18 0 107 KB
KODEFIKASI , I. KODIFIKASI VEDA SRUTI Pada mulanya para maharsi menerima wahyu itu lama kemudian ketika tulisan ditemukan, barulah dituliskan kembali mantram-mantram Veda itu. Tradisi pembelajaran Veda pada jaman dulu disebut sakha yang kemudian berkembang menjadi sampradaya atau asrama, yakni pusat pembelajaran Veda yang dipimpin oleh seorang maharsi atau lebih. Di dalam asrama itu wahyu Tuhan didiskusikan dan diteruskan secara lisan melalui sistem parampara dalam tradisi Hindu. Dan diyakini yang menghimpun atau mengkompilasi mantram-mantram Veda (Sruti) yang sebelumnya tersebar dalam berbagai sakha adalah Maharsi Vyasa. Veda disusun dan dituliskan kembali oleh Maharsi Vyasa dalam 4 himpunan dibantu 4 orang siswanya yaitu : 1. Pulaha, yang menyusun Rgveda yang merupakan himpunan pengetahuan suci yang berhubungan dengan pemujaan. 2. Vaisampayana, yang menyusun Yajurveda yang isinya pengetahuan suci tentang upacara korban. 3. Jaimini, yang menyusun Samaveda yang berisi himpunan pengetahuan suci tentang irama (melodi). 4. Sumantu, yang menyusun Atharvaveda yang berisi nyanyian-nyanyian yang bersifat magis. Pengelompokkan dari keempat kitab Veda (Sruti) itu terdiri dari : 1. Samhita yakni himpunan mantra-mantra Veda yang mengandung mantra upasana (doa kebaktian, pemujaan, ucapan syukur, mantra-mantra upacara korban), ajaran filsafat dan tata susila, pendidikan, dan lain-lain. 2. Brahmana yakni uraian tentang ketuhanan/teologi teristimewa observasi tentang jalannya upacara korban atau mistis dari upacara korban yang dilakukan oleh individu atau kelompok.
3. Aranyaka dan Upanisad. Aranyaka berarti buku hutan dan Upanisad berarti ajaran yang bersifat rahasia (rahasyam). Di dalam kitab-kitab tersebut terkandung ajaran tentang teologi, ajaran filsafat Hindu yang sangat mendalam dan medias atau kehidupan menjadi pertapa di hutan, juga ajaran Yoga untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.
Sruti Kategori utama ddan pertama kitab suci agama Hindu, digambarkan oleh kata Sruti atau itu yang di dengar, dapat merujuk kepada pendengaran atau penampakan yang suci atau pada fakta bahwa teks yang diwahyukan ini tlah dan idelnya ditrasmisisikan secara lisan, sekalipunia jug telah dibatasi menjadi teks tertulis pada zaman moderen ini. Secara alternative ia disebut Veda-Veda, bentuk jamak dari empat bagian Veda yaitu Rg.veda, Yajur veda, Sama Veda dan Arthavaveda; bentuk tunggal dari veda merujuk mereka pada satu kumpulan. 1.1 Mantra I.A. Rgveda Rgveda terdiri dari 1028 sukta (himne), 10.552 mantra. Terbagi atas 10 mandala dan masing-masing mandala terdiri dari beberapa sukta atau varga (himne) dan masing-masing sukta terdiri dari beberapa mantra. Rgveda memiliki beberapa resensi yaitu resensi Sakala, Baskala, Aswalayana, Samkhyayana dan Mandukaya. Resensi Sakala adalah resensi yang paling lengkap. Kitab Aitareya (40 adhyaya) dan Kausitaki (Samkhyayana) (30) merupakan kitab Brahmana dari Rgveda. Aitareya umurnya lebih tua dan isinya lebih tebal, tetapi Kausitaki lebih kaya dan isinya lebih bervariasi. Aitareya ditulis oleh Mahidasa Aitareya; isinya ialah persembahan Soma, Agnihotra (persembahan api) dan Rajasuya (upacara penobatan raja). Kausitaki memuat 30 adhyaya; adhyaya 1 sampai 6 berisi tentang persembahan makanan, sedangkan adhyaya 7 sampai 30 tentang upacara persembahan Soma.
Aitareya Brahmana memuat Aitareya Aranyaka dan Kausitaki Brahmana memuat Kausitaki Aranyaka. Upanisad yang tergolong dalam Rgveda ada 10 buah yaitu : Aitareya, Kausitaki, Nadabindu, Atmaprabodha, Nirvana, Mudgala, Aksamalika, Tripura, Sambhagya dan Bahvrca. I.B. Samaveda Samaveda terdiri dari 1875 mantra yang sebagian besar diambil dari mantra-mantra Rgveda (1800 mantra merupakan pengulangan dari mantra-mantra Rgveda, 2 mantra berasal dari Yajurveda). Terdapat 3 resensi Samaveda yaitu Kauthuma, Ranayaniya dan Jaiminiya (Jaiminiya merupakan yang terpenting). Kauthuma terdiri dari 2 bagian yaitu Mantra dan Brahmana. Kitab Mantra terdiri dari 2 sub bagian yaitu Purvarcika (dari Rgveda) dan Uttararcika (mantra tambahan) Kitab Brahmana dalam Samaveda adalah Tandyamaha Brahmana (Pancavimsa Brahmana), Jaiminiya Brahmana, Talavakara dan Kautama. Tandyamaha Brahmana terdiri dari 25 bab, 2 bab merupakan sisipan yang dianggap bagian yang berdiri sendiri dengan satu tambahan yang disebut Sadvimsa Brahmana. Pada bagian awal dari Chandogya Upanisad merupakan kitab Aranyaka dari kitab Brahmana kitab Samaveda. Upanisad yang tergolong dalam Samaveda adalah Kena, Chandogya, Aruni, Maitrayani, Vajrasucika, Yogacundamani, Vasudeva, Mahat, Sanyasa, Avyakta, Kundika, Savitri, Rudraksa Jabala, Darsana, Jabali dan Maitreyi. I.C. Yajurveda Yajurveda terdiri dari 1975 mantra yang tersebar kedalam 40 adhyaya. Adhyaya yang terbesar adalah adhyaya 12 yang terdiri dari 117 mantra, diikuti oleh adhyaya 17 (99 mantra), adhyaya 24 ( 98 mantra), adhyaya 33 (97 mantra), adhyaya 19 (95 mantra), adhyaya 20 (90 mantra), adhyaya 11 (83 mantra); yang terpendek adalah adhyaya 39 (13 mantra). Ada 2 bagian kitab Yajurveda yaitu:
1. 1. Sukla Yajurveda; terdiri dari 2 resensi yaitu Kanva dan Madhyandina ( Vajasaneyi). Kitab Brahmana dari Yajurveda adalah Satapatha Brahmana ( mengatur tentang upacara ) yang terbagi atas 100 adhyaya yang disusun oleh Yajnavalkya Vajasaneya. Upanisad yang tergolong dalam kelompok Sukla Yajurveda adalah Isavasya, Brhadaranyaka, Jabala, Hamsa, Paramahamsa, Subala, Mantrika, Nirambha, Trisikhi, Brahmana, Turiyatita, Advayataraka, Paingala, Biksu, Adhyatma, Tarasara, Yajnavalkya, Satyayani, Muktika, Mandala Brahmana. 2. 2. Krsna Yajurveda; memiliki 4 resensi yaitu Kathaka, Kapisthala Katha, Maitrayani dan Taittiriya. Taittiriya terbagi atas 2 bagian yaitu Apastaba dan Hiranyakesin. Taittiriya Brahmana merupakan kitab Brahmana dari Krsna Yajurveda. Upanisad yang termasuk dalam kelompok Krsna Yajurveda antara lain: Kathavali, Taittiriya, Brahma, Kaivalya, Svetasvatara, Garbha, Narayana, Amrtabindu, Amrta-nada, Kalagnirudra, Sarvasara, Sukharahasya, Tejobindu, Dhyanabindu, Yogatattva, Daksinamurti, Skanda, Sariraka, Yogasikha, Ekaksara, Aksi, Avaduta, Katha, Rudrahrdya, Yoga kundalini, Pancabrahma, Pranagnihotra, Varaha, Kalisamtarana, Sarasvatirahasya, Ksurika. I.D Atharvaveda Atharvaveda ditulis oleh Maharsi Atharvan, terdiri dari 5987 mantra, 20 kanda dimana tiap-tiap kanda terbagi atas himne dan tiap-tiap himne terdapat beberapa mantra. Kanda 1 sampai 7 mengandung nyanyian-nyanyian pendek, kanda 8 sampai 12 mengandung nyanyian yang lebih panjang, kanda 13 berisi nyanyian-nyanyian yang ditujukan kepada matahari (Rohita), kanda 14 berisi nyanyian-nyanyian perkawinan, kanda 15 tentang Vratya, kanda 18 tentang nyanyian untuk orang mati. Aslinya terdapat 9 resensi tentang Atharvaveda dan kini yang masih tersisa hanyalah resensi dari Sakha Paippalada dan Saunaka. Sembilan resensi itu adalah Paippalada, Danta, Pradanta, Snata, Snauta, Brahmadavala, Saunaka, Devadarsani dan Caranavidya.
Gopatha Brahmana adalah kitab Brahmana dari Atharvaveda. Upanisad yang masuk dalam kelompok Atharvaveda antara lain: Prasna, Mundaka, Mandukya, Atharvasira, Atharvasikha, Brhajabala, Nrsimhatapani, Naradaparivrajaka, Sita, Sarabha, Mahanarayana, Ramarahasya, Ramatapani, Sandilya, Annapurna, Surya, Atma, Pasupata, Parabrahma, Tripuratapani, Dewi, Paramahamsa, Parivrajaka, Bhawana, Ganapati, Mahavakya, Gopalatapani, Krsna, Brahmajabala, Hayagriva, Dattareya, Garuda.
1.2 Brahmana Kata brahmana dalam bentuk netral pada dasarnya berati penjelasan atau ekspresi dari seorang pendeta yang cerdas, ajaran tentang ilmu upacara.kata brahmana dalam pengertian ini menunjukan koleksi dari pernyataan-pernyataan dan diskusi-diskusitentang ilmu upacara. Walaupun demikian kitab brahmana terdiri dari mitologi tentang kejadian alam(kosmologi) legenda-legenda kuno dan dongeng-dongeng namun temannya utuh tentang upacara yang merupakan titik awal dari etiap diskusi dan pemecahannya. Kitab Aitareya dan Kausitaki merupakan kitab Brahmana dari Rg.Veda dan Aitareya lebih tua umurnya dan isinya lebih tebal, tetapi Kausitaki lebih kaya dai isinya lebih bervariasi. Aitareya merupakan karya gabungan lima bagian yang pertama lebih tua dibandngkan dengan tiga bagian terakhir. Demikian pula hanya 2 kitb brahmana dari samaveda yang masih tersisa yakni Jaiminiya dan Tandyamaha. 1.3 Upanisad Upanisad merupakan kumpulan dari kitab-kitab aranyaka oleh karena itu pula kitab-kitab Upanisad disebut Vedanta. Upanisad berati duduk dekat kaki guru dan menerima ajaran yang bersifat rahasia dari guru. Terdapat sejumblah besar daftar nama-nama kitab upanisad, secara formal disebutkan 108 buah, namun kenyataannya lebih dari itu. Dari jumblah yang banyak itu hanya sebelas duabeas yang sangat penting. Dari 12 Upnisad yang sangat penting itu adalah Isa, Kena, Katha, Prasna, Mundaka, Mandukya, Aitareya, Taittirya, Chandogya, Bhradaranyaka, Kaukisitaki dan Svetasvatara Upanisad. 2. Smrti
Kalau veda adalah wahyu, smrti adalah tradisi. Kata ini secara literal berati “itu yang diingat”, walaupun sebenarnya vdalah yang dihafal. Veda-veda menurut pandangan orthodox yang sangat dominan, tidak memiliki pengarang manusia (tidak ditulis oleh manusia), sebaliknya smrti atau kerja dan tradisi adalah suatu karya yang pengarangnya dapat di kenal. Karya-karya ini tumbuh dri ungkapan untuk membantu ingatan yang disebut sutra atau benang sesuatu yang harus diingat untuk mereka yang mempunyai kemauan untuk mempelajarinya. Benang-benang ini kemudian terjalin mnjadi smrti. Kata ini mempunyai dua arti yang terbatas dan diperluas. 2.1 Vedanga Dalam memahami Veda dan kitab-kitab yang terkait dengan Veda kita mengenal istilah veda dan susastra veda. Veda adalah kitab-kitab sruti (wahyu) sedang susastra veda adalah kitabkitab Vedangga dan Upaveda kitab-kitab Vedangga berisi petunjuk-petunjuk tertentu untuk mendalami weda. Dalam pengertian nya yang lebih luas vedangga meliputi pula: kitab-kitab Dharmasastra, Ithihasa, Purana, Agama/Tantra dan Darsana. Kitab-kitab yang termasuk Vedangga adalah: Siksa, Vyakarana, Nirukta, Chanda, Jyotisa, dan Kalpa. 2.2 Upaveda Masing-masing kitab Catur Veda memiliki kitab upaveda. Kitab upaveda dari Rg.Veda adalah Ayurveda, kitab upaveda dari Yajurveda adalah Dhanurveda, kitab Upaveda dari Sama veda, adalah Ghandarvaveda dan Upaveda dari Arthavaveda adalah Arthaveda. Seperti halnya susastra Veda yang lain, kitab-kitab upaveda tidak dapat dipisahkan dengan kitab-kitab veda. Susastra Ayurveda jumblah slokanya sebanyak 100.000 dan Dhanurveda tidak kita dijumpai lagi. Hal itu kemungkinan bahwa kitab-kitab upaveda dikaitkan langsung dengan Ayurveda atau ilmunya masing-masing.