Kisi-Kisi Uas Kimia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • pitaa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KISI- KISI UAS KIMIA TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAN 1.



Sebutkan 4 senyawa utama semen Portland dan jelaskan tugasnya secara singkat!



2.



Apa yang dimaksud dengan hidrasi pada semen?



3.



Apa yang membedakan proses pengolahan semen dengan metode dry proses dan wet proses!



4.



Sebutkan tahap pembuatan semen secara umum?



5.



Apabila suatu kawasan memiliki karakteristik asam sulfat (H2SO4) 0,10 - 0,2 % dan hidrasi panas bersifat sedang tipe semen yang manakah yang cocok digunakan? jelaskan!



6.



Secara umum korosi pada beton disebabkan oleh beberapa factor, antara lain karbonasi dan serangan oleh klorida. Jelaskan masing-masing !



7.



Sebutkan dan jelaskan cara-cara serangan sulfat pada beton !



8.



Sebutkan beberapa cara untuk mengatasi korosi pada beton!



9.



Jelaskan tentang korosi dan sel elektrokimia dalam proses korosi pada besi !



10. Sebutkan cara-cara pencegahan korosi pada baja tulangan ! 11.



Jelaskan bagaimana tulangan baja dalam beton bisa mengalami korosi ?



12. Korosi tidak dapat dihilangkan tapi dapat dicegah dengan memproteksi material dari lingkungan, salah satunya adalah dengan proteksi katodik sistem anoda korban. Jelaskan ! 13. Perlindungan katodik dilakukan dengan menghubungkan logam yang akan dilindungi karena adanya perbedaan potential elektroda. Jelaskan ! 14. Sebutkan beberapa factor yang mempercepat terjadinya korosi ! 15. Jelaskan bagaimana proses galvanisasi ! 1.



Trikalsium silikat (C-3S) atau 3CaO.SiO2 Dikalsium silikat (C2S) atau 2CaO.SiO2 Trikalsium aluminat (C3A) atau 3CaO.Al2O3 Tetrakalsium aluminofert (C4AF) atau 4CaO.Al2O3.Fe2O3 -



C3S dan C2S merupakan senyawa yang paling dominan dalam semen dan memberikan sifat semen. Bila terkena air, C3S akan langsung terhidrasi, dan menghasilkan panas.



-



Sedangkan C2S berekasi dengan air lebih lambat sehingga hanya berpengaru terhadap pengerasan semen setelah berumur lebih dari 7 hari dan memberikan kekuatan akhir. C2S juga membuat semen taahan terhadap serangan kimia(chemiclattack) dan juga mengurangi besar susutan pengeringan.



-



Unsur C3A (unsur ketiga) berhidrasi secara exothermic dan bereaksi sangat cepat memberikan kekuatan setelah 24 jam.



-



Unsur yang keempat yaitu C4AF kurang begitu besar pengaruhnya terhadap kekerasan semen. Kandungan besi yang sedikit dalam semen putih akan memberikan kandungan C4AF yang sedikit dalam semen, sehingga kualitas semen akan bertambah dari segi kekuatannya.



2.



Hidrasi semen adalah proses reaksi antara semen dan air. Reaksi ini terjadi antara silikat dan alumina pada semen dengan air. Dengan adanya air, senyawa silikat dan alumina tersebut membentuk produk hidrasi yang berupa massa yang keras dan kuat.



3.



Proses Basah, Proses ini yaitu denga penambahan air sewaktu penggilingan bahan mentah, sehingga hasil gilingan mentah berupa lumpur yang disebut slurry dengan kadar air sekitar 30 – 36 %. Proses Kering, Proses ini dengan pengaringan bahan mentah sejalan dengan penggilingannya, sehingga hasil gilingan bahan mentah berupa tepung/bubuk yang disebut raw mix (raw meal), dengan kadar airnya < 1 %.



4.



Pembuatan semen terdiri dari 5 tahap proses produksi, yaitu: 1. Proses Penyiapan Bahan Baku 2. Proses Pengolahan Bahan 3. Proses Pembakaran 4. Proses Penggilingan Akhir 5. Proses Pengemasan (Packing)



5.



Jenis semen portlan Type II Kondisi letak geografis ternyata menyebabakan perbedaan kadar asam sulfat dalam air dan tanah dan juga tingkat hidrasi. Oleh karena itu, keadaan tersebut mempengaruhi kebutuhan semen yang berbeda. Kegunaan Semen Portland Type II pada umumnya sebagai material bangunan yang letaknya dipinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, dan bendungan. Karakteristik Semen Portland Type II yaitu tahan terhadap asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas yang bersifat sedang.



6.



Karbonasi, Karbonasi yaitu peristiwa terbentuknya CaCO3 sebagai akibat reaksi antara Ca(OH)2 dengan gas atau senyawa terlarut yang bersifat asam. Proses karbonasi ini berlangsung dari permukaan beton ke bagian dalam beton yang akhirnya mencapai bidang kontak baja beton. Apabila proses karbonasi telah mencapai bidang kontak baja-beton, pH lingkungan pada bidang kontak baja-beton turun sampai < 9,5. Hal ini mengakibatkan keadaan pasif baja tulangan hilang dan baja tulangan akan terkorosi yang akhirnya merusak betonnya. Klorida, Ion klorida telah terkenal sangat agresif terhadap bahan konstruksi baja. Klorida melalui reaksi hidrolisa membentuk asam. Asam yang dihasilkan menetralisir Ca(OH)2 yang terdapat di dalam beton. Apabila proses netralisir Ca(OH)2 telah mencapai bidang kontak baja-beton, pH lingkungan pada bidang kontak bajabeton turun sampai < 9,5. Hal ini mengakibatkan keadaan pasif baja tulangan hilang dan baja tulangan terkorosi yang akhirnya merusak beton.



7.



Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh serangan sulfat adalah terjadinya disintegrasi pada beton. Proses disintegrasi adalah suatu proses pemisahan atau pelepasan dari suatu bahan yang berukuran besar dan menyatu menjadi bahan yang berukuran kecil dan terpisah–pisah. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa serangan sulfat dapat menyebabkan disintegrasi pada beton yang akhirnya dapat mereduksi kekuatan beton itu sendiri.



8.



Untuk mencegah terjadinya korosi pada beton bertulang maka perlu pemakaian bahan yang baik, mempertebal selimut beton, dan penambahan dimensi struktur serta pemampatan beton.



9.



Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi.



10. kerusakan terjadi pada tulangan di dalam beton. Ini disebabkan karena tulangan di dalam beton bereaksi dengan air dan membentuk karat. Karat yang terbentuk pada tulangan ini mengakibatkan pengembangan volume besi tulangan tersebut. Pengembangan volume ini kemudian mendesak beton sehingga beton tersebut terkelupas atau pecah. Terjadinya karat ini disebabkan adanya reaksi antara unsur besi (Fe+) di dalam tulangan dengan unsur hidroksi (OH–) dari air. 11.



Korosi yang tetrjadi pada baja tulangan bisa terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut: -



Baja tulangan yang akan digunakan untuk struktur bangunan tidak diproteksi



-



Adanya air dari hasil sisa-sisa reaksi antara air dan semen.



-



Tembok atau beton yang menggunakan baja tulangan tidak kedap air. Jika baja tulangan yang akan digunakan untuk struktur bangunan tidak diproteksi, akan menimbulkan resiko korosi pada baja tulangan. Ada berbagai cara untuk terjadi korosi pada baja tulangan. Air dapat masuk ke dalam beton dan sampai ke tulangan melalui 2 cara, melalui air yang masuk dari luar atau uap air di udara melalui pori-pori beton karena beton tidak kedap air. Bila ada sisa-sisa air yang tidak ikut tereaksikan pada saat pencampuran semen dengan air. Air yang tertinggal bisa mengenai baja tulangan dan akan menyebabkan korosi pada baja tulangan yang tidak diproteksi karena unsur-unsur yang ada pada air akan bereaksi dengan baja yang akan menyebabkan baja menjadi terkorosi.



12. Proteksi Katodik ( Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel elektrokimia. 13. Proteksi katodik adalah metode untuk melindungi struktur logam dari korosi. Logam dengan struktur yang dibuat – biasanya baja – rentan terhadap korosi melalui reaksi oksidasi ketika mereka sering terjadi kontak dengan air. Reaksi dapat melibatkan logam yang menyerah elektron dan didorong oleh jejak garam terlarut dalam air, menyebabkan air untuk bertindak sebagai elektrolit. Korosi dapat dipandang sebagai proses elektrokimia. Proteksi katodik mengubah struktur logam ke katoda – elektroda bermuatan positif – dengan mendirikan sebuah sel elektrokimia menggunakan logam yang lebih elektropositif sebagai anoda, sehingga struktur tidak kehilangan elektron ke lingkungannya. 14. a. air dan kelembaban udara b. elektroit c. permukaan logam yang tidak rata d. terbentuknya sel elektrokimia



15. Proses Galvanisasi Galvanizing : pelapisan dengan pencelupan benda kerja kedalam cairan seng atau zinc pada temperatur lebih 450-470°C, dengan prosesnya adalah sebagai berikut : a.



Degreasing : menghilangkan minyak atau material organik



b.



Water Rising : membersihkan sisa dari caustic soda pada proses degreasing



c.



Acid Pickling : menghilangkan karat pada benda kerja



d.



Water Rising : membersihkan sisa asam dari proses acid pickling



e.



Prefluxing : menjaga kesetabilan permukaan



f.



Dipping : pencelupan pada Zinc atau seng panas



g.



Quencing : pendinginan