Khutbah Idul Adha 1439 H [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Khutbah Idul Adha 1439H/2018: ESSENSI PERINTAH BERKURBAN DALAM ISLAM Oleh : H.M. Alfajri Zabidi, S.Pd. MM, M.Pd.I (Ka. Kanwil Kemenag Prov. Sumsel)



ِ ‫ ( ُ َ ْن َ ْ َنب ْ ًِْي َو مْ َح ْمدُ ِ ّ ِلِل َن ِث ْ ًْي َو ُس ْب َح َان‬9x ( ْ َ ‫َ ُ َأ ْن‬ ‫هللا بُ ْك َر ًة َو ٔ ِص ْي ًال‬ . ُ‫هللا َ ْن َ ْ َو ِ ْ َ ْمد‬ ُ , ْ َ ‫هللا َ ْن‬ ُ ‫هللا َو‬ ُ ‫َ ِ َ َ ِ َّال‬ ‫ َو َأ ْشهَدُ َأ ْن َ َ َّال‬،‫ مْ ُم ْب ِدئِ مْ ُم ِع ْي ِد َّال َِّل ْي َم َّالن عَلَ ْينَا ِبِ َ َذ مْ ِع ْي ِد‬.d َ ِ ِ ُ‫مْ َح ْمد‬ ِ ِ ُ ِ ‫ َمْ َم‬،ُ َ ‫َشيْ َم‬ ً‫ و َأ ْشهَدُ َأ َّالن َس ّيِدَ َنَ ُم َح َّالمد‬،‫ِل مْ َح ُّق ْمـ ُمب ْ ُِْي‬ ِ َ َ ‫هللا َو ْحدَ ُه‬ ُ ‫ نلَّاله َّالُم‬،‫هللا تَ َع َاَل َر ْ َْح ًة ِنلْ َعامَ ِم ْ َْي‬ ُ ‫رس ْو ُ ُ َو َص ِفي ُّ ُه َو َح ِب ْي ُب ُه َم ْن َأ ْر َس َ َُل‬ ُ ‫َع ْبدُ ُه َو‬ ‫سان ََل‬ ٍ ‫ و َم ْن تَ ِب َعه ُْم إب ْح‬،‫َص ِ ّل َو َس ِ ّ ّْل عَ ََل َس ِ ّي ِدَنَ ُم َح َّالم ٍد َوعَ ََل ٓ ِ ِ و َأ ْْصا ِب ِه‬ ِ ِ .‫ي َ ْو ِ ّ ِا ِن‬ ِ ‫هللا ِعبا َد‬ ِ ‫ِس ِب َت ْل َوى‬ ِ ‫ِع َبا َد‬ ‫هللا َح َّالق‬ َ ‫ فَات َّال ُلو‬،‫هللا‬ ْ ِ ‫ فَا ِ ّ ِْن ُ ْو ِص ْي ُ ُْك َوه َ ْف‬،‫هللا‬ : ‫ كا َل تَ ِ َع َاَل‬،‫تَ ْل َو ُه‬ ‫[ َ َأ ُّ َا َّال َِّل َن ٓ َم ُو ت َّال ُلو َّال َلِل َو ُنوه ُو َم َ َّالملا ِد ِك َْي] فَانَّال ُ ُْك ِ ِْف ي َ ْو ٍ َ َِت ُّي ْو َن ِف ْي ِه‬ .ِ ْ ِ ‫اا ِ ِ ِْف َا َذ مْ َي ْو ِ مْ َع‬ ِ ِ َ ‫ُس نَّال َة َس ِ ّي ِدَنَ ِ ْب َر ِا ْ َ ِب َما ُ ِريْ ُل ْو َن ِم ْن ِد َما ِا ْ َأا‬ Allahu Akbar 3x Hadirin dan hadirat, kaum Muslimin dan muslimat Yang Dimuliakan Allah SWT. Pada hari ini tanggal 10 Dzulhijjah (1439 H) kita berkumpul kembali, duduk bersimpuh di atas hamparan sajadah, di dinaungi langit membentang 1



luas. Baru saja di tempat ini kita bersama-sama menggemakan pujian ”Keagungan” kepada Allah, sehingga bumi dan langit di sekitar kita gemuruh syahdu dengan suara takbir, tahlil dan tahmid. Setelah itu, kita serentak sujud, meratakan dahi di atas sajadah atau bumi yang dingin, sembari berdoa memuji Allah Rabbul Izzah. Denyut jantung menyentuh qalbu yang fitrah, membuat kita larut semakin tak berdaya, terasa berlinang air mata kegembiraan dan keharuan. Kita bergembira karena hari ini adalah hari kemenangan, dan kebahagiaan, rasa haru karena kita kembali merenungkan perjuangan dan pengorbanan yang selalu seiring dengan kehidupan manusia. Berbahagialah kaum muslimin dan muslimat hamba Allah yang mengikuti sunnah Rasulullah SAW dengan berpuasa Arafah dan Shalat Idul adha yang sekaligus menghidupkan sunnah Nabiyullah Ibrahim as berupa Ibadah Haji dan penyembelihan Qurban, Kita Ummat Islam di Indonesia, sejak tanggal 09 Dzuhijjah kemarin, telah menyambut Idul Qurban ini dengan berpuasa yaumul Arafah, bahkan sejak terbitnya fajar dinihari ini tanggal 10 Dzulhijjah kita masih menahan dahaga dan lapar hingga usai shalat Idul Adha nanti.



Allahu Akbar 3x Kaum Muslimin majelis Idul Adhha Yang Berbahagia Penyembelihan hewan qurban ba’da shalat Ied tanggal 10 Dzulhijjah ini dan tiga hari tasyrik (tanggal 11,12, dan 13) kemudian adalah merupakan 2



Sunnah Muakkad bagi orang-orang yang mampu secara materi, bahkan



hawa nafsu, kita dapat membebaskan diri dari berbagai sifat dan perilaku



sebagian ulama ada yang menyebutkannya berhukum wajib. Rasulullah



buruk hewani seperti egoisme, susah diatur, tidak disiplin, tamak dan



SAW bersabda :



semacamnya. Kemudian dengan menguasai hawa nafsu kita dapat dengan



َ‫َم ْن َ َن َ ُ َس َع ٌة َوم َ ْم ي ُ َ ّ ِ فَ َال ي َ ْل َ برَ َّالن ُم َل َّالالَن‬



Barang siapa yang mampu menyembelih qurban, lalu mereka enggan tidak menyembelih qurban, maka janganlah mereka mendekati tempatshalat kami, (H.RIbnu Majah dari Abu Hurairah r.a). Demikian pula Firman Allah:



‫َنَّال َأ ْع َ ْينَااَ ْم َك ْو ََر فَ َل ِ ّل ِم َرب ّ َِم َو ْ َا ْر‬



Sesungguhnya Kami telah banyak memberi nikmat kepadamu, dirikanlah shalat dan berkorbanlah.



ِ maka



Allahu Akbar 3x Kaum Muslimin jamaah shalat Idul Adha Yang berbahagia



mudah menghiasi hidup ini dengan perilaku manusia terhormat, manusia terpuji, untuk menjadi insan kamil yang dimuliakan Allah SWT. Perjuangan menjadi insan kamil itu menurut Rasulullah SAW adalah perjuangan yang maha berat dalam kehidupan kita. Rasul menyebutnya sebagai jihad akbar (jihad yang berat) Tetapi bagaimanapun juga perjuangan melawan hawa nafsu harus kita upayakan secara terus-menerus selama hidup di dunia ini. Maka satu cara untuk melawan hawa nafsu adalah dengan cara berkurban. Mengapa orang mau berkurban? Padahal ada orang mampu berkurban tapi (hatinya) tidak mau, Ada juga orang mau berkurban tapi merasa belum



Ibadah kurban disyariatkan oleh Allah SWT tidak hanya sekadar bermaksud untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sesama umat manusia di sekitar kita, tetapi lebih dari itu, mengandung hikmah yang besar dan makna yang paling hakiki, dalam hidup dan kehidupan kita sebagai manusia. Salah satu hikmahnya ialah bahwa kita mengurbankan hewan berarti kita sadar perlunya menundukkan nafsu-nafsu hewani yang ada dalam diri kita masing-masing.



mampu. Allahu Akbar 3x Ma’asyirol muslimin wal muslimat Orang yang mengejar cita-cita yang luhur demi keberhasilan perjuangannya itu, biasanya tidak ragu mengejarnya dengan segala carameskipun harus mengorbankan sesuatu yang besar dari dalam dirinya baik harta maupun jiwa. Kesediaan mereka mengorbankan jiwa dalam



Nafsu hewani adalah nafsu yang cenderung mengarah perilaku negative karena tidak terkontrol oleh akal fikiran. Manakala akal manusia tidak mampu mengontrol hawa nafsunya maka sama halnya berperilaku seperti hewan, bahkan lebih rendah dari itu. Maka itu dengan menguasai 3



perjuangan itu, adalah semata-mata didorong oleh keyakinan bahwa tujuan hidup hanya bisa dicapai jika disertai dengan pengorbanan. FirmanAllah:



‫َّالن َّال َلِل ْش َ َ ى ِم َن مْ ُم ْ ِم ِ َْي َأهْ ُف َسهُ ْم َو َأ ْم َو مَهُ ْم ِب َأ َّالن مَهُ ُم مْ َ نَّال َة‬ ِ 4



“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mu`min jiwa dan harta mereka, dengan memberikan suwarga untuk mereka; (Al-Tawbah: 111).



(al-Wahhab, ar-Rozzaq) Sang maha Pemberi apakah lebih kita cintai dari



Sekarang, saatnya kita merenung dan bertanya pada diri kita masing-



harta yang berlimpah, pangkat, jabatan yang tinggi, keluarga dan anak-anak



masing, sudah sampai mana kita memberi sesuatu yang yang terbaik demi



yang membanggakan dan berbagai macam kenikmatan hidup lainnya lebih



kepentingan umat dan bangsa kita.Memang, pengorbanan tidak selalu



utama dari sekedar berkurban seekor kambing atau sapi. Bayangkan,



identik dengan pengorbanan jiwa. Pengorbanan bisa berwujud pengorbanan



berkurban tentu akan begitu berat dirasakan bagi orang yang tidak tahu



harta, tenaga, pikiran, dan waktu.



bersyukur kepada Allah SWT. Orang yang kufur nikmat menganggap bahwa



pada kenikmatan dunia yang kita miliki. Apakah pemberian Allah berupa



 Pernahkan kita mengorbankan harta benda untuk membantu saudara-



apabila dia berkurban maka akan mengurangi jumlah hartanya. Namun tidak



saudara kita yang mengalami penderitaan karena konflik, bencana



bagi orang yang beriman dan bertaqwa bagi mereka justru berkurban adalah



alam, wabah penyakit, kemiskinan dan semacamnya?



ibadah yang ditunggu-tunggu dalam momen Idul Adha. Mengapa demikian,



 Pernahkah kita mengorbankan tenaga atau pikiran kita secara



karena ibadah kurban akan mengantarkannya menjadi seseorang yang bisa



sungguh-sungguh untuk kemaslahatan kita juga secara bersama-



merasakan manisnya iman dalam hidupnya, dan sesungguhnya harta yang



sama?



dikurbankan tidak akan hilang begitu saja bahkan nantinya akan berbuah



 Pernahkah kita mengorbankan waktu untuk melayani dengan baik tetangga, tamu-tamu dan handai tolan kita? Jawabannya terletak pada diri kita masing-masing. Berkurban dengan pengurbanan harta berupa kambing, sapi atau unta adalah tonggak awal untuk mampu memperluasnya kepada kebaikan-kebaikan yang lebih luas baik dalam hubungan hablum minallah dan hablum minannas. Allahu Akbar 3x Hadirin kaum muslimin muslimat rahimakumullah Sejatinya ibadah kurban adalah ujian diri untuk menampakkan, membuktikan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dia Allah 5



manis dalam kehidupan mereka di dunia maupun akhirat kelak. Sabda Rasulullah SAW.



ُ ُ ‫ َم ْن َ َن نلَّاله َُو َر ُسو‬:‫ثَ َال ٌث َم ْن ُن َّالن ِفي ِه َو َجدَ ب ِ ِا َّالن َح َال َو َة يْ َم ِان‬ ‫ َو َأ ْن َ ْك َر َه َأ ْن‬،‫ َو َأ ْن ُ ُِي َّالب مْ َم ْر َا ِ َ ُ ُِي ُّب ُه َّال ِ َّال ِلِل‬،‫َأ َح َّالب م َ ْي ِه ِم َّالما ِس َو ُ َُها‬ ِ ِ ْ َ ْ ُ ِ َ َ َ ْ ْ َ َ .‫ي َ ُعو َد ِِف مكف ِر ب َ ْعدَ َأ ْن َأهْلذ ُه َّال ُلِل م ْ ُه َك َر ُه َأ ْن يُلذ ِِف منَّال ِار‬



)‫(رو ه مبخاري ومسّل‬



“Tiga perkara jika kalian memilikinya, maka akan didapati manisnya iman. Pertama, orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya. Kedua,Mencintai seseorang semata-mata karena Allah swt. Ketiga, tidak senang kembali kapada kekufuran setelah diselamatkan oleh 6



Allah swt, sebagaimana ketidak-senangannya dilempar ke dalam api neraka.” (HR Bukhari dan Muslim) Maka sudah selayaknya jika kurban tidak dimaknai sebatas "pesta daging" yang diadakan setahun sekali. Hari Raya Idul Adha bukanlah hari di mana masyarakat kecil bangsa ini berdesak-desakan, berpanas-panasan, dan berdiri berjam-jam dalam antrean panjang demi sekantong daging segar. Ada keutamaan ibadah yang terlupa di sana. Tentang arti sebuah pengorbanan akan cinta yang dimiliki seorang Nabi. Tentang cinta Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT yang jauh lebih besar dibanding cinta-cinta yang lain. Ibadah kurban bukan pula sebuah ibadah sakral yang berkaitan dengan sebuah persembahan semata tetapi bukti perwujudan ketakwaan dan cinta seseorang kepada Penciptanya yang juga direalisasikan lewat ibadah sosial.Hal ini ditegaskan dalam Alquran. Allah berfirman:



)٣٧ ‫(سورة ج‬.‫م َ ْن يَنَا َل َّال َلِل مُ ُحو ُمهَا َو َ ِد َما ُااَا َومَ ِكن يَنَا ُ ُ متَّال ْل َو ٰىى ِم ُ ُْك‬ Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Allahu Akbar 3x Kaum Muslilmi Muslimat Yang Berbahagia Bahwa ibadah kurban itu mengandung makna solidaritas terhadap sesama manusia. Daging hewan kurban dibagi-bagikan kepada fakir miskin adalah berarti, bahwa seorang Muslim hendaknya memperhatikan kehidupan orang-orang di sekitarnya, terutama mereka yang lemah ekonominya, atau



Dengan kata lain, ibadah kurban itu mendidik setiap Muslim, untuk mengikis nafsu egois yang ada dalam dirinya, dan sebaliknya memupuk rasa kesetiakawanan antara sesama manusia. Sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur’an



‫ث ْو َن عَ ََل َأهْ ُف ِسهِ ْم َوم َ ْو َ َن ِ ِب ِْه خ ََل َاص ٌة َو َم ْن يُ َوق ُ َّال‬ ‫ُش ه َ ْف ِس ِه فَ ُومَ ِئ َم‬ ‫َويُ ْ ِ ُر‬ )9:‫ُ ُِه مْ ُم ْف ِل ُح ْو َن ( رش‬



“Dan mereka mengutamakan orang lain atas dirinya, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang terpelihara dari sifat kekikiran dirinya, mereka itulah orang-oranng yang beruntung. (Al-Hasyr: 9). Terdapat banyak ayat yang senada dengan ayat tersebut. Bahkan di dalam salah satu surah ditegaskan bahwa mereka yang tidak bersedia memberi pertolongan kepada fakir miskin dan anak yatim, digolongkan sebagai



orang-orang yang mendustakan agama. Firman Allah SWT Surah al-Ma’un: 1-7.



‫) َو َ َ ُُي ُّض عَ ََل‬2( َ ِ ‫) فَ َذ ِم َ َّال َِّلي يَدُ ُّ مْ َي‬1(‫َأ َر َأيْ َ َّال َِّلي ُ َك ِّذ ُب ِإب ّ ِا ِن‬ )5(‫) َّال َِّل َن ُ ِْه َع ْن َص َال ِ ِ ْم َساا ُْو َن‬4(‫) فَ َويْ ٌل ِنلْ ُم َل ِل ّ َْي‬3(‫َ َعا ِمامْ ِم ْس ِك ْ ِْي‬ )7(‫ون مْ َما ُع ْو َن‬ َ ‫) َوي َ ْمنَ ُع‬6(‫َّال َِّل َن ُ ِْه ُ َر ُا ْو َن‬



“Tahukah kamu (hai Muhammad), orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim; dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. Maka nerakalah bagi orang-orang yang bershalat. Orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya; dan enggan memberi pertolongan.” (Q.S.Al-Ma`un) Dari sini kita harus sadar, bahwa ibadah dalam Islam tidak hanya



tidak punya sama sekali.



menghubungkan diri dengan Allah, melainkan juga menjalin hubungan yang 77



8



baik dengansesama manusia, memperhatikan nasib orang-orang melarat,



aghniya') yang senantiasa ikhlas memberikan bantuan kepada mereka yang



melindungi anak-anak yatim, dan memberikan sumbangan di jalan Allah



lemah (para dhu'afa).



demi syiarnya agama Allah SWT. Pendeknya, Islam mengandung ajaran sosial secara luas. Sebagai makhluk sosial, berbagai aspek kehidupan pribadi kita adalah tergantung pada masyarakat luas, dan dengan demikian, kita sebagai anggota masyarakat wajib pula berbuat untuk kepentingan masyarakat. Derajat kita sebagai manusia, di samping ditentukan oleh kedekatan kita kepada Allah, juga ditentukan pula oleh akhlak baik kita terhadap sesama manusia. Nabi Muhammad SAW. telah menegaskan: .‫خلُلًا‬ ُ ‫َ ْْكَ ُل مْ ُم ْ ِم ِ ْ َْي يْ َماَنً َأ ْح َس ُنُ ُ ْم‬ ِ “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang terbaik



Wujud kepedulian sesama lewat ibadah qurban ini merupakan satu rangkaian pengabdian kepada Allah yang memiliki dimensi ibadah murni dan juga dimensi kemanusiaan. Dengan kata lain, hablun minannas merupakan salah satu faktor terjalinnya hablun minallah secara baik. Sesuai dengan asal katanya "Qaruba" yang berarti dekat. Dengan demikian ibadah qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah sekaligus ungkapan syukur kepada-Nya atas nikmat yang diberikan kepada kita. Inilah yang dimaksudkan oleh Allah SWT, sepenggal kata dalam Q.S.al-Hajj, 22:36.



‫ون‬ َ ‫م َ َعل َّال ُ ُْك ت َ ْش ُك ُر‬



akhlaknya” Lebih dari itu, pembagian daging qurban kepada mereka yang barhak



Mudah-mudahan kamu bersyukur.



merupakan upaya pendekatan psikologis atas kesenjangan sosial antara si



Maukah kita semua merasakan manfaat ibadah kurban? Maka cobalah



miskin dan sikaya. Ibadah qurban adalah wahana hubungan kemanusiaan



berkurban, maka akan tahu manfaatnya langsung. Kalimat pernyataan dari



yang dilandasi oleh semangat sense of belonging dan sense of responsibility



pertanyaan tersebut bukan pertama kali khatib tujukan untuk orang lain,



yang bisa menyuburkan kasih sayang antar sesama dalam rangkauntuk



tetapi khatib tujukan terlebih dahulu untuk diri khatib pribadi. Bagi saya,



mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ilallah).



mengajak diri sendiri itu bagian awal yang penting. Hal ini juga bagian dari bentuk pelaksanaan ajaran hadits nabi Muhammad, yaitu: “Ibda’ bi Nafsik”



Dengan adanya ibadah qurban, dimaksudkan pula untuk menjembatani



artinya mulailah dari diri sendiri.



hubungan antara si kaya dan si miskin agar tetap harmonis. Si kaya tidak menyombongkan dirinya dan si miskin pun merasa bahwa ia tidak sendiri



Awalnya, memulai belajar berkurban memang cukup berat. Perasaan



memikul hidup yang berat ini. Ternyata, masih banyak saudaranya (para



cinta harta hasil kerja keras membuat setiap manusia kadangkala berpikir ulang untuk mau melakukan pengurbanan. Hal ini wajar dan inilah ujian



9



10



awal yang biasa dirasakan dan dialami oleh setiap manusia. Apalagi bagi



kebaikan tersebut. Pertanyaannya, apa saja manfaat kurban bagi hidup kita



sebagian dari kita yang berpenghasilan pas-pasan. Tentu kebanyakan orang



di dunia dan akhirat nanti?



semakin berpikir lebih dari biasanya. Oleh karena itu, niat awal untuk segera



Bila kita mau dan ingin mengetahui sungguh-sungguh apa saja



ikut serta dalam ibadah kurban menjadi penting. Niat baik adalah awal yang



manfaat dari kurban yaitu Allah telah menjanjikan beberapa keutamaan bagi



baik.



umat muslim yang menunaikan ibadah kurban, diantaranya: Pertama, dihapuskan dosa dan salahnya. Rasulullah S.A.W, bersabda Perasaan senang untuk melakukan setiap ibadah, termasuk kurban,



adalah bagian dari kebutuhan manusia dari hati nurani yang patut diperhatikan. Bila awalnya senang, akhirnya juga senang. Ada istilah dalam bahasa Arab: “Man Jadda Wajada”atau dalam Bahasa Inggris “There is a Will, There is a Way”. Maksudnya barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti ada jalan.



kepada anaknya, Fatimah, ketika beliau ingin menyembelih hewan qurban. ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Tuhan Alam Semesta.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi).



Di sinilah, perasaan senang itu bisa diciptakan dan diupayakan bila kita mau. Secara psikologis perasaan senangnya atau suasana kebahagiaan seseorang ditentukan oleh kemampuan dirinya menerima keadaan, melihat situasi hanya dari sudut pandang positif, memaknai pengalaman hidup dan bisa melepaskan diri dari belenggu emosional. Dalam hal ini, dapat kita pahami bahwa upaya untuk membuat senang diri kita dalam melakukan kebaikan dan ibadah ternyata ada banyak cara.



Kedua,orang yang berkurban dicintai Allah SWT. Dari Aisyah, Rasulullah. S.A.W, bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari menyembelih hewan qurban (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi). Itu berarti bahwa setiap hamba yang melaksanakannya akan memperoleh kecintaan dari-Nya. Ketiga, orang berkurban dibalas dengan kebaikan dan pahala yang



Salah satu caranya adalah mencari tahu apa manfaat bagi kita dalam



berlimpah. Dari Zaid ibn Arqam, mereka berkata: “Wahai Rasulullah., s.a.w,



melakukan ibadah dan kebaikan tersebut. Bila kita sudah tahu manfaatnya,



apakah kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya



biasanya kita mau melakukan segala bentuk pengurbanan dan amal kebaikan



bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang



lainnya. Bahkan, kita seringkali semakin lebih bersemangat untuk berbuat



kami akan peroleh dengan kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu



11



12



helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulubulunya? ” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan” (HR. Ahmad dan ibn Majah). Bagi seorang muslim, inti hikmah di setiap perayaan Idul Adha yang dapat diambil dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan saat ini hingga akhir hayat nanti adalah marilah berusaha semaksimalnya dalam bertaqwa dengan memupuk semangat memiliki dan membagi dengan penuh keikhlasan. Semangat untuk berbagi antar sesama dengan ikhlas merupakan kunci dan esensi berkorban yang akan menumbuhkan ketentraman, kedamaian dan solidaritas sosial masyarakat dan lainnya. Akhirnya, semoga kita semua selalu diberi kemudahan, kebahagiaan, kekuatan, kesuksesan dalam bersyukur, beriman, bertaqwa kepada Allah SWT sekaligus kita semua tergolong menjadi orang yang bersemangat untuk berqurban dengan penuh ikhlas lillahi ta’ala, sepanjang hayat masih di kandung badan.



.ِ ْ ِ ‫َ ُع ْو ُ ِإب ِ ِم َن َّالمش ْي َ ِان َّالمر‬ .ٌ ْ ‫هللا ِب ِه عَ ِل‬ َ ‫ َو َما تُ ْن ِف ُل ْو ِم ْن َ ْ ٍا فَا َّالن‬.‫م َ ْن تَنَ ُال مْ ِ َّال َح َّال تُ ْن ِف ُل ْو َما ُ َِت ُّب ْو َن‬ Kamu sekali-kali ِ tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya



ِ َ ‫هللا ِ ِْل َومَ ْ ُْك َو ِم َسائِ ِر مْ ُم ْ ِم ِ ْ َْي َو مْ ُم ْ ِم‬ ‫ات‬ َ ‫َأكُ ْو ُل كَ ْو ِ ِْل َا َذ َو َأ ْس َت ْغ ِف ُر‬ . ُ ْ ‫فَ ْاس َت ْغ ِف ُر ْو ُه ه َّال ُه ا َُو مْ َغ ُف ْو ُر َّالمر ِح‬ ِ 13



KETULUSAN SIKAP KELUARGA NABI IBRAHIM AS. DALAM MEMPERJUANGKAN PERINTAH ALLAH Oleh : H. Alex Noerdin SH (Gubernur Sumatera Selatan)



‫ ُ َ ْل َ ْ َلب ْ ًِْي َو حل َ ْمدُ ِ ّ ِلِل َل ِث ْ ًْي َو ُس ْب َح َان ِ ُب ْك َر ًة‬,(9x) ْ َ ‫َ ُ َ ْل‬ . ُ‫ ُ َ ْل َ ْ َو ِ ْ حل َ ْمد‬, ْ َ ‫َو ٔ ِ ْ ً َ ِ َ َ ِ َّال ُ َو ُ َ ْل‬ ‫َِشيْ َؼ ِة‬ ِ َ ‫ َو َفْيَ َمنَا ب‬،‫ ْ حل َ ْمدُ ِ َّال َِّلي ىَدَ َنَ ُس ُب َل ّمس َ ِم‬, ِ ُ‫ْ حل َ ْمد‬ َ ‫َش‬ ‫ ُذو ْ جل َ ِل‬، َ ‫يك‬ ِ َ ‫ َ ْشيَدُ َ ْن َ ِ َ َ َّال َو ْحدَ ُه‬،‫منَّال ِ ِ ّب م َك ِر ْ ِْي‬ ِ ‫ نلّيُ َّالم َ ِ ّل‬، ُ ‫ َو َ ْشيَدُ َ َّالن َس ِّدَ َنَ َون َ ِبيَّالنَا ُم َح َّالمدً َغ ْبدُ ُه َو َر ُسو‬،‫َو ٕ ْلر م‬ َ ْ َ ‫َو َس ِ ّ ّْل َو ََب ِركْ ػَ ََل َس ِ ّ ِدَنَ ُم َح َّالم ٍد َوػَ ََل ٰ ِ ٖ َو‬ ‫سان‬ ِ ‫ِؼني ِ َٕب ْح‬ َ ‫ْصا ِب ٖو َو مخَّالاب‬ ‫ ُ ْو ِ ْ ُ ُْك َو ن َ ْف ِِس ِب َخ ْق َوى‬،‫َاِض ْو َن‬ ُ ِ ‫ فَ َيا ُّٔيه َا حل‬: ُ‫ ٔ َّالما ب َ ْؼد‬،‫ٕ َ ي َ ْو ِم ّ ِا ي‬ ‫ ٔ ُغ ْو ُذ‬:‫ َا َل ُ ثَ َؼا َ ِ ْ م ُق ْر َ ِن م َك ِر ْ ِْي‬،‫ون‬ َ ‫ِ َو َ ا َغ ِخ ِو م َ َؼلّ ُ ُْك ثُ ْف ِل ُح‬ ‫ ََي َُّيه َا َّال َِّل َي‬:ِ ْ ‫ ِ ـ ْ ِ ِ َّالمر ْ ٰ ِي َّالمر ِح‬،ِ ْ ِ ‫َِب ِ ِم َي َّالمل ْ َ ِان َّالمر‬ ‫ يُ ْص ِل ْح مَ ُ ُْك َ ْ َْعامَ ُ ُْك َوي َ ْغ ِف ْر مَ ُ ُْك‬، ً‫َ ٓ َمنُو ث َّال ُقو َ َو ُومُو َ ْو ً َس ِديد‬ ‫ُذنُوبَ ُ ُْك َو َم ْي يُ ِ ع ِ َو َر ُسو َ ُ فَ َق ْد فَ َاز فَ ْو ًز َغ ِظميًا َو َا َل ثَ َؼا َ ََيٓ َُّيه َا‬ .‫َّال َِّل ْ َي ٓ َمنُ ْو ث َّال ُق ْو َ َح َّال ثُ َقا ِث ِو َو َ ثَ ُم ْو ُح َّالي َّال َو َنْ ُ ْ ُم ْس ِل ُم ْو َن‬ ِ



Allahu Akbar 3x Walillahilham Hadirin Jama’ah Sholat Ied yang berbahagia 1



Al-Hamdulillah puji syukur kita panjat ke hadirat Allah SWT yang dengan taufik dan hidayah-Nya kita semua kaum muslimin dapat merayakan kembali hari raya ’Idul Adh-ha dengan tenang dan penuh khidmat dan dapat



melaksanakan shalat ’id dengan khusyu’ dan



tadharru’ dalam naungan keridhoan Allah SWT. Hari raya ’Idul Adh-ha dinamakan juga ’Idul Qurban, karena sejak fajar menyingsing di pagi hari ini sampai terbenam mata hari Tanggal 13 dzulhijjah nanti yang disebut hari-hari tasyrik ummat Islam



melaksanakan



penyembelihan



Qurban



demi



untuk



meningkatkan bukti ketakwaannya kepada Allah. Selama empat hari berturut-turut kita telah berada dalam suasana ’Idul Adh-ha, Hari raya yang terbesar dalam Islam, yaitu hari Raya yang membayangkan betapa besar dan agungnya jiwa ummat Islam yang telah bertaqwa kepada Allah SWT. Dimana



dengan



Ketakwaannya



yang



tulus



mereka



rela



mengorbankan sebahagian hartanya untuk berqurban melalui penyembelihan hewan ternak demi untuk berbagi rasa kepada kaum dhu’afa. Di sisi lain mereka mengorbankan segenap jiwa-raga dan harta dilakukannya semata-mata untuk menunaikan rukun Islam yang kelima yang menjadi cita-cita utama selama hidupnya, yang sekalipun



cukup



tinggi



resiko 2



yang



ditanggungnya



tetap



ditempuhnya. Inilah yang dimaksud betapa agungnya jiwa ummat



oleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya dengan hujjah, argumentasi



Islam pada hari ini.



atau alasan yang kuat.



Allahu Akbar 3x Walillahilham



Dalam sejarah Nabi Ibrahim, kita dapati beliau menghancurkan



Kaum Muslimin Yang Berbahagia.



berhala-berhala yang biasa disembah oleh masyarakat di sekitarnya,



Melalui hari-hari Raya Idul Adha ini, kita kenang kembali manusia



saat itu Ibrahim adalah seorang anak remaja, hal ini tercermin dalam



agung yang diutus oleh Allah SWT untuk menjadi Nabi dan Rasul,



firman Allah swt yang menceritakan soal ini dalam Q.S Al Anbiya:58-



yakni Nabi Ibrahim AS beserta keluarga Ismail AS dan Siti Hajar.



60:



Keagungan pribadinya membuat kita bahkan Nabi Muhammad saw harus mampu mengambil keteladanan darinya, Allah SWT berfirman:



‫َ ْد ََكن َْت مَ ُ ُْك ُ ْس َو ٌة َح َس نَ ٌة ِِف ِ ْب َر ِى ْ َو َّال َِّل ْ َي َم َؼ ُو‬ "Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia"(QS Al Mumtahanah:4).



‫ َامُو ۟ َمي فَ َؼ َل‬, ‫ون‬ َ ‫فَ َج َؼلَي ُْم ُج ٰذ ًذ َّال َلب ًِْي مَّالي ُْم م َ َؼلَّالي ُْم م َ ْ ِو َ ْر ِ ُؼ‬ ِ ِ ُٓ َ ‫ َامُو ۟ َ َِس ْؼنَا فَ ًًت ي َ ْذ ُل ُر ُ ُْه يُ َق ُال‬,‫ى َٰذ ِب َا ِميَ ِخنَا ٓ ن َّال ُو م َ ِم َي ٰ ّمظ ِل ِم َني‬ ِ ﴾٥٨ -٦۰:‫ْب ٰر ِى ُ ﴿ ٔلنبياء‬ ِ "Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-



Nabi Ibrahim as dan keluarganya. Nilai-nilai keteladanan yang amat



potong, kecuali yang terbesar dari patung-patung yang lain, agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zhalim”. Mereka berkata: Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhalaberhala ini, namanya Ibrahim"(QS Al Anbiya :58-60).



penting bagi diri, keluarga, masyarakat dan bangsa kita.



Untuk mempertahankan idealisme itu, Ibrahim bahkan siap untuk



Pada kesempatan khutbah yang singkat ini, paling tidak ada Empat dari sekian banyak keteladan yang harus kita ambil dari kehidupan



Pertama, adalah mempertahankan dan memperkokoh idealisme. Sebagai seorang mukmin yang selalu berusaha untuk berada pada jalan hidup yang benar, apapun keadaannya dan bagaimanapun situasi serta kondisinya. Begitulah memang yang telah ditunjukkan 3



terus berjuang sampai mati meskipun harus berjuang di wilayah yang lain, ia menyebut dirinya sebagai orang yang pergi kepada Allah swt, Tuhannya yang Esa, dalam hal ini Nabi Ibrahim menyatakan dihadapan orang-orang kafir: 4



(



99:‫َو َا َل ِ ّ َذ ِى ٌ َ ٰ َر ِ ّ َس َ ْ ِد ِي ( مصفات‬ ِ ِ



"Dan Ibrahim berkata: Sesungguhnya aku pergi menghadap Tuhanku dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku"(QS Ash Shaffat:99). Oleh karena itu, idealisme yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS tidak hanya saat ia masih muda belia, tapi dengan suatu peristiwa yang amat menakjubkan, saat Ibrahim diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya Ismail, saat itu Ibrahim sudah sangat tua, sedangkan Ismail adalah anak yang sangat didambakan sejak



lama. Maka Ibrahimpun melaksanakan perintah Allah SWT sekalipun terasa lebih berat dari sekedar menghancurkan berhala-berhala dimasa mudanya. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Ibrahim



‫ ِ ْن َ ْح َس َي منَّال ُاس َ ْح َس نَّالا َوِ ْن َظلَ ُم ْو َظلَ ْمنَا‬:‫َ حَ ُك ْو ن ُْو ِ َّالم َؼ ًة ثَ ُق ْو مُ ْو‬ ‫َومَ ِك ْي َو ّ ِ ُن ْو َنْ ُف َس ُ ُْك ِ ْن َ ْح َس َي منَّال ُاس َنْ ُخ ْح ِس ُن ْو َوِ ْن َ َسا ُء ْو َ ْن‬ (‫َث َْظ ِل ُم ْو (رو ه مرتمذى‬ "Janganlah kamu menjadi orang yang ikut-ikutan dengan mengatakan kalau orang lain berbuat baik, kamipun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zhalim, kamipun akan berbuat zhalim. Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip, kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya"(HR. Tirmidzi). Allahu Akbar 3x Walillahilham Kaum Muslimin Yang Berbahagia.



memiliki idealisme yang tangguh dan istiqamah dari muda sampai



Kedua, nilai keteladanan dari Nabi Ibrahim as yang harus kita ambil



tua dan inilah yang amat dibutuhkan dalam kehidupan di negeri kita,



adalah kepatuhan yang tulus dalam menyegerakan perintah



jangan sampai ada generasi yang lemah dalam melakukan dan



Allah. Hati yang tulus membuat kita ringan melaksanakan ketaatan



mempertahankan kebenaran. Ia mampu mempertahankan idealisme,



kepada Allah. Nabi Ibrahim yang begitu tulus dalam melaksanakan



istiqomah dalam kepatuhan apalagi dalam proses penegakan



perintah Allah SWT meskipun hanya melalui isyarat mimpi. Begitu



hukum, sehingga tidak tercermin dalam langkah dan kebijakan hidup



juga Ismail yang langsung pasrah dan tulus untuk melaksanakan



yang ditempuhnya dilakukan karena terpengaruh oleh sikap dan



perintah Allah swt telah disampaikan kepada ayahnya melalui mimpi



prilaku orang lain yang tidak baik. Sebagaimana Rasulullah saw



yang diceritakan kepadanya. Sebagaimana Allah swt berfirman:



mengingatkan dalam satu haditsnya:



5



‫َ ِ ّ َ ْذ َ َُب َك فَان ُْظ ْر َما َذ‬ ‫َّال ُلِل ِم َي َّالمصا ِب ِر َي‬



‫فَلَ َّالما بَلَ َؽ َم َؼ ُو َّالمس ْؼ َي َا َل ََي ب ُ َ َّالَن ِ ّ َ َر ٰى ِ مْ َمنَا ِم‬ ِ ‫حَ َر ٰ ٰۚى َا َل ََي َب َ ِت فْ َؼ ْل َما ث ُْؤ َم ُ ُۖر َس َخ ِجدُ ِ ْن َش َاء‬ ِ 6



"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".(QS Ash Shaffat :102).



Nabi Ibrahim AS telah mencontohkan dan membuktikan kepada kita



Allahu Akbar 3x Walillahilham Kaum Muslimin Yang Berbahagia



stasiun dan bandara, apalagi sekadar halte dimana anggota keluarga



Ketiga, pelajaran yang kita dapat dari Nabi Ibrahim AS sebagaimana



terjadi komunikasi yang baik antara anggota keluarga, apalagi dari



yang terkandung pada ayat di atas adalah mengembangkan



orang tua kepada anak-anaknya yang sering merasa sibuk, karena



suasana yang dialogis antara orang tua dengan anak. Meskipun



itu, Rasulullah saw berpesan kepada kita semua:



bahwa dengan dialog tingkat kesadaran dan tanggungjawab sang anak tumbuh dengan kuat dari dalam dirinya, bahkan ia memiliki alasan atau argumentasi yang kuat sehingga bisa dipertahankan selalu. Oleh karena itu, rumah jangan sampai menjadi seperti terminal,



hanya sekadar singgah ketika berada di rumah, sehingga tidak



‫ِمْ َ ُم ْو َ ْو َ َ ُ ْ َو َ ْح ِس ُن ْو َ َبـَيُ ْم‬



Nabi Ibrahim yakin bahwa mimpinya itu adalah perintah Allah SWT yang harus dilaksanakan, ia tidak begitu saja melaksanakan proses penyembelihan, tapi mengajak berdialog dulu kepada anaknya Ismail yang harus terlibat langsung dalam pelaksanaan perintah ini. Suasana yang dialogis inilah yang seringkali hilang dari keluarga kita. Banyak orang tua yang memperlakukan anaknya seperti seperti robot, diktator dan memaksakan kehendaknya, sehingga ketika ia melakukan kesalahan dan penyimpangan langsung diperlakukan kasar seperti terhadap binatang yang tidak tunduk pada tuannya dipukul dan disiksa.



"Bergaullah dengan anak-anakmu dan bimbinglah kepada akhlak yang mulia" (HR. Muslim). Allahu Akbar 3x Walillahilham Kaum Muslimin Yang Berbahagia. Keempat, memiliki kesabaran yang tinggi. Sebagaimana telah diketahui, Nabi Ibrahim as. sebelumnya telah lama mendambakan seorang anak, namun begitu dikaruniai seorang putra yang tampan dan menjadi satu-satunya anak sangat disayangi, tiba-tiba datang perintah Allah agar Ibrahim menyembelih putra yang sangat



7



8



dicintainya. Begitu berat bagi Beliau saat itu jika dipandang secara



Sesulit apapun keadaan yang kita alami, tidak sesulit yang dialami



manusiawi.



oleh generasi terdahulu dan ini pula yang diingatkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam mempertahankan dan menegakkan nilai-



Namun oleh karena tingginya ketulusan dan sifat sabar Beliau dalam



nilai kebenaran, Allah swt berfirman:



menghadapi berbagai ujian yang diberikan Allah, serta dukungan



.‫فَ ْاس َخ ِق ْم َ َ ُ ِم ْر َت َو َم ْي َ َ َم َؼ َك َو َثَ ْ غ َْو ِن َّال ُو ِب َماثَ ْؼ َملُ ْو َن ب َ ِص ْ ٌْي‬



keluarganya Siti Hajar serta sifat ketulusan dan kesabaran puteranya



menjadi pelajaran dalam melahirkan akhlak dan peradaban yang



"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar (istiqomah) sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang bertaubat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (QS Hud:112)



mulia seraya menyatakan “Wahai Ayah lakukanlan kalau memang ini



Sejarah yang dapat kita ambil pelajaran dari sikap keistiqamahan,



perintah Allah, insya Allah engkau dapati aku termasuk orang-orang



ketulusan dan kesabaran keluarga Ibrahim ini kiranya membuat



yang sabar”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia tahu bahwa



seseorang akan lebih siap menghadapi segala resiko perjuangan



generasi terdahulu juga sudah banyak yang sabar, bahkan bisa jadi



karena memang dalam hal apapun pasti ada resikonya, jangankan



jauh lebih sabar dari dirinya sehingga ia tidak mengklaim dirinya



dalam kebenaran, dalam kebathilan juga ada resiko yang harus



sebagai anak yang paling sabar apalagi satu-satunya anak yang



dihadapi. Karenanya, Nabi Ibrahim AS menunjukkan keberanian



sabar.



menanggung resiko seperti dijatuhi hukuman mati oleh penguasa



Isma’il. Mereka rela melakukannya penyembelihan Nabi Isma’il AS. Sebagaimana



sikap



Isma’il



AS,



tentang



kesabaran



dalam



menghadapi perintah Allah yang sangat mengerikan itu dapat



Oleh karena itu, pelajaran yang harus kita tunjukkan dari nilai sejarah pada masa sekarang adalah dengan selalu melaksanakan dan menegakkan nilai-nilai ketaatan, kebenaran dan menjauhi nilai kebathilan. 9



yang zhalim sekalipun, bahkan eksekusinya dengan cara dibakar meskipun Allah swt memberikan perlindungan dan pertolongan kepadanya:



‫اُه‬ ُ ُ َ‫ َو َ َر ُْو ِب ِو َل ْ دً فَ َج َؼلْن‬, َ ‫ًما ػَ َ َٰل ْب َر ِى‬ ِ 10



َ ‫ُلْنَا ََي َنَ ُر ُلو ِ ْ بَ ْر ً َو َس‬ ‫َس َي‬ ِ َ ‫ْ َل ْخ‬



"Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, Maka kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi"(QS Al Anbiya:69-70). Dalam kehidupan sekarang, begitu banyak orang yang tidak berani menghadapi resiko, akibatnya kebenaran tidak bisa tegak, apalagi dalam konteks penegakan hukum seperti yang kita rasakan di negeri kita ini, hukum begitu mudah dipermainkan hanya sekedar untuk mendapatkan kepentingan dunia, dan lebih ironis lagi karena yang melakukannya justeru para penegak hukum. Inilah diantara nilai-nilai kepribdian yang mulia pada diri Nabi Ibrahim dan keluarganya dari sekian banyak yang harus kita teladani. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang mampu menapaki jejak kehidupan para Nabi terutama dalam hal ini keteladanan Nabi Ibrohim dan keluarganya, sehingga kehidupan kita benar-benar berada pada jalan yang lurus, selamat dunia dan akhirat.



‫َ ُ ْو ُل َ ْو ِ ِْل ى ََذ َو َ ْس َخ ْغ ِف ُر َ مْ َؼ ِظ ْ َ ِ ِْل َومَ ُ ُْك َو ِم َسائِ ِر مْ ُم ْس ِل ِم ْ َني‬ ِ ‫َو مْ ُم ْس ِل َم‬ .ِ ْ ‫ات فَ ْاس َخ ْغ ِف ُر ْو ُه ن ّ ُو ى َُو مْ َغ ُف ْو ُر ّمر ِح‬ َ َ‫ات َو مْ ُم ْؤ ِم ِن ْ َني َو ْ ُ ْؤ ِمن‬ ِ 11



KHUTBAH II



‫ َ ُ َ ْل َ ْ َلب ْ ًِْي َو مْ َح ْمدُ ِ َل ِث ْ ًْي َو ُس ْب َح َان ِ ُب ْك َر ًة‬,)x 7 ( ْ َ ‫َ ُ َ ْل‬ .. ُ‫ َ ُ َ ْل َ ْ و ِ مْ َح ْمد‬, ْ َ ‫ ٓ ِ ٰ َ ِ ّ َ ُ َو ُ َ ْل‬,َ ْ ِ َ ‫َو‬ ‫ َو َ َؼ َل ى ََذ ْ م َ ْو َم‬.‫َمْ َح ْمدُ ِ َّال َِّل ْي َنْ َؼ َم ػَلَ ْ نَا ِب ِن ْؼ َم ٍة ْ يْ َم ِان َو ْ ِ ْس َ َم‬ ِ ٰ َ َُ ‫َشيْ َك‬ ِ ِ ٓ ‫َّال‬ َ ‫ َ ْشيَدُ َ ْن‬.‫مْ ُم َؼ َّالظ ُم ِملَ َؼا ئِ ِر ْ ِ ْس َ ِم‬ ِ َ ‫ُ َو ْحدَ ُه‬ ‫ ِ َما ًم ْ ميُدَ ى َو ِم ْص َب ُاح‬, ُ ُ ‫ َو َ ْشيَدُ َ َّالن ُم َح َّالمدً َغ ْبدُ ُه َو َر ُس ْو‬,‫ْ َ ِ ُ مْ َؼ َّال َم‬ ِ ِ ٰ ‫ َنلَّاليُ َّالم َ ِ ّل ّو َس ِ ّ ّْل َو َِب ِركْ ػَ ََل َس ِ ّ ِدَنَ ُم َح َّالم ٍد َوػَ ََل‬.‫َّالمظ َ ُم‬ ِ ‫ فَ َيا َُّيه َا مْ ُم ْس ِل ُم ْو َن َو ْ ُ ْس ِل َم‬. ُ‫ َ َّالما ب َ ْؼد‬.‫ْصا ِب ِو َ ْ َ ِؼ ْ َني‬ َ ْ َ ‫َو‬ , ُ ‫ات َر ِ َ ُ ُُك‬ َ ‫َح َّال ثُق َا ِث ِو َو‬ ُ ‫ ِث َّال‬, ‫ِس ِب َخقَّالو ِ فَ َق ْد فَ َاز مْ ُمخَّال ُق ْو َن‬ ْ ِ ‫ُ ْو ِ ْ ُ ُْك َون َ ْف‬ ‫ َِنَّال‬: ‫ َو َا َل ُ ثَ َؼا َ ِِف ِل َخا ِب ِو ْ م َك ِر ْ ُْي‬, ‫ثَ ُم ْوحُ َّالي ِ َّال َو َنْ ُ ْ ُم ْس ِل ُم ْو َن‬ :‫ َو َا َل ثَ َؼا َ َيْضً ا‬, ‫ فَ َص ِ ّل ِم َرب ّ َِك َو م ْن َح ْر‬,‫َ ْغ َ ْ نَا كَ ْم َك ْو َْر‬ ‫) َوم َ َق ْد‬2 (‫َ َح ِس َ منَّالا ُس َ ْن يُ ْ َرت ُل ْـو َ ْن ي َ ُق ْومُ ٓ ْو ٓ َء َمنَّالا َو ُ ُْه َ يُ ْف َ ُن ْو َن‬ .‫فَ َنَّالا َّال َِّل ْي ِم ْي َ ْ ِلي ِْم فَلْ َ ْؼلَ َم َّالي ُ َّال َِّل ْ َي َ دَ ُ ْو َوم َ َ ْؼلَ َم َّالي ْ م ٰك ِذ ب ْ َِني‬ ‫َّالن َ َو َم َئِ َك َ ُو يُ َصل ه ْو َن ػَ ََل منَّال ِ ِ ّب ََي َُّيه َا َّال َِّل ْ َي ٓ َمنُ ْو َ ل ه ْو ػَلَ ْ ِو‬ ِ ‫ ٔنلَّاليُ َّالم َ ِ ّل ػَ ََل َس ِ ّ ِدَنَ ُم َح َّالم ٍد َوػَ ََل ٓ ِل َس ِ ّ ِدَنَ ُم َح َّالم ٍد‬.‫َو َس ِل ّ ُم ْو ج َ ْس ِل ْ ًما‬ ‫ػَل‬ َ َ ‫ َو ََب ِركْ ػَ ََل ُم َح َّالم ٍد َو‬، َ ْ ‫َ َ َ لَ ْ َت ػَ ََل ِ ْب َر ِى ْ َ َوػَ ََل ٓ ِل ِ ْبر َ ِى‬ 12



‫ٓ ِل ُم َح َّالم ٍد َ َ ََب َر ْل َت ػَ ََل ْب َر ِى ْ َ َوػَ ََل ٓ ِل ْب َر ِى ْ َ مؼا ني ن ََّالك‬ ‫َ ِ ْ ٌد َم ِج ْ ٌد‪َ ,‬و ْر َض نلَّاليُ َّالم ِ َغ ْي ُخلَ َفائِ ِو َّالمر ِش ِ ِد ْ َي‪َ ،‬و َغ ْي َ ْز َو ِج ِ ِو ُ َّالمي ِ‬ ‫َات‬ ‫ات َ‬ ‫ُ ْؤ ِم ِن ْ َني‪َ ،‬و َغ ْي َسائِ ِر َّالمص َحاب َ ِة َ ْ َ ِؼ ْ َني‪َ ،‬و َغ ْي ُ ْؤ ِم ِن ْ َني َو ُ ْؤ ِمنَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي َ ْو ِم ّ ِا ْ ِي‪َ ،‬و َغنَّالا َم َؼي ُْم ِب َر ْ َ ِخ َك ََي َ ْر َح َم َّالمر ِ ِ ْ َني‪.‬‬ ‫ات َو مْ ُم ْؤ ِم ِن ْ َني َو مْ ُم ْؤ ِمنَ ِ‬ ‫َنلَّاليُ َّالم ْؾ ِف ْر ِنلْ ُم ْس ِل ِم ْ َني َو مْ ُم ْس ِل َم ِ‬ ‫ات َ َل ْح َيا ِء ِم ْْنُ ْم‬ ‫َو َل ْم َو ِت ِن ََّالك َ َِس ْ ٌع َ ِريْ ٌ ُم ِج ْ ُ اَّال غ َْو ت‬ ‫َنلَّاليُ َّالم َ ْ ِل ْح مَنَا ِ يْنَن َا َّال َِّلى ى َُو ِغ ْص َم ُة َ ْم ِرَنَ َو َ ْ ِل ْح مَنَا ُ نْ َ َان م َّال ًِت ِف ْ َا‬ ‫َم َؼ ُاش نَا َو َ ْ ِل ْح مَنَا ٓ ِخ َرثَنَا م َّال ًِت ِف ْ َا َم َؼا َُنَ َو ْ َؼ ِل مْ َح َا َة ِز ََي َ ًة مَنَا ِِف‬ ‫َش‪َ .‬ربَّالنَا َظلَ ْمنَا َن ُف َس نَا َو ن‬ ‫ُ ِ ّ خ ْ ٍَْي َو ْ َؼ ِل مْ َم ْو َت َر َح ًة مَنَا ِم ْي ُ ِ ّ ّ ٍ‬ ‫َاا َي‪َ .‬ربَّالنَا َ ِثنَا ِِف اه نْ ا َح َس نَ ًةِ‬ ‫م َّال ْم ثَ ْغ ِف ْر مَنَا َوحَ ْر َ ْ نَا مَنَ ُكووَ َّالي ِم َي مْ ِ ِ‬ ‫َ‬ ‫َو ِِف َل ِخ َر ِة َح َس نَ ًة َو ِ نَا ػَ َذ َ منَّالار‪ُ .‬س ْب َح َان َرب ّ َِك َر ِ ّ ْ م ِؼ َّال ِة َ َّالْعا‬ ‫ي َ ِص ُف ْو َن َو َس َ ٌم ػَ ََل ْ ُ ْر َس ِل ْ َني َو ْ حل َ ْمدُ ِ ِ َر ِ ّ ْ م َؼام َ ِم ْ َني‪.‬‬



‫‪13‬‬