25 0 301 KB
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pendidikan Indonesia memiliki berbagai sarana dan prasarana untuk
menunjang kualitas pembelajaran siswa contohnya laboratorium fisika. Pada laboratorium fisika terdapat seperangkat alat praktikum yang salah satunya adalah Komponen Instrumen Terpadu (KIT). Salah satunya pada saat belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mekanika, keberadaan alat-alat peraga mekanika (KIT Mekanika) sangat diperlukan untuk menunjang kualitas pemahaman siswa dalam menerapkan teori yang mereka pelajari tersebut. Di tingkat SMA, alat-alat tersebut sudah sering digunakan untuk memperagakan atau mempraktekkan teori yang diajarkan, seharusnya siswa sudah tidak asing lagi dengan tata cara penggunaan dan perawatan alat tersebut, tetapi pada kenyataannya masih ada siswa yang belum mengetahui bahkan belum mengenal KIT mekanika. Umumnya mereka menggunakan KIT mekanika tanpa didasari pengetahuan yang cukup untuk menggunakan alat-alat tersebut secara benar dan efektif. Kurangnya pengetahuan mereka tentang mengelola dan merawat KIT yang sering mereka gunakan juga dapat membuat alat-alat tersebut tidak bisa bertahan lama dari yang semestinya, seperti terjadinya kerusakan pada berbagai alat yang sensitif dan membutuhkan perawatan khusus. Jika tidak adanya pengetahuan yang mendasar maka peralatan akan cepat rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Alhasil, kegiatan praktikum tidak bisa berjalan lancar karena kekurangan alat yang belum bisa diganti. Pihak sekolah harus menunggu lama penggantian alat oleh pemerintah. Dalam tenggang waktu yang lama tersebut, kegiatan praktikum di laboratorium tidak bisa efektif. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah agar permasalahan tersebut
tidak
terjadi
adalah
dengan
meningkatkan
pengetahuan
mengenai tata cara penggunaan dan perawatan KIT. Dalam makalah ini, secara khusus akan membahas mengenai KIT mekanika beserta cara penggunaan dan pemeliharaannya.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Apa yang dimaksud KIT mekanika? 2) Apa saja komponen KIT mekanika? 3) Bagaimana cara menggunakan KIT mekanika? 4) Bagaimana cara memelihara KIT mekanika? 1.3
1) 2) 3) 4)
Tujuan Penulisan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah KIT mekanika ini adalah: Mengetahui pengertian KIT mekanika Mengetahui komponen KIT mekanika Mengetahui cara menggunakan KIT mekanika Mengetahui cara memelihara KIT mekanika
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian KIT Berdasarkan tafsiran (Webster New Colligate Dictionary 1953) dijelaskan bahwa KIT is a box, bag I wich such a kit is carried. Jadi, KIT merupakan sebuah kotak yang berisi seperangkat alat praktikum yang dapat memudahkan kita untuk membawanya kemanapun. Seperti yang dikatakan (Hendro, 2011) sebagai berikut: KIT Fisika merupakan sebuah kotak yang berisi seperangkat alatalat fisika yang mudah dikemas dan dapat dibawa ke dalam kelas saat diadakan percobaan atau kegiatan mengajar fisika. Dengan memanfaatkan KIT yang tersedia maka siswa dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir, yang nantinya dapat mengurangi verbalisme. Lebih lagi, dengan memanfaatkan KIT sederhana yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar yang dapat menanamkan konsep-konsep fisika yang sama. Selain mengurangi terjadinya verbalisme, penggunaan KIT akan memberikan manfaat yang cukup besar kepada siswa karena siswa dapat berhadapan dengan peralatan secara langsung dan berbuat.
2.2
Pengertian KIT Mekanika Istilah mekanika sangat erat hubungannya dengan mesin. Dalam
sebuah media literatur (‘Mekanika’) menjelaskan bahwa: Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, dari Bahasa Yunani mechanikos, "seseorang yang ahli di bidang mesin") adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan mesin, alat atau benda yang seperti mesin.mekanika merupakan bagian yang sangat penting dalam ilmu fisika terutama untuk ahli sains dan ahli teknik. Mekanika (Mechanics) juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu.
Jadi,
KIT
mekanika
adalah
seperangkat
alat
peraga
yang
berhubungan dengan mesin dan gerak yang disatukan dalam sebuah toolbox atau kotak. KIT mekanika biasanya digunakan pada percobaan fisika, seperti, pengukuran, massa, panjang, diameter, kecepatan dan percepatan.
2
2.3
Komponen KIT Mekanika Saat ini, KIT mekanika biasanya
hanya
dapat
ditemui
di
laboratorium Sekolah Menengah Atas(SMA) dan Universitas. Pada KIT mekanika
terdapat
komponen-komponen
alat
peraga
yang
dapat
digunakan untuk praktikum. Komponen KIT mekanika yang sudah ditetapkan Badan Nasional Satuan Pendidikan (BNSP) adalah sebagai berikut: a. Komponen KIT mekanika SMP Komponen-komponen KIT mekanika yang digunakan untuk percobaan fisika tingkat SMP adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Komponen-komponen KIT mekanika SMP
Nama Alat
Gambar
Dasar statif
Kaki statif
Balok pendukung
Batang statif panjang Batang statif pendek Penyambung batang statif Penggaris logam 50 cm
3
Nama Alat
Gambar
Neraca pegas 1,5 N
Neraca pegas 3,0 N
Penunjuk pasang
Tali pada roda
Beban pemberat 50 gram
Beban pemberat 25 gram
Jangka sorong
Balok aluminium
Steker (jepit) penahan
4
Nama Alat Roda katrol,
∅
Gambar = 50
mm
Roda katrol,
∅
=
100 mm
Steker poros
Batang pengait
Tuas
Steker perangkai
Batang perangkai
Bidang miring
Pegas spiral 0,1 N/cm
5
Nama Alat
Gambar
Balok pergesekan
Kubus berbagai jenis bahan
Stopwatch
Kereta dinamika
Kereta dinamika bermotor
6
Nama Alat
Gambar
Balok bertingkat
Pewaktu ketik dan kertas pita
b. Komponen KIT mekanika SMA Komponen-komponen KIT mekanika yang digunakan untuk percobaan fisika tingkat SMA adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Komponen-komponen KIT mekanika SMA
Nama Alat
Gambar
Jumlah
Dasar Statif
2 buah
Kaki Statif
2 buah
7
Nama Alat
Gambar
Jumlah
Batang Statif, 250 mm
2 buah
Batang Statif, 500 mm
2 buah
Balok Pendukung
2 buah
NeracaPegas 1.5 N
1 buah
Tali Nilon
1 roll
Beban 50 g
6 buah
8
Nama Alat
Gambar
Jumlah
Neraca pegas 3 N
2 buah
Jangka Sorong
1 buah
Balok Aluminium
1 buah
Jepit Penahan
3 buah
Katrol Ø 50 mm
2 buah
Pengait Beban
2 buah
9
Nama Alat
Gambar
Jumlah
Steker Perangka
3 buah
Bidang Miring
1 buah
Stopwatch Analog
1 buah
Kereta Dinamika
1 buah
Balok Bertingkat
1 buah
10
Nama Alat
2.4
Gambar
Jumlah
Pewaktu Ketik
1 buah
Pita Kertas PewaktuKetik
1 buah
Pegas Spiral 0.1 N/cm
1 buah
Pegas Spiral 0.25 N/cm
1 buah
Penggunaan Kit Mekanika Komponen-komponen KIT mekanika
percobaan
dalam
praktikum
fisika.
Pada
digunakan praktikum
pada
berbagai
tingkat
SMP,
percobaan yang dilakukan misalnya pengukuran panjang, pengukuran diameter
dan
kedalaman
lubang,
pengukuran
luas
bidang
benda
beraturan, pengukuran volume dan pengukuran massa. a. Pengukuran panjang Pada percobaan pengukuran panjang, alat/bahan yang digunakan, yaitu: 11
Penggaris logam 50 cm Balok aluminium Dasar statif Batang statif pendek Meja belajar
Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Meja belajar dan batang statif diukur panjangnya menggunakan jengkal tangan dan penggaris logam, lalu catat hasilnya ke dalam
tabel 2.3. Balok aluminium dan dasar statif diukur panjang, lebar serta tingginya dengan penggaris logam, lalu catat hasilnya ke dalam
tabel 2.4. Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan.
Hasil pengamatan percobaan dicatat dalam tabel berikut:
Tabel 2.3 Hasil pengukuran menggunakan jengkal tangan dan penggaris logam Objek Peneliti (yang mengukur) A B C D (benda yang diteliti) Meja kelas …….. …….. …….. cm …….. cm jengkal jengkal Batang …….. …….. …….. cm …….. cm statif jengkal jengkal pendek Tabel 2.4 Hasil pengukuran pada balok aluminium dan dasar statif Bagian yang Balok Dasar diukur Panjang Lebar Tinggi
aluminium ……..cm ……..cm ……..cm
b. Pengukuran diameter dan kedalaman lubang
12
statif ……..cm ……..cm ……..cm
Alat/bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran diameter dan kedalaman lubang, yaitu: Jangka sorong Batang statif pendek Kaki statif Silinder ukur Kelereng Kertas buku tulis (disiapkan sendiri) Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Mengukur tebal kertas, diameter batang statif, diameter lingkaran lubang pada kaki statif, diameter kelereng, diameter bagian luar dan dalam
silinder
ukur
serta
kedalaman
silinder
ukur
dengan
menggunakan jangka sorong, lalu catat hasil pengukurannya ke
dalam tabel. Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan.
Tabel 2.5 Hasil pengukuran kertas, batang statif, lubang kaki statif dan kelereng Objek Tebal Diamet Luas er Penampang Kertas ……mm Batang statif ……mm ……mm2 Lubang kaki ……mm ……mm2 statif Kelereng ……mm ……mm2 Silinder ukur: diameter luar = ……mm diameter dalam kedalaman
= ……mm
= ……mm
c. Pengukuran luas bidang benda beraturan Alat/bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran luas bidang beraturan, yaitu:
Penggaris logam 50 cm Kubus besi Balok aluminium Lembar kertas/buku tulis (disiapkan sendiri) Kertas karton (disiapkan sendiri)
13
Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Mengukur panjang dan lebar kertas atau buku tulis. Kemudian catat
hasilnya ke dalam tabel dan hitung luasnya. Mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus besi serta balok aluminium, lalu catat hasil pengukuran ke dalam tabel serta hitung
luas seluruh permukaannya. Membuat jarring-jaring balok dengan menggunakan kertas karton yang ukuran panjang, lebar dan tingginya sama dengan ukuran
balok aluminium. Menghitung luas
membentuk balok tersebut. Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan
permukaan
kertas
yang
digunakan
untuk
seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan. Hasil pengamatan ditulis seperti format berikut:
Kertas/buku tulis : panjang = ……cm; lebar = ……cm luas permukaan depan buku tulis = ……cm2 Kubus besi : panjang = ……cm; lebar = ……cm luas seluruh permukaan kubus besi = ……cm2 Balok aluminium Tabel 2.6 Hasil Balok aluminium Panjan g Permukaan atas ……cm permukaan ……cm bawah Permukaan ……cm belakang Permukaan ……cm depan Permukaan ……cm kanan Permukaan kiri ……cm
pengukuran balok aluminium Lebar Tinggi Luas permukaan ……cm ……cm ……cm2 ……cm ……cm ……cm2 ……cm
……cm
……cm2
……cm
……cm
……cm2
……cm
……cm
……cm2
……cm
……cm
……cm2 ……cm2
Luas seluruh permukaan balok aluminium
d. Pengukuran volume Alat/bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran volume, yaitu:
Tali nilon Beban 50 gram Balok aluminium 14
Tabung berpancuran Silinder ukur 100 mL Gelas beaker Air bersih (disiapkan sendiri)
Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. Balok aluminium dan beban masing-masing diikat dengan tali panjang
±
20 cm. ±
Mengisi silinder ukur dengan
lalu catat sebagai volume awal pada tabel 2.7. Balok aluminium dimasukkan ke dalam silinder ukur. Baca dan catat
60 mL air (gunakan gelas beaker),
volume akhir setelah mendapat tambahan balok (seluruh balok
berada dalam air) pada tabel 2.7. Ulangi langkah ketiga dan keempat tetapi balok aluminium diganti
beban 50 gram. Air dalam silinder ukur dibuang, kemudian silinder ukur diletakkan di bawah pipa tabung berpancuran. Tuangkan air ke dalam tabung sampai ada sedikit air yang mengalir ke dalam silinder ukur. Baca volume awal air yang ada dalam gelas ukur dan catat hasilnya pada
tabel 2.8. Balok aluminium dimasukkan secara hati-hati ke dalam tabung berpancuran dan biarkan air mengalir ke silinder ukur. Setelah alirannya terhenti, baca volume akhir air yang ada di dalam gelas
ukur dan catat hasilnya pada tabel 2.8. Ulangi langkah keenam dan ketujuh tetapi balok aluminium diganti
beban 50 gram. Lengkapi data tabel 2.7 dan tabel 2.8 pada hasil pengamatan. Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan.
15
Hasil pengamatan percobaan dicatat dalam tabel berikut: Tabel 2.7 Hasil pengukuran volume pada silinder ukur
Nama Benda
Balok aluminium Beban 50 gram
Air Dalam Silinder Ukur Volume Volume awal akhir …….mL …….mL …….mL
…….mL
Air Dalam Silinder Ukur …….mL …….mL
Tabel 2.8 Hasil pengukuran volume pada tabung berpancuran
Nama Benda
Balok aluminium Beban 50 gram
Air Dalam Silinder Ukur Volume Volume awal akhir …….mL …….mL …….mL
…….mL
Air Dalam Silinder Ukur …….mL …….mL
e. Pengukuran massa Alat/bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran massa, yaitu:
2 buah beban 50 gram Balok aluminium Neraca empat lengan Gelas beaker Silinder ukur 1 sdm gula pasir (disediakan sendiri) Air bersih secukupnya
Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. Gelas beaker diisi air bersih secukupnya. Neraca empat lengan dikalibrasi terlebih
digunakan. Sebuah beban, dua buah beban, balok aluminium, silinder ukur
kosong dan gula pasir ditimbang, lalu catat hasilnya ke dalam tabel. Silinder ukur diisi 50 mL air. Massa silinder ukur yang berisi 50 mL air ditimbang, lalu catat
hasilnya ke dalam tabel. Gula pasir yang telah ditimbang dilarutkan dengan 50 mL air dalam silinder ukur. 16
dahulu
sebelum
Silinder ukur yang telah berisi larutan gula ditimbang, lalu catat
hasilnya ke dalam tabel. Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan. Tabel 2.9 Hasil pengukuran massa benda Benda yang Ditimbang Massa (gram) Satu beban ……. Dua beban ……. Balok aluminium ……. Gula pasir ……. Silinder ukur kosong (m0) ……. Silinder ukur berisi 50 mL air ……. (m1) Air dalam silinder = m1-m0 ……. Silinder ukur + larutan gula ……. pasir (m2) Larutan gula pasir = m2-m0 ……. Pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), materi percobaan fisika
yang menggunakan KIT mekanika misalnya, jangka sorong, kecepatan rata-rata, pendulum sederhana dan hukum Hooke. a. Jangka sorong Alat/bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran diameter dan kedalaman lubang, yaitu: Jangka sorong Batang statif pendek Kaki statif Silinder ukur Kelereng Kertas buku tulis (disiapkan sendiri) Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Mengukur tebal kertas, diameter batang statif, diameter lingkaran lubang pada kaki statif, diameter kelereng, diameter bagian luar dan dalam
silinder
ukur
serta
kedalaman
silinder
ukur
dengan
menggunakan jangka sorong, lalu catat hasil pengukurannya ke dalam tabel.
17
Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan.
Tabel 2.10 Hasil pengukuran kertas, batang statif, lubang kaki statif dan kelereng
Objek
Tebal
Kertas ……mm Batang statif Lubang kaki statif Kelereng Silinder ukur: diameter luar diameter dalam kedalaman
Diamet er ……mm ……mm
Luas Penampang ……mm2 ……mm2
……mm ……mm2 = ……mm = ……mm
= ……mm
b. Kecepatan rata-rata Alat/bahan yang digunakan pada percobaan mengenai kecepatan ratarata, yaitu:
Rel presisi Kereta dinamika Balok bertingkat Stopwatch
Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Rel diletakkan pada balok bertingkat. Kereta dipasang di atas rel. Jarak dari ujung kepala kereta sampai dengan ujung rel (40,3 cm)
diukur. Rel diletakkan pada tingkat paling bawah balok bertingkat. Tekan tombol stopwatch tepat saat kereta dilepaskan. Stopwatch dimatikan saat kereta sampai di ujung rel presisi, lalu
catat waktu tempuhnya. Rel diletakkan pada tingkat di tengah-tengah balok bertingkat. Langkah kelima dan keenam diulangi. Rel diletakkan pada tingkat paling tinggi balok bertingkat. Lakukan langkah yang sama seperti langkah kelima dan keenam. Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan. 18
19
Hasil percobaan ditulis dalam tabel berikut: Tabel 2.11 Hasil pengukuran kecepatan kereta dinamika dalam menempuh rel presisi
Percobaan Tingkat terendah Tingkat ditengahtengah Tingkat tertinggi
Waktu (s) …..s …..s
Perpindahan (cm) …..cm …..cm
Kecepatan rata-rata (m/s)
…..s
…..cm
…..m/s
…..m/s …..m/s
c. Pendulum Sederhana Alat/bahan yang digunakan pada percobaan pendulum sederhana, yaitu:
Beban 50 gr Stopwatch Mistar Tali nilon Dasar statif Kaki statif pendek Busur derajat
Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Beban diikat dengan tali yang panjangnya 50 cm. Usahakan bandul
tersebut berada pada keadaan seimbang. Bandul diberi simpangan dengan sudut 10o, lalu dilepaskan.
Usahakan ayunan bandul tidak berputar. Waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan 20 getaran dihitung
menggunakan stopwatch. Percobaan dilakukan 3 kali. Lakukan langkah yang sama pada percobaan selanjutnya dengan
panjang tali 40 cm, 30 cm, 20 cm dan 10 cm. Tulis hasil percobaan pada tabel. Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan.
Hasil percobaan ditulis dalam tabel berikut:
Tabel 2.12 Hasil percobaan pendulum sederhana
Panjang
Sudut
Banyakny 20
Waktu
Perioda
Tali 50 cm 50 cm 50 cm 40 cm 40 cm 40 cm 30 cm 30 cm 30 cm 20 cm 20 cm 20 cm 10 cm 10 cm 10 cm
Ayunan 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o 10o
a Ayunan …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali …..kali
…..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s
…..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s …..s
d. Hukum Hooke Alat/bahan yang digunakan pada percobaan Hukum Hooke yaitu:
Pegas Beban Statif Mistar
Langkah-langkah kegiatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Sebuah pegas spiral digantungkan pada statif lalu tautkan sebuah beban pada ujung bawah pegas spiral, kemudian ukurlah panjang pegas.
Tambahkan lagi sebuah beban, lalu ukurlah panjang pegas. Catat gaya berat beban dan panjang pegas pada tabel baris ke-1.
Tambahkan lagi sebuah beban, lalu ukurlah panjang pegas. Catat gaya berat beban dan panjang pegas pada tabel baris ke-2.
Ulangi percobaan dan perhitungan seperti langkah ke-2 dan ke3, lalu catat gaya berat beban dan panjang pegas pada tabel baris ke-3, ke-4 dan ke-5. 21
Lengkapi tabel hasil percobaan.
Alat dan bahan yang telah dipakai dirapikan kembali, lalu diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat disimpulkan.
Hasil percobaan ditulis dalam tabel berikut:
Tabel 2.13 Hasil percobaan Hukum Hooke
Gaya berat beban …….N …….N …….N …….N …….N 2.5
Perubahan gaya berat beban
Panjang pegas
…….N …….N …….N …….N …….N
……m ……m ……m ……m ……m
Perubahan panjang pegas ……m ……m ……m ……m ……m
Konstanta pegas ……N/m ……N/m ……N/m ……N/m ……N/m
Pemeliharaan Kit Mekanika Berbagai
peralatan
untuk
praktikum
di
dalam
laboratorium
memerlukan perawatan/pemeliharaan yang intensif. Seperti KIT mekanika yang bahan bakunya terbuat dari logam, seperti micrometer sekrup, jangka
sorong,
pegas
spiral
dan
neraca
pegas.
Hendro(2012)
mengungkapkan bahwa: Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami perkaratan. Untuk menghindari terjadinya perkaratan itu maka peralatan harus disimpan di tempat yang bertemperatur tinggi(± 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan silikon sebagai penyerap air. Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang melekat kemudian diolesi dengan minyak oli, minyak rem atau paraffin cair.
Berdasarkan pernyataan tersebut, peralatan KIT dalam laboratorium harus dirawat secara efisien agar tetap terjaga kualitasnya. Peralatan KIT yang tidak
terbuat
dari
besi
atau
logam
dapat
dirawat
dengan
cara
membersihkan alat dari debu serta menyimpannya di tempat yang kering.
22
23
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa KIT Fisika merupakan sebuah kotak yang berisi seperangkat alat-alat fisika yang mudah dikemas dan dapat dibawa ke dalam kelas saat diadakan percobaan atau kegiatan mengajar fisika. Ada banyak terdapat jenis KIT, salah satunya adalah KIT mekanika. KIT mekanika fisika adalah sebuah kotak
berisi
seperangkat
alat-alat
peraga
yang
digunakan
untuk
mempraktekkan materi tentang mekanika. KIT mekanika terdapat 40 macam komponen alat peraga. Komponen-komponen tersebut dapat digunakan
untuk
berbagai
percobaan
yang
berhubungan
dengan
mekanika. Umumnya, alat-alat dalam KIT mekanika berbahan dari besi dan logam, sehingga dalam pemeliharaannya menggunakan pelumas agar tidak mudah berkarat, serta di bersihkan setelah digunakan. 3.2. Saran Penulis berharap dengan adanya makalah ini, pembaca dapat menggunakan dan memelihara KIT mekanika dengan baik dan benar. Penulis juga menyarankan agar pembaca dapat mengkaji lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan serta pemeliharaan KIT mekanika dengan menambah referensi bacaan sehingga dapat menambah wawasan dan lebih bermanfaat bagi pembaca.
24