Koarkatasio Aorta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH REFERAT KOARKTASIO AORTA



Disusun oleh Kelompok 11 kelas B Chika Marzelina



G1A113073



Nadya Nurbany R



G1A113074



RTS. Wahyu Rizky A



G1A113075



Mutiara Putri Syafira



G1A113078



Fitri Pebriandani



G1A113079



Widia Yuni Tiffany



G1A113080



Putri Iffah M.



G1A113081



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERDAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2015



KATA PENGANTAR



(Noted : Kata Pengantar belum Bab 1 pendahuluan belum



DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................. i Daftar Isi ......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................. BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................. 2.1 Definisi Koarktasio Aorta ........................................................................................... 2.2 Epidemiologi 2.3 Klasifikasi...................................................................................................................... 2.4 Etiologi .............................................................................................................. 2.5 Patofisiologi ..................................................................................................... 2.6 Penegakan Diagnosis .................................................................................................... 2.7 Pemeriksaan Penunjang .................................................................................................................... 2.8 Penatalaksanaan............................................................................................. 2.9 Kompikasi 2.10 Prognosis ......................................................................................................... BAB III. PENUTUP .......................................................................................................... 31. Kesimpulan ................................................................................................................. Daftar Pustaka ..................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koartasio Aorta merupakan stenosis atau penyempitan lokal atau segmen hipoplastik yang panjang. Pertama kali ditemukan oleh Morgagni pada tahun 1760 pada autopsi dari seorang rahib, kemudian dijelaskan secara rinci patoanatominya oleh Jordan (1827) dan Reynaud (1828). Pada dewasa lokasi tersering koartasio aorta ditemukan pada pertemuan arkus aorta dan aorta desenden, segera sesudah muara dari arteri subklavia kiri. Pada keadaan tertentu, tetapi jarang dapat juga ditemukan pada aorta abdominalis. Koartasio aorta dapat berupa kelainan tersendiri (Koartasio Aorta simple), tanpa kelainan jantung lain. Dapat berupa koartasio aorta kompleks yang disertai kelainan intra kardiak seperti katup aorta bicuspid, defek septum ventrikel, kelainan katup mitral, serta ekstra kardiak berupa aneurisma sirkulus dari Willisi atau sindrom Turner.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Definisi Koarktasio aorta adalah obstruksi pada aorta akibat penyempitan aorta yang sebagian besar terletak di distal percabangan a.subclavia sinistra. Lokasi koarktasio aorta hampis selalu di tempat masuknya duktus arteriosus tetapi juga dpat di pra-atau pascaduktus. Pada Gambar 8.1 , didapatkan berbagai variasi anatomi koarktasio aorta. Gambar A menunjukkan variasi koarktasio aorta yang palung sering terjadi. Penyempitan (1) terletak di sekitar muara duktus arteriosus atau ligamentum arteriosus (2) yang menghubungkan arkus aorta dengan a.pulmonalis (3). Gambar B memperlihatkan daerah stenosis yang panjang dan sempit. Koarktasio aorta (gambar C dan D) dapat disertai aneurisma di proksimal koarktasio (4) atau di distal koarktasio(5). Pada gambar E. A.subklavia sinistra terletak di distal koarktasio (6).



2. 2 Epidemiologi Di Amerika, insiden koarktasio aorta sekitar 5-8% dari seluruh defek jantung kongenital. Secara internasional, insiden koarktasio tampaknya lebih rendah (9tahun) dan hipertensi postoperatif. 44% dari semua kematian yang tertunda sekunder akibat penyakit arteri koroner atau cedera cerebrovaskular, mengindikasikan percepatan penyakit vaskular. Hasil yang sama dilaporkan Toro-Salazar et al pada 274 pasien yang di follow up lebih dari 50 tahun. Resiko kematian setelah repair koarktasio diperkirakan sekitar 3,8/1000 pasien setahun. Faktor resiko penting untuk kematian adalah hipertensi persisten, yang berhubungan dengan usia repair yang lebih tua dan obstruksi residual. Hipertensi terjadi pada 7-28% pasien yang diterapi saat masih bayi, dibandingkan dengan 38% yang diterapi pada usia 4 tahun. Insiden efektif endokarditis setelah repair koarktasio adalah 1,2/1000 pasien per tahun, menyebabkan antibiotik profilaksis terus harus diberikan.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan · ·



Koartasio Aorta adalah penyempitan pada aorta, yang biasanya terjadi pada titik dimana duktus arteriosus tersambung dengan aorta dan aorta membelok ke bawah. Koartasio aorta dapat diklasifikasikan menjadi preduktal (KoA + Sistemik LV/RV) dan postduktal (KoA + Sistemik LV)



·



· ·



·



Gejalanya dari koartasio aorta berupa Pusing, Pingsan, kram tungkai pada saat melakukan aktivitas, tekanan darah tinggi yang terlokalisir (hanya pada tubuh bagian atas), kaki atau tungkai teraba dingin, kekurangan tenaga, sakit kepala berdenyut, perdarahan hidung dan nyeri tungkai selama melakukan aktivitas. Kompliksi yang berbahaya dari koartasio aorta adalah perdarahan otak, ruptur aorta dan endokarditis. Penyebab utama secara pasti tidak diketahui, akan tetapi ada beberapa faktor predisposisi terjadinya penyakit ini yaitu : Pada saat hamil ibu menderita rubella, ibu hamil yang alkoholik, usia ibu saat hamil lebih dari 40 tahun dan penderita DM. Pembedahan yang dilakukan untuk mencegah obtruksi pembuluh aorta dengan dilakukan pelebaran arteri subklavia dan pangkal duktus arterious battoli yaitu dengan “ Open Heart”



DAFTAR PUSTAKA Dorland, W.A.Newman.2002.Kamus Kedokteran Dorland Ed 29.Jakarta:EGC Guyton, Arthur C.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed 11.Jakarta:EGC