, karena tidak mau jatuh kepada orang-orang yang mereka tidak berkenan. Yang masih tinggal hanyalah keris- keris tiruan / turunannya saja.



Mahluk gaib wahyu dewa dan wahyu keris berkomunitas dan bertempat tinggal di udara di atas gunung Himalaya, dekat dengan tempat tinggal para Dewa di Kahyangan.



Seperti yang sudah dituliskan dalam halaman Status Keris dan Kelas Keris, bukan hanya di dunia manusia, di dunia gaib keris juga ada aturan hirarki status dan kelas gaib keris, yang aturannya sama dengan status dan kelas wahyu dewa yang diturunkan kepada manusia, karena filosofi dasar diturunkannya wahyu gaib keris adalah untuk dipasangkan dengan wahyu dewa yang diturunkan kepada manusia, sehingga hirarki status dan kelas gaib keris dan wahyu dewa itu sejalan.



Sesuai hierarki status dan kelas gaib keris di dunia gaib perkerisan, bila seseorang memiliki beberapa buah keris, maka urutan gaib keris yang menonjol dalam menunjukkan bentuk penyatuannya adalah sbb : Keris-keris ber-luk 5, keris pulanggeni, singa barong dan keris-keris keningratan lain, yang dalam pembuatannya ditujukan untuk dimiliki oleh seorang raja atau orang-orang yang memiliki status keningratan karena status keluarga / keturunan seorang raja / bangsawan. Keris-keris bertuah wibawa kekuasaan. Keris-keris bertuah kewibawaan. Keris-keris bertuah kesaktian. Keris-keris bertuah kesepuhan. Keris-keris bertuah kerejekian. Keris-keris bertuah pengasihan.



Hierarki status dan kelas gaib keris adalah hierarki dan tata krama di dunia mahluk halus gaib keris dan wahyu dewa. Hierarki itu tidak ditentukan oleh tingkat kesaktian masing-masing gaib keris, tetapi lebih ditentukan oleh hierarki status dan kelas gaib keris. Sama dengan di dunia manusia yang mana seorang rakyat atau punggawa harus menjunjung tinggi seorang raja atau bangsawan, di dunia mereka juga begitu. Sekalipun seorang rakyat / prajurit / senopati / panglima perang atau seorang panembahan kondisinya jauh lebih sakti daripada raja mereka, tetap saja mereka akan menundukkan diri di hadapan raja mereka. Begitu juga mereka di hadapan para bangsawan dan kaum ningrat.



Karena itu secara umum yang lebih menonjol menunjukkan penyatuannya dengan manusia adalah keris-keris yang berfungsi untuk penjagaan gaib, terutama didapatkan dari keris-keris untuk keningratan dan yang bertuah untuk kekuasaan dan/ atau wibawa.



Tetapi jika si pemilik keris bukan seorang keturunan raja atau ningrat, maka keris-keris yang bersifat keningratan tidak akan menunjukkan penyatuannya dengan si manusia dan posisinya akan digantikan oleh keris-keris yang lain sesuai hirarki status dan kelas gaib keris.



Karena itu jika seseorang memiliki beberapa buah keris yang fungsinya berbeda-beda dan ingin semua kerisnya memberikan tuah secara bersama-sama dan terkoordinasi, maka harus ada upaya dari si manusia untuk menyatukan diri dan mengsugesti keris-kerisnya supaya bisa terjadi begitu. Jika seseorang mempunyai beberapa buah keris, sebenarnya masing-masing keris itu dapat memberikan tuahnya secara terkoordinasi sesuai jenis tuahnya masing-masing. Namun dalam pelaksanaannya tergantung juga pada tingkat penyatuan masing-masing keris dengan manusia pemiliknya.



Kalau kita ingin semua keris-keris itu memberikan tuahnya kepada kita secara terkoordinasi, maka kita harus mengsugestikannya kepada mereka semua bahwa kita menginginkan supaya mereka semua memberikan tuahnya kepada kita dan supaya tuahnya tidak saling berlawanan, misalnya tuah kewibawaan dan penjagaan gaib supaya tidak berlawanan dengan tuah kerejekian dan pengasihan. Caranya, keris-keris itu semua dikumpulkan di hadapan anda. Kemudian sampaikan kepada mereka keinginan di atas.



Secara alami tingkat penyatuan masing-masing keris dengan manusia pemiliknya itu selain tergantung pada tingkat penyatuan masing-masing pihak secara hati dan batin, juga tergantung pada kecocokan sifat fungsi keris dengan aktivitas keseharian pemiliknya, sehingga seorang pemilik keris yang kesehariannya bekerja sebagai seorang karyawan, mungkin hanya kerisnya yang berfungsi kerejekian-pengasihan saja yang menonjol dalam memberikan tuahnya, bukan yang bertuah kekuasaan dan wibawa.



Biasanya bila sebuah keris atau sejumlah keris merasa sudah cocok dengan manusia pemiliknya, maka khodam-khodam gaibnya, atau salah satu atau dua khodam gaib keris mewakili khodamkhodam keris yang lain, akan mendampingi dan menyertai si manusia di manapun dia berada, walaupun kerisnya ditinggal di rumah. Dengan demikian, bila diterawang, maka fisik keris itu akan tampak kosong tidak berpenghuni gaib, karena sosok gaibnya tidak berada di dalam kerisnya, tetapi keluar dari kerisnya mendampingi si pemilik keris. Hanya sisa-sisa energi gaibnya saja yang ada pada keris tersebut. Seringkali kondisi ini salah ditafsirkan oleh para praktisi kebatinan atau praktisi perkerisan, yang menganggap keris itu tidak berguna, karena tidak menunjukkan kesan angker / wingit atau kosong tidak ada "isi"-nya, walaupun ada tanda-tanda energi bahwa keris itu berpenghuni gaib.



Selain dalam bentuk pendampingan, bentuk menyatunya gaib keris dengan manusia pemiliknya ada juga yang diwujudkan dalam bentuk lain, yaitu si keris memberikan suatu aura energi yang melingkupi diri si pemilik keris. Dalam hal ini si gaib keris tetap berada di dalam kerisnya, tidak keluar mendampingi si manusia, tetapi dari tempat keberadaannya gaib keris itu memperhatikan si pemilik keris dimanapun dia berada. Energi / aura yang melingkupi diri si manusia pemilik keris adalah sebagai tanda bahwa manusia itu ada di bawah perlindungannya, supaya tidak ada mahluk halus lain yang mengganggu manusia itu, jika kerisnya berfungsi untuk penjagaan gaib, atau aura energi itu bersifat kewibawaan, pengasihan, dsb, sesuai fungsi kerisnya masing-masing.



Mengenai khodam keris jawa ini ada pengecualian untuk keris-keris kamardikan. Sebagian besar keris-keris kamardikan adalah keris-keris yang dibuat pada jaman sekarang untuk melestarikan seni perkerisan, dan bentuk-bentuk kerisnya disesuaikan dengan kreasi manusia pada jaman sekarang, tidak selalu sama dengan keris-keris jaman dulu.



Sebagian besar keris-keris kamardikan dalam pembuatannya sudah disesuaikan dengan pertimbangan manusia jaman sekarang, yang dalam pembuatannya tidak lagi dilakukan dengan ritual-ritual yang serupa dengan cara empu-empu keris jaman dulu. Unsur gaib keris seringkali berbenturan dengan agama dan sikap berpikir manusia jaman sekarang yang tidak mau lagi dikaitkan dengan yang bersifat gaib. Karena itu pada keris-keris kamardikan kita tidak bisa mengharapkan kegaiban yang sama seperti keris-keris tua jaman dulu. Seringkali malah keris-keris kamardikan tersebut kosong tidak berpenghuni gaib, karena dalam pembuatannya memang hanya ditujukan untuk melestarikan unsur seninya saja, bukan unsur gaib atau mistisnya. Dan cara pemeliharaan keris kamardikan pun tidak sama lagi dengan pemeliharaan keris-keris jawa tua.



Karena itu keris-keris kamardikan tidak dapat digolongkan atau disamakan sebagai keris jawa tua. Seandainya sebuah keris kamardikan ada berpenghuni gaib, maka isi gaibnya itu bisa dari jenis apa



saja, dan perlakuan penggolongannya secara kegaiban disamakan dengan benda-benda gaib lain selain keris jawa.



Khodam dari Benda-Benda Gaib Selain Keris Jawa



Khodam jimat batu cincin, jimat rajahan, khodam jimat isian / asma'an dan khodam keris kamardikan bisa dari jenis apa saja. Khodam Mustika (yang asli alam), umumnya bukan bangsa jin. Khodamnya adalah jenis tersendiri. Mustika yang sejenis biasanya khodamnya juga dari jenis yang sama (tetapi wujudnya bisa berbedabeda). Mustika yang berbeda, khodamnya juga dari jenis yang berbeda. Khodam dari berbagai mustika wesi kuning umumnya sejenis. Khodam dari banyak mustika merah delima umumnya sejenis. Tetapi khodam mustika wesi kuning berbeda jenis dengan khodam mustika merah delima. Khodam mustika keong buntet, burung perkutut majapahit dan burung perkutut jawa berbulu putih biasanya adalah bangsa jin dari golongan putih.



Khodam jimat batu akik, khodam jimat rajahan / isian / asma'an, khodam keris kamardikan dan khodam benda-benda hasil tarikan gaib bisa dari jenis apa saja, bisa dari jenis bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, atau pun jenis mahluk halus lainnya. Karena itu orang-orang yang memiliki benda-benda gaib tersebut sebaiknya berwaspada, terutama pada perwatakan mahluk halusnya dan pengaruh negatif dari keberadaannya (misalnya mencari tahu dengan cara yang sama seperti menayuh keris). Jika jelas bahwa perwatakan sosok gaib benda itu tidak baik dan ada memberikan pengaruh negatif, maka sebaiknya segera melakukan Pembersihan Gaib.



Dalam memberikan tuahnya kepada manusia sosok gaib dari benda-benda gaib tersebut ada yang tampak mendampingi manusia, ada yang tetap berdiam di dalam benda gaibnya masing-masing.



Khodam dari benda-benda gaib selain keris jawa biasanya lebih pasif interaksinya kepada manusia, tidak memberikan manfaat lain yang lebih daripada fungsi tuahnya, tidak memberikan tuah lain sebagai pendamping manusia, seperti memberikan ide / ilham dan wangsit atau peringatan lewat mimpi.



Jika sosok gaib benda tersebut tampak mendampingi si manusia, maka benda tersebut biasanya akan tetap terasakan tuahnya walaupun bendanya ditinggal di rumah. Tetapi jika sosok gaibnya tetap berdiam di dalam benda gaibnya, biasanya benda tersebut akan dapat dinikmati tuahnya hanya jika benda itu dipakai / dibawa serta oleh manusia pemiliknya. Jika benda itu ditinggal di rumah, maka benda tersebut tidak akan terasakan tuahnya. Karena itu benda-benda jimat yang dimiliki sebaiknya selalu dipakai / dibawa untuk memastikan bahwa tuahnya akan selalu dapat dinikmati.



Hierarki status dan kelas gaib-gaib tersebut yang mendampingi manusia adalah sesuai sifat tuah benda gaibnya, yang pertama adalah yang bertuah untuk penjagaan gaib, selebihnya sama dengan hierarki status dan kelas gaib keris.



>> Status dan Hierarki Khodam.



Status dan Hierarki Khodam



Hierarki Status dan Kelas Sosok Halus Pendamping Manusia



Di dunia mahluk gaib berlaku hierarki status dan kelas sosok halus pendamping manusia sbb:



1. Roh Leluhur. Yang pertama dan yang utama diakui sebagai sosok halus pelindung dan pengayom manusia adalah sukma leluhur si manusia itu sendiri, yang dalam pelaksanaannya bisa dilakukan dalam bentuk pengawasan jarak jauh, bisa juga tampil langsung mendampingi si manusia. Urutan pertama adalah leluhur si manusia yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si manusia. Urutan kedua adalah leluhur si manusia berdasarkan peranannya / fungsinya.



2. Sosok sukma lain yang dianggap sebagai leluhur oleh si manusia. Jenis ini adalah sukma lain yang bukan leluhur si manusia, tetapi oleh si manusia dianggap (dihormati) sebagai leluhurnya. Sukma itu juga berperan seolah-olah dia adalah seorang leluhur yang menjaga dan mendampingi si manusia sebagai keturunannya. Biasanya sukma itu berfungsi sebagai sosok pelindung dan pengayom. Urutan pertama adalah sukma yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si manusia. Urutan kedua adalah berdasarkan peranannya / fungsinya.



3. Sukma lain atau jenis mahluk halus lain. Jenis ini adalah sukma lain atau jenis mahluk halus lain yang bukan (dan tidak dianggap) sebagai leluhur si manusia, biasanya berfungsi sebagai khodam ilmu. Urutan pertama adalah yang berperan sebagai pelindung yang menjaga si manusia (penjagaan gaib). Urutan kedua adalah berdasarkan peranannya / fungsinya.



4. Gaib Keris Jawa. Hierarki status dan kelas gaib keris sebagai pendamping manusia adalah seperti tertulis di halaman sebelumnya (Khodam Keris Jawa dalam tulisan berjudul Jenis-Jenis Khodam).



5. Gaib dari Benda-benda Gaib Lain Selain Keris. Sosok-sosok gaib dari benda-benda gaib selain keris yang tampak mendampingi manusia, hierarki status dan kelas gaib-gaib tersebut adalah sesuai sifat tuah benda gaibnya, yang pertama adalah yang bertuah untuk penjagaan gaib, selebihnya sesuai dengan peranannya / fungsinya.



Dengan demikian urutan status dan kelas sosok halus yang mendampingi manusia adalah sbb: 1. Sukma leluhur si manusia. 2. Sukma lain yang dianggap leluhur oleh si manusia. 3. Sukma lain atau jenis mahluk halus lain. 4. Gaib Keris. 5. Gaib dari benda-benda gaib lain selain keris.



Di antara jenis yang sama pada sosok-sosok halus tersebut di atas urutannya yang pertama sebagai pendamping manusia adalah yang berperan sebagai sosok pelindung atau yang untuk penjagaan gaib. Urutan berikutnya adalah sesuai dengan peranannya / fungsinya.



Di dunia mahluk halus yang pertama dan yang utama diakui sebagai sosok halus pendamping manusia adalah sukma leluhur si manusia itu sendiri. Karena itu yang paling baik untuk menjadi sosok halus pendamping kita adalah sukma leluhur kita sendiri, karena keberadaan mereka bukan semata-mata berfungsi sebagai khodam, tetapi akan melindungi dan mengayomi, karena adanya ikatan batin antara orang tua dengan anak cucu keturunannya, sama seperti kita terhadap anak-anak kita. Sedangkan khodam pendamping dari jenis yang lain sifatnya adalah tambahan. Sukma leluhur itu bisa juga mengkoordinasikan kerja dan tuah dari khodam-khodam pendamping kita yang lain.



Tetapi sekalipun kita sudah memiliki sesosok leluhur sebagai pendamping kita, kalau nantinya kita masih meminta / menerima ilmu / khodam dari orang lain atau ada laku kita yang mendatangkan sesosok gaib baru yang ternyata khodam baru itu dari jenis yang tidak baik, nantinya sukma leluhur pendamping kita itu juga akan pergi lagi, tidak mau mendampingi kita lagi (termasuk juga khodamkhodam pendamping kita yang lain yang dari golongan putih, mereka juga akan pergi kalau kita mendapatkan khodam baru dari golongan hitam atau yang sifatnya tidak baik).



Ini bisa menjadi petunjuk bagi kita, yaitu jika sebelumnya kita sudah mempunyai khodam pendamping (misalnya di sebelah kanan), tetapi suatu saat khodam kita itu tidak ada lagi, mungkin saja itu karena ada laku kita yang sudah mendatangkan khodam baru yang tidak baik atau dari golongan hitam (berarti khodam kita sudah ganti dengan khodam baru yang tidak baik atau dari golongan hitam).



Perlambang posisi keberadaan khodam pendamping manusia



Secara umum keberadaan sosok-sosok gaib sebagai khodam manusia adalah sbb :



1. Bersemayam di dalam tubuh manusia (di dalam kepala atau di dalam badannya), sehingga disebut si manusia ketempatan mahluk halus. Yang berdiam di dalam kepala keberadaannya lebih banyak berfungsi memberikan penglihatan gaib, bisikan gaib, ide dan ilham. Yang berdiam di dalam badan keberadaannya berfungsi khusus sebagai khodam kekuatan / kesaktian, tetapi akan juga memancarkan hawa aura kekuasaan, dan wibawa, atau aura lain sesuai pembawaan sifat asli si mahluk gaib. Sebagian ada yang memberikan penglihatan gaib, bisikan gaib, ide dan ilham.



2. Di sebelah kanan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang menjaga si manusia, atau sebagai tangan kanan si manusia (sebagai sosok halus yang diandalkan untuk berbagai keperluan), atau sebagai khodam ilmu yang bersifat kesaktian / kekuatan / kewibawaan, penundukkan.



3. Di sebelah kiri si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai khodam ilmu selain yang bersifat kesaktian, kekuatan, kewibawaan, penundukkan, seperti untuk pengasihan, membantu kerejekian, spiritualitas, kebijaksanaan, membantu pemecahan permasalahan, dsb, sebagian juga membantu penjagaan, tetapi tidak secara khusus menjaga, lebih banyak bersifat hanya membantu penjagaan saja.



4. Di sebelah depan si manusia, artinya keberadaannya berfungsi mutlak sebagai sosok halus yang menjaga si manusia, artinya setiap ada gangguan / serangan gaib akan lebih dulu berhadapan dengannya.



5. Di sebelah belakang si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus pendamping yang bersifat mengawasi, memomong dan kadangkala membantunya juga jika diperlukan.



6. Di sebelah atas si manusia (posisinya tepat di atas kepala si manusia), artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang bersifat menjaga, melindungi, mengayomi (berlaku seperti seorang leluhur yang menaungi dan menjaga anak-cucu keturunannya) dan bisa juga memberikan fungsi-fungsi lain kombinasi dari fungsi no.2 sampai 5 di atas.



7. Di sebelah depan atas si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang bersifat menjaga dan melindungi (berlaku seperti seorang leluhur yang menaungi dan menjaga anak-cucu keturunannya).



8. Di sebelah belakang atas si manusia, artinya keberadaannya berfungsi sebagai sosok halus yang bersifat mengawasi si manusia, keberadaannya tidak langsung berfungsi seperti fungsi-fungsi tertentu di atas, lebih banyak bersifat mengawasi saja dan hanya membantu jika diperlukan sekali bantuannya (jika diminta).



9. Pengawasan jarak jauh. Khodamnya tidak tampak bersama si manusia, tetapi melakukan pengawasan atau



memberikan pengaruhnya dari jauh, dan bisa seketika datang ketika dibutuhkan (lebih banyak yang datang hanya jika diminta secara khusus).



10. Khodam panggilan (khodam ilmu hadiran). Khodam jenis ini tidak bersifat mendampingi manusia, akan hadir hanya ketika dipanggil saja atau ketika amalan ilmunya dibacakan.



Dengan demikian jika kita, atau orang lain, mempunyai satu atau banyak khodam pendamping, baik asalnya dari keris, benda-benda jimat, khodam ilmu, atau adanya sukma leluhur yang mendampingi, maka dari posisi masing-masing khodam tersebut kita bisa memperkirakan fungsi utamanya.



Jika kita sendiri sudah memiliki satu atau banyak khodam pendamping, tidak perlu kita mengaturatur posisi keberadaan mereka, karena mereka akan mengatur sendiri posisi mereka masing-masing sesuai fungsi dan statusnya masing-masing.



Posisi sosok gaib yang berada di atas manusia, yang posisinya tepat di atas kepala atau di depannya, memberikan kadar perlindungan yang lebih tinggi daripada sosok gaib yang posisinya berada di bawah. Biasanya yang melakukan itu adalah dari jenis sukma manusia yang berperan sebagai seorang leluhur yang melindungi dan menaungi anak-cucu keturunannya dan memiliki kesaktian gaib yang tinggi, minimal kekuatan gaibnya 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul. Jika kesaktiannya kurang dari itu biasanya posisinya di bawah, sama dengan gaib-gaib yang lain. Dari posisinya di atas, selain bisa memandang dan bisa memberi pengaruh gaib mencakup jarak yang lebih jauh, juga menunjukkan posisi yang bisa dengan jelas dilihat oleh mahluk halus lain sebagai sosok pelindung si manusia.



Posisi sosok gaib yang berada di atas manusia biasanya adalah sukma leluhur si manusia, tetapi ada beberapa kasus yang melakukan itu adalah dari jenis lain selain sukma leluhur si manusia, misalnya khodam keris jawa, bangsa jin atau sukma orang lain yang merasa ada ikatan batin dengan si manusia dan berperan sama seperti seorang leluhur yang melindungi dan menaungi anak-cucu keturunannya dan memiliki kesaktian gaib yang tinggi, minimal kekuatan gaibnya 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul. Jika kesaktiannya kurang dari itu, dan tidak ada ikatan batin seperti seorang leluhur dengan anak cucu keturunannya, biasanya posisinya di bawah, sama dengan gaib-gaib yang lain.



Khusus untuk sosok gaib pendamping yang posisinya berada di depan, jika anda memilikinya, atau ada orang lain yang melihatnya begitu, karena posisinya yang berhadapan langsung dengan orang lain, sebaiknya anda berhati-hati pada sifat-sifat karakter kepribadian sosok gaib tersebut.



Posisi khodam yang berada di depan melambangkan posisi yang mutlak sebagai pelindung gaib. Biasanya sosok gaib itu percaya diri dengan kesaktiannya dan akan memancarkan hawa aura energinya sebagai tanda perlindungannya. Jika karakternya teduh dan netral, mungkin tidak apaapa. Tetapi jika karakternya panas, pemarah, galak, atau berlebihan wibawanya, akan dapat memberikan efek negatif terhadap hubungan sosial dan jalan kerejekian anda. Pengaruh karakter mereka yang seperti itu akan membuat anda terlihat sombong, sok berwibawa, dan keberadaan anda dapat menciptakan suasana panas dan tidak nyaman di dalam pergaulan, hubungan sosial dan rumah tangga dan dapat berpengaruh negatif juga terhadap jalan kerejekian anda. Pengaruh negatif itu juga bisa muncul dari sosok pendamping di sebelah kanan, tetapi kadarnya lebih rendah daripada yang posisinya di depan si manusia.



Khusus untuk khodam / mahluk halus yang berada di dalam kepala atau badan (no.1) :



Sama seperti manusia, mahluk halus juga mengenal tatakrama dalam kehidupan mereka. Posisi pendampingan khodam di atas adalah salah satu bentuk tatakrama mereka. Mahluk halus yang baik wataknya dan baik intelijensinya memahami bahwa tidak baik jika mereka masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, karena itu biasanya mereka akan memposisikan diri sebagai khodam pendamping, tidak masuk bersemayam di dalam tubuh manusia.



Tetapi ada banyak mahluk halus yang tidak mengindahkan tatakrama itu, ada banyak mahluk halus yang suka masuk bersemayam di tubuh manusia. Ada jenis-jenis mahluk halus / khodam yang suka bersemayam di dalam tubuh manusia, sehingga disebut si manusia ketempatan mahluk halus.



Tetapi banyak sosok halus yang bersemayam di dalam tubuh manusia, di dalam kepala atau di dalam badan, yang wataknya jelek, sehingga menimbulkan efek pengaruh dan perbuatan yang merugikan (walaupun mungkin efek itu tidak disadari, baca juga : Pengaruh Gaib Thd Manusia).



Karena itu jika kita menyadari ada sesosok mahluk halus di dalam tubuh kita, di dalam kepala atau di dalam badan, sebaiknya kita waspadai, mungkin saja mereka adalah jenis mahluk halus yang tidak baik wataknya, apalagi kalau jenisnya adalah sukma manusia (jika jenisnya adalah sukma manusia,



Penulis menganjurkan supaya mahluk halus itu diusir saja, karena kebanyakan sifatnya menyesatkan).



Untuk menutupi ketidak-baikan keberadaan mereka di dalam tubuh manusia biasanya mereka akan memberikan "tuah", menjadikan manusia merasa bisa melihat gaib (memberikan banyak bisikan gaib dan penglihatan gaib walaupun kebanyakan sifatnya fiktif / tipuan), menjadikan manusia merasa kuat dan sakti, menjadikan manusia merasa lebih daripada manusia lainnya karena ia berkemampuan gaib, bisa mengobati, bisa meramal, idu geni, berkaromah, dsb.



Sekalipun kita sudah memiliki khodam pendamping banyak, termasuk ada sesosok leluhur yang mendampingi kita, tetapi kalau nantinya kita masih meminta / menerima ilmu / khodam dari orang lain atau ada laku kita yang sudah mendatangkan sesosok gaib baru yang ternyata khodam baru itu dari jenis yang tidak baik, nantinya semua khodam pendamping kita itu, termasuk sukma leluhur, akan pergi semua, tidak mau mendampingi kita lagi.



Kita bisa saja punya khodam pendamping banyak dan mengelilingi kita. Tetapi jika kemudian kita ketempatan mahluk halus, di dalam kepala atau di dalam badan (no.1), biasanya khodam-khodam kita itu akan pergi semua. Tidak ada lagi mahluk halus lain yang mau mendampingi kita. Tapi kalau ada orang yang menerawang kita biasanya orang lain itu akan ditipu / dikelabui penglihatannya, sehingga kita akan dikatakannya punya khodam leluhur, punya khodam macan atau khodam prajurit (perlambang penjagaan) atau dikatakan ada sinar. Padahal khodam kita hanya satu itu saja, yaitu yang di dalam kepala atau di badan.



Mahluk halus golongan putih dan berenergi positif tidak mau berdampingan dengan mahluk halus lain yang wataknya jelek, berenergi negatif dan yang golongan hitam. Semua khodam-khodam kita yang dari golongan putih akan pergi kalau kita mendapatkan khodam baru dari golongan hitam atau yang sifatnya tidak baik.



Ini bisa menjadi petunjuk bagi kita, yaitu jika sebelumnya kita sudah mempunyai khodam pendamping (misalnya di sebelah kanan), tetapi suatu saat khodam kita itu tidak ada lagi, mungkin saja itu adalah karena ada laku kita yang sudah mendatangkan khodam baru yang tidak baik atau khodam baru kita itu dari golongan hitam (berarti khodam kita sudah ganti dengan khodam baru yang tidak baik atau dari golongan hitam).



Khusus untuk khodam mahluk halus golongan hitam, biasanya mereka akan menempatkan dirinya di belakang manusia. Dari tempat keberadaannya itu ia memancarkan suatu aura energi sebagai



tuahnya untuk si manusia, yang juga berfungsi sebagai tanda bahwa si manusia berada di bawah naungannya, sehingga mahluk halus lain golongan putih tidak akan datang mendampingi si manusia.



Selain yang sehari-harinya bersemayam di dalam badan manusia, khodam lainnya posisi pendampingannya di luar tubuh, bisa di samping kanan, kiri, depan, belakang atau atas. Ketika si manusia berkelahi / bertarung, biasanya khodam-khodamnya itu akan masuk ke dalam badan si manusia, menyatukan kekuatannya dengan si manusia, melipatgandakan kekuatannya berkelahi dan menjadikan pukulan / tendangannya mengandung kekuatan gaib, terutama adalah yang posisinya di samping kanan. Sedangkan yang posisinya di depan dan di atas, biasanya tidak masuk ke dalam badan, tetapi akan menyerang langsung lawan si manusia secara gaib. Begitu juga ketika orangnya sedang menggunakan kekuatan kebatinannya, atau ketika sedang mengamalkan ilmu gaibnya.



Kondisi khodamnya masuk ke dalam badan itu bersifat temporer / sementara, karena tujuan keberadaan mahluk halus tersebut adalah untuk menyatukan kekuatannya pada saat dibutuhkan, bukan untuk menyatukan dirinya dengan si manusia dalam jangka panjang seperti orang yang ketempatan mahluk halus.



Keterangan posisi khodam no.9 di atas :



Ada jenis-jenis mahluk halus / khodam yang sehari-harinya tidak tampak bersama dengan manusia, tetapi melakukan pengawasan atau memberikan pengaruhnya dari jauh, dan bisa seketika datang ketika dibutuhkan. Biasanya sehari-harinya mereka membantu kepekaan rasa dan firasat atau membantu memberikan penglihatan gaib. Untuk yang juga memberikan fungsi perlindungan gaib, jika diperlukan mereka dapat seketika datang ketika dibutuhkan (walaupun kebanyakan harus dipanggil dulu secara khusus). Contohnya adalah keris-keris jawa yang tidak tampak khodamnya mendampingi manusia pemiliknya, tetapi tetap berdiam di dalam kerisnya. Ada juga sosok leluhur atau bangsa jin yang mengawasi jarak jauh yang sehari-harinya tinggal di rumah si manusia atau tinggal di tempat lain yang jauh.



Benda-benda gaib lain selain keris jawa, misalnya batu akik atau mustika atau jimat isian, umumnya khodamnya tidak keluar menjadi khodam pendamping, tetap berdiam di dalam bendanya masingmasing. Jika bendanya itu ditinggal di rumah biasanya khodamnya akan pasif, hanya menunggu



untuk diperintah secara khusus. Karena itu untuk tetap mendapatkan tuahnya maka benda-benda itu harus selalu dibawa / dipakai. Atau jika bendanya ditinggal di rumah, lebih dulu dimintakan untuk memberikan aura / energinya sebagai tuahnya, misalnya aura kewibawaan atau pengasihan atau untuk pagaran gaib.



Tetapi keris-keris jawa yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya, sebagai bentuk penyatuannya dengan manusia pemiliknya biasanya khodamnya sudah memberikan auranya seperti aura wibawa / kekuasaan, atau pengasihan untuk pergaulan atau bentuk energi lainnya sesuai tuah asli kerisnya, sesuai karakter kegaibannya.



Dengan syarat sebuah keris sudah menyatu dengan manusia pemiliknya, masing-masing keris yang khodamnya sudah keluar mendampingi manusia ataupun yang tetap berdiam di dalam kerisnya masing-masing mempunyai kecenderungan yang akan menjadi kelebihan ataupun kelemahan.



Sebuah keris jawa yang khodamnya tetap berdiam di dalam kerisnya biasanya memberikan bentuk dan kadar tuah yang konsisten, stabil, kepada manusia pemiliknya, walaupun bendanya ditinggal di rumah. Sedangkan yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping, karena khodamnya mengikuti dan menyesuaikan diri dengan kehidupan si manusia, maka ada kecenderungan besar bahwa tuahnya akan lebih menjurus pada penjagaan gaib (keselamatan), dan tuah lainnya seperti kewibawaan atau pengasihan / kerejekian akan berkurang kadarnya.



Kelebihan dari keris yang khodamnya sudah menjadi khodam pendamping adalah akan lebih mudah bagi si manusia untuk berinteraksi dengan khodamnya di manapun ia berada, karena khodamnya itu mendampinginya dimanapun ia berada. Sedangkan jika khodam kerisnya tetap berdiam di dalam kerisnya, jika si manusia ingin berinteraksi dengan khodam kerisnya, maka ia harus lebih dulu mengkonsentrasikan dirinya kepada kerisnya.



Upaya penyatuan dari si manusia dengan khodamnya atau benda gaibnya haruslah dilakukan satu per satu terhadap sosok-sosok gaib atau benda-benda gaib yang bersamanya dengan cara seperti yang sudah dituliskan mengenai upaya penyatuan manusia dengan kerisnya atau dalam tulisan tentang ilmu tayuh / menayuh keris.



Bila seseorang sudah memiliki beberapa buah keris dan juga memiliki benda-benda gaib lain selain keris atau juga memiliki beberapa khodam pendamping, sebaiknya dilakukan upaya penyatuan dari si manusia supaya masing-masing gaib tersebut dapat berfungsi optimal seperti seharusnya.



Tetapi bisa juga dicoba untuk melakukannya sekaligus. Kalau kita ingin semua keris-keris dan bendabenda gaib itu memberikan tuahnya kepada kita secara terkoordinasi, maka kita harus mengsugestikannya kepada mereka semua bahwa kita menginginkan supaya mereka semua memberikan tuahnya kepada kita dan supaya tuahnya tidak saling berlawanan, misalnya tuah kewibawaan dan penjagaan gaib supaya tidak berlawanan dengan tuah kerejekian dan pengasihan. Caranya, keris-keris dan benda-benda gaib itu semua dikumpulkan di hadapan anda. Kemudian sampaikan kepada mereka keinginan di atas.



Bila para mahluk halus yang menjadi khodam itu berasal dari mahluk halus bergolongan putih, biasanya tidak akan mendatangkan kesulitan selama sesajinya terpenuhi. Sebaiknya jangan menerima khodam apapun yang jenisnya golongan hitam, karena akan cenderung menyesatkan dan akan menyulitkan dalam proses kematian.



Bagi anda pengguna ilmu khodam (atau yang memiliki khodam pendamping), dan yang memiliki benda-benda gaib, sebaiknya berhati-hati dalam penggunaan ilmunya, juga berhati-hati dalam memilih jenis khodam gaibnya. Penggunaan jasa mahluk halus biasanya harus disertai dengan sesaji tertentu (kembang, telor ayam, minyak Arab, bakaran menyan / dupa, dsb) sebagai upah si mahluk halus karena sudah bekerja membantu anda atau mewujudkan keinginan anda.



Dalam mendapatkan ilmu khodam atau benda-benda gaib tersebut, sebaiknya ditanyakan kepada si pemberinya, atau bertanya langsung kepada si khodam itu sendiri, kalau bisa, tentang semua persyaratan yang diminta oleh si khodam. Bila sesaji yang dimintanya tidak dipenuhi, atau anda lupa memberikannya, biasanya si khodam akan "menegur" anda dengan caranya sendiri. Dan sebaiknya jangan menerima khodam bangsa jin dari golongan hitam, karena akan menyesatkan anda atau akan menyulitkan anda dalam proses kematian.



Beberapa tulisan tentang sifat-sifat dan pengaruh mahluk halus terhadap manusia dapat dibaca di Penggolongan Mahluk Halus , Pengaruh Gaib thd Manusia , Roh Manusia (Lanjutan 1).



Bagi yang memiliki benda-benda gaib, khodam pendamping atau ketempatan khodam leluhur, ada beberapa panduan yang berguna untuk mengenal kepribadian sosok gaibnya dan untuk mengoptimalkan fungsinya, seperti yang tertulis dalam :



- Ilmu Tayuh / Menayuh Keris



- Olah Rasa dan Kebatinan



- Menyatukan Keris dgn Pemilik.



- Mengoptimalkan Fungsi Keris



Khodam dan Kualitas Tuah



Halaman ini adalah kelanjutan dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait dengan istilah khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca juga tulisan di halaman-halaman lain yang terkait.



Untuk menambah pemahaman isi tulisan dalam halaman ini silakan dibaca juga halaman-halaman lain yang terkait : - Sebagian pengertian dalam menilai tuah dan kesaktian khodam gaib sudah dituliskan dalam tulisan : Kesaktian Mustika. - Untuk tujuan mengetahui karakter suatu sosok halus / khodam, tuahnya dan sesajinya bisa dilakukan dengan cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.



- Jenis-jenis sesaji untuk khodam gaib bisa dibaca dalam tulisan Sesaji Untuk Benda Gaib. - Untuk keperluan mendapatkan suatu amalan gaib untuk tujuan tertentu silakan mencarinya di internet.



Khodam adalah istilah untuk suatu mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb, bisa berasal dari khodam jimat atau pusaka, khodam ilmu gaib atau khodam pendamping, atau yang dipanggil / dihadirkan untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu (khodam ilmu hadiran).



Istilah khodam dalam tulisan ini meliputi pengertian khodam secara umum, yaitu khodam dari benda-benda gaib, khodam ilmu dan khodam pendamping.



Tuah dan Kualitas Tuah



Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping : - Apa hubungannya tuah dengan kesaktian khodamnya ? - Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ? - Apakah semakin kuat khodamnya semakin bagus juga tuahnya ? - Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ? - Manakah yang lebih penting : tuahnya ataukah kekuatan khodamnya ?



Tuah dari sebuah benda gaib berkhodam ada yang bersifat alami dari benda gaibnya, ada juga yang tuahnya didapatkan setelah memberikan sugesti tertentu (misalnya yang tuahnya didapatkan setelah bendanya dibacakan amalan pengasihan, dsb).



Dalam memberikan tuahnya, khodam dari sebuah benda gaib yang dimiliki oleh seseorang ada yang tetap berdiam di dalam benda gaibnya, ada juga yang keluar dari bendanya dan mendampingi tuannya (berlaku sama dengan khodam pendamping). Jika sosok gaibnya keluar dari benda gaibnya



dan mendampingi tuannya, maka tuahnya akan tetap didapatkan walaupun benda gaibnya ditinggal di rumah. Tetapi jika khodamnya itu tetap berdiam di dalam benda gaibnya, maka untuk mendapatkan tuahnya benda itu harus selalu dipakai / dibawa.



Secara alami semua sosok halus memancarkan suatu aura energi tertentu hingga jarak tertentu dari tempat keberadaannya. Masing-masing aura energi itu mempunyai sifat sendiri-sendiri sesuai jenis karakter sosok halusnya masing-masing.



Secara alami pancaran energi dari sesosok mahluk halus adalah sejalan dengan karakter kepribadian mahluk halusnya masing-masing : 1. Yang karakternya keras akan memancarkan aura kekuatan / kegagahan, kewibawaan, kekuasaan, ada juga yang menakutkan. 2. Yang karakternya halus akan memancarkan aura pengasihan, kerejekian, keteduhan, disukai dalam pergaulan / hubungan sosial, dsb. 3. Yang karakternya bijaksana seperti orang tua akan memancarkan aura karisma wibawa, keteduhan, kesepuhan, kebijaksanaan, dsb. 4. Yang karakternya jelek dan jahat akan memancarkan aura yang mempengaruhi psikologis, mempengaruhi manusia menjadi berwatak sok gagah, sok sakti, sok beriman, sok benar, sok kuasa dan sok menghakimi, meninggikan hasratnya akan kekayaan, hasrat kekuasaan dan hasrat memiliki dengan menghalalkan berbagai cara dan mencari pembenaran atas perbuatannya yang menghalalkan cara, dan mendorong manusia berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.



Sebagian besar pancaran aura energi mahlus halus yang alami tidak terasakan pengaruhnya oleh manusia. Sebagian lainnya pengaruhnya bisa dirasakan sebagai berpengaruh positif atau bersifat negatif bagi manusia.



Bentuk sifat aura energi pancaran mahluk halus di atas adalah bersifat alami. Selain itu ada juga yang tidak alami, yaitu perbuatan mahluk halus dan sifat aura energi yang sengaja dibentuk dengan sugesti amalan gaib (atau dengan sambat).



Jika pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itu oleh manusia dirasakan sebagai bermanfaat, maka pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itulah yang secara umum kita sebut tuah , yang pengaruhnya bisa dinikmati oleh manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.



Tuah adalah perbuatan atau pancaran aura energi dari sesosok mahluk halus (khodam) yang dirasakan bermanfaat dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.



Jadi pengertian tuah itu ada 2 macamnya, yaitu pancaran aura energi suatu mahluk halus atau perbuatan tertentu dari sesosok mahluk halus.



Secara umum tuah yang dinikmati oleh manusia bentuknya adalah pancaran energi alami dari karakter mahluk halusnya, misalnya didapatkan dari sebuah benda gaib yang khodamnya memancarkan aura pengasihan, kerejekian, kewibawaan, atau aura kekuatan. Ada juga bentuk tuah yang didapatkan setelah diberikan sugesti atau dibacakan amalan gaib tertentu. Selain itu ada tuah dalam bentuk khusus, biasanya adalah yang merupakan perbuatan dari perintah khusus manusia untuk dilakukan oleh si mahluk halus, misalnya tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib, penarikan benda gaib, pelet, penundukkan, dsb.



Masing-masing bentuk tuah itu, terasa tidaknya perbuatan dan pancaran aura energi itu, yang alami ataupun yang didapat setelah mengsugestikan suatu amalan gaib, berhubungan dengan kualitas dan kekuatan tuahnya.



Istilah kualitas tuah, dapat dianalogikan sebagai kadar tingkatan sifat dari suatu bentuk tuah. Jika tingkatan sifat tuah ini diukur nilainya dengan skala penilaian dari 1 sampai 10, maka bila nilainya 1 berarti tingkatan sifat tuahnya paling lemah (paling rendah kualitasnya, paling rendah tingkatan sifat tuahnya), dan nilai 10 berarti kadar tingkatan sifat tuahnya paling tinggi (paling tinggi tingkat kualitas tuahnya).



Kebanyakan sosok halus dapat disugestikan untuk memberikan tuah tertentu (disugestikan untuk memancarkan aura energi dengan sifat tertentu), tetapi tuah-tuah yang kualitasnya bagus hanya didapatkan jika tuah itu sejalan dengan karakter asli (kepribadian) sosok gaibnya.



Biasanya kualitas tuah (sifat aura energi yang dipancarkan oleh masing-masing mahluk halus / khodam) akan terus seperti aslinya, tidak akan meningkat, tapi bisa menurun kualitasnya. Tapi jika kita bisa mengsugestinya untuk memberikan tuah yang lebih baik kualitasnya (dengan amalan gaib dan sesaji), biasanya khodam-khodam itu bisa "bekerja" mengikuti sugesti kita untuk merubah sifat pancaran energinya (menambah kadar kualitas tuahnya).



Berikut ini dituliskan ilustrasi singkat mengenai pengertian tuah dan kualitas tuah.



Tuah Pengasihan.



Pengertian tuah pengasihan bagi seseorang adalah adanya suatu aura / energi gaib yang menyebabkan orang-orang di sekitarnya, termasuk yang baru pertama kali bertemu dengannya, merasa suka dan mengasihinya, menyebabkan seseorang disukai / disenangi / dikasihi oleh orang lain yang ada di sekitarnya atau orang-orang yang bertemu dengannya. Tuah ini berguna dalam hubungan sosial (dan hubungan khusus).



Tuah pengasihan bersifat umum, pengaruhnya adalah terhadap banyak orang di sekitarnya. Jika tuah pengasihan ini ditujukan hanya kepada orang tertentu saja, maka tuah ini disebut pelet, yaitu membuat orang tertentu menjadi suka / terpikat kepadanya.



Tingkatan kualitas tuah pengasihan : - Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi terasa berpengaruh pengasihan. - Nilai 7-8, adalah pengaruh pengasihan yang membuat keberadaan seseorang dikasihi di lingkungannya, termasuk oleh orang-orang yang baru pertama kali bertemu dengannya. - Nilai 9, adalah pengaruh pengasihan yang membuat keberadaan seseorang dikasihi di lingkungannya dan



menyebabkan orang-orang yang biasa bertemu dengannya merasa rindu dengan kehadirannya. - Nilai 10, adalah pengaruh pengasihan yang membuat keberadaan seseorang dikasihi di lingkungannya sampai menyebabkan orang-orang yang biasa bertemu dengannya merasa rindu dengan kehadirannya dan merasa belum nyaman jika orang itu belum hadir bersama mereka (pengaruhnya hampir sama dengan pelet).



Tuah Kerejekian.



Pengertian tuah kerejekian bagi seseorang adalah adanya suatu aura / energi gaib yang memberikan pengaruh berupa semangat psikologis untuk bekerja, memberikan pengaruh yang baik dalam hubungan dengan orang lain (hubungan sosial), membuka pikiran dalam pemecahan masalahmasalah yang dihadapi dan melancarkan urusannya yang berhubungan dengan jalan kerejekian. Di dalam tuah kerejekian terkandung juga di dalamnya tuah untuk ketenangan hati dan pikiran, pengasihan umum, kesehatan dan ketentraman keluarga.



Tuah untuk kerejekian akan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang mempunyai lahan / usaha sendiri dan yang bersemangat untuk mengembangkan usahanya, memberinya semangat psikologis untuk bekerja, memberikan ide-ide dan ilham untuk pengembangan usaha, memberikan aura yang baik untuk hubungan sosial, hubungan baik penjual-pembeli dan hubungan baik dengan sesama usahawan (hubungan kerjasama usaha), memberikan aura yang baik untuk perkembangan peternakan dan kesuburan pertanian, sehingga jika seseorang mampu membuka pikiran dan mengikuti tuntunan gaib yang diterimanya, tuah kerejekian itu akan dapat membantu seseorang mengembangkan usaha dan jalan kerejekiannya mengantarkannya menjadi makmur sejahtera dan berkelimpahan.



Tingkatan kualitas tuah kerejekian : - Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi terasa berpengaruh bertuah kerejekian. - Nilai 7-8, adalah pengaruh berupa semangat psikologis untuk bekerja, ide-ide dan ilham mengalir lancar untuk



pengembangan usaha dan memecahkan masalah, membuat orang-orang di sekitarnya suka dengan dirinya dan suka datang ke tempat usahanya, membuat orang-orang suka datang dan berbelanja, membuat pekerjaan dan usahanya lebih berkembang dan lebih maju atau dagangannya lebih laris. - Nilai 9, adalah pengaruh tuah kerejekian yang sampai menyebabkan orang-orang di sekitarnya (rekan kerja dan para bawahan) ikut bersemangat untuk bekerja bersamanya, menaruh kepercayaan yang besar kepadanya untuk meminpin usaha, karirnya meningkat tinggi, peternakan berkembang pesat, pertanian panen berlimpah. - Nilai 10, adalah pengaruh tuah kerejekian yang sampai menyebabkan sesama pengusaha / rekanan menaruh kepercayaan yang besar kepadanya, senang berbisnis dengannya, senang bekerja sama / berinvestasi pada usahanya, senang memberikan pinjaman / kredit usaha kepadanya, dan mau menyerahkan kepercayaan kepadanya untuk memimpin usaha / proyek-proyek mereka.



Tuah Kewibawaan.



Pengertian tuah kewibawaan bagi seseorang adalah adanya suatu aura / energi gaib yang menyebabkan orang-orang di sekitarnya merasa hormat kepadanya, menyebabkannya dihormati / disegani oleh orang lain yang ada di sekitarnya atau orang-orang yang bertemu dengannya, menyebabkan orang-orang tidak berani dengan sengaja berbuat tidak hormat atau merendahkan, menjadikannya dihormati sebagai pemimpin atau dihormati untuk memegang jabatan tertentu, menjauhkannya dari fitnah dan pelecehan yang bisa menjatuhkan martabatnya. Dalam pengaruh kekuatan gaib yang ekstrim tuah ini sampai menyebabkan kehadiran seseorang ditakuti oleh orang lain di sekitarnya.



Tingkatan kualitas tuah kewibawaan : - Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi terasa berpengaruh kewibawaan. - Nilai 7-8, adalah pengaruh kewibawaan yang membuat keberadaan seseorang dihormati di lingkungannya. - Nilai 9, adalah pengaruh kewibawaan yang sampai menjadikan seseorang dihormati dan disegani, menyebabkan orang lain tidak berani dengan sengaja berbuat tidak hormat atau merendahkan, menjauhkannya dari fitnah dan pelecehan yang bisa menjatuhkan martabatnya, menjadikannya dihormati dan dianggap pantas untuk memimpin atau memegang jabatan tertentu (karir / kepangkatan / derajat). Tuah ini juga akan memberikan rasa firasat bila akan ada kejadian yang tidak mengenakkan, atau bila ada ancaman musuh di dalam selimut, atau peringatan bila ada orang-orang yang berniat menjatuhkan wibawanya, sehingga orang itu akan menjadi tajam instingnya dan dapat melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menangkalnya. - Nilai 10, adalah pengaruh kewibawaan yang membuat keberadaan seseorang sangat disegani / dihormati, sampai-sampai ucapannya tidak akan dibantah oleh orang lain yang mendengarkannya, dan permintaan atau perintahnya kepada orang lain akan dituruti (penundukan). Jika terlibat dalam suatu masalah, tuah ini akan membungkam mulut lawan bicara (pambungkem), membuat lawan bicara berat / takut untuk berbicara atau membuatnya menjadi lupa atas apa yang akan diucapkannya, sehingga akan membebaskannya dari dakwaan / tuntutan.



Tuah Kesaktian / Kekuatan dan Keselamatan.



Pengertian tuah kesaktian / kekuatan dan keselamatan bagi seseorang adalah adanya suatu energi gaib yang menyebabkan seseorang merasakan tubuhnya lebih kuat dan bersemangat, ketika berkelahi kecepatan geraknya bertambah, kekuatan pukulannya bertambah (dan pukulannya mengandung efek kekuatan gaib) dan tubuhnya lebih tahan menerima pukulan (tidak begitu merasa sakit ketika dipukul / terluka). Dalam pengaruh kekuatan yang ekstrim, tuah ini sampai menyebabkan tubuh seseorang menjadi kebal, tidak terluka oleh senjata tajam atau senjata api, rambutnya tidak dapat dipotong / dicukur dan tidak terbakar oleh api, tahan panasnya api dan kulitnya pun tidak akan melepuh, dan tahan (relatif) menerima serangan pukulan / tendangan yang menggunakan tenaga dalam atau aji-aji kesaktian.



Tingkatan kualitas tuah kekuatan / keselamatan: - Nilai 6, adalah batas terendah suatu aura energi berpengaruh sebagai penambah kekuatan / semangat. - Nilai 7-9, adalah pengaruh tuah kekuatan yang menyebabkan seseorang merasakan tubuhnya lebih bertenaga dan bersemangat, ketika berkelahi kecepatan geraknya bertambah, kekuatan pukulannya bertambah (dan mengandung kekuatan gaib) dan tubuhnya lebih tahan menerima pukulan (tidak begitu merasa sakit ketika dipukul / terluka) dan tidak cepat lelah. - Nilai 10, adalah pengaruh tuah kekuatan / keselamatan yang sampai menyebabkan tubuh seseorang tidak terluka oleh senjata tajam atau senjata api, rambutnya tidak dapat dipotong / dicukur dan tidak terbakar oleh api, tahan panasnya api dan kulitnya pun tidak akan melepuh dan tahan (relatif) diserang dengan pukulan / tendangan yang menggunakan tenaga dalam atau aji-aji kesaktian.



Contoh-contoh ilustrasi di atas menggambarkan contoh-contoh pengaruh energi mahluk halus yang secara umum kita sebut tuah, dan kualitas tuah menentukan kadar tingkatan sifat suatu tuah.



Benda-benda gaib anda yang bisa untuk kekebalan (bisa dites untuk kekebalan) sebaiknya jangan disugestikan untuk memberikan tuah / fungsi lain, supaya tuah kekebalannya tidak berubah / luntur. Begitu juga benda-benda gaib anda yang lain, yang tuahnya bersifat khusus dan tuahnya sudah bagus, misalnya yang khusus untuk pengasihan / kerejekian, sebaiknya jangan disugestikan untuk memberikan tuah / fungsi lain, supaya tuah khususnya itu tidak berubah / luntur.



Secara umum benda-benda gaib yang bisa bertuah untuk pengasihan, kerejekian, dan kewibawaan dapat disugestikan untuk tuah junjung derajat. Tentang pengertian junjung derajat silakan dibaca dalam tulisan berjudul Keris Junjung Derajat.



Catatan khusus :



Mengoptimalkan Tuah :



Secara umum bentuk tuah di atas seperti pengasihan, kerejekian, kewibawaan, kekuatan, adalah sebentuk energi gaib / aura yang bisa dirasakan oleh orang lain dan diri kita sendiri, aura itu selain akan mempengaruhi orang lain juga bisa dirasakan pengaruhnya pada diri kita sendiri sesuai bentuk tuahnya.



Untuk mengoptimalkan fungsi tuah-tuah tersebut, selain tuah itu sudah bekerja pada diri kita atau mempengaruhi orang lain, kita sendiri harus menyesuaikan diri kita supaya selaras dengan tuahnya, yaitu selain kita sendiri harus menunjukkan sikap yang selaras dengan bentuk tuahnya, kita juga harus membuka pikiran untuk mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang sejalan dengan bentuk tuahnya, dan jangan melakukan sikap dan perbuatan yang berlawanan dengan tuahnya. Misalnya :



Tuah Pengasihan, selain tuah itu sudah bekerja mempengaruhi orang lain supaya kasih kepada kita, kita sendiri harus menunjukkan sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan sikap yang



menyenangkan bagi orang lain, jangan menunjukkan sikap yang tidak bersahabat atau tidak menyenangkan bagi orang lain. Jangan sampai tuah pengasihannya kalah oleh perilaku kita sendiri yang tidak menyenangkan bagi orang lain.



Tuah Kerejekian, selain tuah itu sudah bekerja mempengaruhi orang lain supaya kasih kepada kita, suka bekerja dengan kita, suka berbisnis / berjual-beli dengan kita, kita sendiri harus menunjukkan sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan sikap yang menyenangkan bagi orang lain, jangan menunjukkan sikap yang tidak bersahabat atau tidak menyenangkan bagi orang lain. Kita sendiri harus bersemangat bekerja, membuka pikiran atas ide dan ilham untuk kelancaran pekerjaan dan pengembangan usaha kita dan melakukan perbuatan-perbuatan nyata dari masuknya ide dan ilham untuk mengembangkan usaha dan jalan kerejekian kita, jangan pasif. Dengan demikian tuah itu menjadi bermanfaat dan bisa dirasakan pengaruhnya dalam menggandakan usaha kerejekian kita.



Tuah Kewibawaan, selain tuah itu sudah bekerja mempengaruhi orang lain supaya hormat kepada kita, tidak menyepelekan kita, menjadikan kita tampak lebih berkarisma dan berwibawa, kita sendiri harus menunjukkan sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan sikap percaya diri, jangan menunjukkan sikap yang lemah atau kurang percaya diri yang akan membuat kita tampak tidak berwibawa dan akan disepelekan. Kita sendiri juga harus bersemangat bekerja, menguasai materi dan teknis pekerjaan kita, membuka pikiran atas ide dan ilham untuk kelancaran pekerjaan dan usaha kita dan membina hubungan yang baik dengan atasan, bawahan, maupun rekan kerja sederajat, sehingga pengaruh kewibawaan itu juga akan membuat kita dihormati dan dianggap pantas untuk memegang jabatan tertentu (karir / kepangkatan).



Tuah Kekuatan, selain tuah itu sudah bekerja memberikan tambahan energi dan kekuatan gaib pada diri kita, kita sendiri harus menunjukkan sikap yang sejalan dengan tuahnya, yaitu menunjukkan sikap percaya diri, jangan menunjukkan sikap yang lemah, takut atau kurang percaya diri yang akan membuat kita merasa lemah, sehingga tuah kekuatan itu menjadi tidak terasakan keampuhannya. Selain itu kita juga perlu melatih suatu olah gerak atau kekuatan tertentu untuk mengoptimalkan penggunaan kekuatan.



Jadi kalau kita menginginkan tuah itu bekerja optimal untuk kita, maka kita juga harus melakukan perbuatan dan sikap yang sejalan, jangan melakukan sikap dan perbuatan yang berlawanan dengan bentuk tuahnya. Jadi, jika kita merasakan bentuk tuahnya kurang terasa, mungkin adalah karena kita sendiri yang tidak bisa menyelaraskan diri kita dengan bentuk tuahnya (kita sendiri yang menjadi penghalang keampuhan tuahnya).



Efek negatif kualitas tuah :



Selain tuah-tuah di atas memberikan manfaat kepada kita, ada juga sisi negatifnya. Misalnya :



Tuah Pengasihan berlawanan dengan Kewibawaan. Pengasihan yang kuat pengaruhnya bisa menjadikan kita dikasihi di lingkungan kita, tetapi dalam hal tertentu bisa menyebabkan kita disepelekan, karena kita tidak tampak berwibawa. Ilmu pengasihan yang terlalu kuat bisa membuat kita kehilangan kewibawaan, membuat kita tampak tidak berwibawa, menjadi disepelekan, bahkan bisa dianggap tidak pantas menduduki jabatan tertentu.



Tuah Kewibawaan berlawanan dengan Pengasihan. Kewibawaan yang kuat pengaruhnya bisa menjadikan kita dihormati / disegani di lingkungan kita, tetapi dalam hal tertentu bisa menyebabkan keberadaan kita tidak disukai, kita tampak tidak punya rasa kasih, kita bisa dijauhi orang karena dianggap angkuh, sombong dan kurang fiendly.



Tuah Kekuatan bisa berlawanan dengan Pengasihan. Kekuatan umumnya identik dengan kekerasan. Hawa / aura kekuatan / kekerasan yang kuat pengaruhnya bisa menjadikan kita percaya diri merasa kuat, tetapi dalam hal tertentu bisa menyebabkan keberadaan kita tidak disukai, akan tampak sombong dan kita akan dijauhi orang karena dianggap "berbahaya". Apalagi jika khodamnya (atau kita sendiri) memancarkan aura yang panas, apalagi jika kita sendiri mudah "panas".



Ada banyak amalan dan ilmu keselamatan dan penjagaan gaib yang katanya ampuh, yang kadar tuahnya tinggi, tetapi di sisi lain ilmu keselamatan itu bisa berpengaruh negatif terhadap pergaulan dan jalan kerejekian kita, karena ilmunya beraura kekerasan, khodamnya agresif dan berhawa panas, kita sendiri juga bisa menjadi terlihat keras, angkuh, sombong, terlihat jauh dari rasa pengasihan, bisa juga kita menjadi dijauhi orang karena dianggap "berbahaya".



Jadi, jika kita memilki / mencari sebuah benda gaib atau khodam dan amalan karena mengharapkan ampuhnya tuahnya, sebaiknya kita aware juga terhadap sisi negatif dari tuah benda gaib dan amalan yang kadarnya tinggi.



Kalau memang ada suatu bentuk pencapaian tertentu atau ada kondisi tertentu yang ingin kita capai, lebih baik memang kita memakai benda gaib / amalan yang kadar tuahnya tinggi, yang nilainya 9 - 10.



Tetapi kalau kita menganggap penting hubungan sosial dengan orang lain di sekitar kita, apalagi jika jalan kehidupan kita banyak berhubungan dengan orang lain, sebaiknya kita tidak memakai / mengantongi benda gaib yang kualitas tuahnya terlalu tinggi, juga tidak mewiridkan amalan yang kadarnya tinggi, karena ada efek negatif lain yang muncul dari kuatnya sebentuk tuah.



Dalam kondisi normal hubungan sosial atau hubungan kerja, benda gaib dengan kadar tuah nilai 8 atau 8,5, atau maksimal 9, mungkin cukup baik untuk kita pakai sehari-hari.



Karakter Khodam dan Tuah



Halaman ini adalah kelanjutan dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait dengan istilah khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca juga tulisan di halaman-halaman lain yang terkait.



Untuk menambah pemahaman isi tulisan dalam halaman ini silakan dibaca juga halaman-halaman lain yang terkait : - Sebagian pengertian dalam menilai tuah dan kesaktian khodam gaib sudah dituliskan dalam tulisan : Kesaktian Mustika. - Untuk tujuan mengetahui karakter suatu sosok halus / khodam, tuahnya dan sesajinya bisa dilakukan dengan cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.



- Jenis-jenis sesaji untuk khodam gaib bisa dibaca dalam tulisan Sesaji Untuk Benda Gaib. - Untuk keperluan mendapatkan suatu amalan gaib untuk tujuan tertentu silakan mencarinya di internet.



Khodam adalah istilah untuk suatu mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb, bisa berasal dari khodam jimat atau pusaka, khodam ilmu gaib atau khodam pendamping, atau yang dipanggil / dihadirkan untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu (khodam ilmu hadiran).



Istilah khodam dalam tulisan ini meliputi pengertian khodam secara umum, yaitu khodam dari benda-benda gaib, khodam ilmu dan khodam pendamping.



Tuah dan Kualitas Tuah



Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping : - Apa hubungannya tuah dengan kesaktian khodamnya ? - Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ? - Apakah semakin kuat khodamnya semakin bagus juga tuahnya ? - Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ? - Manakah yang lebih penting : tuahnya ataukah kekuatan khodamnya ?



Tuah dari sebuah benda gaib berkhodam ada yang bersifat alami dari benda gaibnya, ada juga yang tuahnya didapatkan setelah memberikan sugesti tertentu (misalnya yang tuahnya didapatkan setelah benda gaibnya dibacakan amalan pengasihan, dsb).



Dalam memberikan tuahnya, khodam dari sebuah benda gaib yang dimiliki oleh seseorang ada yang tetap berdiam di dalam benda gaibnya, ada juga yang keluar dari bendanya dan mendampingi tuannya (berlaku sama dengan khodam pendamping). Jika sosok gaibnya keluar dari benda gaibnya



dan mendampingi tuannya, maka tuahnya akan tetap didapatkan walaupun benda gaibnya ditinggal di rumah. Tetapi jika khodamnya itu tetap berdiam di dalam benda gaibnya, maka untuk mendapatkan tuahnya benda itu harus selalu dipakai / dibawa.



Secara alami semua sosok halus memancarkan suatu aura energi tertentu hingga jarak tertentu dari tempat keberadaannya. Masing-masing aura energi itu mempunyai sifat sendiri-sendiri sesuai jenis karakter sosok halusnya masing-masing.



Secara alami pancaran energi dari sesosok mahluk halus adalah sejalan dengan karakter kepribadian mahluk halusnya masing-masing : 1. Yang karakternya keras akan memancarkan aura kekuatan / kegagahan, kewibawaan, kekuasaan, ada juga yang menakutkan. 2. Yang karakternya halus akan memancarkan aura pengasihan, kerejekian, keteduhan, disukai dalam pergaulan / hubungan sosial, dsb. 3. Yang karakternya bijaksana seperti orang tua akan memancarkan aura karisma wibawa, keteduhan, kesepuhan, kebijaksanaan, dsb. 4. Yang karakternya jelek dan jahat akan memancarkan aura yang mempengaruhi psikologis, mempengaruhi manusia menjadi berwatak sok gagah, sok sakti, sok beriman, sok benar, sok kuasa dan sok menghakimi, meninggikan hasratnya akan kekayaan, hasrat kekuasaan dan hasrat memiliki dengan menghalalkan berbagai cara dan mencari pembenaran atas perbuatannya yang menghalalkan cara, dan mendorong manusia berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.



Sebagian besar pancaran aura energi mahlus halus yang alami tidak terasakan pengaruhnya oleh manusia. Sebagian lainnya pengaruhnya bisa dirasakan sebagai berpengaruh positif atau bersifat negatif bagi manusia.



Bentuk sifat aura energi pancaran mahluk halus di atas adalah bersifat alami. Selain itu ada juga yang tidak alami, yaitu perbuatan mahluk halus dan sifat aura energi yang sengaja dibentuk dengan sugesti amalan gaib (atau dengan sambat).



Jika pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itu oleh manusia dirasakan sebagai bermanfaat, maka pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itulah yang secara umum kita sebut tuah , yang pengaruhnya bisa dinikmati oleh manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.



Tuah adalah perbuatan atau pancaran aura energi dari sesosok mahluk halus (khodam) yang dirasakan bermanfaat dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.



Jadi pengertian tuah itu ada 2 macamnya, yaitu pancaran aura energi suatu mahluk halus atau perbuatan tertentu dari sesosok mahluk halus.



Secara umum tuah yang dinikmati oleh manusia bentuknya adalah pancaran energi alami dari karakter mahluk halusnya, misalnya didapatkan dari sebuah benda gaib yang khodamnya memancarkan aura pengasihan, kerejekian, kewibawaan, atau aura kekuatan. Ada juga bentuk tuah yang didapatkan setelah diberikan sugesti atau dibacakan amalan gaib tertentu. Selain itu ada tuah dalam bentuk khusus, biasanya adalah yang merupakan perbuatan dari perintah khusus manusia untuk dilakukan oleh si mahluk halus, misalnya tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib, penarikan benda gaib, pelet, penundukkan, dsb.



Masing-masing bentuk tuah itu, terasa tidaknya perbuatan dan pancaran aura energi itu, yang alami ataupun yang didapat setelah mengsugestikan suatu amalan gaib, berhubungan dengan kualitas dan kekuatan tuahnya.



Istilah kualitas tuah, dapat dianalogikan sebagai tingkatan sifat dari suatu bentuk tuah. Jika tingkatan sifat tuah ini diukur nilainya dengan skala penilaian dari 1 sampai 10, maka bila nilainya 1 berarti tingkatan sifat tuahnya paling lemah (paling rendah kualitasnya, paling rendah tingkatan sifat tuahnya), dan nilai 10 berarti kadar tingkatan sifat tuahnya paling tinggi (paling tinggi tingkat kualitas tuahnya).



Kebanyakan sosok halus dapat disugestikan untuk memberikan tuah tertentu (disugestikan untuk memancarkan aura energi dengan sifat tertentu), tetapi tuah-tuah yang kualitasnya bagus hanya didapatkan jika tuah itu sejalan dengan karakter asli (kepribadian) sosok gaibnya.



Biasanya kualitas tuah (sifat aura energi yang dipancarkan oleh masing-masing mahluk halus / khodam) akan terus seperti aslinya, tidak akan meningkat, tapi bisa menurun kualitasnya. Tapi jika kita bisa mengsugestinya untuk memberikan tuah yang lebih baik kualitasnya (dengan amalan gaib dan sesaji), biasanya khodam-khodam itu bisa "bekerja" mengikuti sugesti kita untuk merubah sifat pancaran energinya (menambah kadar kualitas tuahnya).



Karakter Khodam dan Kualitas Tuah



Karakter Khodam dan Tuahnya



Masing-masing sosok wujud mahluk halus menggambarkan karakter perwatakan / kepribadian sendiri-sendiri. Mengenai itu Penulis sudah menuliskannya dalam tulisan berjudul Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus.



Jika sosok-sosok halus itu menjadi khodam ilmu / pendamping atau khodam benda-benda gaib, maka apapun jenis tuahnya, tuahnya akan membawa sifat-sifat yang sesuai dengan karakter khodamnya. Misalnya :



Sosok macan loreng, berarti watak dan perilakunya seperti macan, galak, mudah marah, setia, mudah berteman. Sosok macan ini biasanya menjadi khodam kewibawaan dan penjagaan gaib.



Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya panas dan menakutkan, bisa mengganggu pergaulan dan hubungan sosial (dan keharmonisan keluarga). Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping, kebanyakan benda gaibnya bertuah kewibawaan, atau sesekali keluar dari bendanya untuk fungsi penjagaan gaib. Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya di depan orangnya untuk memberikan tuah kewibawaan dan penjagaan gaib.



Sosok macan kumbang (hitam), watak dan perilakunya seperti perpaduan kucing dan macan, pendiam, galak, sulit ditebak jalan pikirannya. Biasanya energinya dingin, tapi tajam. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya bersifat menakutkan. Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping, dan tidak bertuah. Jika menjadi khodam pendamping biasanya menjadi khodam penjagaan gaib.



Sosok ular, berarti watak dan perilakunya seperti ular, pikirannya sulit ditebak, bisa menyerang tanpa alasan. Biasanya hawa energi mereka dingin, tidak panas. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya bersifat menakutkan. Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping, dan tidak bertuah. Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya melilit di badan orangnya (atau di tangannya / di kepalanya kalau ukuran wujudnya kecil dan pendek) untuk memberikan fungsi penjagaan gaib.



Sosok ular naga, berarti watak dan perilakunya seperti naga, berwibawa dan berkuasa, setia. Sosok ular naga ini biasanya menjadi khodam kewibawaan, kekuatan dan penjagaan gaib. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya menyebabkan manusianya kelihatan berwibawa dan berkuasa dan akan menjauhkan manusia atau mahluk halus yang bersifat / bertendensi negatif. Tetapi jika sosok gaib naganya galak dan ganas, biasanya juga memancarkan aura panas dan menakutkan.



Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping, tapi sesekali keluar dari benda gaibnya untuk menunjukkan kekuasaannya. Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya di sebelah kanan atau di belakang orangnya.



Sosok ular naga jawa (badan dan kepalanya seperti ular naga, tetapi tidak berkaki), berarti watak dan perilakunya seperti perpaduan ular dan naga, galak ( / ganas) dan berkuasa. Sosok ular naga ini biasanya menjadi khodam kekuasaan dan penjagaan gaib. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya menyebabkan manusianya kelihatan berkuasa, ada juga yang berhawa menakutkan dan akan menjauhkan manusia atau mahluk halus yang bersifat / bertendensi negatif. Tetapi banyak jenis khodam ini yang energinya panas dan tajam. Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping. Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini biasanya akan memposisikan dirinya melilit badan orangnya atau berada di belakang orangnya.



Sosok raksasa seperti buto di pewayangan, yang rambutnya gondrong panjang semrawut, hidungnya besar, matanya besar mendelik, biasanya menggambarkan intelijensi yang rendah dan perilakunya seperti raksasa buto, yaitu kurang pikir, dan suka main kekerasan. Sosok-sosok jenis ini biasanya tidak memberikan tuah yang khusus bagi manusia, tetapi secara otomatis akan memberikan tuah untuk kekuatan berkelahi dan penjagaan gaib. Jenis ini mau memberikan tuah apa saja yang diperintahkan kepadanya selama sesajinya sesuai. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya bersifat menakutkan, dan panas, bisa membuat manusia mudah marah, sok kuat dan sok kuasa. Ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar dan berbulu lebat di seluruh tubuhnya. Jika menjadi khodam ilmu / pendamping atau menjadi khodam benda gaib, sosok-sosok jenis ini biasanya tidak memberikan tuah yang khusus bagi manusia, tetapi secara otomatis akan memberikan tuah untuk kekuatan berkelahi. Sosok jenis ini sifatnya penurut dan mau diperintahkan untuk memberikan tuah apa saja. Jika menjadi khodam benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping. Jika menjadi khodam pendamping sosok gaib jenis ini kebanyakan akan masuk ke dalam badan orangnya, ada juga yang memposisikan dirinya di depan atau di belakang orangnya.



Sosok seperti manusia, berarti watak dan perilakunya seperti manusia, berintelijensi tinggi seperti manusia dan bisa diajak bertukar pikiran.



Sosok seperti manusia laki-laki berbadan kekar dan bertelanjang dada, kulitnya coklat gelap atau kemerahan, kepalanya botak, biasanya berwatak keras, menonjolkan kekuatan dan kegagahan. Hawa aura energinya biasanya mengandung hawa kekerasan.



Sosok halus seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada ini berwatak keras dan sangat menonjolkan kekuatan dan kegagahan, artinya ia punya idealisme tentang kegagahan karakter dan kualitas kekuatan tubuh. Jika menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, biasanya sosok ini akan masuk bersemayam di dalam badan si manusia menjadi khodam kekuatan / kesaktian, tidak di luar mendampingi si manusia.



Sesuai sosoknya yang berwatak keras dan idealis tentang kesempurnaan kualitas kekuatan gaib, jika sosok seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada itu menjadi khodam sebuah benda jimat, bendanya akan bertuah kekuatan dan dapat berpotensi menjadi jimat kebal, tergantung tingkat kekerasan watak masing-masing khodamnya. Jika anda memilikinya sebaiknya diserahkan saja kepada spiritualis yang biasa membuat jimat kebal untuk bendanya diproses / diwiridkan menjadi jimat kebal. Khusus untuk cincin batu akik yang berkhodam laki-laki kekar ini yang menonjolkan kekuatan dan kegagahan, cincinnya harus dipakai di tangan kanan. Pantang baginya diposisikan di sebelah kiri.



Sosok halus seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada di atas berbeda karakter dengan sosok-sosok seperti manusia lainnya, misalnya sosok-sosok seperti laki-laki ksatria yang walaupun juga berkarakter keras dan gagah, tapi tidak menonjolkan kekerasan, atau sosok bapak-bapak berjubah dan ibu-ibu berkemben yang tidak menonjolkan kegagahan, tapi lebih banyak menonjolkan kesepuhan, sehingga sekalipun kesaktian mereka tinggi, tapi jarang sekali bisa membuat kebal.



Ada sesosok halus seperti manusia laki-laki berbadan tinggi besar (memakai baju, tidak bertelanjang dada), biasanya watak dan perilakunya bersifat seperti seorang laki-laki yang berbadan tinggi dan besar, yang menonjolkan kekuatan dan kewibawaan, dan siap setiap saat untuk bertarung. Jika menjadi khodam dari suatu benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping. Tuahnya biasanya untuk kekuatan, membantu kepangkatan dan kewibawaan.



Ada sesosok halus bersosok ksatria (memakai baju, tidak bertelanjang dada), biasanya watak dan perilakunya seperti seorang ksatria yang menonjolkan kekuatan dan kesaktian, siap setiap saat untuk bertarung. Jika menjadi khodam dari suatu benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping.



Sosok bergaun putih seperti kuntilanak, berarti watak dan perilakunya seperti manusia perempuan, tetapi sikap berpikirnya sederhana. Kuntilanak dan bangsa jin yang sosoknya seperti kuntilanak, jika memberikan tuah bagi manusia, biasanya adalah untuk pengasihan / pelet, tetapi yang kekuatannya tinggi dapat menjadi khodam kesaktian dan penjagaan gaib. Karakter mereka memberikan hawa aura yang halus yang membuat suasana nyaman dan menyebabkan kehadiran seseorang di lingkungannya disukai, tetapi ada juga sebagian dari mereka yang berwatak keras dan pemarah yang bisa menimbulkan hawa aura panas dan menakutkan.



Sosok seperti seorang bapak-bapak berjubah atau seperti ibu-ibu berkemben, biasanya melambangkan pribadi yang seperti orang tua, lebih bijaksana, bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya, bisa memberikan keteduhan hati dan pengayoman moral, dan akan aktif memberikan ide dan ilham untuk kebaikan kehidupan si manusia dan akan memberikan peringatan berupa rasa dan firasat bila si manusia akan mengalami suatu masalah / musibah.



Sosok di atas yang seperti bapak-bapak berjubah, berarti watak dan perilakunya seperti manusia bapak-bapak. Apapun jenis tuah yang mereka berikan biasanya mengandung hawa kewibawaan seorang bapak-bapak yang bersifat mengayomi.



Sosok di atas yang seperti ibu-ibu jawa memakai kain kemben, berarti watak dan perilakunya seperti manusia ibu-ibu, galak dan berwibawa seperti orang tua ibu-ibu. Apapun jenis tuah yang mereka berikan biasanya mengandung hawa kewibawaan seorang ibu-ibu yang galak dan berwibawa yang mempengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk tidak bersikap merendahkan dan menjauhkan orang-orang yang berniat jahat / curang. Tetapi hawa aura ibu-ibu itu juga akan memberikan suasana yang menarik orang untuk datang berkumpul (membantu hubungan sosial / pergaulan dan kerejekian).



Sosok seperti anak-anak, berarti watak dan perilakunya seperti manusia anak-anak, penurut, mau disuruh apa saja, tapi sebagian bandel dan suka bercanda bermain-main, sebagian tidak bisa diajak bertukar pikiran karena kesederhanaan wataknya yang seperti anak-anak. Biasanya tidak memberikan tuah yang khusus bagi manusia, tetapi mau menjalankan apa saja yang diperintahkan kepadanya. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya bersifat menyenangkan dan membuat suasana ceria, tetapi ada juga yang memberikan suasana menjengkelkan.



Sosok-sosok seperti manusia di atas ada yang mau disugestikan untuk meningkatkan kualitas tuahnya dan meningkatkan kestabilan energinya, tergantung kemampuan si manusia untuk mengsugesti mereka, dan juga selama sesajinya sesuai, tetapi ada juga yang tidak mau disugestikan, karena mempunyai kebijaksanaan sendiri tentang tuah yang baik bagi seseorang.



Mahluk halus dan khodam golongan hitam bersifat multi fungsi dan akan mengambil alih peranan khodam lainnya. Jika jenis ini menjadi khodam bagi seseorang, khodam lainnya yang golongan putih akan menyingkir dan pergi meninggalkannya karena mereka tidak mau bersama-sama dengan yang golongan hitam.



Hawa aura kekerasan dapat mempengaruhi manusia menjadi merasa sok kuat, sok sakti, temperamental / mudah marah, sombong dan merendahkan orang lain dan inginnya hanya dirinya sendiri saja yang dipandang hebat. Hawa aura yang bersifat panas dapat memberikan suasana tidak nyaman dalam pergaulan atau rumah tangga.



Hawa aura yang bersifat panas dapat mempengaruhi manusia menjadi merasa lebih segar / bugar kondisi tubuh dan pikirannya, tetapi juga dapat mempengaruhi manusia menjadi temperamental / mudah marah, mudah naik darah, mudah terpancing emosinya, memudahkan timbulnya pertengkaran. Hawa panas tersebut juga dapat memberikan suasana panas yang berpengaruh negatif terhadap kerejekian, hubungan sosial / pergaulan dan ketentraman di dalam keluarga. Sebagian juga berpengaruh negatif terhadap kesehatan, baik bagi si manusianya sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Walaupun menimbulkan efek bersemangat, segar dan bugar, tapi dapat juga menyebabkan manusia mudah sakit panas dalam, dehidrasi, peradangan, dsb, yang jika kondisi tubuhnya lemah atau sudah tua, akan memudahkannya mengalami sakit-sakitan atau menyebabkan kerusakan organ tubuh bagian dalam.



Dalam hubungannya dengan kualitas tuah, ada beberapa jenis karakter khodam, yaitu : 1. Khodam dengan tuah alami. 2. Khodam dengan karakter khusus.



3. Khodam multi fungsi.



1. Khodam dengan tuah alami.



Masing-masing benda gaib yang aslinya mempunyai tuah tertentu (tuahnya bersifat alami) biasanya adalah karena sosok khodam benda-benda tersebut secara alami sudah memancarkan suatu aura energi yang di dunia manusia dirasakan sebagai tuah, dan sifat energinya sesuai dengan aslinya karakter khodamnya masing-masing.



Dari sudut pandang tuah, masing-masing khodam atau mahluk halus mempunyai spesialisasi / spesifikasi pancaran energi (memancarkan energi yang bersifat khusus) sesuai karakternya masingmasing, sehingga kalau kita menginginkan tuah tertentu, maka kita akan mencari benda-benda yang secara alami pancaran energinya adalah yang bermanfaat dan sesuai dengan yang kita inginkan (yang menjadi tuah bagi kita).



Jadi kalau kita mencari jimat yang memberikan tuah tertentu : - jimat yang tuahnya bagus untuk pengasihan adalah yang jenis khodamnya memancarkan aura pengasihan. - jimat yang tuahnya bagus untuk kewibawaan, adalah yang jenis khodamnya memancarkan aura kewibawaan.



Sama seperti halnya kita mencari seorang pekerja, Untuk juru masak, maka orang yang ahli masak tentunya yang akan kita pilih, bukan yang asal bisa masak. Untuk menjaga rumah tentunya akan kita pilih yang bidangnya untuk keamanan rumah, bukan yang sekedar menunggui rumah.



Masing-masing jenis jimat di atas tuahnya bagus sesuai bidang spesialisasi khodamnya masingmasing, tetapi kelemahannya, jika kita butuh sekaligus untuk pengasihan, kerejekian, kewibawaan, kekuatan, penjagaan gaib, dsb, berarti kita perlu banyak koleksi jimat.



Masing-masing jenis tuah yang secara alami diberikan oleh sebuah benda gaib, seperti batu akik, mustika dan pusaka, pancaran energinya (tuahnya) berasal dari aslinya karakter dan perilaku masing-masing khodamnya. Artinya, secara alami sosok khodam benda-benda tersebut sudah memancarkan suatu aura / energi yang bagi kita merupakan tuah dan pancaran energi itu sesuai dengan jenis karakter khodamnya masing-masing. Karena tuah itu berasal dari aslinya karakter dan perilaku khodamnya, biasanya kualitas tuahnya bagus.



Kualitas tuah alami dari benda-benda gaib seperti mustika dan pusaka, biasanya kualitas-nya bagus dan masih lebih bagus jika dibandingkan dengan tuah alami dari benda-benda gaib lain seperti batu akik biasa. Tetapi sifat tuah dan cara kerjanya antara masing-masing benda berjenis mustika, pusaka dan batu akik tidak persis sama, sehingga tidak bisa langsung dijadikan bahan perbandingan. Kalau kita ukur dengan skala nilai dari 1 - 10 seperti skala ukuran kualitas tuah di atas, maka : - nilai kualitas tuah mustika dan pusaka mungkin 9 atau 10. - nilai kualitas tuah batu akik atau benda alami lain mungkin 6, 7 atau 8, maksimal 9.



Bila kita sudah memiliki sebuah benda gaib yang tuahnya bersifat alami, maka untuk mendapatkan tuah-tuahnya itu benda-benda itu tidak perlu diberi sugesti lagi, dan tidak harus diberikan sesaji, karena tuah-tuah itu adalah aslinya pancaran energi gaib dan perilaku dari khodamnya, sehingga kalau kita memiliki bendanya, kita juga akan mendapatkan pancaran energinya (tuahnya) tersebut, tetapi perlakuan pemberian sugesti amalan gaib dan sesaji itu berguna untuk memperkuat kerja khodamnya dan menyatukan tuahnya untuk kita.



Contohnya sebuah mustika bertuah pengasihan. Untuk mendapatkan tuah pengasihan dari mustika itu tidak perlu kita membacakan mustika itu suatu amalan gaib. Tanpa dibacakan amalan gaib apapun kita akan mendapatkan tuah pengasihannya karena tuah itu memang sudah menyatu dengan mustikanya (khodamnya secara alami sudah memancarkan aura energi pengasihan). Tetapi amalan gaib pengasihan yang kita bacakan dan sesaji yang kita berikan dapat membantu memperkuat tuah pengasihan mustika itu (dan menegaskan bahwa kita menginginkan tuahnya).



Benda-benda alami seperti mustika biasanya tidak mengharuskan adanya sugesti amalan gaib dan tidak harus diberi sesaji, tetapi jika dibacakan suatu amalan gaib dan diberi sesaji akan memperkuat kerjanya (amalan gaib yang sesuai dengan tuahnya dan sesaji yang cocok untuk mustika itu).



Benda-benda gaib sejenis pusaka keris jawa tuahnya sudah dibentuk sejak pertama kali pusaka itu dibuat dan sosok khodamnya juga dipilih yang sesuai dengan jenis tuahnya, sehingga untuk



mendapatkan tuahnya tidak perlu dibacakan amalan gaib lagi. Tetapi walaupun tidak harus, akan lebih baik kalau diberikan sugesti tertentu supaya kerjanya lebih kuat, dan sama dengan jenis benda gaib isian / asma'an lain, pusaka itu harus diberikan sesaji yang sesuai (untuk menegaskan bahwa kita adalah pemiliknya dan kita menginginkan tuahnya). Tapi jenis pusaka biasanya lebih dulu harus ada kesatuan / interaksi batin orangnya dengan pusakanya itu.



Di dunia keilmuan gaib tuah masing-masing benda gaib dapat dirubah atau ditambahkan fungsinya, tergantung kemampuan masing-masing orang dalam mengsugesti kemampuan gaib benda-benda tersebut.



Jika anda mempunyai sebuah benda gaib atau mustika yang secara alami sudah memberikan tuahnya dengan baik, dan kualitas tuahnya bagus, sebaiknya jangan dibacakan amalan gaib, dan jangan diperintahkan untuk memberikan fungsi lain selain fungsi aslinya, baik dengan cara sambat maupun dengan amalan gaib, supaya kegaibannya tidak berubah karena mengikuti sugesti anda, dan supaya kualitas tuahnya tidak luntur / memudar.



Mewirid atau membacakan amalan gaib biasanya baik untuk mempertajam / menaikkan kekuatan dan kualitas / kadar tuah benda gaib, tetapi jika itu adalah sebuah benda alami yang sudah memberikan tuahnya secara alami, dan tuahnya bagus, sebaiknya jangan dibacakan amalan gaib, karena nantinya benda itu akan bekerja mengikuti amalan gaibnya, yang nantinya harus selalu dibacakan / diwirid amalan gaibnya supaya kegaibannya tidak melemah memudar.



Sebuah benda gaib alami yang sudah baik memancarkan aura pengasihan, jangan dibacakan amalan gaib untuk pengasihan, dan jangan disugestikan untuk fungsi lain, misalnya untuk pelet atau untuk penglaris dagangan. Biarkan saja auranya bekerja sesuai aslinya.



Benda-benda gaib yang bisa untuk kekebalan (bisa dites untuk kekebalan) sebaiknya jangan disugestikan untuk memberikan tuah / fungsi lain, misalnya untuk pembersihan gaib, supaya tuah kekebalannya tidak berubah / luntur.



Pemberian sugesti, baik dengan cara sambat atau mewirid amalan gaib, lebih diutamakan untuk benda-benda gaib yang lemah tuahnya, atau untuk benda-benda gaib isian, atau untuk mustika yang kegaibannya tidak sempurna, supaya tuahnya menjadi lebih kuat dan lebih baik kualitasnya.



Sugesti terhadap benda gaib jenis apapun yang paling penting adalah sugesti penyatuan untuk menyatukan si benda gaib dengan kita untuk menegaskan bahwa kita adalah pemiliknya dan kita menginginkan tuahnya.



Tuah-tuah yang bagus / berkualitas dari sebuah benda gaib sejalan dengan karakter khodamnya (pancaran energinya sejalan dengan karakter kepribadiannya).



1. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk pengasihan, karakter khodamnya halus dan biasanya kekuatan gaibnya rendah (relatif).



2. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk kerejekian, karakter khodamnya halus dan biasanya kekuatan gaibnya rendah (relatif), tetapi biasanya masih lebih tinggi daripada khodam pengasihan, tetapi ada juga yang khodamnya galak dan berwibawa dan kekuatan gaibnya tinggi, misalnya yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa. Yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa ini, walaupun tuah utamanya untuk kerejekian, tetapi banyak yang berwatak keras dan galak dan kekuatan gaibnya tinggi yang bahkan masih lebih tinggi daripada kekuatan khodam-khodam yang biasa digunakan untuk kekuatan / kesaktian / kekebalan dan kewibawaan, sehingga bisa juga dimintai bantuannya untuk pembersihan gaib dan untuk penjagaan gaib. Tetapi walaupun kekuatan gaibnya tinggi dan berwatak keras dan galak, biasanya tidak cocok untuk digunakan sebagai khodam kekuatan / kesaktian, karena karakternya halus seperti ibu-ibu yang tidak suka berkelahi fisik seperti laki-laki.



3. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk kekuatan dan kekebalan, biasanya karakter khodamnya keras dan menonjolkan kekuatan dan kegagahan, biasanya kekuatan gaibnya lebih tinggi daripada yang tuahnya khusus untuk pengasihan, tetapi sebagian lainnya lebih rendah kekuatannya dibanding yang untuk kerejekian (dibanding yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa).



4. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk kewibawaan, biasanya karakter khodamnya keras dan berwibawa. Umumnya kekuatan khodamnya lebih tinggi daripada yang tuahnya untuk pengasihan, tetapi sebagian lainnya lebih rendah kekuatannya dibanding yang untuk kerejekian (dibanding yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa).



5. Benda-benda gaib yang tuahnya khusus untuk penjagaan gaib biasanya karakter khodamnya keras dan kekuatannya lebih tinggi daripada yang tuahnya untuk pengasihan, kewibawaan dan yang untuk kekuatan / kekebalan.



Jika sugesti amalan gaib yang kita bacakan fungsinya masih sejalan dengan karakter asli khodamnya, maka khodamnya itu masih bisa memberikan tuah dengan kualitas yang baik.



Misalnya yang karakternya halus, yang tuahnya untuk pengasihan dan kerejekian, jika sebelumnya kualitasnya 6 atau 7, mungkin bisa naik menjadi 8 atau 9. Tetapi jika disugestikan lain untuk keteduhan dan ketentraman keluarga, maka jika nilai tuah yang asli sebelumnya 8 atau 9, khusus untuk tuah yang baru ini nilainya 7 atau 8 (lebih rendah sedikit).



Atau yang karakternya keras, yang tuahnya kewibawaan, jika sebelumnya kualitasnya 6 atau 7, mungkin bisa naik menjadi 8 atau 9. Tetapi jika disugestikan lain untuk penjagaan gaib, kekuatan



atau kesaktian, maka jika nilai tuah yang asli sebelumnya 8 atau 9, khusus untuk tuah yang baru ini nilainya 7 atau 8 (lebih rendah sedikit).



Atau yang karakternya keras, yang tuahnya kekuatan / kekerasan, jika sebelumnya kualitasnya 6 atau 7, mungkin bisa naik menjadi 8 atau 9. Atau jika aslinya 9 mungkin bisa naik menjadi 10 (jimat kebal). Tetapi jika disugestikan lain untuk penjagaan gaib, maka jika nilai tuah yang asli sebelumnya 8 atau 9, khusus untuk tuah yang baru ini nilainya 7 atau 8 (lebih rendah sedikit).



Tetapi jika sugesti amalan gaib yang kita bacakan berlawanan dengan karakter asli khodamnya, maka khodam itu akan memberikan kualitas kerja yang buruk, tidak sebaik bidang tuah spesialisasinya. Jika sebuah pusaka / mustika / jimat pengasihan kita sugestikan untuk kewibawaan atau penjagaan gaib, atau sebaliknya, yang aslinya untuk kewibawaan atau penjagaan gaib kita sugestikan untuk pengasihan / kerejekian, jika aslinya 8, 9 atau bahkan 10, mungkin nilai kualitas tuahnya yang sekarang hanya 6 atau 7, maksimal 8. Dalam hal ini mereka masih bisa melakukan apa yang menjadi sugesti kita, hanya saja karena tidak sejalan dengan karakter asli mereka, maka unjuk kerja mereka buruk.



Jadi apapun bentuk sugesti kita, baik dengan cara sambat ataupun membacakan amalan gaib, sebaiknya hanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas tuahnya (sejalan dengan karakter asli khodamnya), bukan supaya khodamnya memberikan tuah baru yang belum tentu sejalan dengan karakter asli khodamnya. Dalam hal ini sebelum kita memberikan sugesti kita perlu lebih dulu mengetahui karakter khodamnya apakah berkarakter halus ataukah keras.



2. Khodam dengan karakter khusus.



Sudah umum bila seseorang memiliki benda-benda tertentu, misalnya batu akik, ternyata, disadari ataupun tidak, batu akik itu berpenghuni sesosok mahluk gaib di dalamnya.



Sebagian sosok gaib benda-benda itu tidak memberikan tuah tertentu bagi si manusia, karena sosok halus itu hanya numpang tinggal saja di benda itu (karena sosok halus itu membutuhkan sebuah benda untuk tempat tinggalnya). Dalam hal ini sosok halus itu tetap memancarkan suatu energi tertentu, tetapi sifat energinya itu tidak bermanfaat untuk manusia, tidak menjadi tuah bagi manusia.



Sebagian lagi sosok gaib benda-benda itu sudah bekerja sendiri (alami) memancarkan suatu aura tertentu sesuai karakter dan perilaku asli si mahluk gaib, yang bermanfaat dan menjadi tuah bagi manusia, walaupun biasanya kualitas tuahnya tidak sebaik tuah sebuah mustika. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa sosok gaib tersebut sudah mempunyai spesialisasi tertentu sesuai jenis tuahnya. Kalau kita ukur dengan skala nilai dari 1 - 10, maka nilai kualitas tuah batu akik tersebut biasanya 7 atau 8, maksimal 9, sedangkan nilai kualitas tuah mustika mungkin 9 atau 10. Jika sosok gaib bendabenda itu sudah bekerja sendiri (alami), maka kondisi ini sama dengan yang sudah dituliskan pada nomor 1 di atas, yaitu khodam dengan tuah alami.



Sebagian sosok gaib benda-benda itu tidak mau "bekerja" memberikan tuah tertentu bagi manusia, walaupun sudah disugesti amalan gaib dan sudah diberikan sesaji. Dalam hal ini sosok halus itu tetap memancarkan suatu hawa energi tertentu, tetapi sifat pancaran energinya itu tidak bermanfaat bagi manusia, dan sosok halus itu tidak mau merubah sifat pancaran energinya supaya menjadi bermanfaat untuk manusia.



Sebagian lagi mau "bekerja" memberikan tuah tertentu bagi manusia (mau merubah sifat pancaran energinya supaya bermanfaat untuk manusia), walaupun tidak mempunyai spesialisasi jenis tuah tertentu, tetapi mau melakukan apa saja sesuai sugesti kita, misalnya diarahkan dengan amalan gaib dan pemberian sesaji, hanya saja seringkali kualitas kerjanya tidak sebagus yang memang aslinya di bidangnya. Dengan demikian, Sosok gaib itu bisa juga untuk pengasihan, walaupun kerjanya tidak sebagus yang bidangnya pengasihan. Sosok gaib itu bisa juga untuk kewibawaan, walaupun kerjanya tidak sebagus yang bidangnya kewibawaan. Sosok gaib itu bisa juga untuk penjagaan gaib, walaupun kerjanya tidak sebagus yang bidangnya penjagaan gaib.



Kondisi di atas sama seperti bila kita mempunyai seorang pekerja / pembantu. Dia bisa juga disuruh memasak, walaupun hasilnya tidak seenak yang ahli masak. Dia bisa juga disuruh membersihkan kebun, walaupun kerjanya tidak serapih tukang kebun. Dia bisa juga disuruh menjaga keamanan rumah, walaupun kerjanya tidak sebaik sekuriti.



Bila kita memiliki sebuah benda berpenghuni gaib yang aslinya tidak memberikan tuah tertentu, tetapi mau untuk memberikan tuah tertentu, maka untuk mendapatkan tuah tertentu dari bendabenda itu perlu kita berikan sugesti khusus, perlu dibacakan amalan gaib, dan harus diberikan sesaji, karena sugesti amalan gaib dan sesaji itu bertujuan untuk menggerakkan khodamnya supaya bekerja sesuai sugesti kita.



Dalam hal ini kita perlu mengetahui sifat karakter asli sosok gaib tersebut, apakah berkarakter keras ataukah halus, supaya kualitas tuahnya bagus, dan perlu juga kita tahu aslinya tuahnya, supaya sugesti kita itu bisa menambah bagus kualitas tuahnya.



Kondisi di atas sama dengan keperluan untuk membuat jimat isian, atau untuk mencari khodam ilmu gaib, ada acuan dasar dalam memilih jenis-jenis sosok gaib yang cocok untuk diisikan ke dalam benda-benda jimat, atau yang cocok untuk dijadikan khodam ilmu, sesuai jenis tuahnya masingmasing yang diharapkan (jika mampu memilih-milih sosok gaib).



Jika kemampuannya hanya sebatas mewiridkan amalan gaib, dan tidak mampu memilih-milih sosok khodam yang cocok dengan keperluannya, maka sifat keberhasilannya untung-untungan. Jika sosok khodam yang datang mengisi benda gaibnya sesuai dengan tuah dari amalan gaibnya, maka benda gaibnya akan bagus kualitasnya. Dan sebaliknya, jika sosok khodam yang datang tidak sesuai dengan tuah dari amalan gaibnya, maka benda gaibnya akan tidak bagus kualitasnya. Ditambah lagi jika sosok khodamnya itu berasal dari jenis yang tidak baik, benda gaib itu malah bisa memberikan pengaruh / akibat lain yang tidak baik bagi manusia pemiliknya atau orang lain.



Jika karakter khodamnya sesuai dengan jenis tuahnya, maka setelah diberikan sugesti tertentu (amalan gaib) tuahnya akan jauh lebih baik kualitasnya dibandingkan yang karakter khodamnya tidak sesuai dengan tuah dari amalan gaibnya.



Tuah-tuah yang kualitasnya bagus dari sebuah benda gaib sejalan dengan karakter khodamnya. Secara umum : Sosok-sosok gaib yang karakternya halus biasanya cocok untuk menjadi khodam pengasihan atau kerejekian dan tidak bagus bila dijadikan khodam kewibawaan atau untuk penjagaan gaib.



Sosok-sosok gaib yang karakternya keras biasanya lebih cocok untuk menjadi khodam kewibawaan dan penjagaan gaib dan tidak bagus untuk dijadikan khodam pengasihan atau kerejekian. Sosok-sosok gaib yang karakternya keras dan menonjolkan kekuatan / kesaktian biasanya cocok untuk menjadi khodam kekuatan dan kekebalan dan tidak bagus untuk dijadikan khodam pengasihan atau kerejekian.



Karena itu sebelum kita mewiridkan amalan gaib tertentu untuk mendapatkan jenis tuah tertentu, kita perlu mengetahui sifat-sifat karakter dari sosok gaib yang akan kita beri sugesti, yaitu yang sesuai dengan acuan dasar tersebut di atas, supaya kualitas tuah yang dihasilkannya bagus, sugesti amalan gaib seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas tuah aslinya, jangan sampai sugesti tuah yang kita berikan berlawanan dengan karakter asli sosok gaibnya atau tuah aslinya, karena kualitas tuah / kerjanya akan buruk (kualitas tuahnya menjadi tidak cukup bermanfaat) dan malah bisa merusak karakter kepribadian khodamnya.



Jadi benda-benda gaib yang karakter khodamnya keras, yang tidak sesuai untuk tuah pengasihan, janganlah kita paksakan untuk berubah menjadi bertuah pengasihan (jangan dibacakan amalan gaib untuk pengasihan), selain kualitas tuahnya buruk, sosok khodamnya sendiri yang semula berkarakter keras akan terpengaruh untuk berubah menjadi berkarakter halus. Akan lebih baik jika benda-benda gaib itu kita manfaatkan saja untuk bertuah kekuatan, kewibawaan atau untuk penjagaan gaib atau diwiridkan amalan kekuatan, kewibawaan atau penjagaan gaib supaya kualitas tuahnya meningkat.



Begitu juga khodam yang karakternya halus, yang tidak cocok untuk bertuah kewibawaan, janganlah dipaksakan untuk berubah menjadi bertuah galak / kewibawaan / kekuatan (jangan dibacakan amalan gaib untuk kekuatan / kewibawaan), selain kualitas tuahnya akan buruk, sosok khodamnya sendiri yang semula berkarakter halus akan terpengaruh untuk berubah menjadi berkarakter keras. Akan lebih baik jika benda-benda gaib itu kita manfaatkan saja untuk bertuah pengasihan atau kerejekian atau diwiridkan amalan pengasihan atau kerejekian supaya kualitas tuahnya meningkat.



Pengertian di atas adalah untuk keperluan kita membuat benda-benda gaib dengan tuah tertentu untuk keperluan jangka panjang, jangan sampai mengsugestikan tuah yang berlawanan dengan karakter asli khodamnya. Lebih baik kita mencari benda berkhodam lain, atau mengganti sosok gaibnya dengan yang karakternya sesuai dengan tuah yang kita inginkan, supaya kualitas tuahnya bagus.



Misalnya cincin akik kita berpenghuni sosok gaib yang karakternya keras, janganlah karena kita membutuhkan jimat pengasihan kemudian sosok gaibnya kita sugestikan bertuah pengasihan. Begitu juga bila cincin akik kita berpenghuni sosok gaib yang karakternya halus, janganlah karena kita



membutuhkan jimat kewibawaan kemudian sosok gaibnya kita sugestikan bertuah kewibawaan. Jadi sebelumnya kita harus sudah tahu dulu tuah aslinya atau karakter asli khodamnya.



Tetapi mengsugestikan tuah yang berlawanan dengan karakter khodamnya mungkin bersifat baik jika dilakukan untuk keperluan khusus saja, yang bukan keperluan jangka panjang. Misalnya : - kita bisa mengsugestikan cincin batu akik kita yang berkarakter halus, yang bertuah pengasihan, untuk memberikan tuah kewibawaan, hanya untuk keperluan ketika kita akan menemui seseorang, atau untuk memberikan bungkus aura karisma / kewibawaan (sekali saja), supaya kita tidak disepelekan. - kita bisa mengsugestikan benda-benda gaib kita yang berkarakter keras, yang bertuah kekuatan, kewibawaan atau penjagaan gaib, untuk memberikan tuah pengasihan dan kerejekian, hanya dengan cara memintanya membungkus kita atau tempat usaha kita dengan aura pengasihan dan kerejekian, supaya hubungan sosial dan kerejekian kita baik.



Dalam hal mengsugestikan tuah yang berlawanan dengan karakter khodamnya di atas, misalnya sosok khodam berkarakter halus disugestikan untuk memberikan aura kewibawaan, sebaiknya dilakukan hanya untuk keperluan tertentu saja, tetapi jika aura kewibawaan itu diinginkan bersifat jangka panjang, maka khodamnya bisa disugestikan (sekali saja) untuk memberikan bungkus / selimut aura kewibawaan yang bersifat jangka panjang, bukan mengsugestikan khodamnya untuk setiap hari memberikan aura kewibawaan.



Terhadap khodam berkarakter keras, sugesti memberikan bungkus aura pengasihan dan kerejekian di atas juga hanya dilakukan sekali saja yang disugestikan supaya bungkus auranya bersifat jangka panjang, bukan mengsugestikan khodamnya untuk setiap hari memberikan aura pengasihan dan kerejekian.



Kualitas tuah akan baik bila sejalan dengan karakter kepribadian sosok gaibnya, jadi sebaiknya kita jangan memberikan perintah kerja yang tidak sesuai dengan karakter aslinya, karena kualitas



kerjanya akan kurang bagus. Perintah kerja yang tidak sesuai itu kalau disugestikan setiap hari dalam jangka panjang akan bisa merusak / merubah karakter kepribadian asli khodamnya.



Kalau perintah kerjanya sejalan dengan karakter asli khodamnya, bisa disugestikan untuk jangka panjang. Kalau perintah kerjanya tidak sejalan dengan karakter asli khodamnya, sebaiknya disugestikan hanya untuk jangka pendek saja, untuk keperluan dalam situasi tertentu saja, atau sekali saja mengsugesti khodamnya untuk memberikan bungkus aura energi yang bersifat jangka panjang. Perintah memberikan bungkus aura energi itu bisa diupdate / diulangi setiap 3 atau 6 bulan sekali atau bahkan setahun sekali.



Dalam memberikan sugesti tuah yang berlawanan dengan karakter khodamnya itu sebaiknya tidak dengan cara membacakan suatu amalan gaib, karena dapat merubah fungsinya menjadi berfungsi khusus mengikuti amalan gaibnya. Sebaiknya menyampaikan langsung keperluannya dengan cara berbicara langsung kepada bendanya / khodamnya (dengan cara sambat / curhat), bisa juga dengan mengikuti cara-cara dalam tulisan Ilmu Tayuh Keris.



Dalam hal ini perlu sekali kita mengetahui lebih dulu sifat karakter dari khodam benda gaib kita, apakah aslinya berkarakter keras atau halus, misalnya dengan cara-cara yang dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.



3. Khodam multi fungsi.



Secara umum manusia membutuhkan banyak tuah, misalnya selain untuk pengasihan dan kerejekian, juga butuh untuk menambah karisma / wibawa, kekuatan badan / semangat dan penjagaan gaib. Jadi bagi manusia tersebut, jenis jimat dengan khodam yang multi fungsi biasanya akan lebih efisien, dan si manusia tidak perlu mengkoleksi banyak jimat, karena sosok khodamnya itu lebih bisa mengikuti berbagai macam kebutuhan si manusia sesuai jalan hidupnya.



Jenis khodam multi fungsi ini adalah sosok halus selain sukma manusia, dan yang bukan khodam ilmu, dan yang awalnya tidak datang karena doa atau amalan tertentu.



Umumnya tuah jimat yang khodamnya multi fungsi kualitasnya tidak sebagus jimat-jimat yang khodamnya aslinya spesialis di bidang tuahnya masing-masing dan cara untuk memberikan sugesti / perintah kerja pun berbeda dengan benda-benda dan khodam lain yang spesialis di bidang tuah tertentu.



Ada 2 jenis khodam multi fungsi :



1. Khodam biasa yang multi fungsi.



Ada banyak jenis khodam dan benda gaib yang bisa memberikan tuah yang sifatnya multi fungsi, tetapi biasanya ada kecenderungan khodamnya untuk lebih dominan memberikan sifat tuah tertentu sesuai karakter aslinya.



Contohnya :



Mustika keong buntet yang batunya tua, biasanya kekuatan gaibnya tinggi, sehingga bisa untuk fungsi penjagaan gaib, tetapi sebagai khodam multi fungsi sifat tuahnya berhubungan dengan karakter khodamnya masing-masing.



Mustika keong buntet yang berwarna hitam, sifat karakter khodamnya berwatak keras. Walaupun khodamnya bisa memberikan banyak macam tuah, sehingga termasuk sebagai khodam multi fungsi, tetapi biasanya khodamnya akan lebih cenderung mengutamakan tuah kewibawaan dan kekuatan badan untuk berkelahi.



Mustika keong buntet yang berwarna putih atau kuning, sifat karakter khodamnya berwatak halus. Walaupun khodamnya bisa memberikan banyak macam tuah, sehingga termasuk sebagai khodam multi fungsi, tetapi biasanya khodamnya akan lebih cenderung mengutamakan tuah pengasihan / kerejekian / pengobatan.



Mustika keong buntet yang berwarna coklat sifat karakter khodamnya ada di tengah-tengah antara yang berwarna hitam dan yang berwarna putih, bisa keras bisa juga halus, khodamnya lebih cenderung berkarakter energik.



2. Khodam yang energik.



Jenis khodam multi fungsi yang energik ini ditandai dengan karakternya yang tidak dominan halus, tapi juga tidak dominan keras / galak, tetapi karakternya energik, sehingga jika diperlukan, dia bisa halus, tapi bisa juga keras dan galak, bisa untuk pengasihan dan membantu kerejekian, bisa juga untuk menambah kewibawaan dan penjagaan gaib. Jenis khodam multi fungsi inilah yang sering menjadi khodam pendamping (yang bukan khodam ilmu).



Jika seseorang memiliki sebuah batu akik dan sosok gaib di dalamnya termasuk jenis multi fungsi, maka yang diperlukan oleh orang itu hanyalah sugesti supaya sosok halus itu menyatukan dirinya dengan si manusia untuk membantu semua aspek kehidupannya, dan memberikan sesaji tertentu. Untuk keperluan ini tidak diperlukan amalan gaib khusus, hanya perlu sugesti dengan cara sambat atau curhat dan interaksi batin, supaya sosok gaibnya menyatu dengan kehidupan si manusia dan memberikan tuah apa saja yang diperlukan oleh si manusia dalam aktivitas kehidupannya.



Jika kita ingin mengarahkan sesosok gaib / khodam untuk multi fungsi memberikan berbagai macam fungsi tuah dengan menggunakan amalan gaib, berarti ada beberapa jenis sugesti dan amalan gaib yang harus dibacakan dan dikombinasikan menjadi satu, supaya tuah yang diberikannya juga bermacam-macam. Tetapi jika sosok multi fungsi itu dengan amalan gaib disugestikan hanya untuk memberikan tuah tertentu saja, maka kemudian dia akan berlaku sama seperti khodam ilmu, atau sama seperti khodam dengan karakter khusus seperti dalam tulisan no.2 di atas (walaupun ada juga yang masih tetap memberikan kegunaan multi fungsi).



Sosok halus dan sebuah benda gaib multi fungsi sebaiknya jangan diberikan amalan gaib untuk fungsi jangka panjang, karena nantinya tuahnya tidak akan multi fungsi lagi, tetapi akan menjadi bertuah khusus mengikuti amalan gaibnya. Jadi kalau anda mempunyai sebuah benda gaib yang khodamnya multi fungsi dan kira-kira bisa untuk kekebalan, maka anda bisa mensugestikan tuahnya untuk kekebalan pada saat-saat tertentu, dengan cara menggenggam bendanya anda mewirid amalan gaib untuk kekebalan, tetapi dalam kesehariannya benda itu disugestikan untuk tetap multi fungsi.



Jenis khodam multi fungsi ini bisa berasal dari khodam pendamping, pusaka, mustika, benda-benda jimat atau benda-benda gaib lain, biasanya jika ditayuh / berkenalan lewat mimpi, sosok ini akan menampakkan diri sebagai seorang muda, laki-laki atau perempuan.



Ada juga sosok halus lain, seperti khodam pusaka, batu akik atau khodam pendamping, yang awalnya tidak bersifat multi fungsi, tetapi karena posisinya mendampingi si manusia dan berusaha menyatu dengan jalan kehidupan si manusia, kemudian sosok itu menjadi sama dengan yang multi fungsi, sosok itu akan memberikan tuah apa saja yang dibutuhkan oleh si manusia.



Selain itu ada jenis sosok halus, walaupun tidak termasuk sosok halus yang energik, tetapi bisa disugestikan untuk memberikan banyak macam tuah, yaitu bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar (bukan gondoruwo).



Tulisan tentang khodam multi fungsi ini adalah untuk memberikan pemahaman upaya mengoptimalkan fungsi khodam dan benda-benda gaib yang sudah kita miliki supaya kita benar bisa memaksimalkan fungsinya dan tidak merusak karakternya. Sosok khodam multi fungsi yang sudah mendampingi si manusia tuannya sebaiknya diperlakukan sebagai khodam pendamping, seperti seseorang yang mendampingi kita dan siap sedia membantu kita, sehingga untuk memberikan sugesti / perintah kepadanya tidak perlu amalan gaib, cukup dengan cara sambat / curhat. Selain itu kita sendiri juga harus menyatukan diri dengannya supaya khodam itu mengerti / mengenal kepribadian dan kehidupan kita dan bisa setiap saat melakukan perbuatan sesuai yang kita inginkan. Kalau kita ingin memberikan sugesti dalam bentuk amalan gaib, usahakan mewiridkan amalan yang untuk menyatukan khodamnya kepada kita, bukan yang untuk tuah tertentu (amalannya silakan dicari sendiri di internet).



Dalam hal ini kita perlu tahu sifat karakter dari khodam kita, misalnya dengan cara seperti dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh / Menayuh Keris, untuk mengetahui apakah karakternya termasuk jenis khodam multi fungsi.



Cara memberikan sugesti / perintah kerja terhadap khodam multi fungsi ini sama dengan cara no.2 di atas.



Posisi Keberadaan Khodam



Secara garis besarnya ada 2 jenis benda gaib, yaitu yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya dan yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping.



Yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya : Kebaikannya, tuahnya lebih stabil, tidak mudah berubah. Tuahnya lebih terasa keampuhannya. Kelemahannya, kita harus selalu membawa bendanya untuk bisa mendapatkan tuahnya.



Yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping : Kebaikannya, bendanya tidak harus dibawa-bawa, karena khodamnya sudah mendampingi. Khodamnya bisa memberikan banyak fungsi (multi fungsi) karena sudah mengikuti jalan kehidupan si manusia pemilik bendanya. Kelemahannya, kadar tuahnya lebih mudah berubah, karena khodamnya mengikuti jalan kehidupan manusianya. Apalagi kalau manusianya banyak berhubungan dengan gaib-gaib negatif, maka khodam-khodam pendamping itu yang aslinya bertuah kewibawaan, kesepuhan, pengasihan, kerejekian, dsb, kemudian menjadi berorientasi pada pertahanan terhadap gangguan dari gaib lain, cenderung menjadi khodam penjagaan gaib supaya si manusia tidak diganggu oleh gaib lain. Karena itulah seringkali tuah aslinya menjadi kurang terasa keampuhannya, karena khodamnya tidak lagi bertuah khusus, tetapi cenderung bertindak sebagai khodam multi fungsi, mengikuti jalan kehidupan dan permasalahan si manusia.



Karena khodamnya sudah menjadi khodam pendamping, maka cara kerja mereka tidak lagi persis sama dengan yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya. Dalam pendampingannya itu mereka tetap memancarkan tuahnya, hanya saja seringkali kadar tuahnya bisa berubah-ubah mengikuti kondisi psikologis mereka selama mengikuti jalan kehidupan manusia. Tetapi secara umum, sebagai khodam pendamping mereka akan lebih banyak berinisiatif berinteraksi batin dengan manusia, tetapi efektivitasnya tergantung apakah si manusia "memperhatikan" interaksi mereka itu.



Untuk yang khodamnya sudah mendampingi dan mengikuti jalan kehidupan manusianya, maka si manusianya perlu rajin berinteraksi (batin) dengan khodamnya itu supaya khodamnya tetap memberikan tuahnya sesuai keinginannya, sama seperti mengkoordinasikan teman sekerja supaya kerjanya lebih terarah, bisa dengan cara sambat, bisa juga dengan mewiridkan amalan gaib. Tuah mereka bergantung pada seberapa baik kita mengarahkan kerja mereka. Kalau perlu kita bacakan amalan gaib kepada masing-masing mereka supaya tuahnya bagus.



Pada dasarnya :



Semua khodam bisa untuk fungsi penjagaan gaib. Secara alami, khodam yang laki-laki karakternya lebih baik untuk penjagaan gaib daripada yang perempuan.



Semua khodam bisa untuk membantu kerejekian, mendatangkan customer, membantu pergaulan, dsb. Yang laki-laki bekerja dengan tuah dasar kewibawaan dan karisma. Yang perempuan bekerja dengan tuah dasar pengasihan.



Selebihnya tergantung seberapa baik kita mengkoordinasikan kerja mereka, karena mereka mengikuti jalan kehidupan kita. Kalau perlu kita bacakan amalan gaib kepada masing-masing mereka supaya tuahnya bagus.



Ada pertanyaan :



A: Batu kecubung. Tayuhan dari bapak sebelumnya : Isinya suami istri jin bapak2 dan ibu2 berkemben, 70 md, kerejekian dan pengasihan Oleskan saja misik putih sebulan sekali dan selalu dipakai. Supaya bertuah batunya harus diberikan sesajinya misik putih, paling sedikit sebulan sekali. Supaya bisa dirasakan tuahnya batunya harus selalu dipakai / dibawa. Tuah2 yg saya sebutkan itu adalah tuah aslinya / alaminya. Kalau diinginkan supaya tuahnya lebih ampuh terasa, maka selain diberikan sesajinya batu2nya juga harus diwiridkan amalan yg sejalan dengan tuah aslinya. Amalannya bisa dicari di internet.



Pak saya mau tanya:



A. saya tayuh khodamnya :



Bapak2 berkarakter halus dan berwatak keras Tuah yg sejalan dengan karakter khodam : Kharisma dan wibawa. keselamatan, spiritualitas, proteksi gaib



Ibu2 berkemben karakter halus dan berwatak keras Tuah yang sejalan dengan kharakter khodam : Pesona / pengasihan, keberuntungan / kerejekian, kesehatan, proteksi gaib



( tolong cros cek pak apa tayuh saya sudah tepat dan betul )



B. kalau hasil tayuh saya tepat, saya minta saran dari bapak, mana tuah yang tepat untuk diberi sugesti atau perintah kerja untuk jangka panjang (sejalan dengan kharakter khodam) dan jangka panjang (selimut aura / tidak sesuai dengan kharakter khodam) dari batu kecubung saya, seperti yang tertulis dalam artikel bapak?



C. Kalau hasil tayuh saya kurang tepat atau tidak tepat, saya minta saran. mana tuah yang tepat untuk diberi sugesti atau perintah kerja untuk jangka panjang (sejalan dengan kharakter khodam) dan jangka panjang (selimut aura / tidak sesuai dengan kharakter khodam) dari batu kecubung saya



D. Kalau ada saran dari bapak yang terbaik (untuk saya) dalam memberi sugesti atau perintah kerja untuk jangka pendek dan jangka panjang (selimut aura) dari batu kecubung yang saya miliki.



NB : saat ini saya masih melakukan penyatuan supaya khodam2nya menyatukan dirinya dengan saya untuk membantu semua aspek kehidupan saya. Tks banyak pak



J: Tayuh bapak terhadap masing2 sifat khodam2nya sudah benar, tapi sebaiknya kita menayuh kegaiban bendanya sebagai satu kesatuan, karena khodam2nya juga bekerja sebagai satu kesatuan. Secara keseluruhan batu bapak berfungsi membantu kerejekian dan pengasihan. Kalau diminta untuk kewibawaan dan pembersihan gaib bisa juga. Pakai di tangan kanan kalau hanya mengenakan satu cincin akik.



A: Dan bagaimana saya memberi sugesti perintah kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek (selimut aura), supaya bekerja aktif..dan tidak merubah kharakter khodamnya ?



Apakah ( Secara keseluruhan batu bapak berfungsi membantu kerejekian dan pengasihan ) yang diberi perintah kerja sekali saja untuk jangka panjang dan ( Kalau diminta untuk kewibawaan dan pembersihan gaib bisa juga ) untuk menyelimuti saja pak untuk dalam aktifitas keseharian saya atau hanya sugesti menyatu rasa dan batin saja supa memberikan aura energy tuah yang membantu aktifitas keseharian dan semua aspek kehidupan saya, seperti tulisan di artikel bapak?



Tks



J: Secara keseluruhan batu bapak berfungsi utama membantu kerejekian dan pengasihan, itu bisa disugestikan untuk jangka panjang, bisa juga setiap hari diminta jasanya untuk itu. Tanpa diminta pun, selama sesajinya rajin diberikan, secara alami khodam2nya sudah memancarkan aura yang baik untuk kerejekian dan pengasihan, dan sudah bertuah untuk itu.



Dimintakan untuk kewibawaan dan pembersihan gaib bisa juga. Tetapi karena itu bukan fungsi utamanya, maka mengsugestikannya sekali-sekali saja, jangan setiap hari.



Untuk mudahnya bapak bisa mengsugestikan fungsi jangka panjang sekali saja (atau 6 bulan sekali), yaitu meminta kepada khodam2nya untuk memberikan bapak pagaran gaib yang energinya juga mengandung hawa kewibawaan dan pengasihan yang baik untuk kehidupan bapak sehari2.



Sedangkan untuk tuah kerejekian bapak bisa meminta khodam2nya untuk sehari2nya aktif membantu dalam hal kerejekian.



terima kasih



Kekuatan Khodam dan Kekuatan Tuah



Halaman ini adalah kelanjutan dari tulisan di halaman-halaman lain yang terkait dengan istilah khodam. Untuk keterangan lengkapnya silakan dibaca juga tulisan di halaman-halaman lain yang terkait.



Untuk keperluan menambah pemahaman isi tulisan dalam halaman ini : - Sebagian pengertian dalam menilai tuah dan kesaktian khodam gaib sudah dituliskan dalam tulisan : Kesaktian Mustika. - Untuk tujuan menilai karakter suatu sosok halus / khodam dan tuahnya bisa dilakukan dengan cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris. - Untuk mengetahui jenis-jenis sesaji untuk khodam gaib bisa dibaca dalam tulisan Sesaji Untuk Benda Gaib. - Untuk keperluan mendapatkan suatu amalan gaib untuk tujuan tertentu dapat mencarinya di internet.



Khodam adalah istilah untuk suatu mahluk halus yang bisa dimintai bantuannya oleh manusia. Jenis mahluk halusnya bisa dari jenis apa saja, bisa jin, kuntilanak, gondoruwo, dsb, bisa juga berasal dari khodam jimat atau pusaka, bisa menjadi khodam ilmu gaib atau khodam pendamping, atau pun dipanggil / dihadirkan untuk diperintah melakukan perbuatan gaib tertentu (khodam ilmu hadiran).



Istilah khodam dalam tulisan ini meliputi pengertian khodam secara umum, yaitu khodam dari benda-benda gaib, khodam ilmu dan khodam pendamping.



Kekuatan Tuah



Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping : - Apa hubungannya tuah gaib dengan kesaktian khodamnya ? - Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ? - Apakah semakin kuat khodamnya semakin bagus juga tuahnya ? - Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ? - Manakah yang lebih penting : tuahnya ataukah kekuatan khodamnya ?



Di halaman sebelumnya (Kualitas Tuah dan Khodam) Penulis sudah menuliskan tentang kualitas tuah sebuah benda gaib yang berhubungan dengan karakter khodam gaibnya.



Secara alami semua sosok halus memancarkan suatu aura energi tertentu hingga jarak tertentu dari tempat keberadaannya. Masing-masing aura energi itu mempunyai sifat sendiri-sendiri sesuai jenis karakter sosok halusnya.



Sebagian besar pancaran aura energi mahlus halus yang alami tidak terasakan pengaruhnya oleh manusia. Sebagian lainnya pengaruhnya bisa dirasakan sebagai berpengaruh positif atau bersifat negatif bagi manusia.



Bentuk sifat aura energi pancaran mahluk halus di atas adalah bersifat alami. Selain itu ada juga yang tidak alami, yaitu perbuatan mahluk halus dan sifat aura energi yang sengaja dibentuk dengan sugesti amalan gaib (atau dengan sambat).



Jika pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itu oleh manusia dirasakan sebagai bermanfaat, maka pancaran aura energi atau perbuatan mahluk halus itulah yang secara umum kita sebut tuah , yang pengaruhnya bisa dinikmati oleh manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.



Tuah adalah perbuatan atau pancaran aura energi dari sesosok mahluk halus (khodam) yang dirasakan bermanfaat dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia.



Secara umum tuah yang dinikmati oleh manusia bentuknya adalah pancaran energi alami dari karakter mahluk halusnya, misalnya didapatkan dari sebuah benda gaib yang khodamnya memancarkan aura pengasihan, kerejekian, kewibawaan, atau aura kekuatan. Ada juga bentuk tuah yang didapatkan setelah diberikan sugesti atau dibacakan amalan gaib tertentu. Selain itu ada tuah dalam bentuk khusus, biasanya adalah yang merupakan perbuatan dari perintah khusus manusia untuk dilakukan oleh si mahluk halus, misalnya tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib, penarikan benda gaib, pelet, penundukkan, dsb.



Masing-masing bentuk tuah itu, terasa tidaknya perbuatan dan pancaran aura energi itu, yang alami ataupun yang didapat setelah mengsugestikan suatu amalan gaib, berhubungan dengan kualitas dan kekuatan tuahnya.



Istilah kualitas tuah, dapat dianalogikan sebagai tingkatan sifat dari suatu bentuk tuah. Jika tingkatan sifat tuah ini diukur nilainya dengan skala penilaian dari 1 sampai 10, maka bila nilainya 1 berarti tingkatan sifat tuahnya paling lemah (paling rendah kualitasnya, paling rendah tingkatan sifat tuahnya), dan nilai 10 berarti kadar tingkatan sifat tuahnya paling tinggi (paling tinggi tingkat kualitas tuahnya).



Kebanyakan sosok halus dapat disugestikan untuk memberikan tuah tertentu (disugestikan untuk memancarkan aura energi dengan sifat tertentu), tetapi tuah-tuah yang kualitasnya bagus hanya didapatkan jika tuah itu sejalan dengan karakter asli (kepribadian) sosok gaibnya.



Dalam tulisan di halaman ini ada digunakan istilah kekuatan tuah.



Istilah kekuatan tuah, dapat dianalogikan sebagai kekuatan dan kestabilan pancaran energi tuah dari khodam sebuah benda gaib, khodam ilmu atau khodam pendamping.



Ada beberapa kondisi yang menentukan kekuatan tuah, yaitu : 1. Kekuatan energi si khodam. 2. Kestabilan energi si khodam. 3. Kondisi psikologis dan perwatakan si khodam.



Penjelasannya sbb :



1. Kekuatan Khodam.



Kekuatan / kesaktian mahluk halus identik dengan besarnya energi, kepadatan dan ketajaman energinya. Dalam hubungannya dengan tuah, maka kekuatan mahluk halus ini identik dengan kekuatannya memancarkan energi yang berupa tuahnya, disebut kekuatan tuah, yaitu besarnya pancaran energi, kepadatan dan ketajaman energi tuahnya.



Kekuatan pancaran energi tuah benda gaib seseorang biasanya hanya terpancar dalam jarak tertentu saja, misalnya hanya untuk mempengaruhi orang-orang di sekitarnya sebatas luas suatu ruangan, tetapi bisa juga dipancarkan dalam radius yang cukup jauh dan mempengaruhi banyak orang, misalnya untuk mempengaruhi orang-orang yang hadir dalam acara pidato di lapangan atau di dalam gedung pertemuan.



Masing-masing mahluk halus mempunyai kekuatan sendiri-sendiri yang tidak sama satu dengan yang lainnya. Jika kekuatannya rendah, maka pancaran kekuatan tuahnya hanya dapat berpengaruh dalam radius dekat saja, tetapi jika kekuatannya tinggi, maka pancaran kekuatan tuahnya dapat



berpengaruh dalam radius yang cukup jauh (tetapi semakin jauh jaraknya, tuahnya semakin lemah pengaruhnya).



Umumnya kekuatan gaib dan kesaktian mahluk halus dan kekuatan tuah-nya bersifat tetap, tidak berubah (given), tetapi kualitas tuah-nya dan kadar pengaruh tuah-nya bisa kita ubah dengan sugesti khusus (dengan amalan gaib).



Biasanya kualitas tuah dari masing-masing mahluk halus / khodam akan terus seperti aslinya, tidak akan meningkat, tapi bisa menurun kualitasnya, sehingga harus diusahakan supaya kualitas tuahnya bisa bagus lagi, misalnya dengan cara secara berkala diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuahnya dan pemberian sesaji.



Jika kekuatan asli mahluk halus tersebut rendah, maka jika dipaksakan agar memancarkan tuahnya dalam radius yang jauh, biasanya kualitas tuahnya malah akan melemah dan tidak terasakan pengaruhnya. Tapi jika kita bisa mengsugestikannya untuk memberikan tuah yang lebih baik kualitasnya, biasanya khodam-khodam itu bisa "bekerja" mengikuti sugesti kita, walaupun pancaran tuahnya tidak jauh, tapi secara kualitas, tuahnya cukup untuk berpengaruh terhadap orang lain di sekitar kita.



Jadi masing-masing mahluk halus mempunyai keterbatasan dalam kekuatannya masing-masing. Mahluk halus yang kekuatannya tinggi dapat memancarkan pengaruh tuahnya meliputi area yang lebih luas daripada yang kekuatannya lebih rendah.



Untuk menambah pemahaman kita berikut ini diberikan ilustrasi sbb:



Mahluk halus A nilai kekuatannya 7. Mahluk halus B nilai kekuatannya 6. Berdasarkan skala nilai kekuatan di atas mahluk halus A lebih tinggi kekuatannya dibanding mahluk halus B. Masing-masing si A dan si B mempunyai tuah yang sama untuk pengasihan dan dengan nilai kualitas tuah yang sama, masing-masing nilai kualitas tuahnya 8.



Si A dapat memancarkan pengasihan dengan nilai 8 sampai jarak 10 meter, jika lebih jauh dari itu maka kualitas tuahnya akan semakin menurun menjadi 7, 6, 5, atau bahkan sama sekali tidak terasa pengaruhnya. Si B lebih lemah kekuatannya, dapat memancarkan pengasihan dengan nilai 8 hanya sampai jarak 5 meter saja, jika lebih jauh dari itu maka kualitas tuahnya akan semakin menurun menjadi 7, 6, 5, atau bahkan sama sekali tidak terasa pengaruhnya.



Secara umum semakin tinggi kekuatan gaib sesosok mahluk halus, maka kekuatan pancaran energinya juga akan lebih jauh dibandingkan yang lebih lemah kekuatannya. Karena si A kekuatan gaibnya lebih tinggi daripada si B, maka si A dapat memancarkan pengasihan dengan nilai 8 sampai jarak 10 meter, sedangkan si B hanya sampai jarak 5 meter.



Tetapi jika si A dapat memfokuskan kekuatan tuahnya, yaitu yang semula 10 meter, difokuskan hanya untuk area yang sama dengan si B, yaitu sejauh 5 meter, maka kadar kekuatan pengaruh tuahnya bisa menjadi 50% lebih tinggi daripada aslinya. Selain menjadikan pengaruh gaibnya lebih terasa oleh orang-orang di sekitarnya, kadar pengaruh tuah yang lebih tinggi berguna untuk mempengaruhi orang-orang yang mempunyai "ketahanan" lebih terhadap pengaruh gaib atau terhadap orang-orang yang mempunyai benteng / pagaran gaib.



Jika si A dapat "dipaksa" meningkatkan kualitas tuahnya yang semula nilainya 8 menjadi bernilai 9 (dengan amalan gaib pengasihan), yang semula nilai kualitasnya 8 dengan pancaran 10 meter, mungkin tuah pengasihan dengan nilai 9 itu hanya mampu dipancarkannya dalam radius 5 meter seperti area si B di atas.



Si B dapat juga "dipaksa" meningkatkan kualitas tuahnya menjadi bernilai 9, tetapi karena kekuatannya yang lebih rendah tuah pengasihan dengan nilai 9 itu hanya mampu dipancarkannya dalam radius yang lebih sempit, misalnya yang semula bisa 5 meter kemudian menjadi hanya sampai jarak 2 atau 3 meter saja.



Jadi walaupun masing-masing mahluk halus mempunyai keterbatasan dalam kekuatannya masingmasing, tetapi mahluk halus yang kekuatannya lebih tinggi dapat memancarkan tuahnya meliputi area yang lebih luas daripada yang kekuatannya lebih rendah, dan menyimpan potensi untuk lebih ditingkatkan kualitas dan kekuatan tuahnya (dengan amalan gaib).



Sebuah mustika yang tuahnya bagus untuk kerejekian dagang, biasanya tuah mustika itu bagus hanya untuk si manusia pemiliknya sendiri, untuk dipakai / dibawa berdagang supaya jualan / dagangannya laris. Dengan demikian cara penggunaannya adalah dengan cara dipakai / dikantongi dan orangnya aktif turun tangan berdagang. Jika pancaran kekuatan gaib mustika itu diukur, kira-kira pancaran tuahnya 3 - 5 meter, sehingga hanya baik jika dipakai sendiri oleh pemiliknya untuk berdagang. Untuk memaksimalkannya, mustika itu bisa disugestikan (sekali saja) untuk memberikan aura penglaris sampai jarak lebih jauh lagi beberapa meter dari tokonya atau dari posisi barang dagangannya. Sesudahnya mustika itu dibiarkan bekerja seperti aslinya.



Tetapi biasanya mustika itu (mustika yang sama) tuahnya tidak cukup bagus jika bendanya ditinggal / diletakkan di toko sebagai alat penglaris. Sebenarnya bukannya tuahnya tidak cukup bagus, yang benar adalah tuahnya tidak cukup kuat jika bendanya ditinggal di toko, apalagi kalau tokonya besar dan orangnya tidak ikut berjualan (tokonya hanya diserahkan kepada pelayan toko). Mustika itu cukup bagus tuahnya jika dipakai berdagang oleh si manusia, tetapi hasilnya tidak cukup bagus jika bendanya ditinggal di toko. Apalagi kalau kegaiban mustika itu sudah menyatu dengan orang si pemilik toko yang kegaibannya akan bagus bekerja selama mustikanya bersama dengan orang pemiliknya, sehingga si pemilik toko terpaksa harus aktif berjualan supaya kegaiban mustika itu juga bagus bekerja yang hasilnya akan sangat berbeda dibanding jika tokonya hanya diserahkan saja kepada para pelayan toko.



Mustika yang tuahnya untuk pengasihan dan kerejekian, yang isi gaibnya dari jenis khodam mustika, memang biasanya kekuatan gaibnya rendah, sehingga pancaran energi tuahnya sempit, tidak mencakup area yang luas, karena itu jenis mustika seperti itu lebih cocok untuk dipakai sendiri dengan cara dikantongi. Kebanyakan kekuatan khodamnya tidak lebih dari kekuatan gaib mustika merah delima.



Tetapi sebuah mustika lain yang tuahnya sejenis dengan itu, yang isi gaibnya dari jenis bangsa jin, biasanya kekuatan gaibnya lebih tinggi, apalagi yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, sehingga pancaran energi tuahnya bisa lebih luas, mencakup area yang lebih luas. Kebanyakan mustika yang isi khodamnya bangsa jin yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, kekuatan gaibnya lebih tinggi dari kekuatan gaib mustika merah delima, bahkan bisa sampai puluhan kalinya.



Khodam bangsa jin yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa kebanyakan kekuatan gaibnya tinggi, bisa sampai 60 md (60 kalinya kekuatan mustika merah delima), ada juga yang lebih dari itu, sehingga kekuatan gaibnya bisa juga dimanfaatkan untuk tuah lain, misalnya untuk penjagaan gaib atau untuk membersihkan tempat usaha dari gaib-gaib negatif. Sedangkan sosok jin lain, misalnya yang seperti kuntilanak, seperti ksatria laki-laki atau perempuan, seperti bapak-bapak berjubah atau yang seperti manusia kekar bertelanjang dada, kekuatan gaibnya bervariasi, bisa di atas bisa juga di bawah kekuatannya yang ibu-ibu jawa.



Tapi yang diutamakan bukan hanya sekedar kekuatan gaibnya, tapi juga karakter sosok ibu-ibu jawa itu halus seperti ibu-ibu, yang akan menarik banyak orang untuk datang berkumpul, cocok untuk tuah pengasihan dan kerejekian.



Kebanyakan benda mustika isi gaibnya adalah dari jenis khodam mustika, suatu jenis gaib tersendiri, tapi ada juga sebagian kecil yang isi gaibnya dari jenis bangsa jin. Jadi khodam jin pada mustika sebagian adalah khodam asli mustikanya, sebagian lagi asalnya adalah khodam isian. Karena jumlah mustika yang khodamnya bangsa jin hanya sedikit, maka akan sulit kalau kita dengan sengaja mencari mustika yang khodam aslinya adalah bangsa jin. Ada, tapi hanya sedikit sekali.



Karena itu untuk tujuan penglaris toko dengan cara bendanya diletakkan / ditinggal di toko, lebih baik menggunakan jimat isian yang sosok gaibnya adalah bangsa jin golongan putih. Umumnya bangsa jin yang menjadi khodam jimat isian, apalagi yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, kekuatan gaibnya lebih tinggi daripada kekuatan gaib sebuah mustika, sehingga cukup bagus jika dijadikan penglaris toko. Tinggal kemampuan si manusianya saja (atau spiritualis / penjual bendanya) untuk mengsugesti khodam benda gaibnya (dengan amalan gaib) supaya tuahnya bagus sebagai penglaris toko.



Kelebihan utama sebuah mustika dibandingkan benda gaib alami lain adalah pada kualitas tuah-nya, bukan pada kekuatan tuah-nya.



Kalau isi gaib sebuah mustika adalah bangsa jin yang biasanya kekuatannya lebih tinggi mungkin pancaran tuahnya bisa lebih luas daripada yang isi gaibnya sejenis khodam mustika.



Baik mustika maupun jimat isian, yang diutamakan bukanlah sekedar isinya yang bangsa jin, yang utama adalah tuahnya harus bagus, sudah diproses sampai tuahnya bagus (dengan wiridan amalan gaib dan sesaji) dan kegaibannya sempurna. Sesudah kualitas tuahnya bagus, barulah dinilai kekuatan tuahnya. Tapi kelemahannya, kalau sifatnya adalah jimat isian, atau tuahnya asalnya dari kekuatan wiridan amalan gaib, mungkin nantinya tuahnya akan memudar, sehingga harus diwirid lagi amalannya. Jadi sifatnya untung-untungan. Kalau bisa bertuah jangka panjang, ya untunglah kita. Tapi kalau ternyata tuahnya memudar, terpaksa deh harus dicharge lagi (diwirid lagi amalan gaibnya atau datang lagi ke spiritualisnya).



Sebagai ilustrasi untuk tuah pengasihan dan kerejekian dagang : Kalau khodamnya adalah jenis khodam mustika, mungkin pancaran tuahnya hanya 3 - 5 meter saja. Kalau khodamnya bangsa jin yang kekuatannya 10 md, mungkin pancaran tuahnya bisa 5 - 10 meter. Kalau khodamnya bangsa jin yang kekuatannya 40 md atau lebih, mungkin pancaran tuahnya bisa sampai 10 - 40 meter, cocok untuk toko besar, super market, toko di mall atau di pasar, atau toko di deretan toko di pinggir jalan.



Karena itulah kebanyakan tuah penglaris yang bagus dari orang pinter / spiritualis kebanyakan khodamnya adalah dari jenis bangsa jin, bukan khodam yang sejenis khodam mustika.



Sebagai tambahan untuk penjelasan di atas :



Sebenarnya yang dimaksud di atas bukanlah semata-mata bangsa jin-nya, tetapi sebuah mustika yang khodamnya bangsa jin.



Sepengetahuan Penulis, kebanyakan mustika ada 2 jenisnya, yaitu yang khodamnya sejenis khodam mustika dan yang khodamnya bangsa jin. Penjelasannya sbb :



1. Mustika yang khodamnya sejenis khodam mustika. Yang disebut sejenis khodam mustika itu sebenarnya banyak sekali jenisnya, tidak semuanya sama, dan tidak semuanya sejenis, Misalnya, walaupun disebut khodamnya adalah sejenis khodam mustika, tetapi khodam mustika wesi kuning berbeda jenis dengan khodam mustika merah delima, dan berbeda jenis juga dengan khodam keong buntet. Tapi bingung juga untuk menyebutkan nama-nama jenisnya karena sebenarnya ada banyak sekali jenisnya dan jenis-jenis itu hanya ditemukan di dalam mustika, tidak ada di tempat lain dan di masyarakat kita jenis-jenis itu tidak ada namanya. Jadi untuk mudahnya jenis-jenis khodam itu dikelompokkan saja dengan sebutan sejenis khodam mustika.



2. Mustika yang khodamnya sejenis bangsa jin.



Bangsa jin ada dimana-mana. Bisa ada di alam bebas, bisa menjadi khodam batu akik, bisa juga menjadi khodam mustika. Jadi sebuah mustika yang isi gaibnya bangsa jin tidak selalu berarti khodamnya adalah isian, bisa jadi itu adalah khodam asli mustikanya. Kebetulan saja sebutan jin itu ada dalam masyarakat kita, sehingga disebut khodamnya bangsa jin dan jin itu adalah khodam asli mustikanya, bukan isian.



Khodam sejenis khodam mustika, yang kekuatannya tinggi kebanyakan adalah khodam-khodam dari mustika yang tuahnya untuk kekuatan / kekebalan, seperti wesi kuning. merah delima, keong buntet, dsb. Sedangkan khodam sejenis itu di dalam mustika yang tuahnya untuk pengasihan dan kerejekian kebanyakan kekuatan gaibnya rendah, yang kekuatannya tinggi hanya yang khodamnya dari jenis bangsa jin.



Karena itu untuk tuah pengasihan dan kerejekian, mustika yang kekuatan tuahnya bagus dan pancaran tuahnya luas kebanyakan adalah yang khodamnya bangsa jin, bukan yang khodamnya sejenis khodam mustika. Jadi kalau mustika tersebut khodamnya adalah dari jenis bangsa jin biasanya kekuatan tuahnya lebih kuat.



Kelebihan sebuah mustika dibanding benda alam lain adalah pada kualitas tuahnya. Untuk tuah yang sama, walaupun khodamnya sama-sama bangsa jin, tuah sebuah mustika lebih bagus kualitasnya daripada batu akik.



Supaya tuah sebuah batu akik bisa sama kualitasnya dengan mustika, walaupun khodamnya samasama bangsa jin, bendanya harus diproses lagi, diwirid dengan amalan gaib. Sedangkan sebuah mustika tanpa perlu diwirid lagi tuahnya sudah bagus. Hanya satu saja syaratnya, yaitu kondisi kegaibannya harus sempurna.



Khusus untuk tuah kekuatan / kekebalan, biasanya tidak memerlukan khodam dengan kekuatan gaib yang tinggi, karena cakupan energinya hanya diperlukan untuk area yang sempit saja, yaitu hanya sebatas tubuh si manusia pemakainya, seringkali kekuatan gaib setingkat gondoruwo saja sudah cukup untuk menjadi khodam jimat kekuatan dan kekebalan, dan mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa gondoruwo sering menjadi khodam jimat isian dan khodam ilmu kekuatan dan



kekebalan (tapi karena kekuatan khodamnya rendah jimatnya akan luntur keampuhannya oleh daun kelor atau bambu kuning). Karena itu biasanya ilmu kebal isian / asma'an dan jimat kebal akan tidak berdaya ketika berhadapan dengan senjata pusaka atau aji kesaktian yang kekuatan gaibnya tinggi. Yang paling utama diperlukan untuk khodam kekuatan dan kekebalan adalah sifat perwatakan khodam gaibnya yang harus keras dan menonjolkan kekuatan dan kegagahan, bukan semata-mata khodam yang sakti.



Biasanya jimat kebal, ilmu kebal isian dan asma'an (yang bukan ilmu kebatinan) dan susuk kebal, cukup ampuh untuk digunakan menghadapi pukulan tangan kosong, senjata tajam atau senjata api, yang tidak mengandung serangan kekuatan gaib yang tinggi, tetapi tidak berdaya ketika berhadapan dengan senjata pusaka atau ilmu kesaktian yang kekuatan gaibnya tinggi. Karena itu untuk menangkal penyalahgunaan keilmuan kebal itu tidak dilakukan dengan menyerangnya dengan senjata tajam atau dengan kekuatan pukulan yang lebih tinggi, tetapi dengan cara melunturkan / memusnahkan kegaiban ilmunya atau khodam kebalnya yang biasanya kekuatannya tidak tinggi. Banyak jenis ilmu isian yang sengaja diberikan pantangan ilmu untuk bisa digunakan sewaktu-waktu jika penggunanya ingin menghilangkan ilmunya, atau untuk menangkal penyalahgunaan ilmunya.



Berbeda halnya dengan keperluan untuk tuah penjagaan gaib, tuah itu membutuhkan khodam dengan kekuatan gaib yang tinggi, karena fungsinya memang untuk menghadapi mahluk halus lain. Semakin tinggi kekuatan gaibnya dan keras karakternya akan semakin baik khodam itu menjalankan fungsi penjagaan gaib. Tetapi banyak juga benda-benda gaib yang fungsinya untuk penjagaan gaib, tetapi kekuatan gaibnya rendah. Walaupun begitu khodam itu biasanya kesaktiannya masih cukup untuk menghadapi para mahluk halus setingkat dedemit kuntilanak dan gondoruwo atau jin-jin kelas rendah yang biasa mengganggu manusia dewasa dan anak-anak atau untuk menghadapi para mahluk halus yang sok berkuasa dan bersifat mengganggu di sebuah rumah / bangunan / lokasi tertentu.



2. Kestabilan energi si khodam.



Semua sosok halus memancarkan energi tertentu.



Secara alami biasanya benda-benda gaib berupa mustika memancarkan energi tuah yang stabil, sedangkan benda-benda gaib lainnya biasanya tidak selalu stabil pancaran energinya.



Jadi bila kita memiliki sebuah mustika, biasanya kualitas tuahnya bagus dan stabil berfungsi, sehingga yang diperlukan hanyalah sugesti penyatuan mustika itu dengan kita pemiliknya (dan sebaiknya jangan disugestikan lain selain sugesti yang sesuai dengan tuah aslinya, supaya tidak merusak kualitas kestabilan pancaran energinya).



Sedangkan kepemilikan kita atas benda-benda gaib lain seringkali diperlukan sugesti, selain untuk menyatukan benda gaibnya dengan kita, juga sugesti untuk memperkuat kualitas tuahnya dan supaya berfungsi setiap saat.



Seberapa sering kita memberikan sesajinya juga akan berpengaruh terhadap kekuatan "kerja" dan kestabilan "kerja" benda gaibnya.



Kestabilan energi khodam gaib ini berhubungan dengan kestabilan fungsi sebuah jimat / benda gaib. Jika khodamnya memancarkan energi dengan stabil setiap saat, maka kita akan dapat menikmati fungsi tuahnya setiap saat. Tetapi jika pancaran energinya tidak stabil, maka akan ada saat-saat tertentu benda gaib itu tidak berfungsi. Mungkin kita tidak bisa merasakan bila suatu saat benda gaib / jimat kita sedang tidak berfungsi, tetapi kestabilan ini bersifat vital untuk benda gaib / jimat / ilmu untuk keselamatan / kekebalan, jangan sampai dalam situasi berbahaya, ternyata jimat / ilmu kita sedang tidak berfungsi, sehingga kemudian kita menjadi celaka.



Ada benda-benda bertuah kekebalan yang kekuatan tuahnya stabil, sehingga bisa dites oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja. Dengan memiliki benda yang seperti itu kita akan merasa yakin dengan keselamatan kita. Tetapi ada juga benda-benda bertuah kekebalan yang kekuatan tuahnya tidak stabil, sehingga tidak bisa dites setiap saat. Dalam penggunaannya kita harus berhati-hati, jangan sampai dalam situasi berbahaya, ternyata jimat kita sedang tidak berfungsi, sehingga kemudian kita menjadi celaka. Ada banyak jimat kebal yang saat pertama ditarik dari alam gaib atau saat baru selesai diwirid, tuahnya bagus dan bisa dites kebal. Tapi beberapa hari kemudian bendanya sudah tidak lagi bisa dites kebal. Tuah kebalnya tidak stabil. Tidak bisa dites setiap saat.



3. Kondisi Psikologis dan Perwatakan si khodam.



Ada kondisi psikologis dan sifat perwatakan mahluk halus yang menjadikan kekuatan benda gaibnya tidak stabil atau bendanya tidak berfungsi sebagai sebuah jimat / benda gaib.



Contohnya keris-keris ber-luk 5 atau keris-keris keningratan lainnya, biasanya hanya akan diam saja, pasif, tidak memberikan tuahnya dan tidak menunjukkan penyatuannya dengan pemiliknya jika si pemilik keris bukan keturunan ningrat dan tidak menghargai keningratan. Kondisi psikologis keriskeris tersebut menjadikannya keris-keris khusus yang tidak semua orang cocok memilikinya dan tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat dari keris-keris itu.



Atau ada sosok gaib di dalam cincin batu akik yang tidak memberikan tuah apa-apa karena dia hanya numpang tinggal saja disitu. Mahluk halus bisa tinggal dimana saja, bisa di batu, di kayu, di pohon, di rumah kita, dsb. Mungkin kebetulan saja batu akik kita berpenghuni sesosok mahluk halus, dan beruntunglah kita kalau mahluk halus tersebut memancarkan aura energi yang menjadi tuah bagi kita. Tetapi kalau tidak bertuah, berarti mahluk halus itu memang hanya tinggal saja disitu menjadi penghuni batunya. Selain tidak memberikan tuah apa-apa, suatu saat juga dapat mencelakakan kita jika kita melakukan suatu kesalahan kepada mereka, walaupun tidak disengaja.



Dalam contoh-contoh di atas, sesakti apapun sosok halusnya, tidak semuanya sempurna bermanfaat bagi kita, malahan suatu saat bisa menjadi petaka untuk kita.



Sebuah mustika wesi kuning yang sempurna sebagai jimat kekebalan, biasanya berisi khodam yang sifat wataknya menonjolkan kekuatan dan kegagahan dan siap setiap saat untuk berkelahi, sehingga kekuatan pancaran energinya stabil, sehingga bisa berfungsi kapan saja dan dimana saja. Tetapi karena watak khodamnya menonjolkan kegagahan, maka suatu saat mustika itu dapat mengalami masalah, yaitu khodamnya hilang atau menjadi tidak berfungsi di tempat-tempat yang penguasa gaibnya lebih sakti dari khodam wesi kuning itu.



Batu mustika merah delima berisi sosok gaib yang istimewa, yaitu sosok gaibnya berkarakter seperti seorang resi yang mandito, artinya sosok gaibnya berwatak baik, tidak meminta sesaji dan juga tidak mau diberi sesaji. Tetapi batu mustika ini juga mempunyai tuntutan, yaitu bersifat pemilih dalam memilih orang pemiliknya, tidak suka dipertontonkan atau dipamerkan kepada orang lain, dan batunya dapat pergi menghilang atau luntur kegaibannya bila pemiliknya atau ada perbuatan si pemilik yang dia tidak berkenan, sehingga si pemilik mustika harus berhati-hati jangan sampai melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan mustikanya hilang atau tidak berfungsi.



Sifat perwatakan mahluk gaib sebagian sudah tertulis dalam tulisan Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus.



Dalam hubungannya dengan khodam dan tuah, ada sosok-sosok tertentu yang cocok untuk tuah tertentu dan mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan lainnya.



Misalnya sosok hitam berbulu tinggi besar, sosok seperti gondoruwo, dan sosok seperti raksasa buto, biasanya mau memberikan segala macam jenis tuah dan mau melakukan apa saja selama sesajinya sesuai. Tetapi karena aslinya mereka di alamnya suka berkelahi, sok kuat dan sok berkuasa, seringkali sosok-sosok seperti itu lebih cocok untuk khodam kekuatan.



Ada juga sosok-sosok tinggi besar, tubuh dan wajahnya seperti manusia, berbadan kekar dan bertelanjang dada, kulitnya coklat gelap atau kemerahan, kepalanya botak, biasanya perwatakannya seperti manusia, yaitu berintelijensi tinggi, dan biasanya berwatak keras, menonjolkan kekuatan dan kegagahan, cocok untuk menjadi khodam kekuatan dan kekebalan. Jika menjadi khodam benda gaib, biasanya sosok ini akan tetap berdiam di dalam benda gaibnya, tidak keluar mendampingi manusia pemiliknya. Jika menjadi khodam seseorang, biasanya sosok ini akan masuk bersemayam di dalam badan si manusia menjadi khodam kekuatan / kesaktian, tidak keluar mendampingi si manusia.



Sosok macan, berarti watak dan perilakunya seperti macan, galak, mudah marah, setia, tetapi mudah berteman.



Ada juga sosok seperti manusia tinggi besar. Jenis-jenis ini lebih cocok untuk khodam kekuasaan, kewibawaan dan penjagaan gaib.



Kuntilanak dan bangsa jin yang sosoknya seperti kuntilanak, yaitu seperti manusia perempuan berambut panjang dan berpakaian putih panjang sampai ke tanah, berarti watak dan perilakunya seperti manusia, tetapi sikap berpikirnya sederhana. Sosok kuntilanak dan bangsa jin yang mirip kuntilanak itu, yang kesaktiannya rendah, biasanya bagus sekali untuk khodam pengasihan, kerejekian dan pelet. Tetapi bangsa jin mirip kuntilanak itu yang kesaktiannya tinggi lebih cocok untuk khodam kerejekian dan penjagaan gaib.



Sosok ular naga, berarti watak dan perilakunya seperti naga, berwibawa dan berkuasa, setia. Sosok ini bagus sekali untuk khodam kekuasaan dan penjagaan gaib, dan biasanya tidak memberatkan kerejekian.



Sosok-sosok seperti manusia dan raksasa seperti disebutkan di atas biasanya dapat disugestikan untuk meningkatkan kualitas tuahnya dan meningkatkan kestabilan energinya, tergantung kemampuan si manusia untuk mengsugesti mereka, dan juga selama sesajinya sesuai. Tetapi sosoksosok seperti hewan (macan, naga, ular, burung, dsb) biasanya sulit disugestikan untuk meningkatkan kualitas tuahnya atau untuk meningkatkan kestabilan energinya, biasanya kondisi tuahnya sesuai dengan kondisi aslinya mereka.



Selain itu ada banyak sosok gaib yang wujudnya seperti manusia. Tingginya sama seperti manusia. Berpakaian dan berpenampilan seperti manusia, misalnya sosoknya seperti ibu-ibu jawa yang memakai kain kemben, atau bapak-bapak berjubah, sosok berpakaian prajurit atau seperti seorang ksatria / pendekar, berbaju hitam seperti baju pencak silat, atau berpenampilan seperti anggota kerajaan. Mereka berpikir dan berbicara seperti manusia. Kesaktian mereka relatif, ada yang tinggi, ada yang rendah. Sosok-sosok seperti manusia ini menggambarkan kepribadian yang seperti manusia, dapat berpikir dan bertindak seperti manusia. Jenis-jenis gaib seperti inilah yang sering dijadikan tempat untuk bertanya, meminta ilmu, meminta petunjuk, wangsit, dsb.



Sosok-sosok halus seperti manusia di atas, jika mengikut kepada manusia, biasanya berperan sebagai khodam pendamping, atau walaupun aslinya mereka adalah khodam benda-benda gaib, biasanya dalam menjalankan fungsi tuahnya, mereka akan keluar dari benda gaibnya dan mendampingi si manusia, berperilaku sebagai khodam pendamping, dan dari posisinya masing-masing mereka memancarkan suatu aura energi / tuah tertentu, selain itu biasanya mereka juga aktif memberikan ide dan ilham, atau rasa dan firasat.



Jika sosoknya seperti seorang ksatria (laki-laki atau perempuan), biasanya melambangkan pribadi yang energik, bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya.



Jika sosoknya seperti anak-anak, biasanya melambangkan pribadi yang penurut dan energik, biasanya bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya dan akan menuruti semua perintah si manusia, tetapi tidak semua bisa untuk diajak bertukar pikiran karena kesederhanaan berpikirnya yang seperti anak-anak.



Jika sosoknya seperti seorang bapak-bapak berjubah atau seperti ibu-ibu jawa, biasanya melambangkan pribadi yang seperti orang tua, lebih bijaksana, bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya, bisa memberikan keteduhan hati dan pengayoman moral, dan akan aktif memberikan ide dan ilham untuk kebaikan kehidupan si manusia dan akan memberikan peringatan berupa rasa dan firasat bila si manusia akan mengalami suatu masalah / musibah.



Sosok-sosok seperti manusia di atas ada yang mau disugestikan untuk meningkatkan kualitas tuahnya dan meningkatkan kestabilan energinya, tergantung kemampuan si manusia untuk mengsugesti mereka, dan juga selama sesajinya sesuai, tetapi ada juga yang tidak mau disugestikan, karena mempunyai kebijaksanaan sendiri tentang tuah yang baik bagi seseorang.



Kesimpulan



Tulisan dalam halaman ini dan halaman sebelumnya (Kualitas Tuah dan Khodam) telah menguraikan pokok-pokok pengertian tentang tuah dan pokok-pokok acuan untuk meningkatkan kualitas / kekuatannya, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar tuah dan khodam : Jika kita memiliki sebuah benda berkhodam atau memiliki khodam ilmu / pendamping : - Apa hubungannya tuah gaib dengan kesaktian khodamnya ? - Kalau khodamnya kuat, apakah tuahnya juga pasti bagus dan kuat ? - Apakah semakin kuat khodamnya semakin bagus juga tuahnya ? - Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ? - Manakah yang lebih penting : tuahnya ataukah kekuatan khodamnya ?



Masing-masing tuah mempunyai karakteristik sendiri-sendiri yang tidak sama dengan tuah yang lain. Sebagian besar pengertian tuah (bentuk tuah yang umum) adalah dalam bentuk pancaran energi gaib sesosok khodam yang berguna di dunia manusia dan bisa dengan sengaja dimanfaatkan oleh manusia. Jenis-jenis tuah ini akan bagus kualitasnya jika sejalan dengan karakter asli sosok khodamnya.



Sebagian tuah yang lain berbentuk perbuatan khusus si khodam sesuai perintah si manusia, misalnya tuah untuk pembersihan gaib, pengobatan gaib, penarikan benda gaib, pelet, dsb. Untuk tuah jenis ini, yang paling menentukan keampuhannya adalah kemampuan si manusia mengsugestikan khodamnya, kemampuan si khodam untuk melakukan perbuatan khusus itu, tingkat kekuatan gaib khodamnya, dan kemauan si khodam untuk melaksanakannya (psikologisnya).



Dalam berbagai pertanyaan yang terkait dengan benda-benda gaib dan khodam bertuah, kualitas / kekuatan tuahnya dan keampuhan khodamnya, ada banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu masalah jenis tuah dan kualitas tuahnya, dan masalah kekuatan tuah dan kekuatan khodamnya.



Jenis tuah dan kualitas tuah sangat ditentukan oleh jenis karakter sosok gaibnya. Ada jenis-jenis karakter mahluk halus yang sesuai untuk tuah-tuah tertentu dan ada yang tidak sesuai untuk tuahtuah tertentu. Kualitas tuah lebih banyak ditentukan oleh karakter sosok gaibnya, bukan oleh tingkat kekuatan / kesaktian mahluk gaibnya.



Kekuatan tuah sangat ditentukan oleh kekuatan / kesaktian khodamnya, kestabilan energi si khodam dan kondisi psikologis dan perwatakan si khodam. Semakin tinggi kekuatan gaib sesosok khodam, biasanya kekuatan tuahnya juga lebih baik, pancaran tuahnya lebih jauh dan semakin tinggi kadar pengaruhnya, dan menyimpan potensi yang lebih untuk ditingkatkan kadar kualitas tuahnya. Tetapi harus juga diperhatikan masalah kestabilan energi dan kondisi psikologis si khodam.



Ada jenis-jenis khodam gaib yang kualitas dan kekuatan tuahnya bisa ditingkatkan (dengan sugesti amalan gaib dan sesaji), tetapi ada juga yang tidak dapat diubah.



Jika kita menginginkan benda-benda gaib atau khodam dengan tuah tertentu yang kuat dan ampuh, maka selain mencari benda-benda dengan tuah tertentu, kita juga harus bisa mengsugestikannya supaya tuahnya maksimal dan berfungsi setiap saat (dengan amalan gaib dan sesaji).



Mengenai pertanyaan : - Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : khodam yang kuat ataukah khodam yang bertuah ? - Manakah yang lebih penting : tuahnya ataukah kekuatan khodamnya ?



Sebagai patokan untuk menilai sebuah benda gaib bertuah : - Untuk benda gaib yang tuahnya untuk penjagaan gaib / pembersihan gaib, yang paling dipentingkan adalah kekuatan gaibnya. Kekuatan 40 md terlalu rendah. - Untuk benda gaib yang tuahnya untuk fungsi lain, misalnya bertuah untuk kekuatan, kekebalan, pengasihan, kepangkatan, kerejekian, dsb, kekuatan 40 md itu tidak masalah. Yang paling dipentingkan adalah tuahnya, tuahnya harus terasa. Kalau tuahnya tidak terasa maka benda itu tidak banyak berguna.



Jika kita berbicara tentang tuah dan kita menginginkan suatu tuah, tentunya yang harus diutamakan adalah tuahnya, yang didapat dari khodam / benda yang bertuah.



Setinggi-tingginya kesaktian mahluk halus tidak semuanya memberikan tuah untuk kita (keberadaan mereka tidak semuanya memberikan manfaat untuk kita).



Jika kita menginginkan suatu tuah maka kita harus mencari benda-benda atau khodam yang bertuah dan tuahnya sesuai dengan yang kita inginkan, sehingga bermanfaat untuk kita. Sesudah itu barulah kita memperbandingkan satu dengan lainnya untuk memilih mana yang paling baik kualitas tuahnya, kekuatan tuahnya, dan kekuatan khodamnya. Selain itu kita juga harus menyingkirkan / memindahtangankan khodam / benda-benda yang tidak bertuah, apalagi yang memberikan pengaruh negatif bagi kita, misalnya benda-benda dan khodam yang berenergi negatif dan yang memberatkan kerejekian, sehingga semua yang kita miliki hanyalah yang bermanfaat bagi kita, sempurna menjadi tuah bagi kita.



Contohnya keris-keris ber-luk 5 atau keris-keris keningratan lainnya, biasanya hanya akan diam saja, pasif, tidak memberikan tuahnya dan tidak menunjukkan penyatuannya kepada kita pemiliknya jika kita bukan keturunan ningrat dan tidak menghargai keningratan. Kondisi psikologis keris-keris tersebut menjadikannya keris-keris khusus yang kita tidak cocok memilikinya dan kita tidak bisa mendapatkan manfaat dari keris-keris itu. Jika demikian maka jangan kita memiliki keris-keris itu karena tidak ada manfaatnya yang diberikan kepada kita.



Ada juga sosok gaib di dalam cincin batu akik yang tidak memberikan tuah apa-apa karena dia hanya numpang tinggal saja disitu. Selain tidak memberikan tuah apa-apa, suatu saat juga dapat mencelakakan kita jika kita melakukan suatu kesalahan kepadanya, walaupun tidak disengaja. Atau cincin batu akik kita berisi sesosok mahluk halus yang energinya panas dan mengganggu kesehatan kita, atau menimbulkan suasana panas yang mengganggu hubungan sosial / pergaulan dan rumah tangga. Walaupun kita mengharapkan benda itu bertuah, tetapi ada efek samping lain dari keberadaannya yang membebani kita.



Dengan demikian jika kita mengharapkan suatu tuah, maka seharusnya yang kita miliki adalah benda-benda yang benar-benar bertuah bagi kita. Dalam contoh-contoh di atas, sesakti apapun sosok halusnya, tidak semuanya sempurna bermanfaat menjadi tuah bagi kita, malahan bisa menjadi petaka untuk kita.



Tetapi jika kita menginginkan khodam yang kuat, maka kita harus mencari khodam atau bendabenda yang khodamnya kuat, tuahnya nomor dua, tetapi jangan sampai khodamnya bersifat negatif bagi kita. Khodam yang kuat, yang kesaktiannya tinggi dan mau memberi manfaat untuk kita, lebih diutamakan untuk tuah penjagaan gaib dan pembersihan gaib. Akan berguna sekali jika kita mampu mengsugestikannya untuk keperluan itu. Tetapi jika khodamnya tidak mau memberikan tuahnya kepada kita, maka sesakti apapun dirinya, keberadaannya tidak akan bermanfaat untuk kita.



Selain yang sudah diuraikan di atas, ada lagi faktor yang menentukan kadar kualitas tuah, yaitu tentang posisi keberadaan khodamnya. Ada benda-benda gaib yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya, ada juga yang khodamnya sudah keluar dari bendanya menjadi khodam pendamping manusia si pemilik bendanya.



Pertanyaannya : - Manakah yang lebih baik untuk dimiliki : benda gaib yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya ataukah yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping ? - Manakah yang lebih penting : tuahnya ataukah khodam pendamping ?



Yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya : Kebaikannya, tuahnya lebih stabil, tidak mudah berubah. Tuahnya lebih terasa keampuhannya.



Kelemahannya, kita harus selalu membawa bendanya untuk bisa mendapatkan tuahnya.



Yang khodamnya sudah keluar menjadi khodam pendamping : Kebaikannya, bendanya tidak harus dibawa-bawa, karena khodamnya sudah mendampingi. Khodamnya bisa memberikan banyak fungsi (multi fungsi) karena sudah mengikuti jalan kehidupan si manusia pemilik bendanya. Kelemahannya, kadar tuahnya lebih mudah berubah, karena khodamnya mengikuti jalan kehidupan manusianya. Apalagi kalau manusianya banyak berhubungan dengan gaib-gaib negatif, maka khodam-khodam pendamping itu yang aslinya bertuah kewibawaan, kesepuhan, pengasihan, kerejekian, dsb, kemudian menjadi berorientasi pada pertahanan terhadap gangguan dari gaib lain, cenderung menjadi khodam penjagaan gaib supaya si manusia tidak diganggu oleh gaib lain. Karena itulah seringkali tuah aslinya menjadi kurang terasa keampuhannya, karena khodamnya tidak lagi bertuah khusus, tetapi cenderung bertindak sebagai khodam multi fungsi, mengikuti jalan kehidupan dan permasalahan si manusia.



Karena khodamnya sudah menjadi khodam pendamping, maka cara kerja mereka tidak lagi persis sama dengan yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya. Dalam pendampingannya itu mereka tetap memancarkan tuahnya, hanya saja seringkali kadar tuahnya bisa berubah-ubah mengikuti kondisi psikologis mereka selama mengikuti jalan kehidupan manusia. Tetapi secara umum, sebagai khodam pendamping mereka akan lebih banyak berinisiatif berinteraksi batin dengan manusia, tetapi efektivitasnya tergantung apakah si manusia "memperhatikan" interaksi mereka itu.



Untuk yang khodamnya sudah mendampingi dan mengikuti jalan kehidupan manusianya, maka si manusianya perlu rajin berinteraksi (batin) dengan khodamnya itu supaya khodamnya tetap memberikan tuahnya sesuai keinginannya, sama seperti mengkoordinasikan teman sekerja supaya kerjanya lebih terarah, bisa dengan cara sambat, bisa juga dengan mewiridkan amalan gaib. Tuah mereka bergantung pada seberapa baik kita mengarahkan kerja mereka. Kalau perlu kita bacakan amalan gaib kepada masing-masing mereka supaya tuahnya bagus.



Jika kita berbicara tentang tuah dan kita menginginkan suatu tuah, tentunya yang harus diutamakan adalah tuahnya, terutama didapat dari benda bertuah yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya.



Jika kita ingin memiliki khodam pendamping, itu bisa didapatkan dari benda-benda bertuah yang khodamnya keluar menjadi khodam pendamping, bukan benda-benda yang khodamnya tetap berdiam di dalam bendanya.



Tetapi kalau kita ingin memiliki khodam pendamping, sebenarnya tidak perlu kita memiliki sebuah benda bertuah. Yang harus kita lakukan adalah langsung mencari mahluk halus yang mau menjadi khodam pendamping kita.



Ada juga pertanyaan yang umum tentang benda-benda gaib, yaitu bagaimana caranya meningkatkan powernya. Kalau maksudnya meningkatkan kekuatan gaib khodamnya, kelihatannya tidak bisa. Itu hanya bisa dilakukan dengan memberikan kepada khodamnya energi yang lebih kuat daripada kekuatan khodamnya. Kalau maksudnya meningkatkan "kegalakan" nya, sehingga tuahnya lebih kuat terasa, bisa dilakukan dengan mewiridkan amalan gaib yang kadarnya lebih tinggi dan memberikan sesaji yang lebih kuat, seperti menyan jawa, menyan arab, minyak misik putih, minyak madat arab.



Seperti sudah dituliskan dalam tulisan berjudul : Kesaktian Mustika, kebanyakan mustika mempunyai kualitas tuah yang bagus yang lebih daripada tuah alami dari batu akik berkhodam. Tetapi umumnya tuah mustika itu hanya cukup untuk si manusia sendiri, untuk dipakai / dikantongi. Misalnya sebuah mustika yang tuahnya bagus untuk kerejekian dagang. Biasanya tuah mustika itu bagus untuk si manusia, untuk dipakai / dibawa berdagang supaya jualan / dagangannya laris. Dengan demikian cara penggunaannya adalah dengan cara dipakai / dikantongi dan orangnya aktif turun tangan berdagang.



Tetapi mustika itu (mustika yang sama) biasanya tuahnya tidak cukup bagus jika bendanya ditinggal / diletakkan di toko sebagai alat penglaris. Sebenarnya bukannya tuahnya tidak cukup bagus, yang benar adalah tuahnya tidak cukup kuat jika bendanya ditinggal di toko (apalagi kalau tokonya besar) dan orangnya tidak ikut berjualan (tokonya hanya diserahkan kepada pelayan toko). Mustika itu cukup bagus tuahnya jika dipakai berdagang oleh si manusia, tetapi hasilnya tidak cukup bagus jika bendanya ditinggal di toko, apalagi kalau kegaiban mustikanya sudah menyatu dengan orang pemiliknya.



Untuk tujuan penglaris toko dengan cara bendanya diletakkan / ditinggal di toko, lebih baik menggunakan jimat isian yang sosok gaibnya adalah bangsa jin golongan putih. Umumnya bangsa jin yang menjadi khodam jimat isian, apalagi yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa, kekuatan gaibnya lebih tinggi daripada kekuatan gaib sebuah mustika, sehingga cukup bagus jika dijadikan penglaris toko.



Tinggal kemampuan si manusianya saja (atau penjual bendanya) untuk mengsugesti khodam benda gaibnya (dengan amalan gaib) supaya kualitas tuahnya bagus sebagai penglaris toko.



-------------------------