Klasifikasi Citra [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH PILIHAN INDERAJA UNTUK PENATAAN RUANG “MACAM MACAM CITRA” Disusun untuk memenuhi mata kuliah MKP Inderaja untuk Penataan Ruang (TKP 449) Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, Dipl. GE, MT



Disusun Oleh : Rachmad Winarko Suhar Putra 21040113130083



JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015



A. PENGERTIAN CITRA Hasil dari rekaman data penginderaan jauh adalah data yang kemudian akan diintepretasi oleh tim analisis. Hasil rekaman tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi dua. Pertama, data digital atau data numerik. Data numerik terdiri dari angka-angka yang kemudian akan diintepretasi menggunakan program komputer. Kedua, data visual merupakan peta citra dan non-citra yang akan di analisis secara manual. Data berupa peta atau citra tersebut berupa gambaran mirip aslinya. Sementara data non citra berupa garis atau grafik yang terdiri atas nomor-nomor sebagai simbol tingkat kecerahan warna.



Gambar 1. Data Numerik Penginderaan Jauh



Gambar 2. Data Visual (a) dan Data Numerik (b)



Citra merupakan gambaran kenampakan permukaan bumi hasil penginderaan pada spectrum elektromagnetik tertentu yang ditayangkan pada layar atau disimpan pada media rekam atau cetak.. Selanjutnya, gambaran tersebut menampilkan gejala di permukaan bumi dalam jarak jauh, secara vertikal. B. JENIS CITRA Jenis-jenis citra dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu citra foto (photographic image) atau foto udara dan citra non-foto (non-photographic image). Perbedaan kedua jenis citra tersebut dikelompokkan lagi berdasarkan variabel sensor, detektor, proses perekaman, mekanisme perekaman dan spektrum magnetik.



Tabel 1. Perbedaan Citra Foto dan Citra Non-Foto



Selanjutnya, masing-masing kelompok citra dikelompokkan berdasarkan beberapa variabel, sebagai berikut: 1. Citra Foto dikelompokkan berdasarkan warna, posisi sumbu kamera, jenis kamera yang digunakan, sistem wahana, dan spektrum elektromagnetik. 



Citra foto berdasarkan warna



a. Citra berwarna semu (false colour). Pada foto ini, warna objek tidak sama dengan warna aslinya. Misalnya, pada foto citra, vegetasi/ tanaman akan berwarna merah sementara warna aslinya adalah hijau. b. Citra berwarna asli (true colour). Foto ini merupakan foto pankoromatik berwarna. Foto berwarna asli akan lebih mudah penggunaannya karena sesuai dengan aslinya.



Gambar 3. Peta Citra Warna Semu (kiri) dan Peta Citra Warna Asli (kanan)







Citra foto berdasarkan posisi sumbu kamera



a. Foto vertikal atau foto tegak (ortho photograph). Foto citra jenis ini dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi. b. Foto condong atau miring (oblique photograph). Foto ini dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Pada umumnya, sudut yang terbentuk adalah sepuluh derajat. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi foto agak condong (low oblique photograph) apabila cakrawala tidak tergambar pada foto, dan foto sangat condong (high oblique photograph) apabila pada foto tampak cakrawala.



Gambar 4. Jenis Bentuk Posisi Kamera



Gambar 5. Contoh foto citra berdasarkan posisi, vertikal (kiri), sangat condong (tengah) dan agak condong (bawah)







Citra foto berdasarkan sistem wahana



a. Foto udara merupakan citra foto yang dibuat dengan menggunaka wahana atau alat yang bergerak di udara seperti pesawat terang, helikopter dan balon. b. Foto satelit merupakan citra foto yang dibuat dengan menggunakan wahana satelit yang bergerak di luar angkasa. 



Citra foto berdasarkan spektrum elektromagnetik



a. Foto ultra violet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0.29 mikrometer. b. Foto ortokromatik merupakan foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebahagian hijau. c. Foto pankromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan seluruh spectrum yang tampak oleh mata. d. Foto infra merah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) dan dibuat dengan spektrum infra merah. Terdapat juga foto infra merah kombinasi/ modifikasi yang dibuat dengan kombinasi spektrum merah dengan sektrum tampak dari warna merah dan sebagian hijau.



Gambar 6. Contoh Foto Citra Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik



2. Citra Non-Foto dikelompokkan berdasarkan sensor yang digunakan, wahana yang digunakan dan spektrum elektromagnetik. 



Citra non-foto berdasarkan sensor



a. Citra tunggal merupakan citra yang dibuat dengan sensor tunggal namun memiliki saluran yang lebar. b. Citra multispektral merupakan citra yang dibuat dengan sensor jamak, namun salurannya sempit. 



Citra non-foto berdasarkan wahana



a. Citra dirgantara (airbone image) merupakan citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara atau dirgantara. Contoh dari citra dirgantara antara lain: citra infra merah thermal, citra radar dan citra MSS. b. Citra satelit (citra yang dibuat dari satelit yang berada di luar angkasa. Contoh dari citra satelit antara lain: 1) Citra satelit untuk penginderaan planet: citra satelit Viking (AS), citera satelit Venera (Rusia) 2) Citra satelit untuk penginderaan cuaca: NOAA (AS), citra meteor: (Rusia) 3) Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi: citra Landsat (AS), Citra Soyus (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis) 4) Citra satelit untuk penginderaan laut: citra Seasat (AS), citra MOS (Jepang) 



Citra non-foto berdasarkan spektrum elektromagnetik



a. Citra infra merah thermal merupakan citra yang dibuat dekan spektrum infra merah berdasarkan perbedaan suhu objek. Daya pancar dari suhu tersebut tercermin dengan beda rona atau beda warna. b. Citra radar dan citra gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan jauh jenis aktif karena menggunakan sumber tenaga buatan. Sementara itu, citra gelombang mikro merupakan jenis pasif karena menggunakan sumber tenaga alamiah. Berdasarkan Misinya, satelit penginderaan jauh dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam. 



Citra satelit cuaca terdiri dari TIROS-1, ATS-1, GOES, NOAA AVHRR, MODIS, DMSP







Citra satelit alam terdiri dari resolusi rendah, yaitu : SPOT, LANDSAT, dan ASTER dan citra satelit resolusi tinggi, yaitu : IKONOS dan QUICKBIRD



 Satelit Landsat (land satelite) Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185 km x 185 km. Landsat mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km (Sitanggang, 1999 dalam Ratnasari, 2000). Fungsi dari satelit landsat adalah untuk pemetaan penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanah, pemetaan geologi, dan pemetaan suhu permukaan laut.



Gambar 7. Contoh Citra Satelit Landsat



 Satelit SPOT (systeme pour I’observation de la terre) Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80 derajat. satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan. Fungsi dari satelit SPOT adalah untuk akurasi monitoring bumi secara global. Masingmasing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan.Satelit SPOT resolusi temporalnya yaitu 26 hari. Berikut adalah keterangan dari satelit Spot-5: 



Citra SPOT resolusi spasialnya 10 dan 20 meter







Swath Width : 60 km x 60 km to 80 km pada nadir







Metric accuracy :