Komunikasi Antar Budaya 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Komunikasi antar Budaya Dalam kehidupan sehari-hari tentunya Anda pernah mengalami kesulitan atau hambatan berkomunikasi disebabkan karena pesan nonverbal yang Anda atau lawan bicara Anda dimaknai berbeda ketika Anda sedang berkomunikasi. 1. Jelaskan pesan nonverbal apa yang Anda gunakan dan bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut ? 2. Dalam pelaksanaan komunikasi, sinyal-sinyal apakah yang biasa digunakan dalam menyampaikan pesan nonverbal ? 3. Jelaskan mengapa pesan nonverbal yang digunakan dalam proses komunikasi yang dijalankan dalam dunia bisnis juga memegang peranan yang sangat penting ? Kerjakan dengan baik dan teliti dan jangan lupa jangan melakukan copy paste baik dari jawaban teman dan mengutip referensi lain. Kami lebih menghargai jika jawaban dibuat atas penjelasan dan pemikiran sendiri serta memakai contoh dalam kehidupan sehari-hari yang Anda alami. selamat belajar. 1. Wad Pesan non verbal yang saya gunakan adalah Ekspresi wajah, dan Gestur Tubuh dari Komunikasi Gerakan Tubuh. -Ekspresi wajah disebut menjadi bagian penting dari komunikasi nonverbal karena kita bisa memberikan banyak informasi ke lawan bicara lewat ekspresi. Misalnya, saat kita merasa excited dengan lawan bicara maka ekspresi wajah seperti tersenyum akan muncul. Sedangkan, saat sudah bosan maka ekspresi wajah cemberut akan keluar dengan sendirinya. Cara menangani hambatannya adalah dengan memperhatikan ekspresi dari lawan bicara, jika raut muka terlihat baik maka hal tersebut merupakan kelancaran dalam berkomunikasi, namun jika raut muka terlihat kusam maka kita harus memilih topik pembicaraan yang akan memancing kelancaran pesan dalam penyampaiannya agar komunikasi menjadi baik kembali. -Gestur. Hal yang satu ini cukup beragam dan biasanya terjadi secara sengaja atau tidak disengaja. Dalam dunia kerja, gestur tubuh akan menjadi perhatian saat kamu sedang berbicara dengan atasan atau klien. Misalnya, kamu menunjukkan gestur tubuh yang tidak nyaman saat berbicara, maka lawan bicara akan tahu jika kamu merasa terganggu. Selain itu, gestur seperti mengacungkan tangan saat akan bertanya di waktu rapat juga akan menunjukkan bahwa kamu orang yang sopan karena tidak ingin memotong pembicaraan orang lain. Cara menangani hambatannya adalah dengan teliti dan pintar menilai orang lain, karena dalam gestur tubuh, ekspresi wajah saja tidak cukup, kita harus mengamati keseluruhan suasana untuk dapat melihat apakah orang tersebut bergestur baik atau terganggu. Lawan bicara senyum bukan berarti komunikasi berjalan baik namun hanya untuk sekedar menghargai, hal itulah yang harus kita atasi, jika lawan bicara terlihat seperti itu alangkah baiknya menunda komunikasi dan melihat kembali suasana nya, lalu membiarkan lawan bicara mengatasi keadaannya terlebih dahulu. 2. Sadsa -Bahasa tubuh adalah cara seseorang dalam menempatkan tubuh mereka secara alami tergantung pada situasi, lingkungan, dan bagaimana perasaannya. -Sentuhan atau mencolek, yaitu dengan menyentuh lawan komunikasi atas pesan yang ingin disampaikan, seperti berupa isyarat untuk bangun dari tidur. -Penampilan juga penting, bahwasanya penampilan menunjukan keadaan orang tersebut, kharisma dan situasi orang tersebut tercermin dari penampilannya, seperti bos di kantor yang memakai pakaian jas atau jam tangan mahal, itu mengisyaratkan bahwa bos di kantor merupakan orang penting karena pakaian dan jam tersebut mempunyai kegunaan masing – masing selain hanya untuk dipakai 3. Sadas



Karena pesan non verbal dalam dunia bisnis merupakan representasi dari situasi dan keadaan orang tersebut, bukan hanya representasi saja namun juga dalam hal etika, karena dunia bisnis merupakan dunia yang sangat luas, dimana segalanya merupakan lawan balik interaksi intelektual yang menyangkut segala aspek dalam kehidupan, cerminan pesan non verbal juga sangat berpengaruh terhadap individu yang bersangkutan apakah memiliki potensi dan kecerdasan intelektual yang mana dibutuhkan dalam dunia bisnis dimana segala nya adalah tentang pekerjaan dan dunia modern. jika orang tersebut memiliki pesan non verbal yang baik dan bisa mengatasi pesan non verbal dari lawan yaitu mengamati, menilai, dan memikirkan langkah kedepannya maka akan sangat berguna. Misalnya pesan nonverbal gestur tubuh, atau ekspresi wajah, dalam dunia bisnis belum tentu orang yang tersenyum berarti senang namun bisa saja hanya sikap menghargai dan etika dalam dunia berbisnis, keputusan akhir tetap harus di amati dari lawan bicara dan strategi strategi non verbal lainnya dibutuhkan agar dapat hasil terbaik.



Indikator soal: Manajemen media Masaa Mahasiswa membuat rencana pengembangan produksi media massa Petunjuk: - Buat jawaban menggunakan kalimat dari pemikiran dan pemahaman Anda sendiri berdasarkan BMP, buku teks, dan/atau sumber lain. - Tuliskan sumber referensi dari modul / sumber tepercaya dan hindari segala bentuk plagiasi. - Buat di Word kemudian unggah dalam bentuk PDF. - Tuliskan nama dan NPM Soal Dalam tugas ke dua, kita akan menganalisis konsep manajemen media massa cetak dari kacamata seorang pengamat media. Anda akan berperan sebagai pengamat media massa cetak, seperti koran, tabloid, buletin, atau majalah. Anda akan melakukan analisis tersebut dengan mengacu pada langkah-langkah berikut: 1.



Pilihlah satu media cetak yang beredar di sekitar Anda.



2.



Pilihan skala edarnya bebas bisa nasional, atau daerah.



3. Jangan lupa untuk menunjukkan penampilan media massa yang Anda pilih di dalam tugas (difoto dan dicantumkan dalam tugas) 4. Kemudian lakukan analisis berdasarkan langkah-langkah berikut:



a. Kemukakan bagaimana karakter dari Media massa tersebut, dengan mengidentifikasi aspek-aspek berikut: •



Visi media massa







Substansi atau isi materi







Teknis pengemasannya bagaimana







Sasaran pembaca



b. Menurut Anda, apakah isi atau substansi media massa tersebut sesuai dengan karakter dari konsumen sasaran/pembacanya? c. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari media massa yang Anda analisis dalam konteks manajemen media massa! d. Kemukakan kritik dan saran Anda bagaimana membangun strategi pemasaran yang tepat untuk mengembangkan media massa tersebut, yang dianalisa melalui konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix)! Jawaban



a. •VISI = Menjadi perusahaan media cetak berlandaskan otomotif dan teknologi kendaraan yang profesional dan terpercaya untuk membangun industri kendaraan yang lebih selektif dan terakurat dalam data pada aspek – aspek yang berpengaruh di dalamnya, dan juga menyampaikan pemberitaan atas teknologi kendaraan pada kebijakan – kebijakan pemerintah maupun kebijakan yang ada di luar negeri, memberitakan berita tentang otomotif dalam skala nasional dan internasional serta sikap masyarakat Indonesia terhadapnya dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi otomotif. MISI = -Memberikan akses informasi dan wawasan pada masyarakat atas berita aktual nasional maupun internasional. -Memberikan berita secara proporsional dan tepat dalam kebijakan – kebijakan pemerintah dalam berbagai aspek seperti komoditi automotive ekspor impor bea dan cukai. -Data tentang harga jual beli kendaraan serta kendaraan yang akan hadir dan sudah hadir di Indonesia. -Mengembangkan pengetahuan tentang otomotif kendaraan dengan memberikan topik – topik hangat tentang kendaraan yang beredar di Indonesia dari aspek ekonomi seperti kredit mobil ataupun isu kebijakan kebutuhan automotif -memberikan kajian kebutuhan automotive di Indonesia tentang modifikasi kendaraan motor ataupun mobil dengan kaitannya pada peredaran dan kegunaannya di Indonesia. Dari visi misi di atas menurut saya karakter media massa tersebut adalah informatif dan praktis. Artinya media tersebut bertujuan untuk memberikan sumber informasi dari segala belahan dunia dengan di kemas secara lingkup Indonesia, membuat pembaca meningkatkan minat dalam dunia otomotif, media ini juga memiliki data yang dimana akan menjadi sumber dalam menentukan pilihan di masa depan dilihat dari kilas balik informasi yang ada sebelumnya, seperti contoh jika ingin membeli mobil keluaran tahun 2016 di tahun 2020 dengan selisih harga sekian apakah akan sepadan atau malah rugi berdasarkan data yang ada sebelumnya, juga dapat memprediksi harga mobil apa yang akan bertahan di tahun – tahun berikutnya. •Isi Materi / Substansi pada media di atas menurut saya sudah meluas dan terbungkus secara fleksibel, memberikan isi tentang informasi otomotif yang beredar atau peredarannya di Indonesia, media ini juga memberikan informasi tentang ekspor atau impor atas kebijakan pemerintah yang ada, yang dimana ini merupakan hal penting karena otomotif konsep dasarnya tentang kendaraan yang akan digunakan di Indonesia tidak terlepas dari peraturan peraturan yang berlaku. •Teknik pengemasannya sudah cukup luas dan bervariatif, karena memang ini adalah media massa cetak yaitu media yang mengedepankan Teknik penulisannya dengan dikemas secara kreatif sehingga memunculkan minat tinggi untuk membaca •Sasaran pembaca sudah cukup efektif dimana kalangan muda menjadi focus utamanya, karena dunia otomotif dan kendaraan lebih mengutamakan generasi yang aktif dalam perkembangan teknologi b. Sadsa Menurut saya sudah sesuai karena media cetak ini meng kemas informasi dengan lengkap dan di tampilkan dengan detail namun tetap mengedepankan point – point penting target sasaran, seperti highlight judul atau isi yang actual dan tepat agar pembaca tetap minat membeli majalah / koran ini, terdapat juga bursa dagang dimana terdapat informasi yang sangat dibutuhkan kalangan automotive untuk kegiatan jual beli kendaraan yang baru dan beredar di Indonesia. Lalu karakter majalah ini juga di peruntukan untuk tempat yang memang terdapat kendaraan dan lingkup automotive, maka dari itu penjualan majalah otomotif sangatlah tepat yaitu di daerah – daerah yang memang padat kendaraan atau kota – kota besar, karena kota besar tidak dapat terhindar dari kendaraan dan mobilitas penduduknya. c. Asda Berdasarkan atas konteks manajemen media massa yaitu manajemen sumber daya manusia (SDM) dan manajemen produksi menurut saya kelebihan dan kekurangan majalah ini adalah melingkup dari kinerja dalam bidang manajemen itu sendiri potensi atas SDM yang akan mengkaji dan memberikan peranan penting dalam pemasaran dan perencanaan agar dapat mencapai hasil promosi dan target sasaran terbaik.



Lalu juga dalam manajemen produksi yaitu perencanaan pengorganisasian, pengendalian, dan penghasilan produk. Maka lingkupnya adalah dimana majalah ini di pasarkan, bagaimana keefektifan produksi dari topik informasi dan juga pembagian tugas lainnya. Kelebihan -tampilan majalah otomotif terlihat eksklusif yaitu majalah ini mengedepankan visual atas informasi namun tetap mengemas penyampaian dengan tepat -pemasaran yang tepat dan tersegmentasi pada daerah tertentu sehingga majalah ini sudah mendapat keuntungan dari aspek manajemen produksi karena pemasaran dan sasaran yang sudah tepat -informasi yang disediakan menarik dan actual serta dapat diulas lagi untuk tahun – tahun berikutnya berdasarkan potensi dari manajemen SDM di dalamnya, misalnya informasi bursa mobil sangatlah penting untuk penduduk kota karena untuk tahun kedepannya dapat dimanfaatkan lagi agar dapat keuntungan jual beli. Kekurangan -Harga : walaupun target pemasarannya adalah kelas menengah ke atas atau daerah kota namun tidak terpungkiri harga majalah ini terbilang di atas rata – rata, pada konsep ekonomi jika harga terbilang tinggi maka daya minat pembeli akan menurun dan permintaan akan majalah ini akan turun sehingga produksi dan potensi SDM di dalamnya terganggu -Bahan mudah Rusak : bahan yang mudah rusak dari majalah otomotif ini juga merupakan kekurangan dari majalah ini, pada dasarnya majalah ini dapat di gunakan untuk jangka Panjang karena isi data nya yang dapat digunakan untuk tahun tahun berikutnya, namun penggunaan nya yang terbilang singkat akan membuat kekurangan dari segi bahan pembuatan, misalnya jika sudah tidak terpakai di tahun ini, maka akan di simpan, namun karena bahan pembuatannya yang mudah rusak yaitu kertas maka harus di simpan dengan baik. d. Asda Yaitu berdasarkan produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan system distribusi. Menurut saya strategi dari perusahaan otomotif itu sendiri sudah tepat, karena pada dasarnya media ini adalah media cetak berbentuk majalah yang dimana produksi majalah ini sudah baik karena dalam sasaran yang tersegementasi yaitu hanya daerah tertentu, lalu majalah ini juga sangat tergantung dengan perkembangan teknologi khususnya kendaraan, baik dari data, modifikasi, harga, ataupun bursa sangat menarik peminat pembaca pada kalangan muda di daerah yang sudah di tentukan. Tanpa harus melakukan promosi yang sangat besar, target sasaran akan tetap membaca untuk kilas balik sebagai perencanaan untuk tahun yang akan datang. Juga ada iklan di majalah yang tidak akan hilang membuat pembaca akan melihat lagi iklan – iklan tersebut. Saran saya adalah pada system distribusi dan deadline judul majalah, majalah ini dari segi manajemen sudah terstruktur dengan baik, harga ataupun penempatan penjualannya sudah pas. namun pendistribusiannya terlihat belum merata, karena pada visi dari majalah ini adalah membuat masyarakat lebih melihat dunia teknologi dari kendaraan dan pemikiran yang terbuka pada otomotif akan manfaat dan kegunaannya bagi kegiatan sehari – hari. Maka dari itu majalah otomotif harus menambahkan beberapa topik bagi daerah di tempat yang belum terjangkau agar pembaca itu sendiri akan terorganisir dan meluas dengan sendirinya, barulah pendistribusian di perluas agar masyarakat yang lain akan tahu tentang otomotif. Misalnya memberikan berita tentang kendaraan yang dibuat di Desa A oleh masyarakat sekitar yang teknologi nya mendunia karena memanfaatkan minyak kelapa sawit sebagai bahan bakarnya, nanti nya pembaca yang ada di kota akan tertarik dan memperluas wawasan dan jangkauannya ke daerah tersebut. Lalu barulah majalah otomotif ini di perluas ke daerah tersebut karena dari target sasaran itu sendiri sudah meluas dengan sendirinya. Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/23/120000969/media-massa--pengertian-dankarakteristiknya#:~:text=Salah%20satu%20karakteristik%20media%20massa,sumber%20pesan%20ke%20khalayak%20luas. https://blog.arfadia.com/kelebihan-kekurangan-majalah/ https://oto.iti.ac.id/visi-misi/ https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=SKOM4324/&doc=M2.pdf



Tugas.2 MPK Petunjuk Soal:Metode penelitian Komunikasi - Kerjakan tugas berikut di Ms. Word kemudian unggah jawaban Anda dalam format PDF. - Tulis identitas Anda dengan lengkap. - Upload (unggah) pada menu tugas, bukan pada forum diskusi. - Jangan lewat batas waktu pengumpulan tugas. - Perhatikan struktuf/format kerapihan penulisannya. - Hindari plagiasi dan tulis referensi/sumber dari jawaban Anda. - Ruang lingkup:Ragam Penelitian Komunikasi dengan Pendekatan Kuantitatif Modul 4: Metode Survei Modul 5: Metode Eksperimen Modul 6: Metode Analisis Isi



Jawaban Nama : Dunung Restu Seno Soal 1. Buka link jurnal ilmiah berikut: http://jurnal.ut.ac.id/index.php/ikomik/issue/archive 2. Carilah salah satu artikel jurnal yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang tersedia pada situs jurnal online tersebut 3. Deskripsikan secara sistematis inti dari langkah-langkah kegiatan penelitian komunikasi kuantitatif yang terdapat dalam jurnal tersebut mulai dari: •



a. Judul dan nama penulis



Kajian Penyempurnaan Kurikulum Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Dari Sudut Pandang Alumni dan Pengguna Lulusan -Ida Royandiah -Gunawan Wiradharma -Isma Dwi Fiani -Arifah Bintarti -Nila Kusuma Windrati •



b. Alasan melakukan penelitian tersebut



Program pendidikan yang ditawarkan UT harus dapat mengakomodasi tuntutan peserta didik akan kompetensi dan keterampilan yang mereka harapkan akan mereka peroleh dari proses studi mereka sesuai dengan tujuan yang telah ditetap-kan program studi, serta dapat memenuhi kebutuhan pasar. •



c. Penentuan masalah penelitian



Universitas Terbuka melakukan evaluasi secara berkala terhadap kurikulum program studi dan layanan bantuan belajar agar meningkatkan kualitas lulusan dan peningkatan kepuasan dari pengguna lulusan. Sebagai sarana umpan balik antara lulusan dengan Program Studi dan mengetahui penyerapan kerja lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka, agar dapat dikembangkan ke arah yang lebih baik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini (Hartini et al.,2017; Reusia et al.,2020). •



d. Tujuan Penelitian



Studi pelacakan lulusan (tracer study) di tingkat Program Studi Ilmu Komunikasi setidak-tidaknya dapat memberikan informasi tentang profil kompetensi lulusan dan pengguna lulusan, baik dari perusahaan maupun instansi (Safi’I & Priyantoro, 2019; Hafiz, 2020). Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan link and match secara profesional antara Perguruan Tinggi dan perusahaan/instansi terkait secara komprehensif dan dinamis. Selain itu, hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam pengembangan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka ke depan.Sebagai bagian integral yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan serta citra kampus. Hal ini sangat perlu dikembangkan meningkat banyak perguruan tinggi yang minim dalam mencari integralisasi kurikulum dengan perkembangan zaman, maka perlu ada kajian untuk menguji kualitas lulusan yang telah dihasilkan (Belecina & Oscampo, 2017). Hal ini menjadi informasi yang penting guna menjadi evaluasi terhadap kurikulum yang ada dalam sebuah lembaga pendidikan. Tujuan dari pelacakan lulusan ini adalah (1) mengidentifikasi profil lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka; (2) mengkaji penilaian layanan UT dan pengalaman belajar terkait layanan Universitas Terbuka; (3) mengkaji kompetensi yang dikuasai dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna lulusan/dunia kerja, dan (4) mengetahui keterkaitan Lulusan dengan Ikatan Alumni. •



e. Variabel penelitian



Adapun cara lulusan dalam mencari pekerjaan cukup bervariasi, mulai dari rekomendasi oleh teman/kerabat, mencari melalui internet/iklan online, melalui media sosial, melalui iklan di koran/majalah, melalui penempatan kerja atau magang, melamar ke perusahaan tanpa mengetahui lowongan yang ada, menghubungi Kemenakertrans dan Ikatan Alumni UT. •



f. Operasionalisasi konsep



Pengalaman Belajar Pada bagian pengalaman belajar ini terdapat beberapa hal yang akan dipaparkan, antara lain penilaian kualitas aspek layanan Universitas Terbuka, kompetensi yang dikuasai lulusan dan kompetensi yang diperlukan dalam pekerjaan. Penilaian Kualitas Aspek Layanan Universitas Terbuka Aspek–aspek kualitas layanan Universitas Terbuka yang dinilai lulusan terdiri dari 6 (enam) hal, yaitu pelayanan registrasi, kecepatan memperoleh bahan ajar (modul), pelaksanaan tutorial, pelaksanaan ujian, penyelesaian kasus nilai dan pembimbingan akademik (Van Lam, 2011; Stoller, 2012). Dalam kuesioner ini, lulusan diberikan pernyataan mengenai seberapa memuaskan aspek-aspek tersebut.







g. Hipotesis penelitian



Jenis data yang diperlukan berupa data kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data dari (1) data primer yang diperoleh langsung dari sumber atau objek yang diteliti yang didapatkan baik dari wawancara dan pengisian kuesioner dan (2) data sekunder, yang diperoleh dari dokumen yang relevan. Pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder (Suking & Arwildayanto, 2020; Wang, 2020). Data pimer adalah data yang langsung dikumpulkan dari sumber pertama yaitu kuesioner. Adapun jumlah kuesioner yang terkumpul sebanyak 93. Data sekunder merupakan data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis, baik buku, laporan dan bentuk cetak lainnya. Pengolahan data dilakukan dengan Excel dan SPSS dengan menggunakan analisis deskriptif (analisis frekuensi dan gambar/grafik) untuk memudahkan dalam menyajikan data dan diagram kartesiusuntuk mengetahui prioritas pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka. •



h. Populasi dan sampel penelitian



Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa jenis kelamin alumni didominasi oleh wanita dengan persentase sebesar 62,4% dan Laki-laki 37,6%. Dilihat berdasarkan status pekerjaan, diketahui bahwa mayoritas lulusan program studi ilmu komunikasi sudah bekerja dengan persentase 96,8% dan sisanya belum bekerja. Berdasarkan tempat Kerja diketahui bahwa lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi UT yang sudah bekerja Sebagian besar bekerja di perusahaan Swasta sebanyak 41,8%, diikuti Instansi pemerintah (39,6%) dan menjadi wiraswasta sebesar 18,7%. Jika dilihat berdasarkan pendapatan perbulan, diketahui persentase terbesar adalah pendapatan per bulan Rp3.000.000–Rp4.000.000 dan Rp4.000.000--Rp5.000.000 dengan persentase sama yaitu sebesar 23.3%, diikuti pendapatan Rp2.000.000–Rp3.000.000 sebesar 18,9%, lebih dari Rp.5.000.000 sebesar 17,8% dan paling kecil adalah kurang dari Rp2.000.000 dengan persentase sebesar 16,7%. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa persentase terbesar waktu lulusan mulai mencari pekerjaan adalah 1-2 bulan setelah lulus dengan persentase sebesar 33%, diikuti 1-2 bulan sebelum lulus sebesar 23,1%.Secara umum lulusan Program Studi aktif mencari lowongan pekerjaan pada 1 – 5 perusahaan. Jika dilihat prosesnya perusahaan yang merespon dan melakukan wawancara Sebagian besar berjumlah 1-5 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi cukup baik secara kesempatan dalam mendapatakan pekerjaan •



i. Ruang lingkup penelitian,



Pengguna Lulusan (User) Para pengguna lulusan terdiri dari perusahaan dan instansi pemerintah dari berbagai bidang pekerjaan. Perusahaan yang menjadi responden adalah BNI, BRI, PT Tirta Utama Abadi, PT Renjani Royal Cosmetic, 95,1 CNL FM, PT Dexa Medica, PT Raya Sejahtera, PT Lien Industri, PT Telkom, PT KAI DAOP 5, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA), PT KAI, dll. Secara umum penilaian pengguna lulusan terkait dengan kinerja lulusan UT jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lain adalah setara dengan persentase sebesar 59,6%, diikuti lebih baik sebesar 36,5% dan lebih buruk sebesar 3,9%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia kerja, lulusan UT dapat bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi tatap muka lainnya. Lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 8.







j. Jenis penelitian berdasarkan metode



Pada prinsipnya, studi yang dilakukan merupakan suatu proses yang diawali dengan pengumpulan berbagai data lulusan dan selanjutnya dilakukan studi empiris di lapangan, serta dilakukan analisis yang merupakan hasil studi empiris di lapangan/survai (Rosmawati & Donal, 2017). Tahapan studi ini terdiri atas: 1) Pra studi; 2) Tahap ini terdiri dari indentifikasi lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka, yaitu mengumpulkan data lulusan tahun 2018. Responden lulusan berasal dari sebelas UPBJJ-UT, yaitu Surakarta, Jakarta, Mataram, Banda Aceh, Malang, Yogyakarta, Bandung, Purwokerto, dan Bogor; 3) Pengumpulan dan pengolahan data; 4) Pada tahap ini dilakukan survai ke lapangan yang terdiri atas penyebaran kuesioner, wawancara maupun kombinasi keduanya. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan softwareExceldan SPSS; 5) Analisis data; 6) Kesimpulan dan saran; dan 7) Rekomendasi berupa perbaikan, peningkatan, maupun pemantapan untuk Program Studi Ilmu Komunikasi UT. •



k. Uji validitas dan reliabilitas



Berdasarkan hasil yang didapat dari pengguna lulusan pada Gambar 9, diketahui secara umum penilaian pengguna adalah tinggi. Jika diurutkan berdasarkan penilaian tinggi dan sangat tinggi, sepuluh aspek kompetensi yang dinilai baik dan merupakan keunggulan dari lulusan program studi ilmu komunikasi Universitas Terbuka secara berurutan adalah aspek pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu dari lulusan, bekerja dalam tim/bekerja sama dengan orang lain, pengetahuan umum, kemampuan adaptasi, loyalitas, pengetahuan diluar bidang, kemampuan berkomunikasi, kemampuan dalam memecahkan masalah, bekerja dengan orang yang berbeda budaya/latar belakang, bekerja di bawah tekanan. Sepuluh Aspek Kompentensi dengan Penilaian Tinggi dan Sangat Tinggi Terbesar dapat dilihat pada Tabel 4.Jika diurutkan berdasarkan jawaban rendah dan sangat rendah, diketahui 10 aspek yang harus menjadi pertimbangan program studi ilmu komunikasi UT dalam mengembangkan kompetensi antara lain aspek kemampuan belajar, Bahasa Inggris,







l. Hasil penelitian



Dari hasil wawancara dengan beberapa pengguna diperoleh saran peningkatan kompetensi lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka dalam hal berikut ini: -Praktik dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya public speaking dan teknik menulis berita -Kemampuan Bahasa Inggris -Cara mengatasi complain (handling complain) -Kemampuan manajemen dan teknologi informasi Terkait dengan kemampuan public speaking dari hasil wawancara dengan beberapa pengguna diperoleh informasi bahwa kemampuan alumni UT untuk public speaking masih kurang dibandingkan alumni dari perguruan tinggi lain. Oleh karena itu, mereka memberi saran agar UT bisa meningkatkan kemampuan public speaking pada mahasiswanya. Pendapat yang dikemukakan pengguna bisa dimengerti mengingat saat ini mata kuliah Public Speaking masih diberikan secara teoritis oleh program studi dan belum dilengkapi dengan praktik sebagaimana yang biasanya diberikan pada perguruan tinggi tatap muka (Nunes et al.,2018; Morano & Tzouanas, 2017). Sistem belajar jarak jauh menjadi kendala untuk melaksanakan kegiatan praktik secara langsung untuk mahasiswa (Kawasaki et al.,2021; McCLuskey et al.,2019). Namun, dengan kemajuan •



m. Kesimpulan



Ada enam kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. (1) Profil lulusan program studi ilmu komunikasi Universitas Terbuka didominasi wanita, sudah bekerja sebesar, paling banyak bekerja di perusahaan swasta, dengan pendapatan Rp.3.000.000–Rp.5.000.000. (2) Penilaian terhadap aspek kualitas layanan secara umum dinilai memuaskan dan sangat memuaskan, tetapi perlu ditingkatkan terkait dengan aspek penyelesaian kasus nilai, pembimbingan akademik dan pelaksanaan ujian. (3) Secara umum lulusan menilai tinggi tingkat kompetensi yang dikuasi setelah belajar di Universitas Terbuka. Aspek yang perlu diperhatikan antara lain: keterampilan riset, Bahasa Inggris, bekerja di bawah tekanan, kemampuan analisis dan negosiasi. Lima kompetensi yang diperlukan lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka antara lain: Kemampuan dalam memegang tanggung jawab, Kemampuan berkomunikasi, Integritas, Bekerja dalam tim/bekerja sama dengan orang lain dan Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu. (4) Keterkaitan dengan Ikatan Alumni diketahui 54,8% terdaftar Ikatan Alumni UT, dengan frekuensi komunikasi 3-6 bulan sekali. Hambatan mengikuti kegiatan Alumni adalah keterbatasan waktu. (5) Pengguna lulusan menilai kinerja lulusan UT setara dibandingkan dengan perguruan tinggi lain. Sepuluh aspek kompentesi yang dinilai tinggi dan sangat tinggi adalah pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu dari lulusan, bekerja dalam tim/bekerja sama dengan orang lain, pengetahuan umum, kemampuan adaptasi, loyalitas, pengetahuan diluar bidang, kemampuan berkomunikasi, kemampuan dalam memecahkan masalah, bekerja dengan orang yang berbeda budaya/ latar belakang, bekerja dibawah tekanan. (6) Adapun kekurang yang ada pada alumni UT menurut pengguna adalah dalam hal praktik public speaking, praktik menulis berita, Bahasa Inggris, cara mengatasi keluhan, manajemen dan Teknologi Informasi •



n. Saran



Saran untuk peningkatan pembelajaran mahasiswa adalah sebagai berikut. (A) Meningkatkan praktik khususnya public speaking dan Teknik Mencari dan Menulis Berita; (B) Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, (C) Meningkatkan cara mengatasi keluhan; (D) Meningkatkan kemampuan manajemen dan Teknologi Informasi. Saran untuk hubungan dosen-mahasiswa-alumni adalah sebagai berikut. (A) Mengadakan acara rutin untuk saling mempererat hubungan dosen-mahasiswa-alumni seperti reuni, acara buka puasa bersama, kegiatan lomba dan lainlain; (B) Melibatkan alumni dalam acara kampus baik bersifat sharing pengalaman ataupun praktik dunia kerja; (C) Menjaga silahturahmi dan komunikasi. (D) Kerja sama antara instansi pengguna dan Universitas Terbuka meliputi pelatihan pengembangan kurikulum, pembelajaran online, dan program beasiswa.



Berdasarkan masalah, draft judul, dan pendekatan penelitian yang Anda kerjakan pada Tugas 1, kerjakan soal berikut:Metode penelitian sosial Jika Anda memilih metode penelitian kuantitatif, maka: 1. Sebutkan lokasi penelitian Anda 2. Identifikasi dan jelaskan variabel penelitian Anda



3. Sebutkan populasi dan sampelnya 4. Jelaskan teknik pengambilan sampelnya, dan alasan Anda memilih teknik pengambilan sampel tersebut. Jika Anda memilih metode penelitian kualitatif, maka: 1. Tentukan site penelitian Anda 2. Tentukan strategi untuk masuk ke dalam site dan memperoleh gate keepers 3. Jelaskan cara Anda dalam memperoleh akses. Jawaban Anda harus didasarkan pada literatur/modul yang ada, bukan berdasar pendapat pribadi. Tuliskan sumber rujukan yang anda gunakan dengan tatapenulisan ilmiah yang benar. Hindari bekerja sama dan plagiarisasi, karena hal itu akan dinilai sebagai pelanggaran dan jawaban Anda akan dinilai 0. Jawaban Analisis peningkatan kasus positif covid 19 Usai Libur Lebaran di daerah Klender Duren Sawit kaitannya dengan arus Mudik Bandung 1. Jakarta 2. Identifikasi Klasifikasi variable berkaitan dengan jenis data yang akan dikumpulkan pada dasarnya berkaitan dengan proses kuantifikasi atau pengumpulan data dan menggolongkannya berdasarkan jenis dan fungsinya. Dalam kasus penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa judul dari penelitian sudah terkompleks, dan tersegmentasi pada daerah tertentu. Fokus dari penelitian tidak meluas atas dasar variable nya dan hanya mempertimbangkan statisik dan data pada hubungan sebab akibat studi kasus. Metode survei digunakan agar data dapat terkumpul serta statisik pada tahun – tahun sebelumnya juga dibutuhkan maka dari itu focus nya hanya pada ruang lingkup tertentu. Klasifikasi variable pada metode ini juga mengacu pada berita terkini yaitu covid 19 yang artinya sudah teranalisa dampak nya terhadap masyarakat. Penelitian ini juga dilakukan selama masa covid 19, dimana dampak nya akan berpengaruh pada pengambilan data secara langsung dan akan memudahkan dalam menentukan variabelnya. Dalam kaitannya dengan kuantifikasi, data biasa digolong – golongkan menjadi empat jenis, yaitu a. Variable nominal, yaitu variable yang ditetapkan berdasar atas proses pengklasifikasian. Variable ini bersifat deskrit dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori satu dengan kategori lainnya. b. Variable ordinal, yaitu variable yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. c. Variable interval, variable yang dihasilkan dari suatu pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. d. Variable ratio, yaitu variable yang di dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak. Lalu pada fungsinya ada kelompok variable tergantung dan variable bebas. Kedua variable ini mempunyai hubungan sebab dan akibat. Kedua hubungan ini terlihat sebagai proses, artinya seringkali pemunculan variable tergantung di antarai lebih



dulu oleh variable yang lain, seperti pada penelitian ini dimulai dari mengidentifikasi variable bebas nya terlebih dahulu karena menjadi titik pusat persoalan, lalu baru variable tergantung. Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel bebas Adalah variabel yang terpengaruh, yang menyebabkan munculnya atau berubahnya variabel tergantung. Dalam hal ini peningkatan kasus covid 19 usai lebaran pengaruhnya terhadap arus mudik bandung. Corona (Covid-19) telah mempengaruhi laju nya arus mudik bandung sehingga variable ini ditentukan menjadi variable internal b. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas, laju arus mudik bandung karena dipengaruhi oleh variabel bebas kasus meningkatnya covid 19 usai lebaran. 3. 1. Populasi Populasi merupakan wilayah yang akan menjadi fokus penelitian. Populasi tidak hanya manusia, tetapi juga objek dan objek alam lainnya (Sugiyono, 2018) Populasi dalam contoh ini adalah Warga Masyarakat di daerah Klender duren sawit, di beberapa RT sebanyak 5 RT dan 1 RW. Lalu pengaruhnya pada ruang lingkup di daerah tersebut misalnya besar atau kecil nya rumah. Waktu yang dibutuhkan adalah selama masa peningkatan kasus covid 19 2. Sampel Kerangka sampel adalah daftar seluruh populasi yang ada di lapangan. Dalam menyusun kerangka sampel, peneliti perlu mengetahui unit analisis dan unit observasi. Sampel mewakili populasi yang diteliti dan harus dapat mewakili atau merepresentasikan suatu populasi (Sugiyono, 2018). Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari 5 RT dalam 1 RW dan metode pengambilan sampel menggunakan survei, wawancara, angket, serta pengumpulan data pada tahun sebelumnya terkait pada arus mudik dan kasus covid 19 pada daerah tersebut. Rumus pengambilan sampel menggunakan rumus Sholvin. 4. D. Jenis dan Sumber Data Menurut sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian.Dalam hal ini peneliti menggunakan alat yang telah ditentukan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung. Data asli melalui wawancara langsung dengan Warga duren sawit Klender RT 1 – 5 di RW 12, maka di peroleh. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian publik atau publik, dan terdiri dari struktur organisasi data arsip, dokumen, laporan, buku, dll yang berkaitan dengan penelitian. Yaitu artikel artikel tentang kasus covid 19 serta data Internet tentang peningkatan kasus covid 19 di daerah Jakarta timur, lalu data statistic pada kelurahan duren sawit klender. E. Teknik Pengumpulan Data



Menurut Sugiyono (2015:193) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuisioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Adapun penjelasan dari Masing - masing Teknik pengumpulan data, sebagai berikut: 1. Angket (kuesioner) Menurut penelitian Sugiyono (2015), angket merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan terhadap responden dengan memberikan rangkaian pertanyaan dan pernyataan tertulis. Angket (angket) yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui reaksi dan jumlah kasus positif covid 19 pada Warga RT 1 – 5 Duren Sawit klender terhadap arus mudik bandung. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut (Sugiyono, 2015), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, opini, dan opini seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial. Yaitu peningkatan arus mudik bandung kaitannya dengan peningkatan covid 19 Data yang terkumpul melalui survei kuesioner kemudian diolah oleh penulis secara kualitatif yaitu skor jawaban dari pernyataan yang dijawab responden ditetapkan, dan skor tersebut sesuai dengan ketentuan (Sugiyono, 2015).



TABEL 3 PENILAIAN SKALA LIKERT Alternatif Bobot/Nilai Positif Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 2. Wawancara Menurut Lexy Moeleong (2007: 186), wawancara adalah percakapan untuk tujuan tertentu. Dialog dilakukan baik oleh pewawancara yang mengajukan pertanyaan (pewawancara) maupun pewawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan (pewawancara) Tujuan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data, informasi dan penjelasan. Dari masyarakat pedesaan. 3. Dokumentasi Menurut Lexy J. Moleong (2007: 163), dokumen adalah suatu cara pengumpulan data melalui arsip atau dokumen penelitian, yaitu setiap bahan tertulis yang ada hubungannya secara internal maupun eksternal dengan masalah yang diteliti. Isinya ditinjau dari dokumen untuk mendapatkan pemahaman dengan mencoba mendapatkan ciri-ciri pesan. Penelitian kepustakaan merupakan metode pengumpulan data dan tinjauan



pustaka, dimana pustaka yang dianggap bermanfaat dan relevan dengan masalah yang akan diteliti adalah pustaka, laporan tahunan, majalah, jurnal, tabel, karya ilmiah, dokumen peraturan pemerintah dan hukum 41 yang ada. Dalam lembaga penelitian, pengkajian, dan penataan / klasifikasi, dapat diperoleh data untuk memberikan informasi tentang penelitian yang akan dilakukan.



1, Ada sebuah kasus ditempat saudara bekerja atau yang pernah sdr. dengar. Yang harus segera Anda selesaikan adalah mengambil keputusan yang cepat, adakah informasi yang mendukung dan dapatkah anda mempercayai sumbernya? Jelaskan 2. Apa fungsi utama dari informasi? Jawaban 1. Sada Informasi yang mendukung adalah dengan kerabat dekat, atau kerabat kerja. Lalu keputusan yang harus di ambil adalah jangan terlalu terprovokasi, cukup mendengarkan dan memberikan tanggapan sewajarnya saja, positif dalam menyikapi informasi yang tersebar dan jangan membahasnya terlalu dalam. Informasi yang dapat di percaya adalah dengan individu yang bersangkutan, jika memang ada kasus atau masalah yang pernah di dengar, baiknya mendengarkan dari sumbernya secara langsung, namun jika masalah tersebut ada pada atasan tempat bekerja maka lebih baik tetap bersikap normal dan tidak terburu – buru mengambil kesimpulan, tetap menjalankan pekerjaan namun tanggap dengan keadaan sekitar. 2. Sda Informasi menyediakan peristiwa dan kondisi dalam masyarakat tertentu, menunjukkan hubungan kekuasaan, serta memudahkan berbagai macam inovasi. Dengan begitu, masyarakat umum bisa memperoleh informasi yang yang berkaitan dengan kebutuhan dan kepentingannya dan sebagai sumber pengetahuan baru



Soal produksi media Setiap produksi audio memiliki persiapan umum untuk proses awal hingga akhir menjadi produk media audio. Berikan langkah-langkah proses produksi audio!



Carilah berita online mengenai pandemic covid-19 Omicron, kemudian buatlah naskah berita untuk siaran radio dari sumber tersebut. Adapun ketentuan penulisan naskah berita harus memuat pernyataan newsreader, reporter, statement, closing reporter! Jawaban •Produksi Audio -Recording = penyiapan materi, lalu persiapan naskah yaitu mematangkan materi yang ingin disampaikan dalam produksi audio, naskah berisi point – point penting agar pengisi suara tidak melakukan keesalahan, berbicara terlalu Panjang atau pendek, dan sesuai yang direncanakan pengisi suara = menggunakan voice actor yaitu manusia atau software audio programming suara rekaman = terakhir adalah rekaman atau proses pelaksanaannya yaitu melaksanakan dari materi dan naskah lalu pengisi suara. -Editing = proses edit adalah proses mengecek ulang atau mengkoreksi serta mengubah hasil pelaksanaan sebelumnya menjadi hasil akhir yang diinginkan, proses ini bisa menambahkan beberapa efek atau menghilangkan bagian – bagian yang tidak atau diinginkan. Proses ini membutuhkan konsistensi karena kita harus melihat semua proses dari rekaman hingga voice acting dari awal hingga akhir lalu mengulasnya dan memperbagusnya. -Mixing = mixing adalah proses pencampuran audio, antara vocal dengan music atau sound pendukung, proses ini mirip edit namun lebih ke finishing touch nya, proses penambahan beberapa audio dan rendering pada bagian akhir. mixing juga bisa dijelaskan dengan penggabungan sejumlah file musik setelah proses rekaman



•Berita Online Covid 19 Omicron Pakar Kesehatan: Varian Omicron Berisiko Membuat Orang Terinfeksi Berulang Kali Naskah Berita script penyiar radio J & M : Zero Two Radio We are the Strong One! J : Hai hai hai guys warga Jakarta / barengan dengan saya Jess dan Mario rekan saya Hai guys pagi / hari ini cerah ya suasananya, terlihat sepi sekali jalan raya / hahaha, kenapa bisa sepi ya? Padahal baru kemarin kasus covid 19 sudah mereda dan sudah tidak ada PPKM / namun nampaknya PPKM tambahan diberlakukan kembali nih / wah masa iya?? / iya benar karena baru – baru ini ada kasus baru yaitu Omicron, yang katanya walaupun sudah divaksin namun bisa terinfeksi kembali // tapi guys biar gimanapun kata Dokter yang penting itu adalah system imun tubuh / bener banget tuh Mario // jadi kita harus jangan khawatir / khawatir // iya bener karena bagi kalian yang kerja di lapangan dan bukan WFH sangat harus mewaspadai berita ini namun tetap menjalankan kegiatan dengan semestinya /iya benar tuh jes / okelah yang penting kita harus tetap semangat / iya benar // makanya biar kita semangat kita harus muterin lagu yang semangat ini / apa tuh lagunya // lagunya adalah Semangat pagi hari // sesuai dengan program kita Semangat pagi // oke check this sound!!



Soal sistem komunikasi media sebut dan jelaskan ciri-ciri pers sebagai medium komunikasi massa! Jawaban Satu ciri pers sebagai medium komunikasi dalam sudut pandang sosiologi adalah bahwa berita atau informasi yang disampaikan membuat khalayak terlibat dan melibatkan diri dalam wacana ataupun diskusi terkait pemberitaan tersebut karena pemberitaan tersebut mampu melibatkan kehidupan social dari khalayaknya 1. Sada Sifat Khalayak = Pers dapat dikatakan sebagai bentuk medium komunikasi massa apabila pesan yang dikomunikasikan ditujukan pada khalayak yang luas, heterogen dan anonym. Mungkin akan timbul pertanyaan, seberapa luas ukuran khalayak yang diperlukan agar suatu bentuk komunikasi (pers) dapat dikatakan memiliki khalayak yang luas? Hal ini tentunya relative, karena khalayak surat kabar, tentu berbeda ukurannya dengan khalayk radio atau televisi. Masing – masing media dengan jumlah khalayak tertentu sudah dapat dikatakan memiliki khalayak yang luas apabila komunikasi yang dilakukan selama suatu periode tertentu dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan informasi tersebut. Khalayak pers juga harus bersifat heterogen, bahwa informasi yang dikomunikasikan diberikan kepada sekumpulan individu dengan berbagai posisi dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai tingkatan usia, tingkat social, tingkat pendapatan, tingkat Pendidikan, tanpa membedakan jenis kelamin, dari berbagai lokasi geografis, erbagai profesi, dan sebagainya. Singkatnya audiensi yang menjadi khalayak pers haruslah terdiri dari khalayak yang benar – benar beragam. Lalu komunikasi pers ditujukan pada anggota – anggota khalayak secara individual tidaklah dikenal atau tidak diketahui oleh komunikatornya. Yaitu khalayak yang anonym Sifat Bentuk Komunikasi = sifat ini sebagai medium komunikasi massa adalah bersifat umum. Sifat keumumam ini pada semua bentuk dan isi informasi yang disampaikan. Komunikasi yang disampaikan harus terbuka bagi setiap orang dan bagi siapa saja yang berkepentingan untuk mengetahui Isi informasi tersebut. Yang jelas adalah bahwa setiap orang sebagai anggota khalayak menyadari bahwa mereka mendapatkan perlakuan dan memperoleh materi atau isi pesan yang sama. Sifat bentuk komunikasi pers tidak boleh bersifat diskriminatif. Kalau pesan-pesan pers hanya ditujukan untuk satu orang tertentu atau bersifat pribadi, atau hanya untuk kalangan tertentu maka hal itu tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi massa Selain bersifat umum, sifat bentuk komunikasi pers adalah cepat dan selintas. Prinsip komunikasi pers adalah pada aktualitas informasi yang disampaikan. Aktualitas informasi memerlukan kecepatan waktu penyampaian kepada khalayaknya. Komunikasi pers juga bersifat selintas, artinya bahwa pesan yang dikomunikasikan dalam pers biasanya dibuat agar dapat dikonsumsi dengan segera, tidak untuk keperluan diingat-ingat. Kecuali kalau memang digunakan untuk kepentingan tertentu untuk penelitian. Misalnya, yang memerlukan rekaman film, transkrip radio, rekaman kaset, kliping koran, dan sebagainya. Akan tetapi, keluaran media massa pada umumnya dipandang sebagai produk sekali pakai. Sifat Komunikator = Pers merupakan institusi komunikasi massa yang terorganisasikan. Oleh karenanya, komunikator dalam institusi pers bekerja dalam satu mekanisme organisasi yang kompleks, dengan pembagian kerja yang ekstensif, dan dengan pembiayaan tertentu seiring dengan pekerjaan yang dilakukan. Komunikator dalam institusi pers bekerja bukan selaku dan atas nama pribadi, akan tetapi bekerja selaku dan atas nama institusi pers yang mempekerjakannya. Namun demikian, dalam melaksanakan pekerjaannya, insan pers dituntut memiliki kemampuan dan integritas pribadi dengan batasanbatasan etik yang mengiringi pekerjaannya itu. Insan pers bekerja atas prinsip-prinsip jurnalisme yang mengutamakan faktualita dan objektivitas dalam pemberitaan atau penyampaian informasinya dengan mekanisme klarifikasi (check and recheck), menampilkan dua sisi dalam pemberitaan dengan pemberitaan yang berimbang (cover both side and balance). Pengujian ulang atau silang (check and recheck atau cross check).