Kliping Nabila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A.  Keberagaman Dalam Masyarakat Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan. Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik.



1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut: 



Keadaan geografis



Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman suku, budaya, ras dan golongan Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda. Keadaan geoografis juga menyebabkan tiap-tiap pulau memiliki agama dan budaya yang berkembang sendirisendiri. 



Pengaruh kebudayaan asing



Adanya kontak dan komunikasi dengan para pedagang asing yang memiliki corak budaya dan agama yang berbeda menyebabkan terjadinya proses akulturasi unsur kebudayaan dan agama. 



Kondisi iklim dan kondisi alam yang berbeda



Kondisi iklim seperti perbedan musim hujan dan kemarau antar daerah, serta perbedaan kondisi alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan perbedaan pada masyarakat. Ada komunitas masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber pemenuhan kebutuhan kehidupannya ada pula yang mengandalkan pertanian dan perkebunan, dan lainnya.



2. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia



Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan. Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.  Perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini. 1. 2. 3. 4. 5.



Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati. Kekerabatan, misalnya patrilineal (sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal (sistem keturunan menurut garis ibu). 6. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar. Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbedabeda satu sama lain. Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Berikut ini contoh persebaran suku bangsa di Indonesia. 1. NAD: suku Aceh, suku Alas, suku Gayo, suku Kluet, suku Simelu, suku Singkil, suku Tamiang, suku Ulu. 2. SumBar: suku Minangkabau, suku Mentawai, suku Melayu, suku guci, suku jambak 3. Riau: Melayu, Siak, Rokan, Kampar, Kuantum Akit, Talang Manuk, Bonai, Sakai, 4. Jawa Tengah: Jawa, Karimun, Samin, Kangean



3. Keanekaragaman Budaya Bangsa di Indonesia Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben). Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Kolong rumah biasanya dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut ini beberapa contoh rumah adat.    



Rumah Bolon (Sumatera Utara). Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat). Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur). Rumah Lamin (Kalimantan Timur).



RUMAH JOGLO ( YOGYAKARTA ) Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan. Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa kehidupan itu berbeda-beda dalam masing-masing suku. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5.



Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa). Seren taun (Sunda). Kasodo (Tengger). Nelubulanin, ngaben (Bali). Rambu solok (Toraja).



Keberagaman kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada bermacam-macam bentuk kesenian daerah. Contoh lagu-lagu daerah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5.



Nangroe Aceh Darussalam Piso Surit Sumatera Barat Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh, Mak Inang, Kampuang Nan Jauh di Mato Riau Soleram Jawa Tengah Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling, Suwe Ora Jamu, Pitik Tukung, Ilir-ilir, Kalimantan Barat Cik Cik Periok



Contoh Tari-tarian Tradisional Indonesia 1. 2. 3. 4. 5.



Nangroe Aceh Darussalam Tari Seudati, Saman, Bukat Sumatera Utara Tari Serampang, Baluse, Manduda Sumatera Barat Tari Piring, Payung, Tabuik Riau Tari Joget Lambak, Tandak Sumatera Selatan Tari Kipas, Tanggai, Tajak



TARI SAMAN ( NANGROE ACEH DARUSALAM )



Contoh Seni Pertunjukan yang Ada di Indonesia 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Banten: Debus DKI Jakarta: Ondel-ondel, Lenong Jawa Barat: Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung Jawa Tengah: Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang, Ketoprak, Srandul Jawa Timur: Ludruk, Reog, Wayang Kulit Bali: Wayang Kulit, Janger Riau: Makyong Kalimantan: Mamanda



  Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini menjadi barangbarang cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara. Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua.



4. Keanekaragaman Agama di Indonesia



1. Agama Islam Nama Kitab Suci       : Al Qur’an Nama Pembawa        : Nabi Muhammad SAW Permulaan                 : Sekitar 1400 tahun yang lalu Tempat Ibadah          : Masjid Hari Besar                  : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah   2. Agama Kristen Protestan Nama Kitab Suci       : Alkitab Nama Pembawa        : Yesus Kristus Permulaan                 : Sekitar 2000 tahun yang lalu Tempat Ibadah          : Gereja Hari Besar                  : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih



3. Agama Katolik Nama Kitab Suci       : Alkitab Nama Pembawa        : Yesus Kristus Permulaan                 : Sekitar 2000 tahun yang lalu Tempat Ibadah          : Gereja Hari Besar                  : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih   4. Agama Hindu Nama Kitab Suci       : Weda Permulaan                 : Sekitar 3000 tahun yang lalu Tempat Ibadah          : Pura Hari Besar                 : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi   5. Agama Buddha Nama Kitab Suci       : Tri Pitaka Nama Pembawa        : Siddharta Gautama Permulaan                 : Sekitar 2500 tahun yang lalu Tempat Ibadah          : Vihara Hari Besar                  : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina   6. Agama Kong Hu Cu Nama Kitab Suci       : Si Shu Wu Ching Nama Pembawa        : Kong Hu Cu Permulaan                 : Sekitar 2500 tahun yang lalu Tempat Ibadah          : Li Tang / Klenteng Hari Besar                  : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh



5. Keanekaragaman Ras di Indonesia



Masyarakat indonesia memiliki keberagaman ras disebabkan oleh kehadiran bangsa asing ke wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada di Indonesia seperti ras malayan-mongoloid yang tersebar di wilayah sumatra, kalimantan, sulawesi, jawa, bali. Yang kedua adalah ras malanesoid yang tersebar di daerah Papua, NTT dan maluku. Ketiga ras Kaukosoid yaitu orang India, timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika. Terakhir yaitu ras Asiatic mongoloid seperti orang Tionghoa, korea dan jepang. Ras ini tinggal dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, namun terkadang mendiami wilayah tertentu.



6. Keanekaragaman Golongan di Indonesia



Keanekaragaman golongan atau kelompok dalam masyarakat merupakan suatu gejala yang selalu ada dalam setiap kehidupan manusia dan kedudukannya sangat penting. Mungkin kamu tidak menyadari bahwa sejak kamu lahir sampai meninggal dunia menjadi anggota kelompok dan terikat dengan kelompok. Oleh karena itu para ahli sosiologi memandang kelompok atau golongan itu merupakan unsur yang sangat penting dalam masyarakat dan tidak mungkin masyarakat tanpa ada kelompok sosial di dalamnya. Para sosiolog banyak mendefinisikan dengan istilah kelompok sosial. Menurut Merton terjadap dua jenis kelompok social, yakni kelompok dan kolektivitas. Kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan sedangkan kolektivitas merupakan orang-orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai nilai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peranan. Konsep lain yang diajukan Merton ialah konsep kategori sosial. Keanekaragaman golongan atau kelompok dalam masyarakat harus dijadikan potensi untuk mempersatukan bangsa, karena pada prinsipnya antara golongan yang satu dengan golongan lainnya saling membutuhkan. Dalam perusahaan misalnya golongan atas (atasan) akan membutuhkan golongan bawah (bawahan atau karyawan). Begitu pula dalam pemerintahan, pejabat pemerintah membutuh rakyat.



B. ARTI  PENTING  MEMAHAMI  KEBERAGAMAN  DALAM  BINGKAI BHINNEKA  TUNGGAL  IKA Bhineka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan bangsa Indonesia. Ungkapan Bhineka Tunggal Ika  dapat  di temukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa kerajaan Majapahit. Dalam Kitab disebut Mpu Tantular menulis  yang artinya“ Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan  zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua. 



Bhineka Tunggal Ika memiliki berbagai arti dari berbagai segi, yaitu :  Menurut kitab sutasoma : Terpecah belah tetapi satu jua  Menurut arti per kata       : Beragam tunggal itu  Sesuai dasar negara       : Berbeda beda tetapi tetap satu jua Lambang negara Garuda Pancasila diresmikan pada 17 Agustus 1950 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951. Dengan ditetapkannya lambang negara Garuda Pancasila maka Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” secara resmi dinyatakan sebagai semboyan Negara. Peraturan Pemerintahan Nomor 66 Tahun 1951 yang terkait lambang & semboyan negara di antaranya berisi hal-hal berikut;



      



Seekor burung garuda yang dijadikan sebagai lambang negara berdiri tegak dengan sayap dikembangkan ke kiri & ke kanan melambangkan tenaga pencipta/semangat membangun. Kepala burung yang menghadap ke kanan melambangkan kemujuran/keberuntungan. Burung garuda yang mampu terbang tinggi ke angkasa raya tanpa kawan melambangkan cita-cita tinggi, keperkasaan, kedaulatan bangsa & negara. Lukisan burung garuda seluruhnya berwarna kuning emas melambangkan keagungan. Kaki burung yang mencengkeram kokoh pita yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” melambangkan kokohnya persatuan & kesatuan bangsa Indonesia yang dicapai pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Seloka ini dilambangkan dengan bulu burung pada tubuh & sayapnya sebagai candra sangkala proklamasi angka keramat bangsa Indonesia, yakni 17-8-1945 yang merupakan tanggal, bulan & tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia. Gambaran rinci dapat kita lihat dari bulu sayap yang berjumlah 17 helai, ekor 8 helai, di bawah perisai 19 helai, & pada leher 45 helai.



“Bhinneka Tunggal Ika” seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 mengandung makna sebagai berikut;  Mendorong semakin kokohnya persatuan Indonesia  Mendorong timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi kokohnya persatuan & kesatuan  Tidak saling mencemooh, menghina ataupun saling menjelek-jelekkan  Saling menghormati & saling mencintai antar sesama  Meningkatkan identitas & kebanggaan sebagai bangsa Indonesia  Meningkatkan nilai kegotong-royongan & solidaritas.



C. PERILAKU TOLERAN TERHADAP KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS, DAN ANTAR GOLONGAN 1. PERILAKU TOLERAN DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA Perilaku toleran dalam kehidupan beragama dapat dilaksanakan dengan:  Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik dan benar.



 Menghormati agama yang diyakini orang lain.  Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain.  Toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain. 2. PERILAKU TOLERAN TERHADAP KEBERADAAN SUKU DAN RAS DI INDONESIA Perilaku toleran terhadap keberagaman  suku dan ras dapat dilakukan dengan berperilaku baik kepada semua orang tanpa memandang latar belakangnya. 3. PERILAKU TOLERAN TERHADAP KEBERADAAN SOSIAL BUDAYA Perilaku toleran terhadap keberagaman Sosial  Budaya dapat dilakukan dengan:  Mengetahui keberagaman budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia.  Mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan kesenanganya.  Merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri.  Menyaring budaya asing yang masuk ke dalam bangsa Indonesia