Kliping Asian Games 2018 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Marcus Kevin Kandaskan Wakil Malaysia di Perempatfinal Asian Games 2018 JAKARTA - Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berhasil mengamankan satu tiket untuk melaju ke semifinal cabang olahraga (cabor) Asian Games 2018. Tiket semifinal itu mampu mereka dapatkan saat mengalahkan wakil Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, dengan dua set langsung, yakni 22-20 dan 21-19. Pertandingan perempatfinal yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/8/2028) itu, dilalui Marcus/Kevin dengan tidak mudah. Bagaimana tidak, sejak set pertama berjalan, Marcus/Kevin saling kejar-kejaran poin dengan Goh/Tan.



Jarak poin di antara ganda putra Indonesia dengan Malaysia pun tak pernah memiliki gap yang terlampau jauh. Kejar-kejaran angka itu pun terus terjadi hingga memasukj poin-poin terakhir. Akan tetapi, pada akhirnya Minions -julukan Marcus/Kevin- jadi pemenang di set pertama tersebut. Di set kedua, Marcus/Kevin kembali menunjukkan skillnya. Mereka mampu meraih poin yang banyak sejak awal set kedua dimulai. Meski begitu, Goh/Tan tak tinggal diam, mereka masih terus mengejar ketertinggalan poin. Akan tetapi pada akhirnya, Marcus/Kevin jadi pasangan pertama yang mencapai poin ke-21 di set kedua atau terakhir tersebut. Dengan begitu, Marcus/Kevin pun dipastikan akan terus melaju ke semifinal cabor bulu tangkis Asian Games 2018.



Rifky: Raih Medali Emas di Asian Games 2018 seperti Mimpi yang Jadi Kenyataan : JAKARTA - Atlet karate Indonesia, Rifky Ardiansyah Arrosyid, mengaku sangat bersyukur karena dapat menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018 pada Minggu (26/8/2018). Rifky menyebut bahwa mimpinya untuk mendapatkan medali emas itu dapat terwujud berkat kehendak Allah SWT, serta doa restu orang tua, dan orang-orang yang selalu melatih dan mendukungnya sampai saat ini. Ia juga tak lupa berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang selalu mendukungnya. Raihan yang ditorehkan Rifky telah membuat Indonesia menyabet medali emas ke-11 di ajang olahraga multievent terbesar se-Asia tersebut. Akan tetapi, prestasi yang ia raih itu tak mudah untuk didapatkan.



Pasalnya, sejak di semifinal melawan wakil Malaysia serta saat final bersua Amir Mahdi Zahdeh (Iran), Rifky harus berjuang keras untuk menang. Terutama saat melakoni partai puncak kontra Amir. Ia perlu jatuh bangun dan hampir dikalahkan oleh karateka Iran tersebut. Akan tetapi berkat tekadnya yang kuat, ia pun berhasil menang dan mendapatkan medali emas. "Pertama-tama, saya bersyukur kepada Allah SWT. Allah is number one. Allah selalu ada di hati saya. Terima kasih juga kepada orang tua saya yang telah mendukung saya. Terima kasih juga untuj seluruh rakyat Indonesia yang telag mendukung saya, sehingga saya bisa menjadi juara," ucap Rifky usai pertandingan berakhir, Minggu (26/8/2018). "Terima kasih kepada semua pengurus dan juga manajer. Semuanya. Semua laga di Asian Games sulit. Namun saya memang sudah bermimpi untuk menjadi juara dan alhamdulillah hal itu dapat terwujud," tutupnya.



Atlet Angkat Besi Iran Pecahkan Rekor Dunia di Asian Games 2018 JAKARTA - Pemecahan rekor dunia terjadi di cabang olahraga (cabor) angkat besi di Asian Games 2018. Atlet angkat besi Iran, Sohrab Moradi, mencatat rekor dunia baru pada angkatansnatch kelas 94kg. Atlet berusia 29 tahun itu, pada Sabtu 25 Agustus, mampu mengangkat beban 189kg. Ia berhasil memecahkan rekor sebelumnya, 188kg yang dicatat atas nama Akakios Kakiasvilis dari Yunani pada 1999. Adapun Sohrab Moradi, dengan rekor dunia baru ini, mencatatkan dirinya sebagai pemegang rekor dunia secara lengkap di kelasnya, setelah sebelumnya ia mencatat rekor dunia untuk angkatan clean and jerk (233kg) dan beban total (417kg) di divisi kelas berat pria.



Moradi berhasil menuntaskan ambisinya pada kesempatan terakhir ini untuk mencatat rekor dalam perangkat lengkap karena sistem angkat besi akan berubah setelah Asian Games ini, sebelum siklus kualifikasi Olimpiade, yang dimulai pada Kejuaraan Dunia, November mendatang di Ashgabat, Turkmenistan. "Saya benar-benar ingin memecahkan rekor dunia (angkatan snatch) itu karena merupakan satu-satunya yang tidak saya miliki dan ini merupakan kesempatan terakhir saya," kata Moradi, Minggu (26/8/2018). "Saya merasa sangat senang mengetahui bahwa nama saya akan selalu ada di semua rekor dunia 94kg," imbuh pria asal Sedeh Lenjan itu. Atlet bertinggi badan 1,7 m itu kemudian mencatat rekor baru Asian Games untuk angkatan total dengan 410kg. Moradi sebelumnya juga mencatat rekor pada angkatan clean and jerk dengan beban 221kg.



Kano Tambah 1 Perunggu untuk Indonesia di Asian Games 2018 : Okezone Sports PALEMBANG - Cabang olahraga (cabor) kano berhasil menambah perolehan medali Indonesia di Asian Games 2018. Pada hari ini, Minggu (26/8/2018), kano mempersembahkan medali perunggu dalam lomba di Danau Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan. Medali perunggu datang dari nomor TBR 500 meter putra yang diperkuat sebanyak 16 atlet Tanah Air. Mochamad Taufan Wijaya dan kawan-kawan sukses memberikan medali setelah finis ketiga dengan catatan waktu 2 menit 15,727 detik. Sementara medali emas berhasil direbut Taiwan setelah finis pertama dengan raihan waktu 2 menit 11,691 detik. Sedangkan medali perak menjadi milik China yang menyelesaikan perlombaan di posisi kedua dengan raihan waktu 2 menit 14,297 detik. Sayang hasil baik tersebut tidak diikuti oleh tim putri. Pada nomor yang sama, tim putri gagal mempersembahkan medali setelah finis keempat dengan raihan waktu 2 menit 27,056 detik. Ririn Puji Astuti dan kawan-kawan masih kalah dari tiga tim lainnya yakni Korea Bersatu, China dan Thailand. Korea Bersatu menjadi yang tercepat dan memastikan diri meraih emas dengan raihan waktu 2 menit 24,788 detik.



Medali perak direbut China yang finis kedua dengan raihan waktu 2 menit 25,092 detik. Sedangkan perunggu diambil Thailand yang meraih waktu 2 menit 26,904 detik di urutan ketiga.



Indonesia Menanti Kejutan Zohri di Cabor Atletik Asian Games 2018 JAKARTA - Cabang olahraga (cabor) Atletik di Asian Games 2018 akan menggelar 10 nomor final pada Minggu (26/8/2018). Salah satu nomor bergengsi yang akan dilombakan adalah lari jarak pendek 100 meter (m) putra di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada nomor ini, tuan rumah Indonesia mengandalkan perburuan medali pada sosok Lalu Mohammad Zohri, sprinter yang beberapa waktu lalu mengejutkan publik Tanah Air dengan meraih medali emas pada kejuaraan dunia U-20 di Finlandia. Kini berlomba di rumah sendiri, aksi Zohri ditunggu para pendukungnya untuk membuktikan kemampuan terbaiknya menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia. Meski demikian, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tidak membebani pelari asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dengan target emas. Justru Zohri, seperti yang dinyatakan Sekjen PB PASI Tigor Tanjung, diharapkan bisa membuat kejutan bersama rekan-rekannya saat berlomba di nomor 4X100 meter putra. "Yang bersangkutan masih muda dan justru diharapkan untuk Olimpiade 2020 dan 2024. Kalau kita bebani target di Asian Games ini justru akan kontraproduktif," kata Tigor, Sabtu 25 Agustus 2018.



Namun sebelum bersaing dalam perebutan medali, Zohri masih harus melewati babak semifinal. Pada babak penyisihan yang berlangsung Sabtu sore WIB, Zohri mencapai garis finis dengan catatan waktu 10,27 detik. Catatan waktu ini masih di bawah pencapaian terbaiknya saat menjadi juara dunia di Finlandia, yaitu 10,18 detik.



Pelatih Optimis Diananda Choirunisa Raih Emas di Panahan Asian Games 2018 JAKARTA – Pelatih tim panahan putri Indoneia, Nurfitriyana Saiman, mengaku optimis anak asuhnya, Diananda Choirunisa bisa menyumbangkan medali emas di ajang Asian Games 2018. Hal ini sejalan dengan keberhasilan Dinanda melaju ke final pada nomor recurve perorangan putri yang akan dimainkan Selasa 28 Agustus 2018 pagi WIB. Sejauh ini, Diananda memang menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil melangkah ke partai final. Pemanah berusia 21 tahun itu sukses melaju ke final setelah tampil gemilang sejak babak awal hingga semifinal yang dimainkan pada Rabu 22 Agustus 2018.



Pada babak pamungkas, peraih emas SEA Games 2017 di nomor yang sama itu akan bertemu wakil China, Zhang Xinyan. Nurfitriyana mengatakan kemampuan Diananda bisa memiliki peluang untuk meraih medali emas. Ia pun meminta anak asuhya itu untuk tidak fokus pada lawan yang akan dihadapi. “Insyallah, harus (optimis emas untuk Diananda). Saya selalu usahakan mereka (para pemain) jangan melihat lawan, karena kita tidak ada sentuhan,” tambahnya di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno, Sabtu (25/8/2018). Diananda sendiri di Asian Games 2018 telah turun di tiga nomor berbeda. Selain perorangan, ia juga turun di nomor beregu putri dan campuran. Sayang di beregu putri dan campuran, ia gagal membawa Merah Putih melaju ke babak final. Sementara panahan Indonesia masih memiliki peluang untuk mengirimkan wakil ke final. Tim Merah Putih menyisakan tim di nomor compound putra dan putri yang akan memainkan laga penyisihan esok hari, Minggu 26 Agustus 2018.



Pencak Silat Sumbang Satu Perunggu dan Loloskan 4 Atlet ke Babak Final Asian Games 2018 JAKARTA - Atlet pencak silat Indonesia yang tampil di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu (26/8/2018) pagi WIB, meloloskan empat pesilatnya ke babak final Asian Games 2018. Selain meloloskan empat atlet silat, Indonesia pun juga mendapatkan medali perunggu pada pagi ini. Medali perunggu tersebut datang dari Amri Rusdana yang turun di nomor petarung putra kelas 70-75 kg. Amri dikalahkan di partai semifinal kala berjumpa dengan wakil Malaysia, Mohd Fauzi Khalid, dengan skor 2-3. Karena tak mampu mencapai final, ia pun harus puas dengan perolehan medali perunggu.



Kemudian empat atlet yang memastikan diri ke final datang dari berbagai nomor. Seperti di putra kelas 65-70 kg, ada Komang Harik Adi Putra, yang mampu kalahkan pesilat Vietnam. Lalu, di nomor petarung putra kelas 60-65 kg, diwakilkan Iqbal Candra Pratama. Sementara itu, satu lagi pesilat putra Indonesia yang lolos ke final adalah Abdul Malik. Ia tampil cukup mengagumkan dengan mendapatkan nilai sempurna 5-0 saat kalahkan Thammavongsa Bo, pesilat dari Laos. Dengan begitu, tiga atlet pencak silat putra Indonesia pun lolos ke final Asian Games 2018. Selain dari putra, atlet pencak silat putri Indonesia juga lolos ke partai puncak Asian Games 2018. Adalah Wewey Wita yang mampu lolos usai kalahkan pesilat Laos, Sounthavong Olathai, dengan skor yang lagi-lagi sempurna, yakni 5-0.



Pelari Jepang Menangi Maraton Asian Games 2018 JAKARTA - Pelari asal Jepang, Hiroto Inoue, memenangi balapan maraton cabang olahraga (cabor) atletik Asian Games 2018 di Jakarta, Sabtu (25/8/2018) pagi WIB. Menempuh jarak kurang lebih 42 km, Inoue tampil jadi yang tercepat setelah mencatatkan waktu 2 menit 18,22 detik. Penampilan Inoue terbilang cukup baik. Start dari Gelora Bung Karno dan diakhiri di tempat yang sama, Inoue mampu tampil konsisten. Praktis posisi terburuknya hanyalah peringkat keenam.



Medali perak berhasil diraih Elhassan Elabbassi asal Bahrain. Ia mencatatkan waktu terbaik kedua dengan raihan 2 menit 18,22 detik. Sementara perunggu diraih Bujie Duo asal China yang mencatatkan waktu 2 menit 18,48 detik. Hasil buruk harus didapat Indonesia melalui pelarinya, Agus Prayogo. Satu-satunya pelari Merah Putih itu gagal menyelesaikan balapan setelah terhenti di jarak 30 km pada posisi ke-18. Sejatinya Agus memulai balapan dengan cukup baik saat berada di posisi ke-13 di jarak 10 km. Namun posisinya terus merosot hingga ke posisi 17 di jarak 20 km. Hingga akhirnya di jarak 30 km posisinya terhenti di tempat ke-18 dan gagal finis. Balapan maraton ini pun cukup mengundang perhatian masyarakat. Pasalnya tak hanya atlet, tetapi beberapa ruas jalan harus ditutup dari bundaran Senayan hingga jalan simpang Mangga Dua.