Klasifikasi, Konsep Dan Terminologi Biaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KLASIFIKASI, KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen Dosen Pengajar : Drs.Murie P.Kulu, M.Si.



Oleh : Immanuel Setiapati Saka Soebagijo (BBA 117 197) Iqbal Haikal (BBA 117 042) Kevin Kristian (BBA 117 056) Elli Shafitri (BBA 117 013) Agus Setya Chandra (BBA 117 217) KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PALANGKARAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2018/2019



KATA PENGANTAR



Dengan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya Makalah tentang Prosedur tentang mendirikan perusahaan dapat diselesaikan, sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Klasifikasi,Konsep dan Terminologi Biaya” Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Klasifikasi, Konsep dan Terminologi yang dimana, kita dapat mengetahui konsep-konsep biaya, dan pengawasan pengeluaran biaya, serta laba rugi seiring berjalannya perusahaan dari tahun ketahun melalui klasifikasi biaya. Atas dukungan dan moral dan materi yang diberikan dalam menyusun makalah ini, maka saya berterima kasih kepada: 1. Anggota kelompok yang berkerjasama dalam membuat makalah ini 2. Bapak Drs.Murie P.Kulu, M.Si selaku dosen pembimbing kami Demikianlah makalah yang kami buat, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat.



Palangkaraya, 30 September 2018 Penyusun



BAB I PENDAHULUAN



Latar belakang Akuntansi biaya merupakan suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan uang. Fungsi utama akuntansi biaya adalah melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa akuntansi biaya merupakan suatu proses kegiatan di bidang akuntansi dalam menetapkan biaya suatu produk atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal dan manfaat, sedangkan biaya menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga pokok produk dan jasa, serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.



Rumusan Masalah a Apa pengertian dari biaya dan Konsep biaya? b Apa saja Klarifikasi biaya dalam berbagai perusahaan? c Apa saja teknik Pemisahan biaya campuran?



Tujuan Penulisan a Kita dapat mengetahui dan memahami dari biaya dan Konsep biaya b Kita dapat memahami Klarifikasi biaya dalam berbagai perusahaan c Kita dapat memahami teknik-teknik pemisahan biaya campuran



BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA Untuk mempelajari akuntansi manajemen dibutuhkan pemahaman akan arti biaya dan terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya produk, jasa, dan objek lain dari kepentingan manajemen. Biaya, adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi. Disebut ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat diubah menjadi barang atau jasa yang diinginkan, contoh menukar peralatan dengan bahan yang digunakan untuk produksi. Biaya oportunitas adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu alternatif dipilih dari beberapa alternatif, contoh sebuah perusahaan mungkin menginvestasikan Rp. 1.000.000 dengan persediaan selama setahun daripada menginvestasikan modal tersebut pada investasi produktif yang memberikan tingkat pengembalian 12%. Biaya oportunitas dari modal yang tertanam pada persediaan adalah Rp. 1.000.000 x 12% = Rp. 120.000 dan ini adalah bagian dari biaya menyimpan persediaan. Beban adalah biaya yang telah digunakan untuk menghasilkan pendapatan, atau dengan kata lain beban adalah biaya yang telah kadaluarsa. Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, dimana biaya yang akan dibebankan disebut sebagai objek biaya. Objek biaya adalah setiap item seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas dan sebagainya, dimana biaya diukur dan dibebankan. Contoh jika kita ingin menentukan biaya produksi unit sepeda, maka objek biaya adalah sepeda. Jika kita ingin menentukan biaya operasi departemen pemeliharaan pada suatu pabrik, maka objek biaya adalah biaya operasi departemen pemeliharaan pada suatu pabrik. Sehubungan dengan objek biaya ini, terdapat aktivitas sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas adalah agregasi dari berbagai tindakan dalam suatu organisasi yang bermanfaat bagi para manajer untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Contoh aktivitas meliputi pemasangan peralatan untuk produksi, pemindahan bahan dan barang, pembelian komponen, pengiriman tagihan kepada pelanggan, pembayaran tagihan, pemeriksaan produksi, dan lain – lain. Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya, tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Pembebanan biaya secara akurat ke objek biaya, Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Hubungan biaya dengan objek biaya dapat digali untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. sangatlah penting, Beberapa biaya yang termasuk ke dalam objek biaya adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya.



Pengertian ditelusuri dengan mudah, berarti bahwa biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi dan dilacak dengan akurat berarti bahwa dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab akibat. Jadi ketertelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung 1. Biaya Langsung – dapat dengan mudah atau ekonomis ditelusuri ke objek biaya 2. Biaya Tidak Langsung – tidak dapat dengan mudah atau ekonomis ditelusuri ke objek biaya. Biaya ini dialokasikan ke objek biaya dengan cara yang rasional dan sistematis Biaya Langsung, Contoh-contoh Biaya langsung • Suku cadang • Gaji jalur produksi Biaya Tidak Langsung • Listrik • Sewa • Pajak property Faktor Mempengaruhi Pengelompokan Biaya Langsung/Tak Langsung 1. Materialitas Biaya Semakin besar nilai biaya mak semakin besar kemungkinan biaya tersebut dapat dilacak secara ekonomis ke objek biaya tertentu. 2. Ketersediaan Teknologi Pengumpulan-Informasi Perkembangan tekhnologi pencarian informasi memungkinkan perusahaan mengelompokan semakin banyak biaya sebagai biaya langsung. 3. Desain Operasi Mengelompokan biaya sebagai biaya langsung akan mudah jika fasilitas perusahaan digunakan secraa eklusif hanya untuk objek biaya yang spesifik seperti produm Biaya Variabel tertentu atau konsumen tertentu Pola Perilaku Biaya (variable costs) – secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat Biaya Tetap (fixed costs) – tidak berubah aktivitas atau volume secara total sekalipun ada perubahan pada tingkat aktivitas atau volume Biaya didefinisikan tetap atau variabel jika dikaitkanyang terkait Biaya variabel –dengan aktivitas tertentu atau periode waktu tertentu konstan pada dasar per-unit. Jika satu unit produk memakan biaya 5 pound untuk tiap bahan baku, biayanya tetap sama per unit apakah satu, Biaya tetap – berubah sepuluh, atau seribu unit yang diproduksi berbanding terbalik dengan tingkat produksi. Seiring semakin banyak unit diproduksi, biaya tetap yang sama tersebar ke semakin banyak unit, Pemicu Biaya (Cost Driver) – variabel yangmengurangi biaya per unit secara kausal (sebab-akibat) mempengaruhi biaya dalam rentang waktu Rentang yang Relevan (Relevant Range) – rentang tingkat tertentu aktivitas (atau volume) normal di mana ada hubungan khusus antara tingkat aktivitas (atau volume) dengan biaya tertentu.



B. KLASIFIKASI BIAYA Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. klasifikasi yang paling umum di dasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5.



Produk(satu lot,batch,atau unit dari suatu barang jadi atau jasa) Volume produksi Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subs divisi lain dari manufaktur Periode akuntansi Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi



1. Biaya dalam hubunganya dengan produk a. Biaya produksi Disebut juga biaya pabrik atau biaya produksi,biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 1) Bahan baku langsung Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan dimasukan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang digunakan untuk membuat mabel dan minyak mentah yang digunakan untuk membuat bensin. kemudahan penelusuran item bhan baku ke produk jadi merupakan pertimbangan utama dalam mengklasifikasikan biaya sebagai bahan baku langsung.misalnya jumlah paku mabel meupakan bagian integral dari barang jadi, tetapi karna biaya dari paku yang di perlukan untuk setiap mabel tidak signifikan, maka paku diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak langsung 2) Tenaga Kerja Langsung Adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat di bebankan secara layak ke produk tertentu Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja 3) Bahan bakunya Overhead Pabrik tidak langsung Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi tidak di klasifikasikan sebagai bahan baku langsung karna bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk.bahan bkku tidak langsung juga terasuk bahan baku yang secara normal akan diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, Tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerja yang dikerahkan paku, lem secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi atau tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri langsung ke konstruksi atau komposisi dari produk jadi Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor, pegawai pabrik, pembantu umum,dan pada perusahaan jasa biasanya gaji Biaya Tidak reseptionis,pegawai yang melakukan penyimpanan dokumen Langsung Lainnya Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.



b. Biaya komersial 1) Biaya Pemasaran Meliputi semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumendan memperoleh produk atau jasa untuk di sampaikan kepada konsumen. Biaya biaya tersebut di sebut pemerolehan pesanan(order-getting) dan pemenuhan pesanan (order-filling) Contoh : Biaya Iklan, Biaya Pengiriman Barang,perjalanan dalam rangka penjualan ,komisi penjulan ,gaji untuk bagian penjualan, dan biaya penyimpanan (gudang) produk jadi. 2) Biaya Administrasi Meliputi pengeluaran eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi. Contoh : gaji eksekutif, akuntansi umum, kesekretariatan, humas dan biaya sejenis terkait dengan administrasi umum organisasi secara keseluruhan.



2. Biaya dalam hubungannya dengan pembebanan ke objek biaya a. Biaya langsung objek biaya terkait dengan suatu objek biaya dan dapat dilacak ke objek biaya tertentu dengan cara yang layak secara ekonomi(biaya efektivitas). Contoh; biaya kaleng atau botol yang merupakan biaya lansung dari pepsi cola. biaya kaleng atau botol dapat dengan mudah dilacak atau diidentifikasikan pada miuman tersebut. b. Biaya tidak langsung Suatu objek biaya bekaitan dengan objek biaya namun tidak dapat dilacak ke objek biaya tertentu dengan cara yang layak secara ekonomis(biaya efektifitas) Contoh: gaji supervise yang juga mengawasi roduksi sejumlah produk minuman ringan lain yang pembotolannya dilakukan di pabrik pepsi merupakan biaya tidak langsung bagi pepsi cola, karna supervise merupakan kegiatan yang di perlukan untuk mengelola produksi dan penjualan produk cola.



3. biaya dalam hubunganya dengan volume produksi a. Biaya Variabel adalah biaya yang berubah secara proposional dengan perubahan aktivitas. aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk seperti unit yang di produksi, unit yang di jual, jarak kilometer yang dituju, jam kerja dan sebagainya. biaya variable biasanya memasukan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, berikut ini adalah biaya overhead yang diklasifikasikan sebagai biaya variable: Peralatan,Bahan bakar, Perlengkapan, Biaya penerimaan, Kerusakan,sisa, dan beban reklamasi kecil, Penanganan bahan baku, Upah lembu, Biaya komunikasi, Royalty. b. Biaya Tetap biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tinggkat aktivitas kecuali jika di pengaruhi oleh kekuatan-kekuatan dari luar seperti perubahan harga. Berikut adalah biaya overhead pabrik yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap: Depresiasi Gaji eksekutif produksi Asuransi – Gaji supervisor Amortisasi paten Pajak property Gaji satpam dan pegawai kebersihan property dan kewajiban Sewa Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan. c. Biaya Semi Variabel jenis biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan biaya variable, misalnya biaya listrik biasanya merupakan biaya semi variable , listrik yang digunakan untuk pencerahan biasanya adalah biaya tetap karna cahaya tetap diperlukan tanpa memperdulikan tingkat aktivitas, sementara listrik yang digunakan sebagai tenaga untuk mengoprasikan peralatan akan bervariasi tergantung pada penggunaan peralatan. Berikut merupakan contoh lain dari biaya overhead pabrik semi variabel: Jasa Jasa bahan baku dan persediaan Air dan limbah Asuransi kesehatan dan kecelakaan kantor pabrik Pajak penghasilan Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik Pemanasan, listrik, dan generator. d. Biaya Bertingkat (Step Cost) Biaya tetap dalam suatu rentang produksi. Contoh : Biaya pembelian mesin 1, jika kapasitas produksi mesin 1 tidak mencukupi maka beli mesin 2 dan seterusnya. 4. biaya dalam hubunganya dengan periode akuntansi pembedaan yang akurat antara dua klasifikasi sangat bergantung pada sikap manajemen terhadap pengeluaran tersebut dan karakteristik dari operasi perusahaan a. pengeluran modal ditunjukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva b. pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban, aktiva akhirnya akan menjaddi beban ketika di konsumsi atau hilang kegunaanya.



5. biaya dalam hubunganya dengan suatu keputusan, tindakan, atau evaluasi Biaya adalah bahan yang sangat penting dalam pembuatan keputusan. Berdasarkan Pengambilan Keputusan yaitu a. Biaya diferensial Disebut juga biaya marginal atau biaya incremental meskipun secara teknis biaya incremental berkiatan dengan kenaikan biaya yang terjadi karena perubahan dari suatu alternative ke l atrenatif lain sedangkan penurunanya disebut biaya dekremental. b. Biaya Kesempatan Adalah manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu alternative telah dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia. Contoh :Agnes bekerja disuatu perusahaan dengan gaji Rp.1.000.000,-. Dia ingin melanjutkan sekolah dan harus meninggalkan kerjanya, Oleh karena itu dengan melanjutkan sekolah dia kehilangan pendapatan sebesar Rp.,1000.000,-. Gaji Agnes yang hilang karena melanjutkan sekolah merupakan Opportunity Cost. c. Biaya tertanam(SUNK COST) Adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat di ubah oleh keputusn apa pun yang di buat saat ini atu pun masa yang akan dating,karena biaya tertanam tidak dapat di ubah oleh keputusan apapun maka biaya tertanam dapat diabaikan dalam membuat keputusan. 6. Berdasarkan Pertanggungjawaban a. Biaya Terkendali Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan. Contoh : Biaya pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi manajer Pemasaran b. Biaya Tak Terkendali Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya. Contoh : Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi manajer Pembelian



KLASIFIKASI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Dalam akuntansi manajemen terdapat banyak sekali istilah biaya dan biaya-biaya ini diklasifikasikan secara berbeda sesuai dengan kebutuhan manajemen. Klasifikasi biaya biasanya tergantung tipe organisasinya, miasalnya manufaktur, perdagangan, dan jasa. Mari terlebih dahulu kita membahas biaya pada perusahaan manufaktur. 1.



Biaya produksi. Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya ke manufaktur ke dalam 3 kategori besar: biaya langsung, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik. a Biaya Langsung Biaya langsung adalah bahan yang menjadi bagian tterpisahkan dari produk jadi dadapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. b Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Contoh, tukang kayu, tukang batu, operator mesin. c Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak termasuk dalam biaya langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Jenis biaya ini misalnya seperti biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak property, penyusustan, asuransi fasilitas-fasilitas produksi.



2.



Biaya Non Produksi Jenis biaya non produksi dipilah menjadi dua yaitu: a Biaya penjualan dan marketing Biaya penjualan dan marketing termasuk semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Biaya marketing meliputi pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji dan bagian penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, biaya gudang produk jadi. b Biaya Administrasi Biaya administrasi meliputi eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi. Contohnya adalah kompensasi eksekutif, akuntansi umum, secretariat, public relation, dan biaya sejenisnya. Biaya Periode Dan Biaya Produk.



Pada perusahaan manufaktur terdapat biaya periode dan biaya produk. A. Biaya Periode Adalah biaya yang ditemukan sebagai lawan (pengurang) pendapatan pada periode tertentu. Semua biaya biaya penjualan dan administrasi dalah merupakan biaya periode. B. Biaya Produk Adalah biaya yang terdiri dari semua biaya yang masuk dalam pembelian atau pembuatan barang. Biaya produk terlihat melekat pada unit produk yang dibeli atau dibuat. Untuk membantu manajemen menganalisis biaya pabrikasi produknya, biaya pabrikasi pada umumnya di bagi ke dalam tiga komponen, yakni :   



Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead pabrikasi Dalam Perusahaan Pabrikasi (manufactured products)  Total Biaya : Biaya Produk + Biaya periode 



Biaya produk : Biaya bahan baku langsung + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead pabrikasi.  Biaya Periode Biaya pemasaran/penjualan + Biaya administratif dan umum



Biaya Produk dan Biaya periode di Organisasi Bisnis Jenis Perusahaan



Biaya Produk



Biaya Periode



Perusahaan Jasa Perusahaan dagang



Biaya penyerahan Jasa Biaya pembelian barang Dagangan dari pemasok Semua biaya pabrikasi, termasuk bahan Baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrikasi.



Beban pemasaran Beban pemasaran Beban administratif Beban pemasaran Beban administratif



Perusahaan pabrikasi.



KLASIFIKASI BIAYA DALAM PERUSAHAAN DAGANG. Biaya Produk dan Biaya periode di Organisasi Bisnis Jenis Perusahaan Biaya Produk Biaya Periode Perusahaan Jasa Biaya penyerahan Jasa. Beban pemasaran Perusahaan dagang Biaya pembelian barang Dagangan dari pemasok. Beban pemasaran Beban administratif Perusahaan pabrikasi. Semua biaya pabrikasi, termasuk bahan Baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrikasi. Beban pemasaran Beban administratif. Contoh : Laporan Laba Rugi PT. Lintas Media Nusantara Laporan Laba Rugi 31 Desember 2017 Pendapatan penjualan ……………………………………………Rp. xxx.xxx Biaya produk : Persediaan barang dagangan, 1/1/2018 …....Rp. xxx.xxx Pembelian barang dagangan ………………Rp. xxx.xxx (+) Barang dagangan tersedia utk dijual ……... Rp. xxx.xxx Persediaan barang dagangan, 31/12/2018...Rp. xxx.xxx (-) Biaya pokok penjualan …………………………………………...Rp. xxx.xxx Laba kotor ………………………………………………………..Rp. xxx.xxx Beban Penjualan dan Administratif Biaya Periode : Gaji ……………………………………….Rp. xxx.xxx Komisi wiraniaga ………………………...Rp. xxx.xxx Sewa ……………………………………...Rp. xxx.xxx Periklanan ………………………………..Rp. xxx.xxx Utilitas …………………………………...Rp. xxx.xxx Asuransi ………………………………….Rp. xxx.xxx Keperluan kantor ………………………...Rp. xxx.xxx (+) Jumlah beban penjualan dan administratif...Rp.xxx.xxx Laba Operasi ……………………………………………………. Rp.xxx.xxx



KLASIFIKASI BIAYA DALAM PERUSAHAAN JASA. Ada dua pertimbangan akuntansi mendasar untuk perusahaan jasa, yakni : 1) Biaya tenaga kerja yang relatif tinggi 2) Tidak adanya persediaan untuk dijual. Biaya dalam perusahaan jasa dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusuri secara fisik ke produk atau jasa tertentu, seperti gaji yang dibayarkan kepada para akuntan, pengacara, dll. Biaya Tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa, seperti asuransi atau sewa kantor. Biaya tidak langsung biasanya dikurangkan dari pendapatan dalam periode di mana biaya dipakai. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa PT Cahaya Abadai Laporan Laba Rugi 31 Desember 2017



Pendapatan Jasa Konsultasi Kompensasi dan Tunjangan Sewa Kantor Pelatihan dan Riset Rekruitmen Karyawan Asuransi Profesional Lain-Lain Jumlah Biaya Laba Operasi



Rp. 18.000.000 Rp. 8.500.000 Rp. 1.200.000 Rp. 900.000 Rp. 500.000 Rp. 350.000 Rp. 750.000 Rp. 12. 200.000 Rp. 5.800.000



KLASIFIKASI BIAYA PADA LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan yang dibuat untuk perusahaan manufaktur akan berbeda dengan perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur adalah organisasi yang lebih kompleks daripada perusahaan dagang karena perusahaan manufaktur harus membuat barangnya sebelum menjualnya. A. Neraca Perbedaan antara perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang adalah ada pada akun persediaan. Dalam perusahaan dagang di akun persediaan hanya ada barang dagangandari supplier yang menuggu untuk dijual lagi ke konsumen. Sedangkan di perusahaan manufaktur akun persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.



Perusahaan Manufaktur Akun Persediaan Awal (Rp)



Akhir (Rp)



Bahan baku



60.000



50.000



Barang dalam proses



90.000



60.000



Barang jadi



125.000



175.000



Total persediaan



275.000



285.000



Perusahaan Dagang Akun Persediaan Awal (Rp) Persediaan barang dagangan



150.000



Akhir (Rp) 100.000



B.



Laporan Laba Rugi Perbedaan yang antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur ada pada perhitungan dari Cost of Good Sold (harga pokok penjualan)



1. Perusahaan Dagang CGS = persediaan awal + pembelian – persediaan akhir 2. Perusahaan Manufaktur CGS = persediaan awal barang jadi + harga pokok produk – persediaan akhir barang jadi



Penjualan HPP : Persediaan barang jadi awal Harga Pokok Produksi Barang tersedia untuk dijual Persediaan Barang jadi akhir Laba Kotor Biaya-Biaya : Biaya Penjualan Biaya Administrasi Laba Bersih



Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur 1.500.000 125.000 850.000 975.000 175.000



250.000 300.000



800.000 700.000



550.000 150.000



Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang 1.500.000



Penjualan HPP : Persediaan barang dagangan awal Pembelian Barang tersedia untuk dijual Persediaan Barang dagangan akhir Laba Kotor Biaya-Biaya : Biaya Penjualan Biaya Administrasi Laba Bersih



125.000 850.000 975.000 175.000



250.000 300.000



800.000 700.000



550.000 150.000



C. Metode Pemisahan Biaya Campuran Terdapat 3 metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu : 1.



Metode Tinggi Rendah



2.



Metode Scatterplot



3.



Metode Kuadrat Terkecil



Setiap metode menghendaki kita membuat asumsi penyederhanaan hubungan biaya linear. Biaya – biaya campuran dianggap mengikuti hubungan linear berikut : Y = F + VX Y = total biaya aktivitas ( variabel tidak bebas ) F = komponen biaya tetap ( parameter titik potong ) X = ukuran keluaran aktivitas ( variabel bebas ) V = biaya variabel / unit aktivitas. Karena catatan akuntansi hanya menyatakan X dan Y maka nilai – nilai tersebut harus digunakan untuk mengestimasi parameter F dan V, dengan begitu komponen tetap dan variabel dapat diestimasi dan perilaku biaya campuran dapat diperediksi ketika penggunaan aktivitas berubah. 1. Metode Tinggi Rendah. Pada metode ini, dua titik yang dipilih dari scattergraph adalah titik tertinggi dan titik terendah berkenaan dengan tingkat aktivitas. Dua titik ini kemudian digunakan untuk menghitung titik potong dan kemiringan garis dimana kedua titik tersebut terletak. Persamaan untuk menentukan kemiringan dan perpotongan adalah sebagai berikut : V = Perubahan_biaya = ( Y2 – Y1 ) Perubahan aktivitas



( X2 – X1 )



F = Total biaya campuran – biaya variabel = Y2 – VX2 atau Y1 – VX1



2.



Metode Scatterplot



Pada metode ini menyangkut pemeriksaan scattergraph dan pemilihan dua titik yang tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dan aktivitas. Langkah pertama dalam metode ini kita harus memplot titik data sehingga hubungan antara biaya persiapan dan tingkat aktivitas dapat terlihat.



3.



Metode Kuadrat Terkecil



Metode ini menggunakan semua tititk data pada scattergraph dan menghasilkan suatu garis terbaik untuk semua titik. Garis terbaik adalah garis yang terdekat ke semua titik yang diukur melalui penjumlahan kuadrat deviasi titik – titik tersebut dari garis. Garis yang lebih mendekati titik dibandingkan garis yang lainnya disebut garis kecocokan terbaik yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil. Rumus untuk menghasilkan garis terbaik : ( ∑XY - ∑X ∑Y / n ) V = --------------------------( ∑X2 – ( ∑X )2 / n ) ∑Y



∑X



F = ------ - V -------n



n



Persentase variabilitas variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh suatu variabel bebas disebut koefisien determasi. Seamakin tinggi persentase variabelitas yang diterangkan semakin baik garisnya. Nilainya berkisar 0 – 1 koefisien determasi diberi tanda R2. V ( ∑XY - ∑X ∑Y / n ) R = ----------------------------( ∑Y2 – ( ∑Y )2 / n )



Koefisien Relasi adalah akar dari koefisien determasi. Nilai koefisien korelasi – 1 dan +1



BAB III PENUTUP Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda biaya beban (expense), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.