Kompilasi Materi Tps [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi Penalaran Umum



Simpulan Logis Simpulan logis  silogisme Silogisme  Cara berpikir atau menarik kesimpulan yang terdiri atas premis umum, premis khusus, dan simpulan Menentukan simpulan > Premis umum (A)  kegiatan ekstrakurikuler diadakan pada hari minggu > Premis Khusus (B)  kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar ruangan > Premis khusus (D)  siswa mengenakan pakaian dinas lapangan > Kesimpulan  jika kegiatan ekstrakurikuler diadakan pada hari minggu, siswa mengenakan pakaian dinas lapangan ABBDAD Menentukan simpulan logis berdasarkan tabel 1. Perhatikan tabel 2. Teliti Penalaran analitik 1. Baca teliti 2. Tandai kata kunci Kesesuaian pernyataan (tabel) 1. Teliti 2. Perhatikan setiap perubahan data Kesesuaian pernyataan (teks) 1. Ada pernyataan di dalam teks yang sama persis/makna sama



PU Page 1



Logika Matematika Pernyataan, kalimat terbuka, ingkaran dan pernyataan majemuk • Pernyataan = kalimat yang hanya bernilai benar saja atau salah saja, tetapi tidak keduanya • Kalimat terbuka = kalimat yang nilai kebenarannya belum pasti • Ingkaran atau Negasi = pernyataan yang menyangkal pernyataan semula • Nilai kebenaran pernyataan majemuk     



Disjungsi (P  Q)  P atau Q Konjungsi (P  Q)  P dan Q Implikasi (PQ)  jika P maka Q Biimplikasi (PQ) P jika dan hanya Q Negasi (P) Bukan P



P  Q Q P P  Q  Q  P P  (q r)  (p  q)  r P  (q  r)  (p  q)  r P  (q r)  (p  q)  (p  r) P  (q  r)  (p  q)  (p  r)  (p  q)  p  q  (p  q)   p   q P  q   p  q P  q  (p  q)  (q  p)  (p  q)  p   q  (p  q)  (p   q)  (q   p) CONTOH : 1. Jika beberapa siswa tidak masuk sekolah maka pelajaran tidak bisa berjalan dengan baik Jawab : P  q   p Q Semua siswa masuk sekolah atau pelajaran tidak bisa berjalan dengan baik 1. Seluruh masyarakat di kota A mengonsumsi makanan tidak populer tetapi bernutrisi atau mereka mengonsumsi makanan bernutrisi dan harganya mahal



TABEL KEBENARAN P



Q



PQ



PQ



PQ



PQ



B



B



B



B



B



B



B



S



S



B



S



S



S



B



S



B



B



S



S



S



B



S



B



B







Jawab : ( p  q)  (q  r)  q  ( p  r)  q  (p  r) Seluruh masyarakat di kota A mengonsumsi makanan bernutrisi dan jika mereka mengonsumsi makanan populer, harganya sangat mahal



(Disjungsi)  syarat lulus ITB adalah lulus SBMPTN



atau lulus mandiri (salah satu memenuhi  benar)







(Konjungsi)  Dina adalah anak yang rajin dan baik 



Pernyataan berkuantor dan ingkarannya • Pernyataan berkuantor = pernyataan yang melibatkan beberapa atau semua anggota semesta pembicaraannya yang mewakili suatu sistem/keadaan



dua-duanya harus memenuhi  benar



PQ • • •



ada varian 3 implikasi Konvers adalah QP Invers adalah PQ Kontraposisi adalah QP



• Kuantor universal = ditandai dengan kata semua, setiap. Dinotasikan dengan simbol x • Kuantor eksistensial = ditandai dengan kata ada, beberapa. Dinotasikan dengan



Contoh : jika Ana lulus ujian, Ana dibelikan sepeda



• Ingkaran dari kuantor universal adalah kuantor eksistensial. Sebaliknya, ingkaran dari kuantor eksistensial adalah kuantor universal



Ekuivalensi (pernyataan majemuk) Dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen atau bernilai sama jika kedua pernyataan tersebut mempunyai nilai kebenaran yang sama.



CONTOH!  Ingkaran dari pernyataan "semua orang tidak menyukai matematika" adalah… JAWAB : Negasi/ingkaran kata "semua" adalah "beberapa atau "ada". Kemudian, karena ini dicari ingkarannya, maka kata "tidak-nya" dihilangkan. Jadi jawabannya adalah beberapa orang menyukai matematika



PU Page 2



PU Page 3



 Semua bebek kakinya dua  tidak ada bebek yang kakinya tidak dua  jika ada bebek, maka kakinya dua



Penarikan kesimpulan Beberapa metode yang dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan 1. Modus ponens Premis 1 : p  q Premis 2 : p Kesimpulan : q



Negasi :  tidak ada bebek kakinya dua  ada bebek yang kakinya tidak dua Semua bebek kakinya dua, bukan berarti semua yang kakinya dua adalah bebek



2. Modus tollens Premis 1 : p  q Premis 2 :  q Kesimpulan :  p



 Ada atlet yang badannya bagus  ada yang badannya bagus yang adalah atlet Negasi :  tidak ada atlet yang badannya bagus  semua atlet badannya tidak bagus



3. Silogisme Premis 1 : p  q Premis 2 : q  r Kesimpulan : p  r



 Tidak ada atlet yang badannya bagus  semua atlet badannya tidak bagus Negasi :  ada atlet yang badannya bagus  tidak semua atlet badannya tidak bagus



CONTOH! 1. Modus ponens Jika hujan maka jalanan basah. Ternyata hujan. Kesimpulannya? Premis 1 : jika hujan  jalanan basah Premis 2 : hujan Kesimpulan = jalanan basah



p = hujan q = jalanan basah



2. Modus tollens Jika hujan maka jalanan basah. Ternyata jalanan tidak basah. Kesimpulannya? Premis 1 : p  q p = hujan Premis 2 :  q q = jalanan basah Kesimpulannya =  p (tidak hujan) 3. Silogisme Jika hujan maka jalanan basah. Jika jalanan basah maka Alina sedih. Kesimpulannya? Premis 1 : p Q Premis 2 : q  r Kesimpulannya = p  r (jika hujan maka Alina sedih)



PU Page 4



PU Page 5



Ingkaran / Negasi     



(a  b)   a   b (a  b)   a   b (a  b)  a   b (semua p)  ada  p (ada p)  semua  p



CONTOH! 1. Semua orang tertawa Negasi = ada orang tidak tertawa 2. Semua orang tidak tertawa Negasi = ada orang tertawa 3. Ada udang di balik batu Negasi = semua udang tidak di balik batu 4. Sule datang dan semua orang senang Negasi = Sule tidak datang atau ada orang yang tidak senang 5. Jika sule datang maka semua orang senang Negasi = Sule datang dan ada orang yang tidak senang 6. Jika ada siswa yang tidak mengerjakan PR maka semua siswa dapat tugas tambahan Negasi = ada siswa yang tidak mengerjakan PR dan ada siswa yang tidak mendapat tugas tambahan



PU Page 6



Hubungan Sebab Akibat Pernyataan (1) adalah penyebab dan Pernyataan (2) adalah akibat • Pernyataan sebab  adalah pernyataan yang menggambarkan suatu masalah atau peristiwa khusus mengenai sebuah situasi berbentuk fakta • Pernyataan akibat  merupakan hasil atau pengaruh suatu peristiwa (perbuatan, keputusan, emosi, tindakan, perilaku) • Kata kunci : a. Menunjukkan perubahan kondisi  terdapat kata banyak, meningkat, menurun, ada, tidak ada, dan lain sebagainya b. Menunjukkan perubahan tindakan/perilaku  umumnya menggunakan kata kerja dengan imbuhan me-



Pernyataan (2) adalah penyebab dan Pernyataan (1) adalah akibat • Contoh soal : (1) Hotel-hotel di tempat wisata semakin banyak dipesan (2) Libur sekolah akan segera tiba P E M B A H A S A N → Pada pernyataan (1) terjadi perubahan kondisi yang ditunjukkan oleh kata semakin banyak sehingga dapat disimpulkan sebagai pernyataan akibat → Pada pernyataan (2) merupakan sebab karena terjadi penggambaran situasi yaitu libur sekolah akan segera tiba



→ Pada pernyataan (2) terjadi penggambaran situasi bagaimana mereka membuka lahan dengan cara membakar hutan, jadi bisa dikatakan bahwa ini merupakan penyebab J A D I, pernyataan (1) dan (2) adalah penyebab, namun tidak saling berhubungan karena kedua pernyataan menunjukkan akibat yang berbeda (lain) yaitu pada pernyataan (1) berakibat banjir dan pernyataan (2) berakibat kebakaran hutan



Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari dua penyebab yang tidak saling berhubungan • Tidak saling berhubungan. Ini artinya kedua pernyataan ini memiliki penyebab yang berbeda • Contoh soal : (1) Jumlah anak yang kekurangan gizi di provinsi A meningkat (2) Kejadian banjir di provinsi A semakin meningkat beberapa bulan terakhir P E M B A H A S A N → Pada pernyataan (1) terdapat kata kunci meningkat berarti terjadi perubahan kondisi dari sedikit anak yang kekurangan gizi menjadi semakin banyak. Jadi pernyataan (1) adalah akibat → Pada pernyataan (2) terdapat kata kunci semakin meningikat berarti sebelumnya tidak terlalu terjadi kejadian banjir tapi belakangan ini sering terjadi. Maka pernyataan (2) adalah akibat J A D I, pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari dua penyebab yang tidak saling berhubungan karena penyebab pernyataan (1) adalah harga makanan gizi meningkat dan pernyataan (2) adalah curah hujan yang tinggi



J A D I, dapat disimpulkan bahwa pernyataan (2) adalah penyebab dan pernyataan (1) adalah akibat TIPS N TRICK! Sebelum menentukan jawaban ingat hubungkan kedua pernyataan dengan konjungsi. Contoh: sehingga, akibatnya, dsb.



Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari suatu penyebab yang sama • Misalnya pernyataan (1) disebabkan oleh (A) maka pernyataan (2) disebabkan oleh penyebab yang sama yaitu (A) • Contoh soal :



Cari kata kunci terlebih dahulu



Pernyataan (!) dan (2) adalah penyebab namun tidak saling berhubungan • Tidak saling berhubungan. Ini artinya pernyataan (1) mengakibatkan (a) dan pernyataan (2) mengakibatkan (b) jadi tidak saling berhubungan karena akibatnya pun berbeda • Contoh soal : (1) Penduduk yang tinggal di sekitar sungai ciliwung sering membuang sampah ke sungai (2) Membuka lahan dengan cara membakar hutan masih sering dilakukan masyarakat di beberapa daerah P E M B A H A S A N → Pada pernyataan (1) merupakan sebab karena terjadi penggambaran penduduk yang suka membuang sampah ke sungai



PU Page 7



(1) Sekarang ini, perubahan cuaca menjadi tidak menentu dan kedatangan musim tidak dapat diduga (2) Beberapa negara semakin sering mengalami kekeringan yang berkepanjangan P E M B A H A S A N → Pada pernyataan (1) terdapat kata kunci sekarang ini, menunjukkan terjadi perubahan kondisi. Dulu perubahan cuaca menentu dan kedatangan musim dapat diduga tapi sekarang ini cuaca tidak menentu dan kedatangan musim tidak dapat diduga. Maka pernyataan (1) adalah akibat → Pada pernyataan (2) terdapat kata kunci semakin sering, karena pada dahulu jarang mengalami kekeringan dan saat ini semakin yang menunjukkan perubahan kondisi. Maka pernyataan (2) merupakan akibat J A D I, pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari suatu penyebab yang sama yaitu global warming



Pendalaman Membaca Menulis



Tata Kata Jenis-jenis kata  Bentuk : ○ Dasar ○ Berimbuhan ○ Ulang  Kategori ○ Benda ○ Kerja ○ Sifat ○ Keterangan ○ Ganti



○ Majemuk ○ Serapan



○ ○ ○ ○ ○



Ialah Kata-kata yang berasal dari bahasa selain bahasa Indonesia yang diserap ke dalam bahasa indonesia 1. Adopsi = pengejaannya tidak berubah; pizza, hotdog 2. Adaptasi = penulisan atau pengejaannya diubah; komunikasi (communication), jaket (jacket), jendela (jandela), angket (anket) 3. Konsep = konsep kata tersebut sebelumnya tidak ada, lalau ada dalam bindo lalu dicarai/dibuat padanannya; download unduh, schedule jadwal



Bilangan Depan Sambung Seru Sandang



Kata adalah suatu unit dalam sebuah bahasa yang mengandung arti dan terdiri atas satu atau lebih morfem yang memiliki makna Morfem adalah satuan terkecil dalam suatu bahasa yang dapat memiliki makna CONTOH! Mandi = terdiri dari kata dan morfem, Dibuat = terdiiri atas 1 kata dan 2 morfem Dimandikan = terdiri atas 1 kata da 3 morfem



Kata dasar ialah kata yang belum mengalami perubahan; air, api, mandi Kata imbuhan ialah kata yang sudah mengalami perubahan dengan menambahkan afiks (imbuhan); berair, berapi, dimandikan



Ialah kata yang mengalami proses reduplikasi/pengulangan



Secara umum 1. Abstrak = menyatakan ide/tidak berwujud = matematika 2. Konkret = berwujud = rumah Kata kerja aalah kata yang menyatakan tindakan 1. Transitif = membutuhkan objek = memukul 2. Intransitif = tidak membutuhkan objek = lari, mandi



Kata sifat (ajektiva) = kata yang digunaka untuk menjelaskan kata benda nomina atau kata ganti pronomina; baju baru, aku sakit Kata keterangan (adverbia) = kata yang diberikan untuk memberikan keterangan atau menjalskan kata lain kecuali nomina



Kata ulang terbagi menjadi : 1. 2. 3. 4. 5.



Kata benda adalah kata yang menyatakan kebendaan 1. Umum = gula, pintu, 2. Khusus = nama tempat, nama kita sendiri



1. alat - dengan = ia bermain dengan baik 2. sebab - karena = karena aku sakit



Utuh = rumah-rumah Sebagian = tetangga, leluhur Berubah bunyi = sayur-mayur, gerak-gerik Berimbuhan = tarik-menarik, bermain-main Semu = kupu-kupu, ubur-ubur



Ialah gabungan dari 2 kata/2 morfem atau lebih yang membentuk makna baru 1. Senyawa (digabung) = matahari 2. Tidak senyawa (dipisah) = meja makan



PBM Page 1



Kata ganti = kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda (pronomina) 1. Persona = menggantikan orang; aku, kamu, saya, anda, dsb 2. Posesif/milik = -ku, -nya 3. Tanya = menanyakan benda, waktu, tempat; apa, kapan, bagaimana, siapa 4. Tunjuk = ini, itu 5. Penghubung = yang 6. Tak tentu = barang siapa



Imbuhan (afiks) = satu bentuk linguistik yang terkeci yangmemiliki arti dan selalu digabungkan pada morfem atau kata lain. Dan prosesnya terikat, memiliki aturan yang ketat 1. 2. 3. 4.



Fungsi : 1. Pembentuk kata kerja aktif 2. Untuk melakukan perbuatan atau sesuatu, menjadi, dalam keadaan, membuat, menuju, memberi



Cara menambahkan imbuhan me- pada kata dasar Bunyi L, M, N, R = tidak berubah, tetap me; melukis, meraut, memakan



Kata depan (preposisi) = kata yang memiliki fungsi sebagai penanda berbagai hubungan makna antara (di, ke, dalam, pada, antara, oleh); 1. Pada pagi hari, di pasar 2. Oleh paman



Bunyi C, D, J = berubah menjadi men-; mencuci, mendasari, menjawab Bunyi T = imbuhan me akan menjadi men,- namun huruf t nya hilang; menulis, menafsir, menakar



Kata sambung (konjungsi) = kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat. Antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat dan, dengan, serta, atau.; 1. Ayah dan ibu (kata) 2. Beli baju atau beli celana (frasa)



Kata seru (interjeksi) = kata yang mengungkapkan ekspresi atau rasa hati para pembicra 1. Wah! 2. Bah!, 3. Wow! 4. Aduh!



(prefiks (infiks) (sufiks akhiran (konfiks)



 prefiks me-



Kata bilangan (numeralia) = kata yang menyatakan jumlah benda atau urutan suatu benda dalam suatu deretan 1. Bilangan tentu = jumlahnya sudah diketahui; 1, 1000 2. Bilangan tak tentu = jumlahnya belum diketahui; beberapa, banyak, seluruh



Kata sandang (artikel) = kata yang membatasi dan memberikan makna pada nomina si, sang, para, kaum 1. Si pintar 2. Sang pemalu 3. Para ibu



Awalan Sisipan Akhiran Awalan



Bunyi B, F, V = me berubah menjadi mem-; memberi, memvalidasi Bunyi P = mem akan hilang; memakai Bunyi A,I,U,E,O,G,H = berubah menjadi meng-; mengambil, menggali



Bunyi K = berubah menjadi meng- tapi k nya hilang ;mengalihkan Bunyi S = berubah menjadi meny- tapi s akan hilang; menyiksa, menyalin



 Prefiks ber1. Membuat atau menyatakan kata kerja aktif 2. Menyatakan mempunyai, jumlah, keadaan, menjadi, mengeluarkan, dl Tingal tambahkan imbuhan ber pada kata dasar; berlari, beruang Apabila kata dasar memiliki huruf awalan R, imbuhan berubah menjadi be-; berenang



PBM Page 2



 Prefiks di- dan terFungsi prefiks di- : Untuk membentuk kata kerja pasif Memakan = dimakan, termakan Fungsi prefiks ter1. Untuk menyatakan superlatif (yang paling); tertinggi 2. Untuk memberi insinuasi ketidaksengajaan; terjatuh, termakan  Prefiks pe- dan perFungsi prefiks pe- : Pembentuk kata benda, membentuk pelaku (penjual, pencopet), alat (penggaris, penggali), mengandung sifat (pemalas, pemarah)



 Sufiks an1. Pembentuk kata benda 2. Menyatakan hal/objek tertentu; lukisan, ramalan 3. Menyatakan tempat; kuburan, jalanan 4. Menyatakan menyerupai; rumah-rumahan, mobil-mobian 5. Menyatakan bagian; harian, bulanan, mingguan 6. Menyatakan alat; timbangan, ayunan 7. Menyatakan himpunan; lautan, daratan  Sufiks -kan dan -I Befungsi untuk membentuk kata kerja yang bernuasansa imperatif (perintah); Sufiks -kan : ambilkan, dengarkan, tumbangkan, belikan



Membentuk imbuhan pe- : Sama seperti imbuhan me-



Sufiks -I : turuti, hadiri, lengkapi



Fungsi prefiks per- : Membentuk kata kerja aktif. Namun ia memiliki makna spesifik; membuat, jadi (persingkat, perdalam)



 Sufiks -kah dan -tah Berfungsi ntuk membentuk partikel tanya; apakah, manakah, siapatah, manatah, siapakah, siapatah



Biasanya digunakan dalam kalimat perintah (imperatif)



 Sufiks klitika dan-Nya Sufiks klitika yang menyatakan atau berfungsi sebagai pembentuk pronomina posesif. Berakhiran yang terdiri atas -ku, -mu, dan -nya; mobilku, rumahmu, tasnya



 Prefiks ke1. Membentuk kata bilangan tingkatan (menunjukkan urutan); juara kedua, juara kelima 2. Membentuk kata bilangan kumpulan (menunjuk sebuah kumpulan); kedua, ketiga anak itu 3. Membentuk kata benda; kekasih, kehendak 4. Untuk membentuk kata kerja inransitif; keluar  Prefiks se1. Membentuk kata bilangan tunggal; sebuah, seekor 2. Menyatakan keseluruhan; sekampung, serumah 3. Menyatakan kesamaan; selebar 4. Menyatakan waktu; setelah, sesudah,sebelum, selagi



 Infiks (sisipan) Ialah imbuhan yang teletak di dalam suatu kata (tengah) biasanya terletak setelah suku pertama kata dasar; -er, -el, -em, -in 1. Menyatakan banyak/macam; temali, gerigi, serabut 2. Menyatakan intensitas; gemetar, gemertak 3. Untuk menyatakan mempunyai sifat; kinerja, kemuning 4. Menyatakan alat; telunjuk, pelatuk 5. Sesuatu yang berulang; selidik, jelajah



Sufiks -nya lebih dari menyatakan pronomina psesif : 1. Membentuk atau menytakan atau memberi keeyrangan pada partikel; contohnya 2. Memberi efek penegasan; ambilkan pisaunya 3. Untuk mengindikasikan sebuah situasi; ia berjuang dengan gigihnya



 Konfiks 1.



2.



3. 4.



PBM Page 3



Membentuk kata benda : pe-an (permainan),. Ke-an (kedamaian) Untuk membentuk kata kerja aktif : per-kan (pergunakan), per-I (perbaiki), me-kan (memberikan), me-I (memperbaiki) Kata kerja pasif : di-kan (dipermainkan), di-I (diperbaiki), ter-kan (terabaikan), ter-I (tersakiti), ber-an (berpandangan), ke-an (kedinginan) Membentuk kata sifat : ke-an; kekecilan Kata keterangan; se-nya : setibanya, sebaiknya, seluruhnya



 Per Partikel per HARUS ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya. Ada setidaknya empat partikel yang sering kali salah tulis. Ada yang seharusnya ditulis serangkai, tetapi malah dipisah, dan begitu pula sebaliknya. Keempat partikel itu adalah :  -lah  -kah  Pun  Per Intinya, partikel adalah kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Atau (lebih) sederhananya, ialah kata yang terkait dengan kata lain.  -LAH Partikel -lah HARUS ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh!



Jalan hidup seseorang siapalah yang menentukan, kira-kira hal tersebut yang terlintas di dalam hati Dian Nur Cahyono (28). Ia menilai pemerintah Indonesialah yang seharusnya membayar denda overstay sebesar Rp 110 juta itu. "Dalam setiap bencana yang melanda, hanya kepada Tuhanlah kita memohon perlindungan," kata Rhoma Irama lewat akun Youtube GP Records.



 -KAH Partikel -kah HARUS ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh!



Mampukah mobil berkapasitas 1,5 liter dan 1,3 liter tersebut taklukkan Tol Trans Sumatera?



Contoh! Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu Harga kain itu Rp50.000 per meter



Saat ini harga minyak dunia sudah berada di bawah 20 dolar AS per barel Namun bedakan per sebagai partikel dan per sebagai kata depan (preposisi).



Partikel : Per = demi, tiap, mulai Preposisi : Per = bagi, dengan Contoh per sebagai preposisi, disambung bila : Seperdua (1/2) Seperenam belas (1/16) Tiga perempat (3/4) Dua persepuluh (2/10) Tiga dua-pertiga (3 2/3) Contoh per sebagai partikel, dipisah bila : Dia menghubungi saudaranya per telepon Artinya : Dia menghubungi saudaranya dengan telepon  Pun Partikel pun HARUS ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya. Contoh! Arsenal disebut tidak akan meraih gelar juara apa pun saat ini, bahkan jika dilatih Pep Guardiola sekalipun. Kulah di mana pun, di jurusan apa pun, tidak menjamin lulus bisa langsung kerja di tempat yang kita bayangkan



Sudah siapkah kamu menyambangi Sumatera Utara dan menyaksikan indahnya air terjun Sipiso-piso? Lantas, di manakah posisi yang cocok untuk Takumi Minamino di Liverpool?



PBM Page 4



Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah berkunjung ke rumahku



Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai. Contoh! Posturnya kecil layaknya anak-anak usia sekolah dasar walaupun usianya menginjak 14 tahun



Bagaimanapun, perekonomian tidak akan bergerak jika wabah COVID-19 ini masih merajalela



Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya



Konsep "TEMPAT" Tempat disini berarti ruang (bidang, rumah, dan sebagainya) yang tersedia untuk melakukan sesuatu atau yang dipakai untuk menaruh sesuatu.



NOTES! Partikel "pun" disambung jika merupakan unsur kata penghubung, yaitu :  Adapun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun



Artinya, di luar konsep itu tidak bisa disebut sebagai tempat "riil". Intinya, kalau kita bicara tentang tempat riil (nyata, bisa dilihat), dan Cuma tempat, yang menunjukkan posisi, gunakan kata depan: di.



Diluar kata-kata tersebut, penulisan partikel "pun" harus dipisah. Partikel "pun" dipisah apabila :  Jika bermakna "juga" Contoh : Jika rajin bekerja, penghasilan pun bertambah, Jika kamu tak hadir, aku pun tidak



CONTOH #! : Preposisi "di" tidak digunakan jika yang mengikutinya adalah kata benda abstrak (niskala/tak berwujud) Salah : di pertandingan itu Benar : pada/dalam pertandingan itu



 Berfungsi untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat Contoh : sedikit pun aku tak menyangka ia pelakunya, Sepeser pun saya tak mau menerima uangnya



Salah : di pikirannya Benar : pada/dalam pikirannya Salah : di kesempatan ini Benar : pada/dalam kesempatan ini



 Apabila maknanya sama dengan "saja" atau "walaupun sekali/meskipun sekali" Contoh : sekali pun ia belum pernah kebali, Sekali pun ia belum pernah datang kesini



"sekali pun" dan "sekalipun"  Tidak sekali pun dia melakukan kesalahan Artinya : dia tidak pernah melakukan kesalahan walau sekali



Salah : di pertemuan ini Benar : pada/dalam pertemuan ini Namun, contoh yang pertama ini diperdebatkan oleh para ahli bahasa. Ada yang membolehkan tetap menggunakan "di" jika diikuti tempat yang abstrak atau tak berwujud, ada juga yang mengharuskan penggunaan kata depan "pada" atau "dalam". Dalam kasus ini, saya mengikuti "aliran" yang menggunakan "pada" atau "dalam" alih-alih "di".



 Sekalipun bersalah, dia tak mendapat hukuman Artinya : dia tidak dihukum walau berbuat salah



PBM Page 5



mendapat hukuman Artinya : dia tidak dihukum walau berbuat salah



PBM Page 6



CONTOH #2 : Kata depan "di" tidak digunakan jika tempat didahului angka atau kata yang menunjukkan kuantitas



Kata depan :yang digunakan adalah "pada", bukan "di" karena hari adalah kata penunjuk waktu, bukan tempat. Terakhir, preposisi "pada" berubah menjadi "kepada" jika tekanannya mengenai arah.



Salah : di sebuah kapal Benar : pada sebuah kapal



   



Salah : di dua kamar Benar : pada dua kamar Salah : di banyak kantor Benar : pada banyak kantor



= = = =



Andre Andre Andre Andre



melapor melapor melapor melapor



pada polisi kepada polisi ke polisi ke kantor polisi



 Salah = Kue ini saya berikan pada Ibu  Salah = Kue ini saya berikan ke Ibu  Benar = Kue ini saya berikan kepada Ibu



Salah : di lima kota Benar : pada lima kota



Penggunaan preposisi "pada" 1. Gunakan "pada" di depan nama perkerabatan  Pada Ibu  Pada Ayah



Salah : di wajahmu kulihat bulan Benar : pada wajahm, kulihat bulan Salah dapat Benar dapat



Salah Benar Salah Benar



: sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi menyebabkan sakit gigi : sisa makana yang tertinggal pada sela-sela gigi menyebabkan sakit gigi



2. Gunakan "pada" di depan nama jabatan  Pada presiden  Pada direktur



Salah : peganglah kepalanya dengan satu tangan di dagu dan tangan lainnya di dahi Benar : peganglah kepalanya dengan satu dengan pada dagu dan tangan lainnya pada dagu



3. Gunakan "dalam" atau "di dalam" di depan kata yang menyatakan karangan, tulisan, buku, koran, atau majalah.  Dimuat dalam koran  Dimiat di dalam kamus



Salah : pasanglah penghalang di sisi kiri dan kanan tangga Benar : pasanglah penghalang pada sisi kiri dan kanan tangga CONTOH #3 : Kata depan "di" tidak digunakan jika diikuti keterangan tempat yang tidak sebenarnya Keterangan tempat ini bukan berarti abstrak atau tak berwujud, melainkan tidak sesuai dengan "konsep" tempat yang telah dijelaskan sebelumnya. Preposisi "pada" Sederhananya, kata depan "pada" adalah penanda hubungan waktu, Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah penggunaan "di" di depan kata penunjuk waktu seperti "di tahun", "di masa", "di abad", dll. Ini salah.



CONTOH!  Tolong titipkan sepedaku pada Santi. (posisi, tetapi bukan tempat)  Pada masa lalu, kita berjuang melawan penjajah  Asian Games 2018 digelar pada dua kota. (keterangan tempat di dahului angka)  Mereka akan menikah pada bulan Oktober  Tulisan dosenku dimuat dalam koran Kompas  Andre melapor kepada polisi (arah, bukan lokasi)  Pada kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi tim. (tempat yang abstrak/tidak riil)  Pada matamu, kulihat bintang. (tempat yang tidak sebenarnya)  Serahkan uangmu kepada saya! (arah, bukan lokasi)  Piala Dunia biasanya digelar pada pertengahan tahun  Anda bisa membayar kepada kasir. (arah, bukan lokasi; kasir adalah profesi, BUKAN tempat)  Timnas Indonesia kalah pada pertandingan semalam (tempat yang abstrak/tidak rii)



"Pada hari minggu kuturut Ayah ke kota …"



PBM Page 7



Tata Bahasa Contoh :



1. Jangankan membeli sepatu baru, es kopi pun aku Nama 1. 2. 3. 4.



tak mampu



lain dari Konjungsi adalah sebagai berikut : Kata hubung Kata sambung Konjungtor Konjungsi



2. Entah mau entah tidak,aku akan tetap mengajaknya makan malam



3. Baik ayah maupun ibu tidak bisa menantar rahma ke sekolah



4. Mobil itu melaju demikian cepatnya sehingga dia



Konjungsi adalah kata-kata yang fungsinya untuk menghubungkan banyak hal; kata, klausa, kalimat, paragraf Jenis-jenis konjungsi 1. Antarklausa; koordinatif, korelatif, subordinatif 2. Antarkalimat 3. Antarparagraf Konjungsi antarklausa Konjungsi/ kata hubung yang berada di dalam kalimat Jenis : 1. Koordinatif Ciri-ciri : a. Digunakan untuk kalimat majemuk setara b. Menghubungkan kata, frasa dan klausa c. Kedudukan kedua unsurnya sama (kata 1 dan kata 2, frasa 1 dan frasa 2, klausa 1 dan klausa 2) Fungsi : 1. Penambahan/penjumlahan (dan, serta, lalu, kemudian); Kita harus menyiapkan bawang putih dan garam, Pemburu hutan itu menangkap induk gajah serta anaknya, Dia mengambil gitar lalu mulai memainkan sebuah lagu



menabrak lampu jalan



5. Kylie tidak hanya seorang wanita pekerja keras, tetapi juga seorang ibu yang baik



6. Bukan saya takut, melainkan aku masih menghragai kakaknya



Konjungsi Korelatif :  Baik… maupun...  Tidak hanya… tetapi (juga)…  Bukan hanya… melainkan…  (se)demikian (rupa)… sehingga….  Apa(kah)…. Atau….  Entah…. Entah…  Jangankan…. Pun….



1. Subordinatif Ciri-ciri :



1. Bertingkat (kedudukan unsur 1 dan unsur 2 tidak sama, misal independen dan dependen)



2. Boleh ditaruh di depan kalimat, namun ditambah koma setelahnya



Jenis :



1. Waktu; sejak, setelah, sebelum, ketika, sambil Contoh :



 Dia sudah selesai memasak sebelum aku sampai di rumahnya



2. Pemilihan (atau, atau pun); Dia bingung antara memilih iphone x atau iphone 11, Peserta diperbolehkan untuk duduk di area tunggi atau berdiri di sekitar panggung



 Aku mendengar dia bernyanyi sambil menari  Julia tidak perah mau mengendarai mobil setelah/sejak kecelakan iti



3. Pertentangan/perlawanan (tetapi, melainkan, sedangkan); Karina tidur sedangkan adiknya membaca buku, Raditya memang pendiam tetapi dia jenius, ibuku tidak suka bunga mawar melainkan krisan



2. Syarat; bila, jika, asalkan, kalau Contoh :



 Ibunya akan membelikan mainan baru bila nilai uasnya bagus



 Aku akan menemanimu asalkan kau berjanji tidak akan meninggalkannya



1. Korelatif



 Kalau Rifad seesai mencuci piring, dia akan



Ciri-ciri : Berpasangan



memiliki waktu senggang untuk bermain game



PBM Page 8



1. Pengandaian; seandainya, andaikan, sekiranya Contoh :



 Andaikan aku punya uang satu milyar dolar, aku akan …



Jenis : 1. Konsekuensi (akibat); oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian Contoh :



 Hujan deras turun di medan selama 3 hari



 Seandainya aku bisa membaca pikiran, aku



berturut-turut. Oleh sebab itu, terdapat genangan air di beberapa lokasi



akan …



 Sekiranya ibuku menaikkan uang sakuku, aku



 Lautan sudah tercemari oleh polusi mikroplastik.



akan …



Dengan demikian, kita perlu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai



2. Tujuan; supaya, agar Contoh :



 Dia melakukan perawatan wajah supaya



glowing (bisa dibalik, ditambah koma setelah konjungsi)



 Agar terlihat cool, aku membeli iphone x



1. Kesediaan (menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan kalimat sebelumnya); sekalipun sebegitu, biarpun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian Contoh :



 Aku memang tidak suka teh. Walaupun begitu,



3. Cara; dengan



aku akan tetap meminumnya



 Ara tidak suka kimis. Walapun demikian, dia



Contoh :  Kita menulis pesan dengan menggunakan pensil (bisa dibalik, ditambah koma setelah konjungsi)  Kita menggambar dengan menggunakan pensil



4. Penjelasan; bahwa Contoh :  Tahukah kamu bahwa banyak tersenyum bisa membuat kita lebih bahagia?  Tahukah kamu bahwa senyum bisa menular? 5. Pemiripan; seperti, seakan-akan, seolah-olah Contoh :  Mulutnya berbisa seperti ular  Dia meliuk-liuk menari seakan-akan ular  Syal itu tertiup angin dan bergerak seolah-olah ular



tetap memakannya karena tidak mau membuang makanan 1. Kebalikan (kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya); sebaliknya Contoh :



 Naru adalah anak yang rajin. Sebaliknya, adiknya suka bermalas-malasan



 Ibu sering bepergian ke daerah wisata. Sebaliknya, ayah suka menghabiskan waktu di rumah 1. Lanjutan (menyatakan bahwa ada kejadian sebelum/sesudah dari hal yang sebelumnya); kemudian, sesudah itu, setelah itu, sebelum itu, selanjutnya Contoh :



 Boy mengundang luna untuk menjadi bintang



6. Sebab; oleh, karena, sebab, oleh karena Contoh :  Ponselnya jatuh oleh karena terjatuh  Oleh karena terjatuh, ponselnya hancur 7. Konsesif (berlawanan); sekalipun, meskipun, kalaupun, biarpun Contoh :  Sekalipun dia terlambat, dia tetap berangkat ke kantor



tamu di video Youtube-nya. Setelah itu, Luna mewawancarai Boy sebagai konten baru di kanal Youtube-nya



 Panji mengadakan acara komedi di mal.



Kemudian, dia mengunjungi toko buku di dalam mal tersebut



2. Pernyataan kebenaran (menyatakan keadaan



sebenarnya); sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya Contoh :



 Indonesia mengalami suhu panas selama bulan



Konjungsi antarkalimat Menghubungkan antara kalimat 1 atau kalimat 2 (sebab akibat, pertentangan, lanjutan)



Oktober. Sesungguhnya, BMKG sudah memprediksi hal ini pada bulan sebelumnya



 Panitia membantah isu tentang pembatalan acara diskusi. Bahwasanya, acara tersebut diundur menjadi esok hari



PBM Page 9



1. Penguatan (menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya); bahkan, malah, malahan Contoh :  Rumah makan itu tidak hanya memberikan minuman secara gratis. Bahkan, mereka juga memberikan diskon 50% bagi yang sedang berulang tahun  Dia tidak hanya bermuka dua. Malahan, dia sering menjelek-jelekkan temannya di balik punggungnya 1. Pertentangan (mempertentangkan dengan sebelumnya); namun, tetapi, akan tetapi, kecuali, kecuali itu Contoh :  Tim basket kami sudah bermain sebaik mungkin. Akan tetapi, mereka kalah dalam pertandingan  Kami berencana berkemah di area perbukitan itu. Namun, curah hujan yang



tinggi membuat kami berpikir ulang Konjungsi antarparagraf Menghubungkn paragraf 1 dengan paragraf lainnya agar terasa koheren (menyatu) Jenis-jenis teks untuk ditambahkan konjungsi



1. 2. 3. 4.



Narasi Deskriptif



1. Tujuan (menyatakan apa tujuan dari teks tersebut); untuk maksud itu, untuk mencapai hal itu, untuk itulah 2. Intensifikasi (menyatakan sesuatu lebih dalam atau simpulan dari semua teks); ringkasnya, secara singkat, pada intinya 3. Waktu (sesudah/sebelum paragraf sebelumnya); sementara itu, kemudian, besoknya, lalu



Steve membeli cilok di warung Mpok Yani S P O Ket tempat  Predikat  1 ide/informasi Contoh! 1. Mangga ini sangat manis S P 2. Ia sedang mengunggah foto S P O 3. Janji-janji lelaki hanya merupakan isapan jempol S P Pelengkap 4. Azhar memesankan pacarnya minuman boba S P O Pelengkap 5. Kantor ayahnya menghadap ke utara S P ket



Eksplanasi Persuasi



Fungsi : a. Penambahan (menyatakan adanya tambahan pada suatu hal yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya yang memiliki topik yang sama); begitu pula, demikian juga, tambahan lagi, di samping itu, akhirnya b. Akibat (menyatakan akibat atau hasil dari yang dijabarkan paragraf sebelumnya); oleh karena itu, jadi, akibatnya c. Pertentangan (menyatakan hal berlawanan dengan suatu hal yang sudah disebutkan di paragraf sebelumnya. Ada yang pro dan ada yang kontra); bagaimanapun juga, namun, sebaliknya



Ciri-ciri : 1. Terdiri dari 2 klausa independen 2. Terdiri dari 2 predikat 3. Hubungan koordinatif 4. Dihubungkan oleh konjungsi Contoh! 1. Wilo membaca buku Sapiens dan temannya membuatkan kopi susu 2. Anjani memesan ayam geprek tetapi putri memesan seblak 3. Fazhar sedang belajar atau malah tertidur di ruang tamu 4. Karlina bekerja di Bali sedangkan adiknya bekerja di Yogya



d. Perbandingan (menyakan adanya perbandingan antara ide atau opini atau argumen dari paragraf sebelumnya); sebagaimana, sama halnya



PBM Page 10



Ciri-ciri : 1. Terdiri dari 2 klausa (utama/independen, subordinatif/dependen) 2. Kedudukan 2 klausa tidak sejajar/bertingkat 3. Dihubungkan dengan konjungsi Contoh! 1. Mereka sedang makan di kelas ketika Bu Guru memanggil 2. Julio tetap berangkat ke kantor meskipun hari sudah siang 3. Iko tidak tahu bahwa dia sudah di block oleh Lina



Ciri-ciri : 1. Minimal 3 klausa (klausa utama dan klausa subordinatif) 2. Kedudukan antarklausanya bertingkat 3. Banyak konjungsi (kalimat majemuk sejajar + kalimat majemuk bertingkat) Contoh! 1. Ari sedang tidur dan Ara sedang menonton TV ketika gempa bumi itu terjadi 2. Bahwa setiap kartu MRT dapat diretur sudah dikethaui oleh semua penggunanya. Tetapi tidak semua orang melakukannya karena mereka sering lupa 3. Jika bonus tahunannya turun, Nabila akan membelikan adiknya sepatu basket. Sedangkan Nabila akan membelikan Ibunya ponsel baru



PBM Page 11



PBM Page 12



Tata Kalimat Frasa/frase Gabungan kata yang terdiri dari 2 kata atau lebih dan tidak memiliki predikat Frasa terbagi menjadi : 1. Endosentris = terdiri atas 2 kata atau lebih dan ada unsur diterangkan/menerangkan; buku paket



2. Eksosentris = tidak ada unsur diterangkannya; di rumah



Frasa berdasarkan kata-kata pembentuknya : 1. Frasa nominal = inti dari frasa tersebut adalah kata benda; sepatu kaca



2. Frasa verbal = kata kerja; sedang tidur 3. Frasa ajektiva = kata sifat; sangat baik 4. Frasa preposisi = ada kata depan; di pasar, ke rumah



5. Frasa bilangan = bilangan; satu ekor 6. Frasa keterangan = kata keterangan; tidak biasanya



Klausa Satuan linguistik yg terdiri atas 2 kata atau lebih dan memiliki prdikat; Ia guru Macam-macam Klausa : 1. Klausa positif = tidak mengandung kata negasi; Saya mempunyai sebuah buku



2. Klausa negatif = mengandung kata negasi; Saya tidak mempunyai sebuah buku



Negasi (bukan, belum, tidak) Klausa berdasarkan struktur : 1. Independen = klausa yang dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat. Strukturnya sudah cukup lengkap untuk menjadi sebuah kalimat (induk kalimat); Saya memiliki sebuah buku yang sangat tua



2. Dependen = (anak kalimat); buku yang sangat tua



Berdasarkan kata-kata pembentuknya : 1. Nominal



2. Verbal 3. Ajektiva



Kalimat Satuan linguistik yang terdiri atas satu klausa atau lebih yang merupakan satuan terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran/ide secara menyeluruh/ diakhiri tanda titik, tanya tanya, dan tanda seru



Kalimat aktif dan pasif 1. Aktif = subjeknya melakukan suatu pekerjaan, predikatnya biasanya berawalan/berimbuhan me/ber



2. Pasif = subjeknya dikenai pekerjaan,



predikatnya biasanya kata kerja berimbuhan di/ter



Kalimat langsung dan tidak langsung 1. Langsung = langsung dikutip dari perkataan seseorang. Harus pakai tanda petik diawal dan diakhir kalimat



2. Tidak langsung = tidak mengutip dari perkataan seseorang. Tidak menggunakan tanda petik



Kalimat berita (titik) = kalimat yang menginformasikan sesuatu; Ibu saya sedang memasak sayur. Kalimat tanya (?) = Siapa itu yang mengambil pensilku? Kalimat perintah (!) = Jangan buka pintu itu! Berdasarkan klausa pembentuknya 1. Tunggal = Ia hanya memiliki 1 inti; Susi sedang bermain tenis 2. Majemuk = Lebih dari 1 inti; Susi sedang bermain tenis ketika Ibunya jatuh dari tangga (memiliki kata penghubung) Berdasarkan pemaknaan konteks 1. Kalimat efektif = sudah menggunakan struktur dengan benar; ejaan, tanda baca; Para siswa baru saja pulang 2. Kalimat ambigu = struktur belm benar; Siswa baru pulang Ciri-ciri kalimat 1. Kumpulan kata-kata 2. Bermakna (memiliki informasi yang utuh) 3. Harus terdiri atas 2 unsur, yaitu subjek dan prdikat Dimulai atau diawal dengan huruf kapital, diakhiri Dengan tanda titik, tanya dan seru Kalimat tunggal Predikatnya selalu satu karena hanya memiliki1 ide/ informasi Kalimat majemuk setara Klausa/predikatnya tidak satu, minimal 2 klausa independe (tidak ada yang lebih tinggi atau yang lebih rendah) Yang menghubungkan klausa 1 dan 2 adalah konjungsi; tetapi, dan.



PBM Page 13



Tanda Baca Titik koma (;) adalah satu tanda baca yang kerap jadi "anak tiri". Ada, tapi kurang dianggap--banyak yang kurang paham kegunaannya. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam kalimat majemuk. CONTOH! Malam makin larut, sedangkan pekerjaan belum selesai juga Hari sudah malam, sedangkan anak-anak belum pulang Kakak membaca majalah dan Adik mendengarkan musik Dia adalah anak terpandai bahkan dia juga bintang kelas di sekolahnya Kalimat itu sama dengan : Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga Hari sudah malam; anak-anak belum pulang Kakak membaca majalah; Adik mendengarkan musik Dia adalah anak terpandai; dia juga bintang kelas di sekolahnya Hati-hati. Kunci menggunakan titik koma ada pada kalimat majemuk setara.



Kalimat "Kakak membaca majalah dan Adik mendengarkan musik" adalah kalimat majemuk karena terdiri dari dua kalimat tunggal : 1. Kakak membaca majalah 2. Adik mendengarkan musik Jadi, supaya lebih "canggih", gunakan tanda titik koma (;) dalam tulisan kita, ketika membuat kalimat majemuk setara. KONJUNGSI KUNCI! Ada banyak, tapi cukup ingat 3 : sedangkan, dan, bahkan



Ampersand (&) adalah simnbol yang mewakili kata dan. Namun, bahasa Indonesia (EYD/PUEBI) TIDAK mengenal simbol ini, sehingga TIDAK boleh dimasukkan ke dalam kalimat. Kenapa "&" disebut "Ampersand"? Tentu kita masih ingat cara mengeja saat masih kecil. Contoh : BUKU : b-u, bu, k-u, ku, buku Dalam bahasa Inggris pun kurang lebih sama. Misalnya : CAT : c-a-t Masalahnya, dalam bahasa Inggris ada huruf "A" dan "I" yang bisa berdiri sendiri dan memiliki makna.



Salah satu bentuk kalimat majemuk setara adalah "setara menggabungkan". Kalimat ini ditandai dengan konjungsi "dan".



Awalnya, ini berasal dari kata "dan" dalam bahasa Latin: et.



Kita tidak bisa membuat kalimat ini : Saya dan teman-teman sekantor pergi menonton bioskop



Simbol "&" mengalami banyak perubahan, tapi dalam banyak font, kita bisa lihat bahwa simbol itu terdiri dari huruf "e" dan "t".



Menjadi : Saya: teman-teman sekantor pergi menonton bioskop



CONTOH! Saya & teman-teman langsung menyelesaikan tugas kelompok setelah jam kuliah selesai.



Karena kalimat diatas BUKAN kalimat majemuk.



Kalimat tersebut tidak boleh ditulis dalam judul atau tulisan resmi, istilah ilmiah, tugas kuliah, dan sejenisnya. Statusnya sama seperti kita yang menuliskan singkatan "yg" untuk yang, misalnya. Dilarang.



PBM Page 14



Ialah tanda penyingkat yang biasanya ditandai dengan tanda petik tunggal (') bukan tanda aksen (`). Tanda ini digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu CONTOH! Kita harus berpegang teguh pada UUD 45! Seharusnya : Kita harus berpegang teguh pada UUD '45! Ibuku kelahiran tahun 60-an Seharusnya : Ibuku kelahiran tahun '60-an Kira-kira ada 20an orang yang tertimbun gempa Seharusnya : Kira-kira ada 20-an orang yang tertimbun gempa Setelah SMA, dia langsung melanjutkan ke jenjang S1 Seharusnya : Setelah SMA, dia langsung melanjutkan ke jenjang S-1 Ibu - ibu menggelar arisan minggu depan Seharusnya : Ibu-ibu menggelar arisan minggu depan Dia menyanyikan 'Indonesia Raya' dengan semangat Seharusnya : Dia menyanyikan "Indonesia Raya" dengan semangat Kalau begitu… ya… marilah kita bergerak! Seharusnya : Kalau begitu … ya … marilah kita bergerak! Jangan-jangan… ah, tidak mungkin! Seharusnya : Jangan-jangan … ah, tidak mungkin!



Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan, pikiran yang belum selesai, atau, pada akhir kalimat, penurunan volume menuju kesenyapan. Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian tiga tanda titik (…). Ingat, SELALU tiga titik. CATATAN Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi. CONTOH! Kalau begitu(spasi)…(spasi)ya(spasi)…(spasi)marilah kita bergerak! CATATAN Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (tanda titik berjumlah 4). CONTOH! Mau bagaimana lagi? Ikhlaskan sajalah …. titik



 elipsis



Fungsi : 1. Untuk mengakhiri kalimat; Apa pengertian dari sel? 2. untuk menyatakan kalimat yang kebenarannya belum diyakini/masih diragukan kebenarannya; Mal Sarinah dibangun pada tahun 1961 (?)



Fungsi : 1. Menggambarkan kesungguhan/ketidak percayaan; Alangkah mewah rumah ini! 2. Sebagai perintah/larangan; Jangan parkir di depan pakar! 3. Sebagai kalimat larangan yang disertai dengan emosi yang kuat; Sudah cukup kamu mengganggu hidupku!



Yang perlu diingat, ditulis : Dia 'kan datang. ('kan = akan) Mereka sudah datang 'kan? ('kan = bukan) Generasi '90-an Dia lahir tahun '80-an Kita bela UUD '45!



PBM Page 15



1. Untuk memisahkan nama yang dibalik pada daftar Fungsi : 1. Mengakhiri pernyataan (SPOK); Azhar membeli sebuah



pustaka; Aprila, Selviana. Kemajuan Ekonomi dan Pesatnya Teknologi, Jakarta: Zeni Utama



2. Untuk memisahkan nama orang dengan singkatan nama



gelar (membedakan dengan singkatan nama/marga); Dr. Gita Amanda Br Barus, M.Si



mobil tadi malam.



2. Memisahkan antara nama penulis, tahun terbit, judul dan tempat terbit; Karina. 2018. Cara Menulis Pustaka. Bandung: Pustaka Media. 3. Penomoran dalam bagan ikhtisar/daftar (dibelakang angka/huruf dalam bagan dan daftar); 1. Kondisi Kebahasaan di Indonesia a. Bahasa Indonesia 1. Kedudukan 2. Fungsi



3. Untuk angka desimal; Gempa yang terjadi di Yogyakarta berkekuatan 4,5 SR



4. Untuk menyatakan keterangan aposisi (keterangan



tambahan dalam kalimat); Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP Kalibata)



5. Untuk memisahkan keterangan dalam kalimat, apabila



berada di awal kalimat; Dalam buku Kritik Sastra, Yudiono K.S menjelaskan bahwa sosiosastra adalah salah satu metode dalam kritik sastra



4. Memisahkan jam, menit dan detik; 02.18.31 (puku 2 lewat 18 menit 31 detik) 5. Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya; 132.997.145



6. Diletakkan diantara nama dan alamat, memisahkan



bagian2 alamat; Angga Tuzhara, Perumahan Bumi Tiakar, Kelurahan Indah Jaya, Kecamatan Mangga Muda, 18900



7. Memisahkn antara daerah dengan tanggal; Sumbawa, 18 Agustus 1992



Fungsi : 1. Untuk perincian dan pembilangan; Abang membawa air mineral, kopi, dan es krim. 2. Untuk menunjukkan konjungsi antarklausa (tetapi, melainkan, sehingga, sedangkan); Anya tidak mendengar penjelasan Bapak, tetapi dia tetap mengerti. 3. Untuk menunjukkan konjungsi antarkalimat (oleh karena itu, meskipun demikian, bahkan, jadi); Nabila memutuskan untuk tidak membeli kado. Bahkan, dia tiak datang ke pesta itu. Jadi, nabila hanya menunggu di rumah dengan pikirannya yang mengawang jauh. 4. Untuk menyatakan kalimat majemuk; Jika fajar muncul, aku langsung menyembunyikan wajahku. 5. Untuk menyatakan kata sapaan; Memangnya kamu tidak tahu, ya, Dik?



6. Untuk menyatakan kata seru (wah, oh, aduh, hai);



Wah, berani sekali dia mengatakan hal buruk tentag Gina!



7. Untuk memisahkan kalimat langsung dengan frasa



yang menandai dialog; "Kamu terlalu berlebihan menanggapi debat itu," lanjut Bapak. "Hanya itu yang bisa kulakukan untuk menghentikan perdebatan tak jelas itu, Pak!"



Fungsi : 1. Digunakan untuk pernyataan lengkap yang diikuti dengan perincian/penjelasan; Aku ragu memilh jawaban terbaik: putus atau bertahan



2. Untuk menjelaskan pemberian/penguraian unsur-unsur; Produser



:



Rian morsenova



Sutradara :



Tjahyadi Regigia



Aktor



Hendrawan fauzi



:



3. Berfungsi untuk menunjukkan dialog;



Mans Andi : :Coba kamu pikirkan lagi tawaran yang diberikan pak Arga." Gunawan : Baik, Mas Mas Andi : Jangan lama-lama, ya



4. Untuk memisahkan antara jilid dan nomor halaman; Manunggal, VII, no. 4/2017:9



5. Untuk memisahkan antara judul besar dengan anak judul dalam sebuah karangan; Perbandingan Novel dan Film Ayat-ayat Cinta: Sebuah Kajian Sastra Bandingan



6. Untuk memisahkan antara kota terbit dengan nama



PBM Page 16



penerbit; Syafira, Tania. 2009. Panduan Membaca Cepat. Semarang: Agra Pustaka



1. Untuk mengapit terjemahan; Mengguntiang Siba Baju



'menggunting belahan baju' maksudnya adalah memilih penghulu baru karen terjadi persengketaan yang tidak dapat didamaikan antarkaum dalam menatapkan calon pewaris



Fungsi tanda pisah (--) :



1. Untuk membatasi penyisipan kata yang bukan



bagian dari kalimat ini; Kemenangan ini-saya tahu ini bukan hanya saya--tapi adalah pencapaian kita bersama



2. Untuk menunjukkan keterangan aposisi (tambahan); Presiden ketiga RI--Bacharuddin Juruf Habibie-akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) di Kalibata



Fungsi tanda kuung siku ([…]) : 1. Untuk koreksi kalimat yang salah; Kontak [dengan] kebudayaan masyarakat lain



2. Untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelasan dalam tanda kurung; Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini



3. Untuk menyatakan hingga atau sampai, sampai ke; Diskon tiket pesawat hanya berlaku 6--19 september 2018



Fungsi : 1. Untuk menandakan petikan langsung untuk menandakan siapa yang berbicara; "Hancurkan benteng mereka sekarang juga!" seru Kapten Tomo Kepada pasukannya. Pasukan bersorak dengan semangat tinggi, "serbu!"



2. Untuk mengapit judul (lagu, film, buku, artikel); Lagu



Fungsi : 1. Untuk keterangan tambahan/penjelas; Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (KEMENDAG RI) adalah kementerian dalam pemerintah indonesia yang membidangi urusan dalam negeri



2. Untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang



bukan bagian dari kalimat utamanya; Tokoh Niki (lihat lampiran A) menunjukkan watak yang humoris dan ambisius



Melly Goeslaw yang berjudul "Bimbang" mengisi film "Ada Apa Dengan Cinta"



3. Untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal; Karl Marx mendeskripsikan teori "Alienasi" sebagai konsep penting dalam Marxisme



3. Untuk mengapit huruf atau angka yang sebenarnya boleh dihilangkan; Papeda, makanan khas (Provinsi) Maluku terbuat dari bubur sagu yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mutiara yang dibumbui dengan kunyit



4. Untuk menandai makna khusus; Jakarta dipenuhi gedung "pencakar langit" yang megah



4. Untuk mengapit angka dan huruf yang dalam kalimat itu fungsinya perincian; Faktor yang diperkirakan dapat mendorong proses perubahan sosial antara lain (a) kontak denga kebudayaan lain, (b) sikap terbuka terhadap karya orang lain, dan (c)© sistem pendidikan formal yang maju



Fungsi petik tunggal (') :



1. Digunakan untuk mengapit petikan yang ada



dalam petikan agar tidak rancu; Ia berkata 'aku mencintaimu', dan seketika jantungku berdegup sangat kencang," ucap Latifa



PBM Page 17



Fungsi : 1. Untuk menandakan masa satu tahun yang terbagi dalam 2 takwim; Profesor Abidin menyampaikan materi pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester genap tahun ajaran 2018/2019



2. Untuk menggantikan kata dan, atau, setiap; Pada awal/pertengahan Desember, Sebagian kampus menyelenggarakan ujian akhir semester (uas)



3. Untuk mengoreksi kesalahan; Pendekatan sosiologi sastra behubungan dengan situasi sosial, seperti sistem ekonomi , regili/u/sitas, dan sebagainya



Fungsi : 1. Untuk menandai kata yang terpenggal karena pergantian garis; Meskipun demikian, kita diminta selalu perCaya bahwa kejadian itu benar-benar terJadi



2. 3. 4. 5. 6.



Untuk menandai kata ulang; Mencakar-cakar, bulat-bulat Untuk memisahkan tanggal, bulan, tahun; 12-8-2019 Untuk menyambung huruf dalam kata yang dieja; e-l-i-m-i-n-a-s-I Untuk memperjelas hubungan kata; 14/89 (empat-belas-perdelapan-puluh-sembilan) Untuk menyambung se- dengan kata selanjutnya dengan huruf kapital; Audisi tersebut diadakan seKabupaten batang



7. Untuk menghubungkan ke- dengan angka; Andi meraih peringkat ke-2 dalam lomba memancing 8. Untuk menghubungkan antara angka dengan an; Kebakaran itu pernah terjadi sekitar tahun 2000-an Apabila terdapat kata ganti (-ku, -mu, -nya); Aku mengambil STNK-mu di dalam tas berwarna merah



9. Apabila terdapat huruf dan angka; Semua orang mengikuti tes beasiswa untuk melanjutkan S-2 di Universitas Gajah Mada



10. Apabila unsur Bahasa Indonesia dirangkai dengan bahasa asing atau bahasa daerah; Pesan dari dosen di-forward ke seluruh mahasiswa



11. Untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan; Kata pasca- berasal dari bahasa sanskerta



PBM Page 18



Tata Makna 1. Polisemi Satu kata banyak makna CONTOH : Kaki  kaki meja, kaki gunung Kembang  kembang desa



Semantik, semasiologi



2. Homonim Tulisan : sama bisa, hak Lafal : sama   Makna : beda Bisa ular hak sepatu Makna leksikal • Kata/leksikon • Makna sesuai kampus • Dapat di definisikan



3. Homograf Tulisan : sama Lafal : beda Makna : beda



Apel  buah apel, apel pagi



Makna gramatikal • Sesuai tata bahasa • Bergantung dengan kata-kata lainnya • Dan, dari, ke, di > Fajar makan di restoran



4. Homofon Tulisan : beda Lafal : sama Makna : beda



masa - massa bank - bang sanksi - sangsi



1. Meluas • Bapak  orang tua laki-laki kata ganti untuk menghormati • Menulis  pakai alat tulis pensil bisa pakai laptop



Denotasi > Lugas, objektif > Harfiah  Kursi  Duduk Tubuh  pantat



2. Penyempitan • Madrasah  rujukan tempat sekolah dulu sekolah islam



Konotasi > Denotasi + makna tambahan  Ia tidak lagi duduk di kursi DPR



3. Ameliorasi Peningkatan makna (+) • Tuna rungu • Tuna susila : PSK



1. Sinonim Makna 2 kata atau lebih yang makna denotasinya seupa CONTOH : Tewas, meninggal, wafat, gugur



4. Peyorasi Penurunan makna (-) • Laki : suami • Bini : istri • Pelayan : pramusaji



2. Antonim Lawan makna CONTOH : Bodoh >< pintar 3. Hiponim Hubungan 2 kata atau lebih makna dicakup oleh satu kata CONTOH : Bunga = mawar, melati, kamboja  Superordinat subordinat



5. Sinestesia Perandaian / metamofora berupa ungkapan • Betapa sedap melihat wanita cantik • Suaranya berang sekali 6. Asosiasi Suatu sifat • Suap : memasukkan makanan korupsi • Amplop : menyimpan surat sogokan



PBM Page 19



1. Pertautan a. Metonimia = pertautan sesuatu dengan orang CONTOH : Ia terbang dengan garuda



Ialah kiasan atau gaya bahasa 1. Perbandingan Menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lainnya melalui proses penyamaan, pelebihan, atau penggantian a. Majas metafora = Pemakaian kata atau kelompok kata yang BUKAN arti sebenarnya CONTOH : Tulang punggung



b. Sinekdoke = sebagian vs keseluruhan CONTOH = • Pars pro toto : Mereka memakan 2 ekor ayam [sebagian] • Totem pro poste : Tim UI telah memenangkan olimpiade matematika tersebut [keseluruhan] c. Alusi / alusio = merujuk tokoh / peristiwa CONTOH : • Ia memadu kasih seperti Romeo dan



b. Majas personifikasi = Meng-orangkan sesuatu CONTOH : Rembulan menjadi saksi c. Majas asosiasi = Menggunakan ungkapan dengan membandingkan dua objek berbeda, namun dianggap sama, melalui pemberian kata sambung bagaikan, bak, seperti CONTOH : Sita dan Siti bak pinang dibelah dua d. Majas simile = Mirip majas asosiasi, tetapi ia membandingkan kegiatan CONTOH : Adikmu tampak sangat lapar, jalannya seperti singa kelaparan



Juliet



• Malin kundang 2. Sindiran a. Ironi = menyembunyikan fakta dengan menyatakan sebaliknya CONTOH : • Kamarnya rapi tapi seperti kapal pecah • Suaranya merdu seperti kaset kusut



e. Majas alegori Menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan bermakna konotasi (ungkapan) CONTOH : Pertandingan politik ini membutuhkan kapten yang tepat f. Majas simbolik Membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lain CONTOH : Rian sangat berani seperti raja hutan 2. Pertentangan Ialah membandingkan sesuatu yang bertolak belakang a. Hiperbola = melebih-lebihkan sesuatu CONTOH : Seketika ia meledak-ledak b. Litotes = pernyataan mengecilkan atau melemahkan CONTOH : Datanglah ke gubuk kami c. Eufemisme = kasar  halus CONTOH : mati  meninggal d. Paradoks = membandingkan situasi asli/fakta dengan situasi yang berkebalikan CONTOH : Dia merasa lapar, padahal tinggal di pusat



kuliner



PBM Page 20



b. Sinisme = menyampaikan sindiran secara langsung pada hal yang disindir CONTOH : Kurus sekali kamu seperti orang yang tidak makan setahun c. Sarkasme = sindiran langsung dengan kasar (cenderung seperti hujatan) CONTOH : Buku ini jelek sekali, aku pusing dibuatnya



Kalimat Pasif Ciri-ciri kalimat pasif : 1. Subjeknya sebagai penderita 2. Predikatnya berimbuhan di-, ter-, atau ter-kan 3. Predikatnya merupakan predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata kerja yang kehilangan awalan) Jenis kalimat pasif : 1. Kalimat pasif transitif Kalimat pasif yang memiliki objek 2. Kalimat pasif intransitif Kalimat pasif yang tidak memiliki objek



Contoh :  Kalimat aktif Mereka sedang mengerjakan soal-soal itu  Kalimat pasif Soal-soal itu sedang mereka kerjakan BUKAN! Soal-soal itu sedang dikerjakan oleh mereka  Kalimat aktif Aku sudah membeli pesananmu  Kalimat pasif Pesananmu sudah kubeli BUKAN! Pesananmu sudah dibeli oleh aku



Membuat kalimat pasif Biasanya, dahulu kita diajarkan cara membuat kalimat pasif dari kalimat aktif. Bu Susi memasak ikan mas (S) (P) (O)



Imbuhan "ter-" 1. Mobilku kemarin tertabrak



Jika diubah menjadi kalimat pasif, maka : Ikan mas dimasak Bu Susi (S) (P) (O)



Bukankah kalimat di atas berarti "mobilku tidak sengaja ditabrak"? Berarti kalimat pasif 2. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita



Objek jadi subjek Perhatikan! Ikan mas dimasak Bu Susi (S) (P) (O)



Bukankah kalimat di atas berarti "bunga itu tidak sengaja diinjak si Anita"? Berarti kalimat pasif



Kalimat di atas terbilang mudah. Hampir semua orang tahu.. Kenapa tidak pakai "oleh"? Boleh saja. Kata "oleh" bisa dipakai, bisa tidak. Namun, dalam kasus tertentu, penggunaan kata "oleh" dalam kalimat pasif diperlukan.



Ternyata, bahasa Indonesia "menarik". Banyak hal terkait ketatabahasaan yang mungkin jarang kita ketahui. Sementara, bahasa yag kiita gunakan sehari-hari, bahkan di media, kadang masih jauh dari (mendekati) sempurna--karena toh tak ada yang sempurna.



Predikat persona Ayah membaca koran  koran dibaca (oleh) Ayah Aku membaca koran  koran kubaca Jadi, kalau dalam kalimat aktif terdapat kata ganti orang (saya, aku, dia, kamu, kau, Anda, kami, kita, kalian dan mereka), struktur kalimat pasifnya adalah :



Objek + kata ganti orang (pronomina) + verba tanpa awalan



Contoh : 1. Mobilku kemarin tertabrak 2. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita 3. Rina tergelincir ke sungai Ketiga contoh diatas adalah bentuk kalimat pasif, bukan aktif. Penggunaan kata kerja awalan "ter-" menyatakan unsur ketidaksengajaan.



PBM Page 21



Kalimat Efektif Paralelisme Adalah memberikan dua atau lebih bagian dari seluruh kalimat bentuk yang sama sehingga memberikan pola tertentu



APA MASALAHNYA? Selama masa yang sulit (a), sukar (a), dan tak mudah (a) ini, kita harus bersatu Kalimat diatas memang paralel. Kata-kata yang diuraikan adalah kata sifat. Namun, semuanya bersinonim. Lantas untuk apa?



Sederhananya : ○ Verba, verba, dan verba (kata kerja) ○ Ajektiva, ajektiva, dan ajektiva (kata sifat) ○ Nomina, nomina, dan nomina (kata benda) CONTOH! Dia pandai (a), rajin (a), dan seorang juara (n) Mereka dilarang mengobrol (v), menyontek (v), dan tidur (v) Atlet itu berlari (v) kencang (a), dan menang (v) Ayahnya seorang pengusaha (n), bos (n) dan kaya raya (a) Ia merasa pusing (a), mual (a), dan mau muntah (adv) Di Dufan, kami senang (a), tertawa (v), dan mencoba banyak wahana (v) Ibu pulang membawakan cokelat (n), kue (n), dan biskuit (n) Supaya sukses, kita harus kerja (v), giat (a), dan tekun (a) J.K. Rowling adalah seorang penulis yang cerdas (a), dermawan (n), dan baik hati (a) Supaya sehat, kita harus memenuhi kebutuhan vitamin (n), mineral (n), dan protein (n) Setiap kebaikan (n), keikhlasan (n), dan sabarmu pasti akan membuahkan hasil Iri (a), dengki (a), dan kebencian (n) adalah sumber penyakit hati "SABARMU" Sabar adalah kata sifat. Kata sifat tidak bisa disambung dengan kata ganti apa pun, seperti pintarmu, malasku, cantikmu, dsb



Karena itu, yang seperti ini tidak efektif meskipun strukturnya paralel Dunia medis kini sangat membutuhkan alat APD (n), masker (n), dan doa (n) Kalimat diatas juga paralel. Kata-kata yang diuraikan semuanya adalah kata benda. Namun, kalimat tersebut bisa dibilang tidak sepenuhnya paralel karena doa bukanlah jenis objek yang sama dengan APD dan Masker Doa bukanlah perlatan. Sedangkan masker dan APD adalah peralatan. Selain itu APD itu sendiri singkatan dari Alat Pelindung Diri, jadi tidak perlu disingkat. Selain itu, masker sudah termasuk APD. SUBJEK dan Predikat Kalimat yang efektif adalah kalimat yang (minimal) memiliki subjek dan predikat. Bagaimana menentukan suatu kalimat memiliki subjek dan predikat?



Subjek = apa/siapa + predikat



CONTOH! Ibu berbelanja ke pasar TES! Siapa yang berbelanja ke pasar?



Ubahlah menjadi kata benda : kepintaranmu, kemalasanku, kecantikanmu, dsb



IBU Artinya, subjek kalimat itu : Ibu



CONTOH! Bagiku, tata bahasa sungguh sulit (a), memusingkan (v), dan membosankan (v) Selama masa yang sulit (a), sukar (a), dan tak mudah (a) ini, kita harus bersatu Para pakar telah mengonfirmasi kemanjuran (n), efektivitas (n) dan efisiensi (n) vaksin terbaru Dunia medis kini sangat membutuhkan alat APD (n), masker (n), dan doa (n)



PBM Page 22



Keanekaragaman membuat Indonesia unik TES! Apa yang membuat Indonesia unik? Keanekaragaman Artinya, subjek kalimat itu : keanekaragaman



Memotret sisi gelap Bulan menjadi tantangan tersendiri dalam kompetisi eksplorasi ruang angkasa TES! APA yang menjadi tantangan tersendiri dalam kompetisi eksplorasi ruang angkasa JAWAB! Memotret sisi gelap Bulan



Pada dasarnya, begitulah konsep dasar untuk menentukan apakah sebuah kalimat memiliki subjek atau tidak. Yang jelas, penjelasan seperti ini hampr tidak akan ditemukan dalam buku teks mana pun. ,masalahnya, kalimat dalam tulisan tentu tidak sesederhana contoh-contoh tadi. Kalimat bisa berkembang menjadi sangat kompleks. Namun, prinsip apa/siapa predikat selalu bisa digunakan.



Pada 1961, beberapa minggu sebelum penerbangan Yuri Gagarin yang legendaris pada 12 April, sebuah maneken dengan pakaian antariksa dikirim ke orbit bersama seekor anjing bernama Zvezdochka TES! APA yang dikirim ke orbit bersama seekor anjing bernama Zvezdochka? JAWAB1 Sebuah maneken dengan pakaian antariksa



Jika tidak bisa digunakan, artinya kalimat tersebut tidak punya subjek. Dengan begitu, kalimat itu tidak efektif. CONTOH! Invasi Napoleon ke Rusia merupakan kampanye milternya yang terbesar dan paling mematikan TES! APA yang merupakan kampanya militernya yang terbesar dan paling mematikan? JAWAB! Invasi Napoleon ke Rusia



Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan akut sekecil apa pun harus dibawa ke rumah sakit TES! SIAPA yang harus dibawa ke rumah sakit? JAWAB! Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan akut sekecil apa pun



King Kong, monster legendaris simbol periode awal kejayaan Hollywood, konon berasal dari Uni Soviet TES! APA yang konon berasal dari Uni Soviet? JAWAB! King Kong Dalam kunjungan pertama sang presiden ke Uni Soviet pada 1956, Sukarno menyempatkan diri mampir ke Leningrad (nama Sankt Peterburg kala itu) TES! SIAPA yang menyempatkan diri mampir ke Leningrad? JAWAB! Sukarno Pesawat ruang angkasa Luna-3 dengan kamera diluncurkan pada Oktober 1959 TES! APA yang diluncurkan pada Oktober 1959? JAWAB! Pesawat ruang angkasa Luna-3



INGAT! Kata "yang" masih merupakan bagian dari kata sebelumnya. Kata "yang" hendak menjelaskan secara lebih rinci sifat atau gambaran kata di belakangnya. CONTOH! Setiap orang harus dibawa ke rumah sakit



Orang yang seperti apa? Orang yang telah melakukan kontak dengan si pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan akut sekecil apa pun ARTINYA : Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan akut sekecil apa pun  Ini suatu bagian yang tak terpisahkan. Ini masih subjek kalimat.



PBM Page 23



1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur gelar. Misalnya :  Sultan Hasanuddin  Doktor Mohammad  Ruel Vandjiek, Sarjana Hukum  Nabi Ibrahim  Mohon izin, Jenderal  Silakan terbang, Sultan  Terima kasih, Kiai  Selamat datang, Yang Mulia



1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya : • Apa maksudnya? • Dia membaca buku • Kita harus belajat keras 1. Huruf nama      



kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur orang termasuk julukan. Misalnya : Jenderal Kancil Dewa Pedang Rudolf Diesel Mujair Andre Ampere Alessandro Volta



2. Huruf kapital sebagai nama jabatan, pangkat, pengganti nama. Misalnya :  Wakil Presiden Donald Wibawa  Perdana Menteri Nehru  Profesor Supomo  Gubernur Papua Barat  Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan



Catatan! Huruf kapital tidak dipakai sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya ○ Ikan mujair ○ mesin diesel ○ 5 ampere ○ 10 volt Huruf kapital tidak dipakai untuk kata yang bermakna "anak dari" ○ Bin, binti, boru, van ○ Contohnya : Abdul Rahman bin Zaini, Siti Fatimah binti Salim, Ayam Jantan dari Timur, Mutiara dari Selatan 1. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya :  Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"  "Mereka berhasil meraih medali"  "Besok pagi," kata dia, "Mereka akan berangkat." 2. Huruf nama        



kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata agama, kitab suci, Tuhan. Misalnya : Islam Kristen Hindu Alquran Alkitab Weda Allah Tuhan



3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya :  bangsa Indonesia  suku Dani  bahasa Bali 4. Huruf bulan,      



kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, hari, dan hari besar/hari raya. Misalnya : tahun Hijriah hari Natal hari Jumat bulan Agustus tarikh Masehi hari Lebaran



5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama peristiwa nama sejarah. Misalnya :  Konferensi Asia Afrika  Perang Dunia II  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Catatan! Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital. Contoh : ○ Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan ○ Perlombaan senjata menyebabkan Perang dunia



PBM Page 24



1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, adik, kakak, dll. Misalnya :  "Kapan Bapak Berangkat?" tanya Hasan  Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"  "Silakan duduk, Dik."



1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya :  Jawa Barat  Jakarta  Pulau Miangas  Danau Toba  Kelurahan Rawi  Teluk Benggala  Gang Kelinci  Jalan Sulawesi  Tanjung Harapan



Catatan! Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan  Kita harus menghormati bapak dan ibu kita  Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital  Sudahkah Anda tahu?  Siapa nama Anda?



Catatan! Huruf pertama yang bukan nama diri tidak harus kapital. Misalnya : berlayar ke teluk, mandi di sungai, berenang di danau



1. Untuk nama buku, majalah, dan surat kabar. Misalnya :  Majalah Bahasa dan Kesastraan



Jika dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya : jeruk bali, kacang bogor, nangika belanda, petai cina



2. Untuk menegaskan/mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya :  Huruf pertama kata abad ialah a  Bab ini tidak membicarakan tentang itu  Buatlah kalimat dengan berlepas tangan



Contoh bukan nama jenis : → Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo → Film Korea, Film Jepang → tarian Sumatera, tarian Kalimantan



3. Untuk menuliskan huruf asing. Misalnya :  Buah itu adalah curcinia mangostana  Politik divide et impera khas Belanda



2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama negara, lembaga, badan, dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk. Misalnya :  Republik Indonesia  Majelis Permusyawaratan Rakyat  Kitab Undang-Undang Hukum Pidana



1. Jika bentuk dasar adalah gabungan kata+awalan atau akhiran, maka penulisan dipisah. Misalnya : • Bertepuk tangan



3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar. Kecuali kata di, ke, dari, dan, yang, untuk, (tidak di posisi awal). Misalnya :  Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma  Tulisan itu dimuat ke dalam majalah Bahasa dan Sastra 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya :  S.H  sarjana hukum  Dr  doktor  K.H  kiai haji  Pdt  pendeta



2. Jika bentuk dasar adalah gabungan kata+awalan dan akhiran, maka penulisan digabung. Misalnya : • Menggarisbawahi • Menyebarluaskan 3. Jika gabungan unsur hanya dipakai dalam kombinasi, maka disatukan. Misalnya : • Adipati, aerodinamika, antarkota,, audiogram, bikarbonat, biokimia, caturtunggal, dasawarsa,, ekawarna, ekstrakurikuler, infrastruktur, pancasila, poligami, semiprofessional,, swadaya, prasejarah, pascapanen



PBM Page 25



Catatan! Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, maka gunakan tanda hubung (-)  non-Indonesia  anti-Pki



1. Akronim = dibaca nyambung • ABRI = Angkatan Bersenjata • SIM = surat izin mengemudi • BIN = Badan Intelijen Negara Akronim yang gabungan dari beberapa suku kata, awalnya kapital • Unpad = Universitas Padjajaran • Akabri = Akademi Bersenjata



Jika kata maha digabungkan dengan sifat Tuhan, maka dipisah dan di kapital  Yang Maha Esa  Maha Pemurah



Akronim yang dtiulis huruf kecil semua  pemilu = pemilihan umum  radar = radio detecting and ranging 1. Yang lazim dipisah saja. Misalnya :  Duta besar, kambing hitam, mata pelajaran, meja tulis, model linear, orang tua, rumah sakit umum



2. Angka dipakai untuk bilangan/nomor  Angka arab = 0,1,2,3,4,5…  Angka romawi = I, II, III, IV, V, VI…



2. Jika istilah khusus yang dapat menyebabkan salah pengertian ditulis dengan tanda hubung (-). Misalnya :  Alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami, orang-tua muda 3. Gabungan kata ditulis serangkai. Misalnya :  Adakalanya, beasiswa bilamana, belasungkawa, dukacita, kilometer, manakala, kacamata, kasatmata, sebagaimana, saputangan, saripati, sediakala, halalbihalal, sukacita, radioaktif, silaturahmi



1. Singkatan = dieja  A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution  Suman Hs = Suman Hasibuan



3. Angka untuk menyatakan satuan, nilai satuan, dan kuantitas  17 Agustus 1945  0,5 sentimeter  Rp5.000,00  5 kilogram  US $3.50  Tahun 1928 4. Penulisan lambang bilangan dengan huruf  22 = dud puluh dua  1/2 = setengah  3/4 = tiga perempat  1/40 = seperempat puluh  3 2/3 = tiga dua pertiga Contoh! Paku Buwono X, Pada awal abad XX, Pada abad ke-20 ini, Lihat bab II, Dalam bab ke-2, buku itu, ditingkat ke-2, di tingkat II



Singkatan lembaga resmi badan/organisasi, ditulis kapital  DPR = Dewan Perwakilan Rakyat  PT = perseroan terbatas Singkatan umum yang terdiri >3 huruf diikuti 1 tanda titik  dll. = dan lain-lain  hlm. = halaman  Yth. = yang terhormat Singkatan  a.n.  d.a.  u.p.



2 = = =



huruf dalam surat : atas nama dengan alamat untuk perhatian



PBM Page 26



Penulisan Angka dan Bilangan Dapat ditulis dengan huruf jika… 1. Bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata Contoh!  Mereka menonton drama itu sampai tiga kali  Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku  Minibus ini mampu memuat hingga lima belas penumpang  Bencana longsor menelan setidaknya tiga puluh korban jiwa  Video musik ini telah dintonton lebih dari lima juta kali di Youtube Kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan dalam perincian Contoh!  Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain  Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan



Dapat ditulis dengan angka jika… 1. Menyatakan (a) ukuran panjang, berat, isi, luas, dan waktu serta (b) nilai uang Contoh! a. Ukuran panjang, berat, isi, luas dan waktu  0,5 sentimeter  5 kilogram  4 hektare  10 liter  2 tahun 6 bulan 5 hari  1 jam 20 menit b. Nilai uang  Rp15.000  $200,50  €5,25 2. Menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar 3. Menomori bagian karangan atau ayat kitab suci Bilangan tingkat :  Kesatu = ke-1 = I  Kedua = ke-2 = II  Ketiga = ke-3 = III  Kesepuluh = ke-10 = X  Kelima belas = ke-15 = XV  Kedua puluh = ke-20 = XX



2. Bilangan tersebut terletak pada awal kalimat Contoh!  Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah  Seratus orang warga telah mendapatkan bantuan pemerintah



Contoh!  Indonesia merdeka pada abad ke-20  Indonesia merdeka pada abad XX  Indonesia merdeka pada abad kedua puluh  Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia ke-2  Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia II  Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia kedua  Adikku masih duduk di bangku kelas XI SMA  Ujian Nasional untuk siswa kelas VI SD, IX SMP, dan XII SMA dibatalkan



Catatan! Apabila bilangan pada awal kalimat tidak bisa dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah  Dua ratus lima puluh orang peserta diundang panitia  Panitia mengundang 250 peserta 3. Angka dengan bilangan besar bisa ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca Contoh!  Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya  Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah  Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp 10 triliun  Pemerintah menyuntikkan dana sebesar Rp2,5 miliar untuk mendorong indsutri pariwisata



PBM Page 27



Teknik Membaca Membedakan fakta dan opini



Kalimat opini • • • • • • • •



Kalimat fakta • • • • • • • •



Berdasarkan pada observasi / penelitian Objektif Bisa diverifikasi Benar-benar terjadi Universal Bukan prasangka Tidak diperdebatkan Memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang



Suatu sikap dan pendapat seseorang mengenai suatu kejadian / sesuatu



Peryataan yang menampilkan siatuasi real dari sebuah kejadian



Pesan tersirat 1. Cari topik 2. Cari ide pokok 3. Gunakan 5W+1H TIDAK PERNAH ADA DALAM TEKS



Asumsi / pandangan seseorang Subjektif Tidak bisa diverifikasi Hanya sebuah persepsi Berbeda antara 1 dengan yang lain Cenderung berprasangka Cenderung bisa di debat Tidak punya kekuatan untuk mempengaruhi seseorang



Membuat tanggapan 1. Pilih ide 2. Tentukan sikap / sisi (setuju/tidak) 3. Beri alasan logis Membuat pertanyaan Gunakan 5W+1H



Strategi membaca Mencari judul 1. Identifikasi ide pokok 2. Perhatikan kata kunci Membuat simpulan 1. Identifikasi hal-hal penting di setiap paragraf 2. Buatlah opini 3. Pakai konjungsi simpulan



PBM Page 28



Kata Penghubung Kata atau frasa penghubung antarkalimat yang DIAKHIRI TANDA KOMA Akan tetapi, … Akhirnya, … Akibatnya, … Artinya, … Jika demikian, … Kalau begitu, … Karena itu, … Lagi pula, … Sebaliknya, … Sebelumnya, … Sebenarnya, … Selain itu, … Biarpun begitu, … Biarpun demikian, … Contohnya, … Dalam hal ini, … Dengan demikian, … Dengan kata lain, … Di samping itu, … Walaupun demikian, …



Jadi, … Karena itu, … Meskipun begitu, … Meskipun demikian, … Misalnya, … Namun, … Oleh karena itu, … Oleh sebab itu, … Pada dasarnya, … Pada hakikatnya, … Pada prinsipnya, … Sebagai kesimpulan, … Selanjutnya, … Sementara itu, … Sesudah itu, … Sesungguhnya, … Sungguhpun begitu, … Sungguhpun demikian, … Untk itu, …



Kata penghubung yang DIDAHULUI KOMA …,



…, …, …, …,



bahkan … kecuali … melainkan … padahal … sedangkan …



…, …, …, …, …,



sementara … seperti … tetapi … yaitu … yakni ...



Kata penghubung yang TIDAK DIDAHULUI KOMA … … … … … … …



agar … bahwa … dengan … jika … karena … maka … meskipun ...



… … … … … …



sampai … sehingga … sejak … sekalipun … supaya … walaupun ...



PBM Page 29



Aturan KPST Begini, huruf pertama kata dasar berawalan K, P, S, dan T yang diikuti oleh vokal akan luluh jika mendapat awalan me- atau pe-.



   



Aturan 1 Me-/PeMe-/PeMe-/PeMe-/Pe-



+ + + +



K + huruf vokal = meng-/pengp + huruf vokal = mem-/pems + huruf vokal = meny-/penyt + huruf vokal = men-/pen-



◊ ◊ ◊ ◊



Tambahan : Memperhatikan Menyontek Memperoleh Memengaruhi



Memerhatikan Mencontek Memeroleh Mempengaruhi



CONTOH! 1. Me-/Pe- + ◊ Me◊ Me◊ Me◊ Me-



k + + + +



+ huruf vokal kerja + -kan = mengerjakan kuat + -kan = menguatkan kabar + -kan = mengabarkan kuasa + -I = menguasai



◊ ◊ ◊ ◊



PePePePe-



+ + + +



kerja + -an = pengerjaan kuat + -an = penguatan kuasa + -an = penguasaan kabar + -an = pengabaran



2. Me-/Pe- + ◊ Me◊ Me◊ Me◊ Me-



p + + + +



+ huruf vokal padam + -kan = memadamkan pasti + -kan = memastikan pusat + -kan = memusatkan posisi + -kan = memosisikan



◊ ◊ ◊ ◊



PePePePe-



+ + + +



padam + -an = pemadaman pasti + -an = pemastian pusat + -an = pemusatan posisi + -an = pemosisian



3. Me-/Pe- + ◊ Me◊ Me◊ Me◊ Me-



s + + + +



+ vokal suci + -kan = menyucikan samar + -kan = menyamarkan suara + -kan = menyuarakan sapu = menyapu



MeMeMeMeMe-



◊ ◊ ◊ ◊



PePePePe-



+ + + +



suci + -an = penyucian samar + -an = penyamaran suara + -an = penyuaraan sapu = penyapu



Jika imbuhan me- bertemu kata dasar berawalan huruf p yang diikuti konsonan, p pada kata tersebut tidak luluh.



4. Me-/Pe- + ◊ Me◊ Me◊ Me◊ Me-



t + + + +



+ vokal tukar + -kan = menukarkan tulis + -kan = menuliskan tambah + -kan = menambah tarik = menarik



◊ ◊ ◊ ◊



+ + + +



tukar + -an = penukaran tulis + -an = penulisan tambah = penambah tarik = penarik



PePePePe-



Aturan 2 Pe- + p + huruf konsonan (khususnya R) = PemCONTOH! ◊ Pe- + protes = pemrotes ◊ Pe- + proses = pemroses ◊ Pe- + program = pemrogram ◊ Pe- + prakarsa = pemrakarsa ◊ Pe- + prakiraan = pemrakiraan ◊ Pe- + produksi = pemroduksi ◊ Pe- + propaganda = pemropaganda Jadi, kalau ditulis : Pem(P)rotes Pem(P)roses Pem(P)rogram Pem(P)rakarsa Pem(P)rakiraan Pem(P)roduksi Pem(P)ropaganda



huruf p setelah pem-, itu salah alias tidak baku



Namun, INGAT! Pengecualian tadi HANYA berlaku pada imbuhan pe- saja, bukan me-. + + + + +



protes = memprotes proses = memproses program = memprogram prakarsa = memprakarsa produksi = memproduksi



Pengecualian : Mempunyai Mengaji



Memunyai Mengkaji



1. Perhatikan kata dasar 2. Gunakan KBBI versi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa : kbbi.kemendikbud.go.id/Cari/Index



PBM Page 30



PBM Page 31



Sinonim



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Acum = Rujukan Ad interim = Sementara Adjektiva = Kata sifat Afeksi = Kasih sayang Agresi = Serangan Agunan = Jaminan Ahli = Pakar Akselerasi = Percepatan Akurat = Seksama Almanak = Penanggalan Ambiguitas = Bermakna ganda Andal = Tangguh Anemia = Kurang darah Anggaran = Aturan Anjung = Panggung Antagonis = Berlawanan Anulir = Abolisi Api = Barah Aplikasi = Pelaksanaan Arogan = Sombong Artis = Seniman Asa = Harapan Asterik = Tanda bintang Asumsi = Anggapan Bahari = Laut Bahtera = Perahu Bala = Bencana Bandela = Peti kemas Barbar = Tidak beradab Berdikari = Mandiri Bergaul = Berteman Berongsang = Marah-marah Berpretensi = Prasangka Bhineka = Berbeda-beda Bicu = Dongkrak Biologi = Hayati Bisa = Dapat Boga = Makanan kenikmatan Bonafide = Dapat dipercaya Bromocorah = Residivis Bubut = Cabut Bukti diri = Identitas Bungalow = Pesanggrahan Bura = Sembur



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



PBM Page 32



Burkak = Cadar Centeng = Body guard Citra = Gambaran Copyright = Hak cipta Dampak = Akibat Darma = Pengabdian Daur = Siklus Deduksi = Konklusi Defleksi = Penyimpangan Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh Dekade = Dasa warsa Dekadensi = Kemerosotan moral Delusi = Ilusi Demagog = Tiran Demisioner = Habis masa jabatan Deportasi = Pembuangan ke luar negeri Derivasi = Afiksasi Deskripsi = Pelukisan Diagnosis = Penaksiran Dialog = Obrolan Dikotomi = Dibagi dua Dinamis = Bergerak maju Disharmoni = Tidak selaras Diskriminasi = Subordinat Disorientasi = Salah tujuan Disparitas = Perbedaan Dispensasi = Pengecualian Ditenggak = Ditelan bulat-bulat Divestasi = Pelepasan Dominasi = Penguasaan Donasi = Bantuan Dosis = Takaran Dursila = Jahat Ebi = Udang kering Ebonit = Kayu hitam Ekonomis = Hemat Eksibisi = Perunjukan Ekskavasi = Penggalian Eksklusif = Tertentu Ekspansi = Perluasan Eksploitasi = Pendayagunaan Ekspresi = Aktualisasi diri Ekstensi = Perluasan



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Ekuilibrium = Keseimbangan Elaborasi = Penjelasan terperinci Embargo = Larangan Embarkasi = Keberangkatan Empati = Ikut merasakan Empiris = Realitas Endemi = Wabah Epilog = Penutup Ereksi = Birahi Estetika = Keindahan Estimasi = Perkiraan Etos = Pandangan hidup Evakuasi = Pengungsian Evaluasi = Penilaian Evokasi = Penggugah rasa Fauna = Hewan Fenomena = Kenyataan Fertile = Subur File = Arsip Fitnah = Rekaan Flegmatis = Bertemperamen lamban Flora = Tanaman Forum = Lembaga Frekuwensi = Sinyal Friksi = Bentrokan Frustasi = Putus Harapan Fundamental = Mendasar Fungi = Jamur Fusi = Gabugan Futuristis = Menuju masa depan Galat = Keliru Gemar = Getol Generik = Umum Genjah = Cepat berbuah Genre = Aliran Geothermal = Panas bumi Getir = Pahit Global = Dunia Glosarium = Kamus ringkas Gongseng = Sangrai Grasi = Pengampunan hukuman dari presiden Green belt = Jalur hijau Harmonis = Serasi Harta benda = Mal



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



PBM Page 33



Hayati = Hidup Hedonisme = Hura-hura Hegemoni = Intervensi Hepotenusa = Sisi miring Herbi = Berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan Heroisme = Jiwa kepahlawanan Heterogen = Tidak sejenis Higienis = Bersih Hiperbola = Berlebihan Holistik = Keseluruhan Homogen = Sejenis Huma = Lahan Humanisme = Kemanusiaan Identitas = Bukti diri Imbas = Efek Imbasan = Isapan Implikasi = Akibat Implisit = Tersirat Impulsif = Spontan Indolen = Lesu Infiltrasi = Penyusupan Inheren = Melekat Injeksi = Suntik Inovasi = Penemuan Insentif = Bonus Insinuasi = Sindiran Insomnia = Tidak bisa tidur Inspeksi = Pemeriksaan Insting = Naluri Instruktur = Pelatih Instrumental = Fragmental Interaksi = Hubungan Interpelasi = Hak bertanya Intuisi = Bisikan Hati Invasi = Pencaplokan Investigasi = Pemeriksaan Ironi = Bertentangan dengan harapan Iterasi = Perulangan Jajak = Telaah Jargon = Slogan Jeda = Jarak Jemawa = Angkuh Jumantara = Awang-awang Kaldera = Kawah



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Kampiun = Juara Kapital = Modal Kapling = Tanah yang sudah dipetak-petak Karakteristik = Ciri Karat = Zat oksidasi Karnivora = Hewan pemakan daging Kawat = Dawai Kecenderungan = Kesamaan Kedap = Rapat Kekeh = Gelak tawa Kelenger = Pingsan Keletah = Genit Kendala = Hambatan Khayalan = Imajinasi Kisi-kisi = Terali Klarifikasi = Penjelasan Klimaks = Titik puncak Kolaborasi = Kerja sama Kolong = Rongga di bawah rumah Komedi = Lawak Kompatriot = Rekan senegara Kompendium = Ringkasan Komplotan = Persekutuan Konduite = Perilaku Kondusif = Aman Konfiden = Yakin Konfrontasi = Pertikaian Konkaf = Cekung Konklusi = Kesimpulan Konkret = Nyata Konkurensi = Sengketa Konsensus = Mufakat Konservasi = Perlindungan Konspirasi = Persekongkolan Konstan = Kontinu Kontemporer = Pada masa ini Kontiniu = Bersambung Kontradiksi = Pertentangan Konveks = Cembung Konvoi = Pergerakan Korelasi = Hubungan Koreografi = Ilmu tari Kreasi = Ciptaan Kredibel = Andal



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



PBM Page 34



Kredibilitas = Dapat dipercaya Krusial = Penting Kudeta = Perebutan kekuasaan Kudus = Suci Kuliner = Masakan Kulminasi = Klimaks Kuno = Antik Laba = Keuntungan Landskap = Pertamanan Latif = Indah Legal = Sah Liga = Perserikatan Loka = Tempat Majemuk = Beragam Makar = Muslihat Makelar = Pialang Mal = Harta benda Mala = Bencana Manunggal = Bersatu Mayapada = Dunia Mediator = Perantara Mekar = Mengembang Mengecoh = Mengakali Militan = Agresif Misteri = Rahasia Mistifikasi = Sakralisasi Mistik = Gaib Mitra = Kawan Mixer = Aduk-aduk Mobilitas = Gerak Model = Contoh Monoton = Terus-menerus Motilitas = Gerak Mudun = Beradab Mutakhir = Terkini Mutakhir = Terkini Mutilasi = Pemotongan Nabati = Botani Naratif = Terinci Nir = Tidak Nisbi = Relatif Niscaya = Pasti Norma = kebiasaan Nuansa = Perbedaan makna Omnivora = Hewan pemakan daging dan tumbuhan



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Opas = Pesuruh Oral = Berkaitan dengan mulut Orisinil = Asli Ortodok = Konservatif Otodidak = Belajar sendiri Oval = Bulat telur Pangkas = Potong Paparan = Gambaran Paradigma = Kerangka berpikir Paradoks = Lawan asas Paradoksal = Kontras Paras = Wajah Paripurna = Sempurna Partikelir = Swasta Paseban = Penghadapan Pedagogi = Pengajaran Pedoman = Panduan Pembatasan = Restriksi Pemugaran = Perbaikan Pencerahan = Kesadaran Perdeo = Gratis Perforasi = Perlubangan Perlop = Cuti Pingsan = Kelenger Pioner = Perintis Plagiator = Penjiplak Planning = Rencana Poly = Banyak Preman = Partikelir Premi = Iuran pertanggungan Preposisi = Kata depan Prestise = Martabat Pretensi = Pura-pura Primer = Utama Prominen = Kondang Promotor = Penganjur Prosedur = Mekanisme Proteksi = Perlindungan Protesis = Buatan Rabat = Potongan harga Rahib = Pendeta Ralat = Pembetulan Rambang = Acak Rancu = Kacau Random = Secara acak Rapel = Pembayaran sekaligus Rapuh = Ringkih



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Ratifikasi = Pengesahan Referensi = Surat keterangan Relasi = Rekanan Rendezvous = Pertemuan Residu = Sisa Restriksi = Pembatasan Ringkih = Rapuh Risi = Khawatir Romansa = Kisah cinta Rona = Warna Sahih = Benar Sandang = Pakaian Sanksi = Hukuman Sapta = Bilangan Sasana = Gelanggang Selebaran = Risalah Semboyan = Slogan Serebrum = Otak besar Seremoni = Perayaan Serikat = Perkumpulan Sine qua non = Harus ada Sinkron = Sesuai Sintesis = Buatan Somasi = Gugatan Sosialisasi = Pengenalan Spesifik = Khusus Sporadis = Jarang Stagnasi = Kemacetan Standar = Baku Statis = Tidak aktif Stigma = Cacat Strata = Tingkatan Strategi = Taktik Sumbang = Tidak sinkron Supervisi = Pengawasan Sutradara = Pengarah adegan Swatantra = Otonomi Syahdan = Konon Ta’aruf = Perkenalan Tabiat = Watak Talenta = Bakat Tandang = Lawatan Tanggal = Lepas Tangkal = Cegah Tanur = Perapian Taraf = Tingkat



PBM Page 35



• • • • • • • • • • • • • • • •



Target = Sasaran Telatah = Gerak-gerik Tendensi = Kecenderungan Tentatif = Belum pasti Termin = Tahap Timpang = Tak seimbang Tiran = Diktator Trail = Kisi-kisi Transedental = Kesinambungan Trobadur = Penyanyi lagu cinta Vandalisme = Destruksi Ventilasi = Jendela Verifikasi = Pembuktian Versus = Lawan Wahana = Sarana Warta = Berita



PBM Page 36



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Abadi X Fana Abdi X Majikan Abolisi X Pemberatan Absen X Hadir Abstrak X Konkrit Absurd X Rasional Aktual X Basi Afirmatif X Negatif Akrab X Tak kenal Akurat X Meleset Akut X Ringan Alam fana X Alam baka Amatir X Ahli Anomali X Normal Antagonis X Protagonis Antagonis X Searah Antipati X Simpati Antitesis X Tesis Apatis X Aktif Apex X Zenit Arbitrer X Esensial Artika X Antartika Asketisme X Hedonisme Asli X Duplikat Asli X Palsu Autentik X Palsu Beraneka X Semacam Berbeda X Sesuai Berhasil X Gagal Berongga X Rapat Berpihak X Netral Berselang-seling X Monoton Bersimbah X Kering Berubah X Konstan Bhineka X Tunggal Bonafid X Marjinal Bongsor X Kerdil Boros X Hemat Botani X Nabati Brilian X Dungu Cacat X Normal Canggih X Ketinggalan zaman Cepat X Lambat Deduksi X Induksi Defertilisasi X Pemupukan Degenerasi X Kemajuan



Antonim • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PBM Page 37



Delusi X Nyata Dependen X Independen Depresi X Resesi Destruktif X Konstruktif Dialog X Monolog Diferensiasi X Ekuivalensi Dinamis X Statis Diskursus X Dogma Distansi X Densiti Dualisme X Padu Dungu X Brilian Eklektik X Gradul Ekspresi X Impresi Ekspresif X Pasif Eksternal X Internal Ekstrinsik X Internal Elastis X Kaku Elektik X Tak pilih-pilih Elusif X Canggih Elusif X Mudah dimengerti Empati X Tidak peduli Epigon X Maestro Esoteris X Terbuka Evaporasi X Kondensasi Evolusi X Revolusi Fakta X Fiksi Feminim X Maskulin Fiksi X Nonfiksi Fiktif X Fakta Fisik X Mental Frontal X Gradual Gagal X Berhasil Gamang X Berani Gara-gara X Akibat Gasal X Genap Harmoni X Sumbang Hayati X Baka Hayati X Mati Hemat X Boros Higienis X Kotor Hiperbola X Apa adanya Holistik X Monistik Idealisme X Kompromi Illegal X Sah Imigrasi X Emigrasi Impresi X Ekspresi



• Deduksi X Induksi • Defertilisasi X Pemupukan • Degenerasi X Kemajuan



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



• Illegal X Sah • Imigrasi X Emigrasi • Impresi X Ekspresi



Polemik X Rukun Poliandri X Monogami Positif X Negatif Positif X Ragu-ragu Preambul X Penutup Prefiks X Akhiran Pro X Kontra Professional X Amatir Progresif X Regresif Prolog X Epilog Prominen X Biasa Proporsional X Norak Proposisi X Reaksi Raksasa X Kerdil Ramai X Sepi Ramalan X Pasti Rasional X Irrasional Rasionalisme X Empirisme Regresif X Progresif Remeh X Penting Remisi X Penambahan Hukuman Revolusi X Evolusi Ritel X Grosir Rivalitas X Persesuaian Rutin X Jarang Salaf X Mutakhir Sampling X Random Sederhana X Canggih Sekarang X Kemarin Sekuler X Keagamaan Sekulerisme X Spiritualisme Senang X Merana Senior X Junior Separasi X Penyatuan Sesuai X Berbeda Setem X Sumbang PBM Page 38



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Setem X Sumbang Siau X Mendidih Simpati X Antipati Sinergi X Dualistik Sinkron X Sumbang Sipil X Militer Skeptis X Yakin Soliter X Individual Sporadis X Jarang Stabil X Labil Statis X Dinamis Subur X Tandus Sumbang X Tepat Takzim X Lancang Tambun X Kurus Tawa X Tangis Terapung X Tenggelam Teratur X Kacau Terjamin X Tak tentu Terkatung X Terbenam Terputus X Kontinu Tetiron X Asli Tidak berdaya X Sinergi Tidak Peduli X Empati Tinggi X Rendah Transedensi X Imanesi Tunggal X Heterogen Universal X Parsial Vademikum X Kamus besar Valuable X Tidak berharga Vassal X Merdeka Vektor X Skalar Vertikal X Horisontal Virulen X Baik Vokal X Pendiam Wreda X Muda



PBM Page 39



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Individual X Kolektif Induksi X Reduksi Inferior X Superior Inflasi X Deflasi Insomnia X Nyenyak Internal X Eksternal Introyeksi X Proyeksi Jahat X Baik Jawab X Tanya Jinak X Buas Jumbo X Kecil Kakek X Cucu Kaleidoskop X Seragam Kandang X Tandang Kapabel X Bodoh Kapitalisme X Sosialisme Kebal X Mempan Kecil X Besar Kedaluwarsa X Baru Kekal X Fana Kekang X Bebas Kendala X Pendukung Kohesi X Adhesi Kolektif X Individual Kompatibel X Kaku Konduktor X Penghambat Konklusi X Uraian Konklusif X Elusif Kontrol X Acuh Konservasi X Ekploitasi Konstan X Berubah-ubah Konsumen X Penghasil Kontan X Hutang Kontiniu X Terputus Kontra X Setuju Kontradiksi X Konvergensi Konveks X Cekung/konkaf Kredit X Debit Krisis X Stabil Krusial X Sepele Kualitas X Kuantitas Kurus X Tambun Labil X Stabil Lambat X Cepat Lancar X Macet Lancung X Asli Langit X Bumi



• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Las X Bubut Liberal X Pembatasan Liberalisme X Fundamentalisme Longgar X Sempit Makar X Jujur Makar X Setia Mandiri X Bergantung Mandiri X Dependen Marah X Senang Maya X Nyata Merana X Senang Merdeka X Vasal Metafisika X Nyata Metodis X Amburadul Minor X Mayor Mistis X Realis Mitos X Fakta Mobilitas X Keajegan Modern X Kuno Modernisasi X Tradisional Monogami X Poligami Monoton X Berubah-ubah Moral X Amoral Mufakat X Tidak setuju Nadir X Kosong Negasi X Konfirmasi Nekat X Takut Netral X Berpihak Nirwana X Dunia Nisbi X Mutlak Nomadik X Menetap Ofensif X Bertahan Oponen X Eksponen Orator X Pendengar Orisinil X Plagiat Otokratis X Demokratis Otoriter X Demokrasi Out put X Input Padan X Bukan bandingan Padanan X Pertidaksamaan Pakar X Awam Pancarona X Seragam Pandai X Bodoh Panjang lebar X Ringkas Pasca X Pra Pejal X Berongga Pejuang X Pengkhianat Pembangun X Destruktif Pemberani X Penakut



PBM Page 40



• • • • • • • • •



Penambahan X Eliminasi Penting X Remeh Percaya diri X Rendah diri Perintis X Pewaris Perkasa X Lemah Pertahanan X Serangan Planning X Tak terencana Plural X Tunggal Plus X Minus



PBM Page 41



kosakata Numerik Inggris



English Mathematics ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊







◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



A Abscissa = absis Root = akar Cube root = akar pangkat tiga Base = alas bangun ruang sisi tegak Base = alas segitiga Algebra = aljabar Member = anggota Element = anggota, elemen, anggota sebuah himpunan



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



B Cuboid = balok Figure = bangun Polyhedron = bangun ruang sisi tegak Polyhedra = bentuk jamaknya Sequence = barisan Arithmetic sequence / arithmetic progression = barisan aritmetik Geometric sequence / geometric progression = barisan geometri Object = benda Shape = bentuk Algebraic form = bentuk aljabar Monomial = bentuk aljabar bersuku satu Binomial = bentuk aljabar bersuku dua Trinomial = bentuk aljabar bersuku tiga Expression = bentuk Stand for = berarti, melambangkan Spherical = berbentuk bola Circular = berbentuk lingkaran Triangular = berbentuk segitiga Adjacent = berdampingan Finite = berhingga Coincide = berhimpit Intercept = beririsan Contain = berisi Algebraic = berkaitan dengan aljabar Apply = berlaku Opposite = berlawanan, berhadapan Supplementary = berpelurus, salah satu sudut dari dua pasangan sudut yang jika keduanya ditambah menghasilkan sudut 180 Complementary = berpenyiku, komplementer, salah satu sudut dari dua pasangan sudut yang jika keduanya ditambah menghasilkan 90 Associative = bersifat asosiatif Distributive = bersifat distributif Commutative = berisfat komutatif Pentagonal = bersegi lima Interseeting = bertemu Dotted = bertitik Conse cutively = berturut-turut Measure = berukuran atau mengukur Consecutive = berurutan Large = besar Cartesian plane = bidang koordinat Number = bilangan Natural number = bilangan asli Integer = bilangan bulat Whole number = bilangan cacah Base = bilangan dasar, bilangan pokok dalam perpangkatan



Decimal number = bilangan desimal Fibonacci number = bilangan fibonacci Rational number = bilangan rasional Irrational number = bilangan irasional Real number = bilangan nyata Prime number = bilangan prima Protractor = busur derajat Are = busur, bagian dari keliling suatu lingkaran



C ◊ Distributive property = ciri atau sifat distributif ◊ Closure property = ciri atau sifat ketertutupan



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



D Domain = daerah asal Co-domain = daerah kawan, himpunan hasil Dice = dadu Region = daerah Analogous = dapat dibandingkan Countable = dapat dihitung Measurable = dapat diukur Series diagonal = data-data deret Diagram = diagram Chart = disebut juga Venn diagram = diagram venn Diameter digit = diameter atau garis tengah Dimension = digit dimensi. Ukuran panjang, lebar, tinggi Cubed = dipangkat tigakan, berpangkat tiga Identical binominals = dua binomal yang sama, faktor dari bentuk kuadrat sempurna



E ◊ Equivalent = ekuivalen



◊ ◊ ◊ ◊



F Factor = faktor GCF Greatest Common Factor = faktor persekutuan terbesar Frequency = frekuensi Function = fungsi



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



G Union = gabungan dua himpunan Figure = gambar Odd = ganjil, gasal, tidak dapat dibagi tepat dengan 2 Line = garis Bisector = garis bagi Angle bisector = garis bagi sudut Border = garis batas Tangent = garis singgung Common tangent = garis singgung persekutuan Vertical line = garis tegak Even= genap Cluster = gugus, pengelompokkan



PK Page 1



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



H Quotient = hasil bagi Product = hasil kali Set = himpunan Subset = himpunan bagian, himpunan dalam himpunan Finite set = himpunan berhingga Infinite set = himpunan tak berhingga Universal set = himpunan semesta



I ◊ Intersection = irisan himpunan, titik tempat dua garis bertemu ◊ Volume = isi, volum J ◊ Parallellogram = jajaran genjang, bangun segi empat yang sisi=sisi berlawanannya sejajar ◊ Distance = jarak ◊ Radius = jari-jari lingkaran ◊ Radii = bentuk jamaknya ◊ Subtotal = jumlah bagian ◊ Sum = jumlah, hasil dari operasi penambahan ◊ Sector = juring K ◊ Arms of an angle = kaki sudut ◊ Set cardinality = kardinalitas himpunan ◊ Perimeter = kejadian, kumpulan hasil dari suatu percobaan keliling atau garis yang membatasi bagian luar suatu bidang datar ◊ Circumference = keliling lingkaran ◊ LCM = kelipatan multiple, kelipatan persekutuan terkecil ◊ Slope = kemiringan, gradien ◊ Declivity = kemiringan, tingkat kemiringan ◊ Grid-paper = kertas berpetak ◊ Cone = kerucut ◊ Loss = kierugian ◊ Inference = kesimpulan ◊ Profit = keuntungan ◊ Coefficient = kisaran range koefisien ◊ Complement = komplemen, elemen yang tidak termasuk dalam himpunan ◊ Congruent = kongruen, sama dan sebangun ◊ Constant = konsep konstanta, nilai yang tetap, suku yang tidak membuat ubahan pada polinomial ◊ Cartesian coordinate = koordinat Cartesius ◊ Coordinate = koordinat ◊ Correlation = korelasi, hubungan ◊ Empty = kosong ◊ Square = kuadrat ◊ Cubic = kubik, nilai atau besaran yang diperoleh dengan cara mengalikan panjang, lebar, dan tinggi ◊ Cube = kubus



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



L Acute = lancip Width = lebar Breadth = disebut juga Curved = lengkung Circle = lingkaran Area = luas Straight = lurus



M Include = memasukkan Form = membentuk Label = memberi nama Construct = membuat atau membentuk Intersect = memotong atau menyilang Obtain = memperoleh Increase = menaikkan atau bertambah Add = menambahkan, menjumlahkan Count = menghitung, mencacah Investigate = mencermati List = mendaftar, menulis secara berurutan Horizontal = mendatar Place = menempatkan atau meletakkan Find = menemukan, menghitung Determine = menentukan Observe = mengamati Enclose = mengapit, melampirkan, menyertakan Draw = menggambar Substitute = mengganti Spread = menggelar atau merentangkan Calculate / compute = menghitung Square = mengkuadratkan Change = mengubah, berubah Substract = mengurangi Equal = menyamai atau sama dengan Express / state = menyatakan Simplify = menyederhanakan Arrange = menyusun Represent = merupakan, mewakili FOIL (First, Outer, Inner, last) FOIL method = metode Oblique model = metode PLDA (pertama, luar, dalam, akhir) miring ◊ Mode monomial = contoh model modus ◊ Monomial = bentuk aljabar bersuku satu ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



PK Page 2



N Ascend = naik Negative = negatif Value = nilai Median = nilai tengah Zero = nol Number = nomor Notation = notasi, lambang Real = nyata Inverse operation = operasi kebalikan P Exponent = pangkat Length parameter = panjang Parameter = ukuran Fraction = pasang (dua buah) pecahan Improper fraction = pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya Chance = peluang Divisor = pembagi Greatest common divisor = pembagi persekutuan terbesar Division = pembagian Enlargement = pembesaran Numerator = pembilang Approach = pendekatan



◊ Area = luas ◊ Straight = lurus



◊ Enlargement = pembesaran ◊ Numerator = pembilang ◊ Approach = pendekatan



PK Page 3



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



Investigation = pengamatan secara cermat Substitution = penggantian atau substitusi Elimination = penghilangan atau pelesapan Subtraction = pengurangan Addition = penjumlahan Denominator = penyebut dalam pecahan Solution = penyelesaian, pemecahan True proportion = perbandingan utuh Difference = perbedaan, selisih Multiplication = perkalian Euqation = persamaan Equation of function = persamaan fungsi Equation of a straight line = persamaan garis lurus Linear = persamaan Linear equation with one variable = persamaan satu linear Square = persegi, bangun bidang datar yang sisi-sisinya sama panjang Percent = persen Tangency = persinggungan Inequality = pertidaksamaan Map = peta dari sebuah fungsi Independent variable = variabel bebas Dependent variable = variabelo terikat Phythagorean = pitagoras Polynomial = bentuk aljabar bersuku banyak, termasuk juga bentuk aljabar bersuku satu Axis = poros Proportion = proporsi Proportional = proporsional Top = puncak



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



R Ratio = rasio Common ratio = rasio persekutuan Average = rata-rata Mean = rata-rata, rerata Rotate = rotasi, berputar Formula = rumus Formulae = bentuk jamak formula Function formula = rumus fungsi Edge = rusuk



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



S Equilateral = sama sisi Linear = searah atau segaris Clockwise = searah jarum jam, bergerak ke kanan Inner = sebelah dalam Respectively = secara berurutan Polygon = segi banyak Quadrilateral = segi empat, sebuah bidang yang dibentuk dari empat garis lurus Triangle = segitiga Acute-angled triangle, acute triangle = segitiga lancip Equilateral triangle = segitiga sama sisi Isosceles triangle = segitiga sama kaki Scalene triangle = segitiga sembarang Right-angled triangle, right triangle = segitiga siku-siku, segitiga yang besar salah satu sudutnya 90 Obtuse-engled triangle, obtuse triangle = segitiga tumpul Parallel = sejajar A number of = sejumlah Common difference = selisih persekutuan Census = sensus



PK Page 4



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



Concentric = sepusat Hemisphere = setengah bola Associative property = sifat atau ciri asosiatif Property = sifat, ciri Face = sisa remaindersisi bangun ruang Side = sisi bidang datar Hypotenuse = sisi mring Lateral faces = sisi samping bangun ruang sisi tegak Equation system = sistem persamaan Sketch = sketsa atau rancangan gambar Angle = sudut, dua sinar garis yang mempunyai satu titik pangkal Adjacent angles = sudut berdampingan Vertical angles = sudut bertolak belakang Alternate interior angles = sudut dalam berseberangan Interior angle = sudut dalam, sudut yang terletak di dalam segitiga Acute angle = sudut lancip Alternate exterior angle = sudut luar berseberangan Exterior angle = sudut luar, sudut yang terletak di luar segitiga Reflex angle = sudut refleks, sudut yang besarnya antara 180 dan 360 Corresponding angles = sudut sehadap Right angle = sudut siku-siku, sudut yang besarnya 90 Obtuse angle = sudut tumpul Binomial last term = suku akhir dalam perkalian Binomial inner term = perkalian Binomial outer term = suku luar dalam perkalian Binomial first term = suku pertama dalam perkalian Like = suku sejenis Middle terms = suku tengah dalam proporsi Unlike terms = suku tidak sejenis



T Cylinder = tabung Chord = tali busur Asterisk = tanda bintang Bracket = tanda kurung Perpendicular = tegak lurus Segment = tembereng Theorem = teori Disjoint = terpisah Infinite = tidak berhingga, tidak terbatas Irrational = tidak rasional, irasional Height = tinggi Slant height = tinggi miring Intercept = titik potong Decimal point = titik desimal Centre = titik pusat Vertices = titik sudut puncak yang berhadapan dengan alas pada segitiga ◊ Vertex = titik sudut yang merupakan pertemuan tiga sisi atau lebih dari suatu bangun ruang ◊ Trapezoid = trapesium, bidang empat sisi yang hanya memiliki 2 sisi sejajar



◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊



◊ Obtuse = tumpul ◊ Descend = turun



◊ ◊ ◊ ◊



U Algebraic unit = ubin aljabar, keping aljabar Measure = ukuran besar atau panjang Measurement = ukuran Descending order = urutan rank urutan turun



PK Page 5



RUMUS MATEMATIKA DASAR



ADE MAULANA Y.



KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA SMA BERSAMA Q&A CERDASKAN BANGSA!



Edisi Pertama



“AKU BELAJAR BUKAN UNTUKKU SENDIRI, MELAINKAN UNTUK BERSAMAMU “



2017



: @mathqna : [email protected]



: ademaupsilon



RUMUS-RUMUS MATEMATIKA Oleh Ade Maulana Yusup Math Q&A



Penyelesaian Pertidaksamaan 1. Tentukan HP1 dari syarat fungsi 2. Nol kan ruas kanan 3. Tentukan pembuat nol 4. Tulis kedalam garis bilangan 5. Lakukan uji titik pada selang batas-batas pembuat nol 6. HP2 berada pada : ▪ Jika f(x) > 0 Berada pada selang positif ▪ Jika f(x) < 0 Berada pada selang negatif 7. HP = HP1 ∩ HP2 ________________________________ Bentuk Akar



1. EKSPONEN n



1. a  a  a    a (n kali) 0



2. a  1 , a  0



1 an m n mn 4. a a  a am 5.  a mn n a n n n 6. ( ab)  a b 3. a



n







n



an a 7.    n b b m n mn 8. ( a )  a m



9. a n 



n



a b



1. Syarat domain, a ≥ 0 dan b ≥ 0 2. Kuadratkan kedua ruas 3. HP = HP1 ∩ HP2 ________________________________ Harga Mutlak



am



2. ALGEBRA



 x, x  0  x    x , x  0 



1. (a  b) 2  a 2  b 2  2ab



1. |x| < a ↔ -a < x < a 2. |x| > a ↔ x > a x < -a



2. (a  b) 2  a 2  b 2  2ab 2



2



3. a  b  (a  b)(a  b) 4. a 3  b 3  (a  b)(a 2  ab  b 2 ) 5. a  b  (a  b)(a  ab  b ) 3



3



2



2



6. (a  b) 3  a 3  b 3  3ab(a  b) 7. (a  b) 3  a 3  b 3  3ab(a  b) 8. a 3  b 3  c 3  3abc 



(a  b  c)(a 2  b 2  c 2  ab  bc  ac) 2 2 2 2 9. (a  b  c)  a  b  c 



2(ab  bc  ac) (a  b)  2 ab  a  b



10.



3. PERTIDAKSAMAAN Sifat-Sifat Pertidaksamaan Jika a > b 1. a ± p > b ± p 2. ap > bp , untuk p positif 3. ap < bp , untuk p negatif (tanda berubah) Jika a > b > 0 1. a2 > b2



1



1



2. a  b



Cara lain, dengan menguadratkan kedua ruas:



x  y x2  y2 x2  y2  0 ( x  y )( x  y )  0 ________________________________ Pertidaksamaan Eksponen



a f ( x)  a g ( x)



Jika a > 1 , maka f(x) > g(x) Jika 0 < a < 1 , maka f(x) < g(x) ________________________________ Pertidaksamaan Logaritma a



log f ( x)  a log g ( x)



Jika a > 1 , maka f(x) > g(x) Jika 0 < a < 1 , maka f(x) < g(x)



Gradien ( m ) Kemiringan suatu garis m positif ( naik ) m=0 ( datar )



m negatif ( turun ) 1. y=mx+c , gradien = m



-A 2. Ax + By + c = 0 , m  B



y y



2 1 3. Diketahui 2 titik, m  x  x 2 1



4. Diketahui sudut, m = tg α ________________________________ Hubungan Antar Garis Garis y=m1 x + c1



y=m2 x + c2



1. Sejajar 2. Tegak Lurus 3. Berpotongan



: m1 = m2 : m1m2 = -1 m1  m2 : tg  1  m1 m2



________________________________ Jarak Titik ke Garis Jarak titik (x1 , y1) ke garis ax+by+c = 0



d



ax1  by1  c a2  b2



5. FUNGSI KUADRAT Bentuk Umum



y  f ( x)  ax 2  bx  c, a  0 ________________________________ Titik puncak/ekstrim/min./maks.



4. PERSAMAAN GARIS



 b D  (xp , yp )   ,   2a  4a  xp



Persamaan Garis



yp



1. y  mx  c y  y1 x  x1 2.  y 2  y1 x 2  x1 3. y  y1  m( x  x1 )



________________________________



= sumbu simetri ; x = absis



= nilai ekstrim ; y = ordinat ________________________________ Menentukan Pers. Fungsi Kuadrat Diketahui: 1. Tiga titik sembarang



y  ax 2  bx  c



(eliminasi)



2.



y  y p  a( x  x p ) 3.



2. PGSL untuk (x - a)2+(y - b)2 = R2 ;



Operasi Akar-Akar



Titik puncak 2



Titik potong dengan sumbu x



y  a ( x  x1 )( x  x2 )



________________________________ Hubungan a, b, c, dan D dengan Kurva Nilai a



▪ x1  x2 



c ▪ x1 x2  a



b a



▪ ( x1  a)( x  a)  ( y1  b)( y  b)  R 2 ▪ y  b  m( x  a )  R m 2  1 ------------------------------------------------3. PGSL untuk x2 + y2 + Ax + By + C =0



D a 2 2 2 ▪ x1  x2  ( x1  x2 )  2 x1 x2



1



▪ x1  x2  



3 3 3 ▪ x1  x2  ( x1  x2 )  3 x1 x2 ( x1  x2 )



Terbuka ke atas a>0



Terbuka ke bawah a0



1 1 x1  x2   ▪ x1 x2 x1 x2



b=0



b0



Nilai c* C > 0 memotong sumbu y positif   C < 0 memotong sumbu y negatif C = 0 memotong sumbu y di nol  *ketika parabola memotong sumbu y, maka x=0, sehingga y=c Nilai D D > 0 memotong sumbu x   D = 0 menyinggung sumbu x  D < 0 tidak memotong sumbu x Note: Untuk mengetahui hubungan antara garis dengan parabola, subtitusi persamaan garis kedalam parabola, tentukan nilai D. ________________________________ Definite Definite positif : a > 0 dan D < 0 Definite negatif: a < 0 dan D < 0



6. PERSAMAAN KUADRAT Bentuk Umum



ax 2  bx  c  0 , a  0 ________________________________ Akar-Akar Persamaan Kuadrat



 b  b 2  4ac x1, 2  2a 2 D  b  4ac D  0 : Akar real D  0 : Akar real berbeda D  0 : Akar real kembar D  0 : Akar imajiner D  k 2 : Akar rasional



▪ Garis singgung luar GL  l 2  ( R  r ) 2



▪ Garis singgung dalam GD  l 2  ( R  r ) 2



2 2



▪ x  x  ( x1  x2 )( x1  x2 ) ________________________________ Sifat Akar-Akar Dua Akar Positif



x1  x2  0 ; x1 x2  0 ; D  0



b0



▪ Bersinggungan



:D=0



▪ Tidak berpotongan :D 0 , a ≠ 1, b>0 ________________________________ Fungsi Invers Invers f(x) dinotasikan f-1(x)



f ( x)  y  f



1



xb ▪ f ( x)  ax  b  f ( x)  a ax  b  dx  b 1 ▪ f ( x)  cx  d  f ( x)  cx  a a log( x)  c bx  c  f 1 ( x)  ▪ f ( x)  a b ax  c a 1 ▪ f ( x) log(bx  c)  f ( x)  b ________________________________ Fungsi Komposisi ▪ f  g ( x)  f ( g ( x)) 1 1 ▪ ( f ) ( x)  f ( x) 1 1 ▪ ( f  g ) ( x)  g  f



▪ f



1



kk 1. lim x a k  f ( x)  k  lim f ( x) 3. lim x a x a



 f ( x)  g ( x)  lim f ( x )  lim g ( x ) 4. lim x a x a x a



 f ( x)  g ( x)  lim f ( x)  lim g ( x) 5. lim x a x a x a f ( x) f ( x) lim  x a , lim g ( x)  0 x a g ( x) lim g ( x) x a



6. lim



x a



 f ( x)n   lim f ( x)  7. lim x a  x a 



1



( x)



 f ( x)  f  f 1 ( x)  x



n



x a



g ( x)



0



x 2  8x  9  x 1 x2 1 ▪ Metode Memfaktorkan Memfaktorkan pembilang dan penyebut sehingga memiliki faktor yang sama ( x  9)( x  1)  lim x 1 ( x  1)( x  1) x9  lim x 1 x  1 5 ▪ Metode L ‘Hospital Mendifferensialkan pembilang dan penyebut hingga tak berbentuk tak tentu 2x  8  lim x 1 2 x 5 ________________________________ Limit Bentuk lim f ( x)  ~ x ~



g ( x)



~



a1 x m  a 2 x m1    a m b1 x  b2 x



n 1



   bn



Limit Bentuk lim  f ( x)  g ( x)   ~  ~



lim



 ax



 bx  c 



tan ax ax a  lim  x  0 tan bx bx b



sin ax tan ax a  lim  3. xlim  0 tan bx x  0 sin bx b



2 2 ▪ 1  cos A  sin A



▪ cos A 



sin A tan A



12. STATISTIKA Rata - Rata / Mean



 xi   f i xi n  fi  f i d i  x    f i ci  p x  xs  0  f   fi i   x



Note : x  Rata - rata



x s  Rata - rata sementara x0  Tanda kelas f  Frequensi d  Deviasi d i  xi  x s  p  Panjang kelas c  Sandi tanda kelas, c  0 untuk x0



________________________________ Modus  L1   p M o  t mo    L1  L2  Note : M o  Modus



M e  t me



________________________________



x ~



2. xlim 0



________________________________ Median



f ( x) ~ ▪ m > n , maka xlim  ~ g ( x) f ( x) a1  ▪ m = n , maka xlim  ~ g ( x) b1 f ( x) 0 ▪ m < n , maka xlim  ~ g ( x)



x ~



Limit Trigonometri 1. lim sin ax  lim ax  a x  0 bx x  0 sin bx b



t mo  Tepi bawah kelas modus L1  f kelas modus - f kelas sebelumnya L2  f kelas modus - f kelas sesudahnya







Penyelesaian, jika :



2



2 a



 A 2



lim



x ~



bq



2 ▪ 1  cos A  2 sin  



________________________________ Limit Bentuk lim f ( x)  0



n



 f ( x)  g ( x)   ▪ a = p , maka xlim ~



Persamaan yang sering digunakan



n f ( x)  n lim f ( x) 8. lim x a x a



lim



 f ( x)  g ( x)   ~ ▪ a > p , maka xlim ~ ▪ a < p , maka lim  f ( x)  g ( x)    ~ x ~ ________________________________



x a 2. lim x a



( y)  x



1



Penyelesaian, jika :







px 2  qx  r  



n   fk  2  f me  



  p   



Note : M e  Median t me  Tepi bawah kelas median f k  Frekuensi kumulatf sebelum kelas median f me  Frekuensi kelas median ________________________________



Quartil



i   n  fk  4 p Qi  t q    fq     



Note : Qi  Quartl ke - i t q  Tepi bawah kelas quartl f q  Frekuensi kelas quartl i n Untuk Desil : 10



Persentil :



i n 100



J  xbesar  x kecil ▪ Ragam



 xi  x  R



2



 xi  x  n



▪ Simpangan Rata-Rata



 xi  x 



n ▪ Simpangan Quartil 1 Q3  Q1  2



13. PELUANG



14. BARISAN DAN DERET Deret Aritmatika b  U 2  U1  U 3  U 2    U n  U n1 Un U p



▪ U n  U p  (n  p)b ▪ U n  S n  S n1



n a  U n   n 2a  (n  1)b  2 2 a Un ▪ Ut  2 ________________________________ Deret Geometri ▪ Sn 



r



U U2 U3   n U1 U 2 U n1



r  n p



Kombinatorik Jika suatu masalah diselesaikan dengan m cara dan masalah lain dengan n cara, maka gabungannya dapat diselesaikan dengan m x n cara. Contoh : ada 2 baju dan 3 celana, banyaknya cara berpakaian yang mungkin, 2x3 = 6 cara ________________________________ Permutasi Susunan elemen dalam urutan tanpa ada pengulangan elemen. n ! 1  2    (n  1)  n dan 0 ! 1 ▪ Permutasi n elemen dari n elemen Pnn  n !



▪ Permutasi r elemen dari n elemen Prn 



F ( A)  n  P( A)



n p ▪ U n  a  (n  1)b 2



Qd 







n! (n  r )!



▪ Permutasi dari elemen yang sama n! P(nk ,l ,m)  k !l !m ! ▪ Permutasi Siklis PSn  ( n  1) !



________________________________



Un Up



▪ Un  a r



15. MATEMATIKA KEUANGAN Bunga 1. Bunga Tunggal



I  M in



I = Bunga yang diperoleh M = Modal awal i = Persentasi bunga n = Jangka waktu



C kn a nk b k



________________________________ Freqkuensi Harapan



b



n ▪ Simpangan Baku



SR



a  b



n



k 0



________________________________ Ukuran Penyebaran ▪ Jangkauan



S



Kombinasi Susunan dari semua/bagian elemen dari suatu himpunan yang tidak mementingkan urutan. n! C rn  (n  r ) !r ! Penyebaran Binomial, pola bilangan segitiga pascal n



2. Bunga Majemuk



M n  M 1  i 



n



Mn = Modal setelah dibungakan M = Modal awal i = Persentase bunga n = Jangka waktu ________________________________ Anuitas ▪ Anuitas M i A n 1  1  i 



A = Anuitas M = Pinjaman i = Bunga n = Periode pinjaman



▪ Angsuran



an = Angsuran ke-n a1 = Angsuran pertama i = Bunga n = Periode pinjaman



a n  a1 1  i 



n 1



▪ Sisa



Sn 



bn1 i



Sn = Sisa pembayaran b = Bunga periode i = Bunga



16. LOGARITMA n 1



▪ Un  U p  r



ac  b



n p



n



a (r  1) ▪ Sn  r 1



U  a U



t n ▪ ________________________________ Deret Geometri Tak Hingga 1. Divergen



r  1  r  1



Jumlah deret ini tidak bisa ditentukan 2. Konvergen



1  r  1 a S~  1 r



▪ Deret Tak Hingga Ganjil a U1  U 3  U 5    1 r2 ▪ Deret Tak Hingga Genap ar U2 U4 U6   1 r2



a



log b  c , a  0, a  0, b  0



________________________________ Sifat - Sifat Logaritma 1.



a



log a  1



log bc  a log b  a log c b 3. a log  a log b  a log c c n 4. a log b m  m a log b n 1 a 5. log b  b log a 2.



6.



a



a



7. a



log b  a log b b log c



c



log b



c



log a



b b



 c log a a b a 9. log b  log c  log c 8. a



17. TRIGONOMETRI







C



90° 180°



b



Sin (+) Semua (+) II I



1 2



0



A







IV III Cos (+) Tan (+)



Sudut Istimewa



2



1 3 2



1



sin



cos



Setiap garis jingga membentuk sudut kelipatan 30°, dan garis hijau kelipatan 45°. Contoh: 1. sin 60° = ... Pada gambar, sin terletak di sebelah kiri. Maka hitunglah 60° dari sebela kiri, sehingga diperoleh 1 3 2



2. cos 150° = ... Pada gambar, cos terletak di sebelah kanan. Maka hitunglah 150° dari sebela kanan, sehingga diperoleh 1 ( - , kuadran 2)  3 2



________________________________ ▪ sin x  sin  x    k  360 x  180     k  360 ▪ cos x  cos  x    k  360 x    k  360 ▪ tan x  tan  x    k  180 ________________________________ Aturan Segitiga Siku-Siku



a depan  c miring b samping c cos    a c miring a depan tan    α b samping A C b ---------------------------------------------------sin  



sin 2   cos 2   1



B c ---------------------------------------------------▪ Aturan cosinus a 2  b 2  c 2  2bc  cos A



1 1 1 Luas  ab sin C  ac sin B  bc sin A 2 2 2



30°



B



a



a b c   sin A sin B sin C



b 2  a 2  c 2  2ac  cos B c 2  a 2  b 2  2ab  cos C ---------------------------------------------------▪ Luas segitiga



270° 1 2



Sudut Paruh



Aturan sinus



sin   tan  cos 



Luas  s ( s  a )( s  b)( s  c) abc dengan s  2 ________________________________ Jumlah dan Selisih Dua Sudut



sin( A  B )  sin A cos B  cos A sin B sin( A  B )  sin A cos B  cos A sin B cos( A  B )  cos A cos B  sin A sin B cos( A  B )  cos A cos B  sin A sin B tan A  tan B tan( A  B )  1  tan A tan B tan A  tan B tan( A  B )  1  tan A tan B ________________________________ Sudut Kembar sin 2 A  2 sin A cos A cos 2 A  cos 2 A  sin 2 A  2 cos 2 A  1  1  2 sin 2 A 2 tan A tan 2 A  1  tan 2 A ________________________________ Jumlah dan Selisih Fungsi  A B  A B sin A  sin B  2 sin  cos   2   2   A B  A B sin A  sin B  2 cos  sin   2   2   A B  A B cos A  cos B  2 cos  cos   2   2   A B  A B cos A  sin B  2 sin  sin   2   2  ________________________________ Perkalian



2 sin A cos B  sin( A  B )  sin( A  B ) 2 cos A sin B  sin( A  B )  sin( A  B ) 2 cos A cos B  cos( A  B )  cos( A  B )  2 sin A sin B  cos( A  B )  cos( A  B )



▪ sin



1 1  cos A A 2 2



▪ cos



1 1  cos A A 2 2



1 1  cos A A 2 1  cos A 1 1  cos A ▪ tan A  2 sin A 1 sin A ▪ tan A  2 1  cos A ▪ tan



Untuk menentukan + ( positif ) atau - (negatif), lihatlah dikuadran berapa sudut tersebut berada ________________________________ Persamaan Trigonometri



a sin x  b cos x  R sin  x    a cos x  b sin x  R cos x    R  a2  b2 dengan, b tan   a



18. VEKTOR Vektor Posisi Vektor posisi adalah suatu vektor dengan titik pangkal 0. A( x , y , z ), vektor posisi A adalah ā  x   a  OA  xi  yj  zk   y  z   ________________________________ Vektor Satuan __



Vektor satuan adalah suatu vektor yang a panjangnya satu ________________________________ Panjang Vektor 



e



a



▪ a 



x2  y2  z2 2



2



2



2



a  b  2 a b cos 



▪ ab 



▪ a  b  a  b  2 a b cos  ________________________________ Operasi Vektor Jika arah vektor berlawanan, vektor b bernilai negatif dari vektor sebelumnya.



ab



a



 x a   xb   x a  xb        ▪ a  b   y a    yb    y a  yb  z  z  z z  b   a  b  a



________________________________ Chain Rule



dy df (u ) du du    f (u ) dx du dx dx



▪ a  b  a  b cos  ▪ a  b  x a xb  y a y b  z a z b ________________________________ Proyeksi Ortogonal Proyeksi ā pada ƃ a b ▪ Panjang Proyeksi : a b  b



   a b  ▪ Proyeksi Vektor : a b   2   b  b   



dy f ( x  x)  f ( x)  f ( x)  lim x  0 dx x ________________________________ Rumus - Rumus Dasar y 



f(x)



f ‘(x)



1



k



0











dy ! dx du Misalkan u = 2x + 3 sehingga, dx  2 x dy dy du  dx du dx  cosu   2 x  2 x cos x 2  3 ________________________________ Aplikasi Turunan Jika y  sin x 2  3 , tentukan







Gradien kurvna pada titik (a,b) m = f ‘(a) Fungsi turun : f’(x) < 0 Fungsi naik : f’(x) > 0 Maks : f’(x) = 0; f”(x)0 Titik belok : f”(x) = 0



▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪



3



ax af (x)



an  x n 1 af (x)



4



f u 



f (u )  u 



uv uv



u   v u v  uv 



F(x) disebut anti turunan (integral) dari f(x)



u v



u v  uv 



Integral Fungsi Aljabar a n 1 n  ax dx  n  1 x  C , n  1 ________________________________ Sifat Linear Integral



2



5 6



n



Contoh :







19. TURUNAN



NO



u  u x 



y  f (u )



7



v2



________________________________ Rumus - Rumus Turunan f(x)



NO 1



e



2



ln x



3



a



f ‘(x)



x



 k f x  dx  k  f x  dx



e 1 x







a







1 log e x



sin x



cos x



5



cos x



 sin x



6



tan x



sec 2 x 1



8 9



sin cos



1



x x



tan 1 x



1 x2 1 1 x2 1 1 x



2



________________________________ Integral Tentu b



 f ( x) dx F ( x)a  F (b)  F (a) b



a



________________________________ Sifat - Sifat Integral Tentu



 f ( x) dx  0



 a



F(x)



1



k 1 x



kx



2



ln x 1 ax e a



3



e ax



4



a



x



5



tan x



ax ln a  ln cos x



6



cot x



ln sin x



7



sec 2 x



tan x



8



csc 2 x tan x sec x cot x csc x



 cot x sec x  csc x



9 10



Integral Parsial



 u dv  uv   v du



________________________________ Integral Subtitusi



 f g ( x) g ( x) dx



misalkan, u = g(x) du = g’(x) dx Sehingga



 f g ( x)g ( x) dx   f (u ) du



________________________________ Menentukan Luas Daerah b



L    y atas  ybawah  dx a b



L    xkanan  xkiri  dy ________________________________ Menentukan Volume b











2 2 V x    y atas  ybawah dx a b











2 2 V y    xkanan  xkiri dy a



Ordo Matriks



a



 f ( x) dx    f ( x) dx a c



f(x)



21. MATRIKS



a



a b



NO



a



  f ( x)  g ( x) dx   f ( x) dx   g ( x) dx



4



7



 f ( x)dx  F ( x)  C



x



log x



1



20. INTEGRAL



Rumus - Rumus Integral



b



b



c



a



b



f ( x ) dx   f ( x ) dx   f ( x ) dx , a  b  c



________________________________



Ordo matriks m x n (jumlah baris x jumlah kolom) 1 2 3 4 5 6 7 8 Ordo 2 x 4  



________________________________



22. TRANSFORMASI GEOMETRI



Operasi Matriks a b   p q  a  p b  q  1.     c d   r s   c  r d  s ------------------------------------------------ a b   ka kb  2. k     c d   kc kd  ------------------------------------------------a b   p q  ap  br aq  bs  3.      c d   r s  cp  dr cq  ds 



Syarat perkalian matriks, jumlah kolom matriks 1 = jumlah baris matriks 2 Matriks ordo 2x3 . Matriks ordo 3x4 menghasilkan matriks ordo 2x4 ________________________________ Determinan Matriks a M  c a M  d  g



b  det( M )  M  ad  bc d  b e h



c a f  d i  g



b e h



M  (aei  bfg  cdh)  (ceg  afh  bdi) ________________________________ Sifat Determinan Matriks 1. det( AT )  det( A) 1 2. det ( A 1 )  det ( A) 3. det ( kA)  k n  det ( A) 4. det ( A  B )  det ( A)  det ( B ) 5. det ( A k )  (det ( A)) k ________________________________ Matriks Transpos a b M  d e



a c b T  M   f   c



d e  f 



________________________________ Invers Matriks a b  M   c d  1 M 1  adj ( M ) M  d  b 1 ad  bc   c a  ________________________________ Persamaan Matriks 



A B  C A  C  B 1 B  A 1  C



Translasi a   x '  x  a  T      b    y '  y  b  ________________________________ Rotasi Pusat rotasi ( a , b ) sebesar α berlawanan arah jarum jam. Bila searah jarum jam, maka α bernilai negatif  x' cos   sin    x  a  a   y '   sin  cos    y  b  b         ________________________________ Refleksi  x'  x  y '  M  y      1 0  ▪ Terhadap sumbu x : M    0  1   1 0 ▪ Terhadap sumbu y : M     0 1 0 1  ▪ Terhadap y = x : M   1 0  0  1 ▪ Terhadap y = -x : M    1 0  ------------------------------------------------▪ Terhadap y = mx + c ; tg α = m  x' cos 2 sin 2   x  0  y '   sin 2  cos 2   y  c   c         Jika α sulit didapatkan, gunakan persamaan:



sin 2 



2m 1  m2



; cos 2 



1  m2 1  m2



 x' 2c  x  ▪ Terhadap x = c :       y '  y   x'  x  ▪ Terhadap y = c :       y ' 2c  y  ________________________________ Dilatasi Pusat Dilatasi ( a , b )  x' k 0   x  a  a   y '  0 k   y  b  b        



Buku Kumpulan Rumus Matematika untuk SMA sederajat ini belum sempurna. Kritik dan saran bisa dikirimkan melalui kontak yang tertera pada cover. Jangan lupa gabung bersama kami di Math Q&A !