7 0 490 KB
TUGAS MATAKULIAH KARTOGRAFI TEMATIK
Disusun oleh: Nama
: Erika Dwi Candra
NIM
: 12/333000/GE/07377
Program Studi : Kartografi dan Penginderaan Jauh
FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
I.
PENDAHULUAN Pemetaan statistik menggunakan data-data yang umumnya merupakan data-data dengan deretan angka yang menunjukkan tentang karakteristik tertentu. Banyaknya data-data yang berupa angka membuat data tersebut perlu untuk disusun dan dikelompokkan. Cara yang biasa digunakan untuk mengelompokkan data yaitu dengan memilih kelas intervalnya. Pemilihan kelas interval disesuaikan dengan data yang akan dipetakan, sehingga mudah untuk membuat gambaran data. Untuk dasar pemetaan statistik, perlu memperhatikan: Jumlah kelas interval Ukuran kelas interval Batas kelas interval Menentukan jumlah kelas interval harus memperhatikan: Luas penyebaran hasil penelitian yang hendak dielompokkan Jumlah individu atau keadaan yang hendak dikelompokkan Jenis atau keterangan yang hendak dikelompokkan Menentukan ukuran kelas interval harus mengetahui luas penyebaran data atau range, diketahui di antara batas manakah data tersebar. Batas kelas interval ditentukan dengan menentukan batas terendah dan batas teratas setiap kelas. Ada bermacam susunan yang dapat digunakan untuk menempatkan data ke dalam suatu kelas, yaitu: Kelas interval teratur Kelas interval berdasar hitungan (aritmatik, geometrik, kuantil, standar deviasi, dsb. Kelas interval tidak teratur
II. ISI HASIL Data Jumlah Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2009 No
Kecamatan
Jumlah
1. Srandakan
28.582
2. Sanden
29.636
3. Kretek
29.135
4. Pundong
31.063
5. Bambanglipuro
37.311
6. Pandak
47.674
7. Bantul
59.234
8. Jetis
51.927
9. Imogiri
56.151
10. Dlingo
35.542
11. Pleret
48.185
12. Piyungan
48.646
13. Banguntapan
120.123
14. Sewon
104.168
15. Kasihan
110.427
16. Pajangan
32.180
17. Sedayu
44.418
Jumlah 910.572 Tabel 2.1. Jumlah Penduduk menurut Kecamatan Sumber.: http://www.bantulkab.go.id/
1. Hasil perhitungan kelas interval 5 metode Penentuan Jumlah Kelas Interval untuk Jumlah Penduduk ∑ klas interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 17 = 5,06 ≈ 5
a. Sistem kelas interval teratur range = nilai tertinggi – nilai terendah k = jumlah kelas
≈ 18308
Kelas Jumlah Penduduk interval teratur Kelas I : 28582 - 46890 Kelas II : 46891 - 65199 Kelas III : 65200 - 83508 Kelas IV: 83509 - 101817 Kelas V : 101818 - 120123
b. Sistem kelas interval aritmatik A = nilai terendah, B = nilai tertinggi; maka :
Kelas Jumlah Penduduk interval aritmatik Kelas I : A – (A + x) 28583 - 34685
Kelas IV : (A + 6x +) – (A + 10x) 65201 - 89612
Kelas II : (A + x + 1) – (A + 3x)
Kelas V : (A + 10x + ) – (A + 15x)
34686 - 46891
89613 - 120123
Kelas III : (A + 3x +1) – (A + 6x) 46892 - 65200
c. Sistem kelas interval geometrik A = nilai terendah B = nilai tertinggi n = jumlah kelas; maka
Kelas Jumlah Penduduk interval geometric Kelas I : A – Ax
Kelas IV : (Ax3 + 0.01) – Ax4
28582 – 38014,07 Kelas II : (Ax + 0.01) – Ax2
67243,08 – 89433,28 Kelas V : (Ax4 + 0.01) – Ax5
38014,08 – 50558,69 Kelas III : (Ax2 + 0.01) – Ax3 50558,70 – 67243,07
d. Sistem kelas interval kuantil n = jumlah penduduk k = jumlah kelas Kelas Jumlah Penduduk interval kuantil Kelas I : 28582 - 29636 Kelas II : 29637 - 35542 Kelas III : 35543 - 47674 Kelas IV : 47675 - 51927 Kelas V : 51928 - 120123
89433,29 – 120123
e. Sistem kelas interval grafik persebaran
Jumlah Penduduk 1.5 1 Jumlah Penduduk
0.5 0 0
10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 100,000 110,000 120,000 130,000 140,000
Kelas Jumlah Penduduk Interval Dispersal Graph Kelas I : 28582 – 33846,15 Kelas II : 33846,16 - 40000 Kelas III : 40000,01 – 44615,38 Kelas IV : 44615,39 - 80000 Kelas V : 80000,01-120123
2. Tabel perbandingan 5 metode klasifikasi Tabel 2. Tabel perbandingan 5 metode klasifikasi Teratur
Aritmatik
Geometrik Kuantiles
Dispersal Graph
28.582
I
I
I
I
I
Kretek
29.135
I
I
I
I
I
3.
Sanden
29.636
I
I
I
I
I
4.
Pundong
31.063
I
I
I
II
I
5.
Pajangan
32.180
I
I
I
II
I
6.
Dlingo
35.542
I
II
I
II
II
7.
Bambanglipuro
37.311
I
II
I
III
II
8.
Sedayu
44.418
I
II
II
III
III
9.
Pandak
47.674
II
III
II
III
III
10.
Pleret
48.185
II
III
II
IV
III
11.
Piyungan
48.646
II
III
II
IV
III
12.
Jetis
51.927
II
III
III
IV
III
13.
Imogiri
56.151
II
III
III
V
IV
14.
Bantul
59.234
II
III
III
V
IV
15.
Sewon
104.168
V
V
V
V
V
16.
Kasihan
110.427
V
V
V
V
V
17.
Banguntapan
120.123
V
V
V
V
V
No
Kecamatan
1.
Srandakan
2.
Jumlah
3. Tabel nilai tengah seluruh kecamatan Tabel 3. Tabel nilai tengah seluruh kecamatan No
Kecamatan
Jumlah
Teratur
1.
Srandakan
28.582
37736
Aritmati k 31633,5
2.
Kretek
29.135
37736
3.
Sanden
29.636
4.
Pundong
5.
Geometrik Kuantiles
Dispersal
33298,03
29109
2632,075
31633,5
33298,03
29109
2632,075
37736
31633,5
33298,03
29109
2632,075
31.063
37736
31633,5
33298,03
32589,5
2632,075
Pajangan
32.180
37736
31633,5
33298,03
32589,5
2632,075
6.
Dlingo
35.542
37736
40788,5
33298,03
32589,5
3076,92
7.
Bambanglipuro
37.311
37736
40788,5
33298,03
41608,5
3076,92
8.
Sedayu
44.418
37736
40788,5
44286,38
41608,5
2307,685
9.
Pandak
47.674
56045
56046
44286,38
41608,5
2307,685
10.
Pleret
48.185
56045
56046
44286,38
49801
2307,685
11.
Piyungan
48.646
56045
56046
44286,38
49801
2307,685
12.
Jetis
51.927
56045
56046
58900,89
49801
2307,685
13.
Imogiri
56.151
56045
56046
58900,89
86025,5
17692,31
14.
Bantul
59.234
56045
56046
58900,89
86025,5
17692,31
15.
Sewon
104.168
110970,5
104868
104778,1
86025,5
20061,5
16.
Kasihan
110.427
110970,5
104868
104778,1
86025,5
20061,5
17.
Banguntapan
120.123
110970,5
104868
104778,1
86025,5
20061,5
4. Tabel nilai tengah berdasarkan garis transek Tabel 4. Tabel nilai tengah berdasarkan garis transek
No. Kecamatan
Interva Interval Jumlah l Aritmati penduduk Teratu k r
Interval Geometrik
Interval Kuantil es
Interval Dispersal Graph
1
Sedayu
44.418
37736
40788,5
44286,38
41608,5
2307,685
2
Pajangan
32.180
37736
31633,5
33298,03
32589,5
2632,075
3
Bantul
59.234
56045
56046
58900,89
86025,5
17692,31
4
Jetis
51.927
56045
56046
58900,89
49801
2307,685
5
Imogiri
56.151
56045
56046
58900,89
86025,5
17692,31
Grafik Grafik 1. Grafik nilai tengah berdasarkan garis transek 100,000 90,000 80,000 70,000
jumlah penduduk
60,000
teratru
50,000
aritmatik
40,000
geometrik kuantil
30,000
dispersal graph
20,000 10,000 0 Sedayu
Pajangan
Bantul
Jetis
Imogiri
Berdasakan grafik di atas, metode klasifikasi yang paling mendekati dengan nilai asli (jumlah penduduk) adalah metode kelas aritmatik
PEMBAHASAN Terdapat lima metode yang dapat digunakan untuk menentukan kelas suatu data. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakteristik suatu data memiliki kecocokan tersendiri dengan setiap metode. Setiap metode dapat memberi gambaran yang berbeda dari suatu data. Metode interval teratur merupakan metode yang paling mudah untuk dibuat. Metode ini memiliki ukuran kelas yang sama di setiap kelas. Interval teratur cocok untuk menggambarkan data yang persebarannya baik. Data yang persebarannya kurang baik seperti terdapat banyak data yang sangat rendah dan data yang sangat tinggi akan tetapi sedikit data yang bernilai sedang. Data dengan persebaran yang kurang baik tersebut jika digambarkan dengan interval teratur memungkinkan sering terjadi kelas yang kosong. Metode aritmatik juga baik untuk menggambarkan data dengan karakteristik tertentu. Data yang cocok dengan aritmatik yaitu data dengan sebaran yang baik pula. Data yang paling cocok yaitu data dengan pertambahan nilai yang tertur dari nilai rendah ke nilai yang lebih tinggi. Data dengan karakteristik lain kurang cocok dengan metode aritmatik. Seperti data yang persebarannya teratur juga kurang baik dengan metode aritmatik karena dimungkinkan jumlah data yang masuk ke dalam suatu kelas tidak seimbang. Metode geometrik memilki interval yang berlipat pada setiap kelas. Data yang paling cocok digambarkan yaitu dengan perbedaan nilai terkecil dan besar yang cukup lebar. Hal ini dimaksudkan jumlah data yang ada pada setiap kelas dapat seimbang. Menggunakan metode geometrik ini nilai interval sangat dipengaruhi oleh digit angka dan pembulatan. Perbedaan pengambilan jumlah digit angka dibelakang koma menghasilkan perbedaan angka yang cukup besar. Semakin banyak digit yang diambil klasifikasi kelasnya akan semakin baik. Hal itu dikarenakan semakin sedikit terjadi pembulatan angka. Metode kuantil dibuat dengan ukuran seiap kelas diambil dari hasil bagi jumlah data dibagi dengan jumlah kelas. Metode ini sangat bergantung pada keadaan data yang dimiliki. Metode ini baik digunakan untuk data yang memiliki hasil bagi antara jumlah data dan jumlah kelas adalah bilangan bulat. Hasil pembagian yang berupa bilangan bulat membuat jumlah data yang ada di setiap kelas seimbang. Pembagian yang menghasilkan angka yang tidak bulat menghasilkan klasifikasi yang kurang baik karena jumlah data tiap kelas tidak seimbang.
Metode persebaran atau dispersal graph adalah metode dengan interval yang tidak teratur. Metode ini merupakan metode yang paling subyektif di antara metode yang lain. Metode ini melihat klasifikasi suatu data dari pengelompokkan dalam grafik. Data yang berkelompok dimasukkan dalam kelas yang sama. Akan tetapi penentuan data yang berkelompok sangat subyektif bergantung pandangan setiap orang. Data jumlah penduduk Kabupaten Bantul tahun 2009 dapat diklasifikasikan dengan kelima metode tersebut. Dari kelima metode, metode yang paling cocok untuk menggambarkan karakteristik data yaitu metode aritmatik. Metode ini diketahui menjadi metode yang terbaik karena pola dan plot grafik metode aritmatik mendekati grafik jumlah asli data. Metode yang paling tidak baik untuk menggambarkan data jumlah penduduk Kabupaten Bantul tahun 2009 adalah metode dispersal graph karena pola dan plot grafiknya sangat jauh dari grafik jumlah asli. Perbedaan yang sangat jauh ini dimungkinkan terjadi karena kesalahan dalam menentukan batas atas dan bawah dari kelas intervalnya.
III. PENUTUP Setiap metode klasifikasi cocok untuk menggambarkan data dengan karakteristik tertentu suatu data. Data jumlah penduduk Kabupaten Bantul tahun 2009 yang dimilki cocok diklasifikasi menggunakan metode aritmatik.