Klasifikasi Dan Standar Uang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Pendi Yanto Nim : 1305065076 Kelas : Sore A A. KLASIFIKASI UANG Uang dapat diklasifikasikan atas beberapa dasar, seperti misalnya: 1. Sifat fisik dan bahan yang dipakai untuk membuat uang 2. Yang mengeluarkan/mengedarkan, yakni pemerintah, bank sentral, atau bank komersial. 3. Hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan nilai uang sebagai barang. Dari aspek ke3 uang dapat dibedakan menjadi: 1. Full Bodied Money Bentuk uang dimana nilainya sebagai uang sama dengan nilainya sebagai barang. Pada jaman dulu bentuk uang ini adalah barang. Pada jaman modern bentuk uang ini berupa perak atau emas dan saat ini sudah tidak berlaku lagi sebagai uang. 2. Representative Full Bodied money Pada umumnya jenis uang ini berbentuk kertas, yang mewakili sejumlah barang/logam mulia sebagai uang. Logam mulia yang ada digunakan sebagai jaminan. Dengan hanya berbentuk kertas transaksi yang menggunakan uang jenis ini menjadi lebih mudah dilakukan. 3. Credit money Jenis uang inilah yang saat ini relative masih banyak digunakan masyarakat. Beberapa bentuk uang ini adalah: a. Token Coins (Uang tanda) Uang ini berbentuk logam dengan nilai nominal lebih tinggi dari nilai logam tersebut sebagai barang (nilai nominal > nilai intrinsiknya). Manfaat uang jenis ini biasanya digunakan sebagai pemecah nilai, atau kembalian dari sebuah transaksi karena nilainya yang kecil. b. Representative Token Money Mirip dengan Full Bodied Money, bedanyta uang jenis ini dijamin dengan logam atau coin yang nilai intrinsiknya lebih kecil daripada nilai nominalnya. c. Uang kertas yang dikeluarkan pemerintah Uang jenis ini biasanya dikeluarkan pemerintah dalam bentuk kertas yang sering disebut dengan flat money. Penerimaan jenis uang sebagai alat transaksi tergantung dari kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. d. Uang kertas yang dikeluarkan bank sentral Kebanyakan uang sentral yang beredar saat ini, dikeluarkan oleh bank sentral (bank Indonesia), dimana dapat dilihat dengan adanya tulisan bank Indonesia di setiap lembarannya. e. Demand deposit (uang giral) Uang giral adalah simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain dengan cara menuliskan sejumlah uang dalam selembar kertas yang biasa disebut cek untuk melakukan pembayaran. meskipun pada awalnya jumlah peredaran uang giral inni tidak besar, namun seiring dengan perkembangan transaksi ekonomi masyarakat, jumlah uang giral saat ini telah melampaui jumlah uang kartal(kertas dan logam) yang dikeluarkan oleh bank sentral. Alasan lain yang menjadikan jenis uang giral ini berkembang adalah:  Kalau hilang dapat dilacak dan diblokir, sehingga tidak dapat dicairkan oleh sembarang orang  Dapat dipindahtangankan dengan biaya murah serta cepat



 Dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi  Dapat digunakan untuk menyelesaikan transaksi yang bernilai besar, tanpa repot membawa sejumlah uang tunai. B. STANDAR MONETER Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk didalamnya peraturan tentang cirri-ciri/sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang beredar, ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi deman deposit. MACAM-MACAM STANDAR MONETER Standar moneter bisa dikategorikan menjadi 2 golongan yaitu: a. Standar barang (commodity standard) Sistem moneter dimana nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat tertentu barang (emas, perak, dst). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat tertentu barang yang ditentukan pemerintah. Standar barang inni dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Standar emas Suatu sistem moneter dimana suatu bangsa menyatakan kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas. Macam-macam standar emas:  The Gold Coin Standard  The Gold Bullion Standard  The Managed Gold Bullion Standard  The Gold Exchange Standard Kebaikan dari standar emas:  Acceptability Masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas emas, karena kegunaan dari logam ini.  A Check on Inflation and Deflation Pembatasan secara otomatis terhadap pemerintah dalam pencetakan uang dan kredit bank mencegah pencetakan uang yang berlebihan dibandingkan dengan penyediaan barang dan jasa sehingga inflasi tidak timbul.  Automatic limitation on Medium of exchange Persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas yang dicitakan dan deposito bank membuat suatu penahan yang otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan kredit bank.  Basis of an International Money System Diterimanya uang kartal secara umum, serta nilainya yang stabil mengakibatkan uang dipakai sebagai nilai standar international dan sebagai alat penukar.  Stimulus to International Investment and Trade Selama uang emas diterima secara umum maka berarti bahwa dengan standar emas akan menggairahkan perdagangan internasional dan investasi.  Uniform International Price System Pasar bebas emas memperbolehkan setiap orang untuk mengimpor dan mengekspor emas.



Keburukan dari standar emas:  Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu diperlukan.  Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan secara otomatis  Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut ataupun kita percayai. Berkurangnya emas tidaklah berarti penciutan jumlah uang yang beredar dan kredit bank serta penurunan tingkat harga. Dan juga kenaikan di dalam cadangan emas tidak menunjukan kenaikan secara otomatis dalam jumlah uang yang beredar dan kredit perbankan serta dalam hubungannya dengan kenaikan harga.  Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan kegiatan usaha yang bersangkutan meletakkan dasar (landasan) kerja untuk spekulasi dan akibatnya nilai uang akan jatuh.  Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneter menjamin stabilitas pertukaran/perdagangan luar negeri, tapi tidak menjamin keseimbangan harga di dalam negeri. 2. Standar perak Macam-macam standar perak:  The Silver Coin Standard  The Silver Bullion Standard  The Managed Gold Bullion Standard  The Silver Exchange Standard 3. Standar kembar Kebaikan standar logam kembar:  Kurang memadainya penyediaan emas relative terhadap uang dan kredit yang diciptakan oleh pemerintah dan bank dapat mendorong dipakainya sistem standar logam kembar.  Sistem logam kembar akan dapat menciptakan kestabilan nilai uang dari pada standar tunggal yang didasarkan atas emas.  Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi dari emas dan perak berubahubah dalam arah yang berlainan. Semakin banyak emas yang diproduksi dalam masa depresi ketika produksi perak menurun.  Hukum Gresham tidak secara tetap akan berlaku karena aliran yang terlalu tingg dari uang ke dalam pasar yang mana akan menekan nilainya dan membawanya ke dalam garis nilai tambang (mintvalue). Keburukan standar logam kembar: Sejarah moneter di dunia pada abad 19 menunjukkan bahawa sistem standar logam kembar menjadi sistem standar logam tunggal. Perbedaan antara nilai tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran. Akibatnya sistem moneter ini hanya berdasar pada satu logam saja. Jika suatu negara hanya memakai satu jenis barang (logam) sebagai standar moneternya maka negara tersebut dikatakan menganut “mono-metallism standard”, tetapi jika negara tersebut memakai dua barang (logam) maka negara tersebut menganut “bimetallism standar”. b. Standar kepercayaan (fiat standar) Sistem moneter dimana nilai/tenaga beli uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang (logam). Hanya atas dasar kepercayaan masyarakat mau menerima uang tersebut sebagai alt pembayaran yang sah serta sebagai alat penukar dan sebagainya.



c. The Managed Paper Standard Macam-macamnya: 1. Fiat Money Merupakan uang kartal yang tidak dijamin dengan emas ataupun perak, dibuat oleh pemerintah, dan tanpa janji untuk dapat ditebus. Nilainya tidak dijamin dengan seberat emas atau perak, dan nilai tukarnya tergantung pada kemampuan pemerintah dalam membatasi jumlahnya agar dapat mengurangi penyusutan yang besar. 2. Incovertible Paper Money Uang kartal yang tidak dapat ditukarkan (inconvertible). Kelanjutan dari peredarannya dan siap diterimanya uang ini oleh masyarakat pada masa lalu karena mempunyai janji untuk membayar sejumlah tertentu, tetapi tidak dapat ditebus, dan ini tergantung pada 2 faktor yaitu:  Pemerintah menguasai cadangan uang  Posisi kredit pemerintah didasarkan pada besarnya cadangan logam (emas/perak) dan penggunaannya untuk menebus apa yang tidak dapat ditebus dengan uang kertas. Kebaikan dari Managed Money:  Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan uang dan kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit untuk memenuhi persyaratan cadangan.  Akibat-akibat yang bersifat inflasi dan dflasi dari standar emas yang otomatis dapa dihindari.  Lebih murah untuk mencetak uang kertas daripada uang logam. Keburukan dari Managed Money:  Tidak dikaitkannya dengan sesuatu cadangan logam mengakibatkan pencetakan uang kertas dan kredit bank yang berlebihan, khususnya pada waktu penerimaan pajak menurun dan pengeluaran pemerintah menaik (defisit anggaran dibiayai dengan pencetakan uang dan kredit bank.  Karena nilai tukar valuta asing tidak dijamin dengan suatu logam tertentu akan mengakibatkan fluktuasi-fluktuasi tertentu didalam harga-harga yang akan menghancurkan keuangan internasional, perdagangan dan investasi