26 0 2 MB
Komunikasi Efektif Pada Penerima Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM
KHUSUS
Setelah mengikuti materi, peserta mampu Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan komunikasi efektif kepada melakukan komunikasi efektif dalam: terduga TBC yang berasal dari kontak a. KIE pada orang terduga TBC b. KIE saat pasien menerima hasil pemeriksaan serumah/kontak erat pasien TBC dan/atau TBC dengan faktor risiko TBC tentang Terapi c. KIE saat memulai Terapi Pencegahan TBC Pencegahan TBC d. e.
KIE selama Terapi Pencegahan TBC KIE pada akhir Terapi Pencegahan TBC
BAHASAN Komunikasi Efektif Dalam Pemberian TPT 1. KIE pada Pasien Terduga TBC 2. KIE pada Pasien saat Penerimaan hasil Pemeriksaan 3. KIE Saat Pasien Memulai Terapi TPT 4. KIE Selama Terapi TPT 5. Akhir TPT
KOMUNIKASI
?
Metode komunikasi Intrapersonal
Interpersona l
Komunikasi Kelompok
Komunikasi organisasi Komunikasi Massa
Merupakan transaksi saling menyetujui atau melengkapi
Sekumpulan lambang/isyarat suara, Bahasa, Bahasa tubuh, gambar, warna, tempat, waktu)
Ada dimensi Isi dan Hubungan
Terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Butuh proses penyesuaia n
Merupakan proses transaksional
Proses yang berkelanjutan
Tidak dapat dihindarkan
Tidak dapat dibatalkan
melibatkan prediksi peserta komunikasi
Agar pesan dapat
diketahui Agar pesan yang diterim disampaikan a dapat Agar pesan dipahami orang lain Membuat orang lain untuk berkeinginan berbuat Perubahan pada : sesuatu
Pengetahuan – Sikap – Perilaku Menggerakan orang lain
TUJUAN KOMUNIKASI?
untuk
melakukan
Komunikasi bisa dilakukan melalui diseminasi Informasi dan sosialisasi, persuasi dan motivasi, Perdebatan dan diskusi, pendidikan, peraturan
sesuatu
Tanda Komunikasi Berlangsung Efektif 1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya. 2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim. 3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Elemen Pokok Komunikasi Efektif
Elemen KE (REACH) Respect (sikap menghargai) Empathy (kemampuan mendengar dan memahami)
Humble (rendah hati) Audible (pesan dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik)
Clarity (jelas)
Keterampilan Kunci dalam Komunikasi Efektif • Refleksi • Affirmasi • Pertanyaan terbuka • B3 (bertanya Beritahu Bertanya)
REFLEKSI adalah... • Pernyataan (bukan pertanyaan) • Untuk itu perlu mendengarkan, memperhatikan, dan mengartikan bahasa verbal maupun non-verbal (bahasa tubuh) - mendengarkan aktif • Petugas kesehatan mencoba untuk memahami pasien dengan cara merefleksikan apa yang disampaikan pasien • Membantu memperoleh lebih banyak informasi
REFLEKSI, TIDAK … • Menyuruh, mengarahkan atau memperingati • Memberi saran, atau memberi pendapat tanpa diminta • “Menurut saya, anda harus… …”
• Menyampaikan perintah moral atau berkotbah • Kata-kata seperti “seharusnya” atau “sebaiknya” • Atau “benar” atau “salah”
BEBERAPA UNGKAPAN REFLEKSI • Jadi anda merasa… • Yang saya dengar adalah bahwa anda… • Anda sedang berpikir bila… • Anda… • Kedengarannya anda… • Sepertinya anda...
AFIRMASI (PENEGUHAN)
AFIRMASI (PENEGUHAN) 1. 2.
Menekankan pada hal-hal yang positif dari pasien Mengenali dan menerima nilai-nilai yang dimiliki pasien
3.
Mendukung dan memberi semangat atas usaha yang dilakukan pasien
4.
Membantu melibatkan pasien
5.
Mengurangi sikap pembelaan diri
6.
Pasien menjadi terbuka terhadap informasi yang mungkin mengancam jiwa pasien
CONTOH kalimat AFIRMASI (1) Katakan sesuatu yang positif tentang orang tersebut, maksud atau tindakan mereka;
•“Anda berusaha keras minggu ini!” •“Maksud anda baik, walaupun hasilnya tidak seperti yang Anda inginkan.” •“Terima kasih sudah datang hari ini, dan bahkan datang lebih awal!”
CONTOH kalimat AFIRMASI (2) Beri komentar mengenai sifat atau kemampuan pasien yang positif • “Anda kelihatan patah semangat, tapi tetap datang ke klinik. Anda sungguh gigih!” • “Setelah mendengar semua yang anda ceritakan, saya tidak yakin saya bisa menghadapinya sebaik anda. Anda adalah contoh pasien yang tangguh!”
PERTANYAAN TERBUKA
PERTANYAAN TERBUKA • Membantu petugas memahami pasien dengan lebih baik • Dapat menilai pengetahuan, kebutuhan dan kekhawatiran pasien • Memungkinkan jawaban yang lebih luas • Menggali informasi lebih dalam • Memberi kesempatan petugas kesehatan mendapat informasi
BERTANYA–BERITAHUBERTANYA (B3)
Saat anda perlu memberikan informasi baru…..
TUJUAN B3 • Mendapatkan informasi tentang pengalaman dan/atau pengetahuan pasien sebelumnya • Menghindari petugas memberikan informasi yang sudah diketahui pasien • Mengetahui sejauh mana pemahaman pasien terhadap informasi yang baru diberikan
STRATEGI B3
•“Bertanya” : Cari tahu apa yang pasien sudah ketahui •“Beritahu” : Beri informasi tambahan sesuai kebutuhan (dan dengan minta izin) •“Bertanya” : Lihat reaksi pasien terhadap informasi baru
Contoh Beritahu (Informasi) • Petugas: “jadi selain menjaga jarak, saat ibu mengangkut penumpang, bisa diberikan pembtas antara ibu dan penumpang. Selain itu ibu juga bisa memastikan penumpang mengunakan masker dan handsanitizer sebelum naik ke kenderaan ibu”
MANFAAT B3 • Menghindari kesan “saya pakar” (tidak mudah dilakukan) • Berguna apabila: 1. Anda pikir pasien mendapat informasi yang salah 2. Anda pikir pasien kekurangan informasi 3. Anda memiliki gagasan yang mungkin bermanfaat bagi pasien 4. Pasien sedang bertanya/membutuhkan informasi
Tahapan KIE
Pesan Kunci
KIE pada Orang Terduga TBC
Informasi gejala TBC, akses pemeriksaan Pemeriksaan negatif informasi pada TPT, jika positif perlu berobat teratur , termasuk perlunya IK
KIE Saat Penerimaan Hasil Skrining TBC
Pastikan kondisi pasien tenang sebelum KIE, pengobatan OAT dan TPT, pentingnya IK, serta informasi tentang kader pelaksana IK, mampukan pasien mengatasi tantangan
KIE pada pasien yang tidak terkonfirmasi TBC
Terapi pencegahan tuberculosis, perlindungan dari infeksi TBC di masa datang, efek samping bisa dikendalikan, gambaran kondisi masa datang dari keputusan memilih TPT.
KIE Saat Mulai Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
Tepat cara, tepat dosis dan tepat waktu minum TPT, kontak utk laporan jika terjadi efek samping, pengambilan obat berikutnya dan monitoring untuk menelan obat
KIE Selama TPT
Tepat cara, tepat dosis dan tepat waktu minum TPT
Pada Akhir TPT
Penghargaan pada pasien yang berhasil sembuh dapat memotivasi pasien untuk berbagi pengalaman positifnya sehingga menjadi motivasi untuk pasien lain.
KIE pada Keluarga
Informasi dasar TPT, 3 T, pentingnya dukungan keluarga bagi pasien dalam menjalani pengobatan pencegahan
Contoh Dialog Dokter dan Pasien Pasien: Mengapa yang tidak sakit TBC pun, juga perlu minum obat dok? Dokter: Jadi bapak masih ragu tentang perlunya minum obat TPT ini. Iya Bapak, kalau anggota keluarga bapak sakit TBC diberi obat TBC. Tetapi kalau tidak sakit TBC, diberi obat pencegahan atau TPT untuk mencegah agar istri dan anak bapak tidak sakit seperti Bapak. Mereka perlu minum obat pencegahan karena terpapar bakteri TBC melalui kontak serumah dengan bapak, sehingga berisiko tinggi untuk sakit TBC. Risiko tertular dan sakit TBC ini terutama pada balita dan orang dewasa yang punya sakit kronis seperti sakit gula, sakit kanker, dll. Pasien: Aduh dok, saya tidak ingin anak saya sakit TBC seperti saya. Apakah ada efek samping kalau minum TPT itu dok? Dokter: Jadi Kesehatan anak hal yang penting buat bapak. Untuk efek samping, sejauh ini aman pak. Seperti obat lain, bisa saja sih efek samping TPT muncul baik itu ringan maupun berat, tapi sangat jarang. Keluhannya biasanya ringan, misal mual, muntah, kalau yang agak berat, misal mata kuning. Apabila muncul keluhan atau efek samping yang mengganggu segera konsultasikan ke dokter.
Contoh Dialog Dokter dan Pasien Pasien: Huh, ngapain amat orang sehat malah dikasih obat yang efek sampingnya macem-macem!? Dokter:Jadi bapak mengkuatirkan efek samping obat akan membuat kondisi kesehatan keluarga menjadi memburuk karena TPT nya? Pasien:iya dok, keluarga saya kan tidak sakit TBC seperti saya, saya takut nanti TPT akan menganggu aktivitas mereka sehari-hari. Dokter: Begini Bapak, meskipun terlihat sehat, bakteri TBC kemungkinan bisa saja ada di dalam tubuh kita atau sering disebut dengan Infeksi Laten TBC. infeksi laten adalah kondisi dimana bakteri TBC sudah masuk ke dalam tubuh tetapi “dipagari” oleh sistem kekebalan tubuh, sehingga bakteri tersebut tidak menimbulkan penyakit. Orang dengan infeksi laten tidak mempunyai gejala sakit TBC dan tidak menularkan penyakit tetapi bakteri yang ada di dalam tubuhnya sewaktu-waktu bisa menjadi aktif dan menimbulkan sakit TBC. Bakteri bisa aktif berkembang biak jika kondisi kekebalan tubuh menurun, karena itu orang dengan infeksi laten TBC harus minum terapi pencegahan TBC sebagai upaya melindungi diri terhadap kemungkinan aktifnya bakteri TBC yang sudah ada dalam tubuh. Bagaimana pendapat bapak tentang upaya melindungi keluarga bapak dari penyakit TBC ini?
Yuk Kita nonton!!!!!
Diskusi kelompok (30 Menit) Kasus role play: Pak Raymond (47 tahun) adalah pasien TB sensitif, dan tinggal serumah dengan istri, Ny Dessi (42 tahun) dan dua anak, Dewa (16 tahun) dan Dewi (4 tahun). Petugas Puskesmas melakukan investigasi kontak pada keluarga pak Raymond. Pertama keluarga menolak untuk menjalani pemeriksaan TBC, setelah diberikan edukasi dan motivasi akhirnya mau untuk menjalani pemeriksaan. Hasil pemeriksaan menunjukan istri dan kedua anaknya negatif. Susunlah tahapan kegiatan KIE yang diberikan pada pak Raymond, mulai dari pak Raymond menerima hasil diagnosa, sampai semua anggota keluarga menyelesaikan TPT
Petunjuk Role Play
Lokakarya Bagi Fasilitator Lokakarya ILTB Jakarta, 7-10 Februari 2023
Petunjuk Pembagian Kelompok 1. 2. • • • • 3. 4.
Diskusi kelompok Kasus I: Ny Sainah (47 tahun) adalah pasien HIV dengan koinfeksi TBC sensitif, dan tinggal serumah dengan suami, Doni (32 tahun) serta dua anak, Bintang (4 tahun) dan Bulan (1 tahun). Petugas Puskesmas meminta pendamping komunitas untuk melakukan pendampingan dan investigasi kontak TBC pada keluarga bu Sainah. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut Doni dinyatakan HIV negatif dengan TBC negatif, bintang dinyatakan HIV negatif dan TBC negatif, sedangkan bulan dinyatakan HIV positif tanpa ada gejala TBC. Jelaskan Langkah-Langkah yang perlu dilakukan oleh petugas Kesehatan dan pendamping komunitas dalam melakukan pendampingan pada pak bu Sainah serta investigasi kontak TBC.
Kasus 2 Pendamping komunitas, Nurma melakukan investigasi kontak kepada indeks kasus atas nama Awang (46 tahun) laki-laki, seorang guru sekolah dasar di desa Malela. Awang tinggal serumah dengan 3 anaknya, Tono (12 tahun), Wina (7 tahun) dan Windy (4 tahun) serta sahabat keluarga, Wisnu (27 tahun). Wisnu tinggal dengan keluarga pak awang setelah istri pak awang meninggal. Istri pak awang meninggal dunia 6 bulan sebelumnya, berdasarkan informasi pak awang kepada petugas Kesehatan, istrinya mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di area leher, berat badan turun drastis dan sesak nafas.
Role play 3 Misye (32 tahun) dinyatakan positif TBC setelah melakukan pemeriksaan di Puskesmas Cinta ODHIV. Misye tinggal dan bekerja di panti pijat “bapak joss”. Indah, pendamping komunitas diminta untuk melakukan investigasi kontak oleh petugas Kesehatan. Petugas menginformasikan bahwa Misye tinggal dengan 3 teman nya, Rossi (46 tahun), Minul (27 tahun) dan Akub (27 tahun), beserta 2 anaknya, Willy (10 tahun) dan Wishe (3 tahun). Jelaskan langkah-Langkah pendampingan dari Puskesmas Cinta ODHIV yang perlu dilakukan pada ibu Misye beserta kontak nya.
Tugas Kelompok Pilih salah satu kasus dan tentukanlah tahapan pemberian KIE yang akan dimainkan (edukasi pada penerimaan hasil, persiapan TPT, Sosialisasi, advokasi, dll ) Tulislah langkah-langkah pendamping komunitas dalam mempersiapkan KIE yang perlu dilakukan untuk membantu masing-masing kasus. Siapkan skrip untuk komunikasi efektif (dengan memasukan empat keterampilan kunci KE, prinsip-prinsip komunitas efektif dan lainnya), kemudian mainkanlah di depan kelas. Mintalah peserta lainnya memberikan masukan terhadap proses komunikasi yang dilakukan: hal-hal yang sudah berjalan efektif dan hal yang perlu diperbaiki Fasilitator merangkum dan membuat kesimpulan
Referensi •
Motivational Interviewing in Health Care “Helping Patients Change Behavior” Rollnick, Stephen. Williem R. Miller. Christopher C. Butler. 2008
•
Motivational Interviewing-Helping People Change. Third Edition. The Guiford Press: New York, Miller.W and Rollnick. S. 2013.
•
Permenkes No. 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan Obat. Kementerian Kesehatan, 2013.
•
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan, 2014
•
Petunjuk Teknis Investigasi Kontak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018
•
Petunjuk Teknis Infeksi laten Tuberkulosis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun