Kisah Teladan Rasulullah Muhammad SAW Yang Banyak Membuat Orang Menangis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kisah Teladan Rasulullah Muhammad SAW yang Banyak Membuat Orang Menangis Share on: Twitter Facebook Google +



1001KisahTeladan.com – Terdapatlah seorang pengemis Yahudi buta yang setiap hari menempati salah satu sudut pasar di Kota Madinah. Bukan cuma mengemis, Ia juga berseru kepada orang-orang yang berlalu-lalang di pasar tersebut, “Jangan dekati Muhammad! Jauhi dia! Jauhi dia! Dia orang gila. Dia itu penyihir. Jika kalian mendekatinya maka kalian akan terpengaruh olehnya.” Teriakannya yang keras tak terlewatkan oleh seorang pun yang berjalan di dekatnya. Setiap kali ada yang terdengar langkah kaki orang melewatinya, pengemis buta itu selalu mengumpat Rasulullah Muhammad SAW, dan mengatakan Muhammad adalah tukang sihir, orang gila dan sebagainya.



Pengemis Yahudi buta itu hampir setiap hari di temani oleh seseorang di sampingnya. Orang tersebut dengan lemah lembut dan kasih sayang menyuapi pengemis yang hampir tidak pernah berhenti untuk menghina dan merendahkan Muhammad SAW. Orang tersebut hanya terdiam saat teriakan makian dan hinaan itu keluar dari mulut Yahudi buta tersebut. Ia terus menyuapi makanan ke mulut pengemis itu hingga habis. Sampai pada suatu hari, si Pengemis Yahudi Buta tidak lagi ditemani lagi oleh orang yang menyuapinya. Kemudian datanglah orang lain yang membawakan nasi bungkus untuknya dan menawarkan diri untuk menyuapinya. Orang lain yang menawarkan diri untuk menyuapi pengemis buta yang tidak berhenti merendahkan Muhammad SAW tersebut adalah sahabat terbaik Rasulullah, Abu Bakar Ash



Shiddiq. Hati dan kepala Abu Bakar mendidih mendengar sumpah serapah pengemis Yahudi tersebut. Namun Abu Bakar menahan diri dan berusaha dengan lemah lembut menawarkan diri untuk memberi makan kepada pengemis buta tersebut. Namun bukan rasa terimakasih yang di dapat oleh Abu Bakar, jusru penyangkalan dan hardikan keras dari pengemis tersebut. “Kau bukan orang yang biasa memberiku makanan,” hardik si pengemis buta. “Aku orang yang biasa,” kata Abu Bakar. “Tidak. Kau bukan orang yang biasa ke sini untuk memberiku makanan. Apabila dia yang datang, maka tak susah tangan ini memegang dan tak susah mulutku mengunyah. Dia selalu menghaluskan terlebih dahulu makanan yang akan disuapinya ke mulutku.” Begitulah penyangkalan si pengemis buta kepada Abu Bakar. Mendengar perkataan pengemis buta tersebut, Abu Bakar tak kuasa membendung rasa harunya. Air matanya tumpah tak tertahankan, dadanya turun naik, Beliau menangis sampai terisak-isak. Salah satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW itupun berkata, “Memang, benar, Aku bukan orang yang biasa datang membawa makanan dan memberimu suapan atas makanan itu. Aku memang tidak bisa selemah lembut orang itu.”



“Ketahuilah bahwa Aku adalah salah satu sahabat orang yang setiap hari menyuapimu tersebut. Orang yang dulu biasa ke sini dan memberimu makan dan menyuapimu telah wafat. Aku hanya ingin melanjutkan amalan yang ditinggalkan orang tersebut, karena Aku tidak ingin melewatkan satu pun amalannya setelah kepergiannya.” Si pengemis buta Yahudi tersebut terdiam sejenak dan bertanya kepada Abu Bakar siapa orang yang selama ini memberinya makan dan juga menyuapinya.



“Ketahuilah, bahwa Ia adalah Muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang yang setiap hari kau hinakan dan kau rendahkan di depan orang banyak di pasar ini,” jawab Abu Bakar kepada pengemis buta itu. Si pengemis Yahudi yang buta itu tertegun. Tak ada kata kata yang keluar dari mulutnya, namun tampak bibirnya bergetar. Air mata pengemis buta itu perlahan jatuh membasahi pipinya yang mulai berkeriput. Si pengemis buta tersadar, betapa orang yang selama ini ia hinakan justru memperlakukannya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Ia justru malah merasa lebih hina dari apapun yang ada di dunia ini. “Selama ini aku telah menghinanya, memfitnahnya, bahkan saat Muhammad ada di sampingku sedang menyuapi aku. Tapi dia tidak pernah memarahiku. Dia malah dengan sabar melembutkan makanan yang di masukkan ke dalam mulutku. Dia begitu mulia.” Kata pengemis buta dalam tangisnya. Pada saat itu juga, Si Pengemis Yahudi buta bersaksi di hadapan Abu Bakar Ash Shiddiq, mengucapkan dua kalimat syahadat ‘La ilaha illallah. Muhammadar Rasulullah.’ Si Pengemis buta memilih memeluk Islam setelah cacian dan sumpah serapahnya kepada Muhammad SAW dibalas dengan kasih sayang oleh Nabi Akhir Zaman tersebut. Demikianlah kisah keteladanan Rasulullah Muhammad SAW yang sebaiknya dicontoh oleh umat Beliau. Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW di Hari Penghakiman kelak.. Amiin



Cerita Anak Islami - Tauladan Nabi Muhammad Saw Kepada Orang Yang Membencinya (Edisi Maulid Nabi) 1:56 AM Cerita anak islami kali ini berkisah tentang tauladan baik yang dicontohkan oleh baginda nabi Muhammad S.A.W. Ada seorang ibu tua yang buta yang setiap harinya selalu mencaci maki Nabi Muhammad. Padahal baginda Nabi tidak pernah bertemu dengan ibu tua ini. Suatu hari baginda nabi menghampiri si ibu tua buta ini. Kemudian nabi memberi makanan kepada ibu ini. Tangan baginda nabi yang halus membuat ibu ini bertanya siapakah gerangan yang memberi makan kepadanya.



Namun karena hatinya sudah terlalu membenci baginda nabi, tetap saja mulutnya terus mencaci dan menghina nabi. Baca juga cerita anak Cerita Kakek Tua Yang Baik Hati Setiap Baginda nabi melewati rumah ibu tua itu, Beliau selalu menyempatkan untuk memberikan makanan kepada ibu tua buta itu. Sampai akhirnya Baginda Nabi Muhammad wafat, si ibu tua tidak mengetahuinya. Datanglah sahabat nabi memberikan makanan dan menyuapi si ibu tua itu. Heran si ibu tua karena merasakan tangan si pemberi makan berbeda, dia bertanya,"Kau bukan yang sering memberi makan kepadaku, dia memiliki tangan yang halus, serta ku bisa merasakan hatinya yang lembut dan penuh kasih sayang". Sahabat nabi berkata,"Ketahuilah bahwa orang yang sering kau caci maki dan kau hina adalah orang yang sering memberi makan kepadamu, dan dialah Muhammad, Nabi akhir jaman". Alangkah kagetnya si ibu tua buta itu mendengarnya, ternyata orang yang selama ini dia hina dan caci adalah orang yang menyuapinya. Akhirnya si ibu langsung mengucapkan 2 kalimat syahadat. Baca juga cerita anak Kisah Iyel Naik Commuterline Cerita anak islami kali ini memberikan hikmah kepada kita agar bisa mengambil contoh prilaku dan sifat agung yang di contohkan oleh baginda nabi kita Muhammad S.A.W. yaitu bahwasanya kita tidak boleh memiliki sifat sombong dan sifat benci kepada sesama. Semoga kisah dan taudalan nabi ini bisa kita ambil maknanya dalam kehidupan kita sehari-hari, Amin..amin ya robbal 'alaminn.. Yuk kita baca lagi cerita-cerita menarik lainnya di blog ini, seperti Cerita Anak Islami - Adi Anak Yang Tangguh yang pasti seru dan menyenangkan.