Kiat Sukses Mengelola Bisnis Retail [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul Pelatihan Kiat Sukses Mengelola Toko Retail / Eceran



KIAT SUKSES MENGELOLA TOKO RITEL/BISNIS ECERAN



Page | 1



Bisnis ritel adalah salah satu bisnis yang mempunyai pergerakan yang begitu cepat. Produk-produk baru bermunculan dan harus bisa segera dijual. Perlu kejelian dalam mengatur barang, yang seuai dengan waktu dan kebutuhan. Tak boleh salah dalam menyeleksi produk, menata, membuat strategi harga, mengantisipasi perubahan selera konsumen dan masih banyak lagi. 



LINGKUP BISNIS RITEL Bisnis ritel dikenal sebagai bisnis penjualan barang secara eceran pada berbagai tipe gerai seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain (termasuk juga penjualan dengan sistem delivery service), yang umumnya untuk dipergunakan langsung oleh pembeli yang bersangkutan. Bisnis ritel di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni ritel tradisional dan ritel modern (atau yang dikenal dengan toko swalayan). Ada yang berupa toko fisik dan ada yang online. Mulai dari kelas warung kecil hingga superstore sekelas Walmart. Toko modern jenisnya bermacam-macam. Ada yang berupa toko diskon (seperti Mitra), convenience store (CyrcleK), minimarket (Idolmart, Alfamart, Indomaret), supermarket (Hero, Superindo),



dapartement



store



(Matahari,



Ramayana),



hingga



hypermarket/superstore (Carrefour, Hypermart, Giant). Luasnya pun sangat bervariasi.







POTENSI BISNIS Ritel modern pada dasarnya merupakan pengembangan dari ritel tradisional. Format ritel ini muncul dan berkembang seiring perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja. Industri retail, terus tumbuh pesat, bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di Asia. Era ritel modern di era Asean Economic Community (AEC) 2015 tumbuh lebih cepat. Hal itu didukung oleh banyak perusahaan asing yang akan investasi di Indonesia. Konsep bisnsi Minimarket diperkirakan akan mengalami Page | 2



pertumbuhan hingga 15,5% dalam tiga tahun mendatang, pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan supermarket dan hypermarket (Edwin Lioe, 2016). Minimarket Indomaret dan alfamart misalnya, kini mempunyai total gerai lebih dari 10.000 dengan pertumbuhan sekitar 700 gerai pertahun! Tak heran bila nilai penjualan bisnis ritel nasional sudah lebih dari Rp. 100 triliun. Sebuah pertanda begitu menggiurkannya bisnis ritel di Indonesia.







REGULASI PENDUKUNG Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2008, tentang Usaha Mikro,Kecil dan Menengah, dijelaskan bahwa Minimarket dikategorikan sebagai Pasar Modern yang tidak termasuk kriteria Usaha Kecil dan Menengah, karena manajemen pengelolaannya diselenggarakan oleh perusahaan besar dan barang yang dijual beragam serta dalam kuantitas yang relatif banyak, bisa mencapai puluhan ribu macam barang. Dari segi tempat lebih tertata dan dikelola dengan manajemen modern. Kesempatan tawar menawar harga dengan konsumen atau pelanggan menjadi tertutup dengan sistem harga pas. Sedangkan Pasar atau Pedagang Tradisional sangat sederhana baik dari segi metode maupun teknologi. Barang yang dijual terbatas. Selain itu, manajemen masih tradisional terutama dalam hal keuangan belum menerapkan sistem yang sesuai kaidah norma keuangan. Seringkali pengelolaan keuangan dengan biaya hidup keluarga menjadi satu sehingga stabilitas modal usaha sering terganggu. Tawar menawar harga dengan konsumen atau pelanggan yang bisa menghabiskan waktu lama menjadi ciri khas pula. Menurut



Peraturan



Menteri



Perdagangan



Republik



Indonesia



Nomor:



70/MDAG/PER/12/2013, toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Departemen Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. Minimarket adalah toko modern yang berukuran lebih kecil daripada Page | 3



supermarket yang menjual berbagai barang (makanan, minuman, perlengkapan sehari-hari), namun tidak selengkap dan sebesar supermarket. Minimarket mempunyai luas lantai penjualan di bawah 400 m2. Minimarket ada yang dikelola sebagai perusahaan mandiri atau sebagai jaringan waralaba. Sedangkan format ritel yang lain seperti convenience store (hingga 300m2), supermarket (500-3000m2) dan hypermarket (5000-12000m2). Guna menyehatkan industri ritel yang tumbuh pesat, pemerintah juga menata dengan dikeluarkannya Perpres RI no. 112/2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.







APA UNTUNGNYA BISNIS/TOKO/WARUNG ECERAN? Demikian maraknya bisnis ritel di sekitar kita, mengundang pertanyaan apa sih untungnya bisnis ritel? Banyak jawaban dari pertanyaan ini. Untuk sekelas warung eceran, bisnis ini dianggap berbisnis sambil membantu tetangga dan keluarga, dapat dikerjakan di tempat seadanya, setiap anggota keluarga dapat mengelolanya, dapat dimulai dengan modal kecil, keuntungan yang menjanjikan, dan tetap dekat dengan keluarga dan masyarakat. Bagi pebisnis UKM melalui pengelolaan toko yang baik dapat berpotensi menggali pendapatan lebih lanjut melalui strategi kemitraan usaha dan waralaba.







LANGKAH AWAL BISNIS RITEL Memulai bisnis ritel bisa dari nol atau merintis sendiri dari awal atau bisa membeli toko eceran orang lain. Bahkan kini marak tawaran memlaui konsep kemitraan atau franchise dari merek ritel yang sudah eksis di pasar. Tentu persiapannya berbeda. Konsep kemitraan



atau



franchise Page | 4



menaawarkan cara yang lebih cepat, karena tidak perlu membangun merek dari awal, pengelaman bisnis, disain toko, pengadaan barang, manajemen toko, pengadaan SDM dan pelatihannya, pemasaran, dll. Namun, Bagi pemula, ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan: –



Pemilihan tempat/lokasi. Bisa di daerah bisnis, fasilitas umum, perumahan padat, dekat perkantoran, sekolah, pinggir jalan, cukup parkir, dll. Perhatikan akses menuju toko anda. Pastikan mudah dijangkau konsumen.







Pengaturan layout/tata letak ruangang toko. Hal ini berkaitan dengan kemudahan konsumen dalam menemukan dan melihat produk yang dicari.







Penamaan toko. Nama toko atau merek toko. Untuk memudahkan pelanggan mencari dan menemukan toko.







Persiapan modal. Untuk penyiapan tempat, peralatan dan persediaan barang dagangan. Bisa menggunakan uang tabungan, uang pensiun, uang arisan, penjualan aset kurang produktif, atau pinjaman lembaga keuangan.



Sebagai contoh, untuk sebuah toko dengan Luas area usaha yang dibutuhkan adalah: 1.



Tanah seluas 200 m2



2.



Luas Bangunan kotor 150 m2: 



Bangunan pasar swalayan 120 m2







Bangunan Kantor & Gudang 30 m2



3.



Bangunan Sekuriti 4 m2



4.



Parkir seluas 46 m2



Peralatan Mini Market Peralatan yang diperlukan oleh usaha took/Mini Market ini dibagi dua yaitu: 1.



Perlengkapan Pasar: 



Rak-rak barang 30 unit







Lemari barang pendingin 4 unit







Kranjang barang 50 unit







AC (Air Conditionings) 4 unit 1,5 PK Page | 5



2.



3.







Sound system 1 unit







Kamera CCTV



Perlengkapan EDP (Electronic Data Processing) 



Komputer kasir dan programnya 2 unit







Komputer kantor dan programnya 1 unit



Sehingga besarnya biaya-biaya investasi awal: 



Biaya perolehan tanah 200 m3



: Rp 200,000,000







Biaya Bangunan



: Rp 308,000,000







Biaya peralatan: 



Biaya Perlengkapan Mini Market:



: Rp



60.000.000







Biaya Perlengkapan EDP



: Rp



20.000.000



Total Biaya Investasi



Rp 588.000.000



BIAYA INVESTASI Pembangunan usaha Mini Market Olivia diperkirakan akan menyerap biaya investasi tetap sebesar Rp 588.000.000 dan biaya investasi modal kerja Rp 481.045.000. Sehingga total investasi adalah Rp 1.069.045.000



MODAL KERJA Pada tahun operasi pertama Mini Market memerlukan modal kerja untuk melengkapi barang-barang dagangannya, misal adalah sebesar Rp 481.045.000. Sedangkan pada tahun berikutnya kenaikan kebutuhan modal kerja akibat peningkatan penjualan masih dapat ditutupi dari hasil operasional perusahaan. Pengusaha perlu menutup dengan mencari Sumber Dana. Pembangunan usaha Mini Market dapat dibiayai dengan dana yang berasal dari kredit Bank atau lembaga keuangan



Page | 6



lainnya dan Modal sendiri. Struktur pembiayaan proyek dapat digambarkan sebagai berikut:



1.



2.



Investasi Aktiva Tetap Kredit bank



Rp 411.600.000



(70%)



Modal sendiri



Rp 176.400.000



(30%)



Total



Rp 588.000.000



(100%)



Kredit Bank



Rp 481.045.000



(100%)



Grand Total



Rp 1.069.045.000



Kebutuhan Modal Kerja



Berdasarkan kebutuhan investasi tersebut di atas, pengusaha dapat membuat analisis kelayakan bisnis ritelnya dengan membuat proyeksi penjualan, proyeksi laba/rugi, cash flow dan kelayakan (balik modal, ROI dll) sesuai dengan asumsi yang digunakan/relevan. –



Selain masalah modal, Pemilihan barang juga penting. Bisa berdasarkan kebutuhan kita sehari-hari, tanyakan ke grosir barang yg paling laku, cari masukan ke pembeli. Atau tergantung kondisi lingkungan sekitar toko peluang apa yang dibutuhkan.







Menentukan manajemen toko. Diperlukan beberapa tenaga/SDM yang bisa membantu untuk operasional, pemasaran dan pengelolaan keuangan.







BAGAIMANA KIAT SUKSES MENGELOLA TOKO ECERAN Peritel modern sebagian besar didominasi periltel-peritel besar berjaringan luas. Lalu, bagaimana para peritel kecil bisa bersaing dengan mereka? Beberapa ritel besar sebagian dulunya adalah ritel kecil. Seperti Farmers Market. Ritel ini hanya menyasar Page | 7



pasar menengah-atas dan focus pada produk fresh. Ternyata, meski hadir didaerah yang penuh persaingan, ritel ini tetap dapat menikmati pertumbuhan yang bagus. Apa rahasianya? Secara umum, yang harus dilakukan oleh peritel kecil:



– Manajemen/Pengelolaan barang secara efisien dan margin mix • Pengelompokan barang; penataann barang; perawatan barang; pengecekan barang; stock opname untuk mencegah kebocoran barang. Peritel kecil bisa lebih mengandalkan kesegaran produk dan kepraktisan berbelanja. Famers Market misalnya, menyediakan ragam sayuran organic, aeroponik, maupun hydroponic yang lebih lengkap dibanding supermarket lain. Peritel kecil bisa memainkan product mix yang berbeda dengan supermarket umumnya. Sehingga untuk beberapa item justru bisa mendapatkan margin yang lebih bagus.



– Penentuan harga yang tepat. • Bersaing, tapi hindari persaingan harga tapi memberikan nilai lebih kepada konsumen. Buat programprogram yang dapat mengundang pembeli dan memberi keuntungan. • Terapkan subsidi silang



– Berikan kejutan kepada pelanggan. Ciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan pelanggan. Kemudahan parker, sambutan yang ramah, memberikan bantuan yang tulus, memberikan hadiah, dll. Page | 8



– Tertib administrasi • Nota penjualan sederhara; pencatatan uang masuk/keluar harian dan bulanan.



– Pengelolaan uang penjualan



• Pisahkan uang toko dan uang pribadi; usahakan sistim konsinyasi atau kredit/tempo; sisihkan untuk ditabung.



– Menghadapi bermacam sifat pelanggan dg pelayanan prima • Konsumen ritel bermacam-macam watak. Ada yg suka nawar, suka mencela barang, adu domba, tidak ramah, tidak jujur. Layani dan hadapi mereka dengan wajar.



– Membina hubungan dengan salesman/distributor • Bersikap baik pada sales yang datang • Memilih sales yang dapat dipercaya untuk dijadikan langganan (harga, kepercayaan dan pelayanan). Tidak tergantung pada satu supplier. • Mengagendakan belanja secara rutin pada sales yang datang Page | 9



• Membayar tepat waktu saat jatuh tempo – Kerjasama yang baik (antar pegawai, keluarga) dalam pemasaran.







CARA MENAMBAH KEUNTUNGAN



Untuk menambah keuntungan, peritel kecil dapat melakukannya dengan: Menambah variasi barang, memanfaatkan barang-barang bekas, menghemat penggunaan



sarana



pelayanan,



mengikuti



program



promo



salesman/distributor/produsen, memburu barang murah, meningkatkan penjualan.







FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG KEMAJUAN TOKO Sekali lagi, kemjuan toko ritel sangat tergantung pada: Lokasi yang tepat, kelengkapan barang, ketersediaan stock, ketepatan harga, suasana toko, promosi, dan pelayanan yang memuaskan.







MENGENDALIKAN STOCK/SEDIAAN DAGANGAN Banyak pengusaha kecil yang memanfaatkan modal tanpa didasari oleh perhitungan yang jelas. Dibelinya barang-barang sebanyak-banyaknya dengan maksud agar tidak



Page | 10



cepat kehabisan persediaan. Tindakan semacam ini memang ada benarnya, tapi sebaliknya juga bisa merugikan pengusaha sendiri.







Contoh: Pak Hamdan pengusaha toko, menjual 500 jenis barang. Salah satu barang dagangannya yang laku keras adalah biskuit merek “Roda Terbang”, terjual 50 bungkus per hari.



Pak Hamdan bermaksud membeli sekaligus sebanyak-banyaknya. Maka dipesanlah biskuit tersebut sebanyak 3.000 bungkus yang berarti cukup untuk persediaan sekitar dua bulan. Biasanya barang akan datang 2 hari setelah dipesan. Benarkah tindakan pak Hamdan tersebut? Mengapa pengendalian persediaan barang Penting? Pertama, agar modal tidak hanya tertanam pada beberapa jenis barang dagangan saja, dalam jangka yang lama. Hal ini akan merugikan, karena modal tidak dapat dimanfaatkan untuk mebeli barang sediaan lain. Kedua, agar pengusaha dapat melakukan pemesanan sediaan barang pada batas dan jumlah tertentu. Dengan demikian tidak terjadi penumpukan barang sediaan untuk beberapa jenis saja.



Bagaimana Cara Mengendalikan Sediaan Barang?  Pertama, mencatat jumlah barang yang terjual setiap hari (sediakan buku catatan harian). Untuk melihat naik-turunnya. (sediakan juga kartu stok untuk masingmasing barang) Page | 11



 Kedua, memperhatikan dan menjumlahkan tingkat penjualan selama tiga bulan terakhir dari catatan hariannya.  Ketiga, memperhatikan jangka waktu pemesanan barang. Kalau ketiga hal di atas diperhatikan oleh pengusaha maka ia dapat menentukan kapan harus memesan barang. 



PENATAAN RUANG DAN BARANG



 Pernah kejadian Suatu pembeli



mengalami seperti



saat



ini?



seorang



menanyakan



barang A ke warung kita; cari punya cari tidak ketemu



juga.



seorang mengeluhkan



Atau



pelanggan kualitas



barang kita, beras bau minyak tanah, dan kopinya rasa sabun.  Apa pendapat anda?  Tentu kerugian akibat tidak memperhatikan masalah semacam ini adalah kehilangan peluang dalam menjual barang, pelanggan tidak akan datang lagi, karena barang yang diinginkan tidak tersedia. Barang tidak laku, akibatnya bisa rusak/kadaluarsa. Omzet penjualan berkurang, akibatnya laba turun. Penyebab banyak kejadian semacam ini adalah karena masalah penataan ruang toko dan barang dagangan yang kurang tepat.



Page | 12



Tata Ruang Toko  Penataan /pengaturan ruang toko secara tepat guna, sehat dan menyenangkan orang (pemilik, pegawai, pembeli, dll) yang berada di dalam ruangann tersebut. Pengaturan barang dagangan pada tempat yang tersedia sehingga memberikan manfaat yang maksimal.  Contoh gambar rencana pembangunan Mini Market dapat dilihat pada Gambar berikut:



WC Kantor & Gudang



rak –rak barang



Jalan



Pintu



Kasir-1



Parkir



Kasir-2



Page | 13



 Toko dengan layout yang baik akan memperoleh mmanfaat diantaranya: Merangsang calon pembeli untuk membeli. Memudahkan pembeli memilih barang. Memudahkan pelayan/pegawai toko mencari atau mengambilkan barang yang dibutuhkan pembeli. Meringankan pekerjaan/tidak mudah menimbulkan kelelahan pegawai. Memudahkan pemeriksaan/penghitungan barang persedian. Menjaga keamanan barang. Serta menjaga kualitas barang agar tidak mudah rusak.



Tata letak peralatan toko  Penataan peralatan toko haruslah tepat guna, menyehatkan, menyenangkan, dan memudahkan arus pergerakan orang dan barang. Untuk itu perlu dilakukan tahapan Penyusunan Peralatan: Pengelompokan peralatan yg sejenis. Pemilihan letak tiap kelompok. Serta sket denah rangkaian peralatan.  Lakukan pengelompokan peralatan yg sejenis. Rak-rak besi atau kayu, untuk tempat produk dlm kemasan (sabun, biskuit,dll). Etalase kaca, untuk tempat kelompok barang yg kecil atau berharga (asesoris, obat-obatan, pulsa, dll). Kotak kayu, untuk kelompok barang dagangan berupa biji-bijian (beras, kacangkacangan,dll). Alat pendingin, untuk barang-barang yg harus dijaga kesegarannya (daging, sayur, es krim, dll).



Page | 14







TREN BARU BERKEMBANGNYA RITEL PASAR MODERN Konsep



ritel



pasar



modern



mulai



bermunculan dewasa ini. Pasar modern muncul sebagai suatu kebutuhan yang mendesak.



Terutama



karena



pasar



tradisional terlihat lecek, becek dan kotor. Berbelanja di pasar tradisional sangat dirasa tidak nyaman. Sebagian anggota



masyarakat



beralih



ke



supermarket atau hipermarket. Selain nyaman, berbelanja kebutuhan pokok dapat dilakukan sambil jalan-jalan bersama keluarga. Jika tidak diantisipasi dengan segera maka pedagang pasar tradisional akan kehilangan pelanggan.



Konsep pasar modern seperti Pasar modern Bumi Serpong Damai (BSD) merupakan salah satu pasar yang menyediakan



segala



macam



kebutuhan pokok yang tampil modern dan dikelola secara profesional. Pada bagian tengah diisi oleh lapak tanpa tembok.



Mengelilingi



lapak-lapak



tersebut berdiri kios kecil dengan berbagai ukuran, salah satunya 3×3m. Pada bagian luar tersusun ruko yang terdiri dari dua lantai. Tempat parkir tertata rapi tidak semrawut. Pada malam hari tempat parkir berubah fungsi menjadi kafe tenda. Bisa dibilang penataan ruang pasar modern BSD diatur secara efektif dan sangat fungsional. Page | 15



Lapak-lapak tempat menjual bahanbahan



kebutuhan



pokok.



Lapak



dibedakan menjadi lapak kering dan lapak basah. Lapak kering digunakan sebagai



tempat



berjualan



sayur,



bumbu dapur dan kebutuhan lain yang tidak terlalu menyebabkan pasar menjadi kotor. Lapak basah tempat menjual berbagai jenis ikan dan ayam potong. Hewan hidup yang siap dipotong juga ada. Kios-kios sepertinya disiapkan untuk menyediakan kebutuhan penunjang lainnya. Berbagai kios terlihat berfungsi sebagai tempat menjual sarapan, kue-kue dan peralatan rumah tangga. Ruko yang terletak pada bagian luar digunakan sebagai rumah makan, kantor dan berbagai kegiatan lainnya. Kafe tenda yang buka malam hari terlihat ramai diisi pengunjung yang sedang menikmati makan malam sembari bersantai.



Biaya sewa sangat bervariasi. Kios disewakan di atas 12,5 juta per tahun. Lapak kering tempat berjualan



segala



macam



bahan



pokok



disewakan sebesar Rp. 600.000,-/bulan. Lapak basah, tempat berjualan ikan basah disewakan dengan harga Rp. 800.000,-/bulan. Murah atau mahal harga sewanya menjadi relatif. Sebagai perbandingan dapat diperhatikan harga-harga barang-barang yang dijual di pasar tersebut. Untuk sarapan mie goreng, bubur ayam dan lainnya harga yang tertulis sekitar 8 ribu sampai 12,5 ribu rupiah. Teh manis hangat dihargai 2 ribu. Jamur tiram seperempat kilogram ditawarkan 5 ribu saja. Makanan yang tersaji di kafe tenda seperti nasi goreng dihidangkan 15-20 ribu rupiah saja. Es teh menjadi 5 ribu rupiah. Page | 16



Demikian beberapa kiat penting dalam bisnis ritel, selamat mencoba, Sukses untuk Anda!



Page | 17